Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Analisa Pengukuran Pada Penyambung Fiber Optik


Mengggunakan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

Diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan kelas,


Mengikuti ujian kompetensi, Ujian sekolah & Nasional

Oleh :

Nama : Fadil Muhammad

Kelas : XI

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN


SMK MULTI MEKANIK MASMUR PEKANBARU
JL.KH. AHMAD DAHLAN NO.96
KECAMATAN SUKAJADI
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : ANALISA PENGUKURAN PADA PENYAMBUNG FIBER

OPTIK MENGGUNAKAN OTDR

NAMA : FADIL MUHAMMAD

NIS/NISN : 5884

JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

SEKOLAH : SMK MULTI MAKANIK MASMUR

DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH :

KEPALA JURUSAN PEMBIMBING LAPORAN

A.JOKO WIDODO,S.T TIA BEVINA.S.KOM

MENGETAHUI

KEPALA SEKOLAH PIMPINANPERUSAHAAN


SMK MULTI MEKANIK MASMUR PT. Panan Mitra Media

YOHANDRA JAMAL,S.Pd ROY DARTHA


NIP.19770205 200801 1013

i
LEMBAR PENGUJIAN

JUDUL : ANALISA PENGUKURAN PADA PENYAMBUNG FIBER


OPTIK MENGGUNAKAN OTDR

NAMA : FADIL MUHAMMAD

NIS/NISN : 5884

JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

SEKOLAH : SMK MULTI MAKANIK MASMUR

PENGUJI

WAJI HANDOKO,S.KOM

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang lebih melimpahkan nikmat

rahmat,serta hidayah nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesainkan

prakerind di Perusahaan Panam Vision. Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin kami

belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai akhir.

Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan prakerind ini karena tanpa

dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami belum tentu bisa

menyelesaikan kegiatan prakerind ini.

Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan

laporan prakerind ini.Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam

pelaksanakannya.Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun

agar lebih baik untuk kedepannya.

Semoga dengan kegiatan prakerind ini dapat meningkatkan kemampuan

dan kualitas kami dalam dunia usaha

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..........................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................iv

1.1 Latar Belakang Laporan.............................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan Laporan..........................................................................................2
1.3 Waktu Pelaksanaan....................................................................................................3
1.4 Identitas Perusahaan Panam Vision...........................................................................4
1.4.1. Sejarah Perusahaan Panam Mitra Media........................................................4
1.4.2. Struktur Perusahaan Panam Mitra Media.......................................................5
1.4.3. Disiplin dan Keselamatan Kerja.....................................................................6
1.5 Jenis Kegiatan............................................................................................................6
1.6 Pokok Kegiatan yang Dilaporkan..............................................................................7

BAB II PEMBAHASAN ANALISA PENGUKURANPADA


PENYAMBUNG FIBER OPTIC.......................................................................8
2.1 Pembahasan Secara Teori..........................................................................................8
2.1.1. Pengertian.......................................................................................................8
2.1.2 Gambar...........................................................................................................10
2.2 Pembahasan Secara Praktek.......................................................................................12
2.2.1. Alat dan Bahan...............................................................................................12
2.2.2. Gambar Kerja.................................................................................................15
2.2.3. Proses Kerja....................................................................................................16

iv
a. Langkah Kerja............................................................................................................21
b. Pemeriksaan...............................................................................................24
d. Perbaikan...................................................................................................25
e. Perawatan dan Pemeliharaan.....................................................................25
2.2.4 Hasil yang Dicapai.........................................................................................25
2.2.3 Hambatan atau kendala..................................................................................26
BAB III PENUTUP...........................................................................................................27
3.1 Kesimpulan................................................................................................................27
3.2 Saran-Saran................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................28

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fadil Muhammad

Alamat : Jl. Durian No. 20 Pekanbaru

NIS : 5884

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gol. Darah :-

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 17 Oktober 2002

RT/RW : 004/004

Kecamatan : Sukajadi

Status : Siswa

Pekerjaan : Pelajar

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

RIWAYAT PENDIDIKAN

1.Pendidikan formal

A. Tahun 2009 – 2016 : SDN 53 Pekanbaru

B. Tahun 2017 – 2019 : SMPN 17 Pekanbaru

C. Tahun 2019 – 2022 : SMK MULTI MEKANIK MASMUR


vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Laporan

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan

siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia

usaha/industry,oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda

(PSG) yaitu dengan melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN) agar

setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalama dalam dunia usaha

sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.

Sesuai dengan hasil pengalaman dan penelitian Direktorat pendidikan

menengah jurusan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat

menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat

dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja

yang profesional, karena keahlian professional seseorang tidak semata mata

diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik kerja bekerja, tetapi harus

dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Ada dua pihak yaitu

lembaga pemdidikandan lapangan kerja (industry/perusahaan atau instansi

tertentu) yang secara bersama sama penyelenggarakan suatu program keahlian

kejurusan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlihat dan

bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program tahap

penyelenggarakan,sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa

1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan

1. Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem ganda bertujuan untuk :

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas; yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

b. Memperkokoh Link atau mach antara sekolah menengah Kejurusan dan

dunia kerja.

c. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas.

d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai dari proses pendidikan.

2. Penyelenggaraan di SMK bertujuan untuk :

a. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi dan / atau memperluas pendidikan dasar.

b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dangan lingkungan sosial budaya

dan sekitarnya.

c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian.

d. Menyediakan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan

mengembangkan sikap professional.

2
1.3. Waktu Pelaksanaan

1. Tempat prakerind : PT. Panam Mitra Media

2. Waktu pelaksanaan : 14 Januari 2021 s/d 24 Mei 2021

1.4. Identitas Perusahaan

PT Panam Mitra Media adalah perusahaan jasa layanan internet dan TV

kabel yang beralamat di Jl Lobak No 69 A-B depan Madrasah Aliyah

Muhammadiyah, kelurahand Delima Kecamatan Tampan, kota pekanbaru yang

pemimpin oleh pak Roy Dartha (Manager) fasilitasnya memadai, tersedia juga leb

digital studio, disitu terdapat ruang service alat amplifier dan gedung tempat

penyimpanan barang. Di Lt 1 tersedia ruangan computer karyawan perusahaan

dan HRD, dan di lantai dasar terdapat kasir serta tempat penjualan alat.

D.

3
1.4.1 Sejarah Perusahaan

4
1.4.2Struktur Perusahaan

BRANCH MANAGER
Roy Dartha

KOORDINATOR KOORDINATOR ADMIN


KOORDINATOR LOGISTIK
SPU TEKNIK COLLECTOR HEADEND AKTIVASI
Hrd/GA FINACE MERKETING Ihsan
Randa Valdana Rizaldi Asriel Eddi.H Indah Putri
Esis sutarsih Mayang pertiwi Marta Yuliana

COLLECTOR MARKETING
ADMIN LOKAL TEKNISI
OB

SECURITY ADMIN TEKNIK

CS
1.4.3 Disiplin dan Keselamatan Kerja

A. Disiplin Kerja

Setiap karyawan atau anak magang diharuskan berangkat atau datang jam

08.00 WIB. Bila lebih dari jam yang ditentukan, maka akan dinasehati agar tidak

terulang kembali. Adapun beberapa peraturan yang harus di tepat sebagai anak

magang adalah :

1. Tidak boleh merokok

2. Tidakboleh mencuri atau mengambil barang milik orang lain

B. Keselamatan Kerja

Ada beberapa hal untuk menunjang keselamatan kerja, diantaranya adalah:

1). Memakai sepatu, sarung tangan dan baju kerja lengan panjang

2). Selalu berhati hati ketika setiap menaiki tangga tersebut

3). Mengendarai motor/kendaraan dengan hati hati dan menaati rambu-rambu

lalu lintas

4). Berkendara dengan kecepatan di bawah 50 km/jam.

1.5. Jenis Kegiatan

1. Penyambung kabel fiber optik

2. Mengukur kabel jika ada terjadi keadaan kabel terputus

3. Pengukuran sinyal laser jaringan fiber optik

6
1.6. Pokok kegiatan yang dilaporkan

Di PT Panam MItra Media penulis mengikuti kegiatan dari teknisi dan

gangguan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengikuti kegiatan bagian gangguan

pada jaringan faznet. Gangguan tersebut dapat berupa masalah telfon rumah tidak

bisa memanggil,kabel fiber optic putus/patah, dan menggantikan perangkat yang

rusak dengan yang baru secara gratis.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembahasan Secara Teori

2.1.1. Pengertian Fiber Optik

Fiber Optik adalah sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang

(serat) kaca atau plastic mengirimkan data.Kabel Fiber Optik terdiri dari seikat

benang kaca, yang masing-masing mampu menstransmisi pesan modulasi ke

gelombang cahaya. Serat kaca biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer

dengan yang digunakan untuk menstransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat

ke tempat lain hingga jarak 50 km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal

gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data komputer

Secara umum struktur serat optik terdiri dari 3 bagian adalah sebagai

berikut :

1. Core (Inti) merupakan bagian paling utama yangdinamakan bagian inti

(core), dan mempunyai indeksbias lebih besar dari lapisan kedua. Terbuat

dari bahansilica (SiO2) atau plastik dan merupakan tempatmerambatnya

8
cahaya, dengan kisaran diameter antara 8µm - 200 µm dalam hal ini

tergantung dari jenis seratoptiknya.

2. Cladding (Selubung) berfungsi sebagai cermin yangmemantulkan cahaya

agar dapat merambat ke ujunglainnya. Dengan adanya cladding ini cahaya

dapatmerambat dalam core serat optik. Cladding terbuat daribahan gelas

dengan indeks bias yang lebih kecil dari core. Cladding merupakan

selubung dari core. Diametercladding antara 125µm-400µm, hubungan

indeks biasantaracore dan cladding akan mempengaruhiperambatan

cahaya padacore, yaitu mempengaruhibesarnya sudut kritis.

3. Buffer Coating (Jaket) berfungsi sebagai pelindungmekanis pada serat

optik yang terbuat dari bahan plastik. Berfungsi untuk melindungi serat

optik dari kotoran, goresan,dan kerusakan lainnya.

Kelebihan dan kekurangan fiber optic

1. Kelebihan fiber optic

a. Kabel fiber optic dapat mampu menyalurkan data yang lebih banyak

dengan kecepatan tinggi, kecepatan fiber optic bahkan bisa mencapai

GBPS.

b. Lebih aman, karena serat optic pada kabel tidak mudah terbakar tidak

mengalirka listrik sedikitpun.

c. Fiber optic memiliki gangguan yang sedikit Karena tidak terpengaruh

sinyal elektromagnetik dan radio karena tidak menggunakan listrik

melainkan menggunakan plastic dan cahaya.

9
d. Kabel fiber optic memiliki ukuran yang lebih kecil di bandingkan

dengan menggunakan kabel lainnya, sehingga dapat menghemat

tempat.

e. Fiber optic yang dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika bisa

dibandingkan dengan kabel yang menggunakan sinyal listrik, bahkan

fiber optic tidak memerlukan reapeter, jika diperlukan reapeter

biasakan akan diletak dijarak yang jauh sekitar 50-100km.

2.1.2. Gambar

Single – Mode Fiber

Serat optic single-mode mempunyai inti sangat kecil, diameter dari inti

serat optic jenis ini adalah 8 – 12 km, dapat dilihat bagaimana perambatan

gelombang terjadi pada sistem serat optic single-mode. Cahaya yang merambat

secara paralel di tengah membuat terjadinya sedikit disperse pulsa. Serat optic

singke – mode menstransmisikan cahaya leser inframerah (panjang gelombang

1300 – 1550 nm). Jenis serat ini digunakan untuk menstransmisikan satu sinyal

dalam setiap serat.

Gambar 2.1

Perambatan Gelombang pada Fiber Single-Mode

10
Serat optic Single-Mode memiliki Bandwith yang lebih besar

dibandingkan dengan Mode lainnya, dimana serat optic ini juga memiliki tingkat

akurasi yang tinggi dalam menstransmisikan cahaya ke penerima.

Multimode Fiber

Serat optic multi-mode mempunyai ukuran inti lebih besar dari jenis

single-mode, ukuran diameter serat optik jenis ini antara 50 – 200 µm, dan

mentransmisikancahaya inframerah (panjang gelombang 850-1300 nm)dari lampu

Light Emitting Diodes (LED). Serat inidigunakan untuk mentransmisikan banyak

sinyal dalamsetiap serat dan sering digunakan pada jaringankomputer dan Local

Area Networks (LAN).

Serat optik multi-mode dapat dibagi menjadi dua, yaitu Step-

indexmultimode dan Graded Index Multimode. Serat optik jenis step index

multimode memiliki nilai indeks bias inti (n1) yang seragam di seluruh bagian

intinya.Keseragaman ini mengakibatkan adanya selisih yangcukup besar antara

indeks bias inti (n1) dengan indeks bias Cladding (n2).

Gambar

11
Multimode Grade Index

Serat optik jenis Graded Index Multimode memiliki inti dengan indeks

bias yang berangsur-angsur mengecilketika jaraknya semakin jauh dari sumbu inti

dan akanmembentuk mode parabola. Perambatan cahaya pada kabel serat optik

jenis ini dapat dilihat.

Gambar 2.3Graded Index Multimode

2.2. Pembahasan secara Praktek

2.2.1. Alat dan bahan

1. Closure

Merupakan sebuah box atau tempat untuk menaruh hasil sambungan dari

fiber optic.

12
2. .Fusion Splicer

Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan

serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan

sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan

mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media

sinar berbentuk laser.

3. Stripper atau Miller

Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit

dan daging kabel

13
4. Cleaver

Cleaver Tools ini

mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah

dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib

menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan

rapih.

5. PON ( Passive optical network)

Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya

dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC

yang langsung berhubungan dengan pathcore FC.

14
6. Optical Time Domain Reflectometer ( OTDR )

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi

komunitas atau himpunan suatu kabel serat optik dalam jarak tempuh tertentu,

sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua

sisi yang merupakan ukuran  gangguan yang terjadi.

2.2.2. Gambar kerja

15
2.2.3. Proses Kerja

a. Langkah Kerja

1) Terlebih dahulu ukur tube dari batas isolasi kabel yang telah terkupas

sepanjang +25cm lalu beri tanda dengan isolasi. Kemudian kupas tube

tersebut menggunakan pemotongtube(Lupsheet cutter ) dengan cara

memutarpemotongtube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan

dan tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi

oleh jelly. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan tissue yang dibasahi

oleh alkohol.

2)

Mengukur panjang / mengemal core fiber optik pada tray kaset yang tersedia

untuk menentukan posisi peletakannya

3) Memasukkan protection sleeve ke core fiber optik.

16
4) Mengupas lapisan cladding fiber optik dengan menggunakan alat fiber

stripper dengan cara memposisikan fiber stripper agak miring lalu tahan

dan ditarik maju ke ujung core secara perlahan – lahan.

5)

Setelah

mengelupas, core tersebut dibersihkan dengan tissue yang sudah di basahi

dengan alkohol sampai terdengar bunyi gesekannya. Keberadaan kotoran

dan debu dapat mempengaruhi splice loss.

6) Lalu core

tersebut di masukan ke dalam alat pemotong core (fiber cleaver), dimana

untuk menempatkan ujung core nya diletakan pada skala 14 -16 mm, lalu

potong core tersebut.

17
7) Setelah

core terpotong lalu masukan core ke dalam splicer, dimana splicer

berfungsi

untuk

menyambung core dengan menggunakan teknik fusion

8) Menyalakan alat splice dengan cara menekan dan menahan tombol “ ON

“ sampai indicator LED menyala ( Warna Hijau ). Lalu akan tampil layar

‘’READY‘’

18
9) Memastikan posisi peletakan core nya di letakkan dengan benar.

Kemudian menekan tombol Start pada alat splice, maka akan terlihat pada

gambar berikut ini.

10) Menekan tombol START pada splicer maka akan secara otomatis splicer

akan melebur kedua core dan tersambunglah core tersebut dan akan

terlihat hasil sambungnya 0,00 dB-0,03 dB.

19
Setelah itu keluarkan core yang sudah tersambung dan geser protection

sleeve ke titik tengah core yang sudah tersambung, lalu masukan

protection sleeve ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan lalu

dengan menekan tombol HEAT. Dan biarkan sampai terdengar bunyi lalu

keluarkan dan diamkan selama 2 menit agar keras protection sleeve nya

11) Kemudian core yang telah tersambung di masukan kedalam kaset dan di

atur sesuai alur nya.

20
Langkah-Langkah Pengukuran

1. Menyalakan OTDR ( Menekan switch power )

2. Menyetting parameter-parameter berikut ini :

a. Panjang Gelombang = 1310 nm dan 1550 nm

21
b. Index = 1.466000 dan 1.467000

c. Set

Acquisition time = 10 sec

d. Pulse width = 6 ns, di sesuaikan dengan jarak.

22
e. Distance = 12 km, di sesuaikan dengan jarak kabel yang diukur.

3. Menghubungkan terminal

/ di

gunakan ) dengan menggunakan patch core.

23
4. Kemudian menekan tombol RUN untuk menembakan laser ke core yang

akan di ukur / di gunakan.

5. Maka akan tampil grafik di layar OTDR

24
6. Untuk menyimpan file hasil pengukuran dengan menekan tombol MENU

lalu pilih SAVE AS.

B.

Pemeriksaan

Pengukuran ini dilakukan setelah penyambungan Link fiber optik telah

selesai. Didalam pengukuran terdapat 24 Core yang akan diukur,dimana Core

tersebut putus. Untuk mengukur dan mengetahui redaman dalam hal ini diambil 2

(dua) Core sebagai sempel untuk mewakili kabel yang lainya yaitu :

1.Core1 dan Core 2 dengan panjang lamda 1310 nm.

2.Core1 dan Core 2 dengan panjang lamda 1550 nm.

C. Perbaikan

1. Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik,

bila membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.

25
2. Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila

membahayakan perlu dilakukan pengamanan.

3. Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menelusuri rute kabel sejauh 2 km/hari,

agar situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin..

D. Perawatan dan Pemeliharaan

Pemeliharaan dadakan pada kabel serat optik terjadi apabila kabel serat

optik yang digunakan sebagai media transmisi terputus.Putusnya kabel serat optik

ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu terkena senapan angin, gesekan

benang layang-layang, proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.

2.2.4. Hasil yang Dicapai

1. Dapat memahami cara pengguna penyambung fiber obtik dengan

menggunakan alat splacer.

26
2. Dapat menghasilkan pengukuran menggunakan alat OTDR seberapa jarak

jika core ada rusak dan patah.

2.2.5. Hambatan atau Kendala

Attenuation (Penurunan) ketika sinar melewati media fiber, akan

mengalami penurunan daya akibat redaman, pembiasan dan efek lainnya. Dengan

kata lain, besar kecilnya power yang di terima akan dipengaruhi oleh perbedaan

besarnya daya yang dikirim dan penurunan kualitas selama proses perjalanan sinar

tersebut. Singkatnya, Attenuation adalah penurunan kualitas sinar yang dialami

ketika pengiriman sinar sampai ke penerima sinar di media fiber.

27
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur redaman adalah OTDR jenis

TECHWIN 3100, karena pada OTDR pengukuran yang dilakukan dapat lebih

akurat, dan dariOTDR dapat dilihat jarak link yang diukur,loss padasetiap titik

penyambungan, dan total loss link tersebut,serta informasi tersebut dapat

ditampilkan pada layar tampilan.

Dari hasil pengukuran dan perhitungan secara teoritisstandar ITU.T , nilai

dari pengukuran OTDR jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil

perhitungan standarITU.T, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis redaman

pada jalur keadaan normal dan dapat digunakan untukberoperasi

2.2. Saran

Dalam penyambungan kabel optik apabila kabel putus,maka dalam

penyambungannya harus menggunakan kabelyang sama. Dalam mendesain awal

kabel optik harus diperhatikan perencanaan baik kedalamannya dan

penempatanlokasinya, hal ini dimaksudkan untuk menghindariterjadinya

kerusakan atau kabel putus akibat pekerjaan PU atau tertabrak truk kontainer.

Sebaiknya dilakukan praktek mengukur kembali kerugiankabel optik

setelah adanya perbaikan/penyambungan kabeloptik dan membandingkan

hasilnya dengan keadaansebelum terjadinya penyambungan.

28
DAFTAR PERPUSTAKAAN

https://docplayer.info/71430933-Tugas-akhir-analisa-pengukuran-

pada-penyambungan-fiber-optik-menggunakan-otdr.html

https://www.academia.edu/34965636/

Analisa_Pengukuran_Pada_Penyambungan_Fiber_Optik_Menggunakan_O

TDR_Studi_Kasus_PT_JALA_LINTAS_MEDIA

https://id.scribd.com/doc/311459057/Laporan-Prakerin-

Penyambungan-Kabel-Fiber-Optic-drop-cable-2-core-by-Wahyukw

29

Anda mungkin juga menyukai