Anda di halaman 1dari 18

Kebijakan Pembangunan

Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Ir. MADANI MUKAROM, B.Sc.F., M.Si
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI NTB

Disampaikan pada Lokakarya Penyuluh Lingkungan Swadaya (PLS)


Tingkat Provinsi NTB Tahun 2018
16 April 2018
LANDASAN HUKUM
• Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
• Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Framework Convention On Climate
Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa – Bangsa Mengenai Perubahan Iklim)
• Undang – Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
• Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
• Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
• PP Nomor 6 Tahun 2007 jo PP 3 Tahun 2008 tentang Penataan Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan dan Pemanfaatan Hutan
• Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
• Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas adan UPTD
• Perda Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi NTB
• Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat
NoN Fungsi Luas (Ha) (%)
1. HUTAN LINDUNG 449.141,35 41,91
2. HUTAN PRODUKSI 448.945,08 41,89
a. Hutan Produksi Tetap 160.085,74 14.94
b. Hutan Produksi Terbatas 288.859,34 26,95
3. HUTAN KONSERVASI 173.636,40 16,20
a. Taman Nasional Gunung Rinjani 41.330,00 3,86
b. Taman Nasional Gunung Tambora 71.645,64 6,69
c. Taman Wisata Alam dan Laut 21.976,06 2,05
d. Cagar Alam 11.350,55 1,06
e. Suaka Margasatwa 0 0
f. Taman Buru 22.537,90 2,1
g. Taman Hutan Raya Nuraksa 3.155,00 0,29
Jumlah 1.071.722,83 100
Berdasarkan Revisi RPJMD 2013-2018 on January 2017

No Indikator Target 2013-2018 Posisi Dinas LHK SKPD Mitra

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Menjadi 67,95 SKPD UTAMA Dishub, Dinas PUPR
(meningkat 0,18)

2 Mata Air Terlindungi Menjadi 438 titik SKPD UTAMA Dinas PUPR, Dispar
(meningkat 104
titik)
3 Pola Pangan Harapan Meningkat dari poin SKPD Pendukung Dinas KP(utama),
78,70 menjadi Disdag, Disperin,
82,50 Dispertabun, Dislutkan,
Disnakeswan
4 Angka Kemiskinan Menurun dari 17,25 SKPD Pendukung Seluruh SKPD
% menjadi 12,25 %
5 Penyelesaian Aduan Publik 100 % SKPD Pendukung Seluruh SKPD

6 Jumlah Akses ke NTB Online Menjadi 160.000 SKPD Pendukung Seluruh SKPD
org
Berdasarkan Revisi RPJMD 2013-2018 on January 2017

No Indikator Target 2013-2018 Posisi Dinas LHK SKPD Mitra

7 Cakupan Air Bersih 87,56 % Perkotaan, SKPD Pendukung Seluruh SKPD


81,87 % Pedesaan
8 Pendaftaran HAKI Karya Seni Budaya Desain Industri SKPD Pendukung Seluruh SKPD
Daerah (112), Merk (142),
Hak Cipta (93)
produk
9 Tingkat Keselarasan RKPD terhadap 100 % SKPD Pendukung Seluruh SKPD
RPJMD
10 Pertumbuhan PAD Menjadi 7,64 % SKPD Pendukung Seluruh SKPD

11 Kunjungan Wisatawan Menjadi 4 juta org SKPD Pendukung Seluruh SKPD


INDIKATOR KINERJA DAERAH
DINAS LHK NTB

No. Aspek/ Satuan Kondisi 2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi
Indikator Kinerja Kinerja
Kinerja Awal Target Realisasi Target Realisasi Target Target Target Akhir
Daerah 2013 2018

C. Daya Saing

Indeks
Kualitas
1. Lingkung - 67.77 69.39 66.42 67.84 67.89 67.95 67.95
an Hidup
(IKLH)

Mata Air
2. Terlindun Titik 334 354 354 375 384 396 417 438 438
gi
Sesuai Revisi RPJMD
2017 Kondisi
Tahun Awal Realisasi
No Indikator Satuan Kinerja
RPJMD 2013 2016
Target Realisasi Akhir 2018

Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
30 (IKLH) 67,77 N/A 67,89 - 67,95

31 Mata Air Terlindungi Titik 334 414 417 448 438


RENSTRA KEMENLHK
 Mencapai IKU sektor LHK
(IKLH dan Perlindungan 2013-2018
Mata Air)
 Mendukung Capaian IKU
RPJMD 2013-2018
sektor lainnya (Pangan
Harapan, Kemiskinan,
PAD, Kunjungan RENSTRA 2013-2018
Wisatawan, HAKI, dll)
(Tahap Revisi)
 Renstra KemenLHK :
Menjaga kualitas LH,
Pengelolaan DAS, RPHJP Setiap KPH
Menjaga luasan dan fungsi
hutan untuk menopang
kehidupan, menjaga hutan BASIS DATA TERPADU
(Kemiskinan)
PROGRAM PRIORITAS DINAS LHK

KINDISI TARGET KONDISI


INDIKATOR KINERJA AKHIR
No. URUSAN/PROGRAM PRIORITAS KINERJA
SATUAN
AWAL KINERJA
2014 2015 2016 2017 2018
2013 2018

PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER


1.
DAYA HUTAN
PRODUKSI HHBK JENIS 1 2 3 4 5 5 5
PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA
KEBIJAKAN YANG
2. PENGELOLAAN PERSEMPAHAN (akan direview yang DIHASILKAN
DOK/LAP 1 1 1 1 1 1 5
implementatif)
PROGRAM PENGENDALINA PENCEMARAN DAN
3.
PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
INDEKS AIR - 54.13 54.13 54.15 54.20 54.30 54.50 54.50
LUAS HUTAN DAN
4. PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN LAHAN YANG Ha 281.123 1.961 3.196 2.491 2.400 3.300 11.387
DIREHABILITRASI
AREAL HUTAN
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI
5.
SUMBERDAYA HUTAN
YANG Ha 250 270 290 310 350 416 1.636
TERLINDUNGI

PROGAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI MATA AIR


6.
SUMBER DAYA ALAM TERLINDUNGI
TITIK 334 354 375 396 417 438 438
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES
PENANGANAN
7. INDORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN KASUS
% 100 100 100 100 100 100 100
LINGKUNGAN HIDUP
8. PROGRAM PENINGKATAN PENGENDALIAN POLUSI INDEKJS UDARA - 86.20 86.22 86.23 86.25 86.26 86.28 86.28
PROGRAM PERENCANAN DAN PENGEMBANGAN RENCANA
9.
HUTAN PROGRAM
DOK 2 2 2 2 2 2 10
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS 2018

No Program Kegiatan Lokasi Sasaran

4.298 Ha
RSMA, Reboisasi, RHL sipil 22 titik mata air, Lahan kritis di luar
1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 11 KPH, 9 kab/kota
teknis, Border Trees kawasan, batas
Kawasan hutan
IPAL, Pemantauan kualitas
lingkungan, Pengambilan
2 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH sampel kualitas air dan 10 Kab/kota, 11 KPH Kawasan Hutan, Sungai, ibu kota kab/kota
udara, Illegal Minning dan
konflik kawasan lainnya
40 orang setiap KPH, masyarakat miskin
3 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dan Alam Pengembangan HHBK 11 KPH, 9 kab/kota
yang berbatasan dengan kawasan hutan
Penanganan IL dan konflik
Kelompok HKM dan HTR, Tambora
4 Perlindungan dan KSDA tenurial, Fasilitasi 11 KPH
(SAMOTA) dan Lingkar Rinjani
masyarakat pemegang ijin
Penanganan sampah, 50 Bank Sampah di Desa Miskin, TPA
5 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 10 Kab/kota
Proklim Kawasan Hutan
10 Kab/kota
6 Peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH Perlindungan Mata Air 50 kelompok pengelola mata air

Pengujian polusi udara 10 Kab/kota Polusi udara akibat industri dan atau
7 Pengendalian Polusi
akibat industri/transportasi transportasi
Rencana Pengelolaan Hutan,
Inventarisasi potensi, Sosekbud, publikasi
8 Perencanaan dan Pengembangan Hutan Publikasi hasil 4 unit KPH, Mataram
Hasil-hasil pembagunan KPH,
pembangunan
Uraian Se NTB Sekitar Kawasan %

Kecamatan 116 88 75 %

Desa 1.146 486 42 %

Penduduk Miskin (Desil 1-4) 2.437.605 861.993 35 %


500 Desa Miskin
NTB

200 Desa Miskin


yang berbatasan
dengan kawasan
Bank Sampah : 300 unit hutan
Program Perlindungan Hutan : 40 org 46 Desa Miskin,
Pamhut/KPH berbatasan dengan
Pengembangan HHBK Unngulan : 1 kawasan hutan dan
merupakan lokasi
Klp/KPH wisata
Program RHL : 200 Ha/KPH
1 sungai, 1 RHL 450 Ha, 1 sungai, 1
pemantauan pemantauan udara, 2 titik mata
udara air, pemberdayaan 40 orang, 1
kelompok HKM/HTR

RHL 1.625 Ha, 1 sungai, 1


pemantauan udara, 2 titik mata air,
pemberdayaan 40 orang, 1
kelompok HKM/HTR

1 sungai, 1 pemantauan
udara, 40 orang, 1
kelompok HKM/HTR

1 sungai, 1
pemantauan
PULAU LOMBOK
udara
100 Ha, 2 titik mata air,
1 desa sekitar
kawasan, 40 orang
250 Ha, 2 titik mata air,
1 desa sekitar 200 Ha, 2 titik mata air, 150 Ha, 2 titik mata air,
kawasan, 40 orang 1 desa sekitar 1 desa sekitar
kawasan, 40 orang kawasan, 40 orang

PULAU
SUMBAWA
250 Ha, 2 titik mata air, 665 Ha, 2 titik mata air,
1 desa sekitar 1 desa sekitar 100 Ha, 2 titik mata air,
150 Ha, 2 titik mata air, kawasan, 40 orang kawasan, 40 orang 1 desa sekitar
308 Ha, 2 titik mata air,
1 desa sekitar kawasan, 40 orang
1 desa sekitar
kawasan, 40 orang
kawasan, 40 orang
“Gerakan Membangun Pengelolaan Hutan dan Lingkungan
Hidup Secara kolaboratif dan Partisipatif”

1. TAPAK (Tempat Pembuangan 5. KPH Berkoalisi


Akhir Sampah di Kawasan Hutan) 6. Border Trees (Pohon Batas)
2. LIMBOP (Limbah Hutan Optimal) 7. RHL Kolaboratif
3. Paper Less Management 8. TAKIMHUT (Penataan Pemukiman
4. Pengamanan Rutin Berlapis Perambah Hutan)
DUKUNGAN INTEGRASI PROGRAM

1. Dukungan RHL dari APBN dan DAK UPT KemenLHK serta para pemegang IPPKH, Pemegang
Ijin Pemanfaatan Hutan (perusahaan/masyarakat),
2. Bintek IKLH oleh P3E Denpasar
3. Mendorong pembangunan IPAL Komunal oleh PU
4. Pembahasan dan Penyusunan Road Map HHBK dan Road Map RHL bersama WWF , Samanta,
Prodi Kehutanan UNRAM, BPTHHBK, Bappeda
5. Pengembangan komoditas dan pengolahan HHBK dengan dukungan dari MCAI, WWF, Konsepsi,
Pemegang Ijin Pemanfaatan Hutan (tanaman kehidupan)
6. Relokasi Pemukiman di Kawasan Hutan (TAKIMHUT) dengan Dis Perumahan dan Pemukiman
Prov NTB
7. Pengembangan Destinasi Wisata bersama Dinas Pariwisata Prov dan Kab, Dinas Perdangan
Kab, Dinas Koperasi Kab, GIZ (Desa Wisata Hutan), Bumdes dan Koperasi
8. Dukungan Forest Investment Program oleh KemenLHK dan World Bank
9. Program Carbon For Trade bersama FFI/GAIA-DB di Desa Aik Bual dan Rencana Penelitian
Karbon oleh NIFoS/KFRI
10. MOU Penegakan Hukum bersama POLRI, TNI, Kejaksaan
11. Kemitraan pengelolaan hutan bersama para pihak
DUKUNGAN SEKTOR LHK
terhadap PENGUATAN GEOPARK DUNIA

No Program Kegiatan
1 Program Peningkatan Kualitas Membangun Manajemen Sistem Pengelolaan Sampah Di Wilayah
Daya Tarik Wisata Geopark Rinjani Lombok

2 Program Pemberdayaan
Kampanye Dan Gerakan Aksi Sadar Lingkungan
Masyarakat
3 Pengembangan Masyarakat Identifikasi Potensi Unggulan & Memfasilitasi Tumbuhnya Wirausaha
Baru
Melakukan Pembinaan Dan Pengembangan Lembaga Masyarakat
Memfasilitasi Sistem Kemitraan Usaha UKM, Pokmas Dan Koperasi
(Dengan Lembaga Keuangan Dan SKPD)
4 Program Pengembangan Sumber Sosialisasi Dan Edukasi Mengenai Geopark Rinjani Lombok Kepada
Daya Masyarakat Pelajar Dan Mahasiswa Serta Masyarakat Umum
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai