KEBIJAKAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
BAGI KEGIATAN USAHA/INDUSTRI
Disampaikan oleh :
Dra WIWIK ESTI KOMANDARI, MT
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
dlh.jatim.ppkl@gmail.com
POSITIONING PROGRAM PEMBANGUNAN
P
• Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
50,75
Kategori : Sangat Kurang
Kualitas Air
Target dan Capaian Konsentrasi Rata-Rata BOD dan COD di DAS Brantas Tahun 2010-2015
Pasal 5
(1) Dalam rangka menjaga kualitas air dan menjamin keberlanjutan pelestarian, perlindungan
serta pengelolaan fungsi lingkungan hidup, semua industry dan/atau kegiatan usaha lainnya
yang menghasilkan air limbah wajib mentaati dan tidak boleh melampaui baku mutu air
limbah yang telah ditetapkan.
Pasal 6
(1) Dan (2) Dalam hal hasil kajian mengenai.kelayakan AMDAL atau UKL/UPL serta IPLC dari
industri dan/atau kegiatan usaha lainnya yang menghasilkan air limbah mensyaratkan baku
mutu yang lebih ketat, maka diberlakukan baku mutu hasil kajian AMDAL, UKL/UPL atau
IPLC.
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2013 Junto
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2014
Pasal 8
Setiap penanggung jawab kegiatan wajib :
a) Memenuhi baku mutu air limbah
b) Melakukan pengolahan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang tidak dibuang
tidak melampaui baku mutu air limbah
c) Menggunakan sistem saluran air limbah kedap air
d) Memasang alat ukur debit pada inlet dan outlet IPAL serta inlet recycle air limbah
e) Melakukan pencatatan harian debit harian air limbah
f) Melakukan pencatatan pH harian air limbah
g) Tidak melakukan pengenceran air limbah ke dalam aliran buangan air limbah
h) Melakukan pencatatan jumlah bahan baku dan produk harian senyatanya
i) Memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpasan aair hujan
j) Menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji
k) Melakukan pengukuran kualitas air limbah secara mandiri (swa pantau / self moitoring)
sebelum dibuang ke badan air penerima sekurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan
dengan biaya perusahaan sendiri.
INSTRUMEN PEMBINAAN
PROPER & PENGAWASAN
3/27/2019 14
PROPER
“merupakan instrumen
penaatan alternatif yang
dikembangkan untuk
bersinergi dengan instrumen
penaatan lainnya guna
mendorong penaatan
perusahan melalui penyebaran
informasi kinerja kepada
masyarakat (public disclosure)”
X BOBOT =
EMAS
S Pelaksanaan N
Penerapan
K Sistem Pemanfaatan Pengembangan I Passing Grade
Sumber Masyarakat L
O Manajemen
Lingkungan Daya (Community A HIJAU
R
Development) I
Passing Grade
Best Practices ; Best Available Technology;
Best Corporate Social Responsibility
BEYOND COMPLIANCE AREA
TAAT BIRU
• PENERAPAN AMDAL/IZIN LINGKUNGAN
• POTENSI KERUSAKAN LINGKUNGAN
• PENGENDALIAN PENCEMARAN LAUT
BELUM TAAT MERAH
• PENGELOLAAN LIMBAH B3
• PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
• PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
TIDAK ADA UPAYA HITAM
58
52
46
36 • Nilai Rata-rata
tingkat
29 31
26 24
21 21
13 15 12 15
9
18 16
12 15 Ketaatan pada
3 6 6 4
0 1 1 0
6
0 hasil PROPER
2018 di Jawa
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Timur sebesar
87.98%
* Dalam setiap tahunnya, terdapat kenaikan rata-rata tingkat ketaatan industri
ASPEK PENILAIAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
6
KETAATAN TERHADAP 1
KETENTUAN TEKNIS
KETAATAN
TERHADAP IZIN
(IPLC)
2
5 KETAATAN
KETAATAN TERHADAP TERHADAP TITIK
PEMENUHAN BAKU PENAATAN
MUTU 3
4 KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP PARAMETER BAKU
PELAPORAN DATA MUTU AIR LIMBAH
PER PARAMETER
1 KRITERIA KETAATAN TERHADAP IZIN
CATATAN :
Izin dalam proses akhir/perpanjangan izin yaitu persyaratan izin sudah lengkap secara
administrasi dan teknis serta dilengkapi tanda terima dari instansi pemberi izin
JENIS
IZIN
1. Izin pembuangan air limbah ke sumber
air
2. Izin pembuangan air limbah ke laut
3. Izin pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi lahan industri kelapa sawit
4. Izin injeksi air limbah ke formasi untuk
industri migas
CATATAN :
Semua usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki izin
sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan untuk
kegiatannya
2 KRITERIA KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN
BIRU
---
TITIK PENAATAN
100% parameter baku mutu air <100% parameter baku mutu air ---
limbah dipantau. limbah yang dipantau
>90% parameter dipantau khusus <90% parameter dipantau khusus
untuk industri sawit yang untuk industri sawit yang
menerapkan aplikasi lahan (pH menerapkan aplikasi lahan (pH
dan BOD harus terpantau) dan BOD harus terpantau)
Melakukan pengukuran Tidak melakukan pengukuran
parameter baku mutu air limbah parameter baku mutu air limbah
harian sesuai jenis industrinya harian sesuai jenis industrinya
Menghitung beban pencemaran Tidak menghitung beban
pencemaran
HIRARKI ACUAN PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU AIR
LIMBAH
Izin
≥90% data dilaporkan secara <90% data dilaporkan Melaporkan data palsu dan/atau
lengkap sesuai dengan <90% data pemantauan rata- menyebabkan pencemaran
persyaratan. rata harian dalam 1 bulan lingkungan
>90% data pemantauan rata- tersedia dari seluruh data
rata harian dalam 1 bulan pemantauan dalam 1 tahun
tersedia dari seluruh data
pemantauan dalam 1 tahun
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN
BAKU MUTU AIR LIMBAH
5
BIRU MERAH
MERAH
Jumlah
Jumlah data
Jumlah data Parameter Jumlah data yang
Jumlah data Jumlah Paramater yang tidak
pemantauan Tingkat yang dipantau Tingkat tidak memenuhi Tingkat
Parameter yang Pemantauan memenuhi Keterangan
sesuai peraturan Ketaatan sesuai Ketaatan baku mutu (100 % < Ketaatan
dilaporkan (sesuai Ketentuan) baku mutu ( x >
/ izin peraturan / x < = 500%)
500%)
izin
No.
4 4 100% 0
1
1 pH 12 12 100% 92% -
1
2 BOD 12 12 100% 92% -
3 COD 12 11 92% 1 91%
4 TSS 12 11 92% 1 91%
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Tingkat Ketaatan Parameter 100% Pemenuhan Baku Mutu 91%
0
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
6
BIRU
MERAH
MERAH HITAM
MERAH
HITAM