Anda di halaman 1dari 86

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK

dan LIMBAH MEDIS


BIODATA
Nama : Indra Kusuma Cahyadi, ST, MH
Alamat : Jl. Mandor Dami 2/81A Kalimulya Depok
Hp/E-mail : 08121043090 / indra_lhdepok@yahoo.co.id
Pendidikan : - D3 Akademi Kesehatan Lingkungan DEPKES RI Jakarta
- S1 Teknik Lingkungan USAHID Jakarta
Riwayat Pekerjaan : - S2 Ilmu Hukum - Lingkungan – IBLAM Jakarta
• Staf Amdal Bagian LH Setda Kota Depok sejak tahun 1999 - 2002
• Staf Pengendalian Pencemaran Bagian LH, 2002 - 2005
• Staf Teknis Tempat Pengelolaan Sampah Cipayung, DKLH, 2005-2006
• Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup, 2006 - sekrg
• Staf Teknis Konservasi dan Kehati, DKLH, 2006-2007
• Staf Teknis Bidang Kebersihan, DKLH, 2007-2008
• PPTK Satlak PPK IPM Kota Depok, Bidang Kesehatan, 2008-2009
• Staf Teknis Subbid Pemberdayaan Pengelolaan Lingkungan, BLH, 2009-2012
• Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup, BLH, 2013
• Pengawas LH pada Subbid Pengawasan Limbah B3 dan Penaatan Lingkungan, BLH, 2013-2014
• Plt Kasubid Pengawasan Limbah B3 dan Penaatan Lingkungan, BLH, 2014- 2015
• Kasubid Pengawasan Limbah B3 dan Penaatan Lingkungan, BLH, 2015 – 2016
• Wakil Ketua HAKLI Kota Depok, 2016 s.d sekarang
• Kasie Penaatan Hukum Lingkungan Dinas LH dan Kebersihan, 2017 – 2019
• Kasi Pengolahan Air Limbah Domestik Disrumkim Kota Depok 2019 – sekrg
• Pengajar Perundang-undangan LH - Teknik Lingkungan USAHID Jakarta 2019 - sekrg
Luas Wilayah Kota Depok : 200,29 Km²

PROFIL DAERAH Terdiri dari :


11 KECAMATAN, 63 KELURAHAN
KOTA DEPOK
Jumlah Penduduk : 2.254.513, Tingkat kepadatan penduduk 11.256 jiwa/km

Kota Depok dilewati beberapa Sungai seperti Sungai Cikeas, Sungai Ciliwung
dan Sungai Angke

Curah Hujan di Kota Depok rata-rata sebesar 327 mm/tahun, dan rata-rata jumlah hari
hujan 13,1 hari/bulan. Rata-rata temperatur suhu berselang antara 29°C – 33°C.
PERMASALAHAN SANITASI DI PERKOTAAN
SAMPAH
AIR LIMBAH

PHBS AIR BERSIH

DRAINASE
Potret Sanitasi yang Buruk
efluen industri
di kawasan
pemukiman

buang air besar


sembarangan
MCK belum sesuiai aturan

selokan
tersumbat

mencuci dan mandi di Jamban yang


sungai tercemar asal-asalan

pembuangan liar
lumpur tinja

5
Pencemaran Air
Indikasi Pencemaran Air Tanah di Permukiman
No. IDENTITAS SAMPEL RT/RW ANALISA
Air Tanah Klaster Beji
1. Kel. Beji RT 05 RW 01 PerMenKes No. 492 Th. 2010 (Fisika, Kimia, Mikrobiologi)

2. Kel. Beji Timur RT 01 RW 04 PerMenKes No. 492 Th. 2010 (Mikrobiologi)

3. Kel. Kemiri Muka RT 02 RW 10 PerMenKes No. 492 Th. 2010 (Mikrobiologi)

Air Tanah Klaster Depok Jaya


4. Sekitar Lembah Mawar & Lely RT 04 RW 05 PerMenKes No. 492 Th. 2010 (Fisika, Kimia, Mikrobiologi)

Hasil Analisa Mikrobiologi

Hasil Analisa Kimia Fisika (Sekitar Lembah Mawar & Lely)


Hasil Analisa Kimia Fisika (Kel.Beji)

Melebihi baku mutu


Melebihi baku mutu
BOD EKSISTING DAN SASARAN KUALITAS SUNGAI CILIWUNG

35

30
Kab.
Bogor
Kota
Bogor
Kab.
Bogor
Depok DKI Jakarta INDIKASI PENCEMARAN AIR
25
PERMUKAAN
20

15

10

0
80 70 60 50 40 30 20 10 0
Jarak (km)

Telaga
BOD Awal BOD Sasaran Ancol
Warna
Sumber: KLH, 2012

Pengukuran Kelas Mutu


Air Sungai Ciliwung & Anak Sungai Ciliwung

STATUS MUTU AIR SUNGAI CILIWUNG

9
Sungai 2017-2018
Peruntukkan Hulu Tengah Hilir
No Status
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Kelas PI Status PI Status PI Status PI Status PI Status PI Status
1Ciliwung III 3,9 ringan 6,8 sedang 2,4 ringan 6,8 sedang 2,4 ringan 6,8 sedang

2Pesanggrahan III 2,4 ringan 6,8 sedang 2,1 ringan 6,8 sedang 2,4 ringan 2,6 ringan
3Angke III 11,1 berat 4,9 ringan 5 ringan 5,3 sedang 2,4 ringan 4,6 ringan
4Grogol III 8 sedang 6,8 sedang 8 sedang 5,4 sedang 2,9 ringan 4,3 ringan
5Krukut III 6,6 sedang 6,8 sedang 5,6 sedang 6,8 sedang 8,1 sedang 4,7 ringan
6Cikeas III 2,2 ringan 6,8 sedang 4,6 ringan 6,8 sedang 4,6 ringan 5,1 sedang
7Kali Baru III 5 sedang 4,8 ringan 4,6 ringan 5 sedang 7,7 sedang 4,3 ringan
8Cijantung III 3,9 ringan 7,6 sedang 7,6 sedang
9Cipinang III 10,8 berat 6,8 sedang 8 sedang 6,8 sedang 7,6 sedang 3,6 ringan
10Sugutamu III 1,7 ringan 6,8 sedang 7,5 sedang 5,1 sedang 6,6 sedang 2,4 ringan
11Cikumpa III 6,2 sedang 6,8 sedang 9,3 sedang 6,8 sedang 5,7 sedang 5,1 sedang

12Kali Cabang Timur III 9,6 sedang 6,8 sedang 9,2 sedang 6,8 sedang 8,5 sedang 2,6 ringan

13Kali Cabang Barat III 3,7 ringan 6,8 sedang 9,2 sedang 6,7 sedang 8,5 sedang 2,6 ringan

Kali Cabang
14Tengah III 3,4 ringan 6,8 sedang 8,1 sedang 6,8 sedang 4 ringan 4,3 ringan
15Kali Manggis III 2,5 ringan 6,8 sedang 4,1 ringan 5,7 sedang 4 ringan 5,8 sedang

16Kali Caringin III 2,6 ringan 6,8 sedang 6,8 sedang 0,5 memenuhi

17Angsana Yapan III 4,6 ringan 6,8 sedang 8,5 sedang 6,8 sedang 8,5 sedang 3,7 ringan
18Laya III 4 ringan 5,2 sedang 4,4 ringan 4,4 ringan 6,4 sedang 3,7 ringan

19Sungai Bali Kota III 6,8 sedang


Sungai 2017-2018
45 42

40 36
35
30
25
Jumlah Sungai
20
15 2017
15
9 2018
10
5 1 1
0 0
0
memenuhi cemar ringan cemar cemar berat
baku sedang
mutu/baik

Status Mutu
Sungai
SITU RAWA SITU SITU SITU RAWA SITU
PARAMETER SATUAN BAKU MUTU SITU PATINGGI SITU TIPAR
KALONG PANGARENGAN CILANGKAP BESAR SAWANGAN
1 2 3 4 5 6 7
FISIKA
Temperatur Udara (Insitu) ◦C 29 29 29 30 31 29 31
±3
Temperatur AIr (Insitu) ◦C 27,5 28 27,9 29,7 28,3 27 30
Residu Terlarut mg/liter 1000 122 205 122 211 130 115 120
Residu Tersuspensi mg/liter 400 12 5 2 10 1 18 5
KIMIA ANORGANIK
pH (-) 6-9 9,05 7,56 7,68 8,33 7,68 8,42 7,69
BOD mg/liter 6 21,0 8,9 4,21 19,5 3,97 30,2 7,15
COD mg/liter 50 49,5 34,2 8,78 52,6 11,8 71,2 19,4
Oksigen Terlarut (DO) mg/liter Min. 3 3,1 2,5 3,5 3,6 3,6 3,1 2,87
Total Fosfat sbg P mg/liter 1 0,1 0,086 <0,00043 0,069 0,0057 0,074 <0,0043
Nitrat (NO3-N) mg/liter 20 2,12 2,33 2,72 2,52 2,12 2,75 2,44
Amonia (NH3-N) mg/liter (-) 0,05 2,01 0,051 1,54 1,42 0,14 0,21
Arsen (As) mg/liter 1 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,000041 <0,0041 <0,00041 <0,00041
Kobalt (Co) mg/liter 0,2 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012
Barium (Ba) mg/liter (-) <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010
Boron (B) mg/liter 1 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <010 <0,010
Selenium (Se) mg/liter 0,05 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050
Kadmiun (Cd) mg/liter 0,01 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020
Khrom (VI) mg/liter 0,05 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015
Tembaga (Cu) mg/liter 0,02 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015
Besi (Fe) mg/liter (-) <0,0060 1,21 <0,0060 <0,0060 0,69 11,2 0,12
Timbal (Pb) mg/liter 0,03 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016
Mangan (Mn) mg/liter (-) <0,0070 <0,0070 <0,0070 <0,0070 <0,0070 0,27 0,1
Air Raksa (Hg) mg/liter 0,02 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024
Seng (Zn) mg/liter 0,05 0,023 0,5 0,14 <0,0030 <0,0030 0,12 <0,0030
Klorida (Cl) mg/liter (-) 14,5 22,5 9,49 31 7,99 21,4 11
Sianida (CN) mg/liter 0,02 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010
Fluorida (F) mg/liter 1,5 <0,070 0,12 <0,70 <0,070 <0,011 <0,070 0,55
Nitrit (No2-N) mg/liter 0,06 0,00076 0,44 0,056 0,018 0,049 <0,00047 0,045
Sulfat (SO4) mg/liter (-) 11,8 0,97 13,5 6,07 12,7 8,69 5,28
Khlorin Bebas (Cl2) mg/liter 0,03 <0,020 0,01 <0,010 0,011 <0,010 0,57 0,25
Belerang (H2s) mg/liter 0,002 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 0,0046 <0,00095 <0,00095
MIKROBIOLOGI
Fecal Coliform Jml/100 ml 2000 7000 9000 11000 160000 9000 3000 700
Total Coliform Jml/100 ml 10000 30000 30000 24000 240000 24000 5000 30000
KIMIA ORGANIK
Minyak dan Lemak μg/liter 1000 500 400 100 500 100 300 100
Deterheb (MBAS) μg/liter 200 27,2 40,7 <4,00 32,4 7,77 56,2 20,6
PARAMETER SATUAN BAKU MUTU SITU
SITU SITU SITU
PANCORAN SITU CITAYAM SITU ASIH PULO SITU PLADEN
BOJONGSARI PENGASINAN PENDONGKELAN
MAS
FISIKA 8 9 10 11 12 13 14
Temperatur Udara (Insitu) ◦C
±3
Temperatur AIr (Insitu) ◦C 30 30 33 31 31 29 29
Residu Terlarut mg/liter 1000 29,5 29,5 28,6 30,5 30 27 26,3
Residu Tersuspensi mg/liter 400 174 289 139 211 245 247 281
KIMIA ANORGANIK 10 15 2 12 14 10 2
pH (-) 6-9
BOD mg/liter 6 7,8 7,87 7,12 8,18 8,11 8,42 7,98
COD mg/liter 50 12,2 22,9 3,11 21 19,5 12,4 3,81
Oksigen Terlarut (DO) mg/liter Min. 3 30,4 55,2 8,03 55,6 44 36 9,71
Total Fosfat sbg P mg/liter 1 2,98 2,67 3,11 2,21 2,37 3,1 3,6
Nitrat (NO3-N) mg/liter 20 0,04 0,095 <0,0043 0,11 <0,0043 0,25 0,039
Amonia (NH3-N) mg/liter (-) 2,53 2,33 2,94 2,55 2,54 2,54 2,69
Arsen (As) mg/liter 1 0,33 1,36 0,27 1,08 0,04 2,52 1,61
Kobalt (Co) mg/liter 0,2 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041
Barium (Ba) mg/liter (-) <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012
Boron (B) mg/liter 1 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010
Selenium (Se) mg/liter 0,05 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010
Kadmiun (Cd) mg/liter 0,01 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,,50
Khrom (VI) mg/liter 0,05 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020
Tembaga (Cu) mg/liter 0,02 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015
Besi (Fe) mg/liter (-) <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015
Timbal (Pb) mg/liter 0,03 0,12 0,24 <0,0060 0,46 0,22 11,8 0,28
Mangan (Mn) mg/liter (-) <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016
Air Raksa (Hg) mg/liter 0,02 <0,0070 <0,0070 <0,0070 0,56 <0,0070 0,21 0,083
Seng (Zn) mg/liter 0,05 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000041 <0,000024 <0,000024
Klorida (Cl) mg/liter (-) <0,0030 <0,0030 <0,0030 <0,0030 <0,0030 0,27 <0,0030
Sianida (CN) mg/liter 0,02 14 14 24,2 21 11,5 25,9 17,2
Fluorida (F) mg/liter 1,5 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010
Nitrit (No2-N) mg/liter 0,06 0,45 <0,070 <0,070 <0,070 0,15 <0,070 0,28
Sulfat (SO4) mg/liter (-) 0,081 0,18 0,05 0,028 0,028 0,0082 0,15
Khlorin Bebas (Cl2) mg/liter 0,03 5,3 4,95 6,81 6,77 7,65 5,46 5,45
Belerang (H2s) mg/liter 0,002 0,22 0,28 0,02 0,17 0,28 0,26 0,067
MIKROBIOLOGI <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095
Fecal Coliform Jml/100 ml 2000
Total Coliform Jml/100 ml 10000 500 1600 2400 5000 1600 90000 7000
KIMIA ORGANIK 9000 24000 3000 300000 50000 160000 17000
Minyak dan Lemak μg/liter 1000
Deterheb (MBAS) μg/liter 200 200 400 100 300 200 300 200
PARAMETER SATUAN BAKU MUTU SITU STUDIO
SITU JATIJAJAR SITU BAHAR SITU CILODONG SITU GADOG SITU JEMBLUNG
ALAM
FISIKA 15 16 17 18 19 20
Temperatur Udara (Insitu) ◦C
±3
Temperatur AIr (Insitu) ◦C 32 30 31 31 29 29
Residu Terlarut mg/liter 1000 28,8 28,1 28,1 28,4 18,2 28,5
Residu Tersuspensi mg/liter 400 115 314 204 118 276 174
KIMIA ANORGANIK 2 5 10 2 2 5
pH (-) 6-9
BOD mg/liter 6 7,01 7,16 7,11 6,98 9,55 8,01
COD mg/liter 50 4,78 7,33 12,2 4,62 4,29 7,62
Oksigen Terlarut (DO) mg/liter Min. 3 8,24 15,4 25,8 9,8 10,3 18,1
Total Fosfat sbg P mg/liter 1 3,98 2,44 2,11 4,01 3,5 4,5
Nitrat (NO3-N) mg/liter 20 <0,0043 0,18 0,081 <0,0043 0,064 <0,0043
Amonia (NH3-N) mg/liter (-) 2,68 3,02 2,75 2,81 2,76 2,47
Arsen (As) mg/liter 1 0,77 <0,0037 2,64 0,58 1,91 0,34
Kobalt (Co) mg/liter 0,2 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041 <0,00041
Barium (Ba) mg/liter (-) <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012 <0,012
Boron (B) mg/liter 1 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010 <0,0010
Selenium (Se) mg/liter 0,05 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010
Kadmiun (Cd) mg/liter 0,01 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050 <0,0050
Khrom (VI) mg/liter 0,05 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020 <0,0020
Tembaga (Cu) mg/liter 0,02 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015
Besi (Fe) mg/liter (-) <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015 <0,015
Timbal (Pb) mg/liter 0,03 <0,0060 <0,0060 <0,0060 <0,0060 0,26 <0,0060
Mangan (Mn) mg/liter (-) <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016 <0,0016
Air Raksa (Hg) mg/liter 0,02 <0,0070 <0,0070 <0,0070 <0,0070 0,29 <0,0070
Seng (Zn) mg/liter 0,05 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024 <0,000024
Klorida (Cl) mg/liter (-) <0,0030 <0,0030 <0,0030 <0,0030 <0,0030 <0,0030
Sianida (CN) mg/liter 0,02 11,6 7 25,5 9 40 9,75
Fluorida (F) mg/liter 1,5 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010 <0,010
Nitrit (No2-N) mg/liter 0,06 0,085 <0,070 0,19 0,24 0,078 0,035
Sulfat (SO4) mg/liter (-) 0,15 0,074 0,039 0,11 0,17 0,013
Khlorin Bebas (Cl2) mg/liter 0,03 6,98 45,5 7,89 6,9 5,11 6,47
Belerang (H2s) mg/liter 0,002 0,2 0,15 0,3 0,18 0,16 0,088
MIKROBIOLOGI <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095
Fecal Coliform Jml/100 ml 2000
Total Coliform Jml/100 ml 10000 2000 1600 9000 500 2200 9000
KIMIA ORGANIK 1000 160000 30000 3000 16000 16000
Minyak dan Lemak μg/liter 1000
Deterheb (MBAS) μg/liter 200 100 200 400 100 100 200
Senyawa Fenol μg/liter 1 7,63 45,4 66:06:00 39,1 35,7 27,9
Pertumbuhan penduduk sangat tinggi
di perkotaan  timbulan limbah makin besar
Pencemaran air/tanah
Kalau hujan besar bgmn ?
KALI BARU & KALI JANTUNG

KALI BARU
KALI JANTUNG
SDA makin langka
Kerusakan alam makin berat
Efek rumah kaca  pemanasan global
Bumi makin
panas

Perubahan
iklim Kutub
mencair

Permukaan
air laut
meningkat
AYO Sayangi bumi, kurangi
pencemaran sampah dan limbah
Prinsip Pengelolaan Limbah
• Pollution Prevention
• Polluter Pays Principle
• From Cradle to Grave
• Treatment & Disposal Close to Generator
• Waste minimization
• Sustainable Development
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH
DAN PEMERINTAH DAERAH

UU 32/2009 pasal 63 ayat (1) huruf o :

“melakukan pembinaan dan pengawasan


ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan terhadap ketentuan perizinan
lingkungan dan peraturan perundang-
undangan”
Dasar Hukum Pengelolaan Limbah
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 20 ayat 3 :
Setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke media
lingkungan hidup dengan persyaratan :
a. Memenuhi baku mutu lingkungan hidup
b. Mendapat izin
DASAR HUKUM PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
• Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016 tentang baku mutu air
limbah domestik
• Perda Kota Depok No. 08/2018 ttg Pengelolaan Air Limbah Domestik
• Perda No. 9 Tahun 2015 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Perda No. 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Perda No. 06 Tahun 2012 tenang Retribusi Pengangkutan Limbah Domestik (Kakus)
• Peraturan Walikota Depok No 17 Tahun 2012 tentang Pengolahan Air Limbah Domestik
PERSYARATAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DOMESTIK
a. Menjamin seluruh air limbah domestik masuk ke instalasi pengolahan air limbah ;
b. Desain IPAL kedap air/tdk terjadi perembesan ke lingkungan ;
c. Memisahkan saluran air limbah dengan air hujan ;
d. Diolah sehingga memenuhi baku mutu air limbah domestik ;
e. Tidak melakukan pengenceran air limbah ;

f. Menetapkan titik penaatan ;


g. Memasang alat ukur debit atau laju air limbah di titik penaatan ;

h. Wajib memiliki prosedur operasional standar pengolahan air limbah


domestiknya
i. Dalam hal terjadi pencemaran akibat kondisi tidak normal wajib
melaporkan dan menyampaikan ke Walikota – Gubernur dan Menteri
paling lama 1x24 jam.
(Pasal 4 dan 5 PermenLHK nomor 68 tahun 2016)
KEWAJIBAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DOMESTIK Perda Kota Depok No. 08/2018

1. Setiap orang berkewajiban untuk :


a. Mengolah air limbah domestik
b. Melakukan pembuangan lumpur tinja ke IPLT secara berkala
dan terjadwal

2. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dapat dikenai sanksi administratif
(Pasal 45 Perda nomor 08 tahun 2018)
AIR LIMBAH DOMESTIK ?
• Rumah Susun  Bandara
• Penginapan/Hotel/Apartemen  Stasiun Kereta Api
• Asrama
 Terminal
• Pelayanan Kesehatan
• Lembaga Pendidikan  Lembaga Pemasyarakatan
• Perkantoran  Industri (yg air limbahnya
• Perniagaan hanya ada air limbah
domestik)
• Pasar
• Rumah Makan
• Balai Pertemuan
• Arena Rekreasi
• IPAL Permukiman
• IPAL Perkotaan
• Pelabuhan
Air Limbah dan Badan Air Permukaan

Plant

non point source IPAL


EFFLUENT
BMAL : BOD 100 mg/L

Mixing
zone

STREAM
sungai

BMA ( kelas 2) : BOD 30 mg/L

non point source


Kewajiban Pemantauan
dan Pelaporan
Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib:
a. melakukan pemantauan kualitas air limbah;
b. Melaporkan hasil pemantauan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan Walikota dengan tembusan
kepada Gubernur dan Menteri dan instansi terkait
sesuai dengan peraturan perundangan.
c. laporan hasil pemantauan mencakup :
• catatan air limbah yang diproses harian;
• Catatan debit dan pH harian air limbah domestik ; dan
• Hasil analisa laboratorium paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(Pasal 4 Permen LH Nomor 68 tahun 2016)


“ DALAM HAL SETIAP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
MENGHASILKAN AIR LIMBAH DOMESTIK TIDAK
MAMPU MENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK YANG
DIHASILKANNYA, PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DOMESTIK WAJIB DISERAHKAN KEPADA PIHAK LAIN
YANG USAHA DAN/ATAU KEGIATANNYA MENGOLAH
AIR LIMBAH DOMESTIK”

(Pasal 6 Permen LH Nomor 68 tahun 2016)

Catatan :
Pihak lain yang memiliki izin lingkungan dan izin
pembuangan air limbah
Ketentuan teknis : saluran air limbah, by pass, pengenceran

Unit 1 Unit 3
8
Air bersih
Saluran air hujan
Unit 2
6
1
2 3 4

Saluran air hujan

Manakah yang merupakan saluran by pass, pengenceran, penggabungan saluran air limbah
dengan air hujan?
Saluran mana yang harus dilengkapi dengan flow meter?
KRITERIA PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
ASPEK PENILAIAN

Ketaatan Terhadap Izin

Ketaatan Terhadap Ketaatan Terhadap Titik


Ketentuan Teknis Penaatan

Ketaatan Terhadap Ketaatan Terhadap


Pelaporan Data Per Parameter Baku Mutu Air
Parameter Limbah

Ketaatan Terhadap
Pemenuhan Baku Mutu :
•a. Data Swapantau
•b. Data Primer
1. Ketaatan Terhadap Izin
Jenis Izin :
1. Izin Pembuangan Air Limbah ke sumber air
Semua kegiatan wajib memiliki izin sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan untuk kegiatannya
1. Kriteria Ketaatan Terhadap Izin
1. Mempunyai Izin Pembuangan Limbah
BIRU/TAAT Cair (IPLC) ke badan air;
2. Izin dalam proses akhir (persyaratan izin
sudah lengkap)

Tidak mempunyai Izin Pembuangan Air


MERAH/ Limbah (IPLC) ke badan air, namun sudah
BELUM TAAT mengajukan izin pembuangan air limbah
(IPLC) ke badan air

HITAM/ Tidak mempunyai Izin Pembuangan Air


TIDAK ADA UPAYA Limbah (IPLC) ke badan air dan
menyebabkan pencemaran/kerusakan
lingkungan
2. Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

Titik Penaatan :
“satu lokasi atau lebih yang dijadikan acuan untuk
pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air
limbah”

Semua kegiatan wajib memantau seluruh titik


penaatan pembuangan dan/ atau pemanfaatan air
limbah ke lingkungan
2. Kriteria Ketaatan Terhadap Titik Penaatan
Memantau seluruh titik penaatan dan/atau air buangan yang harus
BIRU/TAAT dikelola sesuai dengan peraturan

a. Bagi Industri yang seluruh air limbahnya diserahkan ke pengolah ai rlimbah di kawasan/IPAL
Terpadu, maka tingkat ketaatan dinyatakan 100% (disertai bukti kontrak kerjasama
pengelolaan air limbah dengan pihak kawasan/estate regulation)
b. Bagi industri yang proses produksinya menggunakan kembali (reuse/recycle) 100% air
limbahnya dan sudah dilengkapi SOP pengelolaan air limbah dan logbook pengelolaan air
limbah, maka tingkat ketaatan dinyatakan100%

1. Terdapat titik penaatan dan/atau air buangan/air limbah yang tidak


MERAH/ pernah dipantau selama periode penilaian.
BELUM TAAT 2. Untuk kegiatan Hotel, Rumah Sakit dan Industri Pengolah Limbah
Domestik yang menggunakan kembali air limbahnya untuk
penyiraman tanaman;

HITAM/
TIDAK ADA UPAYA -
3. Ketaatan Terhadap Parameter Baku Mutu Air
Limbah
Parameter :
“unsur pencemar dalam air limbah yang wajib dipantau
(diukur)”
Kewajiban Pengukuran :
a. Bulanan : parameter sesuai dalam baku mutu air limbah
b. Harian : sesuai yang dipersyaratkan misalnya : debit, pH, TSS
Ketaatan parameter yang dipantau mengikuti hirarki :
a.Baku Mutu Izin (IPLC) yang menetapkan Baku Mutu Air Limbah;
b.Baku Mutu yang tercantum dalam dokumen AMDAL/UKL-UPL;
c. Baku Mutu sesuai Permen LH No. 68/2016
3. Kriteria Ketaatan Terhadap Parameter (1)
MERAH/ HITAM/
BIRU/TAAT BELUM TAAT TIDAK ADA UPAYA
A. Memantau 100% seluruh A. Memantau <100%
parameter yang parameter yang -
dipersyaratkan sesuai dipersyaratkan sesuai
dengan: dengan:
1. IPLC (Izin Pembuangan 1. IPLC (Izin
Limbah Cair); Pembuangan Limbah
2. Baku Mutu Nasional atau Cair);
Provinsi 2. Baku Mutu Nasional
atau Provinsi.
B. Melakukan pengukuran B. Tidak melakukan
parameter pH, TSS, COD, pengukuran parameter
dan debit harian, bagi pH, TSS, COD dan debit
perusahaan yang harian, bagi perusahaan
mempunyai kewajiban yang mempunyai
pengukuran kewajiban pengukuran
C. Menghitung beban C. Tidak menghitung
pencemaran beban pencemaran
4. Ketaatan Terhadap Pelaporan Data per-
Parameter

Melaporkan data secara lengkap selama periode


penilaian yang terdiri dari :

1.Pemantauan kualitas air limbah;


2.Produksi bulanan (riil) atau bahan baku;
3.Catatan pH dan debit harian air limbah yang dibuang.
4.Perhitungan beban pencemaran
Contoh Evaluasi Ketaatan terhadap data per-parameter yang dilaporkan

Parameter Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jmlh Ada Persen
data data

pH 7 7 8 7 8 10 8 7 7 8 7 7 12 12 100

BOD 25 19 28 20 15 30 34 22 19 23 27 20 12 12 100

COD 40 39 47 33 30 40 49 55 33 46 - 36 12 11 92

TSS 44 36 38 45 36 47 40 43 34 54 - 45 12 11 92
4. Ketaatan Terhadap Jumlah Data per-Parameter Yang Dilaporkan (1)

MERAH/ HITAM/
BIRU/TAAT BELUM TAAT TIDAK ADA UPAYA

Melaporkan data Melaporkan data Melaporkan data


secara lengkap sesuai sesuai dengan yang palsu.
dengan yang dipersyaratkan
dipersyaratkan >90% < 90% sebagai
sebagai berikut: berikut:
1. Pemantauan 1. Pemantauan
kualitas air limbah; kualitas air limbah
2. Produksi bulanan 2. Produksi bulanan
(riil) atau bahan (riil) atau bahan
baku; baku;
3. Catatan debit 3. Catatan debit
harian air limbah harian air limbah
yang dibuang. yang dibuang.
4. Ketaatan Terhadap Jumlah Data per-Parameter Yang
Dilaporkan (2)
MERAH/ HITAM/
BIRU/TAAT BELUM TAAT TIDAK ADA UPAYA
Tersedia data pemantauan Tersedia data pH harian
harian minimal 90% dari Melaporkan data palsu.
dan/atau debit harian
seluruh data pemantauan
rata-rata harian dalam satu
dan/atau TSS harian
bulan sesuai dengan dan/atau COD harian,
peraturan perundang- setiap bulan tersedia
undangan yang berlaku data < 90% dari data
pemantauan rata-rata
harian dalam satu bulan
sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Contoh Evaluasi Ketaatan terhadap data
per-parameter yang dilaporkan (1)
Parameter Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BMAL Data BM %

pH 7 7 8 7 8 10 8 7 7 8 7 7 6-9 12 11 92

BOD 25 19 28 20 15 30 34 22 19 23 27 20 30 12 11 92

COD 40 39 47 33 30 40 49 55 33 46 - 36 50 11 10 91

TSS 44 36 38 45 36 47 40 43 34 54 - 45 50 11 10 91

Paramete Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BMAL Data %
r
pH 7 7 8 7 8 8 8 7 7 8 X X 6-9 10 10 100

BOD 22 23 27 25 18 - - 32 21 26 X X 30 8 7 88

COD - - - - - - - - - - X X 50 0 0 0

TSS 47 - 34 45 36 47 40 43 34 45 X X 50 9 9 100
Contoh Evaluasi Ketaatan terhadap data
per-parameter yang dilaporkan (2)
Paramet Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BMAL Data %
er
pH 9 8 8 7 7 7 8 8 8 7 8 7 6-9 12 11 100

BOD 23 29 18 24 25 23 27 28 21 21 26 22 30 12 11 100

COD 45 49 37 43 40 44 52 55 32 41 40 33 50 12 10 83

TSS 36 35 36 41 32 43 48 48 36 43 31 42 50 12 12 100

Para Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BM Data
meter AL
%
pH 7 8 9 9 8 7 7 8 8 9 7 100 6-9 12 12 100
BOD 24 22 23 27 28 18 21 20 23 34 46 152 30 12 9 75
COD 41 36 43 31 42 41 32 43 40 48 88 212 50 12 10 83
TSS 40 39 55 33 30 40 49 45 33 74 105 204 50 12 8 67

Parameter BOD pada Bulan Juni melebihi 500 % BMAL


5. Ketaatan Terhadap Baku Mutu Air Limbah

Evaluasi Penaatan Baku Mutu Air Limbah


dilakukan terhadap :

A. Data Swapantau Bulanan


1.Kualitas Air Limbah
2.Data harian air limbah (debit, pH, TSS, COD)
3.Beban Pencemaran

B. Data Primer
Perusahaan dapat melakukan split sampel terhadap data
yang diambil Tim Pengawas.
Pengambilan split sampel harus dituliskan dalam berita
acara pengawasan
5. Ketaatan Terhadap Baku Mutu Air
Limbah

Air Limbah Fasyankes = Air limbah Domestik :


parameter sesuai Permen Nomor 68 tahun 2016 :
pH, BOD, COD, TSS, Minyak & Lemak, Amoniak,
Total Coliform.
5. Kriteria Ketaatan Terhadap Baku Mutu Air Limbah (1)

MERAH/ HITAM/
BIRU/TAAT BELUM TAAT TIDAK ADA UPAYA

Data Swapantau Data Swapantau


Perusahaan (Sekunder). Perusahaan (Sekunder).
-
Data hasil pemantauan Data hasil pemantauan
memenuhi ≥ 90 % baku memenuhi <90 % baku
mutu dalam satu periode mutu dalam satu periode
penilaian tiap titik penaatan penilaian tiap titik penaatan
tiap parameter dalam tiap parameter pada setiap
periode penilaian titik penaatan. Data hasil
memenuhi baku mutu dari pemantauan parameter pH
data yang dilaporkan. harian dan/atau debit harian
Pemantauan kontinyu data dan/atau COD harian
hasil pemantauan memenuhi ≤95% ketaatan
memenuhi ≥ 95% ketaatan dari data rata-rata harian
dari data rata-rata harian yang dilaporkan setiap
yg dilaporkan stiap bulan bulan dalam kurun waktu
dalam kurun waktu 1 tahun satu tahun
Contoh Matrik Penaatan Parameter, Pelaporan dan Baku
Mutu (1)
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU

Jumlah
Jumlah data Jumlah
Jumlah data Parameter Jumlah
yang tidak data yang
pemantauan Jumlah yang Paramater
Tingkat Tingkat memenuhi Tingkat tidak
Parameter sesuai data yang dipantau Pemantauan Keterangan
Ketaatan Ketaatan baku mutu Ketaatan memenuhi
peraturan / dilaporkan sesuai (sesuai
(100 % < x < = baku mutu
izin peraturan Ketentuan)
500%) ( x > 500%)
/ izin
No.
4 4 100% 0
1
1 pH 12 12 100% 92% -
1
2 BOD 12 12 100% 92% -
3 COD 12 11 92% 1 91%
4 TSS 12 11 92% 1 91%

Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Parameter 100% Pemenuhan Baku 91%
Mutu 0
Contoh Matrik Penaatan Parameter, Pelaporan dan Baku
Mutu (2)
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU

Jumlah Jumlah
Jumlah
Jumlah data Parameter Jumlah data yang
data yang
pemantauan Jumlah yang Paramater tidak
Tingkat Tingkat Tingkat tidak
Parameter sesuai data yang dipantau Pemantaua memenuhi Keterangan
Ketaatan Ketaatan Ketaatan memenuhi
peraturan / dilaporkan sesuai n (sesuai baku mutu
baku mutu
izin peraturan Ketentuan) (100 % < x
( x > 500%)
/ izin < = 500%)
No.
4 3 75% 0
0
1 pH 10 10 100% 100% -
1
2 BOD 10 8 80% 88% -

3 TSS 10 9 90% 0 100%

Tingkat
Tingkat Ketaatan Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 80% Parameter
75% Pemenuhan
88%
Baku Mutu 0
6. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
1. Laboratorium terakreditasi
2. Saluran air limbah : kedap dan tidak tercampur
drainase
3. By pass
4. Pengenceran
5. Alat ukur debit
6. Kriteria Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
1. Menggunakan jasa laboratorium eksternal atau internal yang sudah
BIRU/TAAT terakreditasi atau yang ditunjuk oleh gubernur.
2. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan.
3. Membuat saluran air limbah yang kedap air.
4. Memasang alat pengukur debit (flowmeter).
5. Tidak melakukan pengenceran.
6. Tidak melakukan by pass air limbah.
7. Memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi
administrasi.

MERAH/ 1. Tidak memenuhi salah satu persyaratan teknis;


BELUM 2. Tidak memenuhi sebagian ketentuan yang dipersyaratkan dalam
TAAT sanksi administrasi.

HITAM/
Melakukan by pass (membuang air limbah ke lingkungan tanpa
TIDAK ADA pengolahan)
UPAYA
• Tidak Memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah

• TIDAK MEMILIKI IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (UKL UPL dan AMDAL)

• Mencampur air limbah proses produksi dengan limbah B3( pH<2/pH>12) Pengenceran.

• Saluran yang diduga dapat digunakan untuk bypass/pembuangan air limbah tanpa diolah/belum memenuhi baku mutu.

• Parameter yang dipantau tidak sesuai dengan parameter YANG DIATUR dalam izin atau peraturan /baku mutu

• Kualitas air limbah melebihi baku mutu

• Saluran air limbah tidak bertanggul.

• Tumpahan bahan kimia yang masuk pada saluran air hujan.

• Air limbah dari cerobong boiler (berasal dari kolom penangkap debu )

• Saluran air limbah tidak kedap air dan tidak tertutup

• Tidak melakukan self monitoring

• Tidak melaporkan hasil self monitoring

• Tidak melaporkan kapasitas produksi dan debit air limbah

• Tidak mempunyai alat ukur debit air limbah


PERMASALAHAN PENAATAN TERKAIT PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR LIMBAH KEGIATAN SKALA KECIL

Antara lain :
 Tidak ada Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan MENGAKIBATKAN
PENCEMARAN
Pemantauan Lingkungan Hidup
DAN/ATAU
(SPPL). KERUSAKAN
 Tidak mempunyai IPAL atau IPAL LINGKUNGAN
yang ada tidak memadai
 Tidak menjaga kebersihan
lingkungan usahanya
 Kualitas air limbah melebihi baku
mutu, dll.
SPPL
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
adalah pernyataan kesanggupan dari
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
untuk melakukan dan
pemantauan lingkungan hidup atas dampak
lingkungan hidup dari usaha dan/atau
kegiatannya di luar Usaha dan/atau kegiatan
yang wajib amdal atau UKL-UPL.
KOMITMEN PEMERINTAH KOTA DEPOK
DALAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

1. MOU antara Pemerintah Kota Depok dengan Kementerian PUPR Cq. Dirjen Cipta Karya tentang
Komitmen Pemkot dibidang air minum dan pengelolaan air limbah tinja ;
2. Implementasi kegiatan pembangunan pengelolaan air limbah
 IPAL Komunal, hingga tahun 2018 terbangun 33 IPAL
 Septictank Individual, hinggal tahun 2018 terbangun 1390 UNIT Septictank
 Pengembangan dan operasional kolam IPLT sd tahun 2018, Kapasitas nya menjadi 240 m3
3. Kerjasama yang baik dan terstruktur antara Pemerintah Kota Depok dengan

Satker Bidang Sanitasi baik dari Provinsi maupun Kementerian


 Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik. Perda no 8 tahun 2018
 Keikutsertaan dalam program LLTT sejak tahun 2015-2017
4. Keikutsertaan Pemerintah Kota Depok dalam Program Hibah Air Limbah sejak
tahun 2016
5. Peningkatan Intervensi anggaran dalam pengelolaan air limbah setiap tahunnya
Kegiatan sektor Sanitasi yang telah
dilaksanakan (2016-2018)
DISRUMKIM DINKES DLHK
• Penyusunan DED Refitalisasi Kolam IPLT • Peningkatan Kualitas PHBS • Pemeliharaan IPAL
• Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah • Pengamatan Penyakit • Pembuatan IPAL USK
• Penyusunan Perwal LLTT IPLT • Pencegahan Penyakit • Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Air
• Pembangunan IPAL Komunal • Pengendalian Penyakit Menular Langsung • "Pelatihan Pengelolaan Limbah B3 Sumber
• tahun 2015 sebanyak 3 unit, sasaran : 74 KK • Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular • Institusi"
• tahun 2016 sebanyak 10 unit, sasaran : 375 KK • Penyehatan dan Pengawasan Tempat-Tempat • "Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran
• tahun 2017 sebanyak 7 unit, sasaran : 210 KK Umum Industri (TTUI) • Udara"
• Tahun 2018 sebanyak 13 unit, sasaran : 390 • Pengawasan Kualitas Air Bersih dan Air Minum • "Simulasi Tim Tanggap Darurat Limbah B3 Skala
• Total penerima manfaat : 2.380 kk • Penyehatan Lingkungan Permukiman • Kota"
• Pembinaan KSM Pengelola IPAL Komunal Berbasis • Penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis • "Optimalisasi Pengawasan Pengelolaan Limbah B3
Masyarakat Masyarakat (STBM) dan Gebyar Deklarasi ODF di • di Kota Depok"
• Pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan IPLT Kota Depok
• Pengelolaan Laboratorium Lingkungan
• Pengadaan Sarana dan Prasarana IPLT • Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Tatanan
• Penyediaan Perangkat Laboratorium
Kota Sehat
• Pembangunan IPAL Komunal (DAK Penugasan TA. • "Penyelenggaraan Pelayanan Pos Pengaduan dan
2017) • Penanganan Kasus"
• Pembangunan Septitank indidual : • "Pemantauan dan Pengendalian Lingkungan Hidup
• Tahun 2016 = 168 KK • untuk UKL/UPL/Amdal"
• Tahun 2017 = 792 KK
• Tahun 2018 = 434 KK == total penerima
manfaat 1.390 KK
• Tahun 2019 = 1046 KK

60
Kegiatan sektor Sanitasi yang sedang
dilaksanakan (2019)
DISRUMKIM DINKES DLHK PDAM

• Pembangunan dan • Peningkatan Kualitas PHBS • Pemeliharaan IPAL • Uprating IPA


pemeliharaan IPAL • Pengamatan Penyakit • Pembuatan IPAL USK • Sosialisasi pelayanan air bersih di
• Pencegahan Penyakit • Pengawasan dan Pengendalian kawasan perumahan
Komunal
• Pengendalian Penyakit Menular Pencemaran Air • GIS (Geographic Inforfation
• Pembinaan KSM Pengelola Langsung • Pelatihan Pengelolaan Limbah B3 System)
IPAL Komunal • Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Sumber
Berbasis Masyarakat Menular Institusi
• Pengelolaan, • Penyehatan dan Pengawasan • Pelayanan UPTD Laboratorium
Tempat-Tempat Umum Industri Lingkungan
pemeliharaan dan (TTUI) • Pengadaan Peralatan
pembangunan IPLT • Pengawasan Kualitas Air Bersih Laboratorium
• Pemeliharaan Septitank dan Air Minum Lingkungan
• Penyusunan Database • Penyehatan Lingkungan • Pelayanan Pos Pengaduan dan
Permukiman Penanganan Kasus
Bidang Permukiman • Pengawasan Pengelolaan Limbah
• Penyelenggaraan Sanitasi Total
• Pembangunan Septiktank Berbasis Masyarakat (STBM) dan B3 di Kota Depok
individual tahun 2019 = Gebyar Deklarasi ODF di Kota • Sosialisasi Penataan Hukum
1.046 unit/kk Depok Lingkungan
• Pembangunan IPAL • Pembinaan dan Pengembangan • Pengawasan Pengelolaan Air
Kawasan Tatanan Kota Sehat Limbah pada Pelaku Usaha
komunal : 12 unit dengan • Pelatihan Pengendalian
sasaran : 425 KK Pencemaran Air dan Udara
61
PENGEMBANGAN KAPASITAS IPLT
DARI 70 M3/HARI MENJADI 350 M3/HARI
Pembangunan IPAL Komunal
dan Septictank BIOFILTER

BIDANG PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
KOTA DEPOK
Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga Semi Komunal "Kombinasi
Biofilter Anaerob dan Aerob"
Pelayanan Penyedotan Kakus UPT IPLT Disrumkim
Sesuai Perda No. 6 Tahun 2012 besar tariff retribusi sbb :
• Lokasi sosial Rp. 30.000/m3
• Rumah Tangga Rp. 70.000/m3
• Perkantoran Pemerintah Rp. 100.00,-/m3
• Komersil Swasta Rp. 150.000,-/m3
• Industri Rp. 170.000,-/m3
Telepon : 021-7750551
0811-1043-175

66
KETENTUAN PENYIMPANAN LIMBAH B3 MEDIS
Menyimpan limbah B3 (dengan karakteristik infeksius;
benda tajam; patologis) paling lama :
- 2 hari, pada temperatur lebih besar dari 0OC; atau
- 90 hari, pada temperatur sama dengan atau lebih kecil
dari 0OC;
sejak Limbah B3 dihasilkan.
Menyimpan limbah B3 ( bahan kimia
kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
radioaktif; farmasi; sitotoksik) paling lama :
- 90 hari, untuk limbah B3 yang dihasilkan
sebesar 50 kg per hari atau lebih, atau
- 180 hari, untuk limbah B3 yang dihasilkan kurang dari
50 kg perhari untuk limbah B3 kategori 1
Dokumen Limbah B3

Bagian Pertama: diisi oleh


pengirim/penghasil LB3

Bagian Kedua: diisi oleh


pengangkut LB3

Bagian Ketiga: diisi oleh


penerima LB3: pengolah
LB3

68
Depo Pemindahan
(Pengumpul Limbah B3 Medis di Kota Depok)

1. Klinik Kartika Timur 087785427039


Jl. Keadilan No. 9, Abadi Jaya, Sukmajaya
Izin TPS LB3 No. 658.11/15/ITPSLB3/DPMPTSP/VI/2017
Izin Pengumpul LB3 No. 658.11/01/IPLB3/DPMPTSP/VIII/2017
2. Klinik Abadi Jaya 085216821819
Jl. Keadilan No. 4, Abadi Jaya, Sukmajaya
Izin TPS LB3 No. 658.11/16/ITPSLB3/DPMPTSP/VI/2017
Izin Pengumpul LB3 No. 658.11/02/IPLB3/DPMPTSP/VIII/2017

69
Tempat Berkumpul Jika Dalam Keadaan Darurat
Pedoman Penanggulangan Darurat B3 dan LB3 Kota Depok

72
Pedoman Penanggulangan Darurat B3 dan LB3 Nasional

Download di
Appstore Android
: Darurat B3

73
PENCATATAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3 (LOG BOOK)
NERACA LB3 KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3

JUMLAH LIMBAH B3
Keterangan
Disimpan di Tidak Perlakuan PLB3
Uraian Limbah B3 Satuan TPS menunggu Dikelola /
Dihasilkan Dikelola
pengelolaan disimpan >
lebih lanjut 90 hr
A. Sumber Dari Proses Produksi
1. Ton
2. Ton
3. Ton
4. Ton
5. Ton
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
6. Ton
7. Ton
8. Ton
9. Ton
10. Ton
TOTAL Ton ......... (A) .......(B) ........... (C) ........ (D)

Persentase %
Persentase jumlah limbah B3 yang dikelola = Kinerja Pengelolaan Limbah B3 = [A - D]/A * 100% = .................. %
Persentase jumlah limbah B3 yang belum dikelola = D/A * 100% = .................. % Cat : D = [A-(B+C)]
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45
Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Pelaksanaan RKL dan RPL

Kemudahan dalam pelaporan


PEMRAKARSA
PEMERINTAH Laporan Pelaksanaan RKL RPL :
KEGIATAN
– Sarana Evaluasi penerapan SML
– Sarana Public Relation

76
FORMAT LAPORAN
• BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan
B. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
C. Deskripsi kegiatan
D. Perkembangan lingkungan sekitar
• BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan
1. RKL
2. RPL
B. Evaluasi
• Kecenderungan, tingkat kritis, penaatan
• BAB III KESIMPULAN
KESIMPULAN TEKNIS :
1. Air Limbah wajib diolah di IPAL
2. Jika Terdapat Septictank, limbah lumpur wajib diangkut ke
IPLT, minimal 2-3 Tahun sekali
3. Pengujian Lab Air Limbah setiap 1 bulan sekali, dilaporkan
setiap 3 bulan sekali ke DLHK
4. Penyimpanan limbah medis > 2 hari pada suhu < 0 oC
5. Bentuk Sistem dan Pelatihan Tanggap Darurat Limbah B3
6. Pelaporan limbah medis setiap 3 bulan sekali ke DLHK
7. Pelaporan UKL UPL setiap 6 bulan sekali ke DLHK
KETENTUAN PIDANA DALAM UU NO. 32 TAHUN 2009

PIDANA DENDA (RUPIAH)


PASAL YANG
UNSUR TINDAK PIDANA DILANGGAR
MINIMUM MAKSIMUM MINIMUM MAKSIMUM

Dilampauinya BM udara 98 ayat 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar


ambien, BM air, BM air (1)
Sengaja laut, atau kriteria baku
melakukan kerusakan Lingkungan
perbuatan Hidup
sehingga Orang luka dan/atau 98 ayat 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar
mengakibatkan bahaya kesehatan manusia (2)

Orang luka berat atau 98 ayat 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar


mati (3)
Dilampauinya BM udara 99 ayat 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
ambien, BM air, BM air (1)
laut, atau kriteria baku
kerusakan Lingkungan
Lalai sehingga Hidup
mengakibatkan Orang luka dan/atau 99 ayat 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar
bahaya kesehatan manusia (2)

Orang luka berat atau 99 ayat 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar


mati (3)

79
... lanjutan
Pidana Denda (rupiah)

Pasal Jenis Pelanggaran


Minimum Maksimum Minimum Maksimum

107 Memasukkan B3 yang dilarang menurut


PUU ke dalam wilayah Negara Kesatuan 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Republik Indonesia
108 Membakar lahan
3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar

109 Melakukan usaha dan/atau kegiatan


tanpa memiliki izin lingkungan 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

110 Menyusun AMDAL tanpa memiliki


sertifikat kompetensi penyusun AMDAL
- 3 tahun - 3 miliar

111 Pejabat menerbitkan izin lingkungan


Ayat (1) tanpa dilengkapi AMDAL atau UKL-UPL - 3 tahun - 3 miliar

111 Pejabat menerbitkan izin usaha tanpa


Ayat (2) dilengkapi izin lingkungan - 3 tahun - 3 miliar
ANCAMAN HUKUMAN DAN
JENIS DENDA
PELANGGARAN
MIN MAX MIN MAX
MENGELOLA LIMBAH B3 TANPA IZIN
1 TAHUN 3 TAHUN 1 MILIAR 3 MILIAR

TIDAK MENGELOLA LIMBAH B3 YANG


DIHASILKANNYA
1 TAHUN 3 TAHUN 1 MILIAR 3 MILIAR
DUMPING LIMBAH DAN/ATAU BAHAN KE
MEDIA LINGKUNGAN HIDUP TANPA IZIN
- 3 TAHUN - 3 MILIAR
MEMASUKKAN LIMBAH KE DALAM WILAYAH
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
12
4 TAHUN 12 TAHUN 4 MILIAR
MILIAR
MEMASUKKAN LIMBAH B3KE DALAM WILAYAH
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA 15
5 TAHUN 15 TAHUN 5 MILIAR
MILIAR

81
ANCAMAN HUKUMAN DAN
JENIS DENDA
PELANGGARAN
MIN MAX MIN MAX

MENYUSUN AMDAL TANPA MEMILIKI


SERTIFIKAT KOMPETENSI PENYUSUN AMDAL - 3 TAHUN - 3 MILIAR

PEJABAT MENERBITKAN IZIN LINGKUNGAN


TANPA DILENGKAPI AMDAL ATAU UKL-UPL - - 3 MILIAR

PEJABAT MENERBITKAN IZIN USAHA TANPA


DILENGKAPI IZIN LINGKUNGAN - 3 TAHUN 3 miliar
PEJABAT YANG BERWENANG DENGAN SENGAJA TIDAK
MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP KETAATAN
PENANGGUNG JAWAB USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
TERHADAP PUU DAN IZIN LINGKUNGAN, SEHINGGA
MENGAKIBATKAN TERJADINYA PENCEMARAN
DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG - 1 TAHUN - 500 JT
MENGAKIBATKAN HILANGNYA NYAWA MANUSIA

82
TANGGUNG JAWAB MUTLAK

• PASAL 88 UU NO 32 TAHUN 2009 :


“SETIAP ORANG YANG TINDAKANNYA, USAHANYA,
DAN/ATAU KEGIATANNYA MENGGUNAKAN B3,
MENGHASILKAN DAN/ATAU MENGELOLA LIMBAH B3,
DAN/ATAU YANG MENIMBULKAN ANCAMAN SERIUS
TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP BERTANGGUNG
JAWAB MUTLAK ATAS KERUGIAN YANG TERJADI
TANPA PERLU PEMBUKTIAN UNSUR KESALAHAN”

83
PENEGAKAN HUKUM BERSAMA

PASAL 95 UU NO 32 TAHUN 2009 :


“Dalam rangka penegakan hukum
terhadap pelaku tindak pidana lingkungan
hidup, dapat dilakukan penegakan hukum
terpadu antara penyidik pegawai negeri
sipil, kepolisian, dan kejaksaan dibawah
koordinasi menteri”

84
Pabrikan Septictank dan IPAL

1. PT. ROTTO BERLIANPLAST


Jl. Komplek IFI Cagak, Gunung Putri - Bogor
Bapak Hendri 0816-1979-788

Graha Mas Pemuda, Blok AD No. 18 Rawamangun


Jakarta Timur 13220
Telp. 021 2936-8955
sales@rototama.com
85
Distributor Pabrikan Septictank dan IPAL

2. PT. MITRA UNGGUL SANITASI TERPADU


Ruko Jl. Villa Dago Raya Blok AC No. 10 Benda
Baru, Pamulang, Tangsel, Banten 15415
Ibu Tiwi 0812-8608-2743

86

Anda mungkin juga menyukai