Anda di halaman 1dari 8

Ekologia, Vol. 18 No.

1, April 2018:17-24

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI UNTUK MENENTUKAN TINGKAT


KUALITAS AIR SUNGAI LINTAS PROVINSI DI PULAU JAWA

Maya Widyastiti
Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pakuan, Bogor
e-mail : maya.widyastiti@unpak.ac.id

ABSTRACT

This research aims to determine of river water quality status in the province of Java,
including Banten, DKI Jakarta, West Java, Central Java, Yogyakarta and East Java. The
data used are secondary data obtained from the ministry of environment and forestry in
2015. In this research, Fuzzy Mamdani method will be used to give solution of river water
quality status. Parameters measured and observed are the parameters of Total Suspended
Solid (TSS), Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), and Chemical
Oxygen Demand (COD). Based on fuzzy mamdany , Status of river water quality status in
DKI Jakarta and West Java have been heavily pollution. Banten province was in mild
pollution to moderate pollution. Central Java was in light pollution to heavily pollution. DI
Yogyakarta was in mild pollution, and East Java was in mild pollution to moderate pollution.

Key words: Fuzzy Mamdani, river water pollution, water quality status

PENDAHULUAN tentang Pedoman Penentuan Status Mutu


Salah satu sumber daya alam yang Air.
berperan penting dalam memenuhi hajat Berdasarkan Kementerian Lingkungan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya Hidup (2013), evaluasi pencemaran air
adalah air. Air biasa dimanfaatkan untuk dengan metode Storet menunjukkan
berbagai keperluan manusia, seperti peningkatan persentasi titik pantau dengan
sumber air minum, pembangkit listrik, status tercemar selama 2009-2013. Kondisi
transportasi, perumahan, peternakan, kualitas air sungai pada umumnya berada
irigasi, perikanan, dan sebagainya. Dalam pada status tercemar berat. Persentasi mutu
pemanfaatannya, air harus dikelola dengan air tercemar berat selama kurun 2009-2013
tindakan yang bijaksana dalam memperlihatkan tren peningkatan dimana
pengelolaannya agar tidak mengakibatkan pada tahun 2009 sebesar 62 persen dan
kerusakan pada sumber daya air. meningkat menjadi 80 persen di tahun
Kualitas air merupakan suatu ukuran 2013.
kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, Menutut Kementerian Lingkungan
kimiawi dan biologisnya. Kualitas air dapat Hidup (2015), pada tahun 2007 sekitar 3
menjadi ukuran standar terhadap kondisi persen rumah tangga di Indonesia
kesehatan ekosistem air dan kesehatan menjadikan sungai sebagai sumber air
manusia. Ada banyak metode yang dapat minum. Selain itu air sungai juga menjadi
digunakan untuk menentukan kualitas air. sumber air baku untuk berbagai kebutuhan
Hampir setiap negara mengembangkan lainnya, seperti industri, pertanian dan
metode indeks kualitas airnya masing- pembangkit tenaga listrik. Di lain pihak
masing. Metode indeks kualitas air yang sungai juga dijadikan tempat pembuangan
populer digunakan di Indonesia, yaitu berbagai macam limbah sehingga tercemar
Storet dan Pollution Indeks (PI) karena dan kualitasnya semakin menurun.
dirujuk pada Keputusan Menteri Pada penelitian yang telah dilakukan
Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 oleh Saraswati, dkk (2014), menyebutkan
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

17
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

bahwa Indeks Storet cukup sensitif 57,3 7,26 17,82 2,09


merespon dinamika indeks kualitas airnya 168,19 5,15 11,38 4,62
di setiap lokasi dengan sedikit atau banyak Jawa 38,93 6,73 21,55 10,28
parameter. Akan tetapi, status indeks storet Timur 382,55 5,42 20,95 5,24
sangat dipengaruhi oleh bobot parameter 115,2 5,78 16,99 3,88
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup
biologi (bakteriologi) dibandingkan kimia
(2015)
dan fisika. Dalam penelitian ini akan
digunakan metode Fuzzy Mamdani yang
Untuk mendapatkan output berupa tingkat
diharapkan dapat memberikan solusi dalam
kualitas air sungai, dilakukan empat
menentukan tingkat kualitas air.
tahapan yaitu:
Penyelesaian model dilakukan dengan
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy
pemrograman pada salah satu software
Dalam menentukan tingkat kualitas air
matematika. Hasil yang diperoleh dapat
sungai berdasarkan status kualitas air,
dianalisis untuk menentukan kesesuaian
terdapat empat parameter yang
dalam menggunakan Fuzzy Mamdani.
digunakan sebagai input variabel, yaitu
Total Suspended Solid (TSS), Dissolved
BAHAN DAN METODE
Data yang digunakan pada penelitian Oxygen (DO), Biochemical Oxygen
ini berupa data Total Suspended Solid Demand (BOD), dan Chemical Oxygen
(TSS), Dissolved Oxygen (DO), Demand (COD), sedangkan output
Biochemical Oxygen Demand (BOD), dan variabel yaitu tingkat kualitas air sungai.
Chemical Oxygen Demand (COD) di Pulau Penentuan variabel yang digunakan
Jawa, meliputi Provinsi Banten, DKI terdapat pada Tabel 2.
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, dan Jawa Timur. Adapun data Tabel 2. Semesta untuk Setiap Variabel
tersebut disajikan pada Tabel 1. Fungsi Variabel Semesta
Total Suspended [20,350]
Tabel 1. Data TSS, DO, COD, dan BOD Solid (TSS)
Setiap Provinsi di Pulau Jawa
Provinsi TSS DO COD BOD Dissolved [1.8]
111,24 5,99 19,91 2,44 Oxygen (DO)
255,8 1,27 85,73 21,51 Biochemical [2,22]
Banten Input Oxygen Demand
224,57 4,21 24,87 5,17
322,43 4,51 20,79 4,5 (BOD)
39,69 3,54 54,22 16,7
52,74 3,74 53,06 12,26 Chemical [10,90]
DKI Jakarta Oxygen Demand
27,3 3,45 49,71 18,26
21,5 2,63 35,83 11,43 (COD)
58,35 5,1 45,46 14,13
Jawa 82,35 4,28 43,32 16,84 Output Tingkat Kualitas [0, 15]
Barat 101,05 4,38 52,53 15,77 Air
77,73 5,9 33,4 7,46
67,37 6,16 30,89 10,83 Setelah variabel input maupun output
Jawa 40,7 6,13 31,71 10,33 dimunculkan dan semestanya dibentuk,
Tengah 198,58 6,72 32,42 4,29 kemudian disusun domain himpunan fuzzy.
23,96 6,32 37,37 6,91 Berdasarkan nilai domain, bentuk fungsi
31,48 6,44 14,61 7,02 keanggotaan dari masing-masing variabel.
DI
38,93 6,73 21,55 10,28
Yogyakarta Berikut merupakan Tabel 3, perancangan
53,07 5,28 10,94 2,84
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

18
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

himpunan fuzzy pada penentuan kualitas Dalam menentukan tingkat kualitas air
air. sungai berdasarkan status kualitas air,
Tabel 3. Himpunan Fuzzy terdapat empat parameter yang
Fungsi digunakan sebagai input variabel, yaitu
Variabel Himpunan Domain Keanggo- Total Suspended Solid (TSS), Dissolved
taan
Oxygen (DO), Biochemical Oxygen
Linier Demand (BOD), dan Chemical Oxygen
Total Baik 20,55
Turun
Suspended Demand (COD), sedangkan output
Solid (TSS) Buruk 55,350 Linier Naik variabel yaitu tingkat kualitas air sungai.
Penentuan variabel yang digunakan
Linier terdapat pada Tabel 2.
Dissolved Baik 0,4.5
Turun
Oxygen
(DO) Buruk 4.5,8 Linier Naik Tabel 2. Semesta untuk Setiap Variabel
Fungsi Variabel Semesta
Biochemical Baik 0,3.5
Linier Total Suspended [20,350]
Oxygen Turun Solid (TSS)
Demand Dissolved [1.8]
(BOD) Buruk 3.5,25 Linier Naik
Oxygen (DO)
Chemical Linier Biochemical [2,22]
Baik 10,30 Input
Oxygen Turun Oxygen Demand
Demand (BOD)
(COD) Buruk 30,90 Linear Naik
Chemical [10,90]
Linear Oxygen Demand
Baik 0,1.5 (COD)
Turun
Cemar Output Tingkat Kualitas [0, 15]
1.5,5.5 Trapesium Air
Tingkat ringan
Kualitas Air Cemar
5.5,10.5 Trapesium Setelah variabel input maupun output
sedang
Cemar 10.5,1
dimunculkan dan semestanya dibentuk,
Linear Naik kemudian disusun domain himpunan fuzzy.
berat 5
Berdasarkan nilai domain, bentuk fungsi
keanggotaan dari masing-masing variabel.
Himpunan fuzzy beserta fungsi
Berikut merupakan Tabel 3, perancangan
keangotaan dari variabel input maupun
himpunan fuzzy pada penentuan kualitas
output direpresentasikan sebagai berikut:
air.
a) Himpunan fuzzy variabel Total Tabel 3. Himpunan Fuzzy
Suspended Solid (TSS) Fungsi
Variabel Himpunan Domain
Variabel Total Suspended Solid Keanggo-taan
(TSS) didefinisikan menjadi dua himpunan
fuzzy,yaitu BAIK dan BURUK. Kadar Total Suspended Baik 20,55 Linier Turun
Total Suspended Solid (TSS) dianggap baik Solid (TSS)
Buruk 55,350 Linier Naik
jika kurang dari 50 dan dianggap buruk
jika lebih dari 50. Fungsi keanggotaan baik Dissolved Baik 0,4.5 Linier Turun
didapat sebagai berikut: Oxygen (DO)
Buruk 4.5,8 Linier Naik
Untuk mendapatkan output berupa tingkat
kualitas air sungai, dilakukan empat Biochemical
Baik 0,3.5 Linier Turun
Oxygen Demand
tahapan yaitu:
(BOD) Buruk 3.5,25 Linier Naik
2. Pembentukan Himpunan Fuzzy
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

19
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

Chemical Oxygen Baik 10,30 Linier Turun


Demand (COD) [ ] {
Buruk 30,90 Linear Naik
Linear
Baik 0,1.5
Turun Dengan nilai a sebesar 3.5 dan b sebesar
Cemar 4.5. Fungsi keanggotaan buruk didapat
1.5,5.5 Trapesium sebagai berikut:
Tingkat Kualitas ringan
Air
Cemar
5.5,10.5 Trapesium
sedang [ ] {
Cemar
10.5,15 Linear Naik
berat
Dengan nilai a sebesar 3.5 dan b sebesar
Himpunan fuzzy beserta fungsi 4.5.
keangotaan dari variabel input maupun d) Himpunan fuzzy variabel Biochemical
output direpresentasikan sebagai berikut: Oxygen Demand (BOD)
Variabel Biochemical Oxygen Demand
b) Himpunan fuzzy variabel Total (BOD) didefinisikan menjadi dua
Suspended Solid (TSS) himpunan fuzzy, yaitu BAIK dan BURUK.
Variabel Total Suspended Solid Kadar Biochemical Oxygen Demand
(TSS) didefinisikan menjadi dua himpunan (BOD) dianggap baik jika kurang dari 3
fuzzy,yaitu BAIK dan BURUK. Kadar dan dianggap buruk jika lebih dari 3.
Total Suspended Solid (TSS) dianggap baik Fungsi keanggotaan baik didapat sebagai
jika kurang dari 50 dan dianggap buruk berikut:
jika lebih dari 50. Fungsi keanggotaan baik
didapat sebagai berikut:
[ ] {

[ ] {
Dengan nilai a sebesar 2.5 dan b sebesar
3.5. Fungsi keanggotaan buruk didapat
sebagai berikut:
Dengan nilai a sebesar 45 dan b sebesar 55.
Fungsi keanggotaan buruk didapat sebagai
berikut: [ ] {

[ ] { Dengan nilai a sebesar 2.5 dan b sebesar


3.5.
e) Himpunan fuzzy variabel Chemical
Dengan nilai a sebesar 45 dan b sebesar 55. Oxygen Demand (COD)
c) Himpunan fuzzy variabel Dissolved Variabel Chemical Oxygen Demand
Oxygen (DO) (COD) didefinisikan menjadi dua
Variabel Dissolved Oxygen (DO) himpunan fuzzy, yaitu BAIK dan BURUK.
didefinisikan menjadi dua himpunan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD)
fuzzy,yaitu BAIK dan BURUK. Kadar dianggap baik jika kurang dari 25 dan
Dissolved Oxygen (DO) dianggap buruk dianggap buruk jika lebih dari 25. Fungsi
jika kurang dari 4 dan dianggap baik jika keanggotaan baik didapat sebagai berikut:
lebih dari 4. Fungsi keanggotaan baik
didapat sebagai berikut:

Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

20
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

Dengan nilai a sebesar 4.5, b sebesar 5.5, c


sebesar 9.5, dan d sebesar 10.5. Fungsi
[ ] {
keanggotaan cemar beratdidapat sebagai
berikut:
Dengan nilai a sebesar 20 dan b sebesar 30.
Fungsi keanggotaan buruk didapat sebagai [ ] {
berikut:
Dengan nilai a sebesar 9.5 dan b sebesar
[ ] { 10.5.

Dengan nilai a sebesar 20 dan b sebesar 30. 3. Aplikasi Fungsi Implikasi


Setelah himpunan fuzzy dibentuk,
f) Himpunan fuzzy variabel Tingkat dilakukan pembentukan rule (R) fuzzy.
Kualitas air Aturan-aturan dibentuk untuk menyatakan
Variabel tingkat kualitas air relasi antara input dan output, tiap rule
didefinisikan menjadi empat himpunan merupakan suatu implikasi. Operator yang
fuzzy, yaitu baik, cemar ringan, cemar digunakan untuk menghubungkan antara
sedang, dan cemar berat. Tingkat kualitas dua input yaitu operator AND, dan yang
air dianggap memenuhi (baik) jika kurang memetakan antara input-output yaitu IF-
dari 1, dianggap cemar ringan jika berada THEN. Berikut aturan-aturan dalam
pada selang 1 sampai 5, dianggap cemar penentuan kualitas air:
sedang jika berada pada selang 5 sampai R.1 IF Total Suspended Solid (TSS)
10, dan dianggap cemar berat jika lebih baik AND Dissolved Oxygen (DO)
dari 10. Fungsi keanggotaan memenuhi baik AND Biochemical Oxygen
(baik) didapat sebagai berikut: Demand (BOD) baik AND
Chemical Oxygen Demand (COD)
baik THEN tingkat kualitas air
[ ] { memenuhi (baik)
R.2 IF Total Suspended Solid (TSS)
Dengan nilai a sebesar 0.5 dan b sebesar baik AND Dissolved Oxygen (DO)
1.5. Fungsi keanggotaan cemar ringan baik AND Biochemical Oxygen
didapat sebagai berikut: Demand (BOD) baik AND
Chemical Oxygen Demand (COD)
buruk THEN tingkat kualitas air
cemar ringan
[ ]
R.3 IF Total Suspended Solid (TSS)
baik AND Dissolved Oxygen (DO)
{ baik AND Biochemical Oxygen
Dengan nilai a sebesar 0.5, b sebesar 1.5, c Demand (BOD) buruk AND
sebesar 4.5, dan d sebesar 5.5. Fungsi Chemical Oxygen Demand (COD)
keanggotaan cemar sedang didapat sebagai baik THEN tingkat kualitas air
berikut: cemar ringan
[ ] R.4 IF Total Suspended Solid (TSS)
baik AND Dissolved Oxygen (DO)
baik AND Biochemical Oxygen
Demand (BOD) buruk AND
Chemical Oxygen Demand (COD)
{
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

21
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

buruk THEN tingkat kualitas air baik THEN tingkat kualitas air cemar
cemar sedang sedang
R.5 IF Total Suspended Solid (TSS) R.12 IF Total Suspended Solid (TSS)
baik AND Dissolved Oxygen (DO) buruk AND Dissolved Oxygen (DO)
buruk AND Biochemical Oxygen baik AND Biochemical Oxygen
Demand (BOD) baik AND Demand (BOD) buruk AND
Chemical Oxygen Demand (COD) Chemical Oxygen Demand (COD)
baik THEN tingkat kualitas air buruk THEN tingkat kualitas air
cemar ringan cemar berat
R.6 IF Total Suspended Solid (TSS) R.13 IF Total Suspended Solid (TSS)
baik AND Dissolved Oxygen (DO) buruk AND Dissolved Oxygen (DO)
buruk AND Biochemical Oxygen buruk AND Biochemical Oxygen
Demand (BOD) baik AND Demand (BOD) baik AND Chemical
Chemical Oxygen Demand (COD) Oxygen Demand (COD) baik THEN
buruk THEN tingkat kualitas air tingkat kualitas air cemar sedang
cemar sedang R.14 IF Total Suspended Solid (TSS)
R.7 IF Total Suspended Solid (TSS) buruk AND Dissolved Oxygen (DO)
baik AND Dissolved Oxygen (DO) buruk AND Biochemical Oxygen
buruk AND Biochemical Oxygen Demand (BOD) baik AND Chemical
Demand (BOD) buruk AND Oxygen Demand (COD) buruk
Chemical Oxygen Demand (COD) THEN tingkat kualitas air cemar
baik THEN tingkat kualitas air berat
sedang R.15 IF Total Suspended Solid (TSS)
R.8 IF Total Suspended Solid (TSS) buruk AND Dissolved Oxygen (DO)
baik AND Dissolved Oxygen (DO) buruk AND Biochemical Oxygen
buruk AND Biochemical Oxygen Demand (BOD) buruk AND
Demand (BOD) buruk AND Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) baik THEN tingkat kualitas air cemar
buruk THEN tingkat kualitas air berat
cemar berat R.16 IF Total Suspended Solid (TSS)
R.9 IF Total Suspended Solid (TSS) buruk AND Dissolved Oxygen (DO)
buruk AND Dissolved Oxygen (DO) buruk AND Biochemical Oxygen
baik AND Biochemical Oxygen Demand (BOD) buruk AND
Demand (BOD) baik AND Chemical Chemical Oxygen Demand (COD)
Oxygen Demand (COD) baik THEN buruk THEN tingkat kualitas air
tingkat kualitas air cemar ringan cemar berat
R.10 IF Total Suspended Solid (TSS) Setelah aturan dibentuk, maka
buruk AND Dissolved Oxygen (DO) dilakukan fungsi implikasi, fungsi
baik AND Biochemical Oxygen implikasi pada metode Mamdani
Demand (BOD) baik AND Chemical menggunakan MIN, yang berarti tingkat
Oxygen Demand (COD) buruk keanggotaan yang didapat sebagai
THEN tingkat kualitas air cemar konsekuen merupakan nilai minimum dari
sedang variabel input sehingga diperoleh daerah
R.11 IF Total Suspended Solid (TSS) fuzzy pada variabel output.
buruk AND Dissolved Oxygen (DO) 4. Komposisi Aturan
baik AND Biochemical Oxygen Pada metode fuzzy Mamdani, komposisi
Demand (BOD) buruk AND aturan fungsi implikasi menggunakan
Chemical Oxygen Demand (COD) fungsi MAX yaitu dengan mengambil nilai
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

22
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

maksimum dari output aturan kemudian 12.3 Cemar berat


menggabungkan daerah fuzzy dari masing- DKI 11.3 Cemar berat
masing aturan dengan operator OR. Jakarta 12.5 Cemar berat
 sf [ xi ]  max [ sf [ xi ],  kf [ xi ]) 12.5 Cemar berat
Keterangan: 12.6 Cemar berat
 sf [ xi ] = nilai keanggotaan solusi fuzzy 12.7 Cemar berat
Jawa Barat
sampai aturan ke - i 12.8 Cemar berat
 kf [ xi ] = nilai keanggotaan konsekuen 12.9 Cemar berat
fuzzy aturan ke - i 12.5 Cemar berat
5. Defuzzifikasi Jawa 7.5 Cemar sedang
Defuzzifikasi merupakan proses dari Tengah 12.5 Cemar berat
input suatu himpunan fuzzy untuk 7.5 Cemar sedang
mendapatkan output berupa nilai tegas. 3 Cemar ringan
Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam DI 4.01 Cemar ringan
range tertentu, maka harus dapat diambil Yogyakarta 4.67 Cemar ringan
suatu nilai crisp tertentu sebagai output. 3 Cemar ringan
Defuzzifikasi yang digunakan untuk
7.5 Cemar sedang
menentukan status mutu air yaitu dengan
metode Centroid. Dalam metode ini, solusi Jawa 4.02 Cemar ringan
crisp didapatkan dengan cara mengambil Timur 8.03 Cemar sedang
titik pusat (Z0) daerah fuzzy. 7.5 Cemar sedang

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel tersebut, hasil


Penentuan kualitas air pada yang didapatkan adalah kualitas air sungai
himpunan fuzzy digunakan untuk lintas provinsi di Provinsi DKI Jakarta dan
mengetahui kualitas air sungai lintas Jawa Barat berada pada status cemar berat,
provinsi di Pulau Jawa berdasarkan Provinsi Banten berada pada status cemar
paramater yang telah ditetapkan, yaitu ringan hingga cemar berat, Provinsi Jawa
Total Suspended Solid (TSS), Dissolved Tengah pada status cemar sedang hingga
Oxygen (DO), Biochemical Oxygen cemar berat, DI Yogyakarta pada status
Demand (BOD), dan Chemical Oxygen cemar ringan, dan Jawa Timur pada status
Demand (COD), dengan status kualitas air cemar ringan hingga cemar sedang.
memenuhi (baik), cemar ringan, cemar
sedang, dan cemar berat. Perhitungan nilai SIMPULAN
status mutu air dengan fuzzy dapat dicari Berdasarkan hasil analisis dapat
dengan menggunakan software MATLAB disimpulkan bahwa metode fuzzy Mamdani
7.0. Hasil perhitungan kualitas air sungai di dapat digunakan untuk menentukan tingkat
Pulau Jawa dapat dilihat pada Tabel 4. kualitas air sungai lintas provinsi di Pulau
Jawa, meliputi provinsi Banten, DKI
Tabel 4. Hasil perhitungan kualitas air Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
sungai di Pulau Jawa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Adapun
Provinsi Nilai Kualitas Air parameter yang digunakan, antara lain
3 Cemar ringan Total Suspended Solid (TSS), Dissolved
12.5 Cemar berat Oxygen (DO), Biochemical Oxygen
Banten Demand (BOD), dan Chemical Oxygen
10.1 Cemar berat
Demand (COD). Hasil yang didapatkan
7.94 Cemar sedang berupa kualitas air sungai lintas provinsi di
Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

23
Ekologia, Vol. 18 No.1, April 2018:17-24

Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat DAFTAR PUSTAKA


berada pada status cemar berat, Provinsi Pusat Data dan Informasi Kementerian
Banten berada pada status cemar ringan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
hingga cemar berat, Provinsi Jawa Tengah 2015. Statistik Kementerian
pada status cemar sedang hingga cemar Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berat, DI Yogyakarta pada status cemar Tahun 2014. Jakarta (ID): Kemenlhk.
ringan, dan Jawa Timur pada status cemar Kementerian Lingkungan Hidup dan
ringan hingga cemar sedang. Dengan Kehutanan Republik Indonesia. 2015.
demikian penggunaan Metode Fuzzy Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Mamdani dapat menjadi alternatif dalam Indonesia Tahun 2014. Jakarta (ID):
menentukan kualitas air sungai. Kemenlhk.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik
UCAPAN TERIMA KASIH Indonesia. 2013. Status Lingkungan
Penulis mengucapkan terima kasih Hidup Indonesia 2012: Pilar
kepada Dekan Fakultas Matematika dan Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta
Ilmu pengetahuan Alam yang telah (ID): Kemenlh.
memberikan dukungan finansial pada Saraswati SP, Sunyoto, Kironoto BA,
penelitian ini. Hadisusanto S. 2014. Kajian Bentuk
dan Sensitivitas Rumus Indeks PI,
Storet, CCME untuk Penentuan
Status Mutu Perairan Sungai Tropis
di Indonesia. Jurnal Manusia dan
Lingkungan. 21(2):129-142.

Penetapan metode Fuzzi Mamdani untuk menentukan............................................(Maya Widyastiti)

24

Anda mungkin juga menyukai