Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No.

2, September 2016 37
ISSN 1858-4853

IMPLEMENTASI METODE REGRESI LINIER SEDERHANA PADA


PENYAJIAN HASIL PREDIKSI PEMAKAIAN AIR BERSIH PDAM
WAY RILAU KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN SISTEM
INFORMASI GEOFRAFIS
Astria Hijriani 1), Kurnia Muludi 2), Erlina Ain Andini3)
1, 2, 3)
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Lampung
Jln. Soemantri Brojonegoro, Bandar Lampung
E-Mail : astria.hijriani@gmail.com1); kmuludi@yahoo.com 2); erlina_ain@yahoo.com 3)

ABSTRAK

Banyaknya pelanggan dan pemakaian air bersih di suatu daerah yang masuk dalam zona pelayanan
PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung diamati sebagai informasi yang dapat digunakan dalam perencanaan
produksi air bersih di masa mendatang. Hasil prediksi jumlah pelanggan dan jumlah pemakaian air bersih akan
bermanfaat dalam perencanaan produksi air bersih dan peningkatan layanan kepada pelanggan. Prediksi dapat
dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya metode regresi linier sederhana. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk membangun sistem informasi geografis yang dapat menyajikan hasil prediksi pemakaian air
bersih kota Bandar Lampung dalam wilayah pelayanan PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung. Data pada
penelitian ini diperoleh dari PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung. Hasil keseluruhan pengujian
menunjukkan bahwa sistem informasi geografis penyebaran dan prediksi jumlah penduduk telah sesuai baik dari
segi fungsionalitasnya, maupun dari segi interaksi sistem dengan pengguna.

Kata Kunci : sistem informasi geografis, regresi linier sederhana, pemetaan jumlah pemakaian air bersih

1. PENDAHULUAN menganalisa, mengatur, dan menampilkan seluruh


jenis data geografi [3].
Banyaknya pelanggan dan pemakaian air
Informasi mengenai hasil prediksi pemakaian
bersih di suatu daerah yang masuk dalam zona
air bersih sebaiknya disajikan dengan format yang
pelayanan PDAM Way Rilau Kota Bandar
baik agar mudah dipahami. Penyampaian informasi
Lampung diamati sebagai informasi yang dapat
dapat dilakukan menggunakan berbagai media,
digunakan dalam perencanaan produksi air bersih di
salah satunya melalui peta yang ditampilkan dalam
masa mendatang. Hasil prediksi jumlah pelanggan
sistem informasi geografis. Sistem informasi
dan jumlah pemakaian air bersih akan bermanfaat
geografis telah menjadi alat penting dalam
dalam perencanaan produksi air bersih dan
menganalisis serta menyajikan data dan peta yang
peningkatan layanan kepada pelanggan.
dapat digunakan dalam perencanaan yang terkait
Memprediksi pemakaian air bersih dapat dilakukan
dimensi ruang dan waktu sehingga penggunaan
dengan beberapa metode, salah satunya adalah
sistem informasi geografis dapat membantu dalam
metode regresi linier sederhana.
penyajian informasi prediksi pemakaian air bersih
Penelitian sebelumnya, Bangun [1] telah
di masa mendatang. Hal tersebut mendorong
memprediksi kebutuhan air bersih di kota Madiun
penulis untuk membuat suatu sistem informasi
berdasarkan jumlah penduduk yang dihitung
geografis yang diharapkan dapat memetakan
menggunakan metode aritmatika, geometri, dan
prediksi pemakaian air bersih di kota Bandar
regresi linier sederhana. Hasil prediksi tersebut
Lampung. Sistem ini diharapkan mampu
disajikan dalam tabel. Penelitian menggunakan
mempermudah penyampaian informasi mengenai
regresi linier sederhana juga dilakukan oleh
banyaknya pemakaian air bersih di wilayah Bandar
Syafruddin, dkk. [2] yang menghitung jumlah
Lampung yang masuk dalam zona pelayanan
penduduk menggunakan regresi linier sederhana
PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung dan
dan disajikan dalam bentuk tabel. Kedua penelitian
dapat menampilkan prediksi perubahan distribusi
tersebut menyajikan hasil prediksi dalam bentuk
jumlah penduduk di wilayah Bandar Lampung.
tabel, maka dari itu perlu dilakukan pengembangan
Manfaat dari sistem ini adalah untuk memberikan
terhadap proses dan penyajiannya seperti
informasi mengenai prediksi jumlah pemakaian air
menggunakan sistem informasi geografis.
bersih di Bandar Lampung dalam zona pelayanan
Penyajian dalam bentuk peta akan membantu
air bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
proses pengamatan banyaknya pemakaian air bersih
dan membantu PDAM dalam persiapan penyediaan
di suatu daerah. Sistem Informasi Geografis (SIG)
kebutuhan air bersih di masa mendatang.
adalah sebuah sistem yang dirancang untuk
menangkap, menyimpan, memanipulasi,
38 Vol. 11, No. 2, September 2016 Jurnal Informatika Mulawarman
ISSN 1858-4853

2. TINJAUAN PUSTAKA c. Metode Waterfall


a. Regresi Linier Sederhana Pembangunan sistem ini menggunakan
Analisis regresi adalah suatu metode metode waterfall yang merupakan salah satu model
statistik yang mengamati hubungan antara variabel pengembangan perangkat lunak yang umum
terikat Y dan serangkaian variabel bebas X1,…,Xp. digunakan. Model ini merupakan salah satu model
Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi yang sederhana yang memiliki tahap
nilai Y untuk nilai X yang diberikan. Model regresi pengembangan perangkat lunak yang berbeda
linier sederhana adalah model regresi yang paling
secara sekuensial. Model ini cocok digunakan
sederhana yang hanya memiliki satu variabel bebas
X. Analisis regresi memiliki beberapa kegunaan, untuk proyek berskala kecil [5]. Proyek skala kecil
salah satunya untuk melakukan prediksi terhadap dikerjakan oleh kurang dari tiga orang selama
variabel terikat Y [4]. Persamaan untuk model kurang dari enam bulan [6].
regresi linier sederhana adalah sebagai berikut.
3. METODE PENELITIAN
Y = a + bX (1) Diagram alir dari penelitian ini dcitunjukkan pada
gambar 1.
Y adalah variabel terikat yang diramalkan, X
adalah variabel bebas, a adalah intercep, yaitu nilai
Y pada saat X=0, dan b adalah slope, yaitu
perubahan rata-rata Y terhadap perubahan satu unit
X. Koefisien a dan b adalah koefisien regresi
dimana nilai a dan b dapat dicari menggunakan
persamaan berikut.

n(Σxy) - (Σx)( Σy)


b= (2)
n(Σx2) – (Σx)2

Σy - b(Σx) (3)
a=
n

Nilai a adalah slope, b adalah intercep dan n


adalah banyaknya data yang digunakan dalam
perhitungan.

b. Sistem Informasi Geografis Gambar 1 Diagram Alir Penelitian


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
sebuah sistem yang dirancang untuk menangkap, a. Perumusan Masalah
menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur, Perumusan masalah merupakan langkah awal
dan menampilkan seluruh jenis data geografi. SIG yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
tidak lepas dari data spasial, yang merupakan menganalisis permasalahan yang ada. Pada langkah
sebuah data yang mengacu pada posisi, obyek, dan ini akan menghasilkan rumusan masalah, batasan
hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Data masalah, tujuan penelitian, dan juga manfaaat
spasial dalam SIG terbagi menjadi dua model data penelitian.
yaitu model data vektor dan model data raster.
Model data vektor merepresentasikan bumi sebagai b. Pengumpulan Data
suatu mosaik yang terdiri atas garis (arc/line), Pegumpulan data pada penelitian ini
polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang dilakukan menggunakan metode studi literatur yang
berawal dan berhenti pada titik yang sama), didapat dari dokumen, buku, atau jurnal mengenai
titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes penelitian sejenis. Studi literatur mengenai data
(merupakan titik perpotongan antara dua buah jumlah pemakaian air bersih dan jumlah pelanggan
garis). diperoleh dari PDAM Way Rilau Kota Bandar
Model data raster atau sel grid Lampung.
merepresentasikan obyek geografis sebagai struktur
sel grid yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. c. Perhitungan Prediksi
Model data raster sangat baik untuk Prediksi pemakaian air bersih pada penelitian
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara ini akan dilakukan menggunakan metode regresi
gradual seperti jenis tanah, vegetasi, dan lain-lain linier sederhana.
[3].
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 2, September 2016 39
ISSN 1858-4853

d. Analisa Kebutuhan Sistem f. Implementasi Sistem


Sebelum dilakukan perancangan dan Implementasi dari hasil perancangan yang
pembangunan sistem, kebutuhan fungsional dan non telah dibuat terdiri dari beberapa tahap, yaitu.
fungsional sistem perlu diketahui agar sistem yang • Digitasi Peta
dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Digitasi peta Bandar Lampung dan peta zona
Adapun kebutuhan fungsional dari sistem informasi pelayanan air bersih PDAM Way Rilau Kota
geografis prediksi pemakaian air bersih ini antara Bandar Lampung dilakukan dengan
lain sebagai berikut. menggunakan perangkat lunak Quantum Gis.
• Sistem dapat menampilkan prediksi pemakaian • Implementasi Basis Data
air bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Basis Data yang digunakan untuk pembangunan
Lampung baik dalam bentuk tabel, peta, maupun sistem ini adalah aplikasi basis data PostgreSQL
grafik. dan phpPgAdmin.
• Sistem dapat menampilkan data pertahun yang • Pembuatan Program
meliputi jumlah pelanggan dan pemakaian air Sistem ini akan dibangun menggunakan bahasa
bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung pemrograman PHP dan Html.
baik dalam bentuk tabel, peta, maupun grafik.
• Sistem dapat menampilkan data zona pelayanan Data yang dibutuhkan dalam sistem ini terdiri
PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung dan data spasial dan data non-spasial (angka data
kecamatan di kota Bandar Lampung dalam jumlah pelanggan dan pemakaian air bersih). Data
bentuk tabel yang dapat diubah oleh admin. spasial merupakan data hasil digitasi peta kelurahan
Bandar Lampung dan peta zonasi pelayanan air
Selain kebutuhan fungsional, kebutuhan non bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
fungsional sistem juga perlu ditentukan. Kebutuhan menggunakan Quantum GIS yang kemudian
non fungsional mencangkup hal-hal yang dikonversi kedalam PostgreSQL menggunakan
dibutuhkan sistem seperti lingkungan, konten ekstensi PostGIS sehingga menghasilkan tipe data
informasi, kemampuan pengguna, dan keamanan Geometry dan disimpan kedalam basis data.
sistem. Adapun kebutuhan non fungsional dari
sistem informasi geografis prediksi pemakaian air g. Pengujian
bersih ini antara lain sebagai berikut. Pengujian dilakukan setelah proses
• Admin sistem mampu mengoperasikan Quantum pembangunan sistem selesai. Pengujian untuk
GIS, Geoserver, dan Postgresql untuk menangani sistem ini akan dilakukan menggunakan metode
adanya perubahan wilayah pemetaan. pengujian fungsional sistem (Blackbox testing) dan
• Login disediakan untuk akses admin terhadap
juga menggunakan WebQual 4.0. Hasil pengujian
pengolahan data pada sistem.
• Data yang dibutuhkan antara lain: nama zona tersebut akan dianalisis untuk mengetahui dan
pelayanan PDAM Way Rilau Kota Bandar kemudian memperbaiki kesalahan yang mungkin
Lampung, kelurahan dan kecamatan di kota terjadi saat pengujian sistem.
Bandar Lampung sebagai data master serta data
pertahun yang berupa jumlah pelanggan dan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah pemakaian air bersih PDAM Way Rilau Peta kelurahan Bandar Lampung dan peta
Kota Bandar Lampung tahun 2012—2015. zonasi pelayanan air bersih PDAM Way Rilau Kota
• Informasi jumlah pelanggan dan pemakaian air Bandar Lampung didigitasi menggunakan Quantum
bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung GIS kemudian dikonversi kedalam data bertipe
yang dihasilkan ditampilkan dalam bentuk peta, geometry dan disimpan kedalam basis data
tabel, dan grafik. menggunakan PostGIS. Hasil konversi tersebut
• Perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain kemudian dikonfigurasi menggunakan Geoserver
Quantum GIS, Geoserver, notepad++, Chrome, agar dapat ditampilkan pada halaman sistem. Proses
dan pengolahan basis data PostgreSQL konfigurasi tersebut meliputi pembuatan layer peta
menggunakan phpPgAdmin. yang dibutuhkan sistem, penggabungan layer,
penentuan warna, dan modifikasi informasi peta.
e. Perancangan Sistem Penentuan warna dilakukan berdasarkan jumlah
Tahap ini akan menerjemahkan kebutuhan pemakaian air bersih yang telah dibagi kedalam
sistem ke dalam suatu perancangan atau pemodelan kelas-kelas interval menggunakan distribusi
(software design) yang dapat diperkirakan sebelum frekuensi. Terdapat dua tabel distribusi frekuensi
pengkodean. Perancangan pada sistem ini terdiri dalam penentuan kelas interval sistem ini, yaitu
atas dua bagian yaitu rancangan proses dan tabel distribusi frekuensi untuk data pemakaian air
rancangan antarmuka. Rancangan proses pada bersih dalam wilayah zona pelayanan air bersih dan
pembangunan sistem ini menggunakan data flow tabel distribusi frekuensi untuk data pemakaian air
diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram bersih dalam kelurahan yang berada di wilayah
(ERD) sebagai rancangan basis data yang akan
dibuat.
40 Vol. 11, No. 2, September 2016 Jurnal Informatika Mulawarman
ISSN 1858-4853

zona pelayanan PDAM Way Rilau di Bandar interval untuk data pemakaian air per zona adalah
Lampung. sebagai berikut.
Kedua tabel distribusi frekuensi ditentukan
dengan menghitung jumlah kelas yang harus dibuat Kkelurahan = 1 + 3,3 log N
dan menghitung panjang interval setiap kelas untuk = 1 + 3,3 log 124
membantu mendistribusikan nilai data. Berikut ini
= 1 + 6,88
jumlah kelas untuk data pemakaian air per zona
yang dihitung menggunakan rumus berikut [7]. = 7,88 ≈ 8 kelas

K = 1+3, 3 log N (4) Setelah diperoleh jumlah kelas yang


dibulatkan menjadi 8 kelas, kemudian dilakukan
Jumlah kelas yang diperoleh berdasarkan pada perhitungan untuk menentukan interval kelas.
rumus (1) dengan jumlah data (N) 7 zona adalah Interval kelas untuk data pemakaian air bersih per
sebagai berikut: kelurahan dengan nilai terbesar 230501,89 dan
terkecil 874,72 adalah sebagai berikut.
Kzona = 1+3,3 log N
230501,89-874,72
= 1+3,3 log 7 Czona =
= 1+2,79 8
= 3,79 ≈ 4 kelas Czona = 617366,31 m3

Jumlah kelas untuk data pemakaian air bersih Tabel distribusi frekuensi untuk data
per zona dan kelurahan dibulatkan menjadi 4. pemakaian air bersih per kelurahan dengan jumlah
Setelah diketahui jumlah kelas yang harus dibuat, 8 kelas dan interval kelas pemakaian air bersih per
selanjutnya menghitung interval setiap kelas kelurahan sebesar 2296 dapat dilihat pada tabel 2.
menggunakan rumus berikut [7].
Tabel 2 Distribusi frekuensi data pemakaian air
data terbersar – data terkecil bersih per kelurahan
Czona = (5)
K Kelas Keterangan
I 0—29036
Berikut ini adalah penentuan interval setiap 29037—58074
II
kelas untuk data pemakaian air bersih per zona
dengan nilai terbesar adalah 2398348 m3 dan nilai III 58075—87111
terkecil adalah 59256 m3. IV 87112—116148
V 116149—145185
2398348-59256 145186—174223
Czona = VI
4 174224—203260
VII
Czona = 617366,31 m3 > 203261
VIII
Distribusi frekuensi untuk data pemakaian air
Sistem informasi geografis prediksi
bersih per zona dengan jumlah 4 kelas dan interval
pemakaian air bersih ini dibangun menggunakan
kelas pemakaian air bersih per zona sebesar 617366
bahasa pemrograman PHP dan HTML. Pengolahan
dapat dilihat pada tabel 1.
peta dilakukan menggunakan Geoserver dan
Tabel 1 Distribusi frekuensi data pemakaian air QuantumGIS untuk pembuatan peta. Penyimpanan
bersih per zona data sistem ini menggunakan basis data
Kelas Keterangan PostgreSQL. Pembangunan sistem dilakukan
mengacu pada DFD dan ERD yang telah dirancang
I 0—617366
sebelumnya. Halaman lihat peta pemakaian air
II 617367—1234734 bersih per zona dapat dilihat pada gambar 2 dan
III 1234735—1852101 peta pemakaian air bersih per kelurahan pada
IV >1852102 gambar 3.

Penentuan jumlah kelas dan interval setiap


kelas untuk data pemakaian air bersih per kelurahan
dilakukan dengan cara yang sama dengan
penentuan jumlah kelas dan interval setiap kelas
untuk data pemakaian air bersih per zona yaitu
menggunakan persamaan (4) dan (5). Jumlah kelas
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 2, September 2016 41
ISSN 1858-4853

Gambar 2 Halaman lihat peta per zona


Gambar 5 Halaman perbandingan peta

Pengujian sistem dilakukan terhadap


pemenuhan kebutuhan fungsional sistem dan
interaksi sistem dengan pengguna. Pengujian
terhadap pemenuhan kebutuhan fungsional sistem
dilakukan menggunakan metode black box
sedangkan pengujian terhadap interaksi sistem
dengan pengguna menggunakan WEBQUAL 4. 0.
Hasil pengujian terhadap pemenuhan kebutuhan
Gambar 3 Halaman lihat peta per kelurahan
fungsional sistem menunjukkan bahwa hasil telah
sesuai dengan hasil yang diharapkan, sedangkan
Pengguna dapat melihat peta pemakaian air
pengujian interaksi sistem dengan pengguna
bersih pada tahun tertentu berdasarkan tahun yang
menggunakan WEBQUAL 4. 0 yang dilakukan
dipilih. Prediksi jumlah penduduk dihitung dengan
oleh tiga puluh responden menunjukkan bahwa
metode regresi linier sederhana, yaitu dengan
untuk kategori kegunaan (usability), jawaban setuju
menghitung slope (b) menggunakan persamaan 2,
sebanyak 148 (61,67%) dan sangat setuju sebanyak
kemudian menghitung intercep menggunakan
77 (32,08%), untuk pengujian kategori kualitas
persamaan 3. Slope dan intercep yang didapat
informasi, jawaban setuju sebanyak 144 (68,57%)
diigunakan pada persamaan 1 untuk menghitung
dan sangat setuju sebanyak 53 (25,24%), dan untuk
jumlah pemakaian air bersih (Y).
pengujian kategori kualitas interaksi layanan hasil
Tahapan yang dilakukan adalah menghitung
yang diperoleh adalah jawaban setuju sebanyak 88
prediksi jumlah pelanggan sebagai nilai Y dengan
(41,90%) dan sangat setuju sebanyak 35 (16,67%).
tahun sebagai nilai X menggunakan persamaan 1.
Informasi yang tersaji dalam sistem ini dapat
Hasil prediksi jumlah pelanggan ini sebagai nilai X
digunakan oleh pihak PDAM Way Rilau Kota
pada perhitungan prediksi pemakaian air bersih
Bandar Lampung dalam perencanaan produksi air
sebagai nilai Y. Prediksi akan dihitung begitu
bersih di masa mendatang. Masyarakat juga dapat
proses penambahan data melalui sistem dilakukan
mengetahui jumlah pemakaian air bersih di
dan prediksi akan dihitung ulang ketika terjadi
daerahnya baik di tahun ini maupun di masa
perubahan pada data.
mendatang. Informasi jumlah pemakaian air bersih
Sistem ini dapat menampilkan cara
disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
perhitungan prediksi pemakaian air menggunakaan
metode regresi linier sederhana dan juga dapat
menampilkan peta perbandingan jumlah pemakaian 5. KESIMPULAN
air bersih tahun asli dengan tahun prediksi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian
Tampilan cara perhitungan prediksi dapat dilihat ini adalah sebagai berikut.
pada gambar 4 dan tampilan halaman perbandingan • Hasil prediksi jumlah pemakaian air bersih
peta dapat dilihat pada gambar 5. PDAM Way Rilau dapat disajikan dengan
sistem informasi geografis.
• Penyajian dapat dilihat berdasarkan jumlah
pelanggan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
• Hasil pengujian fungsional sistem menyatakan
bahwa 89% dari kebutuhan pengguna terpenuhi
dan 11% butuh perbaikan.
• Sedangkan hasil pengujian interaksi sistem
dengan pengguna menggunakan webqual 4.0
menyatakan bahwa sistem informasi prediksi
pemakaian air bersih PDAM Way Rilau Kota
Bandar Lampung memiliki kualitas yang baik
Gambar 4 Halaman perhitungan prediksi dari segi interaksi dengan pengguna.
42 Vol. 11, No. 2, September 2016 Jurnal Informatika Mulawarman
ISSN 1858-4853

6. DAFTAR PUSTAKA
[5] Palacios-Marqués, Daniel, Domingo Riberio
[1] Bangun, Sandy Setya. 2015. Evaluasi
Soriano, Kun-Huang Huarng. 2015. New
Kebutuhan Air Bersih di Kota Kabupaten
Information Communication Technologies for
Madiun sampai Tahun 2025. Tugas Akhir.
Knowledge Management in Organization.
Universitas Sebelas Maret.
Switzerland: Springer.
[2] Syafruddin, M., Lukmanul Hakim, Dikpride
[6] Futrell, Robert, Donald Shafer, Linda Shafer.
Despa. 2013. Metode Regresi Linier untuk
2002. Quality Software Project Management.
Prediksi KebutuhanEnergi Listrik Jangka
New Jersey: Prentice Hall PTR.
Panjang (Studi Kasus Provinsi Lampung).
[7] Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Analisis
Jurnal Ilmiah. Universitas Lampung.
Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
[3] Irwansyah, Edi. 2013. Sistem Informasi
Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan
Aplikasi. Yogyakarta: DigiBook.
[4] Smadi, Abdullah A, Nour H. Abu-Afouna.
2012. On Least Squares Estimation in a Simple
Linear Regression Model with Periodically
Correlated Errors: A Cautionary Note. Austrian
Journal of Statistics. Vol. 41 , No. 3. ISSN:
211–226.

Anda mungkin juga menyukai