BENGKULU
KELEMBAGAAN PENGELOLA
DESA WISATA
HOTLIN SINURAT
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
TUJUAN
• Homestay (mulai dari arsitektur rumah, suasana • Upacara Adat, Upacara Keagamaan, Ritual-ritual
lingkungan kamar tidur, ruang dapur yang unik khusus, tradisi masyarakat desa menjadi hal penting
untuk aktivitas fotografi dan sightseeing ) untuk diinventarisir sebagai daya tarik wisata.
• Workshop kerajinan kreatif (cindera mata, dan • Pengembangan kuliner Permanen (setiap saat) dan
karya seni), bisa berbentuk sanggar seni (tari, Musiman (menyesuaikan dengan acara yang
musik, teater, wayang dll). dikembangkan oleh Desa Wisata)
• Aktivitas sightseeing maupun yang sifatnya • Olahraga dan Permainan Tradisional dapat dijadikan
mengikuti ritual religi yang seuai dengan keyakinan rangkaian pertunjukan ataupun partisipatif aktif
pengunjungnya
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
(AGROWISATA)
05
Eco-education
Eco-energy 03 Mendidik wisatawan mengenai
04
Membangun sumber energi pendidikan lingkungan dan
tenaga surya atau tenaga air. memperkenalkan flora dan fauna.
Eco-research
Meneliti flora dan fauna
mengembangkan produk
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
Desain pengembangan
BUMDesa memiliki peranan
strategis dalam proses
pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan destinasi di
Desa Wisata.
BUM
Kelembagaan
Sosial/Kelompok dalam
Pengelolaan Desa
Wisata
PELATIHAN DESA WISATA
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PROV. JAMBI
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
TUJUAN
Dari 74.754 desa di Indonesia, 30 ribuan desa Berikut ini beberapa contoh kelompok pengelola perhutanan
berada di dalam dan sekitar kawasan hutan, di sosial atau kemasyarakatan yang mengelola wisata berbasis
mana 70% penduduknya menggantungkan hidupnya hutan yaitu sebagai berikut :
dari sumber daya hutan. Banyak komunitas lokal di a. Kelompok pengelola hutan mangrove
lingkungan kawasan hutan tersebut yang tidak • Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Jawa
memiliki akses legal terhadap sumber daya hutan Tengah
yang ada di sekitar mereka, dan hingga saat ini b. Kelompok pengelola hutan lindung
hanya terdapat kurang dari 1 juta hektar lahan di • Desa Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus
kawasan hutan yang secara legal telah dikelola oleh Lampung
komunitas lokal dan diberikan ijin pengelolaan c. Kelompok pengelola hutan Desa
hutannya oleh negara. • Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
KELOMPOK LAINNYA
• Terdapat kelompok lain yang mengelola kegiatan
wisata seperti: Kelompok Hutan Sosial,
Kelompok/Komunitas Peduli Lingkungan,
Kelompok Pengelola Seni dan Adat-Budaya,
Kelompok dan Komunitas Hobby dan Olah Raga
(off road, Paralayang, Permainan, dll),
• Dalam rangka pembangunan dan pengembangan
Desa Wisata peningkatan kapasitas lembaga
kemasyarakatan dan lembaga Desa menjadi
modal utama untuk membangun modal sosial
sebagai aset pengembangan ekonomi desa dan
kesejahteraan masyarakat desa.
• Peningkatan Kapasitas kelembagaan termasuk
dengan Pemerintahan Desa dan Lembaga Desa
yang mengembangkan jaringan hubungan sosial
dan hubungan pengembangan lainnya dalam
rangka memperkuat modal sosial sebagai modal
pengembangan Desa Wisata.
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
IDENTIFIKASI LEMBAGA-LEMBAGA DI DESA DALAM
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN DESA WISATA
( Berdasarkan Pengaruh dan Kepentingan )
• Pemerintah Desa
• BPD
• Dinas Pariwisata
• Dinas Kehutanan
• Dinas PMD
• Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama
• POKDARWIS
• BUMDesa
• KTH (Kelompok Tani Hutan), LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan)
• LKD (Karang Taruna, Remaja Mesjid, Majelis Ta’lim)
• Tokok Pemuda
• Komunitas Pecinta Alam
• Komunitas Sanggar Tari
• Pihak ke-3 (Swasta) ; LSM (hanya support)
• ………………………………………………….
Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
1. ………………. 1. ……………….
2. ………………. 2. ……………….
3. ………………. 3. ……………….
4. ………………. 4. ……………….
5. ………………. 5. ……………….
Pengaruh
1. ………………. 1. ……………….
2. ………………. 2. ……………….
3. ………………. 3. ……………….
4. ………………. 4. ……………….
5. ………………. 5. ……………….
Kepentingan
4 Jenis Stakeholder
• Laten (I)
• Memiliki pengaruh yang besar terhadap
kegiatan tetapi memiliki kepentingan
yang lemah
• Promotor (II)
• Memiliki pengaruh yang kuat terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan
dan
memiliki kepentingan yang besar
terhadap kegiatan
• Apatis (III)
• Kurang memiliki kepentingan ataupun
kekuatan
• Pembela / Defenders (IV)
• Memiliki Kepentingan yang besar dan
pengaruh yang lemah terhadap
keberhasilan
TERIMAKASIH