Anda di halaman 1dari 10

1.

Pendahuluan

Gambar 1. Gugob (Source Google Maps, 2022)


Pulau Breueh terletak di kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi
Aceh yang sebagian besar topografinya merupakan alam perbukitan dengan hutan yang
masih terjaga dan pantai pasir putih yang indah di sisi luarnya. Pulau Breueh terdiri dari
12 Desa yang sebagian besar berada tak jauh dari garis pantai sehingga sebagian besar
penduduk di Pulau Breueh bermata pencaharian sebagai nelayan. Berbagai jenis hasil laut
yang didapatkan adalah cumi-cumi, gurita, ikan tongkol, lobster menjadi hasil utama dari
Pulau Breueh dan sebagian besar diperdagangkan di Kota Banda Aceh. Selain kekayaan
laut yang menjadi komoditas utama masyarakat, Pulau Breueh juga memiliki lahan
pertanian dan perkebunan yang masih amat sangat terjaga. Pulau Breueh memiliki
topografi alam perbukitan dengan hutan alami yang masih lebat di tengah pulau dan
pesisir pantai pasir putih yang menyambut diluar. Dengan keadaan alam yang amat
sangat indah dan belum tersentuh tangan manusia membuat Pulau Breueh memiliki
banyak sekali potensi wisata yang dapat dikembangkan untuk menjadi penunjang
ekonomi masyarakat sekitar.
Perairan di sekitar pulau Breueh merupakan tepian laut yang sangat indah, tetapi
belum terekspos jauh ke masyarakat. Hal itu juga dikarenakan kurang adanya fasilitas
baik dari fasilitas yang berdaya guna maupun fasilitas yang mempunyai nilai estetika
yang menumbuhkan daya tarik visitor. Selain itu, fasilitas penunjang yang ala kadarnya
belum terawat secara intensif sehingga terlihat seadanya dan terlihat sudah usang. Hal ini
disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan dan
sarana wisata yang ada di sana. Selain itu, permasalahan yang lain diantaranya berkaitan
dengan aktivitas masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan, seperti aktivitas
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dan pengelolaan sampah yang masih
belum maksimal. Apabila dibiarkan berlanjut, aktivitas masyarakat tersebut dapat
mencemari serta merusak lingkungan. Potensi laut yang dimiliki Pulo Aceh, baik hasil
laut maupun potensi wisata, terdampak aktivitas masyarakat yang kurang peduli
lingkungan. Penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dapat merusak ekosistem
terumbu karang di laut yang juga memengaruhi keseimbangan ekosistem laut yang dapat
berdampak pada populasi ikan. Pengelolaan sampah rumah tangga yang belum maksimal
serta pembuangan sampah ke laut menjadi salah satu hal yang perlu diperbaiki untuk
memaksimalkan potensi yang ada. Permasalahan lain yang muncul di Pulo Aceh yaitu
ketersediaan air bersih saat musim kemarau yang langka, pembangunan di pesisir yang
belum berkelanjutan serta kurang memperhatikan daya dukung lingkungan, dan
pemanfaatan telur penyu oleh oknum masyarakat tertentu.
Berdasarkan informasi di atas, kedua desa tersebut memiliki potensi di bidang
pariwisata dan hasil laut yang dapat di explore lebih lanjut. Permasalahan lingkungan
yang ada di kedua desa tersebut harus segera diselesaikan untuk mendukung potensi
ekowisata serta kelestarian alam di sekitarnya sehingga kesejahteraan masyarakat di Desa
Seurapong dan Desa Gugop meningkat. Berdasarkan permasalahan diatas maka
diperlukan optimalisasi potensi baik dari fasilitas, penyuluhan, serta pengelolaannya.
Sebagai solusi dari permasalahan yang tertera di atas, diperlukan peranan pengelolaan
lebih lanjut dan optimalisasi baik melalui penyuluhan, keterampilan atau asistensi secara
langsung yang akan dilakukan oleh tim KKN-PPM melalui program “Optimalisasi
Potensi Bahari dan Ekowisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di Desa Seurapong
dan Desa Gugob”. Terkait program tersebut, tim KKN-PPM memberikan beberapa opsi
dalam mengatasi permasalahan diatas lewat program yang sudah disusun. Oleh karena
itu, kedua desa ini dipilih sebagai tempat kegiatan KKN dengan harapan dapat menggali
potensi yang ada khususnya di bidang ekowisata dan hasil lautnya.
2. Tujuan
a) Tujuan jangka pendek
Optimalisasi sektor bahari dan sektor pariwisata (wisata alam dan ekowisata) melalui :
- Pembuatan spot wisata yang berdaya guna, bernilai estetik, dan mengandung
edukasi alam, serta fasilitas umum yang dapat menunjang pariwisata.
- Pemberdayaan masyarakat melalui peran aktif perangkat desa sebagai pendorong
semangat masyarakat, sesuai dengan potensi lokal dan sistem kemasyarakatan
dalam bentuk UMKM yang berkelanjutan.
- Inisiasi kerja sama antara masyarakat dan stakeholder lain terkait potensi lokal.
- Pemberian keterampilan pengolahan, alih teknologi, dan desain produk sehingga
dapat memicu peningkatan nilai estetik pada sektor bahari dan pariwisata serta
pembentukan kelompok usaha masyarakat.

b) Tujuan jangka panjang


- Terwujudnya Desa Seurapong dan Gugob yang menarik untuk dikunjungi serta
dieksplor sektor bahari, pariwisata, alam dan ekowisatanya.
- Pembentukan learning society yang mendukung pengembangan UMKM sebagai
sentra ekonomi berbasis pengolahan hasil laut menjadi produk khas Desa
seurapong dan Gugob.
- Peningkatan produktivitas dan manajemen pemasaran masyarakat yang efisien
dan efektif.
- Terwujudnya Desa Seurapong dan Gugob yang mandiri melalui pengolahan hasil
dan limbah rumah tangga (sampah) serta hasil laut.
- Peningkatan kreativitas intelektual dan motivasi masyarakat dalam
mengembangkan potensi lokal.
- Peningkatan kemandirian, keuletan, tanggung jawab, etos kerja, dan jiwa
kewirausahaan masyarakat dalam memperbaiki kualitas hidup serta kesejahteraan.
- Terbangunnya keterampilan dalam mengolah hasil laut dan limbah rumah tangga,
alih teknologi, dan mendesain produk komunitas berbasis keberlanjutan serta
partisipasi aktif.
3. Pemaparan Ide
a. Tema
Tema kami, yaitu “Optimalisasi Potensi Bahari dan Ekowisata Berbasis
Pembangunan Berkelanjutan di Desa Seurapong dan Desa Gugob”
Tema ini diambil berdasarkan kondisi demografi dan geografi Desa
Seurapong dan Desa Gugob yang sebagian besar adalah pesisir pantai. Tentu saja,
dengan kondisi demografi ini banyak potensi bahari yang dapat dimanfaatkan dan
dioptimalisasikan. Selain itu, masyarakat di Desa Seurapong dan Desa Gugob
sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Dengan kondisi ini, peluang untuk
menciptakan ekowisata di Desa Seurapong dan Desa Gugob semakin terbuka
lebar. Melalui pengembangan dan pengoptimalan potensi bahari yang ada seperti
ikan dan biota laut lainnya serta sektor pariwisata diharapkan mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Seurapong dan Desa Gugob.
Pengoptimalan ini tentunya sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
atau SDGs nomor 8 dan 14.

b. Proker utama
Untuk mewujudkan tema tersebut kami menyusun beberapa program kerja utama
seperti Festival Anak dan Festival Budaya.
- Pendampingan Masyarakat Sadar Wisata
Kesadaran masyarakat akan potensi alam Pulau Breuh masih kurang.
Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan merealisasikan desa wisata
melalui pembuatan POKDARWIS, pengenalan UMKM, pemberdayaan
BUMDES, pembuatan website dan instagram desa sebagai sarana
promosi, pelatihan kewirausahaan dan inovasi serta sosialisasi pentingnya
pengemasan, pemasaran, dan branding produk.
- Penguatan Pondasi Desa dan Akses Pariwisata
Dalam mendukung upaya peningkatan perekonomian berkelanjutan
melalui sektor bahari, pariwisata, dan ekowisata. Kami menyusun program
kerja seperti: Pembangunan aksesibilitas (plang pariwisata, lampu
penerangan, alat alat penunjang desa, plang jalan dan ketua RT, tempat
pembuangan sampah), Pembuatan video profil desa (sejarah desa dan
tempat wisata di desa), dan branding desa melalui sosial media (bekerja
sama dengan influencer). Pembuatan gazebo, tempat duduk di pinggir
pantai, spot foto berbentuk love, hammock, dan ayunan. Selain itu, juga
dilakukan pengadaan lampion, payung hiasam, dan payung pantai,
kegiatan ventrikultur, pembuatan denah, plangisasi, dan papan informasi,
serta pembenahan fasilitas ibadah.
- Optimalisasi Ekowisata
Program kerja yang kami susun untuk mendukung optimalisasi ekowisata
di Desa Seurapong dan Gugob di antaranya, Sustainable Fisheries
(Penyuluhan berbagai olahan makanan dari ikan, optimalisasi potensi laut
selain ikan, perbanyakan dan perbaikan alat tangkap ikan), eksplor bahari,
Breuh Go Nature (pelestarian potensi alam dan bahari dengan menjaga
laut dari sampah, dan dari sumber pencemaran lain), dan mitigasi bencana
(K3 nelayan, penyuluhan/sosialisasi apabila terjadi bencana).
- Optimalisasi Potensi Bahari dan Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai upaya optimalisasi Potensi Bahari dan Pembangunan
Berkelanjutan, kami mempunyai program sebagai berikut: peta desa,
edukasi pariwisata, tadah hujan, irigasi air, rural tourism, tourism map,
dan direction.
- Inisiasi UMKM Terpadu
Inisiasi UMKM terpadu merupakan program pemberdayaan masyarakat
untuk menumbuhkan skill kewirausahaan dan pemanfaatan potensi lokal
melalui pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil), kerajinan hasil laut, olahan
ikan, dan tie dye.
- Festival Budaya
Festival budaya merupakan perayaan seni, budaya, dan kuliner yang akan
diikuti oleh masyarakat untuk memberdayakan serta melestarikan potensi
dan kearifan lokal. Festival ini akan dimeriahkan dengan bazaar UMKM
sebagai wadah promosi dan pemasaran produk serta permainan tradisional
sebagai bentuk pengenalan budaya setempat.
c. Berikut rencana luaran program kami:
- Buku dan Booklet
Luaran ini berisikan informasi tertulis dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, dengan fungsi sebagai bukti fisik dari kegiatan KKN-PPM
serta sumber wawasan bagi masyarakat umum.
- Video Dokumentasi
Luaran ini berisikan dokumentasi kegiatan KKN-PPM yang juga diunggah
pada media sosial (YouTube dan Instagram) sebagai sarana promosi dan
sumber wawasan.
- Website
Luaran ini berisikan informasi daring dari objek wisata serta produk dan
kebudayaan lokal sebagai media promosi pariwisata di Desa Seurapong
dan Gugob.
- Media Sosial
Luaran ini terdiri atas akun Instagram, YouTube, Facebook, Whatsapp,
dan Twitter yang dikelola oleh pemuda-pemudi setempat sebagai sarana
promosi.
d. Mekanisme Pelaksanaan
Program kami ini, akan mengutamakan pelaksanaan:
- Pendampingan masyarakat sadar wisata
- Penguatan Pondasi Desa dan Akses Pariwisata
- Penguatan Pondasi Desa dan Akses Pariwisata
- Optimalisasi Potensi Bahari dan Pembangunan Berkelanjutan
- Inisiasi UMKM terpadu
- Festival budaya
Keenam kegiatan ini, dengan diikuti oleh langkah pertama dari kegiatan lain yang
dimuat dalam roadmap diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lokal demi
mencapai derajat perekonomian yang lebih tinggi.
e. Anggota Tim
i. Saintek
1. Juda Iza Sholih (Kimia)
2. Sudarmono (Teknik Mesin)
3. M Nur Fauzan (Teknologi Rekayasa Mesin)
4. Robeth Firdaus (Elektronika dan Instrumentasi)
5. Dewi Wijayanti (Kimia)
6. Tari Hardiyani Safitri (Teknik Industri)
7. Mia Fadilah (Biologi)
8. Dewi Wulan Sari (Kimia)
ii. Medika
1. Zahra Salsabila (Farmasi)
2. Wafik Fauziyah (Ilmu Keperawatan)
3. Unik Fadila Azzahra (Farmasi)
iii. Agro
1. Dewi Rahmayani (Teknologi Veteriner)
2. Misbakhul Munir (Peternakan)
iv. Soshum
1. Ibnu Batutta Albarzanji (Sastra Arab)
2. Aisyah Dina Mahardika (Sastra Arab)

f. Kelebihan tim
1. Sudah menyusun tema kegiatan yang sesuai dengan demografi dan
geografi pulau Breueh sehingga program kerja yang dijalankan dapat tepat
sasaran.
2. Terdapat 4 klaster dalam tim dan sudah menyusun program kerja utama
yang sesuai dengan masing-masing klaster sehingga program kerja
mempunyai arah yang jelas.
3. Sudah menghubungi dan mengkonfirmasi kesediaan DPL yang tergabung
dalam Subdit Pengembangan Karakter Mahasiswa dan siap mengayomi.
Selain itu, DPL mempunyai pengalaman pengabdian di Aceh.
4. Mempunyai anggota tim yang sudah berpengalaman dalam bidang
organisasi sehingga nantinya mampu menempatkan diri sesuai dengan
peran yang didapatkan
5. Pembagian tugas yang jelas antar individu
6. Anggota tim yang berkomitmen untuk melaksanakan KKN dengan
sepenuh hati, solid, serta telah mendapatkan izin dari orang tua, dan bukan
sekedar formalitas.
7. Berpengalaman baik secara teoritis maupun praktikal dalam merancang
ide/inovasi dan mampu merealisasikannya dalam bentuk program
pemberdayaan.
8. Sebagian besar anggota tim telah terlibat dalam suatu kepanitiaan
9. Hubungan antar anggota tim yang telah terbentuk erat
10. Berpengalaman dalam berhubungan dengan pemangku kebijakan dalam
kampus
11. Memiliki pengalaman serta relasi dengan perusahaan-perusahaan besar
12. Mempunyai pengalaman pengabdian, diantaranya: Jika Aku Menjadi,
LSiS Mengajar, Relawan Lapangan Kebumen Berbagi, Volunteer
Homecare Anak PSIK FK-KMK UGM, Bakti Sosial Studi Hewan Ternak
KMTV UGM,

g. Divisi yang sudah mulai terbentuk, antara lain:


1. Kesekretariatan
Mengurus perihal administrasi yang berkaitan dengan berlangsungnya
program kerja serta mengurus perihal surat-menyurat yang diperlukan oleh
divisi lain.
2. Bendahara
Menyusun rancangan anggaran serta melaksanakan pengelolaan keuangan
seperti menyimpan dan juga mencatat aktivitas keuangan (pemasukan dan
pengeluaran) tim.
3. Media
Mendokumentasikan segala kegiatan dan membuat konten (poster, foto,
video) untuk kepentingan program kerja.
4. Logistik dan transportasi
Mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan
program kerja dan mempersiapkan transportasi untuk keberangkatan dan
kepulangan tim.
5. Humas dan Publikasi
Menghubungkan komunikasi tim dengan pihak masyarakat, pemerintah
daerah, universitas, dan juga pihak-pihak lain yang berkepentingan. Selain
itu juga menghubungkan komunikasi antar unit di dua desa lokasi KKN.
6. Sponsorship
Mencari pihak ketiga yang akan memberikan suntikan dana dan menjalin
kerja sama dengan pihak-pihak tersebut demi kelancaran kegiatan program
kerja yang telah disusun.

h. Rencana Biaya Kegiatan


1. Akomodasi

No Kegiatan Satuan Dana bantuan Kontribusi Dana


UGM Tim KKN Kemitraan

1 Bahan Habis Rp5.000.000


Pakai

2 Peralatan Rp30.000.000

3 Konsumsi Rp10.000.000
Kegiatan

4 Transportasi 2 kali Rp75..000.000


Jakarta - Medan perjala
nan

5 Transportasi 2 kali Rp22.000.000


Lokal perjala
nan


Semangat Guyss 🙂🌻SEMANGATTT

Anda mungkin juga menyukai