Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Perngembangan Pariwisata

1. Definisi Pengembangan Pariwisata

Menurut Lanya (1995) definisi mengenai pengembanga yaitu,


“Pengembangan adalah memajukan dan memperbaiki atau meningkatkan
sesuatu yang telah ada”. Dalam bukunya berjudul “ Dasar-dasar pariwisata”,
Gamal Suwantoro (1997), menyatakan pengembangan bertujuan untuk
mengembangkan produk yang  pelayanan yang berkualitas, seimbang,
bertahan. Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dengan
strategi pengambangan adalah upaya-upaya yang dilakukan dengan tujuan
memajukan, memperbaiki, dan meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu
obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu menjadi mapan dan ramai
untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Menurut Soekadijo pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat


yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel,
pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan
pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya semua itu dapat disebut
kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat
diharapkan para wisatawan akan datang (Soekadijo, 1997: 2). Berdasarkan
definisi diatas, pariwisata adalah kegiatan yang mencakup semua
pembangunan baik hotel, cagar budaya, rekreasi dengan tujuan agar
wisatawan mancanegara maupun nusantara datang berkunjung.

Pengembangan pariwisata adalah suatu alur yang dinamis untuk menuju


ke nilai yang lebih tinggi dengan cara melakukan perubahan, penyesuaian,
dan koreksi berdasarkan pada penilaian, implementasi serta umpan balik
balik implementasi rencana sebelumnya yang merupakan dasar
kebijaksanaan dan merupakan misi yang harus dikembangkan.
Pengembangan pariwisata ini merupakan sebuah sistem dengan keterkaitan
hubungan perencanaan pembangunan baik segi nasional maupun
internasional. Perkembangan dilakukan harus didasarkan pada kondisi daya
dukung dengan tujuan menciptakan interaksi jangka panjang yang saling
menguntungkan diantara pencapaian tujuan pariwisata, peningkatan
pendapatan masyarakat lokal, peningkatan sumber devisa negara, dan akan
berkelanjutan pada pembangunan dimasa mendatang (Fandeli,1995).

Pengembangan pariwisata juga memiliki fungsi untuk menggalakkan


ekonomi masyarakat,memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian
lingkungan hidup, memupuk cintah tanah air bangsa, serta menjadikan
bangsa sebagai ikon destinasi wisata yang dapat dilihat oleh wisatawan
mancanegara. Agar pengembangan pariwisata dapat berkelanjutan, maka
perlu diperhatikan kode etik pengembangan pariwisata seperti yang
ditetapkan dalam konferensi pariwisata tahun 1999 yang mengatur etika
global pariwisata untuk menjamin sumber daya alam yang menjadi sumber
kehidupan kepariwisataan dan melindungi lingkungan dari dampak buruk
kegiatan bisnis pariwisata (Kartawan: 2004; Waluyo: 2007). Adapun kode
etik dalam pengembangan pariwisata global ini, dapat dilihat seperti
penjelasan dibawah ini :

a. Kewajiban Pemerintah
b. Melakukan perlindungan terhadap wisatawan dan pemberian
kemudahan dalam penyediaan informasi.
c. Penduduk setempat harus diikutsertakan dalam kegiatan kepariwisataan
dan secara adil menikmati keuntungan ekonomi, sosial, dan budaya.
d. Kebijakan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa agar dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
e. Kebijakan dan kegiatan pariwisata harus diarahkan dalam rangkaian: (a)
penghormatan, perlindungan, pemeliharaan terhadap warisan kekayaan
seni, arkeologi, budaya, monumen, tempat suci, museum, tempat
bersejarah; (b) kelangsungan hidup dan berkembangnya hasil-hasil
budaya, seni tradisional dan seni rakyat.
f. Menjaga kelestarian lingkungan alam, dalam perspektif pertumbuhan
ekonomi yang sehat berkelanjutan dan berkesinambungan.
g. Kewajiban dan hak usaha pariwisata
h. Kewajiban Memberikan informasi yang objektif tentang tempat-tempat
tujuan dan kondisi perjalanan pada para wisatawan.
i. Memperhatikan keamanan, keselamatan dan mengusahakan adanya
sistem asuransi bagi para wisatawan.
j. Harus melakukan studi tentang dampak rencana pembangunan terhadap
lingkungan hidup dan alam sekitar
k. Hak Pajak-pajak dan beban-beban khusus yang memberatkan bagi
industri pariwisata serta merugikan dalam persaingan harus dihapuskan
atau diperbaiki secara bertahap.
l. Pengusaha dan penanam modal terutama dari kalangan perusahaan kecil
dan menengah berhak mendapat kemudahan akses memasuki sektor
wisata.
m. Kewajiban dan Hak Masyarakat

2. Sejarah Perkembangan Pariwisata


Sejarah Perkembangan pariwisata di dunia secara umum dibagi menjadi 3
(tiga) Fase, yaitu: Zaman Pra Sejarah (Prehistory), Zaman Sejarah, dan
Zaman Pasca Sejarah (Post History).
a. Sebelum Jaman Modern (Sebelum Tahun 1920) :
Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa–bangsa
primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk
kelangsungan hidup tahun 400 sebelum masehi mulai dianggap modern
karena sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu
juga mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam
perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa
Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan perdagangan. Kemudian
Muhibah wisata untuk bersenang–senang pertama kali dilakukan oleh
Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya tujuan
mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa
ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah
pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi. Tahun 1760–1850
terjadinya revolusi industri sehingga mengakibatkan perubahan dalam
kehidupan masyarakat, antara lain :
1) Dalam struktur masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi
pertambahan penduduk, urbanisasi, timbulnya usaha–usaha
yang berkaitan dengan pariwisata di kota–kota industri, lapangan
kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman
modal dari sektor pertanian ke usaha perantara seperti bank,
termasuk perdangan internasional. Hal–hal inilah
yang menciptakan pasar wisata.
2) Meningkatnya tehnologi transportasi/sarana angkutan.
3) Munculnya agen perjalanan. Biro perjalanan pertama kali di dunia
adalah Thomas Cook & Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris)
& American Express Company Tahun 1841 (Amerika Serikat).
4) Bangkitnya industri perhotelan. Perkembangan sistem transportasi
juga mendorong munculnya akomodasi (hotel) baik di stasiun–
stasiun kereta api maupun di daerah tujuan wisata. Disamping
akomodasi, banyak pula restoran dan bar serta sejenisnya, seperti
kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi.
5) Munculnya literatur–literatur mengenai usaha kepariwisataan,
antara lain : “Guide du Hotels to France” oleh Michelui ( 1900)
dan “Guide to Hotels“ oleh Automobile Association (1901).
b. Pariwisata Di Dunia Modern
Yang dimaksud dengan dunia modern adalah sesudah tahun 1919.
Dimana hal ini ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk
kepentingan perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914– 1918).
Perang dunia I ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal
negara lain sehingga membangkitkan minat berwisata ke negara lain.
Sehingga dengan adanya kesempatan berwisata ke negara lain maka
berkembang pula arti pariwisata internasional sebagai salah satu alat
untuk mencapai perdamaian dunia, dan berkembangnya penggunaan
sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi ke penggunaan pesawat
terbang berkecepatan suara.
Pada tahun 1914, perusahaan kereta api di Inggris mengalami
keruntuhan dalam keuangan sehingga diambillah kebijaksanaan sebagai
berikut ini : “Kereta api yang bermesin uap diganti menjadi mesin
diesel dan mesin bertenaga listrik serta Pengurangan jalur kererta api
yang kurang menguntungkan”. Pada masa ini pula timbul sarana
angkutan berteknologi tinggi, seperti mobil dan pesawat sebagai sarana
transportasi wisata yang lebih nyaman serta lebih cepat.

c. Perkembangan Sarana AngkutanDi Abad XXX


Pada abad ini, sejarah perkembangan pariwisata banyak dipengaruhi
oleh perkembangan sarana angkutan, yakni :

1) Motorisasi, Merupakan sarana angkutan yang berkekuatan motor


tenaga listrik sebagai pengganti mesin bertenaga uap. Akibat dari
motorisasi ini adalah galaknya wisata domestik, tumbuhnya
penginapan–penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya
pengusaha–pengusaha bus wisata (coach) tahun 1920, dan
munculnya undang–undang lalu lintas di Inggris tahun 1924–
1930.
2) Pesawat udara, Sebelum perang dunia II pesawat udara dipakai
hanya untuk kepentingan komersial, seperti pengangkutan surat–
surat pos, paket-paket, dan lain–lain. Tetapi sejak tahun 1963
mulai diperkenalkan paket perjalanan wisata dengan menggunkan
pesawat terbang, seperti pesawat supersonik dan concorde dimana
perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman dan waktu yang relatif
singkat.
3) Timbulnya agen perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri
akomodasi. Hal ini banyak disebabkan karena meningkatnya
pendapatan per kapita penduduk terutama di negara–negara maju,
seperti Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya; dan naiknya
tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin
tahu terhadap negara–negara luar.
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa
perkembangan pariwisata sudah dimulai ejak masa primitive yaitu
dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk kelangsungan
hidup dengan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain. Lalu kemudian sejarah perkembangan pariwisata ini
dilakukan dengan tujuan untuk perdagangan.
Setelah itu bangsa romawi melakukan perjalanan untuk
mencari pengetahuan hidup, sistem politik dan ekonomi. Dan
sejarah perkembangan pariwisata selanjutnya dimulai setelah
perang dunia ke 1, dimana pariwisata dilakukan untuk rekreasi.
Pada intinya kepariwisatan tidak hanya mempunyai tujuan untuk
rekreasi, tetapi ternyata mempunyai maksud dan tujuan tertentu.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan


Hasil kajian yang relevan STRATEGI PERKEMBANGAN PARIWISATA
PANTAI SINE. Yang ditulis oleh Susi Ayu Agustin. Dari lembaga Institusi
Agama Islam Tulungagung. Tahun 2018.
Ada pun persamaan dan perbedaan antara lain sama-sama meneliti tentang
perkembangan di bidang pariwisata yang terdapat di indonesia dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif. Dan perbedaannya adalah lokasi
dan tempat untuk mengkaji penelitian berbeda, peneliti meneliti pariwisata di
Kabupaten Pati sedang Susi Ayu Agustin meneliti dan menganalisis tentang
perkembangan pariwisata pantai sine.

C. Kerangka Pikir

Attraction

Perkembangan Pariwisata Activity


Accomodation meliputi :

Amenity
Accessibility

Anda mungkin juga menyukai