2. Ruang lingkup materi ialah Menurut Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009
yaitu Industri Pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi.
3. Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup substansi yang akan dibahas dalam laporan ini
mengacu kepada RTRW Kabupaten Bone dan Draft RENSTRA dinas pariwisata
Kabupaten Bone dan BPS Kabupaten Bone sebagai data awal yang dapat mendukung pada
identifikasi pengembangan destinasi wisata Kabupaten Bone.
Metodologi Penelitian
1. Pendekatan studi BAPPEDA (Badan Perencanaan
Metode penelitian ini menggunakan Pembangunan Daerah) Kabupaten
metode kualitatif yaitu metode yang Bone, RENSTRA Dinas Pariwisata
lebih menekankan pada aspek Kabupaten Bone, Badan Pusat
pemahaman secara mendalam Statistik Kabupaten Bone
terhadap suatu masalah daripada 3. Metode analisis
melihat permasalahan untuk Analisis potensi wisata dengan
penelitian generalisasi. menganalisis potensi wisata
2. Pengumpulan data melalui data berdasarkan kebijakan pemerintah
primer dan data sekunder daerah, kondisi fisik dan lokasi,
Pengumpulan Data Sekunder (Survey pengunjung, objek wisata sekitar,
Instansional), Survei ini dan analisa pariwisata utama.
dimaksudkan untuk mendapatkan Analisis Program Pengembangan
data dan informasi yang telah Fisik Kawasan Wisata yaitu dengan
terdokumentasikan dalam buku, menganalisis program pengembangan
laporan dan statistik yang umumnya Kawasan wisata dari aspek regional.
terdapat di instansi terkait yaitu
Kepariwisataan Dalam Kebijakan Pembangunan
Kepariwisataan
Kepariwisataan Kabupaten/Kota Dalam Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Peraturan pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) tahun 2010-2025 sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) memuat:
a. Visi
Visi pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
adalah terwujudnya Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia,
berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan
kesejahteraan rakyat.
b. Misi
Dalam mewujudkan visi pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) ditempuh melalui 4 (empat) isi pembangunan kepariwisataan nasional
meliputi pengembangan:
1) Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan
lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat;
2) Pemasaran Pariwisata yang sinergi, unggul, dan bertanggung jawab untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara;
3) Industry Pariwisata yang berdaya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan usaha,
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan social budata; dan 4) Organisasi
Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia,
regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong
terwujudnya Pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan.
c. Tujuan
Tujuan pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
c adalah:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata;
2) Mengkomunikasikan Destinasi Pariwisata Indonesia dengan menggunakan media
pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggung jawab;
3) Mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional;
dan
4) Mengembangkan Kelembagaan Kepariwisataan dan tata Kelola pariwisata yang mampu
mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara professional, efektif dan efisien.
d. Sasaran
Sasaran pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf d adalah peningkatan:
1) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
2) Jumlah pergerakan wisatawan nusantara;
3) Jumlah penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara;
4) Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara; dan
5) Produk domestic bruto di bidang Kepariwisataan.
e. Arah pembangunan
Arah pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
e meliputi pembangunan kepariwisataan nasional dilaksanakan:
1) Dengan berdasarkan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan;
2)Dengan orientasi pada upaya peningkatan pertumbuhan, peningkatan kesempatan
kerja, pengurangan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan;
3) Dengan tata Kelola yang baik;
4) Secara terpadu secara lintas sector, lintas daerah, dan lintas pelaku; dan
5) Dengan mendorong kemitraan sector public dan privat.
1. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
Pasal 57 ayat (6) Taman nasional dan taman nasional laut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (3) huruf f ditetapkan dengan kriteria:
a. berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa yang beragam;
b. memiliki luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologi secara alami;
c. memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun
jenis satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh;
d. memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya yang secara materi
atau fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi maupun pendudukan manusia; dan
e. memiliki keadaan alam yang asli untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam.
Pasal 9 ayat (7) Strategi untuk pelestarian dan peningkatan nilai kawasan yang
ditetapkan sebagai warisan dunia meliputi:
a. melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya;
b. meningkatkan kepariwisataan nasional;
c. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. melestarikan keberlanjutan lingkungan hidup.
2. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone
Tahun 2013-2018
Keanekaragaman potensi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Bone baik alam
maupun budaya merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah, karena kegiatan kepariwisataan akan mendorong
perkembangan beberapa bidang ekonomi lainnya, misalnya : memicu pertumbuhan usaha
yang berkaitan dengan jasajasa wisata antara lain : usaha transportasi, akomodasi,
kerajinan tangan, usaha jasa boga, selain itu memperluas pasar barang-barang lokal,
memperluas lapangan kerja, dan sebagainya. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir,
pariwisata mulai menunjukkan kontribusinya terhadap PAD, walaupun masih sangat minim
namun diharapkan akan terus mengalami peningkatan. Salah satu penopang dalam
pengembangan jasa kepariwisataan adalah ketersediaan Restoran dan Penginapan
(Hotel).
Keunggulan pariwisata suatu daerah sangat dipengaruhi oleh objek wisata yang
dimiliki sebagai daerah tujuan wisata (ODTW). Pemerintah memiliki peran yang sangat
besar dalam menggali potensi wisata alam maupun budaya sehingga mampu menghasilkan
PAD yang signifikan bagi pembangunan daerah.
1) Menurunnya konstribusi sektor pariwisata pada PAD akibat melemahnya daya saing
obyek wisata yang dikelolah oleh Pemerintah Daerah.
2) Belum optimalnya pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata baru yang potensial.
3) Belum optimalnya partisipasi sektor swasta dalam penyediaan fasilitas pendukung
dalam hal ini ialah biro perjalanan wisata dan pemandu wisata.
3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Kepariwisataan yang mencakup aspek-aspek :
a. Pembangunan Destinasi Pariwisata, Meliputi: - Perwilayahan pembangunan destinasi
pariwisata;
- Pembangunan daya tarik wisata;
- Pembangunan aksesibilitas pariwisata;
- Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata;
- Pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata;
- Pengembangan investasi pariwisata.
b. Pembangunan Industri Pariwisata, Mencakup:
- Penguatan struktur industri pariwsisata;
- Peningkatan daya saing produk pariwisata;
- Pengembangan kemitraan usaha pariwisata;
- Penciptaan kredibilitas bisnis; dan
- Penerapan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya.
c. Pembangunan Pemasaran Pariwisata, Mencakup:
- Pengembangan pasar wisatawan;
- Pengembangan citra pariwisata;
- Pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata;
- Pengembangan promosi pariwisata.
d. Pembangunan kelembagaan kepariwisataan, mencakup:
- Penguatan organisasi kepariwisataan;
- Pembangunan SDM pariwisata; dan
- Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
2. Kahu 174
seperti planet,satelit bumi (bulan dan
3. Kajuara 20
sebagainya), dan asteroid. Dalam 4. Salomekko 27
6. Patimpeng 189
tidak hanya mengenai bentuk permukaan
7. Libureng 116
saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh
8. Mare 10
manusia terhadap lingkungan,dan 9. Sibulue 13
11. Barebbo 40
Pengetahuan Sosial).
12. Ponre 300
Topografi umumnya menyuguhkan 13. Lappariaja 110
Jumlah 41
jatuh di permukaan tanah datar selama secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
periode tertentu yang diukur dengan & berkembangnya perakaran penopang tegak
satuan tinggi milimeter (mm) di atas tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan
permukaan horizontal. Hujan juga dapat air dan udara; secara kimiawi berfungsi
diartikan sebagai ketinggian air hujan sebagai gudang dan penyuplai hara atau
yang terkumpul dalam tempat yang datar, nutrisi. Adapun jenis tanah yang ada di
tidak menguap, tidak meresap dan tidak Kabupaten Bone terdiri dari tanah Aluvial
Renzina.
Kondisi Curah Hujan Kabupaten Bone
Jumlah Curah
Jenis Tanah Kabupaten Bone
Bulan
Hujan (mm) Jenis Tanah Luas (%)
Januari 222 Mediteran 67,6
Februari 129 Renzina 9,59
Maret 142 Litosol 9
April 360 Sumber : BPS Kabupaten Bone
Mei 408 dalam Angka 2019
Juni 556
dahulu merupakan salah satu kerajaan adanya air terjun bertingkat sebagai
besar di Nusantara pada masa lalu. objek ekowisata. Air terjun ini berada di
Kerajaan Bone dalam catatan sejarah Kecamatan Ulaweng, Kab. Bone. Air
didirikan oleh Raja Bone ke-1 yaitu terjun ini juga dikenal dengan nama Air
Manurunge ri Matajang pada tahun 1330 terjun Baruttunge. Selain air terjun,
abad ke-17. Potensi pariwisata yang budaya seperti atraksi tradisional yang
alam dan salah satu dari destinasi kegiatan tahunan yang di lakukan oleh
bahwa daya tarik utama ditetapkannya beladiri yang hanya menggunakan kaki.
sebagai TWA adalah kondisi Ini menjadi salah satu atraksi budaya
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 6,77 4,07 6,71 11,84 12,89
Kabupaten Bone tahun 2018 Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan
usaha jasa lainnya dan penyedia akomodasi dan makan dan minum yaitu sebesar 12,89
berkembangnya wisata di kabupaten Bone. Pada tahun 2018, Pengelolaan wisata pada
Kabupaten Bone juga semakin baik dan juga diakan banyak event untuk menarik
pengunjung. Sedangkan kenaikan pada lapangan usaha Penyedia Akomodasi dan Makan
Minum disebabkan oleh bertambah banyaknya lapangan usaha ini. Tahun 2018, Hotel
Bintang Tiga yaitu Hotel Heilos Bone mulai dibuka dan juga banyak kafe, rumah makan
dan juga restoran baru dibuka. Dari 10 lapangan usaha ekonomi yang ada, seluruhnya
budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. Dari berbagai daya tarik pariwisata di
Kabupaten Bone dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Hal ini berdasarkan
rancangan perda Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Tata Ruang Wilayah
1) Museum Arajangnge
2) Manurungnge ri Matajang
Manurungnge, berasal dari bahasa Bugis yang
dalam terjemahan bebasnya berarti orang
yang turun dari ketinggian. Dalam aturan
bahasa Bugis, khususnya Bugis-Bone, akhiran
“E” dipakai untuk menunjuk kata kepunyaan,
akhiran ‘nya’ dalam bahasa Indonesia.
3) Kawasan Bolasoba
4) Tana Bangkale
Situs Tanah Bangkalae adalah suatu tempat
dipersatukannya tiga tanah yang secara adat
didatangkan dari tiga Kerajaan Besar di
Sulawesi, yaitu Kerajaan Bone, Kerajaan Luwu,
dan Kerajaan Gowa. Hasil penyatuan dan
percampuran ketiga tanah tersebut maka
terjadilah perubahan warna dari masing-
masing warna aslinya.
permandian Waetuo
1) Akomodasi
Kabupaten Bone
13. Wisma Nusa Indah Jln. Lanto Dg. Pasewang No. 14 Watampone.
16. Wisma Bulo Gading Jln. Jend Ahmad Yani No. 38 Watampone.
Sumber: Dispar.Bone.Go.Id
1. Ulaweng 13 27 3 1 0
2. Palakka 11 21 6 2 1
3. Awangpone 22 30 4 1 1
4. Tellu Siattinge 21 39 4 1 1
5. Ajangale 18 28 5 1 1
6. Dua Boccoe 16 40 4 1 0
7. Cenrana 15 33 4 2 0
8. Tanete Riattang 33 33 6 2 5
11. Amali 16 23 5 1 0
13. Bengo 10 19 4 1 0
14. Patimpeng 12 13 4 1 1
16. Kahu 44 28 4 2 1
17. Kajuara 24 30 4 1 1
18. Salomekko 15 13 3 1 1
19. Tonra 16 15 2 1 0
20. Libureng 19 30 8 2 1
21. Mare 29 29 5 1 1
22. Sibulue 27 32 6 1 0
23. Barebbo 26 29 4 0 1
24. Cina 22 27 4 1 1
25. Ponre 5 21 6 1 1
26. Lappariaja 10 17 4 1 0
27. Lamuru 9 21 4 1 0
.
1. Sarana Transportasi
a. Sistem Transportasi Darat 2 pelabuhan regional, 4 pelabuhan
Kawasan perkotaan Watampone lokal dan 1 pelabuhan rakyat.
didalamnya terdapat Pelabuhan Angkutan laut merupakan salah satu
Penyeberangan Bajoe yang sarana vital bagi perekonomian
menghubungkan Kota Makassar – Kabupaten Bone. Pelabuhan Feri
Kota Kendari. Lalu lintas angkutan Bajoe merupakan pelabungan
penumpang dan barang melalui penyeberangan laut dengan
Pelabuhan Penyeberangan Bajoe ini menggunakan kapal jenis Ro-Ro yang
intensitasnya cukup tinggi setiap melayani penumpang barang dan
harinya. Kondisi tersebut orang serta kendaraan bermotor
berdampak langsung pada aktivitas seperti sepeda motor, truk barang,
perekonomian di kawasan perkotaan bus dan minibus dari beberapa
Watampone, terkait dengan posisi Kabupaten/Kota di Sulawesi
kawasan perkotaan Watampone Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
sebagai daerah transit bagi para Tengah menuju ke Kabupaten Kolaka
pelintas di jalur trans Sulawesi Provinsi Sulawesi Tenggara serta
tersebut. Disamping manfaat kearah sebaliknya.
langsung ke masyarakat dari c. Sistem Transportasi Udara
aktivitas ekonomi mikro, juga Kabupaten Bone memiliki bandar
menjadi salah satu sumber udara yang bernama Bandar Udara
pendapatan asli daerah (PAD) Arung Palakka berlokasi di Desa
melalui penarikan retribusi daerah Mappalo Ulaweng, Kecamatan
terhadap kendaraan yang masuk dan Awangpone, Kabupaten Bone dengan
keluar Pelabuhan Penyeberangan kondisi baik, memiliki luas lahan 60
Bajoe tersebut. hektare dengan Landasan Pacu
b. Sistem Transportasi Laut Panjang 900 meter, dan Lebar 27
untuk angkutan laut di meter dan juga Arpon Panjang 80
Kabupaten Bone terdapat 8 meter, dan lebar 70 meter
pelabuhan. Salah satu diantaranya merupakan Sarana Terminal
adalah pelabuhan penyeberangan Penumpang dan mulai beroperasi sejak
Bajoe merupakan pelabuhan nasional. Tahun 2013.
2. Objek Wisata Budaya
Kecamatan
15. Kawasan Bendungan Salomekko 63 Km
Salomekko
16. Kawasan Taman Arung Palakka Kota Watampone 700
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020
Jumlah Pelanggan Air Bersih dan Air Yang Disalurkan Per Kecamatan Di Kabupaten
1. Bontocani - -
4. Salomekko - -
5. Tonra - -
6. Patimpeng - -
9. Sibulue - -
10. Cina - -
11. Barebbo - -
12. Ponre - -
16. Bengo - -
19. Awangpone - -
24. Cenrana - -
fasilitas kesehatan menurut jenisnya pelanggan pada tahun 2015 sampai 2019.
.
A. Usaha Pariwisata 3) Usaha jasa pramuwisata adalah kegiatan
Usaha pariwisata merupakan kegiatan bisnis usaha bersifat komersial yang mengatur,
pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik. bagi seseorang atau kelompok orang yang
usaha pariwisata, yaitu usaha yang menyediakan 4) Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan
barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan pameran adalah usaha dengan kegiatan pokok
Adanya industri pariwisata adalah industri yang pertemuan sekelompok orang (misalnya
1. Usaha Jasa Pariwisata : antara lain biro 5) Jasa impresariat adalah kegiatan pengurusan
2. Usaha sarana pariwisata : antara lain hotel waktu dan jenis hiburan.
melati, persinggahan karavan, angkutan wisata, 6) Jasa konsultasi pariwisata adalah jasa berupa
jasa boga dan bar, kawasan pariwisata, rekreasi saran dan nasehat yang diberikan untuk
dan hiburan umum seperti taman rekreasi, penyelesaian masalah-masalah yang timbul
gelanggang renang, padang golf, gelanggang mulai dan penciptaan gagasan, pelaksanaan
bowling, rumah billiard, panti mandi uap, operasinya dan disusun secara sistematis
ketangkasan, desa wisata dan jasa hiburan berdasarkan disiplin ilmu yang diakui serta
3. Usaha jasa objek wisata ; yaitu wisata budaya, gambar oleh tenaga ahli professional.
wisata minat khusus dan wisata alam yang 7) Jasa informasi pariwisata adalah usaha
masing-masing bidang usaha adalah sebagai b. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata
1) Jasa biro perjalanan wisata adalah kegiatan daya alam dan tata lingkungannya yang telah
usaha yang bersifat komersial yang mengatur, ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik
pelayanan bagi seseorang, atau sekelompok 2) Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
orang untuk melakukan perjalanan dengan budaya merupakan usaha seni budaya bangsa
tujuan utama untuk berwisata. yang telah dilengkapi sebagai obyek dan daya
2) Jasa agen perjalanan wisata adalah badan tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata;
usaha yang menyelenggarakan usaha 3) Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
perjalanan yang bertindak sebagai perantara minat khusus merupakan usaha pemanfaatan
di dalam menjual dan atau mengurus jasa sumber daya alam dan atau potensi seni
Loket Resmi
Mmbc/Zhifa Nur
Buae, Kawerang, Cina, Kabupaten Bone,
6 Ainun Tour And Biro Perjalanan Dan Wisata
Sulawesi Selatan
Travel
B. Usaha Kecil dan Menengah Pendukung lainnya melalui pemberdayaan Koperasi Usaha
Pariwisata Mikro, Kecil dan Menengah untuk menjadi
Usaha Kecil Menengah disingkat UKM adalah kekuatan ekonomi riil yang dapat tumbuh dan
sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha berkembang, serta mampu memberikan
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling pelayanan yang sebaik - baiknya kepada
banyak Rp 200.000.000 tidak masyarakat khususnya masyarakat pelaku
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. ekonomi.
Dan usaha yang berdiri sendiri. Ukm adalah Nama UKM, Nama Pemilik serta Alamat masing-
salah satu bagian penting dari perekonomian masing UKM di Kabupaten Bone.
suatu negara maupun daerah, begitu juga
Toko Poleonro (Jamal Halik) Kel. Lonrae, Toko
dengan negara Indonesia ukm ini sangat
Dahniar (H. Gusti) Jl. Veteran ,Toko Ta'Disangka
memiliki peranan penting dalam lajunya
(H. Mahmud) Jl. Ahmad Yani, Toko Aneka
perekonomian masyarakat. Tidak terlepas dari
Perhiasan (H. Sultan) Jl. Tendean , Toko Semeru
itu UKM untuk mendukung sektor pariwisata
(H. Syarifuddin) Jl. Sukawati, Toko Sunber
juga punya peran sangat penting, tanpa adanya
Coklat (h.Rizal Jl.Husain )Jeddawi, CV. Benteng
UKM sektor pariwisata tidak dapat
Tellue Fitria Amali, CV. Ciber Com Irwan M. Nur
berkembang dengan baik karena tidak adanya
Jl. Ahmad Yani, Usaha Rapi Rapi Jl. Lapawawoi ,
proses perekonomian yang terstruktur
Damai Setia Rustam Kel.Bajoe, CV.Ta 12 Mardi
didalamnya. Ini tentu berdampak langsung
Jaya Ambo Angke Kel.Panyula, UD.Lestari
terhadap perkembangan pariwisata dalam
Kentang Abumpungeng, CV.Indo Pupuk Yusmar
suatu kawasan pariwisata jika ada atau tanpa
Kel.TA, UD.Segi Tiga Emas Mahmud AS
UKM. Begitu juga sebaliknya bila suatu wilayah
Kec.Lapri, USH.Andini Andini Bone 3,
memiliki destinasi wisata maka mau tak mau
Ush.H.Intang Intang DS.Kampoti, Camelia
UKM disana akan muncul ataupun yang telah
H.Selli Kel.Panyula, Citra Jaya Nurdin
ada akan lebih berkembang
DS.Lanca/Dua Boccoe, Qadhi Print Bambang
Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Bone
Irianto Jl.H.Jeddawi, Hotel Sarlin Drs.H.Rosali
merupakan lsalah satu Dinas Teknis yang
Jl.DR.Wahidin , PB. Hamnas H. Hanafi Kel. Cina ,
mengelola dan memanfaatkan seluruh
PB. Harapan Kita H. Sakura Ds. Paccing, PB.
kekuatan potensi ekonomi di wilayah
Surya Indah H. Hanafing Barebbo, Toko
Kabupaten Bone baik yang berupa potendi
Lokananta Drs. Muh. Aras Jl. Ahmad Yani, Usaha
Sumber Daya Manusia maupun sumber daya
Barru Idris Jl.Mangga, Budi Luhur H.Idah Amiruddin Ds. Waji Kec. Tellu Siattinge, Usaha
Jl.Kalimantan, Wisma cempaka H.Beddu Hasnah A Hasnah Alimuddin Ds. Ulubalang Kec.
Jl.Jend.sudirman, Hotel Arta In H.Rustan Salomekko ,Usaha Muh. Ansar Muh. Ansar Kel.
Jl.Ahmad Yani, Usaha Lamming H.resmi H.Resmi Bulu Tempe Kec. T. R. Barat,Usaha Kita H.
Jl.Jend Sudirman, Usaha Jumardi Jumardi Mekkah Kel. Pompanua Kec. Ajangale ,Krama
Lerang, Usaha Muhiding Muhiding Ds. Walimpong Tunggal Ibrahim Jl.Letjen Soekawati, Usaha
kec. Bengo, Usaha Yulia Rahmi Usman Ds. Apala Sultan Sultan Ds. Bellu Kec. Salomekko, Usaha
Kec. Barebbo, UD. Bersaudara Aris Ds. Sengeng Awal Saputra Hj. Rasmina Ds. Sanrego, Usaha
Palie Kec. Lamuru, Usaha Suhada Supriadi Darwis Darwis Ds. Passippo Kec. Palakka, CV.
Mattoanging Kec. Patimpeng, Usaha A. Surya Pratama Amiruddin Said Ds. Malimongeng
Baharuddin A. Syamsul Alam Ds. Panyili Kec. Kec. Salomekko , Usaha Reski Jaya Andi Basri
Patimpeng, UD. Mallusetasi Dg. Mappile Ds. Ds. Matajang Kec. Kahu, PB. Karya Lappo Ase
Labotto Kec. Cenrana, UD.Eka H.NUR Dasri Ds. Lappoase Kec. Awangpone, Usaha Muh.
Jl.AgusSalim, Toko Aneka Perhiasan H.Sultan Arif Muh. Arif Ds. Biru Kec. Kahu, Usaha Basri
Jl.Tendean, Toko Cibercom Irwan M.Nur Basri Ds. Massila Kec. Patimpeng, UD. Rosma
Jl.A.Yani,Ush.Hertasming Herman Jl.A.Yani, Haeruddin Ds. Ulu balang Kec. Salomekko, Usaha
Usaha Darmawati Olleng Sabbang Ds. Pasaka Putra indah Andi Mulyadi Ds. Masago Kec.
Kec. Kahu , CV. Hannas H. Hanafi Ds. Kawerang Patimpeng, Usaha Dewi Jaya Muh. Alwi Ds.
Kec. CINA, Makmur Jaya Hj. Upe Ds. Biru Kec. Malimongeng Kec. Salomekko, Usaha Purta Kaju
Kahu ,CV. Indo Pupuk Yusman HR Kel. TA Tanete Lohe Hamrun Ds. Tompang Patu Kec. Kahu, Usaha
Riattang, Usaha Hj. Mulkis Ridwan Seppang Ds. P. Sakka Ibrahim Ds. Paccing Kec. Awangpone,
Gona Kec. Kajuara , CV. Kajuara H. Ahyariadi Ds. Aqua Tari 99 Baharuddin Kel. Polewali kec. Mare
Kawerang Kec. CINA, Wanemo Memet H. Andi , CV. Indra Pratama Andi fauzi Alding Jl. Bali
Gau Ds. Cenrana Kec. Kahu, Usaha Gaulis Hidayat ,Usaha Satria Prima Hj. Syamsuriati Ds. Selli
Muhazzab Ds. Palakka Kec. Kahu, Usaha Cahaya Kec. Bengo, Usaha H Tahang H. Tahang Ds.
Tani H. Amiruddin Belawa Ds. U. Tanah Kec. Lamuru Kec. Tellu Siattinge., Rahmat Ilahi Abd.
Mare ,Usaha Lima Putra Tambase Ds. Watang TA Salam Ds. Gattang Kec. Salomekko,Usaha Tiga
Kec. Cenrana. ,Riz Tri Putra Ully Yuristiani Jl. Putri Kaharuddin H.M Gatareng Kec. Salomekko
Karantina Kec. CINA, Usaha Amiruddin , Adhe Wijaya Sitti Rahma kadai Kec. Mare.
(Sumber : Direktori UKM, Dinas Koperasi &
UMKM Provinsi Sulawesi Selatan(Bone)
Pemasaran adalah salah satu kegiatan A. Jumlah dan Perkembangan Pasar
pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan Wisatawan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam Kabupaten Bone merupakan salah satu
upaya untuk mempertahankan kelangsungan daerah yang memiliki potensi pariwisata
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan yang di dukung dengan kondisi alamnya,
karena pemasaran merupakan salah satu serta kondisi social budaya dan dunia
kegiatan perusahaan, di mana secara usaha. Untuk mendukung pengembangan
langsung berhubungan dengan konsumen. pariwisata di Kabupaten Bone pihak
Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan pemerintah dan masyarakat setempat
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung terus mendorong dalam pengembangan
dalam kaitannya dengan pasar. Menurut objek wisata yang ada untuk menunjang
Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, perekonomian masyarakat setempat.
dan LM Rothfield, Ma pemasaran pariwisata Potensi dan objek wisata di Kabupaten
sebagai berikut: Pemasaran Pariwista adalah Bone yang dapat dikembangkan,
suatu proses manajemen yang dilakukan oleh digolongkan sebagai berikut :
organisasi pariwisata nasionalatau 1. Wisata Alam
perusahaanperusahaan termasuk dalam 2. Wisata Budaya
kelompok industri pariwisata untuk 3. Wisata Buatan
melakukanidentifikasi terhadap wisatawan Unruk wisata alam sendiri meliputi, Air
yang sudah punya keinginan untuk melakukan terjun Ladenring di Kecamatan Lamuru,
perjalanan wisatadan wisatawan yang Tanjung Palette, Salo Marungnge di
mempunyai potensi akan melakukan Kecamatan Palakka, Air terjun Lamasua
perjalanan wisata dengan jalanmelakukan di Kecamatan Tellu Limpoe, Pantai Tete
komunikasi dengan mereka, mempengaruhi Tonra di Kecamatan Tonra, Gua Jepang
keinginan, kebutuhan, danmemotivasinya, di Kecamatan Barebbo, Goa Janci di
terhadap apa yang disukai dan tidak Kecamatan Awangpone, Pantai Ujung
disukainya, pada tingkat daerah- Pattiro di Kecamatan Sibulue,
daerahlokal, regional, nasional mapun Permandian Alam Taretta di Kecamatan
internasional dengan menyediakan obyek Amali, Goa Lagaroang di Kecamatan
dan atraksi wisata agar wisatawan Bengo, Air Terjun Ulu Ere di Kecamatan
memperoleh kepuasan optimal. pemasaran Bontocani, Mata Air Panassaweng di
destinasi pariwisata merupakan aktivitas Kecamatan Ponre, Permandian Alam
destinasi pariwisata dalam menciptakan, Duppamatae di Kecamatan Palakka, dan
mengkomunikasikan, menyampaikan dan Bendungan Salomekko di Kecamatan
menukarkan segala penawaran yang memiliki Salomekko.
nilai bagi pelanggan dan dengan memberikan
keuntungan serta tetap bertanggung-jawab
terhadap masyarakat secara luas.
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten wisatawan adalah menikmati wisata kuliner
Bone tahun 2010-2017 di pantai kering yang ada di Kabupaten Bone.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik
Tahun
wisatawan (orang) Kabupaten Bone 2018-2019
2010 377.417
2011 126.753 Jumlah Wisatawan
Wisatawan Mancanegara Dan Domestik
2012 103.724
2018 2019
2013 91.121
2014 121.393 Mancanegara 2850 1965
Dimana saat ini Sumber Daya Manusia ditambah 3 orang Kepala Seksi;
Golongan IV
1 Magister (S2) 4 1 5 16 %
3 Diploma 4 (D 4) - - - -
4 Diploma 3 (D 3) - 1 1 3%
5 Diploma 2 (D 2) - - - -
6 SMA/Sederajat 3 6 9 29 %
7 SMP/ Sederajat - - - -
8 SD - - - -
Secara umum, dari tabel di atas, tergambar bahwa secara kuantitatif, sumber daya
Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone belum memadai
dibandingkan kebutuhan organisasi dengan mengacu padapengisian jabatan yang ada dan
beban kerja yang harus dilaksanakan.
Selain itu,pemerataan jabatan belum ideal berdasarkan formasi kebutuhan pegawai
yangditetapkan dalam peta jabatan Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, khususnya pada
pengisian jabatan struktural.
Terkait dengan kualitas Sumber Daya daya tarik wisata yang ada Bilamana perlu
Manusia(SDM), sangat diperlukan Pemerintah Kabupaten Bone perlu membuat
peningkatan danpengembangan kapasitas kebijakan yang fokus pengembangan
dan profesionalisme Aparatur Sipil Negara pariwisata yang dikelola mandiri oleh dinas
(ASN) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone pariwisata. Dengan kata lain, dinas
dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi pariwisata tidak memperhatikan dengan
(Tupoksi) terhadappenyelenggaraan urusan sektor atau komponen lainnya.
pariwisata daerah di Kabupaten Bone yang
Dengan arah kebijakan dan strategi
semakinkompleks kedepannya, juga masih
pembangunan industri pariwisata adalah
diperlukan perekrutan Aparatur Sipil
upaya terpadu dan sistematik dalam rangka
Negara (ASN) baru untukmengisi jabatan
mendorong penguatan struktur industri
yangmasih lowongsesuai formasikebutuhan.
pariwisata, peningkatan daya saing produk
Hal ini, dapat diupayakan melalui pengadaan
pariwisata, penguatan kemitraan usaha
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), mutasi
pariwisata, penciptaan kredibilitas bisnis,
jabatan,atau inpassing, dengan mengacupada
dan pengembangan tanggung jawab terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan
lingkungan. Adapun 3 (tiga) jabatan yang
yang berlaku.
dibawahi oleh Kepala Bidang Promosi Dan
Pemasaran, antara lain :
B. Asosiasi Pariwisata
1) Kepala Seksi Promosi;
Berdasarkan pengamatan keberadaan
2) Kepala Seksi Analisa Data dan
lembaga pariwisata Kabupaten Bone secara
Pengembangan Pasar;
umum memiliki fokus terkait dengan fungsi
3) Kepala Seksi Pembinaan Event Pariwisata.
dan perannya. Berdasarkan kondisi saat ini
Kepala Bidang Pembinaan Hotel, Rumah
ternyata lembaga pariwisata yang
Makan dan Tempat Wisata, mempunyai
diinventaris yaitu sebagai berikut:
Tugas Pokok melaksanakan penyiapan
1. Pemerintah (Dinas Kebudayaan
perumusan pelaksanaan monitoring dan
Pariwisata)
evaluasi kebijakan di bidang Pembinaan
2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Hotel, Rumah Makan dan Tempat Wisata.
Maka pariwisata Kabupaten Bone
Sedangkan Fungsi Kepala Bidang Pembinaan
perlu dibangun beberapa organisasi atau
Hotel, Rumah Makan dan Tempat Wisata,
asosiasi pariwisata sesuai dengan bidang dan
adalah sebagai berikut ini:
spesifikasinya. Langkah awal yang perlu
a. Pelaksanaan pembinaan dan pemberiaan
dilakukan yaitumewujudkan pengembangan
rekomendasi terhadap usaha jasa hotel
kelembagaan yang difasilitasi oleh
dan rumah makan serta pembinaan dan
pemerintah daerah. Ada beberapa usaha
pemeliharaan tempat wisata;
pengembangan yang bisa dilakukan
b. Pelaksanaan pembinaan sumber daya
yaitu, pemerintah perlu memberikan
ketenagakerjaan di bidang Pariwisata;
otoritas lebih kepada dinas yang khusus
membidangi pariwisata dalam mengelola
c. Pembinaan, pengelolaan perhotelan dan Dengan kata lain, Kelembagaan
rumah makan serta tempat-tempat Kepariwisataan merupakan suatu integrasi
kegiatan pariwisata; antara pemerintah, organisasi, pelaku
d. Pelaksanaan koordinasi penerimaan Pajak pariwisata, peraturan, teknis pelaksanaan,
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di yang berlangsung secara terus-menerus,
sektor Pariwisata; agar tujuan kepariwisataan secara nasional,
e. Pemberdayaan dan peran serta regional, dan lokal dapat tercapai. Pada
masyarakat dalam kegiatan peraturan atau regulasi yang sama, yaitu
kepariwisataan; Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang RIPPARNAS, secara umum
Pembinaan Hotel, Rumah Makan dan pengembangan konsep kelembagaan lebih
Tempat Wisata; berorientasi kepada bagaimana pemerintah
g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan kabupaten dapat meningkatkan partisipasi
oleh Kepala Dinas terkait tugas dan semua pihak dalam rangka pengembangan
fungsinya. kepariwisataan. Dalam konteks pelaksanaan
Adapun 3 (tiga) jabatan yang dibawahi program dan kegiatan nantinya memang
oleh Kepala Bidang Pembinaan Hotel, Rumah merupakan tugas dan tanggungjawab dari
Makan Dan Tempat Wisata, antara lain : pemerintah, tetapi peran serta
1) Kepala Seksi Pembinaan Hotel, Rumah masyarakat, lembaga masyarakat dan pihak
Makan dan Tempat Wisata; swasta diharapkan dapat lebih berperan.
2) Kepala Seksi Pemberdayaan dan Peran Konsepsi pembangunan kelembagaan
Serta Masyarakat; kepariwisataan yang akan dikembangkan
3) Seksi Tenaga Kerja Wisata. meliputi:
1. Penguatan Organisasi Kepariwisataan;
C. Kelembagaan Pemerintah Terkait 2. Pembangunan SDM Pariwisata; dan
Pariwisata 3. Penyelenggaraan penelitian dan
Kelembagaan Kepariwisataan, sebagaimana pengembangan.
pengertiannya yang disebutkan didalam
Berdasarkan amanat Peraturan Daerah
peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011
Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
tentang Rencana Induk Pembangunan
Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025,
adalah kesatuan unsur beserta Bone, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
adalah salah satu unit kerja yang merupakan
jaringannya yang dikembangkan secara
perangkat daerah dari Pemerintah Daerah
terorganisasi, meliputi pemerintah,
Kabupaten Bone yang menyelenggarakan dan
pemerintah daerah, swasta dan
melaksanakan tugas-tugas di bidang
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi
kebudayaan dan kepariwisataan Daerah di
dan mekanisme operasional, yang secara
Kabupeten Bone.
berkesinambungan guna menghasilkan
perubahan ke arah pencapaian tujuan di
Dalam perencanaan strategis yang
bidang kepariwisataan.
terkait permasalahan dan isu-isu strategis
yang akan menjadi prioritas kepariwisataan Nasional meliputi 4 (empat)
penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi pilar pembangunan yaitu :
(Tupoksi) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone
1. Pembangunan destinasi pariwisata;
lima (5) Tahun ke depan (2018-2023), telah
2. Pembangunan industri pariwisata;
dilakukan terhadap sasaran jangka
2. Pembangunan pemasaran pariwisata; dan
menengah yang dimiliki oleh Kementerian
3. Pembangunan kelembagaan
Pariwisata dan Dinas Pariwisata Propinsi
kepariwisataan.
Sulawesi Selatan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas
Lembaga-lembaga pemerintahan pusat Pariwisata Kabupaten Bone memiliki Fungsi
dan daerah ini merupakan mitra kerja Dinas sebagai berikut:
Pariwisata Kabupaten Bone yang bersama- 1. Perumusan kebijakan teknis Pemerintah
sama memiliki tugas dan tanggung jawab Kabupaten dibidang pariwisata meliputi
yang sama terkaitdengan pengawasan usaha pariwisata, pengembangan
internal penyelenggaraan pemerintahan destinasi pariwisata;
guna mendorongterciptanya tata kelola 2. Penyusunan rencana dan program
pemerintahan yang baik dan bersih (clean dibidang kepariwisataan;
government andgood governance)khususnya 3. Pelaksanaan pengendalian dan
dalam bidang kepariwisataan. Namun penanganan teknis operasional dibidang
demikian, sebagaimana Dinas Pariwisata pariwisata meliputi usaha pariwisata dan
Kabupaten Bone,lembaga-lembaga pengembangan destinasi pariwisata;
pemerintahan ini masing-masing memiliki 4. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan
batas kewenanganinstitusional yang jelas ketatausahaan Dinas;
sebagaimana diatur dalam peraturan 5. Pembinaan unit pelaksana teknis;
perundang-undangan. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati.
Faktor kunci yang sangat berpengaruh
Dalam melaksanakan tugas pokok dan
dalam hal ini adalah kualitas
fungsinya (Tupoksi) Dinas Pariwisata
dokumenperencanaan pembangunan dan
Kabupaten Bone menetapkan Standar
penganggaran beserta konsistensi dan
Operasional Pelayanan Publik yang meliputi:
keselarasannya dari pemerintah pusat
a. Pelayanan dalam menfasilitasi
hingga pemerintah daerah,termasuk
pelaksanaan penyusunan kebijakan
implementasi serta pengawasannya. Hal-hal teknis di bidang kepariwisataan;
tersebut diatas, menjadi kondisi kinerja
b. Pelayanan dalam pemberian dan
penyelenggaraan pemerintahanyang ingin
persetujuan rekomendasi untuk
dicapai secara berjenjang dari pemerintah
perizinan terhadap usaha, jasa
pusat hingga daerah sebagaidampak dari
pariwisata;
hasil pelaksanaan Tugas Pokok dan
c. Pelayanan dalam menfasilitasi
Fungsi(Tupoksi) Dinas Pariwisata Kabupaten
penyelenggaraan pembinaan teknis
Bone sesuai dengan Pembangunan
dibidang pariwisata;
dimana pokdarwis merupakan Kelompok
d. Pelayanan dalam menfasilitasi Sadar Wisata, selanjutnya disebut dengan
pelaksanaan promosi pariwisata; Pokdarwis, adalah kelembagaan di tingkat
e. Pelayanan administrasi perkantoran dan masyarakat yang anggotanya terdiri dari
jasa ketatausahaan lainnya yang para pelaku kepariwisataan yang memiliki
berkaitan dengan fasilitasi dan kepedulian dan tanggung jawab serta
informasi serta sosialisasi yang berperan sebagai penggerak dalam
berkaitan dengan kepariwisataan; mendukung terciptanya iklim kondusif bagi
f. Pelayanan dan pengelolaan retribusi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan
tempat rekreasi melalui pengelola obyek serta terwujudnya Sapta Pesona dalam
wisata oleh Unit Pelaksanaan Teknis meningkatkan pembangunan daerah melalui
Dinas (UPTD). kepariwisataan dan manfaatkannya bagi
2. Kelembagaan Lain Terkait Pariwisata kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun
Salah satu lembaga kepariwisataan yang dalam kepariwisataan di Kabupaten Bone
ada di Kabupaten Bone yaitu Pokdarwis belum optimal peran Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis).
Tujuan, Sasaran dan Indikator (Tujuan dan Sasaran) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023
Target Capaian
Indikator Kondisi Awal Target Akhir
No Tujuan Sasaran
(Tujuan & Sasaran Perencanaan Renstra
(Tahun 2018) (Tahun 2023)
Meningkatkan
Meningkatnya peran Presentase
peran serta
serta masyarakat peningkatan
1 masyarakat dalam 15 % 37 %
dalam pengelo-laan Kelompok Sadar
penge-lolaan
kepariwisataan Wisata (Pokdarwis)
kepariwisataan
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023
Adapun indikator kondisi kinerja pada awal priode RPJMD dan target tercapai setiap tahun
untuk presentasi peningkatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) pada tabel Berikut:
Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran Dalam
Recana Pemabngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Kinerja Pada
Indikator Pada Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Akhir Periode
Periode 2019 2020 2021 2022 2023
Rpjmd
Rpjmd
Presentase
Peningkatan
Kelom-Pok
15 % 18 % 22 % 26 % 30 % 33 % 37 %
Sadar
Wisata
(Pokdarwis)
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023
Tantangan dan Isu Strategi atraksi, aksesibilitas, amenitas, ansiliari
atau bisa juga dengan pendekatan produk
Pembangunan Kepariwisataan
daya tarik wisata, sarana dan prasarana,
A. Tantangan Pembangunan Kepariwisataan
pasar dan promosi, serta sumber daya
Sektor pariwisata menjadi salah satu
manusia. Berikut merupakan faktor internal
andalan penyumbang devisa untuk suatu
dan faktor eksternal pembangunan
wilayah tertentu. Ditengah hal tersebut
kepariwisataan Kabupaten Bone:
terdapat tantangan dalam pembangunan
a. Faktor Internal
sektor kepariwisataan. Tantangan utama
1) Streenghts (Kekuatan)
dalam pengembangan pariwisata adalah
a) Kabupaten Bone memiliki beraneka
tidak tersedianya sumber daya manusia
ragam daya tarik wisata, mulai dari objek
yang cukup untuk mengelola pembangunan di
wisata alam, wisata buatan, serta wisata
Kabupaten Bone, termasuk pembangunan
budaya yang menarik untuk dikunjungi.
pariwisata.
2) Weaknesses (Kelemahan)
Adapun kemungkinan tantangan yang
a) Rendahnya partisipasi masyarakat dalam
dihadapi yaitu; rendahnya pemahaman
mempromosikan daya tarik wisata.
masyarakat terhadap program pada sektor
b) Kurangnya sarana dan prasarana
kebudayaan sehingga minat masyarakat
penunjang kepariwisataan.
untuk berpartisipasi masih kurang,
c) Tingkat teknologi yang masih tergolong
kurangnya sarana dan prasarana penunjang
rendah.
kepariwisataan (seperti hotel, rumah
b. Faktor Eksternal
makan, tempat hiburan, sarana
1) Opportunities (Peluang)
transportasi, sarana olahraga, sarana
a) Menjadikan Kabupaten Bone sebagai
telekomunikasi, tempat perbelanjaan, dan
kabupaten dengan daya tarik wisata yang
sarana lainnya yang mendukung sektor
terkenal memiliki banyak objek wisata
kepariwisataan), serta belum adanya
alam, wisata buatan, dan wisata budaya.
regulasi jaminan bagi wisatawan (seperti
2) Threats (Ancaman)
jaminan keamanan, jaminan kesehatan, dan
a) Belum didukung dengan dana
jaminan kecelakaan di kawasan objek
pengembangan Kawasan yang memadai
wisata).
serta pemeliharaan terhadap objek
1. Faktor Pembangunan Kepariwisataan
kurang mendapat perhatian.
Terdapat dua faktor yang berpengaruh
b) Persaingan objek dan daya tarik wisata
dalam pembangunan kepariwisataan, yaitu
yang semakin tajam untuk menarik
faktor internal dan faktor eksternal.
perhatian wisatan.
Dimana faktor internal adalah faktor yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang terdiri dari peluang dan ancaman.
Indikator yang terlibat dalam
pembangunan kepariwisataan bisa dalam hal
Prinsip Pembangunan Masyarakat setempat harus mengawasi
atau mengontrol pembangunan pariwisata
Kepariwisataan
dengan ikut terlibat dalam menentukan visi
Pembangunan pariwisata
pariwisata, mengidentifikasi sumber-
berkelanjutan, seperti disebutkan dalam
sumber daya yang akan dipelihara dan
Piagam Pariwisata Berkelanjutan adalah
ditingkatkan, serta mengembangkan
pembangunan yang dapat didukung secara
tujuan-tujuan dan strategi-strategi untuk
ekologis sekaligus layak secara ekonomi,
pengembangan dan pengelolaan daya tarik
juga adil secara etika dan sosial terhadap
wisata. Masyarakat juga harus
masyarakat. Pembangunan berkelanjutan
berpartisipasi dalam mengimplementasikan
adalah upaya terpadu dan terorganisasi
strategi-strategi yang telah disusun
untuk mengembangkan kualitas hidup
sebelumnya.
dengan cara mengatur penyediaan,
Keikutsertaan Para Pelaku/Stakeholders
pengembangan, pemanfaatan, dan
Involvement
pemeliharaan sumber daya secara
Para pelaku yang ikut serta dalam
berkelanjutan.
pembangunan pariwisata meliputi kelompok
Hal tersebut hanya dapat terlaksana
dan institusi LSM (Lembaga Swadaya
dengan sistem penyelenggaraan
Masyarakat), kelompok sukarelawan,
kepemerintahan yang baik (good
pemerintah daerah, asosiasi wisata,
governance) yang melibatkan partisipasi
asosiasi bisnis, dan pihak-pihak lain yang
aktif dan seimbang antara pemerintah,
berpengaruh dan berkepentingan serta
swasta, dan masyarakat. Dengan demikian,
yang akan menerima dampak dari kegiatan
pembangunan berkelanjutan tidak saja
pariwisata.
terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi
Kepemilikan Lokal
juga isu demokrasi, hak asasi manusia, dan
Pembangunan pariwisata harus menawarkan
isu lain yang lebih luas. Tak dapat dipungkiri,
lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk
hingga saat ini konsep pembangunan
masyarakat setempat. Fasilitas penunjang
berkelanjutan tersebut dianggap sebagai
kepariwisataan, seperti hotel, restoran,
“resep” pembangunan terbaik, termasuk
dan sebagainya. Seharusnya dapat
pembangunan pariwisata.
dikembangkan dan dipelihara oleh
Pembangunan pariwisata yang
masyarakat setempat. Beberapa
berkelanjutan dapat dikenali melalui
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan
prinsip-prinsipnya yang dielaborasi. Prinsip-
dan pelatihan bagi penduduk setempat
prinsip tersebut, antara lain partisipasi,
serta kemudahan akses untuk para pelaku
keikutsertaan para pelaku (stakeholders),
bisnis/wirausahawan setempat benar-benar
kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya
dibutuhkan dalam mewujudkan kepemilikan
secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-
lokal. Lebih lanjut, keterkaitan (linkages)
tujuan masyarakat, perhatian terhadap
antara pelaku-pelaku bisnis dan masyarakat
daya dukung, serta promosi.
lokal harus diupayakan dalam menunjang
Partisipasi
kepemilikan lokal tersebut. wisata yang berkualitas yang memberikan
Penggunaan Sumber Daya yang kepuasan bagi pengunjung.
Berkelanjutan
Pembangunan pariwisata harus dapat Konsep Pembangunan
menggunakan sumber daya dengan
Kepariwisataan
berkelanjutan yang artinya kegiatan-
Perencanaan dan pengembangan
kegiatannya harus menghindari penggunaan
pariwisata merupakan suatu proses yang
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
dinamis dan berkelanjutan menuju
(irreversible) secara berlebihan. Hal ini
ketataran nilai yang lebih tinggi dengan
juga didukung dengan keterkaitan lokal
cara melakukan penyesuaian dan koreksi
dalam tahap perencanaan, pembangunan,
berdasar pada hasil monitoring dan evaluasi
dan pelaksanaan, sehingga pembagian
serta umpan balik implementasi rencana
keuntungan yang adil dapat diwujudkan.
sebelumnya yang merupakan dasar
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pariwisata
kebijaksanaan dan merupakan misi yang
harus menjamin bahwa sumber daya alam
harus dikembangkan. Perencanaan dan
dan buatan dapat dipelihara dan diperbaiki
pengembangan pariwisata bukanlah sistem
dengan menggunakan kriteria-kriteria dan
yang berdiri sendiri, melainkan terkait erat
standar-standar internasional.
dengan sistem perencanaan pembangunan
Daya Dukung
yang lain secara inter sektoral dan inter
Daya dukung atau kapasitas lahan yang
regional.
harus dipertimbangkan, meliputi daya
Perencanaan pariwisata haruslah
dukung fisik, alami, sosial, dan budaya.
didasarkan pada kondisi dan daya dukung
Pembangunan dan pengembangan harus
dengan maksud menciptakan interaksi
sesuai dan serasi dengan batas-batas lokal
jangka panjang yang saling menguntungkan
dan lingkungan. Rencana dan
diantara pencapaian tujuan pembangunan
pengoperasiannya seharusnya dievaluasi
pariwisata, peningkatan kesejahteraan
secara reguler sehingga dapat ditentukan
masyarakat setempat, dan berkelanjutan
penyesuaian/perbaikan yang dibutuhkan.
daya dukung lingkungan di masa mendatang
Skala dan tipe fasilitas wisata harus
(Fandeli,1995).
mencerminkan batas penggunaan yang dapat
Indonesia sebagai negara yang sedang
ditoleransi (limits of acceptable use).
berkembang dalam tahap pembangunannya,
Promosi
berusaha membangun industri pariwisata
Pembangunan pariwisata berkelanjutan juga
sebagai salah satu cara untuk mencapai
meliputi promosi penggunaan lahan dan
neraca perdagangan luar negeri yang
kegiatan yang memperkuat karakter
berimbang. Pengembangan kepariwisataan
lansekap, sense of place, dan identitas
saat ini tidak hanya untuk menambah devisa
masyarakat setempat. Kegiatan dan
negara maupun pendapatan pemerintah
penggunaan lahan tersebut seharusnya
daerah. Akan tetapi juga diharapkan dapat
bertujuan untuk mewujudkan pengalaman
memperluas kesempatan berusaha
disamping memberikan lapangan pekerjaan pariwisata tidak dapat disimpan, kedua
baru untuk mengurangi pengangguran. permintaanya sangat tergantung pada
Pariwisata dapat menaikkan taraf hidup musim, berarti pada bulan tertentu ada
masyarakat yang tinggal di kawasan tujuan aktivitas yang tinggi, sementara pada
wisata tersebut melalui keuntungan secara bulan-bulan yang lain hanya ada sedikit
ekonomi, dengan cara mengembangkan kegiatan.
fasilitas yang mendukung dan menyediakan
fasilitas rekreasi, wisatawan dan penduduk Visi
setempat saling diuntungkan.
Visi adalah gambaran besar atau gambaran
Pengembangan daerah wisata hendaknya
secara keseluruhan apa yang diinginkan.
memperlihatkan tingkatnya budaya, sejarah
Berdasarkan dengan pertimbangan dalam
dan ekonomi dari tujuan wisata.
dokumen RTRW, RPJMD, dan RPJP
Pariwisata bukan saja sebagai sumber
Kabupaten Bone dapat diangkat visi
devisa, tetapi juga merupakan faktor dalam
pariwisata sebagai berikut.
menentukan lokasi industri dalam
“Mewujudkan Pariwisata Kabupaten Bone
perkembangan daerah-daerah yang miskin
yang Berbasis Teknologi serta
sumber-sumber alam sehingga
Berkelanjutan dan Berorientasi pada
perkembangan pariwisata adalah salah satu
Pemberdayaan Masyarakat”
cara untuk memajukan ekonomi di daerah-
Penjelasan visi:
daerah yang kurang berkembang tersebut
1. Mewujudkan pariwisata Kabupaten
sebagai akibat kurangnya sumber-sumber
Bone yang berbasis teknologi,
alam (Yoeti, 1997). Gunn (1988),
maksudnya adalah dengan menggunakan
mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas
kecanggihan teknologi yang ada maka
ekonomi yang harus dilihat dari dua sisi
pengenalan objek wisata Kabupaten
yakni sisi permintaan (demand side) dan sisi
Bone dapat lebih mudah dikenal oleh
pasokan (supply side). Lebih lanjut dia
banyak orang diberbagai belahan dunia.
mengemukakan bahwa keberhasilan dalam
2. Berkelanjutan dan berorientasi pada
pengembangan pariwisata di suatu daerah
pemberdayaan masyarakat, maksudnya
sangat tergantung kepada kemampuan
adalah untuk lebih mengenalkan
perencana dalam mengintegrasikan kedua
berbagai objek wisata di Kabupaten
sisi tersebut secara berimbang ke dalam
Bone terkhususnya di kawasan wisata
sebuah rencana pengembangan pariwisata.
alam dan wisata budaya dengan
Menurut Robert (Toety, 1990), kelincahan
memberdayakan masyarakat sekitar
dalam berusaha harus dilakukan agar
untuk bisa memberikan informasi
pendapatan selama musim kedatangan
kepada wisatawan.
wisatawan bisa menjadi penyeimbang bagi
musim sepi wisatawan. Pengaruh yang
ditimbulkan oleh pariwisata terhadap
ekonomi ada dua ciri, pertama produk
Misi
Untuk mencapai visi yang telah di jabarkan 3. dengan memberikan informasi tentang
di atas, maka dapat dilaksanakan misi objek wisata serta memberikan peluang
sebagai berikut. kepada masyarakat untuk membuka
1. Mengembangkan pariwisata Kabupaten usaha di sekitar objek wisata.
Bone yang berbasis teknologi agar
pengenalan objek wisata dapat lebih Tujuan
mudah dilakukan. Sesuai dengan visi dan misi di atas maka
2. Melestarikan dan mengembangkan tujuan yang ingin dicapai adalah:
wisata di Kabupaten Bone dengan 1. Berkembangnya daya tarik wisata
memberdayakan masyarakat yaitu Kabupaten Bone dengan memanfaatkan
teknologi.
Kebijakan Strategi
Mewujudkan destinasi wisata yang aman,
1. Mengembangkan aksesibilitas sebagai
nyaman, menarik, mudah terjangkau,
penunjang dari pariwisata
berwawasan lingkungan serta
2. Mengembangkan destinasi wisata yang
berkontribusi bagi kesejahteraan
ramah lingkungan.
masyarakat
1. Ulaweng 27.574 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10
2. Palakka 26.054 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 - - - 1 9
3. Awangpone 34.233 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10
Tellu
4. 46.099 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10
Siattinge
5. Ajangale 28.835 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 - - 1 11
Dua
6. 34.241 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10
Boccoe
7. Cenrana 26.760 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10
Tanete
8. 54.131 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 14
Riattang
Tanete
9. Riattang 49.962 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 15
Barat
Tanete
Timur
Tellu
12. 16.451 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 - - - 1 8
Limpoe
Total 6 27 27 27 26 16 2 5 27 26 13 27 19 2 1 27 100
Kecamatan Pendidikan Kesehatan Peribadatan
Indeks
No. Penduduk Akomodasi Rumah Puskesmas Gereja Gereja Transportasi
TK SD SMP SMA SMK Poliklinik Puskesmas Apotek Masjid Mushola Fasilitas
Sakit Pembantu Protestan Katholik
1. Ulaweng 27.574 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6
2. Palakka 26.054 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 36,05
3. Awangpone 34.233 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
Tellu
4. 46.099 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
Siattinge
5. Ajangale 28.835 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 49,15
Dua
6. 34.241 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6
Boccoe
7. Cenrana 26.760 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6
Tanete
8. 54.131 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 50 20 3,7 - 7,6 3,7 5,2 - 100 3,7 231,65
Riattang
Tanete
9. Riattang 49.962 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 50 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 50 - 3,7 185,45
Barat
Tanete
10. Riattang 45.774 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 60,25
Timur
11. Amali 21.793 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 35
Tellu
12. 16.451 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8
Limpoe
13. Bengo 27.801 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 50 - 3,7 112,6
14. Patimpeng 18.183 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
15. Bonto Cani 17.861 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8
16. Kahu 40.733 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 65,45
17. Kajuara 36.526 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
18. Salomekko 16.660 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
19. Tonra 14.983 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 37,4
20. Liburemg 31.697 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 63,65
21. Mare 29.199 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 52,65
22. Sibulue 35.652 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8
23. Barebbo 30.200 - 3,7 3,7 3,7 - 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 37,45
24. Cina 28.564 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 68,85
25. Ponre 15.218 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
26. Lappariaja 27.647 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 59,2
27. Lamuru 26.610 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 35
Dalam menentukan jumlah orde menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah orde:
1+3,3 Log n
Maka dapat diperoleh hasil perhitungannya:
1+3,3 Log 27
1+3,3 (1.431)
1+4,72
Jumlah orde = 5 orde
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan hasil 5 kelas (orde) pada
Kabupaten Bone. Sebelum mengetahui urutan orde, maka perlu di ketahui
range masing-masing orde. Perhitungan range orde dilakukan sebagai
berikut:
Range orde:
𝐷𝑎𝑡𝑎𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝐷𝑎𝑡𝑎𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
range= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑟𝑑𝑒
range=(15-8)/5
range= 1,4
Range Orde
Range 1,4
Orde 1 ≥13,6 – 15
Orde 2 ≥12,2– 13,5
Orde 3 ≥10,8 – 12,1
Orde 4 ≥9,4 – 10,7
Orde 5 ≥8 – 9,3
1. Zona Inti
Zona Inti merupakan main attraction suatu ODTW ditempatkan dan
aktivitas utama harus dilengkapi pula dengan fasilitas utama.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Inti
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
1. Museum Arajangnge Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
2. Manurungnge ri Matajang Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
3. BolaSoba Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
4. Kawasan Tana Bangkalae Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
5. Masjid Raya Watampone Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
6. Museum La Pawawoi Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
7. Kompleks Masjid Tua Lalebbata Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
8. Burung Tello Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
9. Wisata Kuliner Pantai Kering Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
10. Kuburan Petta Bettae Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
11. Taman Arung Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
12. Makam La Ummasa Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
13. Sungai Jeppe’e Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
14. Kuliner Pusat Jajan Watampone Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
15. Uttang Manroja/Maruwwae Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
2. Zona Penyangga
Zona Penyangga (Buffer Zone), berfungsi memisahkan main
attraction dengan aktivitas dan fasilitas pendukung. Untuk zona
penyangga daya tarik wisata di Kabupaten Bone dapat di ketahui dengan
hasil identifikasi daya tarik yang telah tertangani tetapi belum tersedia
fasilitas.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Penyangga
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
Kecamatan Tanete Riattang
1. Perkampungan Suku Bajo Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
2. Manurungnge ri Toro Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
3. Tanjung Pallette Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
4. Waterboom Tanjung Pallette Zona Penyangga
Timur
5. Kerajinan Perak Dan Kuningan Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
6. Allamung Patue Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
7. Pembuatan Baju/tokko/bodo Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
8. Bendungan Sanrego Kecamatan Kahu Zona Penyangga
9. Goa Lagaroang Kecamatan Bengo Zona Penyangga
3. Zona Pelayanan
Sedangkan Zona Pelayanan yaitu suatu area dimana seluruh aktivitas dan
fasilitas pendukung dikelompokkan seperti jaringan infrastruktur dasar,
akses fasilitas, pelayanan pengunjung dan sebagainya. Untuk zona pelayanan
daya tarik wisata di Kabupaten Bone dapat diketahui dengan hasil identifikasi
daya tarik wisata yang belum tertangani.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Pelayanan
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
5. Bubung Paranie Kecamatan Palakka Zona Pelayanan
33. Permandian Alam Duppa Matae Kecamatan Palakka Zona Pelayanan
11. Dermaga Bajoe Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
19. Kerajinan Tangan Anemmi Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
21. Gua Jepang Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
10. Makam Raja-Raja Lamuru Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
17. Mangngiri Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
19. Air Terjun Ladenring Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
16. Serewara Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
Kompleks Makam Petta
7. Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
Ponggawae ri Matuju
8. Bubung Assangireng Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
22. Gua Janci Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
9. Rakka Manurung Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
10. Makam La Uliyo Bote-e Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
11. Petta Makarame’ Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
12. Permainan Sirawu Sulo ri Pongka Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
23. Mattanempunga Kecamatan Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
24. Lagole Kecamatan Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
13. Permandian Alam Lanca Kecamatn Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
14. Permandian Otting Kecamatn Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
13. Makam La Patau Matanna Tikka Kecamatan Cenrana Zona Pelayanan
18. Makam Datu Salomekko Kecamatan Salomekko Zona Pelayanan
32. Bendungan Salomekko Kecamatan Salomekko Zona Pelayanan
20. Ajjongang Kecamatan Patimpeng Zona Pelayanan
25. Permandian Alam Alinge Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
15. Gua Mampu Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
16. Sumbang Labbu’ Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
17. Air Terjun Baruttung Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
27. Goa Bolabatu Kecamatan Mare Zona Pelayanan
28. Pantai Ancu Allapurangeng Kecamatan Kajuara Zona Pelayanan
24. Permandian Waetuo Kecamatan Kajuara Zona Pelayanan
29. Air Terjun Ulu Ere Kecamatan Bontocani Zona Pelayanan
30. Mata Air Panassaweng Kecamatan Ponre Zona Pelayanan
12. Pantai Ujung Pattiro Kecamatan Sibulue Zona Pelayanan
18. Permandian Alam Taretta Kecamatan Amali Zona Pelayanan
20. Pantai Bonelampe Kecamatan Tonra Zona Pelayanan
21. Pasir Putih Gareccing Kecamatan Tonra Zona Pelayanan
Goa Lagaroang
Indikator Subindikator Jumlah
Waktu Tempuh 3 2 2 4 2 13
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 2 2 3 2 12
Fasilitas Belanja 3 2 2 3 2 12
Fasilitas Keamanan 3 2 2 2 2 11
Pelayanan
Kebersihan 3 2 2 3 2 12
Tempat Parkir 2 2 2 3 2 11
Rangking II IV III I V
Analisis Fandeli DPK Bagian Kota Watampone
DPK Bagian Kota Watampone
Manurungnge ri Matajang
Makam La Ummasa
Makam Kalokkoe
Tanjung Pallette
Tanjung Palatte
Tana Bangkalae
Burung Paranie
Dermaga Bajoe
Sungai Jeppe’e
Watampone
Bolasoba
Indikator Subindikator Jumlah
Kering
Atraksi Pemandangan atau karakter lain 4 4 4 3 3 3 5 3 3 2 2 4 3 2 3 5 5 5 3 4 70
Kemudahan Pencapai Lokasi 4 4 5 2 2 1 5 2 2 1 1 5 2 1 1 5 5 5 2 4 59
Waktu Tempuh 4 4 4 3 2 2 5 2 2 2 1 5 2 1 1 5 5 5 3 4 62
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 4 4 2 2 2 5 2 2 2 1 5 2 1 1 5 5 5 3 4 60
Penunjuk Arah Menuju Objek 4 4 4 2 2 1 5 2 2 1 1 5 1 1 1 5 5 5 1 4 56
Ketersediaain Pusat Informasi 4 4 3 2 2 1 5 2 1 2 1 5 1 1 2 5 5 5 1 3 55
Promosi oleh Pemda 3 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 4 1 1 1 4 4 5 2 3 51
Informasi dan
Promosi Promosi oleh
3 3 3 2 3 2 5 2 2 1 1 4 1 1 1 4 4 5 2 3 52
Pengelola/Masyarakat
Dukungan Paket Wisata 3 4 4 2 2 2 5 2 2 2 2 4 2 2 2 5 4 5 2 3 59
Fasilitas Belanja 4 3 4 2 2 2 5 2 2 2 1 3 1 1 1 4 4 5 4 5 57
Fasilitas Keamanan 3 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 3 1 1 1 4 4 3 3 3 49
Pelayanan
Kebersihan 3 3 4 2 2 2 5 2 2 2 1 3 1 1 1 4 4 4 3 3 52
Tempat Parkir 4 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 3 1 1 1 4 4 4 3 3 51
Nilai Total 46 46 48 28 28 24 65 27 27 20 15 53 19 15 17 59 58 61 32 46 733
Persentase 6% 6% 7% 4% 4% 3% 9% 4% 4% 3% 2% 7% 2% 2% 2% 8% 7% 8% 4% 6% 100%
Rangking VII VII VI IX IX XI I X X XII XV V XIII XV XIV III IV II VIII VII
Analisis Fandeli DPK Bagian Selatan
DPK Bagian Selatan
Permandian Waetuo
Bendungan Sanrego
Kawasan Ajjongang
Pantai Bonelampe
Air Terjun Ulu Ere
Allapurangeng
Makam Datu
Pantai Ancu
Salomekko
Indikator Subindikator Jumlah
Goa Bolabatu
Panassaweng
Gua Jepang
Mata Air
Anemmi
Indikator Subindikator Jumlah
Permandian Alam
Permandian Alam
Permandian Alam
Baju/tokko/bodo
mattanempunga
Makam La Patau
Sumbang Labbu’
Kawasan Lagole
Allamung Patue
Kerajinan Perak
Matanna Tikka
dan Kuningan
Ponggawae ri
Makam Petta
Gua Mampu
Permandian
Assangireng
Pembuatan
Baruttung
Air Terjun
Gua Janci
Bubung
Matuju
Taretta
Otting
Alinge
Lanca
Indikator Subindikator Jumlah
Tahun Pelaksanaan
Kebijakan Program Indikator Capaian Stakeholder
Strategi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
Mewujudkan kemitraan Meningkatkan - Peningkatan kualitas dan - Meningkatnya kualitas - Dinas pariwisata
dan kebudayaan
pengelolaan pariwisata pengembangan pelayanan usaha produk yang berdaya
Kab Bone
yang mendorong terhadap pengelolaan pariwisata saing. - Pengelola daya
tarik wisata
berkembang industry industri pariwisata di
- Peningkatan kemampuan - Terwujudnya pengelolaan - Usaha pariwisata
pariwisata yang berdaya Kabupaten Bone yang - Dinas
SDM dalam pengelolaan industri pariwisata yang
Perdagangan,
saing dan bertanggung berdaya saing dan
usaha pariwisata yang kredibel dan berdaya Perindustr ian,
jawab terhadap bertanggung jawab - Koperasi Dan
berdaya saing. saing
UKM
lingkungan alam dan dalam kehidupan
- Peningkatan - Berkembangnya produk - Masyarakat
kehidupan masyarakat masyarakat.
standardisasi seluruh wisata buatan yang ada
pariwisata.
yang ramah
mempertahankan
keaslian lokal.
internasional
Mewujudkan pemasaran 1. Mengolah - Mengadakan pelaksanaan - Terlaksana promosi pada - Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kab.
pariwisata yang efektif keterampilan promosi pada obyek obyek wisata
Bone
meningkatkan jumlah untuk membuat wisata - Biro perjalanan
kunjungan wisatawan ciri khas daerah - Perintisan dan - Berkembangnya Kerjasama Wisata , Pengelola
Objek Wisata
nusantara dan yang dapat pengembangan terpadu pemasaran antar
- Media massa
mancanegara dipasarkan untuk kerjasama terpadu Kawasan dan stakeholder (Sosial Media)
- Masyarakat
pengunjung pemasaran antar pariwisata
2. Meningkatkan stakeholder
promosi pariwisata
wisatawan.
Pengembangan 1. Meningkatkan - Pembentukan Dinas dan - Terbentuknya Dinas dan - Pengelola daya
tarik wisata
kelembagaan pariwisata pemberdayaan kelembagaan pariwisata juga kelembagaan
- Masyarakat
yang mampu sumber daya pariwisata - Pemerintah
pariwisata
pariwisata untukuntuk memberikan
wadah sebagai penunjang
memberikan
dalam
wadah meningkatkan sector
sebagai
pariwisata.
penunjang dalam
meningkatkan
sector
pariwisata
Watampone, DPK Bagian Selatan, DPK
Kesimpulan
Bagian Timur, dan DPK Bagian Utara. Selain
Kabupaten Bone terletak di bagian
itu berdasarkan hasil analisis yang telah
Timur Provinsi Sulawesi Selatan dan bagian
dilakukan dapat di ketahui Kawasan
Barat Teluk Bone dengan potensi
Pengembangan Pariwisata Kabupaten
sumberdaya alam yang cukup menjanjikan
(KPPK). Untuk Kawasan Strategis
untuk dikembangkan, disamping memiliki
Pariwisata Kabupaten (KSPK) di Kabupaten
luas wilayah yang relatif luas. Kabupaten
Bone yaitu Kawasan air terjun ladenring dan
Bone memiliki daya tarik wisata
kawasan makam raja-raja lamuru untuk DPK
berdasarkan RTRW terbagi menjadi 3 yaitu
Bagian Barat, kawasan masjid raya
wisata budaya, wisata alam, serta wisata
watampone dan kawasan wisata water boom
buatan. Kabupaten Bone memiliki daya tarik
tanjung pallatte untuk DPK Kota
wisata budaya sebanyak 31, daya tarik
watampone, kawasan pasir putih gareccing
wisata alam sebanyak 28, dan wisatan
dan kawasan permandian waetuo untuk DPK
buatan sebanyak 3. Dari berbagai objek
bagian selatan, kawasan pantai ujung
wisata yang terdapat di Kabupaten Bone,
pattiro dan kawasan gua jepang untuk DPK
dapat diketahui Destinasi Pariwisata
bagian timur, kawasan permandian alam
Kabupaten (DPK) yang terdiri dari 5 yaitu
taretta dan kawasan sumbang labbu’ untuk
DPK Bagian Barat, DPK Bagian Kota
DPK Bagian utara.