Anda di halaman 1dari 102

pengelolaannyapun harus disesuaikan

dengan potensi wisata yang ada di


daerah tersebut.
Indonesia adalah salah satu negara
Pariwisata merupakan salah satu
yang memiliki banyak potensi alam baik
hal yang penting bagi suatu negara,
di daratan maupun di lautan.
terutama pemerintah daerah tempat
Keanekaragaman alam, flora, fauna dan,
objek wisata itu berada. Adanya
karya cipta manusia yang memiliki nilai
kegiatan pariwisata dapat menambah
jual untuk dikembangkan menjadi sebuah
pemasukan dari pendapatan setiap objek
usaha di bidang kepariwisataan.
wisata. Kabupaten Bone sebagai salah
Indonesia sebagai negara maritim
satu daerah tujuan wisata yang cukup
memiliki potensi perairan yang sangat
potensial di Sulawesi Selatan, mengingat
melimpah. Menurut Undang-Undang
potensi obyek wisata yang dimiliki
Kepariwisataan No.10 Tahun 2009,
Kabupaten Bone sangat beragam
Pariwisata adalah berbagai macam
meliputi obyek wisata daerah pantai,
kegiatan wisata dan didukung berbagai
dataran rendah sampai daerah
fasilitas serta layanan yang disediakan
pegunungan di beberapa Kecamatan.
oleh masyarakat, pengusaha,
Selain itu Kabupaten Bone juga
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah..
memiliki letak strategis yang terletak di
Adanya pariwisata mempunyai banyak
bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan
manfaat antara lain mengenal
yang merupakan pintu gerbang memasuki
karakteristik suatu bangsa yang
provinsi Sulawesi Tenggara dari
dikunjungi, mengenal kebudayaan, adat-
Sulawesi Selatan dapat dioptimalkan
istiadat dan sekaligus dapat menikmati
dengan dukungan produk wisata yang
keindahan alam di negara tersebut.
berkualitas. Kabupaten Bone memiki
Adanya kegiatan pariwisata dapat
potensi pariwisata yang cukup
menambah pemasukan dari pendapatan
menjanjikan dan bisa menjadi andalan
setiap objek wisata. Indonesia sebagai
untuk pendapatan daerah. Kabupaten
negara yang berbentuk kepulauan sangat
Bone memiliki banyak tempat wisata
potensial di sektor pariwisata.
yang dapat dikunjungi oleh masyarakat
Pembangunan sektor pariwisata dapat
yang berada di berbagai daerah lain.
dilakukan dengan memanfaatkan potensi
Oleh karena itu, dalam proses
wisata yang beragam di Indonesia.
penyusunan laporan akan dibahas terkait
Kondisi alam di setiap daerah Indonesia
pariwisata yang terletak di Kabupaten
berbeda-beda, sehingga
Bone.
1. Mengetahui kondisi wilayah dalam Dari berbagai tujuan-tujuan tersebut,

mendukung pembangunan pariwisata di manfaat yang hendak dicapai dari

Kabupaten Bone pembuatan laporan ini adalah mahasiswa

2. Mengetahui destinasi dan industri mampu mengetahui atau lebih mengenal

pariwisata di kabupaten bone berbagai destinasi wisata yang terletak

3. Mengetahui upaya pemasaran serta di Kabupaten Bone, dapat mengetahui

kelembagaan pariwisata di Kabupaten upaya pemasaran serta kelembagaan

Bone pariwisata di Kabupaten Bone, dapat

4. Mengetahui konsep dan kebijakan mengidentifikasi konsep dan kebijakan

pembangunan pariwisata di Kabupaten pembangunan pariwisata di kabupaten


. Bone bone, serta mampu megetahui rencana

5. Mengetahui rencana pengembangan pembangunan pariwisata di Kabupaten

pariwisata di Kabupaten Bone Bone.

1. Ruang lingkup wilayah secara administrasi wilayah penelitian berada di Kabupaten


Bone, dengan batasan geografis yaitu;
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sinjai dan Gowa
• Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Maros, Pangkep, dan Barru.

2. Ruang lingkup materi ialah Menurut Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009
yaitu Industri Pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi.

3. Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup substansi yang akan dibahas dalam laporan ini
mengacu kepada RTRW Kabupaten Bone dan Draft RENSTRA dinas pariwisata
Kabupaten Bone dan BPS Kabupaten Bone sebagai data awal yang dapat mendukung pada
identifikasi pengembangan destinasi wisata Kabupaten Bone.
Metodologi Penelitian
1. Pendekatan studi BAPPEDA (Badan Perencanaan
Metode penelitian ini menggunakan Pembangunan Daerah) Kabupaten
metode kualitatif yaitu metode yang Bone, RENSTRA Dinas Pariwisata
lebih menekankan pada aspek Kabupaten Bone, Badan Pusat
pemahaman secara mendalam Statistik Kabupaten Bone
terhadap suatu masalah daripada 3. Metode analisis
melihat permasalahan untuk Analisis potensi wisata dengan
penelitian generalisasi. menganalisis potensi wisata
2. Pengumpulan data melalui data berdasarkan kebijakan pemerintah
primer dan data sekunder daerah, kondisi fisik dan lokasi,
Pengumpulan Data Sekunder (Survey pengunjung, objek wisata sekitar,
Instansional), Survei ini dan analisa pariwisata utama.
dimaksudkan untuk mendapatkan Analisis Program Pengembangan
data dan informasi yang telah Fisik Kawasan Wisata yaitu dengan
terdokumentasikan dalam buku, menganalisis program pengembangan
laporan dan statistik yang umumnya Kawasan wisata dari aspek regional.
terdapat di instansi terkait yaitu
Kepariwisataan Dalam Kebijakan Pembangunan
Kepariwisataan
 Kepariwisataan Kabupaten/Kota Dalam Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Peraturan pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) tahun 2010-2025 sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) memuat:
a. Visi
Visi pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
adalah terwujudnya Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia,
berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan
kesejahteraan rakyat.
b. Misi
Dalam mewujudkan visi pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) ditempuh melalui 4 (empat) isi pembangunan kepariwisataan nasional
meliputi pengembangan:
1) Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan
lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat;
2) Pemasaran Pariwisata yang sinergi, unggul, dan bertanggung jawab untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara;
3) Industry Pariwisata yang berdaya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan usaha,
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan social budata; dan 4) Organisasi
Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia,
regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong
terwujudnya Pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan.
c. Tujuan
Tujuan pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
c adalah:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata;
2) Mengkomunikasikan Destinasi Pariwisata Indonesia dengan menggunakan media
pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggung jawab;
3) Mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional;
dan
4) Mengembangkan Kelembagaan Kepariwisataan dan tata Kelola pariwisata yang mampu
mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara professional, efektif dan efisien.
d. Sasaran
Sasaran pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf d adalah peningkatan:
1) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
2) Jumlah pergerakan wisatawan nusantara;
3) Jumlah penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara;
4) Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara; dan
5) Produk domestic bruto di bidang Kepariwisataan.
e. Arah pembangunan
Arah pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
e meliputi pembangunan kepariwisataan nasional dilaksanakan:
1) Dengan berdasarkan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan;
2)Dengan orientasi pada upaya peningkatan pertumbuhan, peningkatan kesempatan
kerja, pengurangan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan;
3) Dengan tata Kelola yang baik;
4) Secara terpadu secara lintas sector, lintas daerah, dan lintas pelaku; dan
5) Dengan mendorong kemitraan sector public dan privat.

1. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
Pasal 57 ayat (6) Taman nasional dan taman nasional laut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (3) huruf f ditetapkan dengan kriteria:
a. berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa yang beragam;
b. memiliki luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologi secara alami;
c. memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun
jenis satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh;
d. memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya yang secara materi
atau fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi maupun pendudukan manusia; dan
e. memiliki keadaan alam yang asli untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam.
Pasal 9 ayat (7) Strategi untuk pelestarian dan peningkatan nilai kawasan yang
ditetapkan sebagai warisan dunia meliputi:
a. melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya;
b. meningkatkan kepariwisataan nasional;
c. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. melestarikan keberlanjutan lingkungan hidup.
2. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone
Tahun 2013-2018
Keanekaragaman potensi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Bone baik alam
maupun budaya merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah, karena kegiatan kepariwisataan akan mendorong
perkembangan beberapa bidang ekonomi lainnya, misalnya : memicu pertumbuhan usaha
yang berkaitan dengan jasajasa wisata antara lain : usaha transportasi, akomodasi,
kerajinan tangan, usaha jasa boga, selain itu memperluas pasar barang-barang lokal,
memperluas lapangan kerja, dan sebagainya. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir,
pariwisata mulai menunjukkan kontribusinya terhadap PAD, walaupun masih sangat minim
namun diharapkan akan terus mengalami peningkatan. Salah satu penopang dalam
pengembangan jasa kepariwisataan adalah ketersediaan Restoran dan Penginapan
(Hotel).
Keunggulan pariwisata suatu daerah sangat dipengaruhi oleh objek wisata yang
dimiliki sebagai daerah tujuan wisata (ODTW). Pemerintah memiliki peran yang sangat
besar dalam menggali potensi wisata alam maupun budaya sehingga mampu menghasilkan
PAD yang signifikan bagi pembangunan daerah.
1) Menurunnya konstribusi sektor pariwisata pada PAD akibat melemahnya daya saing
obyek wisata yang dikelolah oleh Pemerintah Daerah.
2) Belum optimalnya pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata baru yang potensial.
3) Belum optimalnya partisipasi sektor swasta dalam penyediaan fasilitas pendukung
dalam hal ini ialah biro perjalanan wisata dan pemandu wisata.
3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Kepariwisataan yang mencakup aspek-aspek :
a. Pembangunan Destinasi Pariwisata, Meliputi: - Perwilayahan pembangunan destinasi
pariwisata;
- Pembangunan daya tarik wisata;
- Pembangunan aksesibilitas pariwisata;
- Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata;
- Pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata;
- Pengembangan investasi pariwisata.
b. Pembangunan Industri Pariwisata, Mencakup:
- Penguatan struktur industri pariwsisata;
- Peningkatan daya saing produk pariwisata;
- Pengembangan kemitraan usaha pariwisata;
- Penciptaan kredibilitas bisnis; dan
- Penerapan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya.
c. Pembangunan Pemasaran Pariwisata, Mencakup:
- Pengembangan pasar wisatawan;
- Pengembangan citra pariwisata;
- Pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata;
- Pengembangan promosi pariwisata.
d. Pembangunan kelembagaan kepariwisataan, mencakup:
- Penguatan organisasi kepariwisataan;
- Pembangunan SDM pariwisata; dan
- Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.

 Kepariwisatan Kabupaten/Kota Dalam Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Provinsi


RIPPARDA Tahun 2015-2030 memuat:
a. Visi
Visi pembangunan kepariwisataan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
yaitu “Sulawesi Selatan Sebagai Tujuan Wisata Yang Berdaya Saing Di Indonesia dalam
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat”.
b. Misi
Misi pembangunan kepariwisataan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebagai berikut:
1) Mewujudkan destinasi wisata yang aman, nyaman, menarik, mudah terjangkau,
berwawasan lingkungan serta berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat;
2) Mewujudkan pemasaran pariwisata yang efektif meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan nusantara dan mancanegara;
3) Mewujudkan kemitraan pengelolaan pariwisata yang mendorong berkembang industry
pariwisata yang berdaya saing dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan
kehidupan masyarakat;
4) Mengembangkan kekayaan dan keragamanbudaya serta merevitalisasi budaya
maritime sebagai karakteristik entitas Daerah; dan
5) Mendorong perkembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain dan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya.
c. Arah Pembangunan
Arah pembangunan Kepariwisataan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
sebagai berikut:
1) Prinsip pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan:
2)Orientasi pada upaya-upaya pertumbuhan, peningkatan kesempatan kerja,
pengurangan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan;
3) Dilaksanakan dengan tata Kelola yang baik;
4) Dilaksanakan secara terpadu secara lintas sector, lintas Kabipaten/Kota, dan lintas
pelaku; dan
5) Dilaksanakan dengan mendorong kemitraan sector public dan swasta
 Kepariwisataan Provinsi atau Kabupaten/Kota Dalam Kebijakan dan Pembangunan
Wilayah Kabupaten Bone
Menurut RTRW Kabupaten Bone Tahun 2012-2032 dalam kebijakan pembangunan:
- Dalam Kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan industry yang tidak
terkait dengan kegiatan pariwisata.
- Pada Kawasan pariwisata alam tidaak diperkenankan dilakukan kegiatan yang
dapat menyebabkan rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi objek wisata
alam.
- Dalam Kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan pariwisata dan system prasarana wilayah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- Pada Kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan Pendidikan.
- Pada Kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali
bangunan pendukung kegiaran wisata alam
- Pengembangan pariwisata harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan.
Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan manfaat ekonomi
yang cukup besar baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Objek wisata di Kabupaten
Bone meliputi objek wisata alam, cagar alam, , pantai. Berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bone Tahun 2012-2032, untuk pengembangan kegiatan wisata di
Kabupaten Bone sampai tahun 2032, maka beberapa obyek wisata yang dapat
dikembangkan adalah sebagai berikut;
1. Kawasan wisata alam, yang meliputi:
a. Kawasan Wisata Alam Air Terjun Ladenring di Desa Barugae, Kecamatan Lamuru,
Kabupaten Bone
b. Kawasan Wisata Alam Tanjung Palette di Kabupaten Bone
c. Kawasan Wisata Alam Salo Merungnge di Desa Ureng, Kec. Palakka, Kab. Bone.
d. Kawasan Wisata Alam Air Terjun Lamasua di Kecamatan Tellu Limpoe
e. Kawasan Wisata Alam Pantai Tete Tonra di Kecamatan Tonra
f. Kawasan Gua Jepang di Kecamatan Barebbo
g. Kawasan Goa Janci di Kecamatan Awangpone
h. Kawasan pantai Ujung Pattiro, di Kecamatan Sibulue
i. Kawasan permandian alam Taretta di Kecamatan Amali
j. Kawasan Goa Lagaroang di Kecamatan Bengo
k. Kawasan Air Terjun Ladenring di Kecamatan Lamuru;
l. kawasan Goa Bola Batu di Kecamatan Mare
m. Kawasan bendungan sanrego di Kecamatan Kahu
n. Kawasan air terjun Ulu Ere di Kecamatan Bontocani
o. Kawasan mata air Panassaweng di Kecamatan Ponre
p. Kawasan Uttang Menroja di Kecamatan Tanete Riattang Barat;
q. Kawasam Bendungan Salomekko di Kecamatan Salmekko; dan
r. . Kawasan permandian alam Duppamatae di Kecamatan Palakka.
2. Kawasan Wisata Budaya meliputi:
a. Kawasan museum Arajange, kawasan Manurunge di Matajang, kawasan Bola Soba,
kawasan Tana Bangkalae, Kompleks Makam Kalokkoe, kawasan Bubungtello, kawasan
masjid Raya Watampone, dan komplek mesjid tua Lalebata;
b. Kawasan makam Laummasa, kawasan kuburan Petta Betae, kawasan sungai Jeppe’E,
dan kawasan Bubung ParaniE;
c. Kawasan Manurunge ri Toro, dan kawasan perkampungan suku Bajo;
d. Kawasan kompleks makam Petta PonggawaE dan kawasan bubung Assengireng;
e. Kawasan Rakkala Manurung, kawasan makam Laulio Bote’E, kawasan Petta
Makkarame, kawasan permainan rakyat Sijujju’ Solo’;
f. Kawasan makam Lapatau Matannatikka;
g. Kawasan Tugu Malamungpatu, kawasan kerajinan perak dan kuningan, dan kawasan
pembuatan baju bodo;
h. Kawasan makam Raja-Raja Watang Lamuru, kawasan Serewara, dan Kawasan
Mangngiri;
i. Kawasan Makam Datu Salomekko;
j. Kawasan kerajinan tangan anemmi;
k. Kawasan Ajjongang.
4. Kawasan Wisata Buatan meliputi :
a. Kawasan wisata waterboom Tanjung Palatte di Kecamatan Tanete Riattang Timur;
b. Kawasan wisata kuliner Pusat Jajan Watampone di Kecamatan Tanete Riatang Barat;
dan
c. Kawasan wisata kuliner Pantai Kering di Kecamatan Tanete Riattang
A.Kondisi Fisik

1. Letak Geografis Kab. Bone


Secara geografis, wilayah Kabupaten
Luas Kabupaten Bone Menurut Kecamatan
Bone terletak di bagian Timur Provinsi
Tahun 2019
Sulawesi Selatan dan bagian Barat Teluk
Luas
Bone dengan potensi sumberdaya alam yang Ibukota
No. Kecamatan wilayah
Kecamatan
cukup menjanjikan untuk dikembangkan, (Km2)
disamping memiliki luas wilayah yang relatif 1. Bontocani Kahu 463,35
2. Kahu Palattae 189,50
luas. Kabupaten Bone secara astronomis
3. Kajuara Bojo 124,13
terletak 04⁰13’ sampai 05⁰06’ Lintang 4. Salomekko Manera 84,91
Selatan (LS) dan 119⁰42’ sampai 120⁰40’ 5. Tonra Bulu-bulu 200,32

Bujur Timur (BT), yang berada di pantai 6. Patimpeng Latobang 130,47


7. Libureng Camming 344,25
Timur Provinsi Sulawesi Selatan dengan
8. Mare Kadai 263,50
batas -batas sebagai berikut : 9. Sibulue Pattiro Bajo 155,80
 Sebelah Utara berbatasan dengan 10. Cina Tanete Harapan 147,50
11. Barebbo Apala 144,20
Kabupaten Wajo dan Soppeng
12. Ponre Lonrong 293,00
 Sebelah Selatan berbatasan dengan 13. Lappariaja Matango 138,00
Kabupaten Sinjai dan Gowa 14. Lamuru Lalebata 208,00

 Sebelah Timur berbatasan dengan 15. Tellu Limpoe Tujue 318,10


16. Bengo Bengo 164,00
Teluk Bone
17. Ulaweng Taccipi 161,67
Sebelah Barat berbatasan dengan
18. Palakka Passipo 115,32
Kabupaten Maros, Pangkep, dan Barru. 19. Awangpone Componge 110,70
Ibukota Kabupaten Bone adalah Kota 20. Tellu Siattinge Tokaseng 159,30

Watampone yang terletak 174 Km arah 21. Amali Taretta 119,13


22. Ajangale Pompanua 139,00
timur dari Kota Makassar (Ibukota Provinsi
23. Dua Baccoe Uloe 144,90
Sulawesi Selatan). Luas wilayah Kabupaten 24. Cenrana Ujung Tanah 143,60
Bone adalah 4.559,00 Km2. Tenete
25. Macanang 53,68
Riattang Barat
26. Tanete Riattang Salekoe 23,79
Tanete Riattang
27. Lonrae 48,88
Timur
Jumlah 4.559,00
Sumber : BPS Kabupaten Bone dalam Angka 2019
2. Topografi Kab. Bone
Topografi secara ilmiah artinya adalah Kondisi Topografi Kabupaten Bone

studi tentang bentuk permukaan No. Kecamatan Ketinggian (mdpl)

bumi dan objek lain 1. Bontocani 538

2. Kahu 174
seperti planet,satelit bumi (bulan dan
3. Kajuara 20
sebagainya), dan asteroid. Dalam 4. Salomekko 27

pengertian yang lebih luas, topografi 5. Tonra 17

6. Patimpeng 189
tidak hanya mengenai bentuk permukaan
7. Libureng 116
saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh
8. Mare 10
manusia terhadap lingkungan,dan 9. Sibulue 13

bahkan kebudayaan lokal (Ilmu 10. Cina 42

11. Barebbo 40
Pengetahuan Sosial).
12. Ponre 300
Topografi umumnya menyuguhkan 13. Lappariaja 110

relief permukaan, model tiga dimensi, 14. Lamuru 126

15. Tellu Limpoe 400


dan identifikasi jenis lahan. Wilayah
16. Bengo 154
Kabupaten Bone terdiri dari daerah
17. Ulaweng 167
pantai, dataran rendah dan daerah 18. Palakka 114

perbukitan dengan variasi ketinggian 19. Awangpone 40

20. Tellu Siattinge 40


dari permukaan laut 0 meter hingga
21. Amali 137
lebih dari 1.000 meter. Kondisi
22. Ajangale 27

permukaan lahan bervariasi mulai dari 23. Dua Baccoe 36

landai, bergelombang hingga curam. 24. Cenrana 7

25. Tenete Riattang Barat 41

26. Tanete Riattang 23

27. Tanete Riattang Timur 9

Jumlah 41

Sumber : BPS Kabupaten Bone dalam Angka 2019


5. Curah Hujan Kab. Bone 3. Jenis Tanah Kab. Bone
Curah hujan merupakan jumlah air yang Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang

jatuh di permukaan tanah datar selama secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh

periode tertentu yang diukur dengan & berkembangnya perakaran penopang tegak

satuan tinggi milimeter (mm) di atas tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan

permukaan horizontal. Hujan juga dapat air dan udara; secara kimiawi berfungsi

diartikan sebagai ketinggian air hujan sebagai gudang dan penyuplai hara atau

yang terkumpul dalam tempat yang datar, nutrisi. Adapun jenis tanah yang ada di

tidak menguap, tidak meresap dan tidak Kabupaten Bone terdiri dari tanah Aluvial

mengalir (Suroso 2006). Gleyhumus, Litosol, Regosol, Mediteran, dan

Renzina.
Kondisi Curah Hujan Kabupaten Bone
Jumlah Curah
Jenis Tanah Kabupaten Bone
Bulan
Hujan (mm) Jenis Tanah Luas (%)
Januari 222 Mediteran 67,6
Februari 129 Renzina 9,59
Maret 142 Litosol 9
April 360 Sumber : BPS Kabupaten Bone
Mei 408 dalam Angka 2019

Juni 556

Juli 97 4. Penggunaan Lahan Kabupaten


Agustus 6
Bone
September 5

Oktober 12 Kondisi pola pemanfaatan lahan


November 63 Kabupaten Bone saat ini dominan masih
Desember 224
merupakan lahan yang belum terbangun,
Sumber : BPS Kabupaten Bone dalam Angka

2019 dengan jenis peruntukan berupa

persawahan, lahan kosong, kebun

campuran, dan semak belukar.


Dengan kawasan seluas 12.635 ha, yang baru merupakan areal terbangun baru seluas 1.516
ha, atau sebesar 12%. Adapun jenis pemanfaatan lahan pada kawasan perencanaan yang
merupakan kegiatan budidaya perkotaan, yakni permukiman, perkantoran, perdagangan, jasa
komersial, pendidikan, peribadahan, olah raga, sosial, pemerintahan, dan jaringan prasarana
jalan, dan lain sejenisnya.

B. Sejarah sebagai potensi wisata


Sejarah mencatat bahwa Bone maupun fauna yang cukup tinggi dan

dahulu merupakan salah satu kerajaan adanya air terjun bertingkat sebagai

besar di Nusantara pada masa lalu. objek ekowisata. Air terjun ini berada di

Kerajaan Bone dalam catatan sejarah Kecamatan Ulaweng, Kab. Bone. Air

didirikan oleh Raja Bone ke-1 yaitu terjun ini juga dikenal dengan nama Air

Manurunge ri Matajang pada tahun 1330 terjun Baruttunge. Selain air terjun,

Masehi, mencapai puncak kejayaannya TWA Cani Sirenreng juga memiliki

pada masa pemerintahan La puncak bukit bernama Coppo Cempa.

Tenritatta Arung Palakka pertengahan Potensi wisata lainnya adalah sosial

abad ke-17. Potensi pariwisata yang budaya seperti atraksi tradisional yang

terdapat di Kabupaten Bone secara terdapat di sekitar Taman Wisata Alam

keseluruhan berjumlah 30 destinasi Cani Sirenreng, atraksi ini merupakan

alam dan salah satu dari destinasi kegiatan tahunan yang di lakukan oleh

tersebut adalah Taman Wisata Alam masyarakat untuk menyambut datangnya

Cani Sirenreng, terletak di Kabupaten musim panen. Kegiatan ini disebut

Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Massempe’ dimana para pemuda desa

Mengacu pada data BKSDA Sulsel (2013) bersama-sama meperagakan aksi

bahwa daya tarik utama ditetapkannya beladiri yang hanya menggunakan kaki.

sebagai TWA adalah kondisi Ini menjadi salah satu atraksi budaya

alam/vegetasi yang masih bagus serta yang dimiliki Kabupaten Bone

memiliki kekayaan alam baik flora


C. Kondisi sosial budaya sebagai potensi wisata

1. Etnis Dan Bahasa Masyarakat adat perkawinan), merupakan suatu


Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara yang bertujuan untuk
proses interaksi dan adaptasi yang menyatukan dua keluarga besar yang
terjadi pada etnis Tionghoa di telah terjalin sebelumnya agar menjadi
Kabupaten Bone dalam pembentukan semakin erat atau dalam istilah orang
identitas didukung oleh beberapa Bugis disebut Mappasideppe Mabelae
faktor seperti ikatan kekerabatan dan (mendekatkan yang sudah jauh).
organisasi sosial, kepercayaan dan Upacara Adat mabbedda’ bola,
pandangan hidup, serta ikatan emosional merupakan rangkaian upacara naik rumah
dan kebersamaan cita-cita. Bahasa Bugis baru, ritual mabbedda’ bola merupaan
merupakan bahasa daerah yang ada bentuk rasa syukur atas rumah yang
sering di gunakan oleh masyarakat di baru dibangun dan aan dihuni oleh
Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi pemilik rumah. Bias Muharram (suatu
Selatan dan umumnya digunakan dalam cara yang dilaksanakan untuk
peristiwa tutur masyarakat Kabupaten menyambut tahun baru Islam dengan
Bone. Bahasa tersebut dipelihara dengan melibatkan berbagai acara kesenian yang
baik oleh penuturnya dalam bersifat Islami, seperti; qasidah,
berkomunikasi antarmasyarakat. membaca puisi Islami, dan lagu/ musik

2. Nilai Budaya dan Kesenian Islami), Peringatan Maulid Rasulullah


SAW Untuk menyatakan rasa syukur
Nilai Budaya dan Kesenian Menurut
kehadirat Allah SWT atas diutusnya
Yoeti (2007) bahwa pengembangan
Nabi Muhammad SAW membawa ajaran
Pariwisata Indonesia juga menggunakan
Islam sebagai berkah kepada seluruh
konsepsi Pariwisata Budaya. Berikut ini
alam raya
beberapa ekspresi budaya yang
dituangkan dalam suatu bentuk 3. Perekenomian
kegiatan-kegiatan yang mencerminkan Perekonomian merupakan sistem yang
kehidupan manusia masa lampau di digunakan oleh suatu wilayah untuk
Kabupaten Bone: Upacara Adat mengalokasikan sumber daya yang
Mappadendang (Tradisi pesta panen), dimilikinya baik kepada individu maupun
Upacara Adat Mappabotting (Upacara organisasi di negara tersebut
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bone berdasarkan lapangan usaha (persen), 2014-2018

Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018

Pertanian 13,31 8,94 10,49 8,37 8,93

Pertambangan dan Penggalian 14,35 13,69 10,50 11,04 9,09

Industri Pengolahan 8,12 7,30 9,08 7,37 2,42

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan


0,08 0,47 4,61 5,08 8,67
Limbah

Kontruksi 1,96 7,98 7,43 8,97 8,44

Perdagangan Besar dan Eceran 8,67 6,23 10,31 10,42 11,87

Transportasi 9,14 7,02 3,17 7,02 11,45

Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 6,77 4,07 6,71 11,84 12,89

Informasi dan Komunikasi 3,06 10,44 10,84 10,40 11,84

Jasa Lainnya 6,63 7,98 8,90 11,01 12,89

Sumber : PDRB Kabupaten Bone Tahun 2019

Berdasarkan hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Bone tahun 2018 Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha jasa lainnya dan penyedia akomodasi dan makan dan minum yaitu sebesar 12,89

persen. Penyebab kenaikan pada lapangan usaha lainnya adalah semakin

berkembangnya wisata di kabupaten Bone. Pada tahun 2018, Pengelolaan wisata pada

Kabupaten Bone juga semakin baik dan juga diakan banyak event untuk menarik

pengunjung. Sedangkan kenaikan pada lapangan usaha Penyedia Akomodasi dan Makan

Minum disebabkan oleh bertambah banyaknya lapangan usaha ini. Tahun 2018, Hotel

Bintang Tiga yaitu Hotel Heilos Bone mulai dibuka dan juga banyak kafe, rumah makan

dan juga restoran baru dibuka. Dari 10 lapangan usaha ekonomi yang ada, seluruhnya

mengalami pertumbuhan yang positif.


A. Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone
Kabupaten Bone memiliki peruntukan pariwisata yang terdiri dari pariwisata

budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. Dari berbagai daya tarik pariwisata di

Kabupaten Bone dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Hal ini berdasarkan

rancangan perda Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Bone tahun 2012-2032.

1. Daya Tarik Wisata Budaya

Daya Tarik Wisata Budaya Kabupaten Bone


Tertangani
No Objek Lokasi
Sudah Belum

1. Kawasan Museum Arajangnge Kecamatan Tanete Riattang √

2. Kawasan Manurungnge ri Matajang Kecamatan Tanete Riattang √

3. Kawasan Bolasoba Kecamatan Tanete Riattang √

4. Kawasan Tana Bangkalae Kecamatan Tanete Riattang √

5. Kompleks Makam Kalokkoe Kecamatan Tanete Riattang √

6. Kawasan Bubung Tello Kecamatan Tanete Riattang √

7. Kawasan Masjid Raya Watampone Kecamatan Tanete Riattang √

8. Kompleks Masjid Tua Lalebbata Kecamatan Tanete Riattang √

9. Kawasan Museum La Pawawoi Kecamatan Tanete Riattang Barat √

10. Makam La Ummasa Kecamatan Tanete Riattang Barat √

11. Kuburan Petta Bettae Kecamatan Tanete Riattang Barat √

12. Kawasan Sungai Jeppe’e Kecamatan Tanete Riattang Barat √

13. Bubung Paranie Kecamatan Tanete Riattang Barat √

14. Kawasan Manurungnge ri Toro Kecamatan Tanete Riattang Timur √

15. Kawasan Perkampungan Suku Bajo Kecamatan Tanete Riattang Timur √

16. Kawasan Kompleks Makam Petta Ponggawae ri Matuju Kecamatan Awangpone √

17. Bubung Assangireng Kecamatan Awangpone √

18. Kawasan Rakka Manurung Kecamatan Tellu Siattinge √

19. Makam La Uliyo Bote-e Kecamatan Tellu Siattinge √

20. Kawasan Petta Makarame’ Kecamatan Tellu Siattinge √


Daya Tarik Wisata Budaya Kabupaten Bone
21
Kawasan permainan Sirawu Sulo ri Pongka Kecamatan Tellu Siattinge √
.
22
Kawasan makam La Patau Matanna Tikka Kecamatan Cenrana √
.
23
Allamung Patue Kecamatan Ajanglae √
.
24
Kawasan Kerajinan Perak dan Kuningan Kecamatan Ajanglae √
.
25
Kawasan Pembuatan baju/tokko/bodo Kecamatan Ajangale √
.
26
Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru Kecamatan Lamuru √
.
27
Kawasan Serewara Kecamatan Lamuru √
.
28
Kawasan Mangngiri Kecamatan Lamuru √
.
29
Kawasan makam Datu Salomekko Kecamatan Salomekko √
.
30
Kerajinan Tangan Anemmi Kecamatan Barebbo √
.
31
Kawasan Ajjongang Kecamatan Patimpeng √
.
Sumber: RTRW Kabupaten Bone

1) Museum Arajangnge

Museum Arajangnge atau Museum Arung


Palakka letaknya berdampingan rumah
Jabatan Bupati Bone. Dan hanya dibuka
setahun sekali pada waktu acara HARI JADI
BONE yang diperingati setiap tanggal 6 April
tiap tahunnya.

2) Manurungnge ri Matajang
Manurungnge, berasal dari bahasa Bugis yang
dalam terjemahan bebasnya berarti orang
yang turun dari ketinggian. Dalam aturan
bahasa Bugis, khususnya Bugis-Bone, akhiran
“E” dipakai untuk menunjuk kata kepunyaan,
akhiran ‘nya’ dalam bahasa Indonesia.
3) Kawasan Bolasoba

Bola soba atau dalam bahasa Indonesia


yang diartikan rumah persahabatan
merupakan salah satu peninggalan sejarah.
Berdiri kokoh di ruas Jln Latenritatta,
Watampone, bangunan ini sarat dengan nilai-
nilai sejarah yang tersirat.

4) Tana Bangkale
Situs Tanah Bangkalae adalah suatu tempat
dipersatukannya tiga tanah yang secara adat
didatangkan dari tiga Kerajaan Besar di
Sulawesi, yaitu Kerajaan Bone, Kerajaan Luwu,
dan Kerajaan Gowa. Hasil penyatuan dan
percampuran ketiga tanah tersebut maka
terjadilah perubahan warna dari masing-
masing warna aslinya.

5) Kompleks Makam Kalokkoe


Pengertian Kalokkoe watu adalah kompleks
pemakaman batu besar. Menurut masyarakat
setempat areal ini adalah kompleks pemakaman
raja-raja Watu. Kerajaan Watu adalah
kerajaan kecil di wilayah Maroriwawo yang
kemudian menjadi cikal bakal berdirinya
kerajaan Marioriwawo sejak masa
pemerintahan Arung Palakka

6) Masjid Raya Watampone

Masjid Raya Watampone adalah masjid di


Watampone Sulawesi Selatan. Masjid ini disebut
sebagai peninggalan Kerajaan Bone. Masjid
Watampone dibangun pada masa pemerintahan
raja Bone ke-31 yaitu Andi Mappanyukki
7) Kawasan Makam Raja-raja Lamuru

Makam Lamuru atau juga dikenal sebagai Makam


Raja-raja (MRR) adalah merupakan makam
kerajaan tempat sebagian besar raja-raja,
kerabat raja, dan pejabat dari Kerajaan Lamuru
dimakamkan di sana. Kompleks pemakaman
terletak di Kampung Lempue, Desa Lalebbata,
Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone

8) Masjid Raya Watampone


Suku Bajo yang mempunyai sebutan "sea nomads"
atau manusia perahu karena zaman dahulu mereka
adalah petualang laut yang hidup berpindah-pindah
di atas perahu sederhana namun kini mereka banyak
bermukim di pulau-pulau yang tersebar di Sulawesi,
Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Maluku, hingga
Papua.

2. Daya Tarik Wisata Alam

Daya Tarik Wisata Alam Kabupaten Bone

No Objek Lokasi Tertangani


Sudah Belum

1. Kawasan Tanjung Pallette Kecamatan Tanete Riattang Timur √

2. Kawasan Dermaga Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur √

3. Kawasan Gua Jepang Kecamatan Barebbo √

4. Kawasan Gua Janci Kecamatan Awangpone

5. Kawasan Pantai Ujung Pattiro Kecamatan Sibulue √

6. Kawasan Permandian Alam Lanca Kecamatan Tellu Siattingnge √ √

7. Kawasan Mattanempunga Kecamatan Tellu Siattingnge

8. Kawasan Lagole Kecamatan Tellu Siattingnge √

9. Kawasan Permandian Otting Kecamatan Tellu Siattingnge √

10. Kawasan Gua Mampu Kecamatan Dua Boccoe √ √


11. Kawasan Sumbang Labbu’ Kecamatan Ulaweng √

12. Kawasan Air Terjun Baruttung Kecamatan Ulaweng √

13. Kawasan Permandian Alam Alinge Kecamatan Ulaweng √

14. Kawasan Permandian Alam Taretta Kecamatan Amali √

15. Kawasan Goa Lagaroang Kecamatan Bengo √

16. Kawasan Air Terjun Ladenring Kecamatan Lamuru √

17. Kawasan Goa Bolabatu Kecamatan Mare √

18. Kawasan Pantai Bonelampe Kecamatan Tonra √

19. Kawasan Pasir Putih Gareccing Kecamatan Tonra √

20. Kawasan Pantai Ancu Allapurangeng Kecamatan Kajuara √

21. Kawasan Permandian Waetuo Kecamatan Kajuara √

22. Kawasan Bendungan Sanrego Kecamatan Kahu √

23. Kawasan Air Terjun Ulu Ere Kecamatan Bontocani √

24. Kawasan Mata Air Panassaweng Kecamatan Ponre √

25. Kawasan Uttang Manroja/Maruwwae Kecamatan Tanete Riattang √


Barat
26. Kawasan Bendungan Salomekko Kecamatan Salomekko √

27. Kawasan Permandian Alam Duppa Kecamatan Palakka √


Matae
28. Kawasan Taman Arung Palakka Kecamatan Tanete Riattang √
Barat
Sumber: RTRW Kabupaten Bone

1) Tanjung Pallette sangat cocok untuk mengambil gambar


pemandangan pantai yang indah.
2) Dermaga Bajoe

Tanjung Palette ini banyak yang


mengunjungi karena keunikannya dengan
pemandangan pantai yang indah membuat
daya tarik wisata tanjung palette banyak Pelabuhan ini awalnya adalah pelabuhan

di kunjungi oleh wisatawan, terlebih umum yang sering digunakan masyarakat


sejak dulu yang merupakan pintu masuk
jalur laut. Dermaga yang terletak di
tengah laut, menjadi daya tari tersendiri 4) Taman Arung Palakka
bagi para pengunjung. Seiring dengan
keunikan dermaga yang terpisah dari
bibir pantai, hal ini dilirik oleh
pemerintah setempat dan dijadikan
menjadi salah satu obyek wisata.
Fasilitas umum juga ditingkatkan,
sehingga para pengunjung merasa
Taman yang awal berdiri pada tahun
nyaman saat menikmati pemandangan di
2016 ini, kini menjadi salah satu hiburan
sini.
masyarakat. Dan tidak sedikit wisatawan
asing dan domestik datang berkunjung
3) Gua Mampu
kesini pada malam hari. Di sini para
pengunjung disuguhkan dengan festival
air mancur yang berwarna-warni.
Fasilitas di sini pun terus ditingkatkan.
Pemerintah setempat terus memberikan
pelayanan terbaik bagi para pengunjung
agar dapat semakin betah dan tidak
bosan berkunjung kesini. Berlokasi di Jl.
Merdeka, Manurunge, Kec. Tanete
Di dalam gua ini, memiliki pintu gua yang
Riattang Barat, Kab. Bone.
berada di langit-langit. Banyak ornamen
5) Air Terjun Ladenring
dan bentuk-bentuk di dalam gua ini yang
berbentuk seperti manusia dan binatang.
Berdasarkan cerita warga sekitar,
kutukan ini berasal dari putri raja yang
mengingkari janjinya setelah melakukan
sayembara untuk menikahi pemenang
sayembaranya. Jika laki-laki akan
dinikahinya. Jika perempuan akan
dijadikan saudara. Namun pemenangnya Air terjun yang satu ini membutuhkan
adalah seekor anjing jantan. Dan sang pengorbanan yang sedikit lebih sulit
putri ingkar pada janjinya. untuk mencapainya. Karena wisatawan
harus berjalan menyusuri bibir sungai
dan mendaki perbukitan yang cukup
terjal sejauh 1,5 kiliometer. Air terjun anggota TNI . Pada tahun 2007 Januari-
ini tidak pernah kering meskipun musim Maret banyak dikunjungi oleh wisatawan
kemarau tiba. Air terus mengalir lembut nusantara dan wisatawan mancanegara.
di dinding-dinding tebingnya. Sebagian 7) Permandian Waetuo
besar pengunjung air terjun ini adalah
para pendaki gunung dan wisatawan yang
memiliki hobi treking. Berlokasi di
Barugae, Kec. Lamuru, Kab. Bone.
6) Pasir Putih Gareccing

Permandian Waetuo, Permandian ini


berada di desa Waetuo kecamatan
Kajuara, dengan jumlah tenaga kerja 1
orang. Pada tahun 2007 Januari-Maret
telah dikunjungi oleh 3.456 wisatawan
Gareccing (Tete) yang dikelola oleh nusantara dan 15 wisatawan
Rindam VII Wirabuana dengan tenaga mancanegara.
kerja dari

3. Daya Tarik Wisata Buatan

Daya Tarik Wisata Buatan Kabupaten Bone


Tertangani
No. Objek Lokasi Sudah Belum

Kawasan Waterboom Tanjung Kecamatan Tanete Riattang Timur


1. √
Pallette
Kawasan Kuliner Pusat Jajan Kecamatan Tanete Riattang Barat √
2.
Watampone
Kawasan Wisata Kuliner Pantai Kecamatan Tanete Riattang
3. √
Kering
Sumber: RTRW Kabupaten Bone
1) Waterboom Tanjung Pallette 1. Objek Wisata Alam

 permandian Waetuo

Tanjung Pallette Waterpark yang terdiri


dari wahana kolam renang dan
waterboom diresmikan tanggal 27
Objek wisata alam yang berada di
November 2017. Wahana rekreasi air
Kabupaten Bone memiliki fasilitas dalam
Tanjung Pallette tersebut memiliki Luas
menunjang tempat wisata tersebut,
kurang lebih 70 x 30 meter persegi.
dimana Wisata wisata permandian
2) Wisata Kuliner Pantai Kering Waetuo memiliki fasilitas kolam renang
dan waterboom.

 Taman Arung Palakka

Pantai kering di Bone terletak di Jl


Veteran, Kota Watampone, Kabupaten
Bone. Dinamakan pantai kering, sebab Pemerintah Kabupaten Bone menjadikan
pengunjung yang datang bisa merasakan taman ini menjadi taman wisata
keriuhan dan suasana santai sembari pendidikan lengkap dengan fasilitas
menyeruput jus buah serasa sedang internet gratis.
berada di pinggir pantai.
2. Objek Wisata Buatan
B. Fasilitas Pariwisata
 Waterboom Tanjung Pallette
Terdapat fasilitas dalam menunjang
pariwisata di Kabupaten Bone, fasilitas
juga dapat memberi pengaruh yang
besar terhadap peningkatan kualitas
pariwisata di Kabupaten Bone. Berikut
merupakan berbagai fasilitas pariwisata
di Kabupaten Bone.
memiliki fasilitas waterboom. Adapun renangnya berada di dataran yang tinggi
yang menjadi ciri khasnya yaitu kolam dan langsung menghadap ke arah laut
Teluk Bone.

1) Akomodasi

Dalam menunjang objek wisata di Kabupaten Bone, diperlukan pula ketersediaan

fasilitas berupa Penginapan/hotel. Berikut data lokasi penginapan/hotel yang berada di

Kabupaten Bone

Fasilitas Penginapan/Hotel Kabupaten Bone

No. Hotel/Penginapan Lokasi

1. Hotel Novena Jln. Jend. Ahmad Yani No.52 Watampone.

2. Hotel Helios Jln. Langsat Watampone.

3. Hotel Wisata Jln. Jend. Sudirman No. 14 Watampone.

4. Hotel Arta Jln. Jend Ahmad Yani No. 36 Watampone.


Jln. Dr. Wahididn Sudiro Husodo No. 17
5. Hotel Sarlim
Watampone.
6. Hotel Mario Pulana Jln. Kawerang No. 16 Watampone.

7. Hotel Rio Rita Jln. Kawerang No.4 Watampone.

8. Hotel Tirta Kencana Jln. Kajaolaliddong No. 63 Watampone.

9. Hotel Cempaka Jln. Jend Sudirman No.60 Watampone.

10. Wisma Rennutta Jln. Latenritatta No. 52 Watampone.

11. Hotel Fahdil Jln. Mesjid No.1 Watampone.

12. Wisma Idola Jln. Langsat No. 50 Watampone.

13. Wisma Nusa Indah Jln. Lanto Dg. Pasewang No. 14 Watampone.

14. Wisma Yulia Jln. MT. Haryono Watampone.

15. Wisma Cahaya Lise Jln. Jend Ahmad Yani Watampone.

16. Wisma Bulo Gading Jln. Jend Ahmad Yani No. 38 Watampone.

17. Wisma Rajawali Jln. Jend Ahmad Yani Watampone.


18. Wisma Amrach Jln. Jend Ahmad Yani No. 2 Watampone.
19. Wisma Biru Jln. Jend Sudirman No. 11 Watampone.

20. Wisma Kawerang Jln. Kawerang No. 3 Watampone.


21. Wisma Penyeberangan Jln. Yos Sudarso No. 17 Bajoe.

22. Wisma Net 28 Jln. Jend Ahmad Yani Palattae.

23. Wisma Cahaya Ani Jln. A. Summeng No. 1 Palattae.

24. Wisma Ikhlas Jln. Poros Bone-Sinjai Kadai.

25. Penginapan Arisman Jln. Ahmad Yani Palattae.

26. Pondok Manurung Jln. Gunung Kinibalu No. 7 Watampone.

27. Pondok Ratu Diba Jln. Lapatau No. 12 Watampone.

28. Pondok Asri Jln. Gunung Semeru No. 28A Watampone.

29. Penginapan Ayu Jln. Ahmad Yani Palattae.

30. Penginapan Ana Jln. A. Sommeng No. 4 Palattae.

31. Wisma Nabila Leppangeng Poros-Makassar.

Sumber: Dispar.Bone.Go.Id

A. Fasilitas Umum Pendukung Pariwisata


Terdapat fasilitas umum dalam menunjang pariwisata di Kabupaten Bone,
fasilitas juga dapat memberi pengaruh yang besar terhadap peningkatan kualitas
pariwisata di Kabupaten Bone. Berikut merupakan berbagai fasilitas pariwisata di
Kabupaten Bone.
1. Sarana Pendidikan
Di Kabupaten Bone telah mampu meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar dalam aspek pendidikan. Dalam
hal ini peningkatan akses pemerataan dan kualitas pendidikan dan sekolah
dasar lainnya telah diwujudkan dengan tersedianya berbagai sarana pendidikan
di Kabupaten Bone. Dalam program unggulan Kabupaten Bone terdapat program
peningkatan dan pemerataan sarana pendidikan serta peningkatan kualitas
pemerataan tenaga pendidik dan juga penerapan inovasi di bidang pendidikan
berbasis kearifan lokal.
Jumlah Sekolah Per Kecamatan Di Kabupaten Bone Tahun 2019

No. Kecamatan TK SD SMP SMA SMK

1. Ulaweng 13 27 3 1 0

2. Palakka 11 21 6 2 1

3. Awangpone 22 30 4 1 1

4. Tellu Siattinge 21 39 4 1 1

5. Ajangale 18 28 5 1 1

6. Dua Boccoe 16 40 4 1 0

7. Cenrana 15 33 4 2 0

8. Tanete Riattang 33 33 6 2 5

9. Tanete Riattang Barat 32 14 4 4 2

10. Tanete Riattang Timur 23 24 4 2 3

11. Amali 16 23 5 1 0

12. Tellu Limpoe 2 14 6 1 0

13. Bengo 10 19 4 1 0

14. Patimpeng 12 13 4 1 1

15. Bonto Cani 11 23 6 2 0

16. Kahu 44 28 4 2 1

17. Kajuara 24 30 4 1 1

18. Salomekko 15 13 3 1 1

19. Tonra 16 15 2 1 0

20. Libureng 19 30 8 2 1

21. Mare 29 29 5 1 1

22. Sibulue 27 32 6 1 0

23. Barebbo 26 29 4 0 1

24. Cina 22 27 4 1 1

25. Ponre 5 21 6 1 1

26. Lappariaja 10 17 4 1 0

27. Lamuru 9 21 4 1 0

Jumlah Total 501 673 123 36 23


2. Sarana Kesehatan
Dalam pembangunan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bone yang telah dilakukan,
kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar berkelanjutan dalam aspek
kesehatan sudah semakin meningkat. Meningkatnya akses pemerataan kualitas
pelayanan kesehatan mempu menjadikan Kabupaten Bone lebih mampu memperoleh
keberhasilan dalam berbagai bidang. Peningkatan pemerataan dan kualitas derajat
kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana kesehatan.

Fasilitas Kesehatan Per Kecamatan Di Kabupaten Bone Tahun 2019


No. Kecamatan Rumah Poliklinik Puskesmas Puskesmas Apotek
Sakit Pembantu
1. Ulaweng - - 1 2 1
2. Palakka - - 2 2 -
3. Awangpone - - 2 3 -
4. Tellu Siattinge - - 2 4 -
5. Ajangale - - 2 3 1
6. Dua Boccoe - - 2 6 1
7. Cenrana - - 1 5 1
8. Tanete Riattang 2 4 1 - 6
9. Tanete Riattang Barat 2 3 1 1 5
10. Tanete Riattang Timur - - 1 2 3
11. Amali - - 1 4 -
12. Tellu Limpoe - - 1 1 -
13. Bengo - 1 1 1 2
14. Patimpeng - - 3 4 -
15. Bonto Cani - - 1 2 -
16. Kahu - - 2 4 1
17. Kajuara - - 1 6 -
18. Salomekko - - 1 1 -
19. Tonra - - 1 2 1
20. Libureng - 2 2 3 2
21. Mare - - 1 1 -
22. Sibulue - - 2 3 -
23. Barebbo - - 2 2 -
24. Cina - 1 1 1 1
25. Ponre - - 2 4 -
26. Lappariaja - - 1 4 2
27. Lamuru - - 1 4 -
Jumlah Total 4 11 39 75 27
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020
3. Sarana Peribadatan
Di Kabupaten Bone memiliki sarana peribadatan berupa masjid, mushola, dan gereja yang
digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka
masing-masing

Fasilitas Peribadatan Per Kecamatan Di Kabupaten Bone Tahun 2019


No. Kecamatan Masjid Mushola Gereja Gereja
Protestan Katholik
1. Ulaweng 41 10 - -
2. Palakka 47 - - -
3. Awangpone 53 17 - -
4. Tellu Siattinge 71 3 - -
5. Ajangale 41 10 - -
6. Dua Boccoe 50 5 - -
7. Cenrana 44 9 - -
8. Tanete Riattang 70 2 - 1
9. Tanete Riattang Barat 62 31 3 -
10. Tanete Riattang Timur 55 - - -
11. Amali 33 14 - -
12. Tellu Limpoe 36 - - -
13. Bengo 41 10 1 -
14. Patimpeng 57 7 - -
15. Bonto Cani 49 - - -
16. Kahu 103 2 - -
17. Kajuara 61 17 - -
18. Salomekko 33 11 - -
19. Tonra 37 - - -
20. Libureng 87 - - -
21. Mare 55 - - -
22. Sibulue 74 - - -
23. Barebbo 44 13 - -
24. Cina 48 10 - -
25. Ponre 42 2 - -
26. Lappariaja 52 2 - -
27. Lamuru 36 6 - -
Jumlah Total 1.422 181 4 1
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020

B. Aksesibilitas Pendukung Pariwisata


Aksesibilitas adalah derajat kemudahan dicapai oleh orang terhadap suatu objek,
pelayanan ataupun lingkungan. Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau
dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas
meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat
atau kawasan. Aksesibilitas untuk menuju ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Bone bisa
diakses melalui jaringan transportasi darat dengan kondisi jalan yang sudah cukup baik.

.
1. Sarana Transportasi
a. Sistem Transportasi Darat 2 pelabuhan regional, 4 pelabuhan
Kawasan perkotaan Watampone lokal dan 1 pelabuhan rakyat.
didalamnya terdapat Pelabuhan Angkutan laut merupakan salah satu
Penyeberangan Bajoe yang sarana vital bagi perekonomian
menghubungkan Kota Makassar – Kabupaten Bone. Pelabuhan Feri
Kota Kendari. Lalu lintas angkutan Bajoe merupakan pelabungan
penumpang dan barang melalui penyeberangan laut dengan
Pelabuhan Penyeberangan Bajoe ini menggunakan kapal jenis Ro-Ro yang
intensitasnya cukup tinggi setiap melayani penumpang barang dan
harinya. Kondisi tersebut orang serta kendaraan bermotor
berdampak langsung pada aktivitas seperti sepeda motor, truk barang,
perekonomian di kawasan perkotaan bus dan minibus dari beberapa
Watampone, terkait dengan posisi Kabupaten/Kota di Sulawesi
kawasan perkotaan Watampone Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
sebagai daerah transit bagi para Tengah menuju ke Kabupaten Kolaka
pelintas di jalur trans Sulawesi Provinsi Sulawesi Tenggara serta
tersebut. Disamping manfaat kearah sebaliknya.
langsung ke masyarakat dari c. Sistem Transportasi Udara
aktivitas ekonomi mikro, juga Kabupaten Bone memiliki bandar
menjadi salah satu sumber udara yang bernama Bandar Udara
pendapatan asli daerah (PAD) Arung Palakka berlokasi di Desa
melalui penarikan retribusi daerah Mappalo Ulaweng, Kecamatan
terhadap kendaraan yang masuk dan Awangpone, Kabupaten Bone dengan
keluar Pelabuhan Penyeberangan kondisi baik, memiliki luas lahan 60
Bajoe tersebut. hektare dengan Landasan Pacu
b. Sistem Transportasi Laut Panjang 900 meter, dan Lebar 27
untuk angkutan laut di meter dan juga Arpon Panjang 80
Kabupaten Bone terdapat 8 meter, dan lebar 70 meter
pelabuhan. Salah satu diantaranya merupakan Sarana Terminal
adalah pelabuhan penyeberangan Penumpang dan mulai beroperasi sejak
Bajoe merupakan pelabuhan nasional. Tahun 2013.
2. Objek Wisata Budaya

Lokasi dan Jarak Objek Wisata Budaya di Kabupaten Bone

No. Objek Lokasi Jarak


Kecamatan
1. Kawasan Museum Arajangnge 450 m
Tanete Riattang
Kecamatan
2. Kawasan Manurungnge ri Matajang 800 m
Tanete Riattang
Kecamatan
3. Kawasan Bolasoba 1,4 Km
Tanete Riattang
Kecamatan
4. Kawasan Tana Bangkalae 600 m
Tanete Riattang
Kecamatan
5. Kawasan Masjid Raya Watampone 800 m
Tanete Riattang
Kecamatan
6. Kawasan Museum La Pawawoi 650 m
Tanete Riattang
Kecamatan
7. Kuburan Petta Bettae Tanete Riattang 5,5 Km
Barat
Kecamatan
8. Allamung Patue 53 Km
Ajanglae
Desa Lalebata
9. Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru Kecamatan 67
Lamuru
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020

3. Objek Wisata Akam

Lokasi dan Jarak Objek Wisata Alam di Kabupaten Bone

No. Objek Lokasi Jarak


Kecamatan
1. Kawasan Tanjung Pallette 14 Km
Barebbo
Kecamatan
2. Kawasan Dermaga Bajoe 9,3 Km
Barebbo
Kecamatan
3. Kawasan Pantai Ujung Pattiro 26 Km
Sibulue
Kecamatan Tellu
4. Kawasan Permandian Alam Lanca 23 Km
Siattingnge
Kecamatan Tellu
5. Kawasan Permandian Otting 22 Km
Siattingnge
Kecamatan
6. Kawasan Gua Mampu 35 Km
Ulaweng
Kecamatan
7. Kawasan Sumbang Labbu’ 32 Km
Ulaweng
Kecamatan
8. Kawasan Air Terjun Baruttung 48 Km
Ulaweng
9. Kawasan Permandian Alam Taretta Kecamatan Amali 37 Km
Kecamatan
10. Kawasan Air Terjun Ladenring 51 Km
Lamuru
11. Kawasan Pantai Bonelampe Kecamatan Tonra 54 Km
12. Kawasan Pasir Putih Gareccing Kecamatan Tonra 61 Km
Kecamatan
13. Kawasan Permandian Waetuo 79 Km
Kajuara

14. Kawasan Bendungan Sanrego Kecamatan Kahu 93 Km

Kecamatan
15. Kawasan Bendungan Salomekko 63 Km
Salomekko
16. Kawasan Taman Arung Palakka Kota Watampone 700
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020

4.Objek Wisata Buatan b. Wisata Kuliner Pantai Kering


a. Waterboom Tanjung Pallette

Berada di daerah pinggir Jl Veteran,


Spot wisata baru yang berjarak 12 km Kota Watampone, Kabupaten Bone.
dari kota Watampone itu diprediksi Sehingga dapat di akses dengan mudah
bakal meningkatkan pengunjung wisata dan mempermudah para wisatawan
ke Bumi Arung Palakka lantaran. Untuk untuk menemukan tempat berburu
mencapai lokasi wisata Tanjung Pallette, kuliner.
aksesnya relatif mudah dijangkau. Bisa
menggunakan roda dua ataupun roda 5.Prasarana Pendukung Pariwisata
empat. Prasarana umum pendukung pariwisata
di kabupaten Bone yaitu adanya
infrastruktur seperti akses jalan agar
memudahkan wisatawan menuju objek
wisata, tersedianya air bersih di
beberapa lokasi objek wisata, dan
tersedianya jaringan telekomunikasi Terbatasnya penyediaan sarana
untuk memudahkan wisatawan mencari jaringan perpipaan air bersih yang di
informasi seputar objek wisata. kelola oleh PDAM Bone menyebabkan
6.Prasarana Air Bersih sebagian besar masyarakat Kabupaten
Penyediaan air bersih yang memadai Bone belum dapat menikmati air bersih
adalah hal yang sangat penting, hal ini yang di hasilkan oleh PDAM.
mengingat air merupakan kebutuhan Ketersediaan air bersih dalam
yang utama dalam kehidupan sehari-hari. prasarana pendukung pariwisata juga
Ketersediaan air bersih, juga merupakan memiliki peran penting, dimana untuk
salah satu upaya untuk hidup sehat. daerah di Kabupaten Bone.

Jumlah Pelanggan Air Bersih dan Air Yang Disalurkan Per Kecamatan Di Kabupaten

Bone Tahun 2019


No. Kecamatan Jumlah pelanggan Air yang disalurkan

1. Bontocani - -

2. Kahu 320 52520

3. Kajuara 1450 238132

4. Salomekko - -

5. Tonra - -

6. Patimpeng - -

7. Libureng 326 50172

8. Mare 1044 149375

9. Sibulue - -

10. Cina - -

11. Barebbo - -

12. Ponre - -

13. Lappariaja 572 124480

14. Lamuru 269 48713

15. Tellu limpoe - -

16. Bengo - -

17. Ulaweng 394 52219

18. Palakka 625 93575

19. Awangpone - -

20. Tellu siattinge - -

21. Amali 996 138504

22. Ajangale 902 217195


23. Dua boccoe - -

24. Cenrana - -

25. Tanete riattang barat 1155 161018

26. Tanete riattang 6093 1111291

27. Tanete riattang timur 758 146829

Kabupaten Bone 14904 2584023

Bps Kabupaten Bone dalam angka 2020

b. Sarana pendidikan faktor perhitungan adalah jumlah


Fasilitas pendidikan berfungsi untuk sarana kesehatan.
melayani masyarakat sehingga pertumbuhan Kebutuhan Air Bersih Untuk Sarana
pelajar diasumsikan sama atau seiring Kesehatan di Kabupaten Bone Tahun 2019
Jumlah Kebutuhan
dengan angka pertumbuhan penduduk. Fasilitas
Sarana Air
Faktor yang di perhitungkan adalah jumlah Kesehatan
(Unit) (Liter/hari)
siswa dengan kebutuhan air 10 Rumah
4 20.000
Liter/Orang/Hari. Sakit
Poliklinik 11 3.300

Kebutuhan Air Bersih Untuk Sarana Puskesmas 39 117.000


Puskesmas
Pendidikan di Kabupaten Bone Tahun 2019 75 112.500
Pembantu
Jumlah
Fasilitas Kebutuhan Air Apotek 27 810
Siswa
Pendidikan (Liter/hari) Jumlah 156 253.610
(Jiwa)
TK 19.244 192.440
SD 70.868 708.680 2. Prasarana Listrik
SMP 26.101 261.010 Daya listrik diartikan sebagai
SMA 19.967 199.670
laju hantara dmini listrik dalam
SMK 6.626 66.260
rangkaian listrik. Dimana satuan daya
Jumlah 142.806 1.228.390
listrik Watt yang menyatakan
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020
banyaknya tenaga listrik yang mengalir

c. Sarana Kesehatan per satuan waktu (Joule/detik). Di

Kebutuhan air bersih untuk Kabupaten Bone memiliki jumlah

fasilitas kesehatan menurut jenisnya pelanggan pada tahun 2015 sampai 2019.

yaitu Rumah Sakit 5.000 Liter/hari,


Puskesmas 3.000 liter/unit/hari, Pustu
1.500 Liter/unit/hari, Balai Pengobatan
8.000 Liter/unit/hari, Tempat Praktek
Dokter 300 Liter/unit/hari dan Apotik
30 Liter/Unit/hari. Berikut data
kebutuhan air di Kabupaten Bone dimana
beberapa kawasan permukiman pada
Jumlah Pelanggan Listrik Di Kabupaten disekitarnya, sebagian besar aliran
Bone 2015-2019 jaringan drainase diarahkan untuk
Jumlah
Tahun bermuara pada Sungai Walanae dan Sungai
pelanggan
2015 156.808
Cenranae dengan memanfaatkan Sungai
2016 164.761 Walanae dan Sungai Cenrana sebagai
2017 174.884 jaringan drainase primer, serta beberapa
2018 183.997 aliran sungai yang terdapat di Kabupaten
2019 194.478
Bone. Rawan banjir perkotaan sering jadi
Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020
polemik pada suatu wilayah atau kawasan,

2. Jaringan Jalan demikian halnya pada kawasan perkotaan


Panjang jalan di Kabupaten Bone terdiri dari Watampone.
Jalan Panjang Jalan Penanganan yang diperlukan adalah
Jalan Negara 85.720 Km merehabilitasi secara terpadu antara
Jalan Provinsi 255.485 Km daerah hulu dan hilir, serta inprastruktur
Jalam Kabupaten 2.385.250 Km
penunjang, termasuk didalamnya adalah
penanganan permukiman atau daerah
3. Jaringan Drainase
terbangun pada kawasan sempadan pantai
Jaringan drainase, selain berfungsi
dan sungai.
sebagai saluran air hujan juga berfungsi
4. Jaringan Persampahan
sebagai saluran pembuangan limbah rumah
Pengelolaan lingkungan melalui penanganan
tangga, oleh karenanya, infrastruktur
sampah merupakan bagian program
drainase merupakan komponen utama
pemerintah dalam menjaga kesehatan
dalam penanganan masalah genangan dan
lingkungan dan meningkatkan kualitas
banjir. Sebagian wilayah Kabupaten Bone
lingkungan hidup. Melihat keterbatasan
merupakan kawasan peisir pantai yang
pengelolaan sampah di Kabupaten Bone maka
menjadi muara aliran beberapa sungai
pengelolaannya diarahkan pada peningkatan
besar, dan sungai-sungai kecil.
dan perluasan jangkauan pelayanan sampah
Pengembangan sistem drainase diarahkan
serta diselaraskan peningkatan budaya
ke potensi sungai-sungai yang ada untuk
bersih masyarakat dan pengelolaan sampah
memudahkan proses pengaliran, karena
oleh masyarakat yang dapat termanfaatkan
hambatan pengaliran sangat ditentukan
untuk kepentingan usaha pertanian dan
ketersediaan dan kualitas bangunan
perkebunan yang berkembang di wilayah ini.
infrastruktur drainase yang disediakan.
Sistem pengelolaan sampah yang akan
Sistem drainase dengan konsep berhirarki
diterapkan di Kabupaten Bone, yaitu
dengan mengikuti pola jaringan jalan sesuai
masyarakat membuang sampah ke Tempat
dengan dimensi disesuaikan dengan
Pembuangan Sementara (TPS) dan
fungsional jalan. Khususnya pada kawasan
selanjutnya oleh Pemerintah/Swasta
Perkotaan Watampone terletak pada
sampah yang ada di TPS diangkut menuju ke
dataran, dan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Guna
mendukung sistem ini diperlukan :
 Setiap bangunan rumah tangga disediakan wadah beraktivitas, baik itu aktivitas
pewadahan/bak sampah ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
 Pelayanan disediakan perwadahan yang
disesuaikan dengan volume sampah. 1. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin
 Penyediaan gerobak pengangkut sampah Dari sex ratio (perbandingan antara
guna mengangkut sampah ke TPS yang penduduk laki-laki dan perempuan) penduduk
dilakukan oleh masyarakat. Penyediaan Kabupaten Bone, yang terbesar adalah sex
Dump Truck untuk mengangkut sampah dari ratio pada Kecamatan Tellu Limpoe yaitu
TPS ke TPA yang dikelolah oleh Pemerintah 105. Sedangkan yang terkecil adalah
atau Swasta. Kecamatan Amali dengan rasio sebesar 91
F. Penduduk Sebagai Potensi Sumber Daya
Manusia 2. Angkatan Kerja
Berdasarkan RPI2JM Kabupaten Bone Angkatan kerja adalah penduduk usia
Penduduk merupakan subyek sekaligus kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, punya
obyek dari sebuah perencanan, demikian pekerjaan namun sementara tidak bekerja,
pula dengan kegiatan ini. Dengan memahami dan pengangguran. Untuk melihat jumlah
metode pendekatan dari pekerjaan ini yakni angkatan kerja di Kabupaten Bone dapat
pendekatan fasilitatif dan partisipatif dilihat pada tabel berikut :
dengan dasar pertimbangan bahwa proses Jumlah penduduk berumur 15 Tahun ke atas
penyusunan dilakukan dengan melibatkan menurut jenis Kegiatan Kabupaten Bone Tahun

seluruh pemangku kepentingan yang terkait 2019


Jenis Kelamin
dengan pengembangan perkotaan maupun
Kegiatan Utama Laki-Laki Jumlah
pembangunan permukiman dan infrastruktur Perempuan(Jiwa)
(Jiwa)
perkotaan. Data yang ada menunjukkan
Angkatan Kerja 207.830 125.073 332.903
bahwa jumlah penduduk tahun 2019
Bekerja 199.715 122.381 322.096
sebanyak 809,441 jiwa. Potensi jumlah
Pengangguran
penduduk ini (kuantitas) jika diikuti dengan 8.115 2.692 10.807
Terbuka
kualitas yang mumpuni maka menjadi salah
Bukan Angkatan
satu sumber daya perkotaan yang akan Kerja
51.125 172.289 223.414

membangun dan mengembangkan aktivitas- Sekolah 18.852 23.089 41.941


aktivitas perkotaan, termasuk didalamnya Mengurus Rumah
7.584 135.394 142.978
peningkatan intensitas aktivitas individu Tangga
dalam keseharian yang tentunya memerlukan Lainnya 24.689 13.806 38.495

Jumlah 258.955 297.362 556.317

Sumber: Bps Kabupaten Bone Dalam Angka 2020

.
A. Usaha Pariwisata 3) Usaha jasa pramuwisata adalah kegiatan

Usaha pariwisata merupakan kegiatan bisnis usaha bersifat komersial yang mengatur,

yang berhubungan langsung dengan kegiatan mengkoordinir dan menyediakan tenaga

wisata sehingga tanpa keberadaaanya, pramuwisata untuk memberikan pelayanan

pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik. bagi seseorang atau kelompok orang yang

Dalam industri pariwisata terdapat berbagai melakukan perjalanan wisata.

usaha pariwisata, yaitu usaha yang menyediakan 4) Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan

barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan pameran adalah usaha dengan kegiatan pokok

wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. memberikan Jasa pelayanan bagi satu

Adanya industri pariwisata adalah industri yang pertemuan sekelompok orang (misalnya

multisektor.. Industri pariwisata meliputi negarawan, usahawan, cendekiawan) untuk

bidang-bidang usaha yang dapat dikelompokan ke membahas masalah-masalah yang berkaitan

dalam tiga sektor sebagai berikut : dengan kepentingan bersama.

1. Usaha Jasa Pariwisata : antara lain biro 5) Jasa impresariat adalah kegiatan pengurusan

perjalanan wisata, jasa konvensi, perjalanan penyelenggaraan hiburan baik yang

insentif, pamera jasa konsultasi pariwisata, jasa mendatangkan, mengirimkan maupun

informasi pariwisata. mengembalikannya serta menentukan tempat,

2. Usaha sarana pariwisata : antara lain hotel waktu dan jenis hiburan.

melati, persinggahan karavan, angkutan wisata, 6) Jasa konsultasi pariwisata adalah jasa berupa

jasa boga dan bar, kawasan pariwisata, rekreasi saran dan nasehat yang diberikan untuk

dan hiburan umum seperti taman rekreasi, penyelesaian masalah-masalah yang timbul

gelanggang renang, padang golf, gelanggang mulai dan penciptaan gagasan, pelaksanaan

bowling, rumah billiard, panti mandi uap, operasinya dan disusun secara sistematis

ketangkasan, desa wisata dan jasa hiburan berdasarkan disiplin ilmu yang diakui serta

rakyat. disampaikan secara lisan, tertulis maupun

3. Usaha jasa objek wisata ; yaitu wisata budaya, gambar oleh tenaga ahli professional.

wisata minat khusus dan wisata alam yang 7) Jasa informasi pariwisata adalah usaha

memerlukan keahlian dan ketrampilan khusus. penyediaan informasi, penyebaran dan

Sesuai ketentuan, batasan pengertian dari pemanfaatan informasi kepariwisataan.

masing-masing bidang usaha adalah sebagai b. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

berikut: 1) Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata

a. Usaha Jasa Pariwisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber

1) Jasa biro perjalanan wisata adalah kegiatan daya alam dan tata lingkungannya yang telah

usaha yang bersifat komersial yang mengatur, ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik

menyediakan dan menyelenggarakan wisata untuk dijadikan sasaran wisata;

pelayanan bagi seseorang, atau sekelompok 2) Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata

orang untuk melakukan perjalanan dengan budaya merupakan usaha seni budaya bangsa

tujuan utama untuk berwisata. yang telah dilengkapi sebagai obyek dan daya

2) Jasa agen perjalanan wisata adalah badan tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata;

usaha yang menyelenggarakan usaha 3) Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata

perjalanan yang bertindak sebagai perantara minat khusus merupakan usaha pemanfaatan

di dalam menjual dan atau mengurus jasa sumber daya alam dan atau potensi seni

untuk melakukan perjalanan.


4) budaya bangsa untuk dijadikan sasaran 5) Penyediaan angkutan wisata adalah usaha
wisatawan yang mempunyai minat khusus. khusus atau sebagian dari usaha dalam rangka
c. Usaha Sarana Pariwisata penyediaan angkutan pada umumnya yaitu
1) Penyediaan akomodasi adalah usaha angkutan khusus wisata atau angkutan umum
penyediaan kamar dan fasilitas lain serta yang menyediakan angkutan wisata;
pelayanan yang diperlukan; Penyewaan perahu dan peralatan memancing
2) Penyediaan makanan dan minuman adalah seperti penyiapan jorang dan umpan sebagai
usaha pengolahan, penyediaan dan pelayanan sarana untuk rekreasi tanjung Pallette.
makanan dan minuman yang 6) Penyediaan sarana wisata tirta adalah usaha
3) dapat dilakukan sebagai bagian dari penyediaan dan pengelolaan prasarana dan
penyediaan akomodasi ataupun sebagai usaha sarana serta jasa yang berkaitan dengan
yang berdiri sendiri; Kelompok usaha jasa kegiatan wisata tirta (dapat dilakukan di laut,
pariwisata yang bergerak di sektor makanan sungai, danau, rawa, dan waduk), dermaga
dan minuman (Kuliner) yang berbahan baku serta fasilitas olahraga air untuk keperluan
produk lokal masyarakat seperti ikan dan olahraga selancar air, selancar angin,
4) rumpu laut yang dimotori oleh paran Nelayan berlayar, menyelam dan memancing;
di sekitar obyek wisata Tanjung Pallette. 7) Penyediaan kawasan pariwisata adalah usaha
yang kegiatannya membangun atau mengelola
kawasan dengan luas tertentu untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Usaha Pariwisata di Kabupaten Bone

No. Nama Jenis Usaha Pariwisata Alamat


Jl. Sukawati, Macege, Tanete Riattang
1 Irfan Jaya Travel & Tour Biro Perjalanan Dan Wisata Baru, Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan
Jl. Jend. Ahmad Yani, Macanang,
Ria Wisata Tour & Travel
2 Biro Perjalanan Dan Wisata Tanete Riattang Bar., Kabupaten Bone,
Sulawesi Selatan
Pakem Tours Travel
Jl. Husain Jeddawi No.21, Macege,
Umroh Dan Haji
3 Biro Perjalanan Dan Wisata Tanete Riattang Bar., Kabupaten Bone,
Plus Watampone
Sulawesi Selatan

Jl. Husain Jeddawi No.18, Macege,


Atm Tour & Travel
4 Biro Perjalanan Dan Wisata Tanete Riattang Bar., Kabupaten Bone,
Sulawesi Selatan
Herwinamd Tour &
Jl. Poros Bone Sinjai, Abbumpungeng,
5 Travel Biro Perjalanan Dan Wisata
Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Loket Resmi
Mmbc/Zhifa Nur
Buae, Kawerang, Cina, Kabupaten Bone,
6 Ainun Tour And Biro Perjalanan Dan Wisata
Sulawesi Selatan
Travel

Perwakilan Bone- Jl. Letjen DI Panjaitan No.19,


7 Bulukumba Biro Perjalanan Dan Wisata Watampone, Tanete Riattang,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Annisa Star Tour &
8 Travel Biro Perjalanan Dan Wisata Bengo, Bone Regency, South Sulawesi

PT.Hajar Aswad Jalan Jend. A Yani Watang Palakka,


9 Bone Biro Perjalanan Dan Wisata Macanang, Tanete Riattang Bar.,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

PT An-Nur Maarif Bar., Macanang, Tanete Riattang Bar.,


10 Biro Perjalanan Dan Wisata
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Dekat PT, Khadijatul Kubra Tour Jalan
Paket Umroh Plus
Sungai Kapuas Lr. 1, Mojong, Tanete
11 Makassar Biro Perjalanan Dan Wisata
Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan
Pt. Atm ( Arafah
Jalan Lapawawoi Kr. Sigeri, Macege,
Tamasya Mulia)
12 Biro Perjalanan Dan Wisata Tanete Riattang Bar., Watampone,
Tours & Travel
Sulawesi Selatan

B. Usaha Kecil dan Menengah Pendukung lainnya melalui pemberdayaan Koperasi Usaha
Pariwisata Mikro, Kecil dan Menengah untuk menjadi
Usaha Kecil Menengah disingkat UKM adalah kekuatan ekonomi riil yang dapat tumbuh dan
sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha berkembang, serta mampu memberikan
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling pelayanan yang sebaik - baiknya kepada
banyak Rp 200.000.000 tidak masyarakat khususnya masyarakat pelaku
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. ekonomi.
Dan usaha yang berdiri sendiri. Ukm adalah  Nama UKM, Nama Pemilik serta Alamat masing-
salah satu bagian penting dari perekonomian masing UKM di Kabupaten Bone.
suatu negara maupun daerah, begitu juga
Toko Poleonro (Jamal Halik) Kel. Lonrae, Toko
dengan negara Indonesia ukm ini sangat
Dahniar (H. Gusti) Jl. Veteran ,Toko Ta'Disangka
memiliki peranan penting dalam lajunya
(H. Mahmud) Jl. Ahmad Yani, Toko Aneka
perekonomian masyarakat. Tidak terlepas dari
Perhiasan (H. Sultan) Jl. Tendean , Toko Semeru
itu UKM untuk mendukung sektor pariwisata
(H. Syarifuddin) Jl. Sukawati, Toko Sunber
juga punya peran sangat penting, tanpa adanya
Coklat (h.Rizal Jl.Husain )Jeddawi, CV. Benteng
UKM sektor pariwisata tidak dapat
Tellue Fitria Amali, CV. Ciber Com Irwan M. Nur
berkembang dengan baik karena tidak adanya
Jl. Ahmad Yani, Usaha Rapi Rapi Jl. Lapawawoi ,
proses perekonomian yang terstruktur
Damai Setia Rustam Kel.Bajoe, CV.Ta 12 Mardi
didalamnya. Ini tentu berdampak langsung
Jaya Ambo Angke Kel.Panyula, UD.Lestari
terhadap perkembangan pariwisata dalam
Kentang Abumpungeng, CV.Indo Pupuk Yusmar
suatu kawasan pariwisata jika ada atau tanpa
Kel.TA, UD.Segi Tiga Emas Mahmud AS
UKM. Begitu juga sebaliknya bila suatu wilayah
Kec.Lapri, USH.Andini Andini Bone 3,
memiliki destinasi wisata maka mau tak mau
Ush.H.Intang Intang DS.Kampoti, Camelia
UKM disana akan muncul ataupun yang telah
H.Selli Kel.Panyula, Citra Jaya Nurdin
ada akan lebih berkembang
DS.Lanca/Dua Boccoe, Qadhi Print Bambang
Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Bone
Irianto Jl.H.Jeddawi, Hotel Sarlin Drs.H.Rosali
merupakan lsalah satu Dinas Teknis yang
Jl.DR.Wahidin , PB. Hamnas H. Hanafi Kel. Cina ,
mengelola dan memanfaatkan seluruh
PB. Harapan Kita H. Sakura Ds. Paccing, PB.
kekuatan potensi ekonomi di wilayah
Surya Indah H. Hanafing Barebbo, Toko
Kabupaten Bone baik yang berupa potendi
Lokananta Drs. Muh. Aras Jl. Ahmad Yani, Usaha
Sumber Daya Manusia maupun sumber daya
Barru Idris Jl.Mangga, Budi Luhur H.Idah Amiruddin Ds. Waji Kec. Tellu Siattinge, Usaha
Jl.Kalimantan, Wisma cempaka H.Beddu Hasnah A Hasnah Alimuddin Ds. Ulubalang Kec.
Jl.Jend.sudirman, Hotel Arta In H.Rustan Salomekko ,Usaha Muh. Ansar Muh. Ansar Kel.
Jl.Ahmad Yani, Usaha Lamming H.resmi H.Resmi Bulu Tempe Kec. T. R. Barat,Usaha Kita H.
Jl.Jend Sudirman, Usaha Jumardi Jumardi Mekkah Kel. Pompanua Kec. Ajangale ,Krama
Lerang, Usaha Muhiding Muhiding Ds. Walimpong Tunggal Ibrahim Jl.Letjen Soekawati, Usaha
kec. Bengo, Usaha Yulia Rahmi Usman Ds. Apala Sultan Sultan Ds. Bellu Kec. Salomekko, Usaha
Kec. Barebbo, UD. Bersaudara Aris Ds. Sengeng Awal Saputra Hj. Rasmina Ds. Sanrego, Usaha
Palie Kec. Lamuru, Usaha Suhada Supriadi Darwis Darwis Ds. Passippo Kec. Palakka, CV.
Mattoanging Kec. Patimpeng, Usaha A. Surya Pratama Amiruddin Said Ds. Malimongeng
Baharuddin A. Syamsul Alam Ds. Panyili Kec. Kec. Salomekko , Usaha Reski Jaya Andi Basri
Patimpeng, UD. Mallusetasi Dg. Mappile Ds. Ds. Matajang Kec. Kahu, PB. Karya Lappo Ase
Labotto Kec. Cenrana, UD.Eka H.NUR Dasri Ds. Lappoase Kec. Awangpone, Usaha Muh.
Jl.AgusSalim, Toko Aneka Perhiasan H.Sultan Arif Muh. Arif Ds. Biru Kec. Kahu, Usaha Basri
Jl.Tendean, Toko Cibercom Irwan M.Nur Basri Ds. Massila Kec. Patimpeng, UD. Rosma
Jl.A.Yani,Ush.Hertasming Herman Jl.A.Yani, Haeruddin Ds. Ulu balang Kec. Salomekko, Usaha
Usaha Darmawati Olleng Sabbang Ds. Pasaka Putra indah Andi Mulyadi Ds. Masago Kec.
Kec. Kahu , CV. Hannas H. Hanafi Ds. Kawerang Patimpeng, Usaha Dewi Jaya Muh. Alwi Ds.
Kec. CINA, Makmur Jaya Hj. Upe Ds. Biru Kec. Malimongeng Kec. Salomekko, Usaha Purta Kaju
Kahu ,CV. Indo Pupuk Yusman HR Kel. TA Tanete Lohe Hamrun Ds. Tompang Patu Kec. Kahu, Usaha
Riattang, Usaha Hj. Mulkis Ridwan Seppang Ds. P. Sakka Ibrahim Ds. Paccing Kec. Awangpone,
Gona Kec. Kajuara , CV. Kajuara H. Ahyariadi Ds. Aqua Tari 99 Baharuddin Kel. Polewali kec. Mare
Kawerang Kec. CINA, Wanemo Memet H. Andi , CV. Indra Pratama Andi fauzi Alding Jl. Bali
Gau Ds. Cenrana Kec. Kahu, Usaha Gaulis Hidayat ,Usaha Satria Prima Hj. Syamsuriati Ds. Selli
Muhazzab Ds. Palakka Kec. Kahu, Usaha Cahaya Kec. Bengo, Usaha H Tahang H. Tahang Ds.
Tani H. Amiruddin Belawa Ds. U. Tanah Kec. Lamuru Kec. Tellu Siattinge., Rahmat Ilahi Abd.
Mare ,Usaha Lima Putra Tambase Ds. Watang TA Salam Ds. Gattang Kec. Salomekko,Usaha Tiga
Kec. Cenrana. ,Riz Tri Putra Ully Yuristiani Jl. Putri Kaharuddin H.M Gatareng Kec. Salomekko
Karantina Kec. CINA, Usaha Amiruddin , Adhe Wijaya Sitti Rahma kadai Kec. Mare.
(Sumber : Direktori UKM, Dinas Koperasi &
UMKM Provinsi Sulawesi Selatan(Bone)
Pemasaran adalah salah satu kegiatan A. Jumlah dan Perkembangan Pasar
pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan Wisatawan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam Kabupaten Bone merupakan salah satu
upaya untuk mempertahankan kelangsungan daerah yang memiliki potensi pariwisata
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan yang di dukung dengan kondisi alamnya,
karena pemasaran merupakan salah satu serta kondisi social budaya dan dunia
kegiatan perusahaan, di mana secara usaha. Untuk mendukung pengembangan
langsung berhubungan dengan konsumen. pariwisata di Kabupaten Bone pihak
Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan pemerintah dan masyarakat setempat
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung terus mendorong dalam pengembangan
dalam kaitannya dengan pasar. Menurut objek wisata yang ada untuk menunjang
Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, perekonomian masyarakat setempat.
dan LM Rothfield, Ma pemasaran pariwisata Potensi dan objek wisata di Kabupaten
sebagai berikut: Pemasaran Pariwista adalah Bone yang dapat dikembangkan,
suatu proses manajemen yang dilakukan oleh digolongkan sebagai berikut :
organisasi pariwisata nasionalatau 1. Wisata Alam
perusahaanperusahaan termasuk dalam 2. Wisata Budaya
kelompok industri pariwisata untuk 3. Wisata Buatan
melakukanidentifikasi terhadap wisatawan Unruk wisata alam sendiri meliputi, Air
yang sudah punya keinginan untuk melakukan terjun Ladenring di Kecamatan Lamuru,
perjalanan wisatadan wisatawan yang Tanjung Palette, Salo Marungnge di
mempunyai potensi akan melakukan Kecamatan Palakka, Air terjun Lamasua
perjalanan wisata dengan jalanmelakukan di Kecamatan Tellu Limpoe, Pantai Tete
komunikasi dengan mereka, mempengaruhi Tonra di Kecamatan Tonra, Gua Jepang
keinginan, kebutuhan, danmemotivasinya, di Kecamatan Barebbo, Goa Janci di
terhadap apa yang disukai dan tidak Kecamatan Awangpone, Pantai Ujung
disukainya, pada tingkat daerah- Pattiro di Kecamatan Sibulue,
daerahlokal, regional, nasional mapun Permandian Alam Taretta di Kecamatan
internasional dengan menyediakan obyek Amali, Goa Lagaroang di Kecamatan
dan atraksi wisata agar wisatawan Bengo, Air Terjun Ulu Ere di Kecamatan
memperoleh kepuasan optimal. pemasaran Bontocani, Mata Air Panassaweng di
destinasi pariwisata merupakan aktivitas Kecamatan Ponre, Permandian Alam
destinasi pariwisata dalam menciptakan, Duppamatae di Kecamatan Palakka, dan
mengkomunikasikan, menyampaikan dan Bendungan Salomekko di Kecamatan
menukarkan segala penawaran yang memiliki Salomekko.
nilai bagi pelanggan dan dengan memberikan
keuntungan serta tetap bertanggung-jawab
terhadap masyarakat secara luas.
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten wisatawan adalah menikmati wisata kuliner
Bone tahun 2010-2017 di pantai kering yang ada di Kabupaten Bone.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik
Tahun
wisatawan (orang) Kabupaten Bone 2018-2019
2010 377.417
2011 126.753 Jumlah Wisatawan
Wisatawan Mancanegara Dan Domestik
2012 103.724
2018 2019
2013 91.121
2014 121.393 Mancanegara 2850 1965

2015 111.082 Domestik 247169 97532


2016 123.500 Jumlah 250019 99497
2017 127.800 Sumber : BPS Kabupaten Bone dalam angka 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat


C. Upaya Pemasaran Yang Dilakukan
perkembangan jumlah kunjungan wisatawan
Pemerintah Kabupaten Bone
selama tujuh tahun terakhir yaitu tahun
Undang-Undang No. 23 tahun 2014 dan
mulai 2010-2017. Dapat dilihat dari tabel di
Undang-Undang No. 9 tahun 2015 tentang
atas bahwa perkembangan jumlah kunjungan
Pemerintah Daerah adalah salah satu
wisatawan mengalami fluktuatif. Naik
landasan yuridis bagi pengembangan otonomi
turunnya jumlah kunjungan wisatawan tiap
daerah di Indonesia. Dalam Undang-Undang
tahunnya menunjukkan bahwa kunjungan
ini disebutkan bahwa dalam rangka
wisatawan sulit untuk di prediksi, dan juga
penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai
objek wisata mempengaruhi minat orang
dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
untuk berkunjung.
Pemerintah Daerah mempunyai hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom
B. Karakteristik Pasar Wisatawan
untuk mengatur dan mengurus sendiri
Karakteristik pasar wisatawan yang ada
urusan pemerintah dan kepentingan
di Kabupaten Bone didominasi dengan pasar
masyarakat setempat dalam sistem Negara
domestic yang dimana seluruh perdagangan
Kesatuan Republik Indonesia, Maka daerah
yang sedang berlangsung di suatu negara di
dipicu untuk dapat mengembangkan seluruh
luar ekspor dan impor. Dapat diketahui jenis
potensi sumber daya yang dimiliki daerah
aktivitas yang dilakukan para wisatawan
dalam rangka menopang perjalanan
yang berwisata di Kabupaten Bone yaitu
pembangunan didaerahnya.
wisata alam, wisata budaya, dan wisata
Sejalan dengan hal tersebut maka
buatan. Yang termasuk jenis wisata alam
pembangunan sektor pariwisata harus terus
yaitu menikmati suasana alam yang sifatnya
di tingkatkan dengan mengembangkan
lebih bersenang-senang, wisata budaya yang
pendayagunaan seluruh sumber dan potensi
dilakukan oleh para wisatawan yaitu
kepariwisataan yang ada serta menggali
mengunjungi tempat peninggalan-
sumber-sumber baru. Di samping itu
peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten
berbagai komponen sektor yang terkait
Bone, dan wisata buatan yang dilakukan para
dengan sektor kepariwisataan dapat
diandalkan untuk memperbesar penerimaan
negara, memperluas dan memeratakan budaya, alam dan keagamaan serta
kesempatan kerja bagi masyarakat dan kebutuhan manusia untuk berwisata. Upaya
dapat mendorong pembangunan daerah pemerintah kabupaten/kota dalam
dalam menghadapi era globalisasi, dimana pemasaran sebagai berikut :
terjadi persaingan yang demikian ketat.
1. Usaha Pariwisata
Ketentuan tersebut lebih lanjut dijabarkan
Usaha pariwisata meliputi :
dalam Undang-Undang No 10 Tahun 2009
a. daya tarik wisata
Tentang Kepariwisataan, pada pasal 14
b. kawasan pariwisata
Pembangunan Kepariwisataan dilakukan
c. transportasi wisata
berdasarkan asas sebagaimana yang
d. jasa perjalanan wisata
termuat dalam pasal 2 yang diwujudkan
e. perjalanan wisata
melalui pelaksanaan rencana pembangunan
f. jasa makanan dan minuman
dengan memperhatikan keanekaragaman,
g. penyediaan akomodasi
keunikan, dankekhasan budaya dan alam,
h. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan
serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
rekreasi
Menyadari akan hal itu Kabupaten Bone
2. Pusat pasar seni;
sebagai salah satu daerah tujuan wisata
a. teater (panggung terbuka) atau
yang cukup potensial di Sulawesi Selatan,
tertutup
mengingat potensi obyek wisata yang dimiliki
b. teater tertutup;
Kabupaten Bone sangat beragam meliputi
c. pentas pertunjukan satwa;
obyek wisata daerah pantai, dataran rendah
d. balai pertemuan umum
sampai daerah pegunungan di beberapa
e. sarana dan prasarana olahraga
Kecamatan. Selain itu Kabupaten Bone juga
f. pusat kesehatan.
memiliki letak strategis yang terletak di
g. jasa informasi pariwisata
bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan yang
3. Bentuk Usaha Permodalan
merupakan pintu gerbang memasuki provinsi
a. Usaha pariwisata yang seluruh
Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan
modalnya dimiliki oleh Warga Negara
seyogyanya dapat dioptimalkan dengan
Indonesia (WNI), dapat berbentuk
dukungan produk wisata yang berkualitas.
badan usaha atau usaha perorangan
Maka dari itu perlu adanya penanganan oleh
sesuai dengan ketentuan peraturan
pemerintah Daerah khususnya Dinas
perundang-undangan.
Kebudayaan dan Pariwisata dalam hal
b. Usaha pariwisata yang modalnya
pengembangan yang lebih terarah dan
patungan antara Warga Negara
Intensif baik berupa administrasi serta
Indonesia (WNI) dan Warga Negara
sarana dan prasarana penunjang.
Asing (WNA), bentuk badan usahanya
Adapun penyelenggaraan kepariwisataan
harus Perseroan Terbatas (PT) yang
dilakukan berfungsi mewujudkan
didirikan dan tunduk pada hukum
pelaksanaan rencana penyelenggaraan
Indonesia.
kepariwisataan dengan memperhatikan
keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan
4. Promosi Wisata Daerah
a. Pemerintah Daerah dapat 5. Pendanaan
memfasilitasi pembentukan Badan a. Pendanaan pariwisata menjadi
Promosi Pariwisata Daerah. tanggung jawab bersama antara
b. Badan Promosi Pariwisata Daerah Pemerintah Daerah, pengusaha, dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masyarakat
merupakan lembaga swasta dan b. Pengelolaan dana kepariwisataan
bersifat mandiri. dilakukan berdasarkan prinsip
c. Badan Promosi Pariwisata Daerah keadilan, efisiensi, transparansi, dan
dalam melaksanakan kegiatannya akuntabilitas public
wajib berkoordinasi dengan Badan c. Pemerintah Daerah mengalokasikan
Promosi Pariwisata Indonesia. sebagian dari pendapatan yang
d. Pembentukan Badan Promosi diperoleh dari penyelenggaraan
Pariwisata Daerah sebagaimana pariwisata untuk kepentingan
dimaksud pada pelestarian alam dan budaya.
e. ayat (1), ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
A. Sumber Daya Manusia
Pariwisata
tersebut memiliki detail penugasan
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan sebagai berikut:
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas
1. Kepala Dinas yang bertindak sebagai
Pariwiata Kabupaten Bone, disamping
Kepala Perangkat Daerah (PD) Dinas
ditentukan oleh kehandalan sistem,
Pariwisata Kabupaten Bone;
mekanisme dan tata kelola pelaksanaan
2. Sekretariat yang terdiri dari 1 Orang
pengawasan, juga sangat ditentukan oleh
Sekretaris ditambah 3 Kepala Sub
kualitassumber daya aparatur pengawasan
Bagian;
berdasarkan kompetensi, profesionalisme,
2. Bidang Pengembangan Destinasi
dan integritasnya. Kualitas Aparat
Pariwisata terdiri dari 1 orang Kepala
Pengawasan secara signifikan akan
Bidang ditambah 3 orang Kepala
menentukan kinerja pembinaan dan
Seksi;
pengawasan yang dilaksanakan oleh Dinas
3. Bidang Promosi dan Pemasaran
Pariwiata Kabupaten Bone.
terdiri dari 1 orang Kepala Bidang
Pada Tahun 2018, Dinas Pariwiata ditambah 3 orang Kepala Seksi;
Kabupaten Bone didukung oleh 30 (Tiga 4. Bidang Pembinaan Hotel, Rumah
Puluh) orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Makan dan Pemeliharaan Tempat
dan 56 (Lima Puluh Enam) orang Non Wisata terdiri dari 1 orang Kepala
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki Bidang ditambah 3 orang Kepala
kompetensi sesuai dengan sektor Seksi;
kepariwisataan dengan klasifikasi sebagai 5. Bidang Ekonomi Pembinaan Kreatif
berikut : terdiri dari 1 orang Kepala Bidang

Dimana saat ini Sumber Daya Manusia ditambah 3 orang Kepala Seksi;

(SDM)Dinas Pariwisata Kabupaten Bone 6. Staf terdiri dari 14 orang;


7. Tenaga Kontrak (Honorer) sebanyak
48 orang.
Klasifikasi dan Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan Jenjang Kepangkatan
Jumlah aparatur sipil negara(asn) Persentase
Jabatan Golongan (%)
No Laki-laki Perempuan Jumlah

Golongan IV

1 Pembina utama madya Golongan iv/d - - - -

2 Pembina utama muda Golongan iv/c 1 - 1 3%

3 Pembina tingkat i Golongan iv/b - - - -

4 Pembina Golongan iv/a 1 2 3 10 %


Golongan III
5 Penata tingkat i Golongan iii/d 6 3 9 29%

6 Penata Golongan iii/c 3 - 3 10 %


7 Penata muda tingkat i Golongan iii/b 1 3 4 13 %
8 Penata muda Golongan iii/a 1 1 2 6%
Golongan II
9 Pengatur tingkat i Golongan ii/d - - - -
10 Pengatur Golongan ii/c 2 2 4 13 %
Pengatur muda
11 Golongan ii/b 1 4 5 16 %
tingkat i
12 Pengatur muda Golongan ii/a - - - -

Total keseluruhan ASN 18 15 31

Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

Adapun klasifikasi dan persentaseAparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan tingkat


pendidikan yang bertugas pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bone sebagai berikut :
Klasifikasidam Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN)Berdasarkan Tingkat
PendidikanPada Dinas Pariwisata Kabupaten Bone
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Persentase
No Tingkat Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Jumlah (%)

1 Magister (S2) 4 1 5 16 %

2 Starata Satu (S1) 9 7 16 52 %

3 Diploma 4 (D 4) - - - -

4 Diploma 3 (D 3) - 1 1 3%

5 Diploma 2 (D 2) - - - -

6 SMA/Sederajat 3 6 9 29 %

7 SMP/ Sederajat - - - -

8 SD - - - -

Total Keseluruhan ASN 18 15 31 100

Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023


Adapun klasifikasi dan persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas pada Dinas
Pariwisata Kabupaten Bone yang telah mengikuti Diklat Pim, sebagai berikut :
KlasifikasiAparatur Sipil Negara (ASN) Yang Telah Mengikuti Diklat PimPada Dinas Pariwisata
Kabupaten Bone
Jumlah Aparatur Sipil Negara (Asn) Persentase
No Diklat Pim
Laki-Laki Perempuan Jumlah (%)
1 Diklat Pim Tingkat I - - - -

2 Diklat Pim Tingkat 2 1 - 1 7,1%

3 Diklat Pim Tingkat 3 1 1 2 14,3%

4 Diklat Pim Tingkat 4 5 3 8 57,1%

5 Diklat ADUM 1 2 3 21,4%


Jumlah Aparatur Sipil
8 6 14 100 %
Negara (ASN)
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

Adapun jumlah Petugas Obyek Wisata yang bernaung di Dinas Pariwisata


Kabupaten Bone, sebagai berikut :
Klasifikasi Petugas Obyek Wisata Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bone
Jumlah Petugas Obyek Wisata Persentase
No Obyek Wisata
LL Pr Jumlah (%)

1 Obyek Wisata Tanjung Pallette 12 7 19 46 %

2 Obyek Wisata Goa Mampu 1 1 2 4,9 %


3 Obyek Wisata Goa Janci Cempalagi 1 1 2 4,9 %
4 Obyek Wisata Permandian Waetuo 1 1 2 4,9 %
5 Obyek Wisata Permandian Alam Lanca 1 1 2 4,9 %
6 Obyek Wisata Permandian Cinnong 1 1 2 4,9 %
7 Obyek Wisata Bendungan Salomekko 1 1 2 4,9 %
8 Obyek Wisata Lagole Palongki 1 1 2 4,9 %
Obyek Wisata Makam Raja Bone Ke XVI
9 1 1 2 4,9 %
di Naga Uleng
10 Obyek Wisata Makam Petta Betta’E I 1 1 2 4,9 %
11 Obyek Wisata Makam Petta Betta’E II 1 1 2 4,9 %
12 Obyek Wisata Makam Raja-Raja Lamuru 1 1 2 4,9 %
Total Keseluruhan Petugas Obyek Wisata 23 18 41 100
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

Secara umum, dari tabel di atas, tergambar bahwa secara kuantitatif, sumber daya
Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone belum memadai
dibandingkan kebutuhan organisasi dengan mengacu padapengisian jabatan yang ada dan
beban kerja yang harus dilaksanakan.
Selain itu,pemerataan jabatan belum ideal berdasarkan formasi kebutuhan pegawai
yangditetapkan dalam peta jabatan Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, khususnya pada
pengisian jabatan struktural.
Terkait dengan kualitas Sumber Daya daya tarik wisata yang ada Bilamana perlu
Manusia(SDM), sangat diperlukan Pemerintah Kabupaten Bone perlu membuat
peningkatan danpengembangan kapasitas kebijakan yang fokus pengembangan
dan profesionalisme Aparatur Sipil Negara pariwisata yang dikelola mandiri oleh dinas
(ASN) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone pariwisata. Dengan kata lain, dinas
dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi pariwisata tidak memperhatikan dengan
(Tupoksi) terhadappenyelenggaraan urusan sektor atau komponen lainnya.
pariwisata daerah di Kabupaten Bone yang
Dengan arah kebijakan dan strategi
semakinkompleks kedepannya, juga masih
pembangunan industri pariwisata adalah
diperlukan perekrutan Aparatur Sipil
upaya terpadu dan sistematik dalam rangka
Negara (ASN) baru untukmengisi jabatan
mendorong penguatan struktur industri
yangmasih lowongsesuai formasikebutuhan.
pariwisata, peningkatan daya saing produk
Hal ini, dapat diupayakan melalui pengadaan
pariwisata, penguatan kemitraan usaha
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), mutasi
pariwisata, penciptaan kredibilitas bisnis,
jabatan,atau inpassing, dengan mengacupada
dan pengembangan tanggung jawab terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan
lingkungan. Adapun 3 (tiga) jabatan yang
yang berlaku.
dibawahi oleh Kepala Bidang Promosi Dan
Pemasaran, antara lain :
B. Asosiasi Pariwisata
1) Kepala Seksi Promosi;
Berdasarkan pengamatan keberadaan
2) Kepala Seksi Analisa Data dan
lembaga pariwisata Kabupaten Bone secara
Pengembangan Pasar;
umum memiliki fokus terkait dengan fungsi
3) Kepala Seksi Pembinaan Event Pariwisata.
dan perannya. Berdasarkan kondisi saat ini
Kepala Bidang Pembinaan Hotel, Rumah
ternyata lembaga pariwisata yang
Makan dan Tempat Wisata, mempunyai
diinventaris yaitu sebagai berikut:
Tugas Pokok melaksanakan penyiapan
1. Pemerintah (Dinas Kebudayaan
perumusan pelaksanaan monitoring dan
Pariwisata)
evaluasi kebijakan di bidang Pembinaan
2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Hotel, Rumah Makan dan Tempat Wisata.
Maka pariwisata Kabupaten Bone
Sedangkan Fungsi Kepala Bidang Pembinaan
perlu dibangun beberapa organisasi atau
Hotel, Rumah Makan dan Tempat Wisata,
asosiasi pariwisata sesuai dengan bidang dan
adalah sebagai berikut ini:
spesifikasinya. Langkah awal yang perlu
a. Pelaksanaan pembinaan dan pemberiaan
dilakukan yaitumewujudkan pengembangan
rekomendasi terhadap usaha jasa hotel
kelembagaan yang difasilitasi oleh
dan rumah makan serta pembinaan dan
pemerintah daerah. Ada beberapa usaha
pemeliharaan tempat wisata;
pengembangan yang bisa dilakukan
b. Pelaksanaan pembinaan sumber daya
yaitu, pemerintah perlu memberikan
ketenagakerjaan di bidang Pariwisata;
otoritas lebih kepada dinas yang khusus
membidangi pariwisata dalam mengelola
c. Pembinaan, pengelolaan perhotelan dan Dengan kata lain, Kelembagaan
rumah makan serta tempat-tempat Kepariwisataan merupakan suatu integrasi
kegiatan pariwisata; antara pemerintah, organisasi, pelaku
d. Pelaksanaan koordinasi penerimaan Pajak pariwisata, peraturan, teknis pelaksanaan,
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di yang berlangsung secara terus-menerus,
sektor Pariwisata; agar tujuan kepariwisataan secara nasional,
e. Pemberdayaan dan peran serta regional, dan lokal dapat tercapai. Pada
masyarakat dalam kegiatan peraturan atau regulasi yang sama, yaitu
kepariwisataan; Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang RIPPARNAS, secara umum
Pembinaan Hotel, Rumah Makan dan pengembangan konsep kelembagaan lebih
Tempat Wisata; berorientasi kepada bagaimana pemerintah
g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan kabupaten dapat meningkatkan partisipasi
oleh Kepala Dinas terkait tugas dan semua pihak dalam rangka pengembangan
fungsinya. kepariwisataan. Dalam konteks pelaksanaan
Adapun 3 (tiga) jabatan yang dibawahi program dan kegiatan nantinya memang
oleh Kepala Bidang Pembinaan Hotel, Rumah merupakan tugas dan tanggungjawab dari
Makan Dan Tempat Wisata, antara lain : pemerintah, tetapi peran serta
1) Kepala Seksi Pembinaan Hotel, Rumah masyarakat, lembaga masyarakat dan pihak
Makan dan Tempat Wisata; swasta diharapkan dapat lebih berperan.
2) Kepala Seksi Pemberdayaan dan Peran Konsepsi pembangunan kelembagaan
Serta Masyarakat; kepariwisataan yang akan dikembangkan
3) Seksi Tenaga Kerja Wisata. meliputi:
1. Penguatan Organisasi Kepariwisataan;
C. Kelembagaan Pemerintah Terkait 2. Pembangunan SDM Pariwisata; dan
Pariwisata 3. Penyelenggaraan penelitian dan
Kelembagaan Kepariwisataan, sebagaimana pengembangan.
pengertiannya yang disebutkan didalam
Berdasarkan amanat Peraturan Daerah
peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011
Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
tentang Rencana Induk Pembangunan
Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025,
adalah kesatuan unsur beserta Bone, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
adalah salah satu unit kerja yang merupakan
jaringannya yang dikembangkan secara
perangkat daerah dari Pemerintah Daerah
terorganisasi, meliputi pemerintah,
Kabupaten Bone yang menyelenggarakan dan
pemerintah daerah, swasta dan
melaksanakan tugas-tugas di bidang
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi
kebudayaan dan kepariwisataan Daerah di
dan mekanisme operasional, yang secara
Kabupeten Bone.
berkesinambungan guna menghasilkan
perubahan ke arah pencapaian tujuan di
Dalam perencanaan strategis yang
bidang kepariwisataan.
terkait permasalahan dan isu-isu strategis
yang akan menjadi prioritas kepariwisataan Nasional meliputi 4 (empat)
penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi pilar pembangunan yaitu :
(Tupoksi) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone
1. Pembangunan destinasi pariwisata;
lima (5) Tahun ke depan (2018-2023), telah
2. Pembangunan industri pariwisata;
dilakukan terhadap sasaran jangka
2. Pembangunan pemasaran pariwisata; dan
menengah yang dimiliki oleh Kementerian
3. Pembangunan kelembagaan
Pariwisata dan Dinas Pariwisata Propinsi
kepariwisataan.
Sulawesi Selatan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas
Lembaga-lembaga pemerintahan pusat Pariwisata Kabupaten Bone memiliki Fungsi
dan daerah ini merupakan mitra kerja Dinas sebagai berikut:
Pariwisata Kabupaten Bone yang bersama- 1. Perumusan kebijakan teknis Pemerintah
sama memiliki tugas dan tanggung jawab Kabupaten dibidang pariwisata meliputi
yang sama terkaitdengan pengawasan usaha pariwisata, pengembangan
internal penyelenggaraan pemerintahan destinasi pariwisata;
guna mendorongterciptanya tata kelola 2. Penyusunan rencana dan program
pemerintahan yang baik dan bersih (clean dibidang kepariwisataan;
government andgood governance)khususnya 3. Pelaksanaan pengendalian dan
dalam bidang kepariwisataan. Namun penanganan teknis operasional dibidang
demikian, sebagaimana Dinas Pariwisata pariwisata meliputi usaha pariwisata dan
Kabupaten Bone,lembaga-lembaga pengembangan destinasi pariwisata;
pemerintahan ini masing-masing memiliki 4. Pelaksanaan dan pengelolaan urusan
batas kewenanganinstitusional yang jelas ketatausahaan Dinas;
sebagaimana diatur dalam peraturan 5. Pembinaan unit pelaksana teknis;
perundang-undangan. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati.
Faktor kunci yang sangat berpengaruh
Dalam melaksanakan tugas pokok dan
dalam hal ini adalah kualitas
fungsinya (Tupoksi) Dinas Pariwisata
dokumenperencanaan pembangunan dan
Kabupaten Bone menetapkan Standar
penganggaran beserta konsistensi dan
Operasional Pelayanan Publik yang meliputi:
keselarasannya dari pemerintah pusat
a. Pelayanan dalam menfasilitasi
hingga pemerintah daerah,termasuk
pelaksanaan penyusunan kebijakan
implementasi serta pengawasannya. Hal-hal teknis di bidang kepariwisataan;
tersebut diatas, menjadi kondisi kinerja
b. Pelayanan dalam pemberian dan
penyelenggaraan pemerintahanyang ingin
persetujuan rekomendasi untuk
dicapai secara berjenjang dari pemerintah
perizinan terhadap usaha, jasa
pusat hingga daerah sebagaidampak dari
pariwisata;
hasil pelaksanaan Tugas Pokok dan
c. Pelayanan dalam menfasilitasi
Fungsi(Tupoksi) Dinas Pariwisata Kabupaten
penyelenggaraan pembinaan teknis
Bone sesuai dengan Pembangunan
dibidang pariwisata;
dimana pokdarwis merupakan Kelompok
d. Pelayanan dalam menfasilitasi Sadar Wisata, selanjutnya disebut dengan
pelaksanaan promosi pariwisata; Pokdarwis, adalah kelembagaan di tingkat
e. Pelayanan administrasi perkantoran dan masyarakat yang anggotanya terdiri dari
jasa ketatausahaan lainnya yang para pelaku kepariwisataan yang memiliki
berkaitan dengan fasilitasi dan kepedulian dan tanggung jawab serta
informasi serta sosialisasi yang berperan sebagai penggerak dalam
berkaitan dengan kepariwisataan; mendukung terciptanya iklim kondusif bagi
f. Pelayanan dan pengelolaan retribusi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan
tempat rekreasi melalui pengelola obyek serta terwujudnya Sapta Pesona dalam
wisata oleh Unit Pelaksanaan Teknis meningkatkan pembangunan daerah melalui
Dinas (UPTD). kepariwisataan dan manfaatkannya bagi
2. Kelembagaan Lain Terkait Pariwisata kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun
Salah satu lembaga kepariwisataan yang dalam kepariwisataan di Kabupaten Bone
ada di Kabupaten Bone yaitu Pokdarwis belum optimal peran Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis).

Tujuan, Sasaran dan Indikator (Tujuan dan Sasaran) Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023
Target Capaian
Indikator Kondisi Awal Target Akhir
No Tujuan Sasaran
(Tujuan & Sasaran Perencanaan Renstra
(Tahun 2018) (Tahun 2023)
Meningkatkan
Meningkatnya peran Presentase
peran serta
serta masyarakat peningkatan
1 masyarakat dalam 15 % 37 %
dalam pengelo-laan Kelompok Sadar
penge-lolaan
kepariwisataan Wisata (Pokdarwis)
kepariwisataan
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

Adapun indikator kondisi kinerja pada awal priode RPJMD dan target tercapai setiap tahun
untuk presentasi peningkatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) pada tabel Berikut:
Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran Dalam
Recana Pemabngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Kinerja Pada
Indikator Pada Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Akhir Periode
Periode 2019 2020 2021 2022 2023
Rpjmd
Rpjmd
Presentase
Peningkatan
Kelom-Pok
15 % 18 % 22 % 26 % 30 % 33 % 37 %
Sadar
Wisata
(Pokdarwis)
Sumber: RENSTRA Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Tahun 2018-2023
Tantangan dan Isu Strategi atraksi, aksesibilitas, amenitas, ansiliari
atau bisa juga dengan pendekatan produk
Pembangunan Kepariwisataan
daya tarik wisata, sarana dan prasarana,
A. Tantangan Pembangunan Kepariwisataan
pasar dan promosi, serta sumber daya
Sektor pariwisata menjadi salah satu
manusia. Berikut merupakan faktor internal
andalan penyumbang devisa untuk suatu
dan faktor eksternal pembangunan
wilayah tertentu. Ditengah hal tersebut
kepariwisataan Kabupaten Bone:
terdapat tantangan dalam pembangunan
a. Faktor Internal
sektor kepariwisataan. Tantangan utama
1) Streenghts (Kekuatan)
dalam pengembangan pariwisata adalah
a) Kabupaten Bone memiliki beraneka
tidak tersedianya sumber daya manusia
ragam daya tarik wisata, mulai dari objek
yang cukup untuk mengelola pembangunan di
wisata alam, wisata buatan, serta wisata
Kabupaten Bone, termasuk pembangunan
budaya yang menarik untuk dikunjungi.
pariwisata.
2) Weaknesses (Kelemahan)
Adapun kemungkinan tantangan yang
a) Rendahnya partisipasi masyarakat dalam
dihadapi yaitu; rendahnya pemahaman
mempromosikan daya tarik wisata.
masyarakat terhadap program pada sektor
b) Kurangnya sarana dan prasarana
kebudayaan sehingga minat masyarakat
penunjang kepariwisataan.
untuk berpartisipasi masih kurang,
c) Tingkat teknologi yang masih tergolong
kurangnya sarana dan prasarana penunjang
rendah.
kepariwisataan (seperti hotel, rumah
b. Faktor Eksternal
makan, tempat hiburan, sarana
1) Opportunities (Peluang)
transportasi, sarana olahraga, sarana
a) Menjadikan Kabupaten Bone sebagai
telekomunikasi, tempat perbelanjaan, dan
kabupaten dengan daya tarik wisata yang
sarana lainnya yang mendukung sektor
terkenal memiliki banyak objek wisata
kepariwisataan), serta belum adanya
alam, wisata buatan, dan wisata budaya.
regulasi jaminan bagi wisatawan (seperti
2) Threats (Ancaman)
jaminan keamanan, jaminan kesehatan, dan
a) Belum didukung dengan dana
jaminan kecelakaan di kawasan objek
pengembangan Kawasan yang memadai
wisata).
serta pemeliharaan terhadap objek
1. Faktor Pembangunan Kepariwisataan
kurang mendapat perhatian.
Terdapat dua faktor yang berpengaruh
b) Persaingan objek dan daya tarik wisata
dalam pembangunan kepariwisataan, yaitu
yang semakin tajam untuk menarik
faktor internal dan faktor eksternal.
perhatian wisatan.
Dimana faktor internal adalah faktor yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang terdiri dari peluang dan ancaman.
Indikator yang terlibat dalam
pembangunan kepariwisataan bisa dalam hal
Prinsip Pembangunan Masyarakat setempat harus mengawasi
atau mengontrol pembangunan pariwisata
Kepariwisataan
dengan ikut terlibat dalam menentukan visi
Pembangunan pariwisata
pariwisata, mengidentifikasi sumber-
berkelanjutan, seperti disebutkan dalam
sumber daya yang akan dipelihara dan
Piagam Pariwisata Berkelanjutan adalah
ditingkatkan, serta mengembangkan
pembangunan yang dapat didukung secara
tujuan-tujuan dan strategi-strategi untuk
ekologis sekaligus layak secara ekonomi,
pengembangan dan pengelolaan daya tarik
juga adil secara etika dan sosial terhadap
wisata. Masyarakat juga harus
masyarakat. Pembangunan berkelanjutan
berpartisipasi dalam mengimplementasikan
adalah upaya terpadu dan terorganisasi
strategi-strategi yang telah disusun
untuk mengembangkan kualitas hidup
sebelumnya.
dengan cara mengatur penyediaan,
 Keikutsertaan Para Pelaku/Stakeholders
pengembangan, pemanfaatan, dan
Involvement
pemeliharaan sumber daya secara
Para pelaku yang ikut serta dalam
berkelanjutan.
pembangunan pariwisata meliputi kelompok
Hal tersebut hanya dapat terlaksana
dan institusi LSM (Lembaga Swadaya
dengan sistem penyelenggaraan
Masyarakat), kelompok sukarelawan,
kepemerintahan yang baik (good
pemerintah daerah, asosiasi wisata,
governance) yang melibatkan partisipasi
asosiasi bisnis, dan pihak-pihak lain yang
aktif dan seimbang antara pemerintah,
berpengaruh dan berkepentingan serta
swasta, dan masyarakat. Dengan demikian,
yang akan menerima dampak dari kegiatan
pembangunan berkelanjutan tidak saja
pariwisata.
terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi
 Kepemilikan Lokal
juga isu demokrasi, hak asasi manusia, dan
Pembangunan pariwisata harus menawarkan
isu lain yang lebih luas. Tak dapat dipungkiri,
lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk
hingga saat ini konsep pembangunan
masyarakat setempat. Fasilitas penunjang
berkelanjutan tersebut dianggap sebagai
kepariwisataan, seperti hotel, restoran,
“resep” pembangunan terbaik, termasuk
dan sebagainya. Seharusnya dapat
pembangunan pariwisata.
dikembangkan dan dipelihara oleh
Pembangunan pariwisata yang
masyarakat setempat. Beberapa
berkelanjutan dapat dikenali melalui
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan
prinsip-prinsipnya yang dielaborasi. Prinsip-
dan pelatihan bagi penduduk setempat
prinsip tersebut, antara lain partisipasi,
serta kemudahan akses untuk para pelaku
keikutsertaan para pelaku (stakeholders),
bisnis/wirausahawan setempat benar-benar
kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya
dibutuhkan dalam mewujudkan kepemilikan
secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-
lokal. Lebih lanjut, keterkaitan (linkages)
tujuan masyarakat, perhatian terhadap
antara pelaku-pelaku bisnis dan masyarakat
daya dukung, serta promosi.
lokal harus diupayakan dalam menunjang
 Partisipasi
kepemilikan lokal tersebut. wisata yang berkualitas yang memberikan
 Penggunaan Sumber Daya yang kepuasan bagi pengunjung.
Berkelanjutan
Pembangunan pariwisata harus dapat Konsep Pembangunan
menggunakan sumber daya dengan
Kepariwisataan
berkelanjutan yang artinya kegiatan-
Perencanaan dan pengembangan
kegiatannya harus menghindari penggunaan
pariwisata merupakan suatu proses yang
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
dinamis dan berkelanjutan menuju
(irreversible) secara berlebihan. Hal ini
ketataran nilai yang lebih tinggi dengan
juga didukung dengan keterkaitan lokal
cara melakukan penyesuaian dan koreksi
dalam tahap perencanaan, pembangunan,
berdasar pada hasil monitoring dan evaluasi
dan pelaksanaan, sehingga pembagian
serta umpan balik implementasi rencana
keuntungan yang adil dapat diwujudkan.
sebelumnya yang merupakan dasar
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pariwisata
kebijaksanaan dan merupakan misi yang
harus menjamin bahwa sumber daya alam
harus dikembangkan. Perencanaan dan
dan buatan dapat dipelihara dan diperbaiki
pengembangan pariwisata bukanlah sistem
dengan menggunakan kriteria-kriteria dan
yang berdiri sendiri, melainkan terkait erat
standar-standar internasional.
dengan sistem perencanaan pembangunan
 Daya Dukung
yang lain secara inter sektoral dan inter
Daya dukung atau kapasitas lahan yang
regional.
harus dipertimbangkan, meliputi daya
Perencanaan pariwisata haruslah
dukung fisik, alami, sosial, dan budaya.
didasarkan pada kondisi dan daya dukung
Pembangunan dan pengembangan harus
dengan maksud menciptakan interaksi
sesuai dan serasi dengan batas-batas lokal
jangka panjang yang saling menguntungkan
dan lingkungan. Rencana dan
diantara pencapaian tujuan pembangunan
pengoperasiannya seharusnya dievaluasi
pariwisata, peningkatan kesejahteraan
secara reguler sehingga dapat ditentukan
masyarakat setempat, dan berkelanjutan
penyesuaian/perbaikan yang dibutuhkan.
daya dukung lingkungan di masa mendatang
Skala dan tipe fasilitas wisata harus
(Fandeli,1995).
mencerminkan batas penggunaan yang dapat
Indonesia sebagai negara yang sedang
ditoleransi (limits of acceptable use).
berkembang dalam tahap pembangunannya,
 Promosi
berusaha membangun industri pariwisata
Pembangunan pariwisata berkelanjutan juga
sebagai salah satu cara untuk mencapai
meliputi promosi penggunaan lahan dan
neraca perdagangan luar negeri yang
kegiatan yang memperkuat karakter
berimbang. Pengembangan kepariwisataan
lansekap, sense of place, dan identitas
saat ini tidak hanya untuk menambah devisa
masyarakat setempat. Kegiatan dan
negara maupun pendapatan pemerintah
penggunaan lahan tersebut seharusnya
daerah. Akan tetapi juga diharapkan dapat
bertujuan untuk mewujudkan pengalaman
memperluas kesempatan berusaha
disamping memberikan lapangan pekerjaan pariwisata tidak dapat disimpan, kedua
baru untuk mengurangi pengangguran. permintaanya sangat tergantung pada
Pariwisata dapat menaikkan taraf hidup musim, berarti pada bulan tertentu ada
masyarakat yang tinggal di kawasan tujuan aktivitas yang tinggi, sementara pada
wisata tersebut melalui keuntungan secara bulan-bulan yang lain hanya ada sedikit
ekonomi, dengan cara mengembangkan kegiatan.
fasilitas yang mendukung dan menyediakan
fasilitas rekreasi, wisatawan dan penduduk Visi
setempat saling diuntungkan.
Visi adalah gambaran besar atau gambaran
Pengembangan daerah wisata hendaknya
secara keseluruhan apa yang diinginkan.
memperlihatkan tingkatnya budaya, sejarah
Berdasarkan dengan pertimbangan dalam
dan ekonomi dari tujuan wisata.
dokumen RTRW, RPJMD, dan RPJP
Pariwisata bukan saja sebagai sumber
Kabupaten Bone dapat diangkat visi
devisa, tetapi juga merupakan faktor dalam
pariwisata sebagai berikut.
menentukan lokasi industri dalam
“Mewujudkan Pariwisata Kabupaten Bone
perkembangan daerah-daerah yang miskin
yang Berbasis Teknologi serta
sumber-sumber alam sehingga
Berkelanjutan dan Berorientasi pada
perkembangan pariwisata adalah salah satu
Pemberdayaan Masyarakat”
cara untuk memajukan ekonomi di daerah-
Penjelasan visi:
daerah yang kurang berkembang tersebut
1. Mewujudkan pariwisata Kabupaten
sebagai akibat kurangnya sumber-sumber
Bone yang berbasis teknologi,
alam (Yoeti, 1997). Gunn (1988),
maksudnya adalah dengan menggunakan
mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas
kecanggihan teknologi yang ada maka
ekonomi yang harus dilihat dari dua sisi
pengenalan objek wisata Kabupaten
yakni sisi permintaan (demand side) dan sisi
Bone dapat lebih mudah dikenal oleh
pasokan (supply side). Lebih lanjut dia
banyak orang diberbagai belahan dunia.
mengemukakan bahwa keberhasilan dalam
2. Berkelanjutan dan berorientasi pada
pengembangan pariwisata di suatu daerah
pemberdayaan masyarakat, maksudnya
sangat tergantung kepada kemampuan
adalah untuk lebih mengenalkan
perencana dalam mengintegrasikan kedua
berbagai objek wisata di Kabupaten
sisi tersebut secara berimbang ke dalam
Bone terkhususnya di kawasan wisata
sebuah rencana pengembangan pariwisata.
alam dan wisata budaya dengan
Menurut Robert (Toety, 1990), kelincahan
memberdayakan masyarakat sekitar
dalam berusaha harus dilakukan agar
untuk bisa memberikan informasi
pendapatan selama musim kedatangan
kepada wisatawan.
wisatawan bisa menjadi penyeimbang bagi
musim sepi wisatawan. Pengaruh yang
ditimbulkan oleh pariwisata terhadap
ekonomi ada dua ciri, pertama produk
Misi
Untuk mencapai visi yang telah di jabarkan 3. dengan memberikan informasi tentang
di atas, maka dapat dilaksanakan misi objek wisata serta memberikan peluang
sebagai berikut. kepada masyarakat untuk membuka
1. Mengembangkan pariwisata Kabupaten usaha di sekitar objek wisata.
Bone yang berbasis teknologi agar
pengenalan objek wisata dapat lebih Tujuan
mudah dilakukan. Sesuai dengan visi dan misi di atas maka
2. Melestarikan dan mengembangkan tujuan yang ingin dicapai adalah:
wisata di Kabupaten Bone dengan 1. Berkembangnya daya tarik wisata
memberdayakan masyarakat yaitu Kabupaten Bone dengan memanfaatkan
teknologi.

2. Terwujudnya kelestarian dan


pengemabangan Kabupaten Bone yang
memberdayakan masyarakat.
A. Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan
1. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil inventarisasi pada bab sebelumnya menganai factor internal
dan eksternal dalm pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bone, dapat disusun
analisis SWOT sebagai berikut:

Analisis SWOT Mengenai Pembangunan Kepariwisataan Di Kabupaten Bone


Eksternal
Faktor Opportunities Threats
(Peluang) (Ancaman)
SO strategi: ST strategi:
Kabupaten Bone mampu menyerap perhatian Beberapa daya tarik wisata di
pariwisata nasional yang memberikan konstribusi Kabupaten Bone seperti objek
besar untuk kepariwisataan Sulawesi Selatan. Dengan wisata alam atau buatan seperti air
Sreenghts keanekaragaman atraksi wisata serta keunikan dan terjun Ladenring dan pantai Tanjung
(Kekuatan) keklasikan objek wisata dan sejarahnya, Selain itu Pallette. Dalam hal tersebut dapat
I
objek wisatanya rata-rata telah memiliki fasilitas menjadi solusi bagi wisatawan objek
n
yang mendukung, dalam menguatkan pariwisata di wisata alam di Kabupaten Bone.
t
Kabupaten Bone sehingga menjadi salah satu
e
destinasi unggulan Sulawesi Selatan.
r
WO strategi: WT strategi:
n
Sebagai Kabupaten yang memiliki daya tarik wisata Lembaga yang terkait dan
a
budaya yang banyak dikenal masyarakat lokal maupun masyaratakat lokal bisa lebih
l
luar daerah, maka Lembaga-lembaga yang terkait memaksimalkan dalam melakukan
Weaknesses
dapat melakukan promosi objek pariwisata maupun promosi terhadap objek wisata alam
(Kelemahan)
masyarakat lokal bisa memaksimalkan promosi objek atau buatan.
wisata agar dapat menjadikan Kabupaten Bone
sebagai salah satu kujungan wisata yang terkenal di
Sulawesi Selatan.
(Sumber: Hasil Analisis Tahun 2021)

B. Kebijakan dan Strategi


a. Kebijakan Pembangunan Industri Pariwisata
Kebijakan, Strategi Pembangunan Industri Pariwisata di kabupaten Bone
Kebijakan Strategi
Mewujudkan kemitraan pengelolaan pariwisata Meningkatkan pengembangan terhadap
yang mendorong berkembang industry pengelolaan industri pariwisata di Kabupaten
pariwisata yang berdaya saing dan bertanggung Bone yang berdaya saing dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan alam dan kehidupan jawab dalam kehidupan masyarakat.
masyarakat
b. Kebijakan Destinasi Pariwisata
Kebijakan, Strategi Destinasi Pariwisata Di Kabupaten Bone

Kebijakan Strategi
Mewujudkan destinasi wisata yang aman,
1. Mengembangkan aksesibilitas sebagai
nyaman, menarik, mudah terjangkau,
penunjang dari pariwisata
berwawasan lingkungan serta
2. Mengembangkan destinasi wisata yang
berkontribusi bagi kesejahteraan
ramah lingkungan.
masyarakat

c. Kebijakan Pembangunan Pemasaran Pariwisata


Kebijakan, Strategi Pemasaran Pariwisata Di Kabupaten Bone
Kebijakan Strategi
1. Mengolah keterampilan untuk membuat
Mewujudkan pemasaran pariwisata yang ciri khas daerah yang dapat dipasarkan
efektif meningkatkan jumlah kunjungan untuk pengunjung wisata.
wisatawan nusantara dan mancanegara; 2. Meningkatkan promosi terhadap objek
wisata.

d. Kebijakan Pembangunan Kelembagaan Pariwisata


Kebijakan, Strategi Kelembagaan Pariwisata di Kabupaten Bone
Kebijakan Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan sumber
Pengembangan kelembagaan pariwisata yang daya manusia yang merupakan aspek
mampu mensinergikan penguatan organisasi penting dalam kelembagaan.
kepariwisataan, serta pembangunan SDM 2. Membentuk suatu Lembaga pariwisata
pariwisata, industry pariwisata, destinasi untuk memberikan wadah sebagai
pariwisata, dan pemasaran pariwisata. penunjang dalam meningkatkan sector
pariwisata.
A. Rencana Struktur Perwilayahan b. Bagian diluarnya disebut WBD
(Whole Business District) yang
Pariwisata
ditempati oleh bangunan yang
 Konsep struktur ruang Kabupaten
diperuntukkan untuk kegiatan
Bone
ekonomi dalam jumlah yang besar
Analisis struktur ruang untuk
antara lain pasar dan pergudangan.
menentukan konsep struktur dihasilkan
Sedangkan menurut Arthur dan Simon
dari beberapa aspek pembentuk ruang
(1973) dalam Surachman (2012), pusat kota
yang telah diidentifikasi tersebut. Dan
adalah pusat keruangan dan administrasi
dari hasil analisis struktur ruang maka
dari wilayahnya yang memiliki beberapa ciri,
dapat diketahui struktur pelayanan
yaitu:
kegiatan utamanya dimana berfungsi
a. Pusat kota merupakan tempat dari
untuk melayani skala pelayanan
generasi ke generasi menyaksikan
kecamatan atau beberapa desa.
perubahan-perubahan waktu.
Sedangkan untuk membantu struktur
b. Pusat kota merupakan tempat vitalitas
pelayanan utama terdapat sub pusat
kota memperoleh makanan dan energi,
yang melayani skala pelayanan beberapa
dengan tersebarnya pusat-pusat
desa agar tidak terlalu menumpuk di
aktivitas seperti pemerintahan, lokasi
pusat pelayanan kegiatan utama.
untuk balai kota, toko-toko besar dan
Pusat kota merupakan pusat dari
bioskop.
segala kegiatan kota antara lain politik
c. Pusat kota merupakan tempat kemana
sosial budaya, ekonomi dan teknologi.
orang pergi bekerja, tempat ke mana
Jika dilihat dari fungsinya, pusat kota
mereka ”pergi ke luar”.
merupakan tempat sentral yang
d. Pusat kota merupakan terminal dari
bertindak sebagai pusat pelayanan bagi
pusat jaringan, jalan kereta api dan
daerah-daerah di belakangnya,
kendaraan umum.
mensuplainya dengan barang-barang dan
e. Pusat kota merupakan kawasan di mana
jasa-jasa pelayanan, jasa-jasa ini dapat
kita menemukan kegiatan usaha,
disusun menurut urutan menaik dan
kantor pemerintahan, pelayanan,
menurun tergantung pada ambang batas
gudang dan industri pengolahan, pusat
barang permintaan. Pusat kota terbagi
lapangan kerja, wilayah ekonomis
dalam dua bagian:
metropolitan.
a. Bagian paling inti (The Heart of The
f. Pusat kota merupakan penghasilan
Area) disebut RBD (Retail Business
pajak yang utama, meskipun kecil
District), Kegiatan dominan pada
namun nilai bangunan yang ada di pusat
bagian ini antara lain department
kota merupakan proporsi yang besar
store, smartshop, office building,
dari segala keseluruhan kota, karena
clubs, hotel, headquarter of
pusat kota memiliki prasarana yang
economic, civic, political.
diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.
g. Pusat kota merupakan pusat-pusat fungsi administratif dan perdagangan besar,
mengandung rangkaian toko-toko eceran, kantor-kantor profesional, perusahaan jasa,
gedung bioskop, cabang-cabang bank dan bursa saham. Dalam kota kecil yang swasembada,
kawasan ini juga menyediakan fasilitas perdagangan besar mencakup pusat-pusat
administratif dan transportasi yang diperlukan.
Sedangkan pengertian sub pusat pelayanan kota adalah suatu pusat yang memberikan
pelayanan kepada penduduk dan aktivitas sebagian wilayah kota, dimana ia memiliki hierarki,
fungsi, skala, serta wilayah pelayanan yang lebih rendah dari pusat kota, tetapi lebih tinggi dari
pusat lingkungan. Digunakan analisis skalogram dimana Analisis ini digunakan untuk mengetahui
struktur ruang di Kabupaten Bone dengan menghitung jumlah sebaran fasilitas sarana dan
prasarana pariwisata.
Analisis Skalogram Kabupaten Bone
No. Pendidikan Kesehatan Peribadatan

Kecamatan Penduduk Akomodasi Rumah Puskesmas Gereja Gereja Transportasi Total


TK SD SMP SMA SMK Poliklinik Puskesmas Apotek Masjid Mushola
Sakit Pembantu Protestan Katholik

1. Ulaweng 27.574 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10

2. Palakka 26.054 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 - - - 1 9

3. Awangpone 34.233 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10

Tellu
4. 46.099 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10
Siattinge

5. Ajangale 28.835 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 - - 1 11

Dua
6. 34.241 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10
Boccoe

7. Cenrana 26.760 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 10

Tanete
8. 54.131 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 14
Riattang

Tanete

9. Riattang 49.962 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 15

Barat

Tanete

10. Riattang 45.774 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 - - - 1 11

Timur

11. Amali 21.793 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 1 - - 1 9

Tellu
12. 16.451 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 - - - 1 8
Limpoe

13. Bengo 27.801 - 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 - 1 12

14. Patimpeng 18.183 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10

15. Bonto Cani 17.861 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 - - - 1 8

16. Kahu 40.733 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 - - 1 12

17. Kajuara 36.526 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10


18. Salomekko 16.660 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10

19. Tonra 14.983 - 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 - - - 1 9

20. Liburemg 31.697 - 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - - - 1 11

21. Mare 29.199 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 - - - 1 10

22. Sibulue 35.652 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 - - - 1 8

23. Barebbo 30.200 - 1 1 1 - 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 9

24. Cina 28.564 - 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 - - 1 12

25. Ponre 15.218 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 - - 1 10

26. Lappariaja 27.647 1 1 1 1 1 - - - 1 1 1 1 1 - - 1 11

27. Lamuru 26.610 - 1 1 1 1 - - - 1 1 - 1 1 - - 1 9

Total 6 27 27 27 26 16 2 5 27 26 13 27 19 2 1 27 100
Kecamatan Pendidikan Kesehatan Peribadatan
Indeks
No. Penduduk Akomodasi Rumah Puskesmas Gereja Gereja Transportasi
TK SD SMP SMA SMK Poliklinik Puskesmas Apotek Masjid Mushola Fasilitas
Sakit Pembantu Protestan Katholik

1. Ulaweng 27.574 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6

2. Palakka 26.054 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 36,05

3. Awangpone 34.233 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25

Tellu
4. 46.099 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
Siattinge

5. Ajangale 28.835 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 49,15

Dua
6. 34.241 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6
Boccoe

7. Cenrana 26.760 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 42,6

Tanete
8. 54.131 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 50 20 3,7 - 7,6 3,7 5,2 - 100 3,7 231,65
Riattang

Tanete

9. Riattang 49.962 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 50 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 50 - 3,7 185,45

Barat

Tanete

10. Riattang 45.774 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 60,25

Timur

11. Amali 21.793 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 35

Tellu
12. 16.451 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8
Limpoe

13. Bengo 27.801 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 50 - 3,7 112,6

14. Patimpeng 18.183 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25

15. Bonto Cani 17.861 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8

16. Kahu 40.733 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 65,45

17. Kajuara 36.526 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25
18. Salomekko 16.660 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25

19. Tonra 14.983 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 37,4

20. Liburemg 31.697 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 - - - 3,7 63,65

21. Mare 29.199 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 52,65

22. Sibulue 35.652 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 - - - 3,7 29,8

23. Barebbo 30.200 - 3,7 3,7 3,7 - 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 37,45

24. Cina 28.564 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - 20 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 68,85

25. Ponre 15.218 - 3,7 3,7 3,7 3,8 6,25 - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 41,25

26. Lappariaja 27.647 16,6 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 7,6 3,7 5,2 - - 3,7 59,2

27. Lamuru 26.610 - 3,7 3,7 3,7 3,8 - - - 3,7 3,8 - 3,7 5,2 - - 3,7 35
Dalam menentukan jumlah orde menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah orde:
1+3,3 Log n
Maka dapat diperoleh hasil perhitungannya:
1+3,3 Log 27
1+3,3 (1.431)
1+4,72
Jumlah orde = 5 orde
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan hasil 5 kelas (orde) pada
Kabupaten Bone. Sebelum mengetahui urutan orde, maka perlu di ketahui
range masing-masing orde. Perhitungan range orde dilakukan sebagai
berikut:
Range orde:
𝐷𝑎𝑡𝑎𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝐷𝑎𝑡𝑎𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
range= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑟𝑑𝑒
range=(15-8)/5
range= 1,4
Range Orde
Range 1,4
Orde 1 ≥13,6 – 15
Orde 2 ≥12,2– 13,5
Orde 3 ≥10,8 – 12,1
Orde 4 ≥9,4 – 10,7
Orde 5 ≥8 – 9,3

Hasil analisis skalogram


Total Fasilitas
No. Kecamatan Penduduk Orde/Hirarki
Analisis Skalogram
1. Ulaweng 27.574 10 IV
2. Palakka 26.054 9 V
3. Awangpone 34.233 10 IV
4. Tellu Siattinge 46.099 10 IV
5. Ajangale 28.835 11 III
6. Dua Boccoe 34.241 10 IV
7. Cenrana 26.760 10 IV
8. Tanete Riattang 54.131 14 I
9. Tanete Riattang Barat 49.962 15 I
10. Tanete Riattang Timur 45.774 11 III
11. Amali 21.793 9 V
12. Tellu Limpoe 16.451 8 V
13. Bengo 27.801 12 II
14. Patimpeng 18.183 10 IV
15. Bonto Cani 17.861 8 V
16. Kahu 40.733 12 II
17. Kajuara 36.526 10 IV
18. Salomekko 16.660 10 IV
19. Tonra 14.983 9 V
20. Liburemg 31.697 11 III
21. Mare 29.199 10 IV
22. Sibulue 35.652 8 V
23. Barebbo 30.200 9 V
24. Cina 28.564 12 II
25. Ponre 15.218 10 IV
26. Lappariaja 27.647 11 III
27. Lamuru 26.610 9 V

Pengelompokan Hirarki RTRW Berdasarkan Hasil Analisis Skalogram


Pengelompokan Hirarki Hasil Analisis
No. Kecamatan
RTRW Skalogram
1. Ulaweng Sub pusat IV
2. Palakka Sub pusat V
3. Awangpone Sub pusat IV
4. Tellu Siattinge Sub pusat IV
5. Ajangale Sub pusat III
6. Dua Boccoe Sub pusat IV
7. Cenrana Sub pusat IV
8. Tanete Riattang Pusat kegiatan I
9. Tanete Riattang Barat Pusat kegiatan I
10. Tanete Riattang Timur Sub pusat III
11. Amali Sub pusat V
12. Tellu Limpoe Sub pusat V
13. Bengo Sub pusat II
14. Patimpeng Sub pusat IV
15. Bonto Cani Sub pusat V
16. Kahu Sub pusat II
17. Kajuara Sub pusat IV
18. Salomekko Sub pusat IV
19. Tonra Sub pusat V
20. Liburemg Sub pusat III
21. Mare Sub pusat IV
22. Sibulue Sub pusat V
23. Barebbo Sub pusat V
24. Cina Sub pusat II
25. Ponre Sub pusat IV
26. Lappariaja Sub pusat III
27. Lamuru Sub pusat V

Rencana struktur perwilayahan pariwisata merupakan kerangka


perwilayahan pariwisata yang terdiri dari pusat-pusat pelayanan pariwisata
yang berhierarki satu sama lain, yang memiliki fungsi sesuai dengan
karakteristik daya tarik wisata yang dikembangkannya, dihubungkan oleh
jaringan transportasi sebagai elemen pengikat. Dalam rencana struktur
perwilayahan pariwisata di Kabupaten Bone dapat di tetapkan zona inti, zona
penyangga dan zona pelayanan.

1. Zona Inti
Zona Inti merupakan main attraction suatu ODTW ditempatkan dan
aktivitas utama harus dilengkapi pula dengan fasilitas utama.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Inti
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
1. Museum Arajangnge Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
2. Manurungnge ri Matajang Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
3. BolaSoba Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
4. Kawasan Tana Bangkalae Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
5. Masjid Raya Watampone Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
6. Museum La Pawawoi Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
7. Kompleks Masjid Tua Lalebbata Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
8. Burung Tello Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
9. Wisata Kuliner Pantai Kering Kecamatan Tanete Riattang Zona Inti
10. Kuburan Petta Bettae Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
11. Taman Arung Palakka Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
12. Makam La Ummasa Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
13. Sungai Jeppe’e Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
14. Kuliner Pusat Jajan Watampone Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti
15. Uttang Manroja/Maruwwae Kecamatan Tanete Riattang Barat Zona Inti

2. Zona Penyangga
Zona Penyangga (Buffer Zone), berfungsi memisahkan main
attraction dengan aktivitas dan fasilitas pendukung. Untuk zona
penyangga daya tarik wisata di Kabupaten Bone dapat di ketahui dengan
hasil identifikasi daya tarik yang telah tertangani tetapi belum tersedia
fasilitas.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Penyangga
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
Kecamatan Tanete Riattang
1. Perkampungan Suku Bajo Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
2. Manurungnge ri Toro Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
3. Tanjung Pallette Zona Penyangga
Timur
Kecamatan Tanete Riattang
4. Waterboom Tanjung Pallette Zona Penyangga
Timur
5. Kerajinan Perak Dan Kuningan Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
6. Allamung Patue Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
7. Pembuatan Baju/tokko/bodo Kecamatan Ajanglae Zona Penyangga
8. Bendungan Sanrego Kecamatan Kahu Zona Penyangga
9. Goa Lagaroang Kecamatan Bengo Zona Penyangga

3. Zona Pelayanan
Sedangkan Zona Pelayanan yaitu suatu area dimana seluruh aktivitas dan
fasilitas pendukung dikelompokkan seperti jaringan infrastruktur dasar,
akses fasilitas, pelayanan pengunjung dan sebagainya. Untuk zona pelayanan
daya tarik wisata di Kabupaten Bone dapat diketahui dengan hasil identifikasi
daya tarik wisata yang belum tertangani.
Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone Yang Termasuk Dalam Zona Pelayanan
No. Daya Tarik Wisata Lokasi Zona
5. Bubung Paranie Kecamatan Palakka Zona Pelayanan
33. Permandian Alam Duppa Matae Kecamatan Palakka Zona Pelayanan
11. Dermaga Bajoe Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
19. Kerajinan Tangan Anemmi Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
21. Gua Jepang Kecamatan Barebbo Zona Pelayanan
10. Makam Raja-Raja Lamuru Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
17. Mangngiri Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
19. Air Terjun Ladenring Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
16. Serewara Kecamatan Lamuru Zona Pelayanan
Kompleks Makam Petta
7. Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
Ponggawae ri Matuju
8. Bubung Assangireng Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
22. Gua Janci Kecamatan Awangpone Zona Pelayanan
9. Rakka Manurung Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
10. Makam La Uliyo Bote-e Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
11. Petta Makarame’ Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
12. Permainan Sirawu Sulo ri Pongka Kecamatan Tellu Siattinge Zona Pelayanan
23. Mattanempunga Kecamatan Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
24. Lagole Kecamatan Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
13. Permandian Alam Lanca Kecamatn Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
14. Permandian Otting Kecamatn Tellu Siattingnge Zona Pelayanan
13. Makam La Patau Matanna Tikka Kecamatan Cenrana Zona Pelayanan
18. Makam Datu Salomekko Kecamatan Salomekko Zona Pelayanan
32. Bendungan Salomekko Kecamatan Salomekko Zona Pelayanan
20. Ajjongang Kecamatan Patimpeng Zona Pelayanan
25. Permandian Alam Alinge Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
15. Gua Mampu Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
16. Sumbang Labbu’ Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
17. Air Terjun Baruttung Kecamatan Ulaweng Zona Pelayanan
27. Goa Bolabatu Kecamatan Mare Zona Pelayanan
28. Pantai Ancu Allapurangeng Kecamatan Kajuara Zona Pelayanan
24. Permandian Waetuo Kecamatan Kajuara Zona Pelayanan
29. Air Terjun Ulu Ere Kecamatan Bontocani Zona Pelayanan
30. Mata Air Panassaweng Kecamatan Ponre Zona Pelayanan
12. Pantai Ujung Pattiro Kecamatan Sibulue Zona Pelayanan
18. Permandian Alam Taretta Kecamatan Amali Zona Pelayanan
20. Pantai Bonelampe Kecamatan Tonra Zona Pelayanan
21. Pasir Putih Gareccing Kecamatan Tonra Zona Pelayanan

Dalam skema perwilayahan pariwisata terdiri dari Perda RTRW Kabupaten


Bone serta sebaran fasilitas wisata dan fasilitas umum pendukung. Dalam
struktur perwilayahan pariwisata dapat ditentukan pusat pelayanan, yaitu:
2. Pusat pelayanan primer berfungsi sebagai pintu gerbang kabupaten, pusat
penyediaan fasilitas pariwisata di kabupaten, dan pusat penyebaran
kegiatan wisata ke bagian-bagian wilayah kabupaten.
3. Pusat pelayanan sekunder pariwisata berfungsi sebagai pusat pertumbuhan
pariwisata di bagian wilayah tertentu dari kabupaten.
Struktur perwilayahan pariwisata di Kabupaten Bone dapat di tentukan
berdasarkan RTRW Kabupaten Bone, berikut peta Struktur Perwilayahan
pariwisata di Kabupaten Bone.

B. Rencana Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK)


Destinasi pariwisata Kabupaten/Kota adalah destinasi pariwisata yang di
dalamnya terdapat daya tarik wisata yang memiliki kesesuaian tema skala
Kabupaten/Kota (berdaya saing provinsi) dan telah ditetapkan merupakan
kewenangan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone, diketahui kawasan pengembangan
pariwisata mengarah pada:
1. Kawasan yang diperuntukan untuk wisata budaya di Kabupaten Bone,
yang akan dikembangkan meliputi obyek wisata budaya
2. Kawasan yang diperuntukan untuk pariwisata alam terutama terkait
dengan pengembangan potensi keindahan alam pegunungan dan pantai
sebagai berikut
3. Kawasan pengembangan pariwisata buatan, terdiri dari kawasan Wisata
Water Boom dan wisata Kuliner, yang akan dikembangkan di Kabupaten
Bone.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, kegiatannya terdiri dari :
1. Kegiatan pengembangan Objek Pariwisata Unggulan;
2. Kegiatan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata;
3. Kegiatan pengembangan Daerah Tujuan Wisata;
4. Kegiatan pengembangan sosialisasi dan penerapan serta pengawasan
standarisasi;
5. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata Permandian Waetuo
kecamatan Kajuara;
6. Kegiatan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
Tanjung Pallette Kecamatan Tanete Riattang Timur;
7. Kegiatan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
Permandian Goa cempalagi;
8. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata Pantai Angku’E;
9. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata Goa Mampu.

Daya Tarik dan Jenis Daya Tarik Wisata Kabupaten Bone


Daya Tarik Wisata Sejarah dan Budaya Jenis Daya Tarik
Kecamatan Tanete Riattang
1. Kawasan Museum Arajangnge Bangunan Bersejarah
2. Kawasan Manurungnge ri Matajang Bangunan Bersejarah
3. Kawasan Bolasoba Bangunan Bersejarah
4. Kawasan Tana Bangkalae Bangunan Bersejarah
5. Kompleks Makam Kalokkoe Makam Bersejarah
6. Kawasan Bubung Tello Bangunan Bersejarah
7. Kawasan Masjid Raya Watampone Masjid Bersejarah
8. Kompleks Masjid Tua Lalebbata Masjid Bersejarah
Kecamatan Tanete Riattang Barat
1. Makam La Ummasa Makam Bersejarah
2. Kuburan Petta Bettae Makam Bersejarah
3. Kawasan Sungai Jeppe’e Wisata Budaya
4. Kawasan Museum La Pawawoi Bangunan Bersejarah
5. Bubung Paranie Bangunan Bersejarah
Kecamatan Tanete Riattang Timur
1. Kawasan Manurungnge ri Toro Bangunan Bersejarah
2. Kawasan Perkampungan Suku Bajo Wisata Budaya
Kecamatan Awangpone
1. Kawasan Kompleks Makam Petta Ponggawae ri Matuju Makam Bersejarah
2. Bubung Assangireng Bangunan Bersejarah
Kecamatan Tellu Siattinge
1. Kawasan Rakka Manurung Bangunan Bersejarah
2. Makam La Uliyo Bote-e Makam Bersejarah
4. Kawasan Petta Makarame’ Bangunan Bersejarah
5. Kawasan permainan Sirawu Sulo ri Pongka Permainan Adat
Kecamatan Cenrana
1. Kawasan makam La Patau Matanna Tikka Makam Bersejarah
Kecamatan Ajangale
1. Allamung Patue Wisata Sejarah
2. Kawasan Kerajinan Perak dan Kuningan Rumah Industri
3. Kawasan Pembuatan baju/tokko/bodo Rumah Industri
Kecamatan Lamuru
1. Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru Makam Bersejarah
2. Kawasan Serewara Wisata Budaya
4. Kawasan Mangngiri Wisata Budaya
Kecamatan Salomekko
1. Kawasan Makam Datu Salomekko Makam Bersejarah
Kecamatan Barebbo
1. Kerajinan Tangan Anemmi Rumah Industri
Kecamatan Patimpeng
1. Kawasan Ajjongang Wisata Budaya
Daya Tarik Wisata Pegunungan dan Pantai
Kecamatan Tanete Riattang Timur
1. Kawasan Tanjung Pallette Wisata Bahari
2. Kawasan Dermaga Bajoe Wisata Bahari
Kecamatan Barebbo
1. Kawasan Gua Jepang Wisata Alam
Kecamatan Awangpone
1. Kawasan Gua Janci Wisata Bahari
Kecamatan Sibulue
1. Kawasan pantai ujung pattiro Wisata Bahari
Kecamatan Tellu Siattinge
1. Kawasan Permandian Alam Lanca Wisata permandian Alam
2. Kawasan Mattanempunga Wisata Alam
3. Kawasan Lagole Wisata Alam
4. Kawasan Permandian Otting Wisata Permandian Alam
Kecamatan Dua Boccoe
1. Kawasan Gua Mampu Wisata Alam
Kecamatan Ulaweng
1. Kawasan Sumbang Labbu’ Wisata Alam
2. Kawasan Air Terjun Baruttung Wisata Pegunungan
3. Kawasan Permandian Alam Alinge Wisata Permandian Alam
Kecamatan Amali
1. Kawasan Permandian Alam Taretta Wisata Permandian Alam
Kecamatan Bengo
1. Kawasan Goa Lagaroang Wisata Alam
Kecamatan Lamuru
1. Kawasan Air Terjun Ladenring Wisata Air Pegunungan
Kecamatan Mare
1. Kawasan Goa Bolabatu Wisata Alam
Kecamatan Tonra
1. Kawasan Pantai Bonelampe Wisata Bahari
2. Kawasan Pasir Putih Gareccing Wisata Bahari
Kecamatan Kajuara
1. Kawasan Pantai Ancu Allapurangeng Wisata Bahari
2. Kawasan Permandian Waetuo Wisata Permandian Alam
Kecamatan Kahu
1. Kawasan Bendungan Sanrego Wisata Alam
Kecamatan Bontocani
1. Kawasan Air Terjun Ulu Ere Air Terjun pegunungan
Kecamatan Ponre
1. Kawasan Mata Air Panassaweng Wisata Pegunugan
Tanete Riattang Barat
1. Kawasan Uttang Manroja/Maruwwae Wiasta Alam
2. Kawasan Taman Arung Palakka Wisata Alam
Kecamatan Salomekko
1. Kawasan Bendungan Salomekko Wisata Alam
Kecamatan Palakka
1. Kawasan Permandian Alam Duppa Matae Wisata Permandian Alam
Daya Tarik Wisata Buatan
Kecamatan Tanete Riattang Timur
1. Kawasan Wisata Water Boom Tanjung Palatte Wisata Hiburan Dan Rekreasi
Kecamatan Tanete Riattang Barat
1. Kawasan Wisata Kuliner Jajan Watampone Wisata Kuliner
Kecamatan Tanete Riattang
1. Kawasan Wisata Kuliner Pantai Kering Wisata Kuliner
Sumber: RTRW Kabupaten Bone
Berdasarkan tabel 10.6, diketahui daya tarik wisata per kecamatan di
Kabupaten Bone, dimana daya tarik wisata sejarah dan budaya terdapat di 11
kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bone diantaranya yaitu Kecamatan
Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Awangpone,
Tellu Siattinge, Cenrana, Ajangale, Lamuru, Salomekko, Barebbo, dan
Patimpeng. Untuk daya tarik wisata pegunungan dan pantai terdapat di 19
Kecamatan di Kabupaten Bone diantaranya yaitu Kecamatan Tanete Riattang
Timur, Barebbo, Awangpone, Sibulue, Tellu Siattinge, Dua Boccoe, Ulaweng,
Amali, Bengo, Lamuru, Mare, Tonra, Kajuara, Kahu, Bontocani, Ponre, Tanete
Riattang Barat, Salomekko, Palakka. Sedangkan untuk daya tarik wisata buatan
terdapat di 3 kecamatan di Kabupaten Bone diantaranya yaitu Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Tanete Riattang Barat, dan Tanete Riattang.
Untuk menentukan Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) selanjutnya
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan berbagai objek dan daya tarik wisata sesuai
dengan lokasi serta homogenitasnya
2. Setiap DPK terbentuk oleh kemudahan aksesibilitas dan ketersediaan
sarana penunjang
3. DPK yang terbentuk merupakan satu wilayah kawasan wisata yang
mengelompok
4. DPK disusun dengan mempertimbangkan hasil penyususnan struktur
perwilayahan
5. Dalam 1 DPK dibatasi berdasarkan batas Administratif
6. DPK terdiri dari wisata yang sifatnya unggulan (diminati) atau
(tertangani/tidak)
7. Menyusun list DPK yang terbentuk
8. Memberikan nama 1 DPK yang terbentuk yang merujuk seluruh daya tarik

Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) Daya Tarik Wisata


Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru
Kawasan Serewara
DPK Bagian Barat Kawasan Mangngiri
Kawasan Air Terjun Ladenring
Kawasan Goa Lagaroang
Kawasan Museum Arajangnge
Kawasan Manurungnge ri Matajang
DPK Bagian Kota Watampone Kawasan Bolasoba
Kawasan Tana Bangkalae
Kompleks Makam Kalokkoe
Kawasan Bubung Tello
Kawasan Masjid Raya Watampone
Kompleks Masjid Tua Lalebbata
Makam La Ummasa
Kuburan Petta Bettae
Kawasan Sungai Jeppe’e
DPK Bagian Kota Watampone Kawasan Museum La Pawawoi
Bubung Paranie
Kawasan Manurungnge ri Toro
Kawasan Perkampungan Suku Bajo
Kawasan Tanjung Pallette
Kawasan Dermaga Bajoe
Kawasan Wisata Water Boom Tanjung Palatte
Kawasan Wisata Kuliner Jajan Watampone
Kawasan Wisata Kuliner Pantai Kering
Kawasan Ajjongang
Kawasan Makam Datu Salomekko
Kawasan Air Terjun Ulu Ere
Kawasan Bendungan Sanrego
DPK Bagian Selatan
Kawasan Pantai Bonelampe
Kawasan Pasir Putih Gareccing
Kawasan Pantai Ancu Allapurangeng
Kawasan Permandian Waetuo
Kawasan Mata Air Panassaweng
Kerajinan Tangan Anemmi
DPK Bagian Timur Kawasan Gua Jepang
Kawasan pantai ujung pattiro
Kawasan Goa Bolabatu
Allamung Patue
Kawasan Kerajinan Perak dan Kuningan
Kawasan Pembuatan baju/tokko/bodo
Kawasan Gua Mampu
Kawasan makam La Patau Matanna Tikka
Kawasan Permandian Alam Taretta
Kawasan Sumbang Labbu’
Kawasan Air Terjun Baruttung
DPK Bagian Utara Kawasan Permandian Alam Alinge
Kawasan Kompleks Makam Petta Ponggawae ri
Matuju
Bubung Assangireng
Kawasan Gua Janci
Kawasan Permandian Alam Lanca
Kawasan Mattanempunga
Kawasan Lagole
Kawasan Permandian Otting

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa di Kabupaten Bone terdapat


5 Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) diantaranya yaitu DPK bagian barat,
DPK bagian kota watampone, DPK bagian selatan, DPK bagian timur dan DPK
bagian utara.
Untuk mampu menentukan Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten
(KPPK) dan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) dilakukan analisis
Fandeli. Berikut penilaian yang digunakan dalam analisis Fandeli dengan
membagi 5 kelas yaitu:
1. Sangat buruk (Nilai Skor 1)
2. Buruk (Nilai Skor 2)
3. Sedang (Nilai Skor 3)
4. Baik (Nilai Skor 4)
5. Sangat baik (Nilai Skor 5)

Analisis Fandeli DPK Bagian Barat


DPK Bagian Barat

Makam Raja-Raja Lamuru

Air Terjun Ladenring


Kawasan Mangngiri
kawasan Serewara

Goa Lagaroang
Indikator Subindikator Jumlah

Atraksi Pemandangan atau karakter lain 4 3 3 4 3 17

Kemudahan Pencapai Lokasi 3 2 2 4 2 13

Waktu Tempuh 3 2 2 4 2 13
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 2 2 3 2 12

Penunjuk Arah Menuju Objek 4 2 2 4 2 14

Ketersediaain Pusat Informasi 2 2 2 4 2 12

Promosi oleh Pemda 2 2 2 3 2 11


Informasi dan Promosi
Promosi oleh Pengelola/Masyarakat 2 2 3 3 2 12

Dukungan Paket Wisata 2 3 3 3 2 13

Fasilitas Belanja 3 2 2 3 2 12

Fasilitas Keamanan 3 2 2 2 2 11
Pelayanan
Kebersihan 3 2 2 3 2 12

Tempat Parkir 2 2 2 3 2 11

Nilai Total 36 28 29 43 27 163

Persentase 22% 17% 18% 26% 16% 100%

Rangking II IV III I V
Analisis Fandeli DPK Bagian Kota Watampone
DPK Bagian Kota Watampone

Manurungnge ri Matajang

Perkampungan Suku Bajo


Masjid Raya Watampone
Kawasan Bubung Tello

Kuburan Petta Battae

Wisata Kuliner Pantai


Manurungnge ri Toro
Museum La Pawawoi
Museum Arajangnge

Wisata Water Boom

Wisata Kuliner Jajan


Masjid Tua Lalebata

Makam La Ummasa
Makam Kalokkoe

Tanjung Pallette

Tanjung Palatte
Tana Bangkalae

Burung Paranie

Dermaga Bajoe
Sungai Jeppe’e

Watampone
Bolasoba
Indikator Subindikator Jumlah

Kering
Atraksi Pemandangan atau karakter lain 4 4 4 3 3 3 5 3 3 2 2 4 3 2 3 5 5 5 3 4 70
Kemudahan Pencapai Lokasi 4 4 5 2 2 1 5 2 2 1 1 5 2 1 1 5 5 5 2 4 59
Waktu Tempuh 4 4 4 3 2 2 5 2 2 2 1 5 2 1 1 5 5 5 3 4 62
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 4 4 2 2 2 5 2 2 2 1 5 2 1 1 5 5 5 3 4 60
Penunjuk Arah Menuju Objek 4 4 4 2 2 1 5 2 2 1 1 5 1 1 1 5 5 5 1 4 56
Ketersediaain Pusat Informasi 4 4 3 2 2 1 5 2 1 2 1 5 1 1 2 5 5 5 1 3 55
Promosi oleh Pemda 3 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 4 1 1 1 4 4 5 2 3 51
Informasi dan
Promosi Promosi oleh
3 3 3 2 3 2 5 2 2 1 1 4 1 1 1 4 4 5 2 3 52
Pengelola/Masyarakat
Dukungan Paket Wisata 3 4 4 2 2 2 5 2 2 2 2 4 2 2 2 5 4 5 2 3 59
Fasilitas Belanja 4 3 4 2 2 2 5 2 2 2 1 3 1 1 1 4 4 5 4 5 57
Fasilitas Keamanan 3 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 3 1 1 1 4 4 3 3 3 49
Pelayanan
Kebersihan 3 3 4 2 2 2 5 2 2 2 1 3 1 1 1 4 4 4 3 3 52
Tempat Parkir 4 3 3 2 2 2 5 2 2 1 1 3 1 1 1 4 4 4 3 3 51
Nilai Total 46 46 48 28 28 24 65 27 27 20 15 53 19 15 17 59 58 61 32 46 733
Persentase 6% 6% 7% 4% 4% 3% 9% 4% 4% 3% 2% 7% 2% 2% 2% 8% 7% 8% 4% 6% 100%
Rangking VII VII VI IX IX XI I X X XII XV V XIII XV XIV III IV II VIII VII
Analisis Fandeli DPK Bagian Selatan
DPK Bagian Selatan

Pasir Putih Gareccing

Permandian Waetuo
Bendungan Sanrego
Kawasan Ajjongang

Pantai Bonelampe
Air Terjun Ulu Ere

Allapurangeng
Makam Datu

Pantai Ancu
Salomekko
Indikator Subindikator Jumlah

Atraksi Pemandangan atau karakter lain 3 3 4 3 5 5 4 5 32


Kemudahan Pencapai Lokasi 3 3 3 3 5 5 3 5 30
Waktu Tempuh 3 3 3 3 5 5 3 5 30
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 3 3 3 4 5 3 5 29
Penunjuk Arah Menuju Objek 3 3 3 2 5 5 3 5 29
Ketersediaain Pusat Informasi 2 2 2 2 5 5 3 5 26
Informasi dan Promosi oleh Pemda 2 2 2 2 4 5 3 4 24
Promosi Promosi oleh Pengelola/Masyarakat 2 2 2 2 4 5 3 4 24
Dukungan Paket Wisata 3 3 3 3 5 5 3 5 30
Fasilitas Belanja 3 2 3 3 5 4 3 5 28
Fasilitas Keamanan 2 2 2 2 4 4 2 4 22
Pelayanan
Kebersihan 2 2 2 2 4 4 2 4 22
Tempat Parkir 2 2 2 2 4 4 2 4 22
Nilai Total 33 32 34 32 59 61 37 60 348
Persentase 9% 9% 10% 9% 17% 18% 11% 17% 100%
Rangking VII VI V VI III I IV II
Analisis Fandeli DPK Bagian Timur
DPK Bagian Timur

Pantai Ujung Pattiro


Kerajinan Tangan

Goa Bolabatu
Panassaweng

Gua Jepang
Mata Air

Anemmi
Indikator Subindikator Jumlah

Atraksi Pemandangan atau karakter lain 4 3 4 5 3 19


Kemudahan Pencapai Lokasi 3 2 4 5 2 16
Waktu Tempuh 3 2 4 5 2 16
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 3 4 5 2 17
Penunjuk Arah Menuju Objek 3 2 4 5 2 16
Ketersediaain Pusat Informasi 2 1 3 5 2 13
Promosi oleh Pemda 2 1 3 4 2 12
Informasi dan Promosi
Promosi oleh Pengelola/Masyarakat 2 2 3 4 2 13
Dukungan Paket Wisata 3 2 4 5 3 17
Fasilitas Belanja 2 2 3 5 2 14
Fasilitas Keamanan 2 2 3 4 2 13
Pelayanan
Kebersihan 2 2 3 4 2 13
Tempat Parkir 2 2 3 4 2 13
Nilai Total 33 26 45 60 28 192
Persentase 17% 13% 23% 31% 14% 100%
Rangking III V II I IV
Analisis Fandeli DPK Bagian Utara
DPK Bagian Utara

Permandian Alam

Permandian Alam

Permandian Alam
Baju/tokko/bodo

mattanempunga
Makam La Patau

Sumbang Labbu’

Kawasan Lagole
Allamung Patue

Kerajinan Perak

Matanna Tikka
dan Kuningan

Ponggawae ri
Makam Petta
Gua Mampu

Permandian
Assangireng
Pembuatan

Baruttung
Air Terjun

Gua Janci
Bubung
Matuju
Taretta

Otting
Alinge

Lanca
Indikator Subindikator Jumlah

Atraksi Pemandangan atau karakter lain 3 3 2 4 3 5 5 5 4 3 3 3 5 3 3 4 58


Kemudahan Pencapai Lokasi 3 2 2 3 2 5 5 5 3 3 2 3 4 3 2 4 51
Waktu Tempuh 3 2 2 3 2 5 5 5 3 3 2 3 4 3 2 4 51
Aksesibilitas
Kondisi Jalan 3 2 2 3 2 5 5 4 3 3 2 3 4 3 2 4 50
Penunjuk Arah Menuju Objek 2 2 2 3 2 5 5 4 3 3 2 2 4 2 2 4 47
Ketersediaain Pusat Informasi 2 2 2 3 1 5 4 4 3 2 2 2 4 2 2 4 44
Informasi dan Promosi oleh Pemda 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 38
Promosi Promosi oleh Pengelola/Masyarakat 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 37
Dukungan Paket Wisata 3 2 1 3 2 5 4 4 3 2 2 2 3 3 1 4 44
Fasilitas Belanja 3 2 2 2 2 4 3 4 2 2 1 2 4 2 2 3 40
Fasilitas Keamanan 2 1 1 2 2 4 3 3 2 2 1 1 3 2 2 3 34
Pelayanan
Kebersihan 2 1 1 2 2 4 3 3 2 1 1 1 3 2 2 3 33
Tempat Parkir 2 1 1 2 2 4 3 3 2 1 1 1 3 2 2 3 33
Nilai Total 32 24 22 34 26 59 51 50 34 29 23 27 47 31 25 46 560
Persentase 6% 4% 3% 6% 5% 10% 9% 8% 6% 5% 4% 5% 8% 5% 4% 8% 100%
Rangking VII XIII XV VI XI I II III VI IX XIV X IV VIII XII V
C. Rencana Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK)
Rencana kawasan pengembangan pariwisata merupakan arahan
pembangunan kawasan pariwisata yang menurut hasil analisis dapat menjadi
andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mencapai visi misi
pengembangan kepariwisataan daerah. Berdasarkan hasil analisis fandeli
Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) Kabupaten Bone
dapat diperoleh sebagai berikut:
Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK)
Destinasi Pariwisata
KPPK Keterangan
Kabupaten (DPK)
Kawasan Air Terjun Ladenring Unggulan
Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru
DPK Bagian Barat Kawasan Mangngiri
Kawasan Serewara
Kawasan Goa Lagaroang
Kawasan Masjid Raya Watampone Unggulan
Kawasan Wisata Water Boom Tanjung
Palatte
Kawasan Tanjung Pallette
Kawasan Dermaga Bajoe
Kawasan Museum La Pawawoi
Kawasan Bolasoba
Kawasan Museum Arajangnge
Kawasan Manurungnge ri Matajang
Kawasan Wisata Kuliner Pantai Kering
DPK Bagian Kota Kawasan Wisata Kuliner Jajan Watampone
Watampone Kawasan Tana Bangkalae

Kompleks Makam Kalokkoe

Kompleks Masjid Tua Lalebbata


Makam La Ummasa
Kawasan Bubung Tello
Kuburan Petta Bettae
Kawasan Sungai Jeppe’e
Bubung Paranie
Kawasan Perkampungan Suku Bajo
Kawasan Manurungnge ri Toro
Kawasan Pasir Putih Gareccing Unggulan
DPK Bagian Selatan Kawasan Permandian Waetuo
Kawasan Pantai Bonelampe
Kawasan Pantai Ancu Allapurangeng
Kawasan Air Terjun Ulu Ere
Kawasan Makam Datu Salomekko
Kawasan Bendungan Sanrego
Kawasan Ajjongang
Kawasan pantai ujung pattiro Unggulan
Kawasan Gua Jepang
DPK Bagian Timur Kawasan Mata Air Panassaweng
Kawasan Goa Bolabatu
Kerajinan Tangan Anemmi
Kawasan Permandian Alam Taretta Unggulan
Kawasan Sumbang Labbu’
Kawasan Air Terjun Baruttung
Kawasan Permandian Alam Lanca
Kawasan Permandian Otting
Kawasan Gua Mampu
Kawasan Permandian Alam Alinge
Allamung Patue
DPK Bagian Utara
Kawasan Mattanempunga
Kawasan Kompleks Makam Petta Ponggawae
ri Matuju
Kawasan Gua Janci
Kawasan makam La Patau Matanna Tikka
Kawasan Lagole
Bubung Assangireng
Kawasan Pembuatan baju/tokko/bodo

Berdasarkan Tabel 10.11 kawasan pengembangan pariwisata Kabupaten


Bone, berdasarkan hasil analisis fandeli terdapat 5 destinasi pariwisata
kabupaten yang menjadi objek wisata unggulan diantaranya yaitu di DPK
bagian barat yaitu kawasan air terjun ladenring, DPK bagian kota watampone
yaitu kawasan masjid raya watampone, DPK bagian selatan yaitu kawasan pasir
putih gareccing, DPK bagian timur yaitu kawasan pantai ujung pattiro, dan
untuk DPK bagian utara yaitu kawasan permandian alam taretta.
D. Rencana Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK)
Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,
daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Berikut KSPK
Kabupaten Bone berdasarkan hasil analisis fandeli.
Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK)
Destinasi Pariwisata
KSPK
Kabupaten (DPK)
Kawasan Air Terjun Ladenring
DPK Bagian Barat
Kawasan Makam Raja-Raja Lamuru
Kawasan Masjid Raya Watampone
DPK Bagian Kota
Kawasan Wisata Water Boom Tanjung
Watampone
Palatte
Kawasan Pasir Putih Gareccing
DPK Bagian Selatan
Kawasan Permandian Waetuo
Kawasan pantai ujung pattiro
DPK Bagian Timur
Kawasan Gua Jepang
Kawasan Permandian Alam Taretta
DPK Bagian Utara
Kawasan Sumbang Labbu’
Kebijakan, Strategi, Program, Stakeholder, serta Tahun Pelaksanaan

Tahun Pelaksanaan
Kebijakan Program Indikator Capaian Stakeholder
Strategi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
Mewujudkan kemitraan Meningkatkan - Peningkatan kualitas dan - Meningkatnya kualitas - Dinas pariwisata
dan kebudayaan
pengelolaan pariwisata pengembangan pelayanan usaha produk yang berdaya
Kab Bone
yang mendorong terhadap pengelolaan pariwisata saing. - Pengelola daya
tarik wisata
berkembang industry industri pariwisata di
- Peningkatan kemampuan - Terwujudnya pengelolaan - Usaha pariwisata
pariwisata yang berdaya Kabupaten Bone yang - Dinas
SDM dalam pengelolaan industri pariwisata yang
Perdagangan,
saing dan bertanggung berdaya saing dan
usaha pariwisata yang kredibel dan berdaya Perindustr ian,
jawab terhadap bertanggung jawab - Koperasi Dan
berdaya saing. saing
UKM
lingkungan alam dan dalam kehidupan
- Peningkatan - Berkembangnya produk - Masyarakat
kehidupan masyarakat masyarakat.
standardisasi seluruh wisata buatan yang ada

usaha pariwisata di setiap usaha

pariwisata.

Mewujudkan destinasi 1. Mengembangkan - Penyediaan - Tersedianya aksebilitas - Penduduk Lokal


- Dinas pariwisata
wisata yang aman, aksesibilitas aksesibilitas sebagai penunjang pariwisata
dan kebudayaan
nyaman, menarik, mudah sebagai penunjang dari Kabupaten Bone

terjangkau, berwawasan penunjang dari pariwisata

lingkungan serta pariwisata - Peningkatan kualitas - meningkatnya kualitas dan

berkontribusi bagi dan kapasitas sarana kapasitas sarana

prasarana dasar di prasarana dasar di


kesejahteraan 2. Mengembangkan sekitar lokasi Daya sekitar lokasi ODTW

masyarakat destinasi wisata Tarik Wisata.

yang ramah

lingkungan - Pengembangan - Berkembangnya Kawasan


kawasan sebagai ODTW dengan

sebagai Daya Tarik mempertahankan keaslian

Wisata dengan local.

mempertahankan

keaslian lokal.

- Pengembangan - Berkembangnya jejaring -


jejaring manajemen manajemen kunjungan

kunjungan terpadu terpadu dengan ODTW

dengan Daya Tarik terkait disekitar lokasi

Wisata terkait di dalam konteks regional,

sekitar lokasi dalam maupun nasinal dan

konteks regional, internasional

maupun nasional dan

internasional

Mewujudkan pemasaran 1. Mengolah - Mengadakan pelaksanaan - Terlaksana promosi pada - Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kab.
pariwisata yang efektif keterampilan promosi pada obyek obyek wisata
Bone
meningkatkan jumlah untuk membuat wisata - Biro perjalanan
kunjungan wisatawan ciri khas daerah - Perintisan dan - Berkembangnya Kerjasama Wisata , Pengelola
Objek Wisata
nusantara dan yang dapat pengembangan terpadu pemasaran antar
- Media massa
mancanegara dipasarkan untuk kerjasama terpadu Kawasan dan stakeholder (Sosial Media)
- Masyarakat
pengunjung pemasaran antar pariwisata

wisata. kawasan dan

2. Meningkatkan stakeholder

promosi pariwisata

terhadap objek - Peningkatan kualitas - Meningkatnya kualitas


wisata. produk obyek wisata produk obyek wisata sesuai

yang sesuai dengan dengan kebutuhan dan

kebutuhan dan keinginan keinginan wisatawan.

wisatawan.

Pengembangan 1. Meningkatkan - Pembentukan Dinas dan - Terbentuknya Dinas dan - Pengelola daya
tarik wisata
kelembagaan pariwisata pemberdayaan kelembagaan pariwisata juga kelembagaan
- Masyarakat
yang mampu sumber daya pariwisata - Pemerintah

mensinergikan manusia yang - Peningkatan anggaran untuk - Meningkatnya anggaran


penguatan organisasi merupakan pengembangan Pariwisata untuk pengembangan

kepariwisataan, serta aspek penting pariwisata

pembangunan SDM dalam - Peninjauan kembali - Terlaksanya peninjauan


pariwisata, industry kelembagaan. terhadap perkembangan Kembali perkembangna
pariwisata, destinasi Pariwisata pariwisata
pariwisata dan 2. Membentuk - Penyuluhan sosialisasi sadar - Terlaksanya penyuluhan
pemasaran pariwisata . suatu Lembaga wisata sosialisasi sadar wisata.

pariwisata
pariwisata untukuntuk memberikan
wadah sebagai penunjang
memberikan
dalam
wadah meningkatkan sector
sebagai
pariwisata.
penunjang dalam

meningkatkan

sector

pariwisata
Watampone, DPK Bagian Selatan, DPK
Kesimpulan
Bagian Timur, dan DPK Bagian Utara. Selain
Kabupaten Bone terletak di bagian
itu berdasarkan hasil analisis yang telah
Timur Provinsi Sulawesi Selatan dan bagian
dilakukan dapat di ketahui Kawasan
Barat Teluk Bone dengan potensi
Pengembangan Pariwisata Kabupaten
sumberdaya alam yang cukup menjanjikan
(KPPK). Untuk Kawasan Strategis
untuk dikembangkan, disamping memiliki
Pariwisata Kabupaten (KSPK) di Kabupaten
luas wilayah yang relatif luas. Kabupaten
Bone yaitu Kawasan air terjun ladenring dan
Bone memiliki daya tarik wisata
kawasan makam raja-raja lamuru untuk DPK
berdasarkan RTRW terbagi menjadi 3 yaitu
Bagian Barat, kawasan masjid raya
wisata budaya, wisata alam, serta wisata
watampone dan kawasan wisata water boom
buatan. Kabupaten Bone memiliki daya tarik
tanjung pallatte untuk DPK Kota
wisata budaya sebanyak 31, daya tarik
watampone, kawasan pasir putih gareccing
wisata alam sebanyak 28, dan wisatan
dan kawasan permandian waetuo untuk DPK
buatan sebanyak 3. Dari berbagai objek
bagian selatan, kawasan pantai ujung
wisata yang terdapat di Kabupaten Bone,
pattiro dan kawasan gua jepang untuk DPK
dapat diketahui Destinasi Pariwisata
bagian timur, kawasan permandian alam
Kabupaten (DPK) yang terdiri dari 5 yaitu
taretta dan kawasan sumbang labbu’ untuk
DPK Bagian Barat, DPK Bagian Kota
DPK Bagian utara.

Anda mungkin juga menyukai