Anda di halaman 1dari 9

BAB XII

MENGGAMBAR
Teknologi Animasi
BACKGROUND

atau rumit sesuai dengan naskah dan tujuan


cerita yang dibuat (Gambar: 12.1 A,B).
A. Persiapan alat dan bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses
menggambar back-ground dan layouting
adalah;
1. Alat
a. Meja gambar
b. Meja animasi dengan light box
c. Lampu baca
d. Kuas, ukuran #3, #4, dan #6, kuas medium
dan detail kecil ukuran 1 1/2" untuk bidang
luas
e. Palet, tempat melakukan mixing warna
f. Pensil tipe 2B, B, HB, 6B
g. Rautan, sebagai peruncing pensil
h. Penghapus
i. Pelubang kertas, digunakan untuk lubang
kertas animasi
j. Pegbars
k. Komputer yang dilengkapi dengan software Gambar: 12.1 A, B
Background disesuaikan dengan suasana
pewarnaan digital (pho-toshop). dan alur cerita
Gambar background adalah sebuah karya seni
2. Bahan yang digunakan sebagi latar belakang dari
a. Cat, digunakan untuk pewarnaan dengan sebuah scene atau adegan animasi 2D.
teknik manual. Diharap-kan menggunakan Gambar diletakkan di bawah animasi sel
cat air karena dapat digunakan dengan sehingga obyek animasi sel tampak bergerak di
teknik transparansi maupun opaque, tetapi atas lebih dari satu layer dapat diletakkan di
juga diperbolehkan meng-gunakan cat atas gambar background untuk menghasilkan
poster. ani-masi yang lebih detail.

b. Kertas animasi/cell, sebagai ba-han untuk Terdapat beberapa tahapan dalam


menggambar. menggambar background. Bagian penting dari
tahap tersebut adalah tahap membuat Key
Backgrounds, yaitu sebuah sketsa latar
belakang yang merupakan visualisasi konsep
mengacu pada naskah animasi untuk
memberikan acuan mengenai range warna
B. Background yang digunakan dan suasana yang ingin
diciptakan dari sebuah adegan animasi.
Background bisa diartikan dengan lokasi dan
setting dalam semua tampilan suatu kegiatan Sebuah Key Backgrounds digunakan oleh
berlangsung secara luas tidak hanya difilm tapi background artists sebagai referensi dalam
dalam pementasan drama, fotografi, maupun menciptakan sebuah final artwork latar
dalam dunia entertaintmen (hiburan). belakang atau background adegan yang lebih
Background menduduki tempat yang sangat detail.
vital titak jarang dalam dunia film layar lebar Background dapat menciptakan sebu-ah dunia
menge-luarkan dana yang sangat besar demi imajinasi yang merupakan dunia dari karakter
menunjang adegan tokoh berlang-sung. Secara animasi yang ditampilkan “they create the
umum background dibuat secara sederhana imagi-nary world that the characters inhabit.”

176 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Pelalui penggunaan teknik pewarnaan dan rasa keeper-cayaan yang akan terjadi pada
pencahayaan yang tepat sebuah background sebu-ah aksi peran dalam film animasi.
dapat men-ciptakan emosi dan kontinuitas dari
Pada prinsipnya, peranan back-ground yang
adegan.
menonjol hanya seke-dar pendukung dari
Background selalu memilki sifat melengkapi sebuah adegan, dan karakter yang dibuat.
tokoh dan tampil sebagai pendukung. Peranan background hanya menciptakan du-
Background pada umum-nya ditampilkan nia imajiner untuk karakter sekaligus menyoroti
dengan penggambar-an yang soft dengan tingkah laku dalam adegan menjadi lebih
pencahayaan yang difokuskan pada pusat per- berkesan, dengan cara bisa berupa penonjolan
hatian yaitu pergerakan karakter animasi. warna, pen-cahayaan, perspektif, tata letak,
Hanya pada bagian pusat perhatian gambar dan efek-efek tertentu lainnya.
background ditam-pilkan dengan lebih kuat.
Background dalam film animasi se-cara umum
bisa dibedakan menjadi dua macam; yaitu latar
1. Background dalam animasi depan (over-lays), dan latar belakang
Dalam dunia animasi perancangan secara (underlays). Perlu diingat bahwa peranan
keseluruhan background dibu-at berdasarkan background hanya penunjang the background
naskah dalam cerita, secara khusus must always complement and enhance the
memerlukan porsi tersendiri, pekerjaan ini character, never overpower it.
memerlukan orang khusus yang disebut (back-
ground artist). Pembuatan detail ukur-an dan 2. Aspek gambar background
rancangan background secara keseluruhan
Terdapat dua aspek yang diperha-tikan dalam
disesuaikan dengan ka-rakter, khususnya
proses menggambar background yaitu aspek
dalam perban-dingan ukuran, begitu juga dalam
teknik dan aspek psikologis.
pewarnaan secara keseluruhan (Gambar: 12.2
A, B). a. Aspek Teknis
Dalam pengerjaannya, proses efek khusus dari Dalam menggambar background se-buah
karakter dalam sebuah film animasi dapat kesan dimensional harus dapat dtampilkan
diubah setiap frame atau setiap bingkai yang dengan baik, kesan di-mensi tersebut
lain untuk menciptakan ilusi aksi. diciptakan dengan aspek teknik, yaitu teknik
perspektif gambar, dan teknik kesan gelap
terang dan bayangan.
 Teknik Perspektif Gambar
Perspektif adalah perubahan semu obyek
akibat pengaruh jarak dan le-tak sudut pandang
pengamat pada obyek. Perspektif disebut juga
gam-bar proyeksi sentral, karena dalam satu
gambar sudah tampak bagian depan, atas, dan
samping.
 Teknik Kesan Gelap Terang dan Bayangan
Untuk dapat menciptakan kesan ru-ang yang
kuat sebuah ambar background harus
dilengkapi dengan efeek pencahayaan yang
sesuai. Efek pencahayaan ditampilkan dalam
gambar dengan menunjukkan bagian gelap
dan terang dari gambar serta pencitraan
bayangan yang tercipta mengacu kepada arah
datangnya cahaya atau posisi sumber cahaya.
Gambar: 12.2 A, B
Diperlukan detail dalam background

Fungsi latar belakang sangat berpe-ran


menciptakan dampak emosional berurutan
pada setiap framenya sehingga menimbulkan
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 177
Teknologi Animasi

b. Aspek Psikologi 3. Pengerjaan


Background artis memulai proses menggambar
background menngacu pada naskah dan
masukan dari infor-masi yang dikumpulkan
pada tahap koordinasi proses pengerjaan.
Gambar perencanaan sketsa dasar
background terdiri atas, tampak atas, tampak
depan, dan perspektif. Ketiga gambar sketsa
dasar tersebut digu-nakan untuk memberikan
pemaham-an menyeluruh mengenai lingkungan
background.

 Penyempurnaan gambar dasar perspektif


background.
 Pewarnaan gambar.
 Penyelesaian akhir.
Ketiga tahap di atas dapat dilakukan secara
manual maupun digital 2D maupun 3D sesuai
dengan teknik produksi yang digunakan.

4. Konsultasi
Setelah gambar jadi kemudian dikon-sultasikan
pada sutradara, sangat memungkinkan terjadi
Gambar: 12.3 A, B revisi pada tahap ini.
Teknik perspektif dan psikologis
dalam background
5. Final artwork
Setelah gambar background menda-pat
persetujuan, gambar dilengkapi dengan
Selain aspek teknis perlu juga diperhatikan
keterangan atau data scene.
aspek psikologi. Sebuah gambar background
harus mampu menampilkan atau memperkuat
sua-sana psikologis (Gambar: 12.3 A, B).
3. Layout
layout Artist bertanggung jawab un-tuk
Pencapaian aspek psikologi untuk mencapai
menentukan bagaimana sebuah adegan
kesan dramatis dalam sebuah adegan. Hal ini
dibangun secara teknis. Sebuah pertemuan
dapat dicapai melalui pencitraan warna, cahaya
dilakukan oleh sutradara perencana adegan,
serta visualisasi suasana seting.
penga-rah efek, dan bagian layout untuk
menentukan bagaimana sebuah adegan
divisualisasikan termasuk ba-gaimana
C. Prosedur kerja menggam-bar department layout menset adegan.
background
Layout menyediakan bidang dimana animator
Tahapan menggambar background terdiri dari akan menganimasikan ka-rakter dan efek serta
beberapa bagian, yaitu: mempersiapkan background yang kemudian
akan diwarna oleh background artist.
1. Koordinasi
Sebelum memulai proses menggam-bar Layout artist bertugas menganalisa adegan
seorang background artis harus berkodinasi kemudian menerjemahkan bagaimana
dengan sutradara mau-pun bagian warna (color merancang teknis ke da-lam tingkatan cell atau
stylist) mengenai aspek teknis maupun psi- lebih dikenal dengan level diagram (Gambar:
kologi dari background. 12.4). Penampilan layout disesuaikan dengan
peran dan ekpos cerita untuk menghasilkan
2. Persiapan hasil gambar yang berbobot (Gambar: 12.5 dan
Pada tahap ini seorang background artis 12.6).
mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam proses menggambar
background.
178 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Teknologi Animasi

Sekalipun layout tidak pernah muncul pada


karya akhir, mereka memiliki peran penting
dalam menciptakan sebuah adegan film
animasi yang sempurna.

Gambar: 12.4
Level diagram/ tingkatan cell

Gambar: 12.7
Contoh scene planning sebuah adegan animasi

Seorang Layout Artist harus memiliki


Gambar: 12.5 pengetahuan yang mendalam me-ngenai
Final artwork long shot perspektif, desain, dan kerja kamera pada
animasi. Mereka juga perlu memahami tentang
animasi karakter, animasi efek, penitaan dan
penwarnaan background, dan ke-mampuan
menggambar berbagai macam objek dalam
berbagai.

D. Departement layout
Layout department bertanggung jawab
Gambar: 12.6 mempersiapkan bagian bagian berikut ini dari
Final artwork full shot
sebuah susunan atau level cell sebuah adegan
Sebuah susunan level diagram yang (Gambar: 12.7).
menggunakan cell diupayakan tidak lebih dari 5
1. Background (B.G.)
tingkatan walaupun dengan pekembangan
Bagian hyang berada pada bagian terbawah
teknik produk-si tingkatan layer dapat lebih dari
susunan cell berisi gambar latar belakang.
lima tingkat.
2. Underlay (U.L.)
Pada umumnya tingkatan layer dari sebuah
Cell ini berisi property atau elemen dari
adegan terdiri atas back-ground cell,
background yang bergerak namun berada di
charactercell, effect cell, overlay cell.
bawah animasi karakter.
4. Layout Artist 3. Overlay/Underlay (O.L./ U.L.)
Cell ini berisi property atau elemen dari
Layout Artist mempersiapkan bidang gambar
background yang bergerak dan berada di
untuk animator. Mereka mempersiapkan
antara animasi karakter.
background untuk setiap adegan, mengacu
pada cerita dan informasi serta arahan dari 4. Overlay/Foreground
sutradara. Cell ini berisi property atau elemen dari
background yang bergerak dan berada di atas
animasi karakter.
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 179
Teknologi Animasi

menampilkan adeg-an, seperti zoom in-zoom


out.
5. Model For Effects
Ketika background perlu untuk dianimasikan,
bagian Layout meng-gambar sebuah gambar F. Warna pada Background
acuan bagi animator special efek untuk mem- Pewarnaan pada background menga-cu pada
bantu mereka menyamakan dengan style dan instrument yang disebut Color Keys atau Color
desain. Sedangkan pada cell karakter bagian Sketches yang pada umumnya dirancang oleh
layout hanya memberikan registrasi point posisi color stylist. Acuan warna yang digunakan
karakter serta kode urutan cell frame saja. dalam key background, ditampilkan dalam
bentuk gradasi.
E. Aspek layouting animasi Warna ini berguna untuk menjaga agar
Terdapat beberapa aspek yang harus suasana yang ingin disampaikan atau dibagun
dikembangkan oleh layout artist da-lam oleh adegan dapat tercipta melalui pengunaan
membangun sebuah adegan (Gambar: 12.8). komposisi warna yang tepat.

Gambar: 12.8 (bawah)


Sebuah susunan atau level cell adegan

1. Staging
Bagaimana keberadaan sebuah background Gambar: 12.9 (bawah)
dapat memunculkan aksi terpenting dari dalam Warna background gelap
mengacu color keys
adegan.

2. Perspective Oleh karena itu, seorang background artist


Bagaimana kita menciptakan kesan meruang. harus menggunakan warna warna yang
Sehingga karakter tampat di dalam sebuah ditunjukkan oleh color keys dalam proses
area tiga dimensi. pewarnaan background agar suasana yang
ingin diciptakan pada gambar background
3. Setting tercapai (Gambar: 12.9, 12.10, dan 12.11).
Bagaimana kita dapat menciptakan dunia yang
nyata bagi karakter termasuk element dan 1. Psikologi warna
propertynya. Untuk itu perlu dilaksanakan
sebuah riset agar dapat menciptakan seting Untuk dapat melakukan pemilihan warna yang
yang sesuai bagi karakter. tepat maka seorang Color Stylist harus
memahami bagaimana secra psikologi warna
4. Mood berpengaruh terhadap manusia (Ta-bel: 12.1).
Bagaimana kita dapat menyampaikan suasana
yang ingin dibangun oleh adegan menurut
kesenangan hati, tanpa meninggalkan tujuan Gambar: 12.10
Warna background
misi film animasi. terang mengacu color
keys
5. Technical
Bagaimana sebuah adegan dibagun mengacu
pada teknik kamera yang digunakan dalam

180 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 12.12
Suasana dalam warna
2. Komposisi warna pada Background
Satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang
color stylis adalah tahap komposisi warna.
Bagaimana men-ciptakan komposisi warna
yang sesuai agar dapat menciptakan nuan-sa
adegan yang diinginkan. Satu hal yang harus
diingat pengkomposisi beberapa warna yang
memilki kesan psikologi masing masing akan
men-ciptakan kesan psikologi baru.
Secara umum teknik komposisi warna terdiri
atas
Gambar: 12.11
Susunan warna color keys  Warna monokromatis, yaitu per-paduan
Berikut ini adalah tinjauan umum psikologi warna-warna dalam satu jenis keluarga
warna. warna (Gambar: 12.13).
Hitam adalah warna yang memilki
Hitam kesan psikologi keras dan lux.
Hitam juga mengesankan
kepatuhan
Putih adalah warna yang berkesan
Putih murni, netral, dan bersih
Merah adalah warna yang
Merah berkesan cepat, marah, dan gairah
Merah Merah Muda adalah warna yang
Muda berkesan romantis dan manja
Biru Biru adalah warna yang berkesan
damai, dingin, dan depresi
Hijau Hijau adalah warna yang berkesan
alami dan segar
Kuning adalah warna yang
Kuning berkesan hangat dan ceria
Ungu Ungu adalah warna yang berkesan
ningrat dan feminism
Coklat adalah warna yang
Coklat berkesan natural dan bijaksana

Tabel: 12.1
Psikologi warna

Mengacu pada psikologi warna di atas warna Gambar: 12.13


dapat menciptakan Susana atau mood tertentu. Kesan misterius dan dramatis
Berikut ini adalah chart suasana atau mood
yang dapat tercipta oleh warna (Gambar:
12.12).  Warna analogus, yaitu perpaduan warna-
warna yang saling berde-katan dalam
lingkaran warna (Gambar: 12.14).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 181


Teknologi Animasi

Gambar: 12.14
Kesan harmonis dan tentram

 Warna komplementer, yaitu per-paduan


warna-warna yang saling berlawanan atau
bertentangan dalam lingkaran warna, tetapi
jus-tru saling mendukung (Gambar: 12.15).

Gambar: 12.16
Teknik Flat Wash

 Teknik Glazing
Teknik Glazing, adalah teknik mencat dengan
warna cat air dengan tipis dan transparan di
Gambar: 12.15 atas warna yang telah kering. Teknik ini akan
Kesan keras dan mencolok
menye-babkan pencampuran warna dan
menciptakan warna baru. Teknik ini
3. Teknik pewarnaan Background diaplikasikan dengan menggunakan kuas
Pewarnaan background dapat dilaku-kan dalam lembut dengan tekanan ringan pada saat
dua teknik yaitu; mencat (Gambar: 12.17).
a. Teknik Manual
Teknik pewarnaan menggunakan media cat
dapat dengan media cat air atau cat poster.
Teknik pewarnaan manual yang digunakan
dapat meng-gunakan teknik overlay maupun
opaque. Film film animasi 2D Disney
menggunakan teknik pewarnaan cat air pada
pewarnaan backgroundnya agar mendapatkan
hasil yang artistik.
Berikut ini adalah beberapa teknik pewarnaan
menggunakan cat air.

 Teknik Flat Wash Gambar: 12.17


Teknik Glazing
Teknik ini merupakan teknik dasar yang umum  Teknik Wet In Wet
digunakan untuk melapisi bidang yang luas
dengan warna. Hal-hal yang perlu diperhatikan Teknik Wet In Wet adalah teknik mencat
dalam mengaplikasikan teknik ini adalah menggunakan cat air diatas bidang gambar
yang basah. Dimulai dengan membasahi kertas
o Buatlah campuran cat dan air yang ideal meng-gunakan spray dan menyerap air yang
tidak terlalu cair ataupun kental. berlebih dengan spons, seperti Gambar 12.18
o Perhatikan sudut kuas dengan bidang di bawah.
gambar dalam mencat.
o Jangan menghentikan pelapisan di tengah
proses karena akan menyebabkan warna
tidak sama intensitasnya.
o Gunakan kuas yang lebar.
o Mulailah dari atas ke bawah bidang, seperti
pada Gambar 12.16.

182 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

b. Teknik Digital
Gambar: 12.18
Teknik wet in wet Teknik Digital, yaitu pewarnaan yang dilakukan
dengan batuan software pewarnaan digital.
Sebagai contoh software pewarnaan digital
 Teknik Dry Brush
yang paling banyak digunakan adalah
Teknik Dry Brush adalah teknik mencat diatas Photoshop (Gambar: 12.22).
permukaan bidang gambar yang kering
menggunakan cat air dengan sedikit sekali
cam-puran air. Teknik ini digunakan ketika
ingin menciptakan tektur (Gambar: 12.19).

Gambar: 12.21
Aplikasi background cat air pada adegan animasi

Gambar: 12.19
Teknik dry brush

 Teknik Lifting Off Gambar: 12.22


Pewarnaan pada adegan gerakan yang manusia
Teknik Lifting Off digunakan untuk
menghilangkan warna cat air tertentu pada
gambar. Diawali dengan mem-basahi daerah Pewarnaan dengan teknik digital dilakukan
warna yang akan dihilangkan pada gambar dengan tolls. Adapun ta-hapannya sebagai
dengan spons dan kemudian menyerap war-na berikut:
dengan tissue (Gambar: 12.20, dan 12.21).  Digital coloring Tools

Paint Bucket  Digunakan untuk solid


color section.

Brush tool digunakan untuk aplikasi


gradasi warna dan aplikasi gelap terang.

Gambar: 12.20
Teknik lifting off

Proses tersebut dilakukan berulang-ulang


hingga warna hilang. Teknik ini dibutuhkan
kesabaran dan ketelitian dalam melakukan
Gambar: 12.23
teknik ini untuk menghindari rusaknya bidang Brush tool
gam-bar. Dalam menciptakan sebuah gambar
cat air teknik di atas dapat digunakan atau
dikombinasikan agar mendapatkan hasil yang
sempurna.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 183


Teknologi Animasi

 Tahap Pewarnaan

Line art menyempurnakan


garis dari gambar
sketsa dasar
pewarnaan memberikan warna
dasar dasar pada gambar
Shading memberikan kesan
gelap terang dan
bayangan
pewarnaan merubah atau
line art menghilangkan
warna garis
finishing penyempurnaan
gambar

Tabel: 12.2
Tahap pewarnaan

G. Pendalaman
Perhatikan storyboards berikut ini.

Berdasarkan storyboard tersebut di atas


buatlah;
a. Scene layout planing dari masing masing
adegan
b. Gambar background adegan
menggunakan teknik: cat air untuk adegan
1, digital coloring untuk adegan 3.
184 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Anda mungkin juga menyukai