Anda di halaman 1dari 10

CAPIAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN

PEMBELAJARAN KONSENTRASI KEAHLIAN ANIMASI

BIDANG KEAHLIAN: SENI DAN EKONOMI KREATIF PROGRAM KEAHLIAN: ANIMASI


MATA PELAJARAN: ANIMASI FASE: F
NAMA PENYUSUN: Umar Abdul Aziz, ST.
INSTANSI: SMK NEGERI 4 GARUT
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

T Memahami pembacaan shot/scene/sequences/storyboard


a
1.3.
h Memahami implementasi pembuatan seni penceritaan animasi yang mencakup pembuatan gambar
a 3.1 penceritaan animasi (storyboard), perencanaan rekam dialog animasi, dan pembuatan animatic.

t Memahami teknik serta workflow kerja dalam mengimplementasikan elemen visual baik berupa: aset
2.1. visual animasi/visual latar belakang/set location (environment production design) sesuai desain produksi
yang disepakati dan SOP (Standard Operatio nal Procedure) yang berlaku pada lingkungan kerja industri
a
animasi 3D

Memahami penerapan teknik 3 dimensi meliputip embuatan model 3D berbasis hard surface/organik/ digital
h sculpting, retopology permukaan objek 3D, membuat proyeksi UV mesh dari objek 3D, tekstur permukaan
2.2. 3D, susunan (layout) aset pada bidang 3D, artistic pencahayaan 3D (set lighting artist), set design 3D (set

Memahami teknik serta workflow kerja dalam pembuatan sekuensial gerak (motion) obyek digital
T
a
1.1. karakter dan non karakter, dan body mechanic (interaction) karakter.
h
Memahami penerapan gerak berulang karakter (motion loop), akting pergerakan karakter, dan lip sync
a 1.2.
Ta ha p 4
Memahami penerapan teknik artistic pencahayaan 3D (set lighting artist)
2.3.
2.4.. Memahami penerapan proses rendering.

Ta ha p 5
3.2. Memahami penyuntingan gambar akhir animasi (online editing) sesuai dengan SOP (Standard Operational
Procedure) yang berlaku pada lingkungan kerja industri animasi.
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Gerak Pada akhir fase F, peserta didik mampu 1.1. Memahami teknik serta Tahap 1
(animation) menerapkan teknik serta workflow kerja workflow kerja dalam 1.3. Memahami pembacaan
dalam pembuatan sekuensial gerak (motion) pembuatan sekuensial gerak shot/scene/sequences/storyboard
obyek digital karakter dan non karakter, body (motion) obyek digital karakter 3.1. Memahami implementasi pembuatan seni
mechanic (interaction) karakter, gerak dan non karakter, dan body penceritaan animasi yang mencakup
berulang karakter (motion loop), akting mechanic (interaction) karakter. pembuatan gambar penceritaan animasi
pergerakan karakter, dan lip sync. Peserta 1.2. Memahami penerapan gerak (storyboard), perencanaan rekam dialog
didik mampu membaca shot/ berulang karakter (motion loop), animasi, dan pembuatan animatic.
scene/sequences/storyboard pada bidang kerja akting pergerakan karakter, dan
2 atau 3 dimensi yang dipilih sesuai dengan lip sync Tahap 2
SOP (Standard Operational Procedure) yang 1.3. Memahami pembacaan 2.1. Memahami teknik serta workflow kerja
berlaku pada lingkungan kerja industri shot/scene/sequences/storyboard dalam mengimplementasikan elemen
animasi. visual baik berupa: aset visual
1. Visual Pada akhir fase F, peserta didik mampu 2.1. Memahami teknik serta animasi/visual latar belakang/set location
(asset menerapkan teknik serta workflow kerja workflow kerja dalam (environment production design) sesuai
creation) dalam mengimplemen-tasikan elemen visual mengimplementasikan elemen desain produksi yang disepakati dan SOP
baik berupa: aset visual animasi/visual latar visual baik berupa: aset visual (Standard Operational Procedure) yang
belakang/set location (environment animasi/visual latar belakang/set berlaku pada lingkungan kerja industri
production design) sesuai desain produksi location (environment animasi 3D
yang disepakati dan SOP (Standard production design) sesuai desain 2.2 Memahami penerapan teknik 3 dimensi
Operational Procedure) yang berlaku pada produksi yang disepakati dan meliputi pembuatan model 3D berbasis
lingkungan kerja industri animasi 2D maupun SOP (Standard Operational hard surface/organik/digital sculpting,
3D. Peserta didik memahami teknik 2 dimensi Procedure) yang berlaku pada retopology permukaan objek 3D,
meliputi pembuatan layout 2D, gambar latar lingkungan kerja industri membuat proyeksi UV mesh dari objek
(background) 2D, melakukan proses animasi 3D 3D, tekstur permukaan 3D, susunan
pewarnaan gambar latar (background) 2D dan 2.2. Memahami penerapan teknik 3 (layout) aset pada bidang 3D, set design
objek gambar 2D (karakter dan non karakter), dimensi meliputip embuatan 3D (set dressing/3D set designer/ look
melakukan clean up gambar keypose 2D, dan model 3D berbasis hard dev)
membuat aset gambar 2D puppeteer pada surface/organik/ digital
bidang kerja 2 dimensi. Peserta didik sculpting, retopology Tahap 3
memahami teknik 3 dimensi meliputi permukaan objek 3D, membuat 1.1. Memahami teknik serta workflow kerja
pembuatan model 3D berbasis hard proyeksi UV mesh dari objek dalam pembuatan sekuensial gerak
surface/organik/digital sculpting, retopology 3D, tekstur permukaan 3D, (motion) obyek digital karakter dan non
permukaan objek 3D, membuat proyeksi UV susunan (layout) aset pada karakter, dan body mechanic (interaction)
mesh dari objek 3D, tekstur permukaan 3D, bidang 3D, set design 3D (set karakter.
susunan (layout) aset pada bidang 3D, artistic dressing/3D set designer/ look 1.2. Memahami penerapan gerak berulang
pencahayaan 3D (set lighting artist), set dev) karakter (motion loop), akting pergerakan
design 3D (set dressing/3D set designer/ look 2.3. Memahami penerapan karakter, dan lip sync
dev) dan proses rendering. teknik artistic pencahayaan
3D (set lighting artist) Tahap 4
2.4. Memahami penerapan proses
rendering. 2.3. Memahami penerapan teknik artistic
pencahayaan 3D (set lighting artist)
2.4. Memahami penerapan proses rendering.
3.1. Memahami implementasi
pembuatan gambar penceritaan Tahap 5
2. Editorial Pada akhir fase F, peserta didik mampu animasi (storyboard),
(visual 3.2. Memahami penyuntingan gambar akhir
mengimplementasikan pembuatan seni perencanaan rekam dialog
storytelling) penceritaan animasi yang mencakup animasi (online editing) sesuai dengan
animasi, dan pembuatan SOP (Standard Operational Procedure)
pembuatan gambar penceritaan animasi
animatic. yang berlaku pada lingkungan kerja
(storyboard), perencanaan rekam dialog
3.2. Memahami penyuntingan industri animasi.
animasi, pembuatan animatic, dan
gambar akhir animasi (online
penyuntingan gambar akhir animasi(online
editing) sesuai dengan SOP (Standard editing) sesuai dengan SOP
Operational Procedure) yang berlaku pada (Standard Operational
lingkungan kerja industri animasi. Procedure) yang berlaku pada
lingkungan kerja industri
animasi.

Keterangan : Alur Tujuan Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Animasi 3D mempunyai target capaian pada penguasaan keahlian animasi 3D
yang disusun atas dasar penyelarasan dengan partner industri animasi yang menghasilkan rancangan program pembelajaran animasi berbasis
proyek secara menyeluruh pada urutan pipeline animasi, mulai dari Pra-Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi animasi 3D yang didalamnya
mencakup 3 elemen dasar, yaitu Gerak (animation), Visual (asset creation), dan Editorial (visual storytelling)
CP Gerak ( Animation)
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan teknik serta workflow kerja dalam
pembuatan sekuensial gerak (motion) obyek digital karakter dan non karakter, body mechanic
(interaction) karakter, gerak berulang karakter (motion loop), akting pergerakan karakter, dan lip
sync. Peserta didik mampu membaca shot/ scene/ sequences/storyboard pada bidang kerja 2 atau
3 dimensi yang dipilih sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku pada
lingkungan kerja industri animasi.
Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Menerapkan Teknik dan Workflow:
 Peserta didik dapat mengaplikasikan teknik pembuatan sekuensial gerak pada
objek digital karakter dan non-karakter.
 Peserta didik mampu menggunakan workflow kerja yang efektif dalam
pembuatan gerakan.
2. Body Mechanic Karakter:
 Peserta didik dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip body mechanic pada
interaksi karakter.
3. Gerak Berulang Karakter:
 Peserta didik memiliki kemampuan untuk membuat gerak berulang karakter
dengan kesinambungan yang baik.
4. Akting Pergerakan Karakter:
 Peserta didik dapat menciptakan gerakan yang menggambarkan karakter dan
mengkomunikasikan emosi atau niat.
5. Lip Sync:
 Peserta didik mampu melakukan lip sync dengan akurat dan sesuai dengan dialog
yang diucapkan karakter.
6. Membaca Shot/Scene/Sequences/Storyboard:
 Peserta didik memiliki keterampilan membaca dan memahami elemen-elemen
dalam shot, scene, sequences, dan storyboard.
7. Pemahaman Bidang Kerja 2 atau 3 Dimensi:
 Peserta didik dapat memahami konsep dan prinsip-prinsip kerja dalam bidang
kerja 2 atau 3 dimensi.
8. Kepatuhan Terhadap SOP:
 Peserta didik mampu mengikuti dan menerapkan Standard Operational Procedure
(SOP) yang berlaku dalam lingkungan kerja industri animasi.
Alur Tujuan Pembelajaran:
1. Pengenalan Materi (1 sesi):
 Pengenalan konsep dasar teknik pembuatan sekuensial gerak dan workflow kerja.
2. Penerapan Body Mechanic (2 sesi):
 Pembahasan prinsip-prinsip body mechanic pada karakter dengan contoh
aplikatif.
3. Pembuatan Gerak Berulang (2 sesi):
 Praktik pembuatan gerak berulang karakter dengan fokus pada kesinambungan
dan kreativitas.
4. Akting Pergerakan Karakter (2 sesi):
 Penjelasan konsep akting pergerakan karakter dan latihan praktis.
5. Pembelajaran Lip Sync (2 sesi):
 Teori dan praktik lip sync dengan memperhatikan detail sinkronisasi.
6. Membaca Shot/Scene/Sequences/Storyboard (3 sesi):
 Mendalaminya pemahaman tentang membaca dan memahami elemen-elemen
dalam produksi animasi.
7. Pemahaman Bidang Kerja 2 atau 3 Dimensi (2 sesi):
 Pemaparan konsep bidang kerja 2 atau 3 dimensi dalam konteks animasi.
8. Implementasi SOP (2 sesi):
 Pembahasan dan simulasi implementasi SOP yang berlaku dalam industri
animasi.
9. Evaluasi dan Penilaian (1 sesi):
 Evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran melalui proyek atau ujian praktik.
VISUAL (Asset Creation)
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan teknik serta workflow kerja dalam
mengimplementasikan elemen visual baik berupa: aset visual animasi/visual latar belakang/ set
location (environment production design) sesuai desain produksi yang disepakati dan SOP
(Standard Operational Procedure) yang berlaku pada lingkungan kerja industri animasi 2D
maupun 3D. Peserta didik memahami teknik 2 dimensi meliputi pembuatan layout 2D, gambar
latar (background) 2D, melakukan proses pewarnaan gambar latar (background) 2D dan objek
gambar 2D (karakter dan non karakter), melakukan clean up gambar keypose 2D, dan membuat
aset gambar 2D puppeteer pada bidang kerja 2 dimensi. Peserta didik memahami teknik 3
dimensi meliputi pembuatan model 3D berbasis hard surface/organik/digital sculpting,
retopology permukaan objek 3D, membuat proyeksi UV mesh dari objek 3D, tekstur permukaan
3D, susunan (layout) aset pada bidang 3D, artistik pencahayaan 3D (set lighting artist), set
design 3D (set dressing/3D set designer/look dev) dan proses rendering.

Tujuan Pembelajaran (TP):


1. Menerapkan Teknik dan Workflow dalam Elemen Visual:
 Peserta didik dapat mengimplementasikan teknik dan workflow kerja dalam
menyusun elemen visual animasi, termasuk aset visual, latar belakang, dan set
location sesuai dengan desain produksi yang disepakati.
2. Penerapan SOP pada Lingkungan Kerja Industri Animasi 2D dan 3D:
 Peserta didik mampu mematuhi Standard Operational Procedure (SOP) yang
berlaku dalam lingkungan kerja industri animasi baik 2D maupun 3D.
3. Pemahaman Teknik 2 Dimensi:
 Peserta didik memiliki pemahaman mendalam terkait teknik 2 dimensi, meliputi
pembuatan layout 2D, gambar latar (background) 2D, proses pewarnaan gambar
latar 2D, clean up gambar keypose 2D, dan pembuatan aset gambar 2D puppeteer
pada bidang kerja 2 dimensi.
4. Pemahaman Teknik 3 Dimensi:
 Peserta didik dapat menguasai teknik 3 dimensi, termasuk pembuatan model 3D
berbasis hard surface/organik/digital sculpting, retopology permukaan objek 3D,
pembuatan proyeksi UV mesh dari objek 3D, tekstur permukaan 3D, susunan
(layout) aset pada bidang 3D, artistik pencahayaan 3D (set lighting artist), set
design 3D (set dressing/3D set designer/look dev), dan proses rendering.
Alur Tujuan Pembelajaran:
1. Pengenalan Materi dan Desain Produksi (2 sesi):
 Pengenalan konsep desain produksi dan elemen-elemen visual yang akan
diterapkan.
 Penjelasan tentang SOP yang berlaku pada industri animasi.
2. Teknik 2 Dimensi (4 sesi):
 Pembahasan dan praktik pembuatan layout 2D.
 Pelatihan pembuatan gambar latar (background) 2D.
 Proses pewarnaan gambar latar (background) 2D dan objek gambar 2D.
 Clean up gambar keypose 2D.
 Pembuatan aset gambar 2D puppeteer pada bidang kerja 2 dimensi.
3. Teknik 3 Dimensi (5 sesi):
 Pembuatan model 3D berbasis hard surface/organik/digital sculpting.
 Retopology permukaan objek 3D.
 Pembuatan proyeksi UV mesh dari objek 3D.
 Penerapan tekstur permukaan 3D.
 Susunan (layout) aset pada bidang 3D, artistik pencahayaan 3D, set design 3D,
dan proses rendering.
4. Implementasi Workflow dalam Elemen Visual (3 sesi):
 Integrasi teknik dan workflow yang dipelajari dalam konteks pembuatan elemen
visual animasi.
 Praktik penggunaan SOP dalam lingkungan kerja industri animasi.
5. Pemahaman dan Evaluasi (2 sesi):
 Pemahaman peserta didik terhadap keseluruhan materi.
 Evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran melalui proyek atau ujian praktik.
Editorial (Visual Storytelling)
peserta didik mampu mengimplementasikan pembuatan seni penceritaan animasi yang mencakup
pembuatan gambar penceritaan animasi (storyboard), perencanaan rekam dialog animasi,
pembuatan animatic, dan penyuntingan gambar akhir animasi (online editing) sesuai dengan SOP
(Standard Operational Procedure) yang berlaku pada lingkungan kerja industri animasi.

Tujuan Pembelajaran (TP):


1. Pembuatan Storyboard:
 Peserta didik dapat membuat storyboard yang efektif sebagai alat penceritaan
animasi.
2. Perencanaan Rekam Dialog Animasi:
 Peserta didik mampu merencanakan dan mengelola proses rekaman dialog
animasi dengan baik.
3. Pembuatan Animatic:
 Peserta didik dapat membuat animatic sebagai pratinjau visual dari animasi,
termasuk sinkronisasi dengan dialog.
4. Penyuntingan Gambar Akhir Animasi (Online Editing):
 Peserta didik memiliki keterampilan dalam menyunting gambar akhir animasi
secara online sesuai dengan standar industri.
5. Penerapan SOP pada Lingkungan Kerja Industri Animasi:
 Peserta didik mampu menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) yang
berlaku dalam lingkungan kerja industri animasi pada setiap tahap pembuatan
animasi.
Alur Tujuan Pembelajaran:
1. Pengenalan Materi dan SOP (2 sesi):
 Pengenalan konsep seni penceritaan animasi dan SOP yang berlaku pada industri
animasi.
 Pemahaman pentingnya SOP dalam memastikan kualitas dan konsistensi
produksi.
2. Pembuatan Storyboard (3 sesi):
 Penjelasan teknik pembuatan storyboard.
 Latihan membuat storyboard dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar penceritaan
visual.
3. Perencanaan Rekam Dialog Animasi (3 sesi):
 Pemahaman peran dan pentingnya rekaman dialog dalam animasi.
 Perencanaan dan pengorganisasian proses rekaman dialog.
4. Pembuatan Animatic (4 sesi):
 Penjelasan tentang animatic sebagai alat pratinjau visual.
 Panduan langkah demi langkah dalam pembuatan animatic, termasuk sinkronisasi
dengan dialog.
5. Penyuntingan Gambar Akhir Animasi (Online Editing) (4 sesi):
 Pengenalan teknik penyuntingan gambar akhir animasi secara online.
 Praktik penyuntingan dengan perangkat lunak yang umum digunakan dalam
industri animasi.
6. Penerapan SOP dalam Pembuatan Animasi (2 sesi):
 Integrasi SOP dalam setiap tahap pembuatan animasi, mulai dari storyboard
hingga penyuntingan akhir.
7. Proyek Akhir dan Evaluasi (2 sesi):
 Peserta didik diberikan proyek akhir untuk menerapkan semua konsep dan
keterampilan yang telah dipelajari.
 Evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran melalui proyek dan diskusi reflektif.

Anda mungkin juga menyukai