Anda di halaman 1dari 25

BAB XIII

MERANCANG INTERIOR
Teknologi Animasi DAN EKSTERIOR

A. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan da- 2. Bahan
lam proses menggambar interior dan a. Cat
exterior adalah sebagai berikut; Digunakan untuk pewarnaan de-
ngan teknik manual lebih baik
1. Alat menggunakan cat air, karena da-
a. Meja gambar pat digunakan dengan teknik
b. Lampu baca transparansi maupun opaque, se-
c. Kuas ukuran #3, #4, dan #6, lain itu bisa menggunakan cat
serta kuas medium dan detail poster.
kecil, ukuran 1 1/2" untuk bidang
luas. b. Kertas animasi/cell
d. Palet, tempat melakukan mixing
warna B. Interprestasi Kondisi de-
e. Pensil, tipe 2B, B, HB, 6B ngan Naskah
f. Rautan
Gambar interior dan eksterior dalam
g. Penghapus
sebuah film animasi berfungsi seba-
h. Pelubang kertas, digunakan
gai seting atau lokasi dari sebuah
untuk melubang kertas animasi
adegan. Dalam scene layout planning
i. Pegbars
gambar interior dan eksterior umum-
Gambar: 13.1 nya merupakan level background
Interior sebagai background sementara elemen di dalam gambar
sebuah film animasi dapat menjadi level underlay atau
level overlay.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 190


Teknologi Animasi

Seorang background artist harus


mampu menganalisa naskah per Proses Interprestasi:
adegan untuk kemudian menginter-
Mengacu pada adegan dalam naskah
prestasi seting adegan, baik itu
di atas, analisa yang dilakukan me-
interior maupun eksterior menjadi
nyimpulkan bahwa:
gambar background (Gambar: 13.1).
Di bawah kami berikan contoh yang Seting: interior
dapat mem-berikan gambaran yang Jenis: Kamar tidur anak laki-laki
jelas bagai-mana proses interprestasi Waktu: Pagi hari
naskah dilakukan. Kondisi: Cerah
Ciri khas: kamar anak laki laki usia
Contoh naskah sekolah dasar: terdapat tempat khu-
sus untuk dua ekor kucing
Interior (Int) Kamar Adi, Pagi
cerah Berdasarkan informasi tersebut baru-
Adi baru bangun dari tempat lah dimulai proses perancangan
tidurnya, demikian juga dengan gambar interior sebagai latar bela-
Belang dan Chiko. Mereka kang atau background dari adegan
semua bermalas-malasan animasi dalam naskah. Dalam proses
sambil menggeliat kesana ini seorang animator atau
kemari, mata mereka background artis juga mengacu pada
menunjukkan ekspresi masih arahan sutradara mengenai gaya
visualisasi gambar yang diinginkan
Gambar: 13.2 (bawah)
Gedung lengkap dengan elemen interiornya

191 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

C. Merancang Gambar
Pada pokok bahasan ini, kita akan
Interior
memfungsikan gambar interior seba-
gai background seting adegan dalam
Gambar interior adalah gambar yang
sebuah film animasi. Maka dari itu
menyajikan visualisasi ruangan dalam
merancang gambar interior harus
sebuah rumah atau gedung lengkap
tetap mengacu pada prinsip serta
dengan elemen interiornya (furniture).
prosedur yang berlaku.
Gambar ini digunakan sebagai acuan
dalam perancangan atau desain Ada beberapa proses tahapan dalam
interior. Gambar harus dapat meng- menggambar interior sebagai seting
komunikasikan fungsi, jenis dan tata adegan animasi.
letak elemen interior, serta suasana
yang ingin diciptakan dari sebuah • Menentukan Jenis Ruangan Inte-
ruangan (Gambar: 13.2 dan 13.3). rior dalam Adegan Animasi.
• Menentukan Jenis dan Penataan
Pada bahasan sebelumnya telah Elemen Interior Ruangan.
digambarkan bagaimana sebuah pro-
• Aspek Gambar Interior.
ses interprestasi naskah dilakukan
• Visualisasi Gambar interior
hingga menghasilkan data mengenai
seting yang dibutuhkan dalam adeg-
an sebuah film animasi. Gambar: 13.3 (bawah)
Interior dipandang dari berbagai sudut

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 192


Teknologi Animasi

2. Menentukan Jenis dan


Penataan Elemen Interior
Ruangan
Pada prinsipnya jenis elemen interior
ruangan mengacu pada fungsi ruang-
1. Menentukan Jenis Ruangan an, sebagai contoh:
Interior dalam Adegan Seting  kamar tidur anak laki
Animasi laki
Dalam tahap awal dilakukan proses Elemen Elemen kamar tidur ini
menganalisa naskah atau storyboard terdiri atas elemen utama dan
Elemen
beserta arahan dari sutradara. Yang Elemen
pendukung
utama
dianalisa pada umumnya jenis ruang- pendukung
an yang menngacu pada jenis Tempat tidur, Poster, gantungan
areanya (Gambar: 13.4). Almari pakaian, baju, seperangkat
meja belajar, computer,
• Area public misalkan: ruang dan lain-lain alat musik,
tunggu terminal dan lain-lain
• Area komersial misalkan: ruang
swalayan
• Area perkantoran missalkan:
ruang rapat Tabel: 13.1
• Area rumah tinggal misalkan: Elemen interior

ruang makan
Dalam menentukan elemen perlu
dilakukan observasi terhadap ruang-
an dalam kondisi nyata, sehingga
mendapatkan gambaran yang lebih
detail dan rinci mengenai jenis
elemen interior apa saja yang
umumnya terdapat dalam ruangan,
serta penataanya

Gambar: 13.4
Pengaturan ruangan interior

Selain jenis area, budaya yang ber-


laku pada sebuah area juga akan
berpengaruh pada karakter ruangan
yang dibangun.

Gambar: 13.5
193 Direktorat Pembinaan SMK (2008) Interior digambar secara perspektif
Teknologi Animasi

3. Aspek Gambar Interior


Dalam menggambar interior terdapat
beberapa aspek yang perlu untuk
diperhatikan teknik dan psikologis. Gambar: 13.8
Pencahayaan dalam perspektif interior secara manual
• Aspek Teknis o Teknik Kesan Gelap Terang
Dalam menggambar interior, buatlah Dan Bayangan
sket kesan sebuah dimensi yang Untuk dapat menciptakan kesan
dapat dtampilkan dengan baik dan ruang yang kuat sebuah ambar
nyata. Kesan dimensi tersebut dicip- background harus dilengkapi dengan
takan dengan beberapa teknik yaitu; efek pencahayaan yang sesuai. Efek
pencahayaan ditampilkan dalam
o Teknik Perspektif Gambar gambar dengan menunjukkan efek
Perspektif adalah perubahan semu bagian gelap dan efek terang dari
obyek akibat pengaruh jarak dan gambar serta pencitraan bayangan
letak sudut pandang pengamat pada yang tercipta mengacu kepada arah
obyek. Perspektif disebut juga gam- datangnya cahaya atau posisi sumber
bar proyeksi sentral karena dalam cahaya (Gambar: 13.7, 13.8, dan
satu gambar sudah tampak bagian 13.9).
depan, atas, dan samping. Pengam-
bilan dari sudut pandang tersebut
diaplikasikan mengacu pada sudut
pengambilan gambar yang digunakan
dalam adegan animasi (Gambar:
13.6).

Gambar: 13.7
Gambar: 13.6
Efek pencahayaan
Kursi digambar dengan teknik
perspektif

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 194


Teknologi Animasi

Gambar: 13.10
Visualisasi interior dengan teknik 2D

Gambar: 13.9
Gambar perspektif interior dengan teknik komputer

195 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.12
Visualisasi teknik animasi 3D

o Teknik Visualisasi • Aspek Psikologis


Teknik visualisasi gambar interior Selain aspek teknis perlu juga diper-
mengacu pada teknik animasi yang hatikan aspek psikologis. Sebuah
digunakan oleh film, yaitu teknik gambar interior harus mampu me-
animasi 2D atau 3D (Gambar: 13.10, nampilkan atau memperkuat suasana
13.11, dan 13.12). yang ingin diciptakan dalam sebuah
adegan. Hal ini dapat dicapai melalui
pencitraan warna, cahaya serta vi-
sualisasi suasana seting melalui
penataan letak elemen interior serta
gaya visualisasi gambar.

Gambar: 13.11 (kiri)


Visualisasi teknik animasi
2D

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 196


Teknologi Animasi

Gambar: 13.15
Gaya visualisasi gambar

o Teknik dan Komposisi Warna o Gaya Visualisasi Gambar


Seperti telah diuraikan pada bab Gaya visualisasi yang digunakan
sebelumnya setiap warna dan penga- dalam gambar juga berpengaruh
turan antar warna akan menghasilkan terhadap kesan atau nuansa yang
kesan psikologis tertentu. Kesan dihasilkan. Gaya akan mempertahan
psikologis ini seharusnya sesuai kan karakter sebiah film animasi
dengan apa yang dibutuhkan oleh (Gambar: 13.15)
adegan dalam film animasi (Gambar:
13.13 dan 13.14).

Gambar: 13.13 Gambar: 13.14


Warna suasana adanya harapan Warna suasana mencekeram

197 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.17
Gaya visualisasi suasana dalam adegan ke kebun binatang (eksterior)
teknik manual

Gambar: 13.16
Gaya visualisasi gambar interior dengan teknik komputer

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 198


Teknologi Animasi

Gambar: 13.19
Line art
4. Visualisasi Gambar interior
Adapun tahap menggambar interior • Pewarnaan, baik menggunakan
adalah sebagi berikut: teknik manual maupun digital
• Sketsa dasar, pembuatan gam- (Gamnar: 13.20).
bar rancangan dasar (Gambar: • Finishing, seting gambar sesuai
13.18). dengan scene layout planning.
• Line art, penyempurnaan garis
dan pemberian efek gelap terang
dan bayangan (Gambar: 13.19).

Gambar: 13.18
Sketsa dasar

199 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

juga dapat terjadi di luar ruang


(eksterior). Seting adegan baik
interior maupun eksterior mengacu
pada tututan naskah film animasi itu
sendiri. Oleh karena itu seorang
background artis selain dituntut
mampu merancang gambar interior
juga harus mampu merancang
gambar eksterior pula.

Gambar: 13.20
Pewarnaan gambar

D. Merancang Gambar
Eksterior
Adegan animasi selain mengambil Adapun tahapan dan aspek aspek
seting di dalam ruangan (Interior) yang perlu diperhatikan adalah me-

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 200


Teknologi Animasi

nentukan jenis area eksterior, jenis


dan tata letak elemen eksterior.

1. Menentukan Jenis Area


Eksterior
Area eksterior atau lebih dikenal
dengan istilah landscape terbagi
menjadi dua area yaitu;
• Public Landscape Area
Area yang didalamnya terdapat ko-
munitas dan interaksi manusia, mi-
salkan: kota, desa, dan lain-lain
(Gambar: 13.21 dan 13.22).
Gambar: 13.22
Public landscape area

Gambar: 13.21
Aneka warna dalam ekterior

201 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.23 A, B
• Wild Life Landscape Area Wild life landscape area

Area yang merupakan alam bebas Sebagai contoh area pengunugan,


atau alami, misalkan; pegunungan, yang terdiri beberapa eleman, seperti
hutan, pantai, gurun, dan lain-lain. gunung, sungai, pohon, sawah, dan
Jenis landscape area yang dipakai sebagainya.
dalam seting adegan disesuaikan
• Tata Letak Elemen
dengan naskah film animasi.
Setelah jenis elemen telah diketahui
2. Menentukan Jenis dan Tata dan dirancang, berikutnya yang harus
Letak Elemen Eksterior di lakukan adalah menata elemen-
elemen tersebut di dalam sebuah
Setelah diketahui jenis area eksterior perencanaan gambar. Seperti gam-
yang akan digambar, berikutnya ada- bar tapak ini akan membantu seorang
lah melakukan penentuan elemen background artist dalam merancang
eksterior yang ada di dalam gambar gambar eksterior secara perspektif
eksterior (Gambar: 13.23 A, B). (Gambar: 13.24 A, B).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 202


Teknologi Animasi

3. Aspek Gambar Eksterior


Aspek dalam gambar eksterior sama
dengan aspek gambar interior yang
berbeda hanyalah obyek gambarnya
(Gambar: 13.25 A, B).
• Aspek Teknis
Dalam menggambar eksteriorr sebu-
ah kesan dimensional harus dapat
dtampilkan dengan baik, kesan di-
mensi tersebut diciptakan dengan
beberapa teknik.

o Teknik Perspektif
Teknik perspektif digunakan untuk
menampilkan sudut pengambilan
gambar yang digunakan dalam me-
ngekspos adegan.

Gambar: 13.25 A, B
Gambar: 13.24 A, B Teknik perspektif mengekspos adegan
Tata letak elemen eksterior
203 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Teknologi Animasi

o Gelap Terang dan Bayangan


Untuk mewujudkan kesan gelap te-
rang dan bayangan, hal yang perlu
diperhatikan adalah arah datang sinar
matahari yang menimpa. Sesuai
dengan konsep bayangan, bahwa
sumber sinar dapat menciptakan ting-
kat kepekatan obyek. Tingkat kepe-
katan digunakan untuk menunjukkan
perbedaan bidang-bidang, kesan ke-
dalaman dan kontras gelap terang
(Gambar: 13.26 A, B).

o Teknik Visualisasi
Gambar: 13.26 A, B
Teknik visualisasi gambar eksterior Kesan kedalaman dan kontras gelap terang dalam eksterior
mengacu pada teknik animasi yang
digunakan oleh film yaitu teknik
animasi 2D atau 3D (Gambar: 13.27
dan 13.28).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 204


Teknologi Animasi

Gambar: 13.28
Eksterior teknik animasi 3D

Gambar: 13.27
Eksterior teknik animasi 2D

205 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

• Aspek Psikologis
Selain aspek teknis perlu juga Kesan psikologis ini seharusnya
diperhatikan adalah aspek psikologis. sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
Sebuah gambar interior harus mampu adegan dalam film animasi. Tampil-
menampilkan atau memperkuat sua- nya warna akan mengasilkan kesan
sana yang ingin diciptakan dalam dramatis film animasi.
sebuah adegan. Adapun yang harus o Gaya Visualisasi gambar
diperhatikan dalam mengolah aspek
psikologis gambar adalah komposisi Gaya visualisasi yang digunakan
warna dan visualisasi gambar. dalam gambar juga berpengaruh
terhadap kesan atau nuansa yang
o Warna dan Komposisi Warna
dihasilkan, seperti yang terlihat di
Seperti telah diuraikan pada bab bawah ini (Gambar: 13.30 A, B, C).
sebelumnya setiap warna dan penga-
turan komposisi antar warna akan
menghasilkan kesan psikologis ter-
Gambar: 13.29 A, B (bawah)
tentu (Gambar: 13.29 A, B). Kesan romantis dan dramatis
pada warna eksterior

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 206


Teknologi Animasi

Gambar: 13.30 A, B, C
Gaya visualisasi gambar

207 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.31
Sketsa dasar

Gambar: 13.32
Line art
4. Tahap Menggambar • Line art, adalah penyempurnaan
Eksterior garis dan pemberian efek gelap
terang dan bayangan (Gambar:
• Sketsa dasar, adalah pembuatan 13.32).
gambar rancangan dasar (Gam-
bar: 13.31).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 208


Teknologi Animasi

• Finishing, adalah seting gambar


sesuai dengan scene layout
planning (Gambar: 13.34).

• Pewarnaan, adalah pewarnaan


atau pengarsiran gambar baik
menggunakan teknik manual ma-
upun digital (Gambar: 13.33). Gambar: 13.33 (bawah)
Pewarnaan pada gambar

209 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.34 (bawah)


Gambar ekterior setelah diterapkan sebagai
background dalam animasi komputer 3D

Gambar: 13.36
Gambar ekterior dan interior dalam model sheet

E. Merancang Gambar Sebuah gambar detail dari eksterior


dan interior yang menjadi acuan bagi
Eksterior dan Interior seorang background artist.
dalam Model Sheet
Gambar interior dan eksterior di
dalam sebuah produksi animasi ber-
peran sebagai seting, dalam sebuah
adegan animasi. Gambar interior dan
eksterior ini di dalam sebuah susunan
scene layout dapat berperan sebagai
background, overlay, maupun under-
lay (Gambar: 13.35).
Gambar interior dan eksterior yang
berfungsi sebagai background terse- Gambar: 13.35
Gambar ekterior setelah diterapkan sebagai
but dirancang mengacu pada model background dalam animasi cell 2D
sheet (Gambar: 13.36).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 210


Teknologi Animasi

Gambar: 13.37 A-F


Perbandingan ukuran background dengan manusia

F. Perbandingan Ukuran
Background dengan
Berbagai Karakter
Gambar karakter manusia harus
mampu memanusiawikan rancangan.
Gambar karakter manusia dapat
digunakan sebagai petunjuk skala
(Gambar: 13.37 A-F).

211 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Gambar: 13.39
Sket perspektif dua sudut pandang
• Prinsip konversi tinggi manusia
o Garis horison o Aturan perspektif
Garis horison ideal adalah maksimal Pada prinsipnya dapat diterapkan
seperempat bagian atas bidang pada berbagai model perspektif yang
gambar. Posisi kepala dari obyek ada, tetapi paling optimal digunakan
manusia harus selalu terletak pada pada perspektif datar.
garis horizon (Gambar: 13.38 dan Gambar: 13.38 (bawah)
Garis horison ideal pada sket perspektif
13.39).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 212


Teknologi Animasi

G. Pendalaman
Perhatikan naskah dibawah ini. • Naskah 2
• Naskah 1 Ext. Rumah Adi, pagi cerah
Int. Rumah Adi ruang makan, Pagi Di halaman rumah, Adi sudah siap-
cerah. siap bersiap berangkat ke sekolah,
sementara ibu berjalan keluar
Ibu sedang sibuk memasak dan bersama Ani. Ibu membawa kotak
menyiapkan sarapan bagi seluruh makanan milik Ani, Adi segera pamit
keluarga. Ibu memasak sarapan pagi kepada Ibu dengan mencium tangan
secara cepat, kemudian meja makan ibu.
ditatanya dengan sigap dan rapi. Adi
berjalan menuju meja makan dengan Tugasnya
malas dan langsung duduk dikursi
sambil tangannnya mengambil sepo- Berdasarkan naskah di atas buatlah
tong roti yang ada diatas meja. Ibu modelsheet untuk gambar eksterior
langsung memukul Tangan Adi de- dan interior masing-masing adegan.
ngan lembut.
213 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Teknologi Animasi

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 214

Anda mungkin juga menyukai