Anda di halaman 1dari 9

Teknologi Animasi

BAB IX
MEMBUAT NASKAH
DAN EXPOSURE SHEET

A. Persiapan alat dan bahan Menemuan ide cerita juga bisa


dengan menentukan lokasi ceritanya,
Ambilah koran bekas atau majalah misalnya judulnya ”Pendekar dari
anak-anak yang sudah tidak dipakai. Goa Semut”, “Kelelawar dari Banten”,
Siapkan pula stabillo, dan bolpoin “Bermain ke Pulau Hantu” dan lain-
hitam. lain.

B. Menggali Ide Cerita C. Merancang Tokoh Cerita


Tugas seorang penulis naskah film Tokoh cerita biasanya disebut seba-
animasi adalah membuat cerita yang gai “karakter”. Setiap karakter mem-
mudah diimplementasikan secara tek- butuhkan identitas yang berbeda dari
nis (visualisasi) oleh animator serta karakter yang lain agar mudah
mudah ditangkap dan memuaskan dikenali. Adapun identitas yang di-
penonton. Pertanyaannya, apakah perlukan adalah:
susah menemukan ide cerita?
Jawabannya tidak susah. Bayangkan, 1. Nama
Tuhan memberikan kita banyak cip- Nama adalah struktur utama dari
taan yang bisa kita manfaatkan karakter. Nama bisa diambil dari
sebagai ide, baik ide visual maupun nama manusia, hewan, benda atau
ide cerita. bahkan rekayasa sendiri atau dari
Pohon yang tertiup angin, matahari hasil modifikasi. Sebagai contoh:
yang tenggelam, burung-burung yang Adam, Adi, Ani, Rahmat, Yohan,
terbang mencari anaknya, kura-kura semua ini merupakan nama manusia.
yang bersembunyi dibalik rumahnya,
ikan-ikan indah di akuarium, teman Si Kwek, Si Petok, Si Miaw, semua ini
kita yang gendut, ayah kita yang pan- bisa diambil dari karakteristik hewan.
dai membuat layang-layang. Semua- Batman, Beeman, wonderduck, bajaj-
nya bisa kita manfaatkan sebagai ide girl, becakman, merupakan hasil
dasar membuat cerita. modifikasi.
Ide cerita bisa ditemukan dengan
menciptakan dulu karakternya, misal- 2. Ukuran tubuh
nya monster lumba-lumba, si penjual Ukuran tubuh terdiri dari tinggi badan
koran, penjahat sakti melawan pen- dan berat badan. Di Jepang pem-
dekar bodoh, kumbang imut, raja buatan karakter umumnya mengikuti
kura-kura dan lain-lain. selera pasar merchandise, maka
tidak heran bila karakter animasi
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 137
Teknologi Animasi

Jepang kadangkala sangat gagah


dan tinggi besar, namun kadangkala
juga cebol. Ini dibuat sesuai tren 7. Pakaian
mainan anak-anak di sana.
Seperti halnya pepatah mengatakan
bahwa kalau kita ingin melihat
3. Keturunan
karakter seseorang, lihatlah pada
Faktor keturunan juga sangat penting pakaiannya. Hal ini sangat masuk
dalam menciptakan karakter. ”Si Son akal. Di dalam film animasi peran
Gohan” dalam serial Dragon Balls, pakaian baik sebagai penutup ang-
tentunya berbeda dengan Piccolo gota badan ataupun sebagai atribut
yang wajahnya seperti siluman. ”Son sangatlah penting. Celana pramuka
Go Han” masih mirip dengan ayahnya dan kemeja putih sangat melekat
Son Goku. Demikian juga sifat dan dengan Spongebob. Kantong biru
kekuatannya adalah turunan dari ajaib, yang langsung mengingatkan
ayahnya. kita pada Doraemon. Baju biru
dengan logo huruf ”S” selalu merujuk
4. Tempat keberadaan pada Superman.
Semut tentunya selalu berada di
8. Gaya bahasa
daratan dan dalam tanah, berbeda
dengan Si Koi yang selalu berada di Si Bejo dari Jakarta tentu akan
air bersama si Louhan. berbeda cara bicaranya dengan si
Mat Paul anak Madura keturunan
5. Sifat Inggris. Caty si kucing tidak akan
mengaum seperti si Simba.
Pemalas, pandai, cerdas, pemalu,
pemberani, pemberi semangat, pen- Demikian beberapa contoh identitas
cemooh, pembohong, pemeras ada- dari sebuah karakter. Tentunya anda
lah sebagian dari sifat-sifat manusia. bisa menggali lagi identitas karakter
Untuk membuat animasi dengan yang anda ciptakan, sebelum anda
karakter hewan, karakter manusia mendesain gambar dan membuat
seperti tersebut diatas bisa digunakan ceritanya.
juga meskipun kita tidak mengetahui Adapun trik untuk membedakan
bagaimana detail karakteristik hewan. antara karakter satu dan yang lain
Sifat akan muncul apabila satu adalah:
karakter bertemu dengan karakter
yang lain. a) Unik
6. Kebiasaan Artinya diluar dugaan, misalnya
Doremon yang tiba-tiba mempunyai
Kebiasaan adalah pekerjaan atau kantong ajaib, Avatar dengan gambar
perilaku yang disengaja ataupun tidak panah di kepala gundulnya dan lain-
disengaja melekat pada karakter, lain.
misalnya mencoret dinding, membuat
gaduh, membuang sampah semba- b) Kontras (bertolak belakang)
rangan, merokok dan lain-lain.

138 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Misalnya Adi adalah anak yang rajin, 2. Elemen editing gambar


maka si Paijo jangan dibuat rajin juga, Dalam editing gambar ada beberapa
sebaliknya Paijo adalah anak yang elemen yang harus diperhatikan,
malas. antara lain:

c) Modifikasi
Tika adalah anak yang rajin seperti a) Elemen-Elemen Editing Gambar
Adi, tetapi dia sombong, tidak seperti Dasar
Adi dan Paijo. Sebagai penulis skenario, hendaknya
kita memikirkan seperti apa jadinya
Kemudian pertanyaannya, bagai- skerio yang kita tulis. Bagaimana
mana mewujudkan ide cerita diga- bentuk visualnya, bagaimana peng-
bung dengan karakter yang sudah gambarannya dan apa saja efekefek
diciptakan menjadi sebuah naskah menarik yang memhiasi setiap scene.
cerita? Secara sederhana kita harus mampu
Anda harus banyak-banyak menon- mendeskripsikan keinginan kita de-
ton film kartun, atau bahkan film ngan kalimat singkat agar bisa mem-
“live”, membaca buku dongeng atau berikan pengarahan ke sutradara apa
mendengarkan guru sejarah mence- saja yang harus kita rekam dan
ritakan kejadian perang Indonesia ditampilkan dalam cerita.
melawan penjajah. Itu semua bisa
kita contoh untuk membuat sebuah • Elemen Insert Frame
cerita animasi. Elemen Insert Frame adalah cara
menampilakan sebuah ‘fokus adegan’
atau obyek tertentu yang ingin
D. Merancang Naskah Cerita diperlihatkan ke pemirsa selama
beberapa detik.
Agar kita bisa membuat naskah film
animasi kita dengan baik, kita terlebih • Elemen POV
dahulu harus memahami elemen- Elemen POV (Point of View) adalah
elemen sekenario. Elemen-elemen cara pandang kamera berdasarkan
dalam sebuah skenario harus memi- cara pandang karakter. Berguna un-
liki kesinambungan dan kontinyuitas tuk menciptakan scene-scene yang
yang bagus. Adapun elemen-elemen menceritakan proses saling pandang
tersebut adalah : atau saling mengamati antar karakter.
• Elemen Flashback To
1. Elemen dasar Elemen Flashback To digunakan se-
Elemen dasar terdiri dari : bagai tanda pengulangan untuk me-
• Nama karakter, nampilkan scene-scene yang telah
• Dialog, dibuat. Beberapa jenis Flashback,
• Scene, yaitu; Story Flashback (menampilkan
• Act (babak), cerita masa lalu dengan membuat
• Parenthetical, scene baru), Full Preview Scene
Flashback (menampilkan keseluruhan
• Cast. scene sebelumnya), Partikel Flash-

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 139


Teknologi Animasi

back (menampilakan beberapa scene Pada game-game computer 3


sebelumnya). dimensi seperti Visual Cop, Resident
Evil, Doom dan jenisjenis game
b) Elemen Pergerakan Kamera dengan sudut pandang perspektif
Pada tahun 1970 hingga 1980-an orang pertama. Di film-film bertema
waktu pertama kali kita isuguhi horor, seringkali kita mendapatkan
konsep drama televisi (TVRI). sebuah pergerakan kamera seolah-
Kita sering melihat sinetron yang olah ada sesuatu yang bergerak
dibuat dengan penggunaan shot-shot mendekati sang karakter. Pergerakan
kamera statis, hanya menggunakan tersebut di istilah film disebut Subjec-
sudut pengambilan gambar yang tive Camera Movement (Kamera
serba middle shot atau close shot bergerak berdasarkan sudut pandang
membuat banyak tayangan di era sang karakter/subyek ).
tersebut tidak menarik lagi dilihat dari Kesan gerakan kamera seperti ini
sisi sinematografi maupun efek visual dapat menimbulkan rasa ketakutan,
yang diinginkan. cemas, dikejarkejar dan rasa sus-
Lalu, datanglah era MTV dan era pense yang ditibulkan karena meg-
digital yang memberikan inspirasi gunakan sudut pandang subyektif.
bagi para pembuat film untuk meng-
• Close Shot
eksplorasi gambar dengan sudut
Elemen ini mengeksplorasi teknik
gambar berbeda. Berkembangnya
perekaman gambar jarak dekat.
mesin editing, berbagai macam ka-
Beberapa turunan dari elemen ini
mera dengan presisi tinggi dan
adalah;
kemudahan pemakaian dan berbagai
o Extreme Close Up: Menampilkan
macam alat bantu saat pembuatan,
membuat eksplorasi terhadap gambar bagian paling dekat (biasanya da-
film lebih dinamis. erah wajah)
o Close Shot: Menamplkan
Dengan berbagai peralatan canggih, setengah badan karakter/ obyek.
kita bisa menampilkan pergerakan o Middle Close Shot: Menampilkan
karakter dengan meggunakan meng- gambar dengan jara sedang.
gunakan kamera yang dipasang o Long Shot: Menampilkan gambar
dengan menggunakan crane, jimmy dari jarak jauh.
jib atau dengan menggunakan fasi-
litas zoom, inzoom out pada kamera
• Zoom In - Zoom Out
itu sendiri. Hasil yang didapat akan
Elemen ini digunakan untuk memper-
lebih bervariasi, gambar tampak lebih
besar atau memperkecil ukuran dan
hidup dan pemrsa diberikan sudut
jarak karakter/benda dengan meng-
pandang berbeda dari setiap aktifitas
gunakan sudut pandang kamera.
karakter.
Beberapa hal yang termasuk dalam • Angle On
elemen pergerakan kamera antara Digunakan untuk menshot obyek/
lain: karakter tertentu yang berada di
lokasi berbeda dengan memerin-
• Subjective Camera Movement
tahkan kamera bergerak langsung ke
arah obyek/karakter yang dituju.
140 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Teknologi Animasi

Gerakan kamera dalam istilah ini scene tanpa dialog. Diambil dalam
sebatas perubahan sudut gambar. waktu sangat singkat di lokasi sama
Umpamanya digunakan untuk men- atau berbeda atau di tiap adegan
shot sebuah obyek lain yang berada yang berubah-ubah. Diingatkan bagi
di belakang/dilatar karakter utama. para penulis untuk selalu mengamati
berbagai macam teknik montage
• Camera Movement gambar yang ditampilkan dalam se-
Pernahkah Anda membayangkan buah film. Ada penggambaran de-
sebuah shot spektakuler seperti film ngan waktu tayang yang sangat
Matrix? cepat, adapula yang menggunakan
Atau sebuah pergerakan kamera teknik-teknik warna/efek komputer
yang berputar mengelilingi karakter dan ada pula dengan pendekatan
utama? Anda bias menggunakan kamera tanpa putus.
elemen Camera Movement untuk
mendapatkan gambar tersebut. d) Elemen Dialog
• Establishing Shot Dalam elemen dialog, terdapat
Apabila kita ingin mengambil sebuah elemen parenthetical untuk menem-
suasana eksterior berupa pandangan pilkan ekspresi dan aksi yang harus
alam, kota atau tampilan sebuah dilakukan sang karakter. Selain itu
rumah secara menyeluruh, kita dapat ada elemen VO (Voice Over) dan OS
menggunakan elemen Establishing (Off Screen). Elemen VO dan OS
Shot. Elemen ini membawa perasaan biasanya digunakan untuk scene-
penonton ke sebuah atmosfer cerita, scene yang menggambarkan suara
misalkan cerita tentang kehidupan hati, menampilkan suara karakter lain
metropolis, tent dimulai dengan pan- yang tidak terlihat oleh kamera atau
dangan sebuah kota dengan suasana sebuah narasi yang seolah-olah
kemacatan dan pemandangan ge- didengar oleh karakter dalam scene.
dung-gedung bertingkat.
e) Karakter dan Dialog
c) Elemen Editing Gambar Mon- Hampir 80 % penggambaran sebuah
tage Shot cerita dalam sebuah scenario diwakili
oleh dialog antar karakter. Selain
Montage Shot adalah sebuah teknik bertugas membawakan dialog dalam
menampilkan sebuah gambar/adegan cerita, karakter juga bertugas untuk
secara berseri dalam waktu yang bergerak, beraktifitas, berekspresi
cepat tanpa disisipi scene-scene dan berakting.
yang menggunakan dialog. Montage
banyak sekali digunakan dalam be- Dialog tanya jawab harus ditata
berapa film/sinetron yang meng- sedemikian rupa agar sebuah cerita
gambarkan adegan-adegan cepat. tidak berjalan membosankan. Film-
Montage Shot sendiri adalah sebuah film bertema horror, misteri, teka-teki
adaptasi dari teknik reportase dari dan enigma mengajarkan kita bagai-
sebuah berita atau dokumen. mana cara berdialog secara filmis
yang pendek dan ringkas.
Dalam pembuatan sebuah film,
montage shot dibuat dari scene-
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 141
Teknologi Animasi

Untuk sebuah film, penggunaan bantuan karakter orang kedua atau


dialog yang ringkas dibantu dengan ketiga, atau menggunakan obyek
kemampuan akting dan set yang bantuan seperti computer, koran,
kuat, dapat memberikan sebuah televisi, dan foto.
kesan bangunan cerita yang padat
dan mengalir. Untuk memberikan pe-
nekanan dan kekuatan sebuah dia-
1. Paralel Cut To
log, diperlukan sebuah tanda Untuk membuat sebuah visualisasi
parantethical yang menyertai dialog cerita yang tidak menggunakan
karakter. penggunaan waktu yang berurutan,
kita harus menggunakan modifikasi
f) Penggambaran Suasana dan
elemen cut to untuk menerangkan
Property Pendukung Karakter
sutradara dan dan bagian editing film
Seorang penulis skenario mampu mengerti maksud yang diinginkan
memberikan visi yang jelas terhadap dalam sebuah cerita.
setiap scene yang ia tulis. Tetapi, kita
tidak perlu terlalu detail menerangkan
sebuah set, pakaian (wardrobe)
2. Membuat Scene-Scene yang
pemain atau property penukung yang Menggunakan Plot Lebih dari
harus dibuat tim produksi. Cukup Saturday
sebuah kalimat sederhana yang bias Penulis scenario harus mampu mem-
membangkitkan daya khayal bagi bagi peran antar karakter, mengem-
setiap pembacanya. bangkan konflik antar karakter dan
membuat plotplot pendukung untuk
memperkaya cerita.
E. Tip dan trik menulis
a) Membagi Peran Antar karakter
sebuah adegan Salah satu cara untuk membuat plot-
Menulis adegan yang memper- plot bercabang adalah dengan mem-
lihatkan sebuah obyek ”Maya sedang bagi peran antar karakter. Penggam-
duduk termenung dan menangis baran karakter yang menarik di
kerena mendapatkan surat telegram sebuah sinetron tidak selalu bersifat
berita kematian ayahnya”. Contoh hitam putih. Ia bisa saja ditampilkan
kalimat tersebut adalah merupakan ‘sesekali baik dan sesekali jahat’.
penggambaran adegan ala novel / b) Mengembangkan Konflik Antar
cerpen. Karakter
Untuk mengubahnya menjadikan Mengembangkan konflik antar karak-
sebuah scene adalah sebagai berikut; ter adalah salah satu usaha untuk
Kita melihat Maya duduk termenung membuat cerita semakin berkem-
sambil menangis. Di tangannya tam- bang. Konflik bisa diciptakan sesuai
pak sebuah surat telegram terbuka, usia karakter, aktifitas karakter dan
kita melihat beberapa kalimat di surat hubungannya dengan karakter-ka-
tersebut. rakter lain.
Memperkenalkan karakter ke penon-
ton, merupakan cara yang digunakan
melalui berkennalan secara langsung,
142 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Teknologi Animasi

F. Menulis Adegan-adegan konflik yang timbul ditentukan dan


Dramatis dalam Sebuah dipecahkan dalam 1 episode saja.
Pola karakternya terdiri dari beberapa
Skenario karakter tetap dan karakter-karakter
Adegan dramatis dalam sebuah ske- tamu yang datang dan membawa
nario adalah sebuah perpaduan masalah untuk dipecahkan. Serial
antara kata-kata dan permainan gam- jenis ini lebih kaya kreatifitas, setiap
bar. Anda harus mempunyai kemam- penulis mampu mengeksplorasi ber-
puan visual dan dialog yang ringkas bagai masalah dengan meng-hadir-
untuk bisa menggambarkan sedra- kan berbagai macam karakter tanu
matis apa scene yang Anda tulis. dengan latar belakakang masing-
Dibutuhkan kemampuan menerje- masing.
mahkan efek dramatis dengan kata-
kata yang ringkas di dalam kenario.
Caranya dengan melihat beragam
jenis film yang sangat menyentuh. 4. Serial Episode Panjang
Layaknya sebuah cerita bersambung
1. Plot Crita dalam skenario dengan plot yang berliku-liku, dima-
Plot adalah alur cerita yang meng- inkan karakter-karakter yang tetap
gerakkan karakter untuk menemui dan selalu hadir di setiap episodenya
konflik dan tujuannya. Alur cerita dan tidak terlalu membutuhkan binta
dapat bercabang, berkelok ataupun tamu untuk memperkaya cerita. Serial
lurus laksana sebuah air. Semakin episode panjang lebih menntang
banyak plot yang dibuat, semakin karena lebih rumit dan menggunakan
rumit dan sulit membuatnya dalam karakter yang terbatas. Penulis ske-
sebuah skenario. nario harus membuatkan plotplot
yang kuat, menjaganya agar tidak
2. Mulailah dengan 13 Episode menimbulkan kebosanan dari sisi
Durasi 60 Menit penonton dan memberikan nilai dra-
ma yang terjaga di setiap episodenya.
13 episode merupakan standart
produksi serial sinetron di Indonesia. 5. Mengubah Plot menjadi
Anda harus mempersiapkan sebuah
Skenario
cerita yang cukup diaplikasikan dalam
13 episode awal dan ditayangkan Setelah mengetahui bagaimana me-
dalam durasi 42 menit (60 menit metakan plot yang kita buat, langkah
termasuk iklan). berikutnya adalah membuat scene-
scene yang menggambarkan adegan-
3. Episode Lepas adegan yang diminta. Memecah
bangunan sebuah cerita menjadi
Di skenario episode lepas, kita bisa ‘serpihan-serpihan’ dan menumpuk-
menentukan awal dan akhir cerita nya kembali dalam sebuah skenario.
disetiap episde. Dan untuk menyam-
bungnya, kita berikan sebuah benang Untuk standar sinetron televisi
merah yang diteruskan di episode- berdurasi 40-42 menit (1 jam terma-
episode berikutnya. Masalah dan suk iklan), jumlah scene standarnya
antara 25-35 scene dan 5 babak
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 143
Teknologi Animasi

penceritaan. Industri TV mensya- Scene yang satu dengan scene yang


ratkan pembagian 5 babak untuk lain dapat tidak saling berhubungan di
menempatkan slot-slot iklan di sela awalawal cerita, tetapi kelak akan
waktu tayang sebanyak 5 kali. mengerucut dan terlihat benang
merahnya di scenescene yang mem-
Kita harus perhatikan bagaimana
bahas konflik. Cirinya adalah ka-
membuatnya tetap disukai penonton
rakter - karakter yang ditampilkan
apabila ditayangkan sebanyak 13
biasanya tidak saling mengenali awal
episode?
cerita.
• Anda harus pastikan dahulu porsi
cerita yang ingin di tampilkan di Penggambaran suasana desa-kota,
episode awal, episode tengah dan kaya-miskin, atasan-bawahan, dan
episode akhir. konflik antagonis-protagonis dapat di-
jadikan dasar penceritaan skenario
multiplot.
• Berdiskusilah dengan produser
dan sutradara untuk menentukan G. Bagaimana Menceritakan
prio-ritas cerita/plot yang ingin Informasi ke Penonton?
ditam-pilkan.
Beberapa contoh potongan scene
• Lalu bagilah menjadi 13 episode, berikut ini menerangkan ke Anda
apa saja yang ingin disajikan dan bagaimana skenaro film itu mem-
diceritakan. berikan informasi cerita ke penonton.

6. Skenario dengan 1 Plot 1. Informasi Cerita Awal


Utama Sepenuhnya Ada Penonton
Artinya scene-scene yang dibuat Biasanya kita dapat dari film-film
menurut cara pandang karakter uta- horror. Cerita tentang hantu, monster
ma dan 1 cerita yang dimainkannya. dan pembunuh yang mengejar-ngejar
Pola penceritaannya biasanya meng- karakter utama.
gunakan pola perpindahan waktu
Penonton mendapatkan informasi
yang normal, seperti waktu pagi
lengkap tentang wujud antagonis
menuju siang, siang menuju sore
yang ingin mengalahkan protagonist.
hingga sore menuju malam.
Mereka merasa mendapatkan petun-
juk untuk turut menyelamatkan tokoh
7. Urutan Scene yang protagonis dari pengejaran dan
Menggunakan Multiplot pembantaian. Bahkan para penonton
Jenis skenario seperti ini biasanya merasa perlu membentuk opini ter-
menggunakan pola penceritaan se- sendiri dari sebuah cerita dan berha-
lang-seling, dan menggunakan lebih rap bisa mengubah cerita tersebut.
dari 1 plot. Scene dibawakan ber- Contoh film adalah Alien, Friday 13th,
dasarkan cara pandang karakter- Predator, Jurrasic Park.
karakter yang memainkan scene
tersebut. 2. Informasi cerita adalah teka-
teki bagi penonton

144 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Teknologi Animasi

Cerita-cerita detektif, thriller dan berhubungan di awal atau bagian


misteri, memberikan informasi sepo- tertentu dari cerita.
tong-sepotong dan membuat penon-
ton penasaran untuk mendapatkan 3. Pola Scene Paralel Pingpong
semua informasi dan memecahkan
Plot yang ditampilkan lebih dari satu,
informasi secara keseluruhan. Jenis
tetapi membahas satu benang merah
serial yang menarik adalah serial X-
yang sama. Adegannya sengaja dipo-
Files, Stigmata, Seventh dan cerita
tong-potong saling bergantian un-tuk
film detektif.
menyajikan informasi dengan teknik
pingpong.
3. Informasi cerita awal sampai
akhir diketahui penonton
Jenis-jenis cerita legenda seperti
I. Menyelesaikan Cerita
Cinderela, kapten hook, lutung ka- Ada 2 pilihan menyelesaikan sebuah
sarung, cerita perjuangan seperti cerita, cerita berakhir bahagia dan
Brave Heart sebenarnya telah dike- cerita berakhir sedih. Menyelesaikan
tahui secara turun temurun. Yang sebuah cerita sebaiknya tidak dila-
diperjuangkan dalam penulisan ske- kukan dengan terburu-buru. Jangan
narionya adalah bagaimana membuat melakukan hal-hal yang menjemukan,
penonton tetap menyukai cerita di luar nalar atau kesan dibuat-buat.
tersebut, walaupun telah hafal ter- Persiapkanlah ending cerita saat
hadap cerita aslinya. Anda menulis episode pertama.
Dalam penulisan scenario, ada
sebuah teori yang disebut Two Goals
H. Pola Dialog dan Adegan Analysis. Yaitu sebuah cara mem-
Antar Scene berikan pengalaman dan kejutan
Dalam menuliskan adeganadegan kepada penonton terhadap hasil akhir
dan dialog antar scene, kita me- sebuah cerita. Memberikan tujuan
ngenal polapola penyampaian in- yang berbeda dari sebuah cerita.
formasi dengan cara-cara informasi
sebagai berikut: J. Pendalaman
1. Pola Scene-scene berurutan Setelah mengetahui bagaimana
(serial) membuat naskah animasi, coba
saudara berkelompok diskusi mem-
Menggunakan 1 plot cerita, jalan buat naskah pengembangan dari
cerita dikendalikan 1 tokoh utama tradisi (kontemporer) yang berakar
saja. Tokoh utama selalu tampil dari legenda daerah Indonesia.
disetiap scene.

2. Pola Scene-scene Paralel


Menceritakan 2 atau lebih plot yang
berbeda dalam beberapa scene yang
paralel. Scene tersebut menceritakan
plot-plot yang berbeda, tidak saling

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 145

Anda mungkin juga menyukai