Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Lahirnya Animasi

Dilansir dari 99designs, penemuan animasi sebenarnya bersamaan dengan strip film. Animasi
pertama kali masih dibuat dengan tangan hingga pada akhir 1800-an, Charles-Émile Reynaud
membuat mesin yang mengatur pergerakan gambar sehingga seolah-olah bergerak. Mesin
tersebut dinamai praxinoscope. Lalu ia tayangkan ke khalayak pada tahun 1876.

Muncul animasi karya Disney yang menghadirkan gambar bergerak yang diberi efek suara
yang disukai anak-anak. Hasil karyanya populer di mata khalayak dan kartun populernya
seperti Mickey Mouse dan Steamboat Willie pada masa 1928. Puncak karirnya tercapai saat
berhasil membuat film Snow White and The Seven Dwarves yang merupakan film panjang
dibuat dari hasil gambar tangan seluruhnya.

Karena menghasilkan banyak uang dari animasi, perusahaan saingan pun seperti Warner Bros
dengan kartun Looney Tunes serta Merrie Melodies pada 1930-an dan Hanna-Barbera
dengan Tom and Jerry turut mewarnai industri animasi.

Animasi yang terbuat dari komputer atau computer generated imagery (CGI) pada tahun
1990-an mulai diterapkan. Pertama kali produk CGI yang menjadi film adalah Toy Story
pada tahun 1995. Menjadikannya film berdurasi panjang yang seluruhnya dihasilkan dari
CGI. Hingga saat ini animasi dan CGI populer digunakan di mana-mana, dari film yang
ditambahkan animasi, satu film yang seluruhnya menggunakan animasi, iklan dengan
animasi, acara televisi, kartun, dan sebagainya.
Kenali Jenis-jenis Animasi

Jika Anda pernah melihat iklan di TV atau menonton film anak-anak, pastinya Anda akrab
dengan animasi. Sadarkah Anda bahwa animasi memiliki jenis yang berbeda-beda? Bahkan
tidak semua film kartun menggunakan jenis animasi yang sama. Berikut ini adalah
pembahasan menenai jenis-jenis animasi.

A) Animasi 2D
Beberapa tahun lalu ketika Anda memikirkan animasi, animasi 2 dimensi tradisional yang
digambar tangan mungkin adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran. Sampai akhirnya,
film dan kartun Disney mulai menggunakan animasi 2D yang diciptakan melalui penggunaan
perangkat lunak. Animasi 2D adalah jenis animasi dalam bentuk dua dimensi, artinya
animator 2D membuat gambar dan karakter dalam format dua dimensi dan menghidupkannya
dengan gerakan. Jenis animasi ini dianggap sebagai bentuk animasi tradisional dengan ciri
karakter polos, tidak bervolume, dan hanya bergerak ke atas, bawah, kiri dan kanan.

Contoh animasi 2D bisa ditemukan pada serial kartun yang sering Anda tonton semasa kecil,
seperti kartun Mickey Mouse, Tom & Jerry, Doraemon, atau Spongebob Squarepants. Salah
satu animasi 2D hasil karya anak bangsa yang terbaru adalah Si Juki The Movie yang
terinspirasi dari komik populer asal Indonesia.
B) Infografis
Animasi infografis adalah cara memvisualisasikan informasi menggunakan kombinasi
pencitraan, ilustrasi, bagan, grafik, teks dan elemen lain yang dianimasikan untuk menambah
gerakan. Animasi Infografis merupakan langkah maju dari presentasi biasa yang seringkali
digunakan untuk menjelaskan konsep, ide-ide, atau langkah-langkah secara sederhana.
Seperti menganimasikan slide PowerPoint, animasi infografis adalah cara yang bagus untuk
menarik perhatian audiens.

C) Stop Motion
Animasi stop motion dibuat dengan cara mengambil foto satu objek, lalu gerakkan sedikit
objek tersebut dan ambil foto lainnya. Ulangi proses ini berulang-ulang lalu putar kembali
aliran foto secara berurutan untuk memberikan ilusi gerakan. Saat hasil rekaman diputar
ulang dengan cepat, gambar yang tertangkap menciptakan sebuah ilusi bahwa ia seakan
sedang bergerak.
D) Motion Graphics
Motion Graphics adalah percabangan dari Seni Desain Graphics yang merupakan
penggabungan dari Ilustrasi, Tipografi, Fotografi dan Videografi dengan menggunakan
teknik Animasi. Motion Graphic secara kreatif menggunakan elemen seperti teks atau desain
bergerak untuk meramaikan sebuah video yang seringkali bertujuan untuk menciptakan
konten komersial atau promosi.

E) Isometric
Animasi isometrik dikenal dengan bentuk geometris dan mudah dibaca. Seperti gaya animasi
infografis, animasi isometric adalah alat yang hebat untuk menjelaskan ide-ide kompleks.
Tampilan animasi isometrik adalah metode tampilan yang digunakan untuk menciptakan ilusi
3D dengan menggunakan objek 2D, sehingga  kadang-kadang disebut sebagai pseudo
3D atau 2.5D.
F) Animasi 3D
Kalau Anda penggemar film Pixar dan Disney, seperti Toy Story, Up, atau Frozen artinya
Anda familiar dengan karya animasi 3D. Animasi 3D adalah seni untuk menciptakan gambar
bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Melalui manipulasi objek atau model 3D dalam
sebuah software untuk mengolah dan membuat animasi, animator mengurutkan gambar yang
akan memberikan ilusi gerakan.
Animasi 3D akan terlihat sangat realistis dan semua prosesnya dilakukan di komputer. Proses
membuat animasi 3D umumnya dapat dibagi ke tiga tahap, yaitu modelling, layout and
animation, dan rendering. Modelling adalah proses pembuatan objek 3D dalam suatu adegan
di komputer. Layout and animation yaitu proses memposisikan objek dan membuat objek 3D
bergerak. Kemudian proses selanjutnya adalah rendering, yaitu mengolah semua data di
proses sebelumnya ke dalam suatu hasil akhir.
PROSES PRODUKSI ANIMASI
Dalam membuat karya film, baik film serial TV, film pendek, film ILM ataupun film
animasi, semuanya melalui 3 tahapan dalam produksi :
1. Pra Produksi
• Konsep
Tentang jenis animasi apa yang ingin dibuat, contoh: animasi ILM, animasi film pendek,
animasi serial TV, dll • Konsep Cerita (Sinopsis) • Konsep style / gaya animasi • Konsep style
karakter (karikatur, fabel, bebas, manga, realis)
• Skenario
Penjelasan tertulis tentang cerita apa yang ingin ditampilkan di layar Skenario meliputi
5W+1H – Who : siapa saja karakter dalam cerita – When : kapan terjadinya – Where : di
mana lokasi kejadian – Why : mengapa terjadi – How : bagaimana menyelesaikan cerita
• Karakter
Menentukan jenis style karakter yang ingin dibuat (Karikatur/Fabel/Style bebas) • Karakter
yang dihasilkan : – Protagonis – Antagonis – karakter side kick (teman / sohib / hewan
peliharaan / benda milik karakter utama)

• Desain Background
Adalah latar belakang berupa tempat kejadian / lokasi karakter dalam cerita Background
dapat berupa desain daerah, hutan, pedesaan, kota, rumah tempat tinggal karakter, sekolah,
mal, kantor, dll.
• Storyboard
Merupakan sketsa yang dilengkapi keterangan dan sebagai panduan dalalm pembuatan film
animasi • Beberapa komponen dalam storyboard: gambar, keterangan aksi, dialog, time, nama
scene

• Animatic
2. Produksi
Menganimasikan para karakter
• Mengkomposisikan pada background
• Penambahan Spesial Effect
• Render
• Editing
• Penyatuan dengan musik dan dialog Namun untuk dialog sebaiknya dilakukan pada awal
produksi, sehingga suara dapat singkron dengan gerakan bibir karakter
3. Pasca Produksi
• Menyatukan seluruh komponen hasil produksi
• Merapikan/editing keseluruhan
• Mixing audio dan musiknya
• Mentransfer ke sistem standard stasiun TV / standard yang lain yang akan dijadikan media
pemutar film animasi yang telah dibuat

Prinsip Animasi
12 prinsip dalam sebuah animasi, di antaranya sebagai berikut.

1. Gambar Yang Solid

Prinsip pertama yang gambar yang solid atau solid drawing. Solid di sini berarti kukuh dan
terlihat nyata. Kita tidak mau membuat animasi yang penontonnya berkata “hah, animasi apa
itu?”. Individu harus menguatkan kemampuan menggambarnya demi menghasilkan animasi
yang baik.

2. Menekan Dan Meregangkan

Gambar atau objek perlu ditekan atau diregangkan (squash and stretch) sehingga terlihat
seperti bergerak naik-turun atau kanan-kiri dan terlihat lebih realistis.

3. Antisipasi

Layaknya sebuah cerita, animasi harus dibuat alurnya sehingga menciptakan antisipasi bagi
penontonnya dan dapat menghibur mereka juga.

4. Pementasan

Hal-hal pementasan dan tata gerak harus diperhatikan dalam animasi. Kita tidak mau kan
melihat animasi yang tidak berekspresi atau tidak memiliki karakter? Nah, animasi juga perlu
diberikan nyawa sehingga para audiens dapat mengenalinya.

5. Lurus Ke Depan Dan Pose Demi Pose

Istilah lainnya adalah straight ahead and pose to pose, yaitu langkah kerja seorang animator
yang harus menetapkan ukuran, gerakan gambar, dan rencana lainnya yang sudah dirancang
sejak awal produksi.

6. Mengikuti Dan Aksi Tumpang Tindih

Dalam Bahasa Inggris ia berbunyi follow through and overlappping action. Prinsip ini berarti
keseluruhan objek atau gambar tidak boleh berhenti dan terus bergerak agar terlihat lebih
hidup. Boleh ada gerakan berhenti seperti berhenti berjalan, melamun, dan lain-lain; tetapi
bukan yang secara tiba-tiba dan kosong

7. Slow In Dan Slow Out

Prinsip ini adalah tentang bagaimana animator mengatur waktu dan penampilan antara
satu scene ke scene lainnya. Ia mengatur juga perpindahannya agar tidak aneh di mata
penonton.
8. Lengkungan

Lengkungan atau archs dari gerakan tubuh animasi perlu diperhatikan agar animasi lebih
mulus dan realistis. Misalnya gerakan rusa memakan rumput, kepalanya dibuat menunduk
dan mulutnya menarik rumput yang kemudian mengunyahnya. Jangan lupa gerakan kakinya
ditambahkan seperti langkah-langkah kecil ketika memakan.

9. Pemilihan Waktu

Pemilihan waktu atau timing perlu tepat ketika memberikan suatu gerakan pada gambar atau
karakter animasi. Ini bisa disesuaikan juga dengan musik atau suara, teks, dan latar yang
diberikan.

10. Aksi Pendukung

Gerakan pendukung atau secondary action berarti memuat gestur tambahan maupun ekspresi


wajah ketika objek sedang berbicara atau berinteraksi dengan objek lain. Ini akan
memberikan kesan lebih realistis dan melengkapi karakternya.

11. Berlebihan

Exageration atau melebih-lebihkan gerakan dan ekspresi tokoh animasi digunakan untuk


membuat humor dan kelucuan karena berlebihan. Bisa juga dibuat berlebihan untuk
meyakinkan penonton akan aksinya.

12. Daya Tarik

Terakhir, Walt Disney menjelaskan bahwa animasi harus memiliki daya tarik. Daya tarik di
sini beragam mulai dari efek suara, gerakan, desain, warna menarik, ciri khas tokoh, dan yang
paling penting adalah kualitas dari animasi tersebut yang terlihat seperti nyata, hidup, dan
jelas.

Anda mungkin juga menyukai