Anda di halaman 1dari 17

A. PENGERTIAN KARAKTER.

Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang

individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang

sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu

lain. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli antara lain :

a) Maxwell.

Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter

merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.

b) Wyne.

Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan

penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.

c) Kamisa.

Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat–sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti

yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan

memiliki watak dan juga kepribadian.

d) Doni Kusuma.

Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri

seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari lingkungan

sekitarnya.

e) Gulo W.

Menurut Gulo W. Pengertian karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis atau

pun moral (seperti contohnya kejujuran seseorang). Karakter biasanya memiliki hubungan

1|SMK TI Indonesia Global


dengan sifat – sifat yang relatif tetap.

f) Alwisol.

Menurut Alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan

menonjolkan nilai (benar – salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit. Karakter

berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai – nilai.

Jadi Pengertian karakter secara umum adalah watak, sifat atau hal-hal yang sangat

mendasar pada diri seseorang. Umumnya, istilah karakter sering diasosiasikan dengan istilah

temperamen yang didefinisikan dengan penekanan pada unsur psikososial terkait dengan

masalah kejiwaan manusia (inner self) dan merupakan bagian yang sangat penting dari

keseluruhan manusia.

B. DESAIN KARAKTER DALAM ANIMASI.

Berbicara tentang desain karakter memang tidak dikenal sebuah definisi yang paten dalam

menjelaskan secara gamblang apa itu karakter desain. Namun tanpa kita sadari bahwa kehidupan

kita sangat akrab dengan keberadaan tokoh-tokoh karakter desain tersebut. Siapa yang tidak

kenal dengan Mickey Mouse, Tom and Jerry, Spiderman, Si Unyil, Upin dan Ipin bahkan Sponge

Bob. Melalui berbagai media seperti film, iklan, merchandise dan komik kita dibombardir oleh

kehidupan-kehidupan karakter tersebut.

Desain karakter adalah proses visualisasi karakter yang disesuaikan dengan tema cerita.

Mulai dari nama, bentuk tubuh, gaya gambar, pose, ekspresi, dan gaya busana tokoh ditentukan di

sini. Gunanya supaya ada korelasi antara cerita dan gambar. Selain itu desain karakter berguna

untuk menciptakan konsep penokohan yang matang.

2|SMK TI Indonesia Global


Pengertian animasi karakter adalah suatu teknik penggambaran dan pengolahan karakter

baik berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi sehingga peran atau karakter yang dibuat seolah-olah

hidup dan bersifat seperti makhluk hidup. Untuk membuat karakter tampak seolah-olah hidup,

dibutuhkanlah beberapa animasi yang sesuai dengan sifat dan karakteristik makhluk hidup

tersebut.

Perkembangan karakter animasi sudah sangat luas. Jika kita flash back pada era sebelum

masehi sebenarnya sudah ada contoh-contoh penggambaran suatu karakter yang menceritakan

suatu kejadian yang dialamai oleh manusia saat itu. Biasanya digambarkan pada dinding gua

dengan menggunakan darah hewan atau diukir. Memang belum terdapat efek dari animasinya,

namun dengan berkali-kali digambarkannya sebuah objek sehingga menjadikan sebuah cerita

Selain itu di Indonesia pun juga sudah berkembang dunia per-animasian. Sebagai contoh

yaitu animasi pewayangan dalam hal ini adalah Wayang Kulit. Menurut pendapat Dr. G.A.J. HAZEU

pada sebuah buku yang berjudul Wayang–Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya, dalam

disertasinya uraian terakhir bab 4 menjelaskan bahwa pertunjukan wayang telah ada setidak-

tidaknya sebelum tahun 400 sesudah Masehi.

Namun, memang disini belum terdapat efek-efek animasi yang mendukung pada saat

3|SMK TI Indonesia Global


pentas diselenggarakan. Baru pada zaman Wali Songo yaitu pada era Sunan Kalijaga,

dibuatlah pewayangan dengan efek-efek animasi berupa pencahayaan dan suara. Cerita pun

didominasi tentang pengenalan agama Islam, baik berupa cerita para nabi, petuah-petuah hingga

cerita hakikat kehidupan manusia seperti cerita Bimasakti (Wrekodara) dan Dewa Ruci.

Pada Abad 21 perkembangan animasi mulai mengaitkan pada teknologi komputer. Dari

proses penggambaran, pewarnaan, dan penganimasian. Sebagai contoh animasi yang sangat

terkenal dan banyak digandrungi oleh anak-anak adalah animasi berupa kartun yaitu Tom

and Jerry.

Dari berbagai karakter yang ada dapat dikategorikan menjadi 2 jenis karakter yaitu

karakter dalan wujud 2 dimensi dan wujud 3 dimensi. Adapun sebagai contoh wujud karakter 2

dimensi yaitu Wayang, Kartun, dan anime, contohnya seperti kartun Transformer dan anime One

Piece. Untuk karakter dengan wujud 3 dimensi yaitu kartun Final Fantasy, Monster Inc, Finding

Nemo, dan lain-lain. Animasi 3 Dimensi disebut juga sebagai CGI (Computer Generated Imagery).

C. TAHAPAN PEMBUATAN DESAIN KARAKTER.

Sebelum memulai pekerjaan untuk membuat sebuah animasi, terdapat beberapa hal yang

harus kita lakukan terlebh dahulu guna untuk melihat animasi seperti apa yang ingin dibuat dan

4|SMK TI Indonesia Global


dengan cerita apa. Hal ini tentunya perlu dilakukan suatu riset sebelum pra produksi.

Adapun riset yang dilakukan adalah diantaranya adalah:

a) Menentukan tema cerita dan tujuan cerita.

b) Membuat sinopsi dan skrip

c) Memunculkan karakter, sifat, dan ciri yang sesuai dengan sinopsis yang telah dibuat.
d) Pengumpulan dokumentasi, termasuk setting, props, dan lokasi.

Setelah proses riset dan pengumpulan data selesai, selanjutnya masuk ke stage lebih tinggi

yaitu pra-produksi. Dimana pada tingkat ini seorang animator dan timnya bekerja untuk

mendesign, merancang, dan menentukan standard warna yang pas pada sebuah karakter, props,

sets, dan lokasi. Jika pada tahap ini telah disepakati bersama, maka selanjutnya masuk pada

tahapan storyboard yang gunanya untuk memvisualisasikan adegan dan pose yang nantinya akan

tampil dalam film tersebut berdasarkan naskah yang sudah ada. Adapun bentuk dari storyboard

meliputi:

a) Gambar visual.

b) Sound effect.

c) Dialog.

d) Adegan, dan

e) Durasi.

Sebagai seorang animator, tentunya harus memiliki prinsip-prinsip dasar yang dijadikan sebagai

patokan dalam pembuatan karakter animasi. Dibutuhkan kedisplinan dan pengaturan rangkaian gerakan-

gerakan alami seperti makhluk hidup terutama gerakan manusia. Ada 12 prinsip dasar yang harus di

perhatikan oleh para animator yaitu,

5|SMK TI Indonesia Global


a) Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose Action and Inbetween)

b) Pengaturan waktu (Timing)

c) Gerakan sekunder (Secondary Action)

d) Akselerasi gerak (Ease In and Out )

e) Antisipasi (Anticipation)

f) Gerakan penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping Action)

g) Gerak melengkung (Arcs)

h) Dramatisasi gerakan (Exaggeration)

i) Elastisitas (Squash and Stretch)

j) Penempatan di bidang gambar (Staging)

k) Daya tarik karakter (Appeal)

l) Penjiwaan peran (Personality)

6|SMK TI Indonesia Global


Pengertian animasi yaitu menghidupkan gambar, sehingga anda perlu mengetahui dengan

pasti setiap detail karakter animasi yang dibuat, mulai dari tampak (depan, belakang dan

samping) detail muka karakter dalam berbagai ekspresi (senyum, diam, marah, ketawa, normal,

kesal, gan lain-lain.) lalu pose atau gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu

yang menjadi ciri khas karakter tersebut.

Karena pengertian animasi merupakan membuat gambar yang dibuat menjadi kelihatan

hidup, sehingga kita bisa mempengaruhi emosi penonton menjadi turut merasa sedih, ikutan

menangis, jatuh cinta, kesal, gembira bahkan tertawa terbahak-bahak. Bila karakter anda sudah

siap, tentu saja setelah lebih dari 100 kali anda mencoba, baru selanjutnya memastikan

kelengkapan data pribadinya, sekaligus memberikan ‘warna’ dengan menggunakan satuan RGB

(red, green & blue), gunanya adalah agar anda dan teman anda yang bergabung dalam team anda

tahu betul warna RGB yang dipakai untuk kulitnya, bajunya, garisnya, dst.nya. Kalau perlu dibuat

warna karakter pada saat malam dan siang hari, di luar ruangan (exterior) dan di dalam ruangan

(interior).
Film Animasi 2D (2 Dimensi) juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari

kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu.

Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink

Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dll.
7|SMK TI Indonesia Global
D. KLASIFIKASI KARAKTER.

Sebuah karya animasi seperti halnya dalam kesusasteraan, memiliki karakter dengan

pembagian peran tertentu. Menurut Burhan, dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya

tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibagi dua kategori :

a) Tokoh utama (central character, main character), yakni tokoh yang tergolong penting,

ditampilkan terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita (Burhan,

2005:176). Ia adalah pelaku kejadian, maupun yang dikenai kejadian. Selalu berhubungan

dengan tokoh–tokoh lain baik secara visual maupun secara naratif, sehingga sangat

menentukan perkembangan plot secara keseluruhan (Burhan, 2005:177)

b) Tokoh tambahan (peripheral character), yani tokoh –tokoh yang dimunculkan sesekali dalam

cerita, dan itupun dalam porsi penceritaan yang relatif pendek (Burhan, 2005:176).

Pembagian tokoh juga dapat dilihat dari fungsi penampilan tokoh, yakni: tokoh protagonis

dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi yang salah satu jenisnya

secara populer disebut hero atau heroine tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-

norma, nilai–nilai yang ideal bagi manusia (Altenbernd & Lewis, 1966:59 dalam Burhan, 2005:178).

Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan ideal, harapan–harapan

ideal, mewakili perasaan dan kognitif yang positif. Tokoh oposisi dari protagonis adalah tokoh

antagonis. Sama pentingnya dengan tokoh protagonis, tokoh antagonis membawa konflik dan

ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonisbaik secara langsung maupu tidak langsung.

Bentuk oposisiyang dibawakannya dapat bersifat fisik ataupun batin (Burhan, 2005:179).

8|SMK TI Indonesia Global


E. DESAIN KARAKTER.

Desain karakter bisa lahir dari berbagai konsep dan tujuan serta media atau platform apa

media itu akan “hidup”. Desain karakter bisa lahir dari sebuah gagasan yang “pure art” atau bisa

dikatakan lahir tanpa kepentingan apapun, misalnya karater Killer Gerbil yang popular di dunia

grafity, Molly yang selalu hadir di profesi yang berbeda-beda ataupun karakter-karakter lain yang

tidak dipublikasikan dikarenakan dibuat hanya karena kesenangan perancangnya saja.

Beberapa aspek yang bisa dipelajari dari desain karakter, yaitu :

a) Desain karakter adalah salah satu bentuk ilustrasi yang hadir dengan konsep “manusia”

dengan segala atributnya (sifat, fisik, profesi, tempat tinggal bahkan takdir) dalam bentuk

yang beraneka rupa, bisa hewan, tumbuhan ataupun benda-benda mati.


b) Secara visual desain karakter sering disebut dengan istilah “kartun”. Biasanya hadir dengan

visual yang sangat sederhana bahkan terkesan abstrak. Bentuk terdiri dari garis-garis outline,

penggunaan warna-warna solid dan aplikasi bentuk yang cenderung berlebihan (eksagration)

yang ditujukan untuk mengkomunikasikan konsep karakter yang dimiliki. Hal ini tidak terikat

bahkan relatif tergantung gaya apa yang dianut oleh perancang.

Namun tidak menutup kemungkinan karakter-karakter tersebut akan “hijrah” ke ranah

aplikasinya sebagaimana karakter-karakter yang memang dilahirkan karena tujuan tertentu,

9|SMK TI Indonesia Global


misalnya Mario Bros (Video Game), Mickey Mouse (animasi), Spiderman (komik) dan Hello Kitty

(Merchandise) serta masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa ranah aplikasi dari Desain

karakter :

a) Acara Televisi : The Simpsons, Tom n Jerry, Detective Conan, Barne

b) Film Animasi : Buzz dan Woody (Toy Story), Bernard the Bear

c) Advertising : Andy (So Klin Pewangi),

d) Maskot : Zakumi (World Cup 2010)

e) Game : Sonic the Hedgehog, Mario Bros, Final Fantasy Series

f) Komik : Spiderman, Tin tin, Asterix and obelix

g) Merchandise : Sanrio (Hello Kitty, Kerokeroppi)

h) Action figure : Molly, Copperhead-18

Sebagaimana karya seni dan desain lainnya, desain karakter tidak diciptakan secara instan.

Walaupun secara visual hanyalah terdiri dari bentuk-bentuk geometris dan garis-garis outline

yang sederhana, tetap ada sebuah proses yang harus dilalui agar karakter itu nantinya bisa

menyampaikan pesan yang dikandung kepada audience secara efektif. Sebuah desain karakter

yang mempunyai konsep perencanaan yang matang dan dikerjakan dengan teknik yang tinggi

tentu akan lebih “standing out” dan menjual serta menarik perhatian dibandingkan dengan desain

karakter yang diciptakan secara instan serta tidak dipublikasikan dalam sebuah media apapun.

Masing-masing perancang mempunyai alur proses yang berbeda-beda dalam menciptakan

desain karakter yang diinginkan. Agar lebih memudahkan kita mempelajari tentang proses

perancangan desain karakter, Scott McLoud dalam bukunya Understanding Comic mempunyai

10 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
gagasan yang teramat cerdas dan bisa diaplikasikan dalam perancangan karakter. Proses kreatif

terdiri dari 6 tahap yaitu :

1. Gagasan dan tujuan.

Tahap dimana perancang menyusun ide,konsep dan gagasan tentang desain karakter

yang akan dibuat, meliputi :

a) Latar belakang Perancangan karakter (misalnya kebutuhan akan “sosok” yang mampu

mengajak anak-anak bermain dan belajar dalam sebuah program televisi).

b) Tujuan Perancangan (misalnya untuk serial televisi terbaru, model kampanye sebuah

produk, tokoh komik komedi alternatif).

2. Bentuk.

Sebuah proses dimana perancang menentukan bentuk yang terbaik yang mampu

menerjemahkan konsep yang diinginkan, misalnya meliputi :

a) Bagaimana tampilan fisik si karakter itu?

b) Warna apa sesuai yang untuk diaplikasikan kepada karakter itu?

c) Apa kostum yang cocok untuk digunakan karater tersebut?

3. Gaya.

Perancang mulai menerapkan gaya atau aliran dalam seni dan desain pada bentuk
karakter yang diinginkan, misalnya :
a) Penggunaan bentuk geometri/ abstrak pada karakter.
b) Teknik garis outline karakter tersebut.
c) Teknik pewarnaan yang digunakan.

4. Struktur.

Pada tahap ini perancang mulai mengumpulkan semuanya dan menggubah bagian mana

yang akan diperbaiki (misalnya bentuk badan kekar tidaklah cocok untuk karakter yang

11 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
bersifat lemah), bagian mana yang ditonjolkan (karakter pahlawan super dengan kekuatannya

yang dahsyat) dan bagian mana yang perlu ditambahkan (Karakter boneka lucu ditambah

dengan otopet agar keliahatan lebih menggemaskan).

5. Keterampilan.

Tahap dimana perancang mulai menerapkan keahlian dan keterampilan teknis mereka

(keterampilan manual ataupun komputer) untuk mewujudkan apa yang telah dikonsepkan.

6. Permukaan.

Tahap penyelesaian akhir, dimana nilai-nilai produksi mulai diperhitungkan. Aspek

yang paling tampak adalah terlihat pada TAMPILAN desain karakter. Hal yang perlu

diperhitungkan meliputi :

a) Jenis media dimana desain karakter itu “hidup”. Karakter yang banyak hidup di berbagai

media (multimedia) akan lebih populer dibandingkan dengan karakter yang “hidup” di

satu media saja.

b) Kualitas platform media. Misalnya kualitas kertas cetakan, teknologi publisitas di dunia

maya, teknologi game engine yang digunakan dan lain sebagainya. Tentunya semakin

bagus kualitas platform akan semakin bagus pula “tampilan” dari desain karakter

tersebut.

12 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
F. LANGKAH DALAM MENDESAIN KARAKTER.

1) Konsep Karakter dari Segi Psikologis


Konsep karakter dari segi psikologis, yaitu dilihat dari watak dan kepribadian.

Umumnya ada tiga jenis penokohan, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis.

Misal karakter masuk ke dalam golongan tokoh protagonis. Ia memiliki sifat yang ceria,

tidak mudah menyerah, dan selalu menyemangati teman-temannya. Ini akan berkaitan

dengan ekspresi, pose, gaya busana, dan aksesori yang akan dikenakan tokoh.

Kita bisa memberinya busana-busana cerah, mimik wajah tersenyum, dan aksesoris-

aksesoris pada gayanya. Itulah kenapa kita perlu tahu bagaimana watak dan kepribadian

tokoh. Sebenarnya ada juga kreator yang memasukkan identitas lain karakter, seperti zodiak,

shio, dan golongan darah. Semakin detail informasi, maka semakin bagus pula untuk

pengembangan desain karakter.

13 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
2) Sketsa Dasar Karakter dari Bentuk Geometris

Sketsa karakter dengan bentuk geometris

Cara membuat desain karakter yang selanjutnya adalah dengan membuat sketsa dasar

karakter. Sketsa ini berpatokan dari konsep karakter yang sudah kita buat

sebelumnya.Sketsa dasar dibuat dari bentuk-bentuk geometris, seperti persegi, segitiga, dan

bulat. Dari bentuk geometris itu akan menciptakan visual yang disesuaikan dengan konsep

fisik dan psikologis karakter

3) Desain Bentuk Tubuh Karakter

Saatnya membuat bentuk tubuh karakter. Karena kita sudah tahu tinggi dan berat badan

karakter maka proses kreatif ini akan lebih mudah. Buat tubuh karakter dari sisi depan,

belakang, dan samping. Gunakan garis bantu agar gambar jadi seimbang dan ukurannya pas

satu sama lain.

14 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
Desain bentuk tubuh karakter

4) Membuat Ekspresi Wajah Karakter

Ekspresi merupakan alat komunikasi utama di dalam desain karakter. Dari ekspresi,

audiens akan tahu apa yang sedang dirasakan si karakter. Sehingga ada ikatan emosi yang

terjalin untuk menghayati isi cerita.

Desain ekspresi wajah karakter

15 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
Sekarang berdirilah di depan cermin. Buat ekspresi marah, senang, sedih, dan marah.

Kemudian perhatikan setiap ekspresi yang sudah dibuat. Bagaimana bentuk wajah saat

senang dan marah tentu berbeda. Raut wajah juga dipengaruhi bentuk mata, alis, hidung, dan

mulut saat berekspresi.

5) Buat Pose yang Beragam

Pose akan berhubungan dengan aktivitas karakter di setiap adegan cerita. Contoh pose

yang bisa kita buat adalah saat adegan menari, makan, melompat, dan lain-lain. Buatlah pose

yang dinamis supaya karakter jadi lebih hidup.

Desain pose karakter

16 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l
6) Pilih Gaya Busana dan Aksesoris Karakter

Setiap karakter memiliki gaya busana dan aksesoris yang menjadi ciri khas yang diambil

dari konsep psikologisnya. Perhatikan detailnya, seperti jahitan baju dan panjang pendeknya

busana. Warna yang mendominasi bisa mencerminkan sifat karakter, ini berhubungan

dengan psikologi warna.

Desain busana dan aksesoris karakter

17 | S M K T I I n d o n e s i a G l o b a l

Anda mungkin juga menyukai