Anda di halaman 1dari 14

BAB VII CASTING

Peta Konsep
Mata Pelajaran : Manajemen Produksi, Naskah dan Penyutradaraan
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.29 Menerapkan proses casting
Materi : Casting Pemain
Peta Konsep Materi :

Peta Materi dan


Pembelajaran Menjelaskan
Merencanakan
teori dasar
proses casting
proses casting
Mengidentifikasi Menentukan
Casting pemain karakter tokoh karakter tokoh
sesuai naskah sesuai naskah

Menerapkan Melaksanakan
proses casting casting
Project Base
Learning

Tujuan Pembelajaran
1. Merencanakan proses casting
2. Menentukan karakter tokoh sesuai naskah
3. Melaksanakan casting

Kata Kunci
Casting, Ability, Emosional, Temperament. Casting to type. Anti-type casting / education
casting. Therapeutic casting. Casting Couch dan Casting Assistant. Casting Director/ Casting
Assistant.

Pendahuluan
Salah satu bidang industri hiburan yang mengalami peningkatan yaitu industri
perfilmanIndonesia.Perjalanan film di Indonesia sebagai berikut, pada tahun 1900-1936 film
masuk diIndonesiaadanya produksi film dan jumlah bioskop 227, tahun 1954-1955 dibentuknya
PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) dan FFI (Festival Film Indonesia), kemudian
padatahun 80-90 mengalami peningkatan tercatat jumlah produksi film 721, pada akhir 80
hingga pertengahan tahun 90an kondisi film nasional semakin parah dikarenakan televisi-televisi
swasta yang menghadirkan film-film impor dan telenovela, meningkatnya kembali film
Indonesia pada tahun 2000 dengan munculnya film seperti Petualangan Serina, Jalangkung, Ada
Apa Dengan Cinta dan lain sebagainya. (Sumber : Harian Umum Pelita).

Gambar 7.1 Logo PPFI


Sumber : Dokumen PPFIndonesia
Gambar 7.2 Logo FFI tahun 2019
Sumber : Dokumen FestivalFilm

Pada tahun 2014 perfilman Indonesia mengalami peningkatan 18,4 persen dalam periode
Januari hingga pertengahan Mei terdapat 45 judul film Indonesia yang dirilis. Peningkatan
perfilman di Indonesia kurang diimbangi oleh kualitas akting yang baik, banyak calon aktor,
aktris mencoba melakukan casting hanya mengandalkan wajah dan kesempurnaan fisik. Calon
aktor, aktrisyang mencoba castinglebih sering memerankan peran yang sesuai kepribadian atau
peran yang digemari namun masih sedikit yang bisa berperan dengan mentranformasikan dirinya
sesuai peran yang diberikan castingdirector.
Survei menunjukkan banyak kursus atau agensi hiburan di Kota Bandung yang memiliki
program bervariasi namun sedikit kursus atau agensi hiburan yang khusus memiliki program
dibidang acting film. Fasilitas, sistem belajar yang diberikan juga minim dengan kelas–kelas
yang terbatas, sarana-prasarana yang diberikan kurang menunjang aktivitas proses bejar
mengajar.Kemudian sebagai dasar dalam melakukan proses belajar mengajar akting penting
untuk mempelajari teater terlebih dahulu yang seringkali tidak dipraktikan pada tempat kursus
sekarang ini.
Gambar 7.3 Ilustrasi Proses Casting
Sumber : Dokumen Pribadi

Casting adalah Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang diperlukan
oleh cerita. Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab casting departement, tetapi biasanya sutradara
terlibat penuh dalam proses ini. Rencana casting, pada umumnya, telah diumumkan sebelumnya
kepada publik atau agen sehingga para aktor dapat mempelajari skenario lalu mempersiapkan
adegan yang akan ditampilkan untuk dinilai. Casting atau proses pemilihan pemain sesuai
dengan karakter dan peran yang diperlukan oleh cerita. Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
casting departement, tetapi biasanya sutradara terlibat penuh dalam proses ini. Rencana casting,
pada umumnya, telah diumumkan sebelumnya kepada publik atau agen sehingga para aktor
dapat mempelajari skenario lalu mempersiapkan adegan yang akan ditampilkan untuk dinilai.
Terdapat beberapa metode casting, antara lain:
1. Casting by ability. Calon pemain terbaik yang dipilih untuk peran penting/utama.
2. Casting to emosional temperament.
Memilih seorang pemain berdasarkan hasil observasi hidup pribadinya, karena
mempunyai banyak kesamaan atau kecocokan dengan peran yang dipegangnya
(kesamaan emosi, temperamen, kebiasaan, dll.). Metode casting seperti ini sering
dilakukan oleh para pembuat film Hollywood.
3. Casting to type. Pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik si pemain (tinggi badan,
berat badan, bentuk tubuh, dan lain-lain.)
4. Anti-type casting / education casting. Pemilihan pemain yang bertentangan dengan watak
atau fisik yang dikehendaki cerita.
5. Therapeutic casting. Menentukan seorang pemain yang bertentangan dengan watak
aslinya, dengan tujuan untuk menyembuhkan atau mengurangi ketidakseimbangan
jiwanya.
Casting Couch. Pada masa keemasan Hollywood, sudah umum bagi perempuan manapun
yang ingin menjadi bintang film, atau memperoleh peran dalam sebuah film, untuk melayani
sutradara/produser secara seksual. Konon, pelayanan itu dilakukan di sofa (couch) pada kantor
sutradara/produser. Meskipun hal itu kini sudah tidak umum lagi, namun istilah casting couch
tetap dipergunakan.
Casting Director / Casting Assistant. Orang yang bertugas melakukan pemilihan pemain dan
pengontrakkan aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.

A. Teori Dasar Casting


Casting merupakan prosedur standar cara memilih aktor dan aktris untuk membintangi
sebuah produksi. Sebagaimana halnya para pelamar di dunia kerja. Aktor dan aktris juga
melewati proses seleksi dengan cara dites kemampuan dan wawasannya. Hanya teknis dan
materi seleksinya berbeda. Ada beberapa hal Hal yang harus dimiliki oleh calon Aktor
sebelum casting :
1. Sikap yang baik
2. Ambisi
3. Memiliki keterampilan lain
4. Pendalaman karakter
Gambar 7.4 Kemampuan aktor
Sumber : CoolClips.com

B. Proses Casting

Proses casting merupakan proses menunjukkan keterampilan berakting dihadapan


juri atau sutradara dengan melakukan apa yang diperintahkan oleh juri atau sutradara
berakting memerankan karakter-karakter yang mampu dilakukan aktor agar sesuai
dengan peran yang akan diberikannya jika lulus casting. Disaksikan oleh produser,
sutradara, pengarah gaya, kameramen, dan yang akan menguji sejauh mana kemampuan
aktor dalam memenuhi permintaan untuk berakting. Casting call yang merupakan
istilah bagi sineas untuk memanggil para aktornya untuk memerankan karakter-karakter
yang akan dimunculkan dalam sesuatu film, baik para tokoh protagonis maupun tokoh
antagonis. Termasuk menguji kemampuan dialog dan emosi dari setiap aktor-aktor yang
di casting-nya.
Sebelum dimulainya proses syuting bagi masing-masing aktor harus mengetahui
struktur teks drama, yang diantaranya ialah prolog (pembukaan), dialog (percakapan antar
pemeran), dan epilog (penutup yang merupakan inti cerita).
Prolog yang merupakan pembukaan dalam sebuah film maupun program televisi
merupakan bagian yang menentukan alur cerita dalam film tersebut, apakah alurnya akan
maju ataukah alur mundur. Yang mana bagian prolog ini dalam proses casting pun sudah
dapat memilih dan menentukan pemeran yang kan muncul dalam prolog yang
ditampilkan dalam film.
Melakukan prolog dalam casting ibarat kita bercerita jalan hidup diri sendiri, lakukan
latihan prolog didepan cermin dengan begitu kita akan mengetahui gestur, mimik dan
ritme dari suara yang kita ucapkan ketika melakukan prolog.
Dialog merupakan percakapan dalam sebuah film atau dalam program televisi,
namun dalam castingpun dialog diperlukan untuk mengukur sejauh mana emosi dari
pemeran terhadap karakternya yang dibarengi dengan dialog. Melakukan dialog tidaklah
mudah, karena banyak faktor yang membuat dialog menjadi sukses dalam casting
maupun saat syuting.

Gambar 7.5 Casting Dengan Melakukan Dialog


Sumber : Dokumen Imdb.com

Epilog yang merupakan penutup sekaligus memiliki inti dari cerita dalam filmnya,
dapat berupa antiklimaks.
Selain postur tubuh dan wajah yang sesuai karakter tokoh dalam film juga proses
casting harus mempersiapkan kemampuan olah gerak tubuh, menghilangkan kegugupan itu yang
utama saat melakukan casting, banyak peserta yang mengikuti casting dan gagal lolos dalam
audisi karena kegugupan. Maka dari itu dengan seringnya berlatih akting dihadapan cermin
maupun dihadapan teman bisa menjadi cara yang baik untuk menghilangkan kegugupan.
Berlatih artikulasi dan intonasi serta ritme suara juga menjadi modal bagi para aktor
yang akan mengikuti casting, karena dalam dialog maupun monolog sangat diperlukan olah
ketiga hal tersebut untuk bisa mengeluarkan emosi dari karakter atau penjiwaan berperan ketika
syuting nantinya.
Casting call merupakan langkah awal untuk mencari pemeran yang sesuai karakter
dalam film dan diperlukan sebelum casting dilakukan, karena untuk menarik minat dan lebih
banyak lagi peserta yang akan menjadi pemeran utama maupun figuran. Melakukan casting call
saat ini mudah dilakukan, dengan cara membuat poster atau pamflet yang menginformasikan
kebutuhan pemain untuk suatu karya film. Namun saat ini kemajuan teknologipun memudahkan
proses untuk mencari pemeran dengan casting, diantaranya dengan menggunakan laman resmi
atau web site dari rumah produksi maupun dengan menggunakan media sosial yang dapat dilihat
oleh seluruh orang diseluruh penjuru dunia.
Para calon peserta casting-pun harus jeli mencari rumah produksi yang menginformasikan
casting call untuk suatu film karena jika tidak jeli dalam mengikuti casting call dapat dipastikan
kita akan merugi, seperti keluar biaya besar namun tidak lolos casting dan terkadang rumah
produksi ilegal melakukan penipuan kepada para calon peserta casting. Dalam casting peserta
tidak dikenakan biaya apapun, namun ada beberapa syarat yang dikeluarkan oleh rumah produksi
para peserta casting mengenakan pakaian yang diminta dalam persyaratan casting call

Gambar 7.6 Casting Call


Sumber : Dokumen Pribadi

Casting sheet harus disiapkan ketika akan melakukan proses casting, karena
lembaran casting sheet itulah yang akan mencatat semua spesifikasi para pemeran yang akan
dibutuhkan dalam produksi film yang akan diproduksi nanti. Berbentuk form atau tabel yang
berisi beberapa catatan-catatan dari peserta yang megikuti casting.
Gambar 7.7 Casting Sheet Dalam Proses Casting
Sumber : Dokumen Pribadi

Sikap yang baik bagi peserta casting memanglah sangat diutamakan sebab para
penilai pun akan melihat sikap pesertanya saat mendaftar, datang ke kantor untuk casting.
Keramahan saat tiba diruang casting menjadi penilaian tersendiri bagi penilai, karena hal itu akan
terus diperlukan dalam kerjasama saat syuting dilakukan antara pemeran, sutradara dan kru
produksi. Untuk itu hindari sikap yang kurang baik saat akan mendaftar casting untuk sebuah
karya film.

Gambar 7.8
Sikap Peserta dalam Proses
Casting
Sumber
: Dokumen Pribadi

Ambisi untuk memperoleh peran utama dalam karya film harus menjadi motifasi
para calon pemeran dalam memperebutkan peran karakter utama yang telah ditentukan oleh
sutradara. Motivasi muncul dari para peserta ketika
sudah melihat casting call yang telah diumumkan rumah
produksi kepada khalayak.
Gambar 7.9 Ambisi Peserta Dalam Memperoleh Peran Saat Proses Casting
Sumber : Dokumen Pribadi

Memiliki keterampilan

Gambar 7.10 Keterampilan Dalam Saat Casting


Sumber : Dokumen Pribadi

Pendalaman karakter
Gambar 7.11 Pendalaman Karakter Saat Casting
Sumber : Dokumen ...

Alat rekam

Gambar 7.12 Alat Rekam Saat Casting


Sumber : Dokumen ...

1) Penokohan, merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh. Dalam


sebuah pementasan drama, tokohlah yang mengambarkan secara langsung naskah
drama. Tokoh terbagi dua berdasarkan perannya, yaitu tokoh utama dan tokoh
pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam
pementasan drama. Sedangkan tokoh pembantu merupakan tokoh yang
dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita.
Cakrawala
Casting proses menentukan karakter peran yang sesuai naskah dengan menseleksi calon
pemeran-pemerannya yang dilihat berdasarkan postur, karakter vokal, kemampuan berakting,
dan menguasai gestur serta mimik wajah saat berperan sesuai karakternya dalam skenarionya.
Penerapan casting diadopsi dari karakter asli dari pribadi masing-masing calon pemeran
casting. Namun dalam casting dapat dibumbui dengan gestur dan mimik yang dibuat dramastis
agar juri menyukai akting yang kita lakukan dan sesuai apa yang diinginkan oleh juri serta lolos
dan mendapatkan peran dari karakter dalam skenarionya.
Proses casting dilakukan dengan mempersiapkan keperluan-keperluan teknis dan non
teknis. Namun tidak terlalu banyak dan peralatan yang mudah dioperasikan. Perlu dilakukan
casting call agar mudah menarik banyak peserta yang akan terlibat dan dipilih seesuai peran
karakter dari film yang akan diproduksi.

Jelajah Internet
Dalam proses casting kita harus mampu memerankan apa yang oleh juri inginkan agar
kita lolos dan mendapat peran yang diinginkan oleh sutradara, kemampuan optimal yang kita
miliki harus dimunculkan. Dengan menguasai gestur dan mimik wajah akan mampu menguasai
peran yang kita peroleh. Silahkan simak tautan mengenai casting berikut ini:
http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-casting/
https://markaz-production.com/casting-film/

Rangkuman
1. Casting adalah mencari calon pemain yang terbaik untuk melakonkan peran yang penting.
Sedangkan casting to emosional temperament adalah mencari pemain yang sesuai dengan
kepribadian atau perilaku calon pemain tersebut dengan tokoh yang akan diperankannya. Jadi
Casting adalah proses dimana calon pemain film atau drama diseleksi oleh pihak management
atau sutradara.
2. Terdapat beberapa metode casting, antara lain:
a. Casting by ability
b. Casting to emosional temperament.
c. Casting to type
d. Anti-type casting / education casting
e. Therapeutic casting
3. Ada beberapa hal Hal yang harus dimiliki oleh calon Aktor sebelum casting, yaitu : Sikap
yang baik, Ambisi, Memiliki keterampilan lain, dan Pendalaman karakter
4. Proses casting melibatkan serangkaian audisi di depan panel casting, terdiri dari individu-
individu dalam produksi teater seperti produser teater dan sutradara teater. Namun, dalam
produksi televisi tertentu panel casting dapat terdiri dari produser televisi atau bila dalam
produksi film panel casting dapat berisi produser film, sutradara film, koreografer DLL.
5. Struktur Teks Drama terdiri dari Prolog, Dialog dan Epilog.
6. Drama terdiri dari tiga unsur, yaitu Alur, Penokohan dan Dialog.
7. Alur, merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
8. Penokohan, merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh. Dalam sebuah
pementasan drama, tokohlah yang mengambarkan secara langsung naskah drama. Tokoh
terbagi dua berdasarkan perannya, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu.
9. Tokoh yaitu pelaku yang mempunyai peran lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya
bisa protagonis dan antagonis.
10. Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
11. Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh.
12. Latar, adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama
dinyatakan dalam petunjuk pementasan. Bagian itu disebut dengan kramagung. Latar juga
dapat dinyatakan melalui pecakapan para tokohnya.
13. Bahasa, merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan watak
tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.

Refleksi
Dalam melakukan proses casting apakah memerlukan kebugaran jasmani atau fisik?
Sudah seharusnya kondisi fisik dalam melakukan casting harus memiliki stamina yang prima
terutama melakukan adegan akting yang memerlukan kekuatan fisik dan daya tahan yang tinggi.
Pencapaian dari casting ini ialah untuk menunjukkan sejauh mana kemampuat dan bakat kita
dalam bidang perfilman ataupun penyiaran televisi, karan tuntutan skenario dan arahan sutradara
para aktor harus mahir dalam memerankan karakter tokoh yang diperankannya.

Anda mungkin juga menyukai