5)
Prinsip anticipation
Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancangancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya
terlebih
dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan melompat, seseorang yang tadinya
berdiri harus ada gerakan membungkuk terlebih dulu sebelum akhirnya melompat.
6)
Prinsip staging
Staging dalam animasi
7)
Prinsip straight ahead and pose to pose
a. Prinsip Straight Ahead
Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang
pertama adalah Straight Ahead Action , yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator
menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini
memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja.
Tetapi memiliki kekurangan yaitu waktu pengerjaan yang lama.
8)
Prinsip follow through and overlapping action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu
9)
Prinsip slow in and slow out
Slow In dan Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan
yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi
cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
Contoh Slow In :
Grim Natwick, seorang animator Disney pernah berkata, Animasi adalah tentang timing
dan spacing. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus
dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan
dari bermacam-macam jenis gerak.
Contoh :
Exaggeration
Contoh:
1)
2)
Air mata Nobita yang mengalir seperti air terjun ketika menangis.
Solid Drawing adalah kemampuan untuk menggambar karakter dalam berbagai angle
sehingga karakter tersebut terlihat 3D dan konsisten dalam setiap frame animasi.Segala
atribut seperti mata, pakaian, aksesoris, dan apapun yang menempel dengan si karakter
tetap konsisten letak dan bentuknya.
Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam
menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik.
Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat,
keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian
observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan
adalah: menggambar.
Meskipun kini peran gambar -yang dihasilkan sketsa manual- sudah bisa digantikan oleh
komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip menggambar akan
menghasilkan animasi yang lebih peka.
Contoh: penggambaran bugs bunny
berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana
gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki
gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya
animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat kekhas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka
memiliki appeal atau gaya tertentu.
Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan
kharisma seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Sehingga visualisasi animasi
yang ada bisa mewakili karakter/sifat yang dimilkiki.
Appeal
Ke-12 prinsip animasi diatas sering digunakan dalam teknik animasi stop motion dan
dalam penerapannya tentu lebih tergantung pada si animator dalam mengaplikasikan
pada cerita. Semakin profesional seorang animator dalam menguasai, mengoptimalkan
dan mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam membuat animasi secara keseluruhan,
tentunya ide cerita akan selalu menarik dan menghasilkan sebuah film animasi yang
sangat dinamis dan tidak membosankan bahkan untuk kalangan yang bukan merupakan
target utama pengguna.
Prinsip- prinsip lain di luar 12 prinsip animasi di atas antara lain :
Lyp-sinc, Tentu saja didalam film Animasi menggunakan prinsip ini , sebagai pengisi suara
setiap karakter yang ada.
Prinsip animasi yang digunakan pada film animasi Lion King adalah :
1.
Pada gambar diatas, menggunakan efek mengembang pada dada ketika dia tertawa,
sekaligus menggunakan efek lentur pada badan simba ketika terkena siku
temannya
2.
Adalah gerakan ancang ancang. Seperti pada gambar diatas, sebelum berjalan
maka paman simba mengankat kakinya terlebih dahulu
3.
Staging
4.
Kedua teknik ini lebih pada teknik dalam pembuatan gambar, bukan pada action atau
gerakan pada filmnya.
5.
Rambut simba yang masih bergerak-gerak saat setelah simba (dewasa) melakukan
lompatan. Dan juga rambut mufasa (ayah simba) yang juga bergerak-gerak saat
setelah melakukan lompatan.
6.
Ini adalah adegan mufasa saat jatuh. Pergerakan bagian ini menggunakan prinsip
slow in dan slow out
7.
Arcs, ini merupakan gerakan melengkung atau elisp yang kita dapat temukan
pada adegan seperti di bawah ini
8.
Secondary action
Ketika simba atau mufasa berjalan, gerakan utamanya adalah melangkahkan kaki,
sedangkan secondary actionnya adalah ekornya yang ikut bergoyang-goyang.
9.
Timing
Karena Timing berarti menentukan pada detik keberapa sebuah objek / karakter
berjalan sampai ke tujuan / berhenti, saya pikir semua bagian animasi akan
memiliki prinsip ini. Salah satu contoh adalah waktu yang sedikit lama digunakan
dalam adegan dibawah ini
Yaitu ketika simba kembali ke wilayahnya melewati gurun pasir
10. Exaggeration
Exaggretaion atau upaya untuk mendramatisir sebuah animasi, seperti pada gambar
di bawah ini..
Ini adalah adegan ketika nala ingin memakan pambaa, karena dia (seperti yang ada
pada
gambar)
merasakan takut, maka matanya melotot rambutnya berdiri semua, dan lidahnya
menjulur keluar.
11. Solid drawing
Prinsip ini mempelajari tentang pembuatan gambar yang konsisten entah untuk
proporsi tubuhnya ataupun asesoris yang menempel di tubuhnya, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini
Gambar di atas adalah gambar paman simba (uncle sun?) ketika simba masih kecil
dan ini adalah gambar paman simba ketika simba sudah dewasa. Di mana letak
konsistennya? Coba lihat pada mata sebelah kiri paman simba. Sejak simba
masih kecil hingga ia dewasa, pamannya masih memiliki itu. Hal inilah yang
menjadi prinsip konsistensi atau yg sering disebut dengan solid drawing
12. Appeal
Appeal. Kita bisa melihat style animasi cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal
ini karena mereka memiliki Appeal (Daya Tarik) tersendiri dalam pembuatan
karakter animasi.
Ketika seseorang melihat karakter lion king misalnya saja mufasa atau simba,
seseorang tersebut tau bahwa singa tersebut karakter film lion king karena
memiliki cirri khas. Ya pastilah bias membadakan karakter singa mufasa atau
simba dari film lion king atau karakter singa diego dari film madagaskar.