DAN KELEMBAGAAN
SOSIAL
DOSEN PEMBIMBING:
DR. NURIYATI SAMATAN, DRA., M.AG
3.
Adat (Customs)
Adat merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota masyarakat yang
melanggar adat
istiadat akan menderita karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan.
Misalnya, pada masyarakat
Lampung yang melarang terjadinya perceraian, apabila terjadi suatu perceraian, maka tidak
hanya yang bersangkutan yang
mendapat sanksi, tetapi seluruh keluarganya pun ikut tercemar.
Sanksi atas pelanggaran adat istiadat dapat berupa pengucilan, dikeluarkan dari masyarakat/kastanya, atau harus
memenuhi persyaratan tertentu, seperti melakukan upacara tertentu untuk media rehabilitasi diri.
5.
Hukum (Laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis. Sanksi terhadap pelanggar sifatnya paling
tegas dibanding dengan norma-norma lainnya.
Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan,
perintah, kewajiban, ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan. Ketentuan-ketentuan
dalam norma hukum lazimnya dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-konvensi. Sanksi yang
diberikan dapat berupa
denda atau hukuman fisik.
Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
Meningkatkan taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan dan olahraga
Menciptakan warga Negara yang patreotik melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan
bangsa
Membentuk kepribadian yaitu susunan unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah
laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.
Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau
bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan
masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu
sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.
Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang,
seperti membunuh, memperkosa, berzina, dan berjudi.
Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat
baik dengan sesamanya dan lingkungan hidupnya.
Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang berbuat baik maka akan mendapat
pahala dari Tuhan.
Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta dengan segala isinya termasuk
didalamnya manusia harus disikapi rasa syukur & ikhlas.
Pedoman rekreasi dan hiburan. Untuk mencari ketenangan dan kesegaran jiwa, manusia dapat
menjalankan ritual agama seperti sholat, yoga, dan meditasi.
Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, missal sebagai umat
Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan Khong Hu Chu
Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan
tidak dikehendaki atau jika diikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat
diramalkan.
Contohnya :
Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutupi rasa malu dari
anggapan yang mengatakan bahwa orang yang tidak menikah berarti tidak laku.
Dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena
dengan kekuasaan seseorang dapat memupuk kekayaan sebanyak-banyaknya.