Penyusun :
Ahmad Baihaqi, S.Kom
SMK
FASE F
KELAS
X
IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sumber Belajar :
Ruang Kelas
Lab Desain Komunikasi Visual
Alat :
Jaringan Internet
Daftar pertanyaan
Link Youtube
Video Pembelajaran
MODA PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran :
Moda Pembelajaran :
Tatap Muka
Metode Pembelajaran :
Pengamatan
Praktek Langsung
Tanya jawab
Diskusi
Pengelolaan
KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (Menjelaskan, Mengidentifikasi,
Mempraktekan dan Mengelola) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang
membentuk karakter tediri :
Menjelaskan materi yang akan di diskusikan bersama
Mengidentifikasi judul film, network branding, komersial, iklan layanan masyarakat, video
musik
Mempraktekan judul film, network branding, komersial, iklan layanan masyarakat, video musik
KATA KUNCI :
Judul FIm
Network Branding
Komersial
Iklan Layanan Masyarakat
Video Musik
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Asesement
Strategi
No Materi Tempat Alat bantu
Pembelajaran
Diagnostik Formatif Sumatif
1. Judul Peserta didik Kelas Alat :
Film Mampu :
1. Menjelaskan Proyektor
tentang Materi
judul film
Laptop
2. Mengidentif
ikasi judul
film Bahan :
Modul
Vidio
Pembelajaran
2 Network Peserta didik Kelas Alat :
Branding Mampu :
1. Menjelaskan Proyektor
Network Materi
Branding
Laptop
2. Mengidentif Bahan :
ikasi Modul
Network
Branding
KOMPETENSI AWAL
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Fase “F”
b. Rumusan Capaian Pembelajaran masing-masing elemen adalah sebagai berikut
PERTANYAAN PEMANTIK :
Perhatikan dan berikan pendapat kamu terhadap gambar yang kamu cermati !
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1 : 8 JP x 45 Menit
PENDAHULUAN
1. Guru memasuki kelas memberi salam.
2. Guru menunjuk siswa untuk memimpin doa di depan kelas, mengabsensi
kehadiran siswa serta menanyakan kabar siswa
3. Guru memancing pertanyaan mengenai penjelasan materi minggu lalu
4. Guru memberikan motivasi serta reward bagi peserta didik yang mampu
menjawab dan memberikan penjelasan
INTI
1. Peserta didik mengamati penjelasan yang di sampaikan oleh guru
2. Peserta didik mengamati gambar atau video yang guru tayangkan sebagai
bahan materi
3. Peserta didik memberikan tanggapan atas pengamatan tersebut
4. Guru memberikan umpan pertanyaan kepada peserta didik
5. Diskusi kelas
PENUTUP
1. Refleksi : Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan dari
pembahasan
2. Guru memberikan reward bagi siswa yang berani memberikan tanggapan
Asesmen Diagnostik 1.
1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Gaya belajar, karakter dan minat peserta didik Berilah
skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak dibawah ini!
2. Asesmen Diagnostik Kognitif Untuk memperjelas pemahaman terhadap Dokumen berbasis
digital maka perlu lakukan terlebih dahulu asesmen mandiri sebagai berikut : Menjawab
dengan jujur dari pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklis pada kolom benar atau
salah
No Pertanyaan Ya Tidak
Sudah tak terhitung lagi berapa jumlah keseluruhan judul film yang diciptakan sampai
sekarang.
Meski banyak, judul tetap menjadi satu dari sekian hal yang memusingkan bagi para sineas,
karena tak bisa dipungkiri, judul memberikan gambaran pertama kali tentang isi sebuah film.
Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan oleh para sineas untuk memberi judul
bagi karya-karya mereka…
Umumnya yang digunakan adalah nama sang tokoh utama karena biasanya memegang
peranan penting dalam keseluruhan film.
Kasus special: S1mone (2002). Dalam film ini, Simone (Rachel Roberts) bukanlah karakter
utama, melainkan virtual idol yang diciptakan oleh sang tokoh utama, Viktor Taransky (Al
Pacino).
Setting of place juga cukup sering dijumpai dalam film, baik nama kota, negara, jalan yang
memang benar-benar ada atau pun fiksi. Judul semacam ini biasanya mengindikasikan lokasi
sebagai hal penting dalam jalan cerita.
Kasus special: Brazil (1985). Walau memakai nama negara, film ini sama sekali tidak ada
sangkut pautnya dengan negara Brazil. Brazil di sini mengacu pada leitmotif atau sejenis
theme song dengan judul lengkap “Aquarela do Brazil” yang disenandungkan sang karakter
utama menjelang ending filmnya.
3. Menggunakan angka-angka!
Judul menggunakan angka menjadi alternatif baru dalam mewakili sebuah film. Bisa berupa
tahun, tanggal, jam, kode, suhu, derajat sudut, serta arti lainnya yang berperan besar, menjadi
pusat cerita sebuah film. Judul menggunakan angka dapat dianggap menarik karena membuat
para pembaca bertanya-tanya mengenai koneksi angka itu dengan jalan cerita.
Contoh: 50/50 (2012) dan 11-11-11 (2011).
Kasus special: Twelve (2010). Twelve di sini bukan mengacu pada jumlah atau angka “12”,
tapi pada nama varian narkoba yang diedarkan oleh sang tokoh utama, White Mike (Chace
Crawford).
4. Menggunakan idiom (gabungan kata yang menciptakan arti baru yang tidak
berhubungan dengan kata-kata pembentuknya)!
Cara ini dianggap paling menarik dalam memberi judul untuk sebuah film. Selain mudah
diingat karena sudah tidak asing di telinga, menggunakan idiom juga menciptakan double
meaning alias makna ganda yang membuat penonton mencoba mengasosiasikan judul dengan
isi filmnya. Selain itu, memunculkan kesan tersendiri, baik itu lucu, cool, dan lain
sebagainya.
Judul yang menggunakan satu dari 26 huruf alfabet judulnya tidak sesedikit yang dikira. A
hingga Z pasti pernah digunakan, baik itu untuk film layar lebar, film indie, film pendek, film
dokumenter, film televisi, serial televisi, dan lain sebagainya.
Contoh: W. (2008) dan XXX (2002).
Kasus special: RRRrrrr!!! (2004). Film komedi dari Prancis ini berkisah tentang perseteruan
2 suku di zaman purba. Suku rambut bersih dan suku rambut kotor. RRRrrrr!!! sendiri
adalah suara mereka saat sedang marah.
Dengan menambahkan rima (bunyi akhiran yang sama) atau huruf awal yang sama untuk
setiap katanya, judul menjadi terasa lebih catchy, enak dibaca, mudah diingat, dan pastinya
dianggap menarik perhatian penonton.
7. Menggunakan warna!
Warna dapat dijadikan simbol untuk menyampaikan arti tertentu, seperti biru yang dapat
diidentikkan dengan kesedihan, kedamaian, dan lain-lain! Karena itu, warna (baik satu atau
lebih) kerap dijadikan judul film jika dirasa dapat mewakili isi ceritanya.
Beberapa film memilih untuk mendeskripsikan keseluruhan atau sebagian besar ceritanya
hanya melalui judul. Walau sudah semakin jarang dijumpai, teknik pemberian judul seperti
ini cukup menuai pro dan kontra. Banyak orang menilainya terlalu kuno karena penonton
tidak penasaran lagi dengan isi film, namun ada juga yang mengatakan, dengan membaca
judulnya saja, mereka bisa langsung memutuskan mau menontonnya atau tidak.
9. Menggunakan singkatan!
Singkatan juga dapat digunakan sebagai judul, baik yang umum dijumpai, atau yang baru
diciptakan khusus untuk film itu. Mungkin ada baiknya jika singkatan yang tidak umum
digunakan diberikan kepanjangannya sebagai keterangan.
Menggunakan simbol, contoh: ? (2011).
Menggunakan satu kata kerja yang mewakili keseluruhan atau sebagian besar porsi
film, contoh: Smile (2005).
Menggunakan… entahlah… contoh: (Untitled) (2009).
Network Branding :
Branding adalah praktik pemasaran yang menciptakan nama, simbol, atau desain yang mudah
diidentifikasi sebagai milik perusahaan. Branding atau membangun kesadaran merek adalah
kegiatan untuk membedakan produk dan layanan kita dengan yang lain dengan kata lain
membangun kesadaran merek adalah hal terpenting di perusahaan.
Branding merupakan salah satu cara membedakan bisnis Anda dari pesaing dan
mengklarifikasi apa yang Anda tawarkan yang membuat bisnis Anda menjadi pilihan yang
lebih baik, berbeda, dan memiliki nilai lebih. Branding dibangun untuk menjadi representasi
dari bisnis Anda.
Apa itu brand?
Sederhananya brand adalah bagian dari bisnis yang membuat orang dapat dengan mudah
mengenali identitas dari sebuah perusahaan atau produk. Bahkan brand besar dapat dikenali
hanya dengan melihat warna logo, mendengar jingle iklan, dan juga slogan. Misalnya, ketika
kita membahas produk makanan, brand apa yang kamu bayangkan ketika melihat warna
merah?
Jika kamu membayangkan brand di atas? Berarti perusahaan dari brand tersebut telah
berhasil membangun brand sehingga kamu dengan mudah mengingat brand mereka hanya
dengan warna.
Lalu bagaimana dengan bisnis kecil atau yang baru saja didirikan? Apakah brand juga
penting? Jawabannya “penting”. Dikutip dari deluxe.com, brand lebih dari sekadar logo yang
mudah diingat, membangun brand dapat meningkatkan nilai bisnis dan membuat kamu
mudah untuk mendapatkan pelanggan. Selain itu, dilansir dari forbes, brand yang
ditampilkan secara konsisten pada semua platform (situs web, media sosial, toko online)
dapat meningkatkan pendapatan hingga 23%. Oleh karena itu, bagi kamu yang baru memulai
bisnis, berikut adalah beberapa cara untuk membangun brand.
Siapa orang yang akan membeli layanan atau produk saya (usia dan gender)?
Mengapa mereka membutuhkannya?
Apa yang mereka sukai (hobi)?
Di samping itu, dengan menentukan calon pelanggan, dapat memudahkan kamu untuk
menyesuaikan bentuk brand yang ingin kamu bangun. Misalnya, kamu menargetkan
pelanggan yang suka travelling atau hiking, maka nantinya kamu bisa
membangun brand bisnis yang erat kaitannya dengan alam seperti warna hijau,
pohon/gunung, dan lainnya. Semua unsur tersebut dapat kamu terapkan di situs web, media
sosial, dan logo dari brand-mu.
Misalnya, membuat produk makanan berbentuk gorengan dengan bahan-bahan organik dan
higienis. Kamu pasti tahu bahwa gorengan bukan makanan yang sehat, namun dengan
menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa penyedap atau unsur kimia dapat menjadi
sesuatu hal yang baru. Namun, yang terpenting kamu harus secara konsisten melakukan
promosi hingga brand-mu dapat dikenali oleh konsumen.
4. Tentukan nama brand
Sebagai pemilik usaha, menentukan nama dari bisnismu merupakan hal yang penting. Ini
akan memengaruhi bentuk logo, tampilan produk, cara pemasaran, dan pendaftaran merek
dagang. Kamu pasti menginginkan nama toko yang sulit untuk ditiru dan bahkan menjadi
ikon dari produk yang kamu jual. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara yang dapat
kamu gunakan untuk menentukan nama dari brand kamu.
5. Tentukan slogan
Kamu pasti tahu dengan slogan ini, “Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol
Sosro” Atau “Orang Pintar Minum Tolak Angin”
Walaupun terdengar biasa saja, namun slogan tersebut merupakan bagian penting dalam
membangun sebuah brand. Slogan dapat menguatkan identitas dari bisnis yang kamu
jalankan. Selain itu, slogan juga bisa menjadi alat deskripsi dari brand itu sendiri. Sehingga
dapat menarik perhatian dari konsumen.
Contohnya saja kata “Apapun Makanannya” pada slogan Teh Botol Sosro. Secara tidak
langsung slogan tersebut menjelaskan bahwa apapun makanan yang kamu makan, pilihan
terbaik untuk minumannya adalah Teh Botol Sosro.
Dalam menentukan slogan, kamu tidak usah terlalu pusing. Jangan membuat slogan yang
terlalu memaksa. Seperti menambahkan kata-kata ajakan untuk membeli produkmu.
Misalnya "Ayo beli/Hanya Produk Ini yang cocok".
Kamu bisa membuatnya lebih menarik dengan menambahkan kata-kata yang bersifat
personal. Misalnya, "Temukan ketenangan harimu dengan kopi A". Selain, kesesuain produk,
kata-kata "temukan ketenangan" tersebut dapat menunjukkan hubungan baik antara brand-mu
dengan pelanggan.
6. Desain logo brand
Dikutip dari canva.com, sebuah logo dari brand umumnya terdiri dari sejumlah isyarat
visual, seperti bentuk, simbol, angka, dan kata-kata. Dengan memiliki logo, kamu dapat
membuat orang dengan mudah untuk mengenali bahkan mengingat brand dari bisnismu.
Apakah kamu pernah membatalkan untuk membeli suatu produk, karena melihat logo dari
tokonya kurang meyakinkan atau terkesan asal-asalan? Nah, itu merupakan salah satu
dampak dari pemilihan logo yang buruk dalam upaya membangun brand. Oleh karena itu,
logo dalam sebuah brand merupakan hal yang penting. Berikut adalah cara yang dapat kamu
terapkan dalam membuat desain logo yang sesuai dengan brand yang kamu inginkan.
a. Memilih warna
Mengetahui arti warna akan sangat membantu kamu untuk dapat membuat identitas dari
bisnis. Misalnya, jika kamu memilih warna putih dan hitam untuk brand bisnis makanan,
biasanya akan terlihat kurang menarik dari tampilan visual. Untuk memudahkan dalam
memilih warna, kamu dapat melihat gambar di bawah sebagai contoh.
Warna tidak hanya menentukan tampilan logo kamu, tetapi juga menyampaikan perasaan
yang ingin dikomunikasikan dan membantu kamu membuatnya konsisten di semua hal yang
kamu lakukan. Salah satu contohnya, kamu dapat melihat beberapa iklan dari Telkomsel.
Umumnya iklan-iklan tersebut secara konsisten menggunakan warna merah. Sehingga warna
merah telah menjadi salah satu identitas dari brand perusahaan tersebut.
b. Memilih bentuk logo
Bentuk logo merupakan salah satu hal yang paling mudah diperhatikan oleh pelanggan ketika
menyangkut sebuah brand. Oleh karena itu, pemilihan bentuk yang tepat dan sesuai dapat
membuat kamu berhasil untuk membangun brand. Berikut merupakan beberapa jenis logo
dan contohnya.
Logo abtraks biasanya tidak memiliki bentuk yang terikat dengan apapun. Dikutip dari
shopify, manfaat dari logo abstrak adalah tidak memiliki makna khusus. Sehingga kamu dapat
membuatnya sendiri dan menghidupkannya di benak pelangganmu.
Logo lettermark biasanya menggunakan inisial dari nama lengkap brand menjadi logo.
Logo icon biasanya berkaitan dengan hal yang menjadi identitas dari suatu brand, misalnya
produk unggulan.
Logo lambang biasanya berbentuk gabungan dari sebuah simbol dan tulisan yang menjadi
identitas brand
Logo woomark umumnya berbentuk gabungan nama brand, warna, dan tulisan dengan font
yang dipilih.
Logo maskot umumnya berbentuk manusia atau binatang yang dapat menampilkan identitas
dari brand.
c. Memilih font
Selain warna, pemilihan font atau jenis huruf yang kamu gunakan juga mempengaruhi logo
dari brand-mu. Ini dapat menguatkan pesan yang ingin kamu sampaikan pada logo-mu.
Ketika kamu ingin membangun brand yang serius maka pilih font yang terlihat tegas dan
jelas, misalnya Helvetica. Jika ingin membangun brand yang santai, kamu dapat memilih
font yang terlihat fleksibel dan friendly, misalnya Bowlist.
7. Terapkan brand pada semua saluran bisnis
Dalam buku Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya (1995) karya Rhenald Kasali, proses
pembuatan dan pemasaran iklan layanan masyarakat tidak berbeda dengan iklan biasa. Terdapatbeberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu:
Mengidentifikasi masalah Sebelum dibuat iklan layanan masyarakat, perlu dilakukan mengidentifikasi
masalah serta pemilihan dan analisa kelompok sasaran. Menganalisa kebutuhannya, suasana psikologis,
dan sosiologis yang melengkapinya. Selain itu juga melihatbahasa, jalan pikirannya, serta simbol-simbol
yang dekat dengan masalah yang ingin disampaikan. Tentukan tujuan Menentukan tujuan khusus iklan
mengenai apa yang diharapkan. Tujuan menyangkut penambahan jumlah yang dilayani hingga
peningkatan kesadaran masyarakat terhadap adanya organisasi atau program khusus.
Tentukan tema iklan Tema iklan adalah topik pokok atau selling points yang ingin dituju oleh iklan. Suatu
tema iklan harus berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting. Penelitian pasar sering
diperlukan untuk mengidentifikasi topik atau dimensi tersebut. Menentukan anggaran Menentukan
anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu. Ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu Arbitary approach Percentage approach Service participasing or use approach The
objective and task approach Lihat Foto Ilustrasi membuat iklan
Perencanaan media Perencanaan media harus meliputi beberapa hal sebagai berikut: Identifikasi media
yang ada dan tersedia Memilih media yang cocok dan dapat digunakan Menentukan waktu dan frekuensi
penyiaran Menciptakan pesan Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, body
copy, atwork, dan tanda atau logo secara bersama-sama diperhatikan sasarannya. Baca juga: Advertensi:
Tujuan dan Jenisnya Evaluasi Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui
serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kampanye iklan layanan
masyarakat disiarkan.
Bahasa iklan Berikut bahasa iklan yang harus digunakan: Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik,
sopan, dan logis Ungkapan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugesif Disusun secara singkat
dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan Isi iklan.
Isi iklan harus memiliki nilai sebagai berikut: Obyektif dan jujur Singkat dan jelas Tidak menyinggung
golongan tertentu Menarik perhatian banyak orang.
Komersial :
Maksud dari komersial dalam motion graphic yaitu untuk membantu meningkatkan nilai sebuah produk yang
dibuatkan sebuah iklan, video, film pendek dll. Tujuan lainnya yaitu untuk mendapat keuntungan dalam
pemanfaatan motion grafik tersebut.
Video music :
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD) 1
NILAI PARAF
Nama :
Kelas :
CATATAN GURU
LEMBAR KERJA PRAKTIK KELOMPOK
6. ………………………………………………
Tanggal Pengamatan :
DOKUMENTASI
1. 2.
3. 4.
KESIMPULAN
LEMBAR KERJA PROJEK
Mata pelajaran :
1. Motion Grapic
2. Matematika
3. Bahasa Inggris
DOKUMENTASI
1. 3.
2. 4.
KESIMPULAN