Anda di halaman 1dari 24

MODUL AJAR 8

STORYBOARD
SMK MA’ARIF JAKARTA
JAKARTA BARAT

Penyusun :
Ahmad Baihaqi, S.Kom

SMK
FASE F
KELAS
X
IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Ma’arif Jakarta


Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Mata Pelajaran : Motion Grafis
Kelas : XI
Fase :F
Guru : Ahmad Baihaqi, S.Kom
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Alokasi Waktu : 2 x 4 JP

ELEMEN 8 Storyboard
KOMPETENSI AWAL
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta didik Sudah
memiliki kemampuan dasar tentang storyboard.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Beriman, bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
 Gotong royong
 Kebhinekaan Global

SARANA DAN PRASARAN :

Sumber Belajar :

 Ruang Kelas
 Lab Multimedia
Alat :

 Buku Modul Peserta Didik


 LKS
 Smartphone
 Komputer
 Buku Tulis
 Pulpen,pensil
 Scanner
 Guide
Bahan :

 Jaringan Internet
 Daftar pertanyaan
 Link Youtube
 Video Pembelajaran

TARGET PESERTA DIDIK :


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas ) maksimal 36 peserta
didik Program Keahlian Desain Komunikasi Visual, pada bidang keahlian SMK Multimedia. Terdapat
2 target peserta didik, yaitu :
1. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja)
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

MODA PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran :

 Project based learning


 Discovery Learning

Moda Pembelajaran :

 Tatap Muka

Metode Pembelajaran :
 Pengamatan
 Praktek Langsung
 Tanya jawab
 Diskusi
 Pengelolaan

KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (Menjelaskan, Mengidentifikasi,
Mempraktekan dan Mengelola) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang
membentuk karakter tediri :
 Menjelaskan materi yang akan di diskusikan bersama
 Mengimplementasikan assessment, formulasi, storyboard, dan animasi

KATA KUNCI :
 Assesment
 Formulasi
 Storyboard
 Animasi\

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Asesement
Strategi
No Materi Tempat Alat bantu
Pembelajaran
Diagnostik Formatif Sumatif
1. Asesmen 1.1. Menjelaska Kelas Alat :
n cara Lab Proyektor
Assessmen kompute
Materi
t pada r
aplikasi Laptop
storyboard
er
1.2. Menjelaska
Bahan :
n fungsi
asesment Modul
dari Vidio
storyboard Pembelajaran
er
1.3. Mengimple
mentasikan
asesmen
pada
aplikasi
storyboard
er
2 Formulas 1.1. Menjelaska Kelas Alat :
i n cara Lab Proyektor
formulasi kompute
r Materi
pada
aplikasi Laptop
storyboard
er Bahan :
1.2. Menjelaska Modul
n fungsi
dari
formulasi
pada
aplikasi
storyboard
er
1.3. Mengimple
mentasikan
cara
formulasi
pada
aplikasi
storyboard
er
3 Storyboa 1.1. Menjel Kelas Alat :
rd askan cara Lab -Komputer
membuat kompute -Scanner
Storyboard r -flashdisk
pada
aplikasi Bahan :
storyboard -Jaringan
er
internet
1.2. Menjel
- video
askan
fungsi dari pembelajaran
membuat
Storyboard
1.3. Mengi
mplementa
sikan cara
membuat
Storyboard
pada
aplikasi
storyboard
er
4 Animasi 1.1. Menjel Kelas Alat :
askan cara Lab -Komputer
membuat kompute -Scanner
Animasi r -Flasdisk
pada
aplikasi Bahan :
adobe after -Modul
effect
-
1.2. Menjel
askan
fungsi dari
membuat
Animasi
pada
aplikasi
adobe after
effect
1.3. Mengi
mplementa
sikan cara
membuat
Animasi
pada
aplikasi
adobe after
effect

KOMPETENSI AWAL
TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Fase “F”
b. Rumusan Capaian Pembelajaran masing-masing elemen adalah sebagai berikut

Storyboard Pada Akhir Fase F peserta didik


mampu menjelaskan dan
mengimplementasikan assessment,
formulasi, storyboard, dan animasi

c. Tujuan Pembelajaran yang Ingin Dicapai :


1. Mengimplementasikan assesment
2. Menjelaskan pengertian assesment
3. Menjelaskan formulasi
4. Mengidentifikasi formulasi
5. Menjelaskan storyboard
6. Mengidentifikasi storyboard
7. Menjelaskan animasi
8. Mengidentifikasi animasi
PERTANYAAN PEMANTIK :

Perhatikan dan berikan pendapat kamu terhadap gambar yang kamu cermati !

…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….

…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….

…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….

……………………………………………...
......................................................................
……………………………………………...
.....................................................................
…………………………………………….
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1 : 8 JP x 45 Menit

PENDAHULUAN
1. Guru memasuki kelas memberi salam.
2. Guru menunjuk siswa untuk memimpin doa di depan kelas, mengabsensi
kehadiran siswa serta menanyakan kabar siswa
3. Guru memancing pertanyaan mengenai penjelasan materi minggu lalu
4. Guru memberikan motivasi serta reward bagi peserta didik yang mampu
menjawab dan memberikan penjelasan

INTI
1. Peserta didik mengamati penjelasan yang di sampaikan oleh guru
2. Peserta didik mengamati gambar atau video yang guru tayangkan sebagai
bahan materi
3. Peserta didik memberikan tanggapan atas pengamatan tersebut
4. Guru memberikan umpan pertanyaan kepada peserta didik
5. Diskusi kelas

PENUTUP
1. Refleksi : Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan dari
pembahasan
2. Guru memberikan reward bagi siswa yang berani memberikan tanggapan

3. Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah


dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
4. Pengayaan : Guru memberikan tugas pengamatan dan memberikan kesimpulan
baik mandiri maupun berkelompok

PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)

TERTULIS PERFORMA SIKAP


Menggunakan tes tertulis Dengan Teknik observasi guru  Disiplin (Dapat dilihat dari
yang telah disiapkan mengamati kinerja sebagai timestamp saat mulai
guru aspek keterampilan peserta mengerjakan)
didik Dilihat dari hasil
pekerjaan dan kelengkapannya  Kerja keras dan Tanggung
Jawab (Dapat dilihat dari
kelengkapan dalam
mengerjakan soal
 Gotong royong (dapat
dilihat dari kelengkapan
praktek berkelompok)
Asesmen Diagnostik 1.
1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Gaya belajar, karakter dan minat peserta didik Berilah
skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak dibawah ini!
2. Asesmen Diagnostik Kognitif Untuk memperjelas pemahaman terhadap Dokumen berbasis
digital maka perlu lakukan terlebih dahulu asesmen mandiri sebagai berikut : Menjawab
dengan jujur dari pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklis pada kolom benar atau
salah

No Pertanyaan Ya Tidak

Asesmen Formatif Menilai lembar kerja peserta didik (melalui diskusi)


dan observasi saat diskusi
a. LKPD 1 Storyboard

b. LKPD 2 Pembuatan Storyboard secara berkelompok

c. LKPD 3 Project Kolaborasi

4. Asesmen Sumatif
1. Arti dari kata storyboard, yaitu ….
A. Papan Cerita *
B. Papan Cucian
C. Papan Triplek
D. Papan Penggilesan
E. Papan Catur

2. Yang bukan merupakan bagian dari storyboard, yaitu ….


A. Gambar
B. Tanda tangan *
C. Narasi
D. Waktu
E. Suara

3. Animasi Storytelling pertama kali digunakan pada tahun….


A. 1924
B. 1800
C. 1830
D. 1912
E. 1837 *

4. Storyboard dibuat pertama kali oleh ….


A. Adam Smith
B. Sean Board
C. Story Mac Mahon
D. Weeb Smith*
E. Michael Jordan

PENGAYAAN dan REMEDIAL


Lakukan pembuatan storyboard dengan durasi minimal 2 menit!

REFLEKSI
a. Refleksi Guru Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan mengekspresikan kesan
konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang diterima, Guru dapat
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, dengan minta pendapat tentang cara mengajar,
suasana pembelajaran,pemahaman pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada
peserta didik terhadap pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang
pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran.

b. Refleksi Peserta Didik


Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk sejenak
berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini. Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-
jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen
bahan materi ini! Bubuhkanlah tanda centang (v) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini.
Setelah mempelajari materi diatas deskripsikan apa yang telah Kalian dapatkan dengan
panduan pertanyaan berikut:

1. Apa yang kalian ketahui mengenai assessment pada storyboard


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............
2. Apa yang akan kamu lakukan ketika sudah mengetahui pembuatan storyboard
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............
3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat storyboard
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............
4. Apa yang kamu pikirkan ketika melihat formulasi pada storyboard
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............
5. Apa harapan kamu saat mempelajari storyboard
..............................................................................................................................
......
BAHAN BACAAN UNTUK GURU
Storyboard DAN PESERTA DIDIK

Pengertian Storyboard :

adalah sketsa gambar yang disusun berurutan


sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat
menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat
menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga
menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.

Fungsi storyboard

Storyboard sering juga disebut papan cerita. Storyboard berfungsi untuk menggambarkan alur
cerita, mulai dari awal hingga akhir. Selain itu, storyboard juga berfungsi untuk
merencanakan proses pengambilan gambar agar lebih terstruktur. Storyboard berfungsi
sebagai pedoman, mulai dari proses produksi hingga proses pengeditan, sehingga prosesnya
lebih mudah dan hasilnya sesuai. Storyboard berperan besar dalam proses pembuatan audio
visual, seperti video, animasi atau film. Manfaat storyboard Mengutip dari Elemental Media,
storyboard memiliki tiga manfaat utama, yaitu: Mengorganisir proses pengambilan gambar
Storyboard mempermudah proses pengambilan gambar, agar lebih efektif dan efisien. Selain
itu, adanya storyboard juga membantu penentuan pengambilan angle gambar dan mengetahui
bagan selanjutnya. Memudahkan dalam membuat dan memahami alur cerita Storyboard
berisikan sketsa gambar berurutan sesuai naskah, sehingga mempermudah proses pembuatan
pemahaman alur ceritanya. Sehingga seluruh orang memiliki persepsi yang sama dan proses
pengambilan gambar sesuai dengan yang diinginkan. Dapat mengetahui kesalahan pada
bagian awal Pembuatan storyboard bisa memudahkan orang dalam mencari tahu kesalahan
pada teks narasi, penggunaan media dan detail lainnya dalam storyboard. Hal ini juga dapat
menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Cara membuat storyboard

Dalam buku Pengembangan Bahan Ajar (2019) karya Nana, dituliskan lima cara pembuatan
storyboard, yakni:

 Penentuan tema
Tema harus ditentukan terlebih dahulu sebelum membuat storyboard. Tema ini
berpengaruh pada naskah, sketsa gambar, penggunaan media, dan lain-lain.
 Pembuatan naskah
Setelah tema ditentukan, naskah harus dibuat secara rinci. Misalnya teks dialog,
keterangan dan hal lainnya yang berkaitan dengan pembuatan video, film atau animasi.
 Tentukan poin penting
Poin penting ini berkaitan dengan naskah dan tema yang telah ditentukan sebelumnya.
Biasanya poin penting ini berisikan ide atau konsep yang nantikan akan dibuat menjadi
storyboard.
 Tentukan gambaran sketsa kasar dalam alur cerita storyboard
Setelah tiga hal tadi dibuat, gambaran sketsa kasar bisa disusun. Pembuatan ini disertai
dengan penjelasan atau keterangan tentang pembuatan audio visual.
 Gambaran direalisasikan dengan nyata
Setelah sketsa kasar selesai dibuat, storyboard dapat dibuat dalam bentuk yang lebih rapi
dan jelas. Misalnya dengan menggunakan aplikasi khusus atau lain sebagainya.
Storyboard setidaknya harus mencantumkan sketsa gambarnya, teks narasi dan audio
atau visual yang diperlukan.

Apa itu Formulasi?

Formulasi mengacu pada cara elemen adegan diatur dalam bingkai kamera serta bagaimana
kamera dipentaskan untuk membingkai bidikan. Formulasi bidikan mengacu pada pengaturan
elemen visual untuk menyampaikan pesan yang diinginkan. Ada berbagai komponen untuk
bagaimana bingkai disusun. Posisi kamera, di mana ia ditempatkan di suatu lokasi atau set,
susunan aktor, alat peraga, dan rias set, lensa kamera, sudut kamera, dan gerakan kamera
semuanya berkontribusi pada komposisi bidikan. Formulasi storyboard adalah cara ide dan
arah komposisi ini dikomunikasikan dalam tata letak storyboard dan format storyboard.
Storyboard Animasi

Storyboard animasi adalah serangkaian gambar, biasanya dalam ukuran thumbnail, yang
menunjukkan urutan pengambilan gambar dan tindakan untuk dimasukkan dalam produksi
animasi.

Papan cerita animasi digunakan oleh animator selama proses pra-produksi untuk
memvisualisasikan bagaimana karya seni mereka akan muncul melalui gerakan dan
perubahan dari waktu ke waktu.

Mereka juga berguna untuk aktivitas lain yang melibatkan seni sekuensial seperti komik,
novel grafis, dan video game.

Membuat Storyboard Animasi Tugas storyboard adalah merencanakan seluruh animasi


sebelumnya. Gambar dan gambar kemudian dibawa ke sistem gambar berbantuan komputer
yang menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer untuk membiarkan para
seniman mengerjakan ide-ide mereka. Dengan mengingat hal ini, berikut adalah beberapa tip
menggambar animasi dengan template storyboard.

Apa Itu Storyboard Dalam Animasi?

Storyboard adalah representasi visual dari skrip dan membantu merencanakan bidikan dan
sudut kamera. Storyboarding sangat penting untuk animasi yang sukses karena membantu
menciptakan visi yang jelas tentang seperti apa produk akhir sebelum rekaman apa pun
diambil. Ini juga memberikan kesempatan bagi sutradara, animator, perancang produksi,
editor, dan anggota kru kunci lainnya untuk berkolaborasi di awal produksi.

Storyboard adalah urutan gambar yang menggambarkan pengambilan gambar dan aksi dalam
film atau animasi.

Papan cerita digunakan untuk membantu seniman tetap pada jalur dengan visi mereka untuk
proyek tersebut, serta menjaga konsistensi selama produksi.

Storyboard adalah representasi visual dari skrip yang akan digunakan animator untuk
menganimasikan. Papan cerita dapat digunakan sebagai cetak biru kasar untuk keseluruhan
proyek, atau hanya bidikan individu.

Ini membantu dalam memastikan semua bagian berjalan bersama dan membantu menghemat
waktu dengan menghindari perubahan saat produksi telah dimulai.

Storyboard adalah ilustrasi yang mewakili urutan pengambilan gambar dalam film atau
animasi. Ini digunakan untuk membantu memvisualisasikan film sebelum dibuat dan diambil.

Papan cerita dapat diatur sebagai gambar individu atau dengan menempatkannya di panel,
seperti halaman buku komik, yang kemudian disematkan di dinding dengan paku payung.
Hal ini memungkinkan pembuat film untuk berpikir secara visual tentang ke mana mereka
ingin mata penonton mereka pergi berikutnya tanpa harus mengedit produk jadi setelah
semua rekaman diambil.

Papan cerita juga memungkinkan perubahan cepat jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana
saat syuting, menghemat waktu dan uang.

Cara Membuat Storyboard Untuk Animasi

Animasi adalah media visual storytelling yang memiliki kekuatan untuk memikat penonton
dan membuat mereka merasa terhubung dengan cerita.

Salah satu cara paling umum di mana storyboard dibuat untuk animasi adalah dengan
menggambar setiap frame bersama dengan teks yang relevan.

Proses ini bisa membosankan, jadi seringkali lebih mudah menggunakan perangkat lunak
seperti Adobe Photoshop atau Illustrator untuk membuat storyboard.

Saat ini, tidak jarang orang yang bekerja di bidang animasi menggunakan ponsel kamera
mereka untuk mengambil foto dan kemudian mentransfernya ke dalam aplikasi yang
memungkinkan Anda menggambar di atas foto seolah-olah Anda menggunakan tablet pena.

Banyak orang yang tertarik dengan cara membuat storyboard untuk animasi.

Mengapa Animator Menggunakan Storyboard?

Storyboard adalah langkah penting dalam proses animasi. Mereka membantu animator


memvisualisasikan pergerakan karakter, objek, dan latar belakang dari bingkai ke bingkai.

Storyboard juga digunakan untuk mengatasi masalah teknis atau artistik yang mungkin
timbul selama produksi.

Animator menggunakan storyboard untuk membuat visual untuk sebuah film. Mereka


digambar secara berurutan dan akan memandu animator melalui apa yang mereka butuhkan
untuk menggambar selanjutnya.

Proses ini disebut "thumbnailing" atau pengembangan visual, yang dapat dilakukan di atas
kertas atau dengan perangkat lunak seperti Photoshop.

Storyboard digunakan dalam animasi karena berbagai alasan. Mereka dapat digunakan untuk
merencanakan waktu dan pementasan film animasi, mereka juga dapat digunakan sebagai
cara untuk mengkomunikasikan ide antara animator, atau bahkan dengan klien.

Penting untuk dicatat bahwa artis papan cerita biasanya tidak dikreditkan pada film karena
karya mereka dianggap sebagai bagian dari pra-produksi.

Prosesnya biasanya dimulai ketika seorang animator membuat gambar sesuai instruksi dari
sutradara atau produser.
Gambar-gambar ini menggambarkan apa yang akan terjadi di setiap bingkai film, tetapi tanpa
warna atau efek suara yang ditambahkan.

Setelah tahap ini selesai, ia beralih ke produksi di mana semua detail diisi: warna, suara,
musik, dan sebagainya.

Animator menggunakan storyboard untuk merencanakan pengambilan gambar untuk film,


video game, atau jenis proyek lainnya.

Mereka dibuat dengan menggambar gambar dari setiap bidikan pada halaman dan
menambahkan deskripsi teks tentang apa yang seharusnya terjadi dalam gambar itu.

Proses ini sering dilakukan dengan perangkat lunak animasi yang disebut
"Photoshop." Animator menggambar gambar-gambar ini dari kiri ke kanan karena mereka
membaca bahasa Inggris dari kiri ke kanan.

Storyboarding membantu pembuat film memastikan ide-ide mereka bekerja sebelum mereka
terlalu jauh ke dalam produksi sehingga mereka tidak membuang waktu dan uang membuat
sesuatu yang tidak bekerja.

Contoh Papan Cerita Animasi

Papan cerita animasi adalah cara yang bagus untuk mengeluarkan ide-ide kreatif dari kepala
Anda dan ke atas kertas.

Saya selalu tertarik pada seluk-beluk animasi, tetapi ingin mempelajari lebih lanjut tentang
cara kerjanya terlebih dahulu sebelum mencoba sesuatu sendiri.

Storyboard animasi adalah representasi visual dari rangkaian animasi lengkap yang akan
dibuat.

Saat membuatnya, animator dapat menggunakan gambar atau sketsa serta deskripsi tertulis
untuk berkomunikasi dengan anggota tim mereka tentang apa yang ingin mereka buat.

Animasi adalah bentuk seni yang sudah ada sejak lama, dan masih kuat.

Untuk membuat animasi, animator menggambar gambar karakter secara berurutan untuk
menciptakan ilusi gerakan.

Animasi adalah cara yang bagus untuk mengomunikasikan pesan Anda. Apakah Anda
mencoba untuk menjual ide, menjelaskan konsep, atau hanya menceritakan sebuah cerita,
animasi adalah media yang sempurna untuk itu. Storyboard yang baik dapat membantu
memastikan bahwa video Anda akan sukses dan menarik perhatian calon pelanggan.

Yang buruk dapat membuat pemirsa potensial bahkan tidak mempertimbangkan untuk
melihat konten Anda sejak awal.

Animasi adalah seni menghidupkan karakter dan objek hanya dengan beberapa gambar.
Animator papan cerita membuat sketsa detail dari adegan animasi sehingga orang lain dapat
memvisualisasikan tampilannya saat selesai.

Storyboarding Dalam Proses Animasi Ada 3 Tahap

Animasi adalah media visual storytelling yang dapat digunakan dalam berbagai cara. Sudah
ada selama beberapa dekade, dengan penggunaan pertama sejak tahun 1837.

Tiga tahap storyboard adalah pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pra-produksi


adalah ketika sutradara dan produser memutuskan tentang apa film itu dan merencanakan
bagaimana film itu akan diputar di layar.

Produksi adalah ketika animator membuat semua bingkai, atau gambar, dengan tangan yang
membentuk urutan animasi yang lengkap. Pasca Produksi berlangsung setelah proyek
animasi selesai di mana editor mengumpulkan semua gambar individu ini menjadi satu film
yang kohesif.

Animasi adalah perpaduan seni dan teknologi yang menceritakan kisah yang dibuat dengan
gambar dua dimensi atau tiga dimensi, baik yang digambar tangan maupun yang dibuat
dengan komputer. Seniman storyboard menggunakan proses ini untuk merencanakan animasi
dengan menggambar sketsa setiap frame dalam urutan kronologis dari awal hingga akhir.

Proses storyboard dalam animasi adalah proses 3 tahap.

Tahap pertama adalah menghasilkan konsep untuk film, termasuk karakter dan setting baru.

Tahap kedua adalah membuat sketsa kasar aksi dari setiap adegan. Representasi visual ini
memungkinkan semua orang di tim untuk memahami apa yang mereka buat sebelum dibuat.

Terakhir, langkah ketiga dan terakhir adalah merencanakan sudut kamera dan aspek artistik
lainnya yang akan dibutuhkan saat merender film animasi.

Storyboard adalah aspek kunci dari proses animasi, karena menyediakan representasi visual
dari skrip. Ada tiga tahap:

1. Sketsa Kasar

Tahap pertama adalah mendapatkan gambaran tentang apa yang akan terjadi dalam video dan
membuat sketsa setiap frame di atas kertas atau melalui perangkat lunak komputer.

2. Gambar Dalam Proses

Selanjutnya, gambar sketsa kasar dan isi dengan warna. Ini membantu Anda melihat
kesalahan apa pun yang mungkin muncul dan memungkinkan koreksi sebelum melangkah
terlalu jauh ke dalam produksi.

3. Gambar Akhir
Setelah semua gambar selesai, gambar dapat dipindai ke Photoshop atau perangkat lunak
desain lainnya untuk menambahkan gelembung teks, efek suara, dll., sebelum
mengekspornya sebagai file video (misalnya, MP4).

Seperti Apa Seharusnya Storyboard Animasi 3D?

Dalam beberapa tahun terakhir, animasi 3D menjadi semakin populer. Dengan popularitas


ini, ada berbagai jenis animasi 3D yang sekarang tersedia untuk dilihat oleh publik.

Salah satu jenisnya adalah animasi bergaya storyboard yang dapat dilihat di YouTube atau
situs streaming video lainnya. Animasi 3D bergaya storyboard adalah film animasi pendek
yang mengikuti alur cerita imajiner dengan karakter seperti film lainnya, tetapi hanya dalam
tiga dimensi, bukan dua.

Storyboard animasi 3d adalah bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses kreatif. Ini
digunakan sebagai panduan visual untuk animator dan sutradara. Tanpa itu, mereka harus
menebak seperti apa produk akhirnya.

Dengan cara ini, mereka dapat melacak berapa banyak bingkai yang diperlukan untuk
menganimasikan setiap pengambilan gambar dalam film atau acara TV yang sedang mereka
kerjakan. Storyboard juga membantu menentukan jenis sudut kamera yang paling cocok
untuk bidikan tertentu.

Storyboard animasi 3d adalah representasi visual dari ide dan gambar yang akan digunakan
dalam film animasi yang akan datang. Sangat penting untuk mempresentasikan ide Anda
kepada kolega, investor, atau siapa pun yang mungkin memiliki masukan ke dalam proyek.

Cara terbaik untuk memulai proses ini adalah dengan mengatur semua materi yang Anda
perlukan. Ini termasuk sketsa, catatan, foto, dan item lain yang terkait dengan storyboard
Anda.

Template Storyboard Animasi Dan Komik

Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat film animasi. Salah satu bagian
terpenting adalah storyboard, yang membantu memvisualisasikan apa yang akan terjadi di
setiap adegan sebelum dibuat.

Kurangnya storyboard dapat mengakibatkan revisi yang mahal dan memakan waktu di
kemudian hari, jadi menggunakan template untuk template buku komik atau storyboard
animasi adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko ini.

Karakter animasi ada di mana-mana akhir-akhir ini. Dari film Pixar terbaru hingga acara
kartun favorit Anda, animasi adalah salah satu bentuk hiburan paling populer untuk tua dan
muda.

Lebih banyak proyek animasi daripada sekadar menggambar di atas kertas atau membuat
sketsa dalam program digital seperti Photoshop. Animator menggunakan banyak teknik
berbeda untuk menghidupkan gambar mereka dengan perangkat lunak animasi 2D dan 3D
seperti Adobe Flash, Maya, dan Blender (untuk beberapa nama).

Untuk memudahkan para animator dalam membuat karyanya sendiri, kini tersedia banyak
template gratis yang bisa digunakan di program seperti Flash CS6, After Effects CC dan
Photoshop CC. Template ini dilengkapi dengan karakter, latar belakang, dan pose yang telah
digambar sebelumnya sehingga Anda dapat fokus untuk mengekspresikan ide Anda.

Mengapa Pelabelan Storyboard Itu Penting?

Memberi label pada storyboard adalah tugas penting yang akan membantu perusahaan
produksi film dan sutradaranya untuk mengatur narasi film.

Pelabelan storyboard juga membantu perusahaan produksi selama pasca produksi karena
memudahkan menemukan bidikan saat mereka perlu memotong atau menggunakan rekaman
stok untuk menghemat uang.

Pelabelan storyboard penting karena sejumlah alasan. Pertama, membantu mengidentifikasi


lokasi dan tanggal proyek. Ini juga menyediakan cara mudah untuk mereferensikan semua
halaman di buku storyboard Anda sekaligus.

Ini sangat berguna ketika Anda mencari sesuatu yang spesifik atau mencoba mencari tahu
halaman apa yang Anda tinggalkan saat mengerjakan sebuah proyek!

Kita semua tahu bahwa ada banyak alasan mengapa storyboard itu penting. Alasan paling
umum adalah untuk mengkomunikasikan ide dan konsep dengan klien, kolega atau teman.

Ada dua cara untuk memberi label pada storyboard Anda:

– Dengan label teks untuk setiap panel, yang sangat bagus bila Anda ingin memberikan
banyak detail tentang apa yang terjadi di panel.

– Atau dengan ikon yang mewakili objek atau tindakan di panel, yang sempurna saat Anda
tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Sebagai mahasiswa animasi, saya tahu seberapa sering orang akan bertanya kepada saya apa
artinya memberi label pada storyboard.

Dapat dimengerti bahwa tidak semua orang di industri ini fasih dengan topik ini karena ada
banyak hal lain yang harus dipelajari dalam membuat animasi.

Memberi label pada storyboard penting karena dua alasan:

1. Menjaga konsistensi dan

2. Untuk memudahkan bagi yang ingin menggunakannya di kemudian hari.

Mengapa Animator Menggunakan Storyboard?

Untuk memahami storyboard dengan lebih baik, penting untuk mengetahui apa yang bukan:
1. Storyboard tidak menggantikan skrip. Skrip memberi tahu Anda dialog apa yang harus
terjadi di setiap adegan sementara storyboard menunjukkan kepada Anda bagaimana aksi
akan dimainkan secara visual di layar.

2. Papan cerita tidak memperhitungkan hal-hal seperti efek suara atau musik, jadi yang
terbaik adalah selalu merencanakan elemen-elemen itu sebelum menggambar bingkai apa
pun.

Penting bagi semua orang yang terlibat dalam pembuatan animasi untuk memiliki
representasi visual dari apa yang seharusnya mereka lakukan karena tidak ada ruang untuk
salah tafsir ketika Anda memiliki sesuatu yang nyata seperti yang dibuat oleh seniman papan
cerita!

Bagi sebagian orang, pemikiran untuk menganimasikan video itu menakutkan dan
menakutkan. Prosesnya bisa memakan waktu, membosankan, dan sulit dipahami.

Namun, storyboard adalah salah satu alat yang membantu membuat animasi lebih mudah
diakses oleh pemula dengan menguraikan setiap frame dalam animasi bahkan sebelum
dibuat.

Seiring berkembangnya industri animasi, semakin banyak perusahaan yang mencari animator
untuk membuat konten animasi.
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PRAKTIK INDIVIDU

LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD) 1

NILAI PARAF
Nama :

Kelas :

CATATAN GURU
LEMBAR KERJA PRAKTIK KELOMPOK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2


PEMBAGIAN TUGAS KELAS
Ketua : Objek :
Sekretaris :
Anggota : Tanggal Pengamatan :
a. Bagaimana Prosedur Pembuatan
storyboard

b. Hal-hal apa saja yang harus


diperhatikan dalam pembuatan
storyboard

c. Buatlah prosedur pembuatan


storyboard

d. Buatlah assessment storyboard yang


kalian buat

DOKUMENTASI
1. 2.

3. 4.

KESIMPULAN
LEMBAR KERJA PROJEK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2


PEMBAGIAN TUGAS KELAS :
Ketua :
Sekretaris : Objek :
Anggota :
Tanggal Pengamatan :

Projek Yang DiLakukan :

Mata pelajaran :
1.
2.
3.
Guru yang mengawasi :
1.
2.
3.

Mata Pelajaran : Proses yang dilakukan :


Projek : 1.
1. 2.
2. 3.
3.
Mata Pelajaran : Proses yang dilakukan :
Projek : 1.
1. 2.
2. 3.
3.
Mata Pelajaran : Proses yang dilakukan :
Projek : 1.
1. 2.
2. 3.
3.
Nilai Profile Pelajar Pancasila Yang Terkait Implementasi
Dalam Projek :
1.
2.
3.

dst
DOKUMENTASI
1. 3.
2. 4.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai