Anda di halaman 1dari 15

PERAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMINIMALISIR

DAMPAK PENGUNAAN MEDIA SOSIAL

Karya Tulis Ilmiah


Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam
Kelompok Vlll (Delapan) Semester I (satu)
IAIN Bone

DOSEN PEMBIMBING
DR. WARDANA,S.AG.,M.PD.
Oleh:
KELOMPOK VIII
SAHRUL
NIM:862082022066
SELFIANA
NIM:862082022043
SOOFIYAH RIZKIYAH
NIM:862082022044

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

1
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya ilmiah
tentang Peran Ilmu Pendidikan Islam dalam Meminimalisir Dampak Pengunaaan
Media Sosial ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu DR. WARDANA,S.AG.,M.PD. Selaku Dosen mata
kuliah Dasar Dasar Kependidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
KTI ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Karya Ilmiah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga Karya Ilmiah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Watampone, 30 September 2022

Kelompok VIII

2
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................4
D. Batasan Masalah................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Penelitian .......................................................................................................... 6
B. Pengertian Media Sosial ................................................................................... 7
C. Dampak pemgunaan media sosial ..................................................................... 7
D. Peran Ilmu Pendidikan Islam menghadapi fenomema MedSos ...................... 10
E. Cara Agar Dapat Mengurangi Pengunaan Gatget ............................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................... 14

A. Kesimpulan .....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gadget merupakan suatu hal yang tidak dapat lepas dalam kehidupan
manusia. Mulai dari anak usia balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa hal
tersebut merupakan rutinitas yang sering kita lihat tidak pernah lepas dalam
kesahariannya. Melihat dari fenomena diatas dapat di ketahui bahwasanya
tekhnologi sudah semakin pesat hingga saat ini, tidak menutup kemungkinan
dimasa depan akan muncul beberapa tekhnologi mutakhir tentang
pengembangan gatget tersebut. Hal ini menjadi permasalahan besar mengingat
sekarang orang orang hanya bergantung kepada gatget tersebut. Apalagi di
zaman sekarang banyak aplikasi-aplikasi yang dapat dijalankan di perangkat
tersebut diantaranya Game dan Sosmed.
Dapat dilihat sendiri dampak dari pengunaan kedua aplikasi tersebut sangat
memengaruhi kehidupan. Diantaranya dapat mengakibatkan kita sendiri lupa
waktu dikarenakan terlena dengan kegiatan itu. Hal itu dapat mengganggu
proses dalam kehidupan kita sendiri, mengingat didalam hidup kita punya
tujuan tersendiri menciptakan tatanan kehidupan yang lebih baik. Maka itu
dalam penulisan Karya ilmiah ini kami akan membahas tentang dampak
pengunaan media sosial serta peran Ilmu pendidikan islam dalam
meminimalisir dampak tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Media Sosial dan dampak dari pengunaan Media sosial?
2. Apa peran Ilmu pendidikan islam menghadapi fenomena tersebut?
3. Apa saja cara agar dapat mengurangi pengunaan gatget ?
C. Tujuan Penelitian

4
1. Untuk mengatahui Media Sosial dan dampak dari pengunaan media
sosial
2. Untuk mengatahui peran Ilmu pendidikan islam menghadapi fenomena
pengunaan media sosial
3. Untuk mengatahui cara agar dapat mengurangi dampak dari pengunaan
gatget.
D. Batasan Masalah
Karya Ilmiah ini hanya membahas mengenai masalah dampak pengunaan
media sosial, peran Ilmu Pendidikan Islam dalam menghadapi Fenomena
pengunaan media sosial, cara agar dapat mengurangi dampak dari pengunaan
gatget.
E. Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang berupa observasi yang bertujuan
memperoleh gambaran nyata dari suatu fenomena yang ada pada remaja, yaitu
pengaruh sosial media terhadap generasi muda.
b) Subyek Penelitian
Penilitian ini mengambil tempat di Sekitar perkampungan saya lebih
tepatnya di tempat milik biasa anak anak maupun orang orang nongkrong di
tetangga sebelah yg punya Wifi
c) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung terhadap aktivitas orang orang di lapangan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian
Dari hasil penelitian media sosial yang sering digunakan oleh para remaja
saat ini yaitu Tiktok, WhatsApp, Instagram. Ketiga tersebut merupakan jejaring
sosial dimana pengikut terbanyak di kalangan remaja. Tiktok merupakan
aplikasi instant yang dapat digunakan oleh pengguna Gatget yang dirancang
khusus untuk menampilkan deretan beberapa video viral, update berita tentang
hari ini, konten konten paduan pengunaan dll sbg. Sama hal nya dengan Tiktok,
Instagram merupakan aplikasi yang memungkin kita juga melihat foto, maupun
video seseorang yg di ikuti dan dapat juga dijadikan sebagai sarana komunika
dimana kita dapat saling berkabar hanya lewat jentikan jari. Adapun juga Whats
App, aplikasi ini dapat membantu kita dalam hal komunikasi juga hampir sama
dengan Instagram yg menjadi pembeda aplikasi ini dapat memudahkan kita
dalam berinteraksi jarak jauh dengan memanfaatkan fitur video call dimana kita
dapat berkomunikasi dengan cara bertatapan langsung lewat fitur kamera, dan
juga dapat dijadikan sebagai obrolan grub maupun keluarga ketika ingin saling
berinteraksi jarak jauh.
Sebuah kajian tahun yang dilakukan oleh Harris Interactive and Teenage
Reasearh Unlimited mengemukakan bahwa anak muda berusia 13-24 tahun
menghabiskan lebih banyak menghabiskan waktu online setiap minggu di
bandingkan menonton televisi, rata-rata 17 banding 14 jam.” Ini menandakan
bahwa mereka lebih sering online daripada mendengarkan pelajaran yang
diterangkan guru mereka. Oleh karena itu, media sosial dengan remaja

6
merupakan suatu hubungan yang tak dapat di pisahkan, padahal akhir-akhir ini
banyak kejadian-kejadian yang penyebabnya juga karena media sosial. Hal
seperti ini harus segera dicari jalan keluar yang terbaik agar para remaja tidak
telalu larut dalam kemajuan teknologi yang ada. Sehingga para remaja nantinya
bisa memilah dengan baik antara waktu belajar mereka dengan
waktu online sehingga mereka tidak menyesal dikemudian hari
B. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia.Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun
di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.Media sosial terbesar antara
lain Tiktok, Instagram dan Whats App. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Instagram atau Whats
App misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi
tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Pesatnya perkembangan
media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.
Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.

7
C. Dampak pengunaan Media Sosial
Penggunaan teknologi dengan fitur canggih yang memadai menjadi sulit
untuk dipisahkan dengan kehidupan para pelajar. Pembaharuan dan
penyempurnaan gadget yang semakin hari semakin canggih membuatnya
semakin digemari. Contohnya yang sedang tren saat dikalangan para pelajar
adalah Tiktok, Instagram, dan Whats App. Ketiga hal tersebut menjadi alat
komunikasi pengganti SMS maupun telepon pada masa kini dengan fitur yang
canggih didalamnya yang dapat mengirim pesan, suara, gambar, maupun file
lagu membuat aplikasi ini digilai oleh kalangan pelajar. Para pelajar tersebut
pun mempunyai ketertarikan tersendiri akan hal-hal yang baru, mereka
langsung berbondong-bondong membuat akun diaplikasi media sosial yang
lebih keren. Dengan berbincang-bincang melalui media sosial ataupun
messenger mempunyai keseruan tersendiri. Dengan menggunakan sosial media
tersebut mereka akan lebih hemat dalam hal waktu dan uang mereka.
Namun, dalam pengunaannya terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan
dari pengunaan media sosial. Adapun diantaranya
1. Dapat merubah pola pikiran seseorang, mempunyai keinginan gengsi karena
ingin mengikuti gaya orang luar yang tidak sebanding dengan dirinya. Medsos
juga dapat mengakibarkan terlepasnya Iman seseorang seperti halnya Tiktok
sekarang banyak yg menayangkan adegan tidak pantas seperti berjoget”,
memakai pakaian seksi/ketat. Dalam hal ini dapat mengundang syahwat
seseorang. Hal tersebut dapat mengakibatkan kita kehilangna jati diri kita
sebagai seorang muslim Didalam alaquran terdapat dalil yg mejelaskan tentang
menjaga tqnggung jawab diri sendiri

‫مِن َج ََل ِبي ِب ِه َّن ۚ َٰذَلِكَ أَدْن ََٰى‬ َ َ‫ساءِ ا ْل ُمؤْ مِ نِينَ يُدْنِين‬
ْ ‫علَ ْي ِه َّن‬ ُّ ‫َيا أَيُّ َها النَّ ِب‬
ِ ‫ي قُلْ ِِل َ ْز َو‬
َ ‫اجكَ َو َبنَاتِكَ َو ِن‬

ً ُ‫غف‬
‫ورا َرحِ ي ًما‬ َّ َ‫أَ ْن يُ ْع َر ْفنَ فَ ََل يُؤْ ذَيْنَ ۗ َو َكان‬
َ ُ‫َّللا‬

8
Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih
mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang."

2. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak
berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk
berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi
berkurang.
3. Situs media sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri
sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak
menjadi kurang berempati di dunia nyata.
4. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di media sosial.
Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara
berkomunikasi di situs media sosial dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan
tata bahasa.
5. Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi
yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini,
para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-
gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada
seseorang untuk bertindak kriminal.

9
6. Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak
luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal
ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia
informasi tersebut.
Hal diatas sudah cukup lumrah terjadi di sekitar kita. Kurangnya pemahaman
dan pengatahuan tentang dunia maya akan membawa kita terjerumus dalam
rana kebodohan. Pentingnya kesadaran beragama dalam hal ini dapat memopan
kita agar selalu terus beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.
Berikut kita akan masuk di Peran Ilmu Pendidikan Islam agar dapat menjadi
pedoman dalam hidup bahwa ilmu tampa agama adalah suatu hal yang
mustahil.
D. Peran Ilmu Pendidikan Islam dalam menghadapi fenomena pengunaan
Media Sosial.
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islama dalah usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran
Islam. Dengan kata lain, pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya
untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh
Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun
kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah.3
1. Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia melalui proses
yang panjang, dengan resultat (hasil) yang belum dapat diketahui
dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat
dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya.

10
2. Pendidikan Islam yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam, disamping
menanamkan dan membentuk sikap hidup yang dijiwai oleh nilai-nilai
tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan
sejalan dengan nilai-nilai tersebut merupakan proses ikhtiar yang secara
pedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik kearah
kedewasaan/kematangan.
3. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan
untuk menyejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan
manusia didunia dan di akhirat.
Disamping ini kita dapa melihat peran Ilmu Pemdidikan Islam dsb.
a. Madrasah dan Pesantren Sebagai Media Sosialisasi Nilai-Nilai Ajaran Agama
Sebagai lembaga yang berciri khas keagamaan, melalui sifat dan bentuk
pendidikan yang dimilikinya, madrasah mempunyai peluang lebih besar untuk
berfungsi sebagai media sosialisasi nilai-nilai ajaran agama kepada peserta
didiksecara lebih efektif karena diberikan secara dini. Sifat keagamaan yang
melekat pada kelembagaannya menjadikan madarasah mempunyai mandat
yang jauh lebih kuat dan besar untuk memainkan peranan tersebut. Sedangkan
sebagai sistem persekolahan, madarsah dimungkinkan melakukan sosialisasi
agama secara massif.
b. Pemelihara Tradisi Keagamaan (maintenance of Islamic tradition)
Sebagai institusi pendidikan yang berciri keagamaan, salah satu peran
penting yang diemban oleh madrasah dan pesantren adalah memelihara
tradisitradisi keagamaan. Pemeliharaan tradisi keagamaan ini dilakukan
disamping secara formal melalui pengajaran ilmu-ilmu agama seperti Alquran,
hadis, aqi>dah, fiqh, Bahasa arab dan sejarah kebudayaan Islam, juga
dilakukan secara informal melakukan pembiasaan untuk mengajarkan dan
mengamalkan syariat agama sejak kecil dibiasakan (Islamic habitual forming)
untuk melakukan salat, puasa lainnya, mengunjungi teman yang sakit atau kena
musibah, mengucapkan salam bila bertemu teman dan lainnya.

11
c. Membentuk Akhlak dan Kepribadian
Peran kultural Ilmu Pendidikan Islam yaitu sebagai pembetukan Akhlak dan
Kepribadian. Hal tersebut sudah menjadi kewajihan kita Umat manusia untuk
selalu meningkatkan Ketaqwaan dalam hal keagamaan. Bentuk bentuk
perubahan Akhlak tersebut dapat kita lakukan dulu dalam lingkungan sekitar
kita melalui kegiatan kegiatan kecil yaitu banyak membaca Al-Qur'an dan
lebih maksimal dalam mengerjakan Shalat.
Dari pengertian di atas, pendidikan Islam dimaksudkan untuk peningkatan
potensi Spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi Pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan
Agama. Peningkatan potensi Spiritual mencakup pengenalan,pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif Kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada Optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan Harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Allah.
d. Dapat membantu dalam peningkatan Potensi/Fitrah.
Dalam pandangan Islam, fitrah adalah kemampuan dasar/pembawaan
itu,agar kita dapat lebih mengutamakan potensi dari pada eksis di dunia maya.
Fitrah yang dalam pengertian etimologis berarti “kejadian” berasal dari kata
kerja “fatara” yang berarti “menjadikan”. Sebagaimana firman Allah yang
disebutkan dalam Qs.ar-Rum/23:30 sebagai berikut:

َ‫َّللاؕ َٰذ لِك‬


ِ‫ق ه‬ ِ ‫علَ ۡي َهاؕ ََل ت َۡبد ِۡي َل ِلخ َۡـل‬
َ ‫اس‬ ِ ‫فَاَقِ ۡم َو ۡج َهكَ ِللد ِۡي ِن َحنِ ۡيفًاؕ فِ ۡط َرتَ ه‬
َ َ‫َّللا الَّتِ ۡى ف‬
َ َّ‫ط َر الن‬
ِ َّ‫الد ِۡي ُن ۡالقَيِ ُم ۙ َو َٰلـ ِك َّن ا َ ۡكث َ َر الن‬
َ‫اس ََل يَعۡ لَ ُم ۡون‬
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam);
(sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut

12
(fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ",

E. Cara Agar Dapat Mengurangi Pengunaan Gatget


Pada dasarnya memang banyak yang tidak dapat keluar dari zona
ini. Namun dengan tata kelola yang baik kita dapat mengurangi
tingkat kecenderungan mengunakan media sosial adapun beberapa
ruinitas yang bisa dilakukan adalah sbb.
1. Mempersibuk diri dengan kegiatan lain
Hal ini dapat pula kita lakukan dengan mengerjakan
beberapa kegiatan yg biasa dilakukan adapun di antaranya
mengerjakan tugas, berolahraga, membantu orang tua dalam
pekerjaannya, dan melakukan interaksi sosial di halaman
rumah bersama keluarga lain.
2. Rutin beribadah dengan hal Meningkatkan Ketakwaan
kepada tuhan.
Beribadah dapat dilakukan dengan memperbanyak
membaca Alquran dan melaksanakan kewajiban
mengerjakan Shalat Daripada menghabiskan waktu dengan
hal yang tidak pasti. Karena biasa orang orang lupa akan
kewajibanya di samping kebutuhannya yaitu telepon.
3. Ikut Kegiatan / Organisasi kemanyarakatan
Hal ini dapat memberikan pengajaran bahwa berinterkasi
langsung dengan orang lain lebih baik daripada di dunia maya
karena kita dapat secara langsung saling berbicara dan
mengutarakan pendapat masing-masing.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian media sosial yang sering digunakan oleh para
remaja saat ini yaitu Tiktok, WhatsApp, Instagram. Ketiga tersebut
merupakan jejaring sosial dimana pengikut terbanyak di kalangan
remaja.
2. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
3. Dampak pengunaan media sosial;(1) Dapat merubah pola pikir
seseorang. (2)Anak dan remaja malas berkomunikasi di dunia nyata.
(Dapat mementingkan diri sendiri. (4) Pornografi. (5) Penipuan.
4. Peran ilmu pendidikan Islam (1) Madrasah dan pesantren sebagai media
sosialisasi nilai ajaran agama. (2) Pemeliharaan Tradisi Keagamaan. (3)
Pembentukan Akhlak dan kepribadian. (4) Dapat membantu
peningkatan Potensi/fitrah.
5. Cara mengurangi pengunaan Gatget (1) Mempersibuk diri dengan
kegiatan lain. (2) Rutin beribada dalam hal meningkatkan ketaqwaan
kepada tuhan. (3) ikut organissasi kemasyarakatan.
B. Saran
Di dalam penulisan Karya Ilmiah kami, masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima saran/kritik yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
M. Syukri Azwar Lubis, Peranan Pendidikan Islam Dalam Membangun Dan
Mengembangkan Kearifan Sosial
Journal.dharmawangsa.ac.id
Journal.uin-alaudin.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai