Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN KAPASITASI

KETAHANAN DIRI (RESILIENCE)


KELOMPOK 6

1. NURNAENI
2. SRI WAHYUNI
3. SUWARTI
4. IQMAWATI BASIR
5. MUKARRAMAH
 Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit dari
keterpurukan, dapat beradaptasi dengan perubahan dan terus maju
dengan kesulitan-kesulitan yang menimpanya.

 Menurut Grotberg (1999), resiliensi adalah seseorang dalam


mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi , mengatasi,
memperkuat dan mentransformsikan pengalaman-pengalaman yang
sulit menuju pencapaian adaptasi yang positif.
Beberapa ciri orang yang memiliki resiliensi :

 Tahu batas
 Suportif
 Lebih menerima keadaan
 Merawat diri dengan baik
 Lebih terbuka
Faktor-factor Resiliensi :

 I have : Untuk dukungan eksternal dan sumber-sumbernya


 I am : Untuk kekuatan individu yang ada dalam diri seseorang
 I can : Untuk kemampuan interpersonal
Faktor – faktor pembentuk Resiliensi :

 Emotion Regulation
 Impulsive control
 Optimism
 Causal analysis
 Empaty
 Self Eficacy
 Reaching Out
Faktor yang mempengaruhi Resiliensi :

 Faktor Potektif ( Faktor Pelindung) merupakan istilah yang digunakan untuk


menyebut faktor penyeimbang atau melindungi dari risk faktor pada
individu yang resilien.
 Faktor Resiko merupakan faktor yang dapat memunculkan kerentanan
terhadap distress. Faktor resiko ini dapat berasal dari faktor genetik seperti
penyakit sejak lahir, faktor psikologis, lingkungan dan sosial ekonomi yang
mempengaruhi kemungkinan terdapattnya kerentanan terhadap stres.
Level Resiliensi :

 Succumbing (mengalah) merupakan istilah yang menggambarkan kondisi yang


menurun dimana individu mengalah danmenyerah setelah menghadapi suatu
ancaan atau kondisi yang menekan.
 Survival (bertahan) pada level ini individu tidak mampu meraih atau
mengembalikan fungsi psikologis dan emosi yang positif setelah menghadapi
tekanan.
 Recovery (pemulihan) merupakan kondisi ketika individu mampu pulih
kembali pada fungsi psikologis dan emosi secara wajar dan dapat beradaptasi
terhadap kondisi yang menekan, meskipun masi menyisakan efek dari
perasaan yang negatif.
 Thriving (berkembang dengan pesat) pada kondisi ini ndividu tidak hanya
mampu kembali pada level fungsi sebelumnya setelah mengalami kondisi
yang menekan , namun mampu melalui level ini pada beberapa respek.
Pengembangan kapasitas diri seorang bidan

 Pembangunan kapasitas merupakan peningkatan


kemampuan, keterampilan. bakat dan potensi oleh individu,
kelompok individu atau organisasi .Kemampuan tersebut
gunanya untuk memperkuat diri dalam mempertahankan
profesinya ditengah perubahan yang terjadi.
 Tujuan pengembangan kapasitas yaitu dapat dipergunakan secar
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu maupun
organisasi tersebut.
 Dalam pembangunan kebidanan yaitu individu maupun organisasi
bidan (IBI) dapat menjalankan peran dan fungsi sesuai prosedur yang
sudah ditetapkan serta meningkatkan kemampuan praktik bidan untuk
pelayanan yang berkualitas.
Karakteristik pembangunan kapasitas :

 Merupakan sebuah proses yang berkelanjutan


 Memiliki esensi sebagai sebuah proses internal dibangun dari potensi yang
telah ada
 Memiliki nilai intrinsic tersendiri
 Mengurus masalah perubahan
 Menggunakan pendekatan terintegrasi dan holistik
 Ketahanan diri seorang bidan dapat terbangun dari kepribadian dirinya.
 Menjadi seorang bidan mampu memahami kebutuhan klien dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas , bidan harus mampu
mengenali dirinya terlebih dahulu.
 Ketahan diri pribadi dapat dimulai dari optimisme aktif, optimis dalam
bertindak untuk masa depan, percaya dan yakin akan kemampuannya untuk
bertindak dengan cara “CARE” berarti membuat perubahan.
 Berani gagal, berani memulai , berani mencoba, berani dengan segala hal
yang tidak mungkin, keberanian dan optimisme ini akan sangat berpengaruh
pada kesehatan psikologis dan biologis, lebih sehat dan lebih tentram
hidupnya.
 Bidan sebagai tenaga kesehatan yang profesional termasuk dalam rumpun
kesehatan untuk menjadi jabatan professional, bidan harus mampu
menampakkan ciri-ciri professional.
Ciri-ciri professional bidan :

 Memberikan pelayanan kepada masyarakat


 Melalui jenjang pendidikan
 Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
 Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
 Mempunyai kewenangan yang di sahkan oleh pemerintah
 Memiliki organisasi sebagai wadah
 Memiliki kode etik kebidanan
 Memiliki etika bidan
 Memiliki standar pelayanan kebidanan
 Memiliki standar praktik
 Memiliki standar pendidikan mendasar sebagai kebutuhan masyarakat
 Memiliki standar pwendidikan untuk pengembangankompetensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai