TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resiliensi
dalam hidup.
healthy and productive ways when faced with adversity or trauma, that is
essential for managing the daily stress of life. Yang berarti, resiliensi merupakan
kemampuan untuk memberikan respon dengan cara yang sehat dan produktif
ketika menghadapi kesulitan atau trauma, yang merupakan hal terpenting untuk
adapting well in the face of adversity, trauma, tragedy, threats, or even significant
yang serius atau stressor dalam lingkungan kerja dan finansial. Hal ini berarti
dihadapkan pada resiko yang berat. Resiliensi bukanlah kepribadian yang sifatnya
dengan konteksnya.
sehat dan produktif untuk memperbaiki diri, sehingga mampu menghadapi dan
bagian dari resiliensi. Individu yang tidak resilient cenderung lebih mengalami
dan mengalami saat yang berat untuk mendapatkan kembali kontrol diri ketika
masalah.
yang mengarahkan kepada pengendalian emosi yang lebih baik, dan menghasilkan
Individu dengan resiliensi yang baik adalah individu yang optimis, yang
percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik. Individu
mempunyai harapan akan masa depan dan dapat mengontrol arah kehidupannya.
Optimis membuat fisik menjadi lebih sehat dan tidak mudah mengalami depresi.
mengatasi kesulitan yang tidak dapat dihindari di kemudian hari. Hal ini
dalam resiliensi. Penelitian menunjukkan bahwa optimis dan self efficacy saling
berhubungan satu sama lain. Optimis memacu individu untuk mencari solusi dan
Shatte, 2002), adalah gaya berpikir yang sangat penting untuk menganalisis
penyebab, yaitu gaya menjelaskan. Hal itu adalah kebiasaan individu dalam
menjelaskan sesuatu yang baik maupun yang buruk yang terjadi pada individu.
menyesuaikan diri secara kognitif dan dapat mengenali semua penyebab yang
cukup berarti dalam kesulitan yang dihadapi, tanpa terjebak di dalam gaya
menjelaskan tertentu. Individu tidak secara refleks menyalahkan orang lain untuk
menjaga self esteemnya atau membebaskan dirinya dari rasa bersalah. Individu
psikologi katakan sebagai bahasa non verbal dari orang lain, seperti ekspresi
wajah, nada suara, bahasa tubuh, dan menentukan apa yang orang lain pikirkan
dan rasakan. Walaupun individu tidak mampu menempatkan dirinya dalam posisi
orang lain, namun mampu untuk memperkirakan apa yang orang rasakan, dan
memprediksi apa yang mungkin dilakukan oleh orang lain. Dalam hubungan
orang lain.
berhasil dalam kehidupan. Self efficacy membuat individu lebih efektif dalam
kehidupan. Individu yang tidak yakin dengan efficacy yang dimiliki bagaikan
kehilangan jati dirinya, dan secara tidak sengaja memunculkan keraguan dirinya.
Meraih sesuatu pada individu yang lain dipengaruhi oleh ketakutan dalam
• Percaya pada diri sendiri, memiliki toleransi terhadap afek negatif dan
cepat melakukan coping terhadap stress, berpikir secara hati-hati dan tetap
• Menerima perubahan secara positif dan dapat membuat hubungan yang aman
resiliensi adalah :
spiritualitas
• Psychological resources, yaitu locus of control internal, empati dan rasa ingin
Dukungan Sosial
penghargaan, perhatian atau bantuan yang diperoleh seseorang dari orang lain atau
suatu keadaan yang bermanfaat atau menguntungkan yang diperoleh individu dari
orang lain baik berasal dari hubungan sosial struktural yang meliputi
Gottlieb (Smet, 1994) menjelaskan bahwa dukungan sosial adalah bantuan nyata
atau tindakan yang diberikan oleh orang terdekat yang dapat menimbulkan reaksi
emosional dan perubahan perilaku pada orang yang menerima bantuan tersebut.
Cohen & Syrne (1985) berpendapat bahwa dukungan sosial bersumber dari :
psikologis ketika menghadapi masa-masa yang sulit (Cohen & Wills, Kessler &
benda
Grotberg, E.H. 1999. Tapping Your Inner Strength. Oakland : New Harbinger
Publication, Inc.
http://www.sarjanaku.com/2012/11/resiliensi-pada-penderita-kanker.html
Reivich, K. And Shatte, A. 2002. The Resilience Factor . New York : Random
House, Inc.
Connor & Davidson, 2003. Develompment of The New Resilience Scale : The
Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Journal of Depression and
Anxiety. Vol 18 : 76-83
Yu, X & Zhang. J. Factor Analysis and Psychometric Evaluation of The Connor-
Davidson Resilience Scala (CD-RISC) with Chinese People. Journal of Social
Behavior and Personality. 2007. 35 (1), 19-30.
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-resiliensi-definisi-konsep.html
Sarafino, E.P. 1997. Health Psychology. Third Edition. New York : John Wiley &
Sons, Inc.
Sinar Harapan. 2003. Solusi Bagi Pasien Kanker Penderita Depresi. http:
//www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0613/kes3.html.
Cohen, S., Syrne, S.L., 1985. Social Support and Health. London : Academic Pres
Inc