TINJAUAN PUSTAKA
A. Resiliensi
1. Pengertian resiliensi
untuk menhadapi, mengatasi, mempelajari kesulitan dalam hidup dan belajar dari
positif untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam hal perilaku, prestasi dan
hubungan sosial dan tingkat ketahanan individu pada saat menghadapi keadaan
yang merugikan. Lain halnya dengan Walsh (dalam Rohmatun & Nur Jannah,
oleh individu untuk dapat bangkit kembali dari penderitaan yang dialami, dengan
menjadi lebih kuat serta lebih memiliki sumber daya; resiliensi bukan
PAGE \* MERGEFORMAT 12
Menurut Reivich dan Young (dalam Purnomo, 2014: 242) menambahkan
bahwa resiliensi merupakan proses merespon sesuatu dengan cara yang sehat dan
hal ini disampaikan oleh Wagnild dan Young ( dalam Ratih dan Dwiaprinda, 2014:
3 ).
menarik kesimpulan bahwa resiliensi merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh
individu dalam menghadapi setiap masalah yang hadir dalam kehidupan seseorang
dan hal ini membuat individu lebih kuat dalam menerima dan bertahan atau bahkan
bangkit kembali ketika dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan untuk
individu tersebut.
2. Aspek-aspek Resiliensi
mengenai tingkat resiliensi pada diri individu. Sebagai salah satu cara untuk
mengungkap tingkat ketahanan individu ketika berada pada kondisi yang sulit dan
menekan.
PAGE \* MERGEFORMAT 12
Kecakapan dalam hal ini adalah terkait kemampuan intrapersonal dalam
diri individu, untuk agar lebih mudah untuk menyesuaikan diri ketika
masalah yang ada ketika proses memecahkan maslah, sehingga hal ini
baik mengenai apa yang telah direncanakan. Hal ini sangat diperlukan agar
dimiliki.
Reivich & Shate 2002 (dalam Sri Mulyani, 2011: 15) juga mengemukakan
mengenai apa yang akan dikatakana pada diri sendiri ketika berhadapan
PAGE \* MERGEFORMAT 12
dengan suatu permasalahan, dan kita juga harus memahami bagaimana
menentukan kapan hal tersebut mebantu kita dan kapan hal tersebut
menjerumuskan kita.
Kita mampu untuk tetap tenang dan fokus pada permasalahan yang
dihadapi.
PAGE \* MERGEFORMAT 12
Wolin & Wolin (Setyowati, Hartati, & Sawitri, 2010) menyebutkan bahwa resiliensi
memahami diri sendiri dan juga orang lain. Kemampuan ini juga mampu
bisa mengambil jarak secara emosional ataupun fisik dari yang menjadi
pilihan yang ada, konsekuensi, dan juga alternatif dalam menghadapi suatu
permasalahan.
PAGE \* MERGEFORMAT 12
f. Humor, merupakan kemampuan yang dimiliki individu guna mencari dan
dengan cara yang lebih baik dan produktif. Individu yang memiliki
membuat keputusan secara tepat tanpa ada rasa takut pada pendapat orang
lain. Individu tersebut juga bisa mengatasi kepentingan diri sendiri dalam
Dari seluruh aspek yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
mengungkapkan resiliensi pada diri individu, khususnya driver Ojek Online yang
PAGE \* MERGEFORMAT 12
3. Faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi
b. I am (aku ini)
Sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan pribadi yang dimiliki oleh
seseoarang, terdiri dari perasaan, sikap dan keyakinan pribadi. (disukai dan
Sumber resiliensi yang berkaitan dengan apa saja yang dapat dilakukan oleh
PAGE \* MERGEFORMAT 12
Faktor lain yang dinilai mempengaruhi resiliensi juga dikemukakan oleh
Reivich dan Shatte, 2002 (dalam Wiwin Hendriani, 2018: 51), yaitu:
a. Regulasi emosi
b. Impluse Control
c. Optimism
d. Casual Analysis
e. Empati
f. Efikasi Diri
PAGE \* MERGEFORMAT 12
Merupakan sebuah keyakinan bahwa individu mampu memecahkan
g. Reaching out
setelah kemalangan.
a. Usia
b. Dukugan sosial
c. Kontrol diri
d. Kompetensi
f. Watak
g. Kedewasaan sosial
PAGE \* MERGEFORMAT 12