OLEH
NUR REZKI
P1337420820013
B. Self-Efficacy Breastfeeding
Self efficacy breastfeeding atau efikasi diri menyusui pada ibu hamil adalah kekuatan
seorang ibu yang mempengaruhi respon dalam menyusui seperti usaha dan pikiran yang
kemudian mempengaruhi inisiasi dan tenaga dari perilaku menyusui. Efikasi diri menyusui
dapat dipengaruhi melalui pencapaian performance seperti pengalaman sebelumnya
dengan perilaku menyusui, pengalaman perwakilan seperti melihat wanita lain berhasil
menyusui, verbal persuasi seperti dorongan menyusui dari suami atau keluarga dan respon
fisiologis seperti depresi, kecemasan dan kelelahan (Ernawati et al., 2020).
(Kurnianingtyas et al., 2017) mendefinisikan Efikasi diri menyusui pada ibu hamil
merupakan keyakinan diri seorang ibu pada kemampuannya untuk menyusui atau
memberikan ASI pada bayinya. Efikasi merupakan hal yang penting dalam menyusui,
karena digunakan sebagai acuan apakah ibu memilih menyusui atau tidak, berapa banyak
usaha yang dilakukan ibu untuk menyusui bayinya, bagaiamana pola pikir ibu untuk
menyusui bayinya, meningkat atau menyerah, dan bagaimana pula ibu menanggappi secara
emosional kesulitan untuk menyusui bayinya.
Sikap baik yang dimiliki oleh seseorang khususnya ibu dalam pemberian ASI yang
berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi hendaknya diterapkan dalam
perilaku sehingga diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak terutama
dalam menurunkan angka kematian bayi. Hal tersebut merupakan salah satu factor
penunjang upaya peningkatan, pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit yang
merupakan ujung tombak paradigma Indonesia sehat (Sakdiyah, 2016).
Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil akan berdampak pada rendahnya pengetahuan
yang dapat menyebabkan ibu hamil tidak mempunyai keyakinan akan kemampuannya
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain itu, efikasi diri ibu untuk menyusui harus
dipertimbangkan dari segi harapan kemampuan untuk memberikan ASI dan harapan hasil
yang akan dicapai dari memberikan ASI. Ketika keyakinan ibu menyusui tinggi maka
keberhasilan menyusui akan meningkat begitu pula sebaliknya.
Individu menilai kemampuan mereka dari kondisi emosional dan fisiologis lain
yang dialami saat melakukan sesuatu. Interpretasi positif seperti kegembiraan atau
kepuasan, meningkatkan self-efficacy, sementara interpretasi yang negatif dari rasa
sakit, kelelahan, kecemasan, atau stres dapat menurunkan self-efficacy seseorang.
Interpretasi ini telah terbukti mempengaruhi tingkat self-efficacy dan proses menyusui.
Menyusui telah terbukti sangat bergantung pada kepercayaan diri, sedangkan
kegagalan menyusui dikaitkan dengan gangguan emosional dan fisiologis yang akan
mempengaruhi refleks let down. Situasi yang melibatkan kecemasan, stres, dan rasa
sakit akan menghambat hormon oksitosin dan dapat menyebabkan reflek let down yang
buruk dan sindrom susu yang tidak memadai. Keadaan emosional yang negatif juga
dapat merangsang krisis laktasi di mana ada penurunan tiba-tiba dalam jumlah ASI yang
diproduksi; krisis mereda ketika tekanan emosional teratasi. Keyakinan ibu dalam
menyusui anaknya dapat turun apabila ibu dalam kondisi lelah, kesakitan (nyeri),
dan cemas, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk menyusui bagi ibu
yang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi (Agustin, 2018).
1. Menentukan tingkah laku ibu dalam memilih antara menyusui atau tidak, dengan BSE
yang tinggi diprediksi ibu akan lebih memilih menyusui bayinya daripada memberikan
susu formula.
Meskipun banyak kesulitan dan hambatan dalam menyusui, misalnya adanya nyeri atau
kelelahan, bagi ibu yang memiliki keyakinan yang tinggi diprediksi akan berusaha
3. Menentukan pola pikir, dengan BSE yang tinggi diprediksi ibu akan dapat menentukan
pola pikir positif bahwa menyusui adalah lebih baik daripada memberikan susu formula.
4. Merespon emosi terhadap hambatan menyusui. Ibu yang memiliki keyakinan tinggi
dalam hal menyusui akan dapat mengendalikan situasi di saat sekarang maupun
mengantisipasi situasi yang akan datang dan akan tetap menyusui bayinya meskipun
Ernawati, Sunarsih, T., & Daryanti, M. S. (2020). Pengaruh Self Efikasi Ibu Menyusuidalam
Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Hamil Trimester III. Medika Respati : Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 15(3), 217–226.
Monica, & Agustina. (2019). Gambaran Tingkat Self-efficacy Menyusui pada Ibu Hamil
Trimester III dalam Kesiapan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Tanah Sareal Kota
Bogor Tahun 2019. 11.