BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Breasfeeding Self-Efficacy
instrumen multi guna karena konsep ini tidak hanya berkaitan dengan
menyusui atau tidak, berapa banyak usaha yang dilakukan ibu untuk
sebagai berikut :
tertentu.
bayinya.
sebagai penilaian yang valid atas kemampuan mereka sendiri. Hal ini
ajakan atau saran dari orang lain yang berpengaruh untuk menyusui
bayinya.
seseorang.
6
let down. Kecemasan, stres dan rasa sakit akan menghambat hormon
apabila ibu dalam kondisi lelah, kesakitan (nyeri) dan cemas. Namun
hal itu tidak menjadi penghalang bagi ibu menyusui yang memiliki
memprediksi apakah ibu menyusui atau tidak, berapa banyak usaha yang
dilakukan ibu untuk menyusui bayinya, bagaimana pola pikir ibu untuk
(Dennis, 2003).
dari segi harapan kemampuan untuk memberikan ASI dan harapan hasil
yang akan dicapai dari memberikan ASI. Apabila seorang ibu yakin
hal-hal berikut:
1. Proses Kognitif
lain:
situasi
2. Proses Motivasional
3. Proses Afektif
yang tinggi.
4. Proses Seleksi
kemampuan personalnya.
9
semua hal yang mendorong ibu untuk menyusui dengan baik yang
mempunyai arti tidak percaya diri sama sekali dan nilai 5 berarti sangat
berarti tidak percaya diri sama sekali, skala lima berarti sangat percaya
10
(Dennis, 2003).
nilai Cronbach alfa 0.77, validitas diuji dengan korelasi Pearson (r). dari
tidak valid (no 7 dan no 10) sehingga 2 nomor tersebut tidak dipakai.
skala likert yang memiliki rentang mulai tidak yakin sampai sangat yakin
dengan total skor terendah 12 dan total skor tertinggi 60. Hasil
Bila rata-rata BSE individu lebih besar dari mean maka BSE
dikategorikan tinggi, dan bila nilai rata-rata BSE individu kurang dari
2. Konseling Laktasi
a. Pengertian Laktasi
ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan proses yang kompleks, yang tepat untuk ibu dan anak serta
b. Proses Laktasi
membuat ASI mengalir dari dalam aveoli melalui saluran susu (ducts
dalam mulut bayi. Pengaruh hormon bekerja mulai dari bulan ketiga 13
Refleks yang terjadi oleh ibu pada masa laktasi terdiri dari refleks
prolaktin dan oksitosin (let down reflex). Tiga refleks yang terjadi pada
berikut :
kehamilan.
reflex dipengaruhi oleh sensi ibu, rasa khawatir ibu, rasa sakit, dan
mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi untuk ibu yang
mengenai konseling tidak terlepas dari bimbingan karena kedua kata ini
Pada dasarnya konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah
menyusui bayinya.
dan klien yang bertujuan membantu klien untuk memutuskan apa yang
akan dilakukan dalam mengatasi masalah yang dialami oleh klien. Dalam
e. Tatalaksana Konseling
menyusui dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
17
1) Kegiatan yang dilakukan satu lawan satu atau one on one, artinya
pengajaran;
diatas
f. Prosedur Konseling
saat bayi lahir umur 6 jam-3 hari dan hari ketujuh post partum sesuai
18
1) Menentukan masalah
terhadap penjelasan klien yang relevan dan yang tidak relevan. Ety
2) Pengumpulan data
dianalisis. Data hasil tes bisa dianalisis secara kuantitatif dan data
hasil non tes dapat dianalisis secara kualitatif. Dari data yang
ditetapkan.
kepada ibu, lembar balik, alat peraga laktasi, dan pemutaran film atau
memberikan informasi yang mudah diterima dan mudah diingat oleh ibu.
Media yang digunakan pada konseling laktasi pada penelitian ini adalah
lembar balik dari Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) yang sudah sesuai
dalam menyusui.
alat peraga menyusui yang terdiri dari payudara spons, boneka, gelas
22
tertutup, spuit dan dot. Alat konseling menyusui juga sudah disesuaikan
2007)
j. Tempat
k. Waktu
3 hari. Selanjutnya konseling kedua dilakukan pada waktu bayi umur 4-7
hari. Waktu konseling ini disesuaikan dengan kunjungan nifas oleh bidan
eksklusif. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian konseling laktasi pada
bayinya, yang dapat dilakukan dalam berbagai upaya mulai semenjak ibu
berjalan dengan baik dan manfaat dari ASI dapat tersalurkan sepenuhnya
pada bayi.
menjadi 2 yaitu tinggi jika responden bisa menjawab dengan benar >70%
4. Penelitian Terkait
efikasi diri dan kemampuan menyusui ibu pasca bedah sesar. Rerata
efikasi diri ibu menyusui pasca bedah sesar pada kelompok intervensi
perbedaan rerata skor efikasi diri ibu menyusui pasca bedah sesar
efikasi diri ibu pasca bedah sesar. Persamaan yang terdapat pada
penelitian ini yaitu sama-sama meneliti konseling laktasi dan efikasi diri.
yang terdapat pada penelitian ini yaitu penelitian ini juga meneliti
maka seorang ibu itu akan lebih mudah dalam proses menyusui dan
Keberhasilan Menyusui pada Ibu Post partum. Hasil dari penelitian ini
posttest. Konseling yang diberikan pada penelitian ini 3 kali dan dimulai
intensif terhadap pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai 3 bulan.
Hasil penelitian ini yaitu konseling laktasi yang intensif yaitu sebanyak 4
kali pada saat pranatal dan dan 5 kali sebanyak postnatal berpengaruh
experiment dengan non equivalent control group dan sampel anak kedua
B. Kerangka Teori
Manfaat
Bayi : nutrisi kekebalan tubuh, kecerdasan, ikatan emosional
Ibu : Menurunkan BB, involusio uteri lebih cepat, perdarahan, ca ovarium, ca
payudara, kontrasepsi, ikatan emosional
Negara: Kualitas SDM,: Variabel yang
hemat biaya belanja negara, hemat subsidi obat-obatan
Skema 2.1 kerangka teori Sumber: Djami, dkk (2013), Depkes RI (2009)
27
C. Kerangka Konsep
teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu,
kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang
Pengetahuan
Manajemen Laktasi
Keterangan :
= Variabel Dependen
= Variabel Independen
= Variabel Perancu
D. Hipotesis
patokan duga atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dengan
menyusui.