Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN PERILAKU TIDAK ASI EKSLUSIF PADA IBU HAMIL DI DESA X

DENGAN MODEL THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Disusun Oleh:

Laura Elisabeth Pasaribu

Dosen Pengampuh:

Wisuda Andeka M,SST.,M.Kes

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


A. Analisis Kasus
Didesa X terdapat kasus ibu tidak Asi Ekslusif sebanyak 7 orang dari 16 bayi baru
lahir. Permasalahan terkait cakupan Asi Ekslusif yaitu:
1. Pemasaran susu formula
2. Pengetahuan ibu kurang mnegenai manfaat pemberian Asi Ekslusif
3. Alasan ibu dengan mengatakan “asi nya tidak mau keluar”

Kendala lain yaitu belum maksimalnya edukasi terkait dengan pemberian Asi
Ekslusif oleh tenaga medis. Terdapat 2 dampak jika tidak memberikan Asi Ekslusif pada
bayi yaitu dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek adalah
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan
gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang adalah
menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi sekolah yang buruk, penurunan
produktivitas, dan gangguan perkembangan intelektual dan sosial, menurunnya kekebalan
tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes,
kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada
usia tua.

B. Analisis Theory yang digunakan


Pada kasus ini, maka akan digunakan perubahan perilaku dengan Theory of
Planned Behaviour (TPB, Teori Perilaku Direncanakan) menyatakan bahwa keyakinan
perilaku individu, keyakinan normatif dan keyakinan pengendalian - masing- masing
menentukan terhadap perilaku. Sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku
secara kolektif memengaruhi niat perilaku dan perilaku aktual individu ketika keputusan
dalam suatu tindakan bersifat sukarela dan di bawah kontrol individu. Menurut TPB
perilaku adalah fungsi dari niat untuk melakukan perilaku (Ajzen I, 1991).
1. Sikap ibu menyusui terhadap Asi Ekslusif
Sikap merupakan keyakinan individu terhadap konsekuensi yang mereka
lakukan. Sama seperti halnya seorang ibu jika tidak memberikan Asi Ekslusif
pada bayi mereka dan memberikan susu formula, mereka yakin bahwa Asi
dan susu formula itu sama saja manfaatnya dan tidak memberikan dampak
pada bayi mereka yang tanpa mereka sadari dampak jika tidak memberikan
Asi Ekslusif itu ada jangka pendek dan jangka panjang. Maka itu dengan
menggunakan teori ini seorang promotor harus bisa mengubah keyakinan ibu
mengenai pemberian susu formula pada bayi baru lahir itu tidak apa-apa
melalui pemberian edukasi mengenai pemberian Asi Ekslusif pada Bayi.

2. Norma subjektif pemberian Asi Ekslusif


Norma subjektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial yang
ada di lingkungannya untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
dipertimbangkan; berhubungan dengan keputusan normatif yang dirasakan
dari perilaku. Tugas seorang promotor disini adalah memberikan dorongan
kepada ibu untuk memberikan Asi Ekslusif. Karena dengan adanya suatu
dorongan dari lingkungannya maka ibu memiliki keinginan untuk
memberikan Asi Ekslusif, seorang promotor juga akan memberikan
demonstrasi cara menyusui yang baik dan benar.

3. Persepsi kendali pemberian Asi Ekslusif


Persepsi kendali perilaku (perceived behavioral control) adalah ada atau
tidaknya sumber daya dan kesempatan yang diperlukan, persepsi individu dari
kemudahan atau kesulitan dalam melakukan perilaku. Persepsi kendali
perilaku diartikan sama dengan efikasi diri, yaitu keyakinan bahwa individu
pernah melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu,
individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian
individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya
kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku
tersebut. Tugas seorang promotor disini adalah memberikan edukasi tentang
pemberian Asi Ekslusif serta motivasi supaya ibu percaya diri untuk
memberikan Asi dan memberikan gambaran pada ibu dampak bayi yang
diberikan Asi Ekslusif,sehingga persepsi ibu mengenai kesulitan memberikan
Asi pada bayi itu tidak ada lagi.

4. Niat pemberian Asi Ekslusif


Niat adalah tingkat kepastian tentang praktek perilaku (seperti pemberian
ASI eksklusif) sebagai prediktor utama perilaku. Niat dipahami menangkap
dimensi motivasi yang berhubungan dengan perilaku. Pada hal ini juga
seorang promotor membutuhkan peran lingkungan keluarga salah satunya
suami, untuk memberikan motivasi pada ibu, memberikan semangat yang
posisitf pada ibu, sehingga niat didalam diri ibu untuk memberikan Asi
Ekslusif pada bayi itu timbul.

5. Perilaku pemberian Asi Ekslusif


Perilaku menurut Ajzen I (2006) adalah respon individu yang diamati
dalam situasi tertentu sehubungan dengan target yang diberikan, dan perilaku
merupakan fungsi dari niat yang cocok, dan berkorelasi dengan kepercayaan
individu dalam kemampuannya melakukan perilaku. Setelah dilakukannya
tindakan-tindakan yang diatas, maka hasil yang diharapkan adalah ibu
memberikan Asi Ekslusif pada bayi nya dengan percaya diri serta
mendapatkan motivasi selalu dari lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai