Anda di halaman 1dari 4

RESUME JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBERIAN AIR SUSU IBU

(ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG

Air Susu Ibu (ASI) ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi
berumur 0-6 bulan. Menurut UNICEF, 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak
balita di dunia setiap tahun bias dicegah melalui pemberian ASI ekslusif tanpa memberikan makanan
dan minuman tambahan kepada bayi. Faktanya angka cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia
masih fluktuatif dan belum memperlihatkan kenaikan yang sinifikan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data profil Kesehatan Indonesia tahun 2012, bayi usia 0-6 bulan yang
mendapatkan ASI secara ekslusif mengalami peningkatan dari tahun 2012-2015 menjadi 55,7%.
Meskipun begitu masih terdapat provinsi yang mengalami penurunan capaian cakupan ASI ekslusif,
salah satunya yaitu Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang capaian target pemberian ASI ekslusif 55%.
Namun, terdapat beberapa wilayah puskesmas yang kurang dari target pencapaian. Salah satunya
yaitu Puskesmas Pegandan.

Ada tiga factor yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan manusia yaitu factor
predisposisi, pemungkin dan penguat (Green, 2002). Factor predisposisi dapat berupa pengetahuan,
sikap, keyakinan, nilai, kepercayaan. Sedangkan factor pemungkinnya adalah fasilitas/sarana
kesehatan, peraturan kesehatan. Serta factor penguat meliputi perilku dan sikap petugas kesehatan,
informasi kesehatan baik dari keluarga, teman, media massa, kader kesehatan.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil
penelitian di dapat hasil :

a. Perilaku Pemberian ASI Ekslusif


Dari total responden 54,2% tidak memberikan ASI secara ekslusif, sebagian besar alasannya
karena kurangnya produksi ASI ibu.

b. Karakteristik Responden
Ibu yang memberikan ASI secara ekslusif lebih besar persentasenya pada ibu yang berusia 17
hingga 25 tahun.

c. Pengetahuan
Jumlah ibu yang menyusi secara ekslusif dan memiliki pengetahuan tentang ASI lebih banyak
dibandingkan yang memiliki pengetahuan yang kurang.

d. Sikap
Ibu yang mempunyai sikap positif berpeluang 4 kali untuk memberikan ASI ekslusif
dibandingkan ibu yang mempunyai sikap negative.

e. Tempat Persalinan
Tidak ada hubungan tempat persalinan dengan perilaku pemberian ASI ekslusif.

f. Keterampilan Penolong Persalinan


Tidak ada hubungan keterampilan penolong persalinan dengan perilaku pemberian ASI
ekslusif.
g. Paparan Informasi ASI ekslusif
Proporsi ibu yang memberikan ASI ekslusif lebih besar pada ibu yang mendapatkan informasi
ASI dari tenaga kesehatan daripada ibu yang tidak mendapat informasi ASI dari tenaga
kesehatan.

h. Ketersediaan fasilitas Penunjang untuk Menyusui


Tidak ada hubungan fasilitas penunjang untuk menyusui dengan pemberian ASI ekslusif.

i. Dukungan Suami
Ibu yang didukung baik oleh suaminya berpeluang lebih besar berperilaku memberikan ASI
ekslusif dibandingkan dengan ibu yang dukungan suaminya kurang.

j. Dukungan Keluarga
Persentase ibu yang mendapat dukungan baik dari keluargalebih besar dibandingkan dengan
yang kurang didukung.

k. Dukungan significant others


Dalam penelitian ini meskipun mayoritas mendapatkan dukungan yang baik, intensitas
dukungan masih lemah sehingga belum mampu mengajak ibu untuk memberikan ASI secara
ekslusif.

Variable yang berpengaruh terhadap pemberian ASI secara ekslusif adalah sikap responden.
Sejalan dengan pendapat Sunaryo (2002), yang menyatakan bahwa sikap menuntun perilaku kita
sehingga kita akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan.
RESUME JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBERIAN AIR
SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial dan Kebudayaan Keperawatan

Dosen : Ns. Wulan Novika Ambarsari, MAN

Disusun Oleh :

Yunaita Priwidyaningtyas

PROGRAM STUDI S1 NON REGULER KEPERAWATAN


STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2018

Anda mungkin juga menyukai