II. ANAMNESIS :
1.Keluhan Utama.....................................................................................................................
2.Apakah anak punya masalah tumbuh kembang :........................................................................
5. Daya Dengar
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
6. Daya Lihat
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
7. Perilaku dan Emosional:
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
V.KESIMPULAN
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________
VI.TINDAKAN INTERVENSI
1. Konseling stimulasi bagi ibu/ pengasuh : a. Diberikan b. Tidak diberikan
2. Intervensi stimulasi perkembangan:
a. Gerak Kasar b. Gerak Halus c. Bicara dan Bahasa d. Sosialisasi dan Kemandirian
e. Tanggal evaluasi intervensi : ____________________
3. Tindakan pengobatan lain:
Pemeriksa:
Cara Pengisian:
a. Baris teratas diisi nama Puskesmas, Kecamatan, Kabupaten/Kota
dan Provinsi.
b. Angka I. ldentitas Anak:
• Nomor 1 - 3:jelas.
• Nomor 4 dan 5: diisi tanggal ........../bulan............./tahun..........
• Nomor 6: diisi umur dalam bulan, dihitung dari nomor 5 dikurangi
nomor 4.
c. Angka II. Anamnesis:
• Nomor 1: diisi keluhan utama orang tua/keluarga membawa anak
ke Puskesmas.
• Nomor 2: diisi jawaban orang tua/keluarga atas pertanyaan
"Apakah anak punya masalah tumbuh kembang?" Jika jawaban
Ya, ditulis singkat masalahnya.
d. Angka Ill. Pemeriksaan rutin sesuai jadwal/jika ada keluhan.
• Nomor 1: diisi berat dalam kilogram, panjang/tinggi badan dalam
sentimeter. BB/TB: lingkari salah satu huruf a, b, c atau d, sesuai
hasil pemeriksaan
• Nomor 2: PB/U atau TB/U: lingkari salah satu huruf a, b, c atau d,
sesuai hasil pemeriksaan
• Nomor 3: diisi lingkar kepala anak dalam sentimeter. LKA/U: lingkari
salah satu huruf a, b, atau c, sesuai hasil pemeriksaan
• Nomor 3: Perkembangan anak, lingkari salah satu jawaban sesuai
pemeriksaan 1), 2) atau 3) sesuai hasil KPSP dan dituliskan hasil
jawaban Ya dan jawaban Tidak yang ditemukan.
Bila jawaban yang dilingkari 2) atau 3), maka lingkari salah satu
jawaban a, b, c, d sesuai hasil pemeriksaan.
8. Nomor 4: Daya lihat: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai
hasil TDL.
9. Nomor 5: Daya dengar: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai
hasil TDD.
10. Nomor 6: Perilaku emosional: lingkari salah satu huruf a atau
b, sesuai hasil KMPE..
89
Pertemuan bulanan di tingkat puskesmas (lokakarya mini) dapat dimanfaatkan untuk
memonitor pelaksanaan kegiatan DDTK di posyandu, puskesmas pembantu,
puskesmas, sekolah taman kanak-kanak dan sebagainya.
llustrasi: Cakupan kontak pertama DDTK di salah satu Puskesmas rendah, jauh
dibawah target yang telah ditetapkan Kabupaten - mengacu ketentuan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten, maka puskesmas tersebut perlu mendapat
perhatian dan pembinaan yang lebih intensif dibandingkan dengan puskesmas
lainnya yang cakupannya sudah mencapai/mendekati target.
MONITORING
1. Data Sekunder:
Alat bantu yang digunakan:
- Kohort bayi,
- Kohort Anak Balita dan prasekolah,
- Register SDIDTK
- Buku KIA
Yang dinilai:
a. Kasus dan lokus: jenis gangguan perkembangan dan wilayah mana?
b. Ketersediaan logistik: sesuaikan dengan yang ada di persiapan logistik
c. Kepatuhan petugas melaksanakan SDIDTK,
d. Ketepatan dalam pencatatan dan pelaporan: apakah data dalam pencatatan
dan pelaporan sudah benar dan lengkap?
2. Data Primer
a. Ketrampilan dan kepatuhan petugas melaksanakan SDIDTK sesuai standar,
apakah petugas sudah memberikan KIE dengan baik, lengkap dan benar
sesuai dengan hasil skrining
b. Pemahaman orangtua/pengasuh tehadap penjelasan dari petugas
c. Identifikasi masalah dalam penerapan SDIDTK: apakah dari petugas, faktor
pendukung, dari orang tua/pengasuh?
- Supervisi fasilitatif
EVALUASI
1. Tingkat Puskesmas
• Relevansi penerapan SDIDTK dengan temuan kasus gangguan tumbuh
kembang.
• Kualitas pelayanan SDIDTK
• Opimalisasi penggunaan dana biaya operasional Puskesmas dari sumber lain
yang tidak mengikat, JKN dan BOK
• Care seeking behaviour
2. Tingkat Kabupaten
• Kesinambungan ketersediaan SDM, faktor pendukung, dan biaya operasional
penerapan SDIDTK (termasuk supervisi fasilitatif)
• Relevansi antara jangkauan pelayanan dengan temuan kasus kelainan tumbuh
kembang di rujukan
• Relevansi antara kasus utama dengan fokus intervensi terpilih dikaitkan dengan
perencanaan dan implementasi
• Kolaborasi antara Dinas kesehatan dengan fasilitas rujukan
• Peran dari organisasi profesi dalam peningkatan penerapan SDIDTK