Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Aurellia Iffat (5002231005)
Muhammad Zidhan Ikbar Hidayah Syaifullah (5002231119)
Muhammad fajar alfandi (5002231128)
Shafira Nurultsany (5002231172)
Tisha Anargya Megandana (5002231079)
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN ANALITIKA DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2023
BAB I
Media sosial ini berisi informasi, hiburan, dll, tergantung dengan siapa orang
yang membuat atau memposting video maupun gambar tersebut ke media sosial
mereka. Banyak hal positif yang bisa didapatkan darinya seperti relasi baru, informasi
cepat, dan sarana pembelajaran. Namun, dibalik itu semua, ada sebuah lingkaran hitam
yang diciptakan oleh orang-orang pemilik perusahaan media. Perusahaan media sosial
besar memanipulasi pengguna dengan menggunakan algoritma yang mendorong
kecanduan pada platform mereka. Hal ini juga menunjukkan bagaimana platform
mengumpulkan data pribadi untuk menargetkan pengguna dengan iklan dan jenis
konten yang disukai mereka sehingga muncul "Continuous Media".
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami pengaruh penggunaan continuous media terhadap persepsi isu
sosial dan kesehatan mental anak muda.
2. Untuk mengetahui manfaat memahami peran continuous media dalam membantu
anak muda, sehingga dapat lebih bijak dalam mengkonsumsi media sosial.
3. Untuk mendapatkan arahan akan hal yang dapat meningkatkan pemahaman anak
muda terhadap isu continuous media.
D. Dasar Teori
Topik 1 : Pengertian Continuous Media
Continuous media adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada media
yang memberikan informasi atau pesan secara terus-menerus, tanpa putus atau
berhenti. Media ini seringkali beroperasi dalam bentuk yang berkelanjutan dan
mengalir, sehingga informasi yang disampaikan tidak terputus. Beberapa contoh
media kontinu seperti media televisi, radio, streaming online, media sosial, dan
berita online.
Menurut yang dilakukan WeAreSocial.net, Perusahaan media asal Inggris yang
bekerja sama dengan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia mampu menghabisakan
waktu selkama 8 jam 51 menit untuk tetap inline di dunia maya , berlaku untuk
semua perangkat. Sehingga dapat dikatakan penggunaan media sosial adalah "time
consuming" atau menyita waktu para penggunanya. Tanpa disadari mereka
seringkali mengabaikan orang-orang di lingkungan sekitar mereka karena sibuk
meng-upload foto dan video kegiatan mereka, membaca berita dan informasi,
mengomentari postingan seseorang atau sekedar melihat status orang lain melalui
handphone mereka dan sebagainya.
Lewat media sosial seseorang menjadi lebih bebas untuk berbicara atau
mengomentari berbagai hal. Sebagian orang bahkan dengan mudahnya mencemooh
orang lain atau suatu peristiwa. Hal ini dilakukan tapa adanya kontrol yang berarti
kecuali kesadaran diri dari pengguna media sosial tersebut.
Topik 2 : Peran Media dalam Pembentukan Identitas Sosial Anak Muda
Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan
perkembangan konsep diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan
percaya diri, peduli terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur dan menerima
diri. 18 Menurut James Marcia, Setiap orang mempunyai tiga skema tentang
dirinya. Pertama adalah actual self, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya
sekarang. Kedua adalah ideal self, yaitu bagaimana seseorang ingin menjadi dirinya
sendiri. Dan ought self, yaitu bagaimana dia berpikir dia seharusnya. Pengalaman-
pengalaman pribadi dan perubahan-perubahan di masyarakat memungkinkan
mendorong kita untuk mempertanyakan keyakinan-keyakinan kita dan siapa diri
kita.
Media sosial dapat menjadi acuan tempat untuk mengkontruksi pembentukan
identitas imajinatif dari para pengguna yang berbeda dengan dunia nyata. 7
Kontruksi identitas dapat dilakukan melalui memproduksi konten dengan beragam
foto tau video yang mereka upload tentang diri mereka, keluarga, teman, tokoh
yang disukai, musik, buku, tempat yang sedang dikunjungi, atau kegiatan sehari-
hari yang dilakukan atau diikuti. Terdapat beraneka ragam karakter atau simbol
untuk mewakili perasaan atau pikiran mereka ketika berhubungan
melalui media sosial.
Belinda Barnet Senior Lecturer (2023) Netflix’s the social dilemma highlights the
problem with social media, but what’s the solution. Available at:
https://theconversation.com (Accessed: 27 October 2023).
Eni maryani dan Hadi Suprapto Arifin. (2020) " Identitas Melalui Media Sosial.
"Journal of Communication Studies", Vol 1. No. 1, Jurnal Fakultas ilmu
Komunikasi, Universitas Padjajaran. (Accessed: 27 October 2023).
Fanny Hendro (2022) Perilaku Penggunaan Media Sosial dan Identitas Diri (The 1s
International Conference on Language, Literature and Teaching), Jurnal
Manajemen Komunikasi, Pasca sarjana Universitas Sebelas Mare Surakarta.
(Accessed: 27 October 2023).
Pariser, Eli. (2011). The Filter Bubble: What the Internet Is Hiding from You. Penguin
Press. (Accessed: 27 October 2023).
Rupp, E. (2022) The infinite scroll: Why it’s so addictive and how to break free,
Freedom Matters. Available at: https://freedom.to/blog (Accessed: 27 October
2023).
Santika, R. (2022) Mere exposure effect: Jadi Cinta Karena terbiasa - sribu, Blog
Sribu. Available at: https://www.sribu.com/id (Accessed: 27 October 2023).