TEKNOLOGI INFORMATIKA
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 10
KENDARI
2023
A. Menganalisis Isu Media Sosial dalam Prespektif Fenomenologi
Media sosial merupakan suatu sarana media yang bersifat online yang
dapat di akses melalui platform seperti blog, web, wiki, forum, dan jejaring sosial
lainnya, media sosial memegang peranan penting dalam perkembangan dunia saat
ini terutama dalam ruang lingkup masyarakat. Adapun beberapa isu media sosial
diantaranya, yaitu:
2) Isu Keamanan
Isu keamanan yang paling disorot adalah keamanan pengguna media sosial
itu sendiri, utamanya anak-anak dan remaja. Kasus pemerkosaan, penipuan,
pembajakan banyak sekali dialami pengguna media sosial. Isu keamanan lainnya
adalah minimnya pengetahuan pengguna media sosial tentang apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan di media sosial. Hanya butuh 30 menit membuat akun
medsos, tetapi dibutuhkan tahapan yang tidak sebentar, untuk mendidik
penggunanya dapat menggunakannya dengan benar dan bijaksana serta
bermanfaat.
3) Isu Kreativitas
Isu kreativitas cukup beragam, yang paling dominan adalah penggunaan
media sosial selain sekedar mencari teman, seperti untuk tujuan ekonomi, politik,
pendidikan, diplomasi, dll. Semakin banyak konten yang diupload di internet
menunjukkan semakin kreatif suatu bangsa.
4) Isu Kolaborasi
Isu kolaborasi adalah bagaimana pengguna media sosial berkolaborasi
dalam hal positif seperti, mempromosikan pariwisata Indonesia, produk lokal
yang produsennya hanya mampu produksi, tapi tidak punya biaya promosi,
kolaborasi dalam anti korupsi, isu lingkungan, serta kolaborasi dalam membela
kepentingan nasional NKRI. Disini perlu disadari bahwa bela negara tidak hanya
di darat dan udara, tapi juga di dunia maya. Itu sebab beberapa negara punya
pasukan cyber. Namun pasukan cyber tanpa dukungan masyarakat negara tersebut
juga tidak akan kuat. Kolaborasi ini yang harus ditingkatkan.
b) Isu Media Sosial dalam Perspektif Fenomenologi
1. Framing
Framing adalah cara untuk memilih aspek tertentu dari realitas untuk
disajikan kepada khalayak. Teori framing dapat diterapkan pada berbagai situasi,
termasuk media massa, kampanye politik, dan pemilihan produk. Framing media
adalah pembingkaian media dalam memberitakan sebuah isu atau topik yang
beredar di masyarakat luas. Media dalam hal ini yaitu media berita lokal, nasional,
maupun internasional.
a) Penyebab Framing
b) Solusi Framing
Dampak positif framing dalam media sosial dapat terjadi ketika framing
digunakan secara konstruktif untuk menghasilkan efek yang menguntungkan.
Beberapa dampak positif framing dalam media sosial antara lain:
2. Buzzer
Buzzer adalah orang yang memanfaatkan akun sosial media miliknya guna
menyebarluaskan informasi atau melakukan suatu promosi maupun iklan dari
suatu produk atau jasa pada perusahaan atau instansi. Mereka bisa mendapatkan
penghasilan dengan mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan
suatu topik.kalau menurut pandangan ku tentang buzzer itu seperti misalkan kita
promosi kan buku tulis karya ilmiah kepada siswa bagaimana cara agar kita
menulis karya tulis ilmiah yang baik dan benar itu harus menggunakan kata yang
baku, berdasarkan fakta, bersifat objektif dan format penulisan harus sesuai
dengan kaidah pedoman yang berlaku.
a) Penyebab Buzzer
b) Solusi Buzzer
Ismail mengatakan bahwa buzzer pada dasarnya netral, bisa digunakan
berbagai keperluan dari promosi produk hingga politik. Bagaimanapun,
menurutnya warganet harus selalu kritis pada narasi yang dibangun oleh buzzer.
“Kadang-kadang buzzer itu menyampaikan pandangan politik tertentu yang kira-
kira tidak berbahaya, ya sudah biarkan saja. Ada juga yang membangun satu
opini, pendapat yang mungkin merugikan publik secara umum... [Saat itu] saya
kira publik harus bersuara,” ujarnya.
Jika buzzer digunakan untuk tujuan yang negatif, bisa berdampak buruk.
Misalkan saja buzzer digunakan sebagai serangan untuk menjatuhkan citra lawan
politik di sosial media, entah dalam urusan politik atau urusan lainnya, hal ini
tentu sangat berbahaya dan merugikan orang lain.
Menurut kelompok kami, buzzer dan kebenaran di era media sosial adalah
sebagai berikut. (1) buzzer merujuk pada individu atau kelompok yang secara
aktif menyebarkan pesan atau opini tertentu melalui media sosial dengan tujuan
mempengaruhi pandangan publik atau menciptakan opini yang mendukung
agenda mereka. (2) buzzer dapat menjadi kendala dalam mencari kebenaran di era
media sosial karena mereka cenderung memperkuat atau memperkuat framing
tertentu yang sesuai dengan tujuan mereka, terlepas dari fakta atau kebenaran
objektif. (3) buzzer dan kelompok tertentu dapat dengan mudah mengeksploitasi
dinamika media sosial untuk menyebarkan narasi yang menguntungkan mereka,
bahkan jika narasi tersebut tidak sepenuhnya didasarkan pada fakta yang
diverifikasi.