Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH SOSIAL MEDIA UNTUK PENGEMBANGAN DIRI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Disusun oleh :
Muh.Nauval Al Islami
200903502100
Kelas Manajemen E

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era digital seperti sekarang ini, segala aktivitas manusia banyak dibantu
dengan teknologi. Bahkan hampis seluruh kegiatan ataupun aktivtas manusia semuanya
dengan teknologi. Sekarang ini manusia dapat menjalin komunikasi dan memperluas
pertemanan dengan kemajuan teknologi tersebut tanpa tatap muka maupun tanpa
memikirkan letak geografis atau jarak. Di era ini tentunya banyak menimbulkan media
baru contohnya media social yang membawa perubahan informasi menjadi lebih
mudah.Kemudahan ini, menjadikannya sebagai wadah aktualisasi diri bagi setiap orang.
Tentunya untuk mengekspresikan diri dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dengan
cara mengauploadnya.
Fenomena perkembangan media baru ini, dibuktikan dengan munculnya seperti
instagram, facebook, twitter, watshap, line dan lain-lain. Aplikasi ini merupakan bentuk kemajuan
teknologi yang banyak diminati didunia begitpun di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri hamper
seluruh masyarakat Indonesia dapat dikatakan candu terhadap aplikasi tersebut karena di sanalah
mereka dapat mendapat informasi dari penjuru dunia, mengekspresikan dirinya dan
berkomunikasi dengan jarak jauh. Tentunya, hal ini banyak membuat orang ingin tampil menarik
dan sempurna agar dapat memberikan nilai lebih (value added) bagi kalangan remaja. Dengan
menjadikannya Indonesia sebagai negara keempat di dunia pengguna media sosial khususnya
instagram dan facebook terbanyak (Tribuntecno, 2019).
Dengan beberapa aplikasi ini pula masyarakat terutama kalangan remaja dapat merasa
diterima di lingkungannya dengan cara mengekspresikan dirinya di akun media social pribadinya.
Tak terkecuali anak berkebutuhan khusus walaupun sering dipandang dengan sesuatu yang
berbeda namun, mereka berhak untuk menyalurkan minta dan bakatnya di media social sebagai
bentuk pengembagan diri mereka. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara ABK dengan kalangan
masyarakat lainnya hanya saja masih banyak masyarakat yang belum berfikir luas dan dewasa.
Dengan perkembangan media social ini tentunya memberikan dampak postif
tersendiri bagi anak berkebutuhan khusus, mereka dapat membagikan setiap kegiatannya
maupun karyanya dalam bentuk foto dan vidio yang diupload di social media .
Keterbukaan anak berkebutuhan khusus dalam menggunakan media sosial memberikan
ruang yang besar bagi anak berkebutuhan khusus lainnya untuk tidak takut dalam
membuka diri. Keterbukaan tersebut didukung pemerintah dengan ditetapkannya UU ITE
Pasal 27 ayat 3 Juncto pasal 45 ayat 3 tentang body shaming.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh
tentang “Pengaruh Media Sosial terhadap Pengembangan Diri Anak Berkebutuhan
Khusus”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk interkasi anak berkebutuhan khusus dalam pengembangan diri
mengunakan social media ?
2. Apakah intensitas penggunaan media social berpengaruh kepada pengembagan diri anak
berkebutuhan khusus ?
3. Seberapa besar pengaruh media social dalam pengembangan diri anak berkebutuhan
khusus ?
1.3 Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk interkasi anak berkebutuhan khusus dalam pengembangan diri
mengunakan social media
2. Untuk mengetahui intensitas penggunaan media social berpengaruh kepada pengembagan
diri anak berkebutuhan khusus
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media social dalam pengembangan diri anak
berkebutuhan khusus
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi anak berkebutuhan khusus, semakin banyak yang terbuka dan mengembangkan
dirinya sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki
2. Bagi sekolah, penerapan terhadap pengembangan bakat dan potensi yang dimiliki anak
berkebutuhan khusus lebih diutamakan
3. Bagi orang tua dan masyarakat, menerima anak berkebutuhan khusus sebagai anak luar
biasa yang memiliki bakat spesial dan tidak ada lagi pandangan negative
1.5 Keutamaan Penelitian
Adapun keutamaan dari penelitian ini adalah pengaruh social media dalam
mengekspos dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus
untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat luas.
1.6 Temuan yang Ditargertkan
Penelitian ini ditargetkan masyarakat dapat membantu anak berkebutuhan khusus
untuk memanfaatkan social media sebagai sarana untuk mengekspos kemampuan yang
dimiliki untuk pengembangan diri.
1.7 Kontribusi Penelitian
Diharapkan dapat menjadi sebuah bahan bacaan dala bentuk artikel agar
bermanfaat bagi para pembacanya untuk menambah wawasan yang lebih luas, terutama
dalam membantu mengembangkan diri anak berkebutuhan khusus melalui social media
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PenelitianTerdahulu
1. Alvon Melas,dkk.2013. Universitas Gajah Mada. Judul “ Si Nori Anak Autis
(Snoezelen room therapy untuk anak autis sebagai alat terapi peningkat konsentrasi dan
relaksasi anak autis )”
2. Sayidatul Maslahah,dkk.2017. Universitas Negeri Yogyakarta. Judul “(CODA) Color
Detector for Blind Based Android sebagai Alat Bantu Deteksi Warna bagi Anak
Tunanetra dalam Meningkatkan Kemandirian”
3. Thalia Ayu Rini,dkk. 2017. Universitas Negeri Yogyakarta. Judul “Parents Teach
Activity Daily Living sebagai Upaya Peningkatan Peran Orang Tua dalam
Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus”
4. Imam Budi,dkk.2017. Universitas Negeri Yogyakarta. Judul “Metatron (Media
Pembelajaran Tari Tradisional) Sebagai Pengenalan Seni Tari Tradisional Bagi Anak
Dengan Hambatan Pendengaran.
5. Yuli Imawati,dkk.2017.Universitas Negeri Yogyakarta.Judul “ Pengembangan YM
(YOGYA MONOPOLI) Sebagai Media Pengenalan Kebudayaan Yogyakarta Berbasis
Augmented Reality untuk Siswa Tunarungu Tingkat Dasar”
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sosial Media
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang
dan waktu.
Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu :
1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi ( Facebook,
myspace, hi5, Linked in, bebo, dll)
2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan
obrolan dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum, dll)
3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music,
dll (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll)
4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll)
5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan
bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll)
6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)
7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)
8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll)
9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll)
10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)
Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan
ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk
berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli
seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam. Sosial media
memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa
seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam
sedetik bisa menjadi “kecil” dengan Media sosial.
Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali manfaat yang kita
dapat, sebagai media pemasaran, media informasi, interaksi sosial, mediadagang, mencari
koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media
sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan
di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, autis, dll).
Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk mempermudah
hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi,
berbelanja Media sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni
selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas
tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan
siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara
didunia nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.
2.2.2 Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, psikis ataupun akademik sering
disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Menurut Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus dijelaskan bahwa Anak
Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik
fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain
seusianya.
Secara umum Anak Berkebutuhan Khusus, atau yang sering disingkat sebagai
ABKadalah suatu kondisi dimana anak memiliki karakteristik khusus yangberbeda
dengan anak pada umumnya yaitu mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik pada fisik,
mental-intelektual, sosial, maupun emosional.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus Pasal 4 anak berkebutuhan khusus
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tunanetra
2. Tunarungu
3. Tunawicara
4. Tunagrahita
5. Tunadaksa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tulisan.
3.2 Langkah-Langkah Penelitian
a. Menentukan objek penelitian untuk dilakukan olah informasi.
b. Mencari informasi mendalam dan mengaitkan dengan judul pkm-r yang dibuat
c. Mengolah informasi yang didapatkan
d. Menarik kesimpulan
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
1. Data Penelitian
Data merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian,
dikarenakan keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan
gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data yang akan digunaan adalah.
a). Teknik pengajaran guru kepada ABK
b). Cara penyaluran minat dan bakat ABK di Sekolah Luar Biasa
2. Sumber Data
Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer
dan data sekunder, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh
peneliti atau yang mewakilinya dimana peneliti melakukan pengukuran sendiri. Data
primer dalam penelitian ini adalah data hasil kuesioner yang diberikan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa yang ada di kelas meliputi
tentang informasi seputar kegiatan pembelajaran .
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah hasil pengumpulan data yang diperoleh dari orang lain atau
tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder dalam penelitian
ini di dapat dari data wawancara dan kuesioner dari masyarakat setempat diluar dari
proses belajar mengajar di sekolah.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
langsung dari lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait,
perpustakaan atau penelitian-penelitian lain yang dianggap relevan. Teknik pengambilan data
dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu:
a. Observasi ,observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan piskhologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Penelitian ini ingin
meliahat bagaimana kondisi di Sekolah Luar Biasa, cara belajar yang diterapkan
serta perilaku-perilaku peserta didik.
b. Wawancara Interview atau disebut juga wawancara atau kuisioner lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara .Wawancara dilakukan dengan bertanya lagsung kepada
responden dengan mengunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan
untuk mengetahui tanggapan dari responden mengenai teknik dan cara
menyalurkan minat dan bakat ABK. Wawancara juga dilakukan kepada guru dan
instansi terkait.
c. Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Pengumpulan
datanya juga relatif cepat karena peneliti tidak perlu hadir pada saat
pengisian kuesioner
3.5 Instrumen Penelitian
Selain melakukan wawancara instrumen penelitian lain yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang
sudah terusun baik, sudah matang. Kuesioner yang akan digunakan berupa kuesioner tertutup,
dimana kuesioner tersebut bersifat tertutup karena dalam pengisiaannya responden tidak boleh
diisi bersama-sama dengan orang lain. Untuk mengukur variable yang diinginkan, penulis
memakai skala Guttman. Skala Guttman adalah Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas
dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan atau
pertanyaan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak
3.6 Teknik Analisis Data
Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan melalu empat
tahap yaitu : tahap pengumpulan data, reduksi data, menyususn dalam satuan, memeriksa
keabsahan data. menurut (Lexy Moleong, 2010:247) keempat tahap dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengumpulan data, data yang diperoleh dari hasil kuesioner, observasi,
wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam lapangan yang terdiri dari dua aspek
yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi
tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh
peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang
dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar,
dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap selanjutnya.
b. Reduksi Data, dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, abstraksi adalah usaha
membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan, pernyataan perlu juga
sehingga tetap berada di dalamnya.
c. Menyusun dalam satuan “satuan” ini dikategorikan, kategori ini dibuat sambil
melakukan koding.
d. Memeriksa keabsahan data. Setelah tahap ini dilakukan penafsiran data.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rincian Biaya
Ringkasan anggaran biaya penelitian adalah sebagai berikut :
NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang Rp.500,000

2 Bahan habis pakai Rp.5.000.000

3 Perjalanan Rp.3.000.000

4 Lain-lain Rp.2.500.000

Total Rp.11.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
NO Jenis Kegiatan 1 2 3

1 Survei Lapangan

2 Pengurusan perizinan

3 Menyusun instrument
penelitian
4 Mengatur jadwal turun
lapangan

5 Koordinasi dengan
responden
6 Koordinasi antara anggota
kelompok
7 Persiapan bahan

8 Pemberian angket
9 Dokumentasi

10 Mengelola data

11 Menyusun hasil penelitian

12 Hasil penelitian

13 Penulisan Laporan
Kemajuan
14 Penulisan laporan akhir

15 Penulisan artikel

16 Publikasi artikel penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Melas,Alvon dkk.2013. “Si Nori Anak Autis”.


https://www.academia.edu/7014831/USULAN_PROGRAM_KREATIVITAS_MAHASI
SWA. diakses pada 5 Oktober 2021.
Anonim.2017. “Alat Bantu Deteksi Warna untuk Tunanetra”.
http://plb.fip.uny.ac.id/id/berita/alat-bantu-deteksi-warna-untuk-tunanetra . diakses pada 5
Oktober 2021.
Anonim.2019. “Karya Mahasiswa”. http://pendidikan-luar-biasa.fip.uny.ac.id/en/karya-
mahasiswa . diakses 5 Oktober 2021.
Anonim.2017.”Mahasiswa UNY Kembangkan Yogya Monopoli untuk Anak Tunarungu”.
https://www.uny.ac.id/berita/mahasiswa-uny-kembangkan-%E2%80%9Cyogya-
monopoli%E2%80%9D-untuk-anak-tunarungu. Diakses pada 5 Oktober 2021
Nimda.2012.”Apa itu Sosial Media”. http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/. Diakses pada
5 Oktober 2021.
Hidayatullah,Syarif.2020. “Mengenal Jenis-Jenis Sosial Media”.
https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/memahami-jenis-jenis-media-sosial.
diakses pada 5 Oktober 2021
Anonim.2020.” Manfaat Media Sosial dalam Kehidupan Sehari Hari”.
http://www.strategy.co.id/2020/04/27/manfaat-media-sosial-dalam-kehidupan-sehari-
hari/. Diakses pada 5 Oktober 2021.
UUD Pemerintah.2017.” Permen PPPA No.4 Tahun 2017 ttg PKADS”.
https://jdih.kemenpppa.go.id/peraturan/PERMEN%20PPPA%20No%204%20thn%20201
7%20ttg%20PKADS.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2021.
Permendikbud.2014. “Kurikulum Pendidikan Khusus”.
https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_157_14.pdf. diakses pada 5
Oktober 2021.
Istoria, Novi.2017. “Pengembangan Wisata Kulon Progo”.
https://eprints.uny.ac.id/53641/4/BAB%20III_NOVIE%20ISTORIA_13417141014.pdf.
Diakses pada 5 Oktober 2021
Kompas.2020.”Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Sosial”.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/04/174525169/teknik-pengumpulan-data-
dalam-penelitian-
sosial#:~:text=Salah%20satunya%20adalah%20pengumpulan%20data,pada%20jenis%20
penelitian%20yang%20dipilih. Diakses pada 5 Oktober 2021.
Wijaya,Putut.2021. “Pengertian refleksi”. https://www.ukulele.co.nz/refleksi-adalah/. Diakses
pada 5 Oktober 2021.
Ali,Ilham dkk.2015. “Kajian Tentang Kesenian di Pedesaan”.
https://core.ac.uk/download/pdf/43026319.pdf. diakses pada 5 Oktober 2021.
Tribun.2019. “Penggunaan Sosial Media di Indonesia Terbesar Keempat di Dunia”.
https://www.tribunnews.com/techno/2019/06/19/pengguna-sosial-media-di-indonesia-
terbesar-keempat-di-dunia. diakses pada 5 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai