KAJIAN TEORI
bersifat dasar bagi perilaku manusia. Kita dapat mengatakan bahwa setiap
(decision maker), sudah tentu dengan derajat dan arti yang berbeda-beda.
14
15
seseorang harus:
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.3
keputusan dilakukan. Bila penguasaan kita atas ilmu dan seni pengambilan
juga besar. Hal penguasaan ilmu dan seni ini berlaku bagi individu maupun
tindakan. Sebuah tindakan selalu dan pasti selalu akan didahului oleh
ini menegaskan bahwa harus ada tindakan yang dibuat kalau sudah tiba
saatnya dan tindakan itu tidak dapat ditunda. Sekali keputusan dibuat, harus
tepat dikatakan suatu hasrat, niat yang baik (Drucker, 1967; Hoy, 1978).6
5
Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Nonprofit. Jakarta:Grasindo. ,hlm. 51
6
Ibid. ,hlm.48
17
yaitu tahun 1945 sampai sekarang, yang dipilah menjadi Jurusan Ilmu
kurikulum 1975, kurikulum 1984, 1994, sampai dengan yang terakhir yaitu
sangat penting, karena ini menentukan langkah awal siswa guna mengambil
karena penjurusan di SMA itu berkaitan dengan hajat publik yang penting
emosi dalam arti apakah orang tua dan siswa dapat menerima jika siswa
dengan masalah dan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang
pemilihan jurusan apakah IPA, IPS atau Bahasa untuk ditindak lanjuti
haluan hidup seseorang seperti jenis pekerjaan, nilai yang dianut serta
keputusan7, yaitu:
luar, dan faktor kejiwaan lain. Biasanya seorang remaja ingin membuat
lebih pendek
baik.
diabaikan.
konsekuensinya.
remaja juga akan belajar dari pengalaman orang lain yang dijadikan
8
Santrock, John. 2003. ADOLESCENSE Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga., hlm, 140
22
cukup lama.
a) Faktor Kebudayaan
Faktor ini mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam
9
Kotler, P., Ang, S. H., Leong, S. M., & Tan, C. T. 2000. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia.
Terjemah Oleh Fandy Tjiptono. Yogyakarta: Andi., hlm.200
23
dengan belajar.10
masyarakat.
prospek masa depan yang lebih baik daripada jurusan lainya. Sehingga
b) Faktor Sosial
10
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.,hlm.180
11
Soekanto.1990. Sosiologi Suatu Pngantar. Jakarta: Rajawali Press., hlm.125
24
dkk).
2. Faktor keluarga
merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan
membuat tingkah laku yang berbeda juga, namun begitu sesuai dan
laku apa yang sesuai dan dapat diterima oleh peran tersebut (role
26
4. Lingkungan sosial
memilih jurusan.
c) Faktor Pribadi
memilih jurusan seperti gaya hidup dan konsep diri yang besangkutan.
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.
Persepsi tentang diri ini, boleh boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik.
Konsep diri adalah apa yang difikirkan dan dirasakan tentang dirinya
(citra diri) dan komponen afektif disebut self esteem (penghargaan diri).
dan berubah-ubah.
2. Gaya Hidup
d) Faktor Psikologis
1. Motivasi
adalah dua istilah yang sulit dibedakan dan tidak jarang orang memakai
istilah yang berbeda ini menjadi sama dalam pemakaian kata atau
motif bukanlah hal yang dapat diamati, akan tetapi dapat diketahui
karena adanya suatu aktivitas itu yang dapat kita lihat atau saksikan.13
13
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Rajawali,., hlm, 70
29
2. Persepsi
merupakan sesuatu yang berarti dan aktifitas yang integrated dalam diri
14
Dimyati Mujiono.1999. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta., hlm, 80
30
sedikit.
3. Belajar
a. Teori Stimulus-Respons
b. Teori Kognitif
4. Sikap
Kalau yang timbul terhadap sesuatu itu adalah perasaan senang maka di
sebut sikap positif, sedangkan jika yang timbul adalah perasaan tidak
senang maka disebut sikap negatif, dan tidak timbul perasaan apa-apa,
32
Memilih Jurusan
1. Menetapkan Tujuan
kerja yang lebih baik, apakah sesuai dengan bakat dan minatnya
2. Mengidentifikasi Permasalahan
15
Sarwono, Sarlito., Meinarno, Eko. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika., hlm.81
16
Pandji, Anoraga. 1990. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta:Rineka Cipta.,hlm.49
33
5. Melaksanakan Keputusan
hidup mereka
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu
remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-
18
Muhammad Ali. 2008, PSIKOLOGI REMAJA. Perkembangan Peserta Didik . Bumi
Aksara:Jakarta., hlm, 9
19
Zakiah Daradjat.1995. Remaja, Harapan Dan Tantangan. Jakarta:Rumhama.,hlm.23
36
kira dari usia 13 tahun sampai 16/17 tahun dan akhir masa remaja
tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13-22 tahun bagi pria. Rentang
usia remaja ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu usia 12/13 tahun sampai
dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai
tahun, dimana usia 12/13 sampai 16/17 tahun termasuk remaja awal
20
Elizabert B.Hurlock. 1999, Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta:Erlangga., hlm, 14
21
Andi Mappiare. 1982, Psikologi Remaja. Surabaya:Usaha Nasional., hlm, 27
37
remaja, yaitu:
norma masyarakat.
dewasa lainnya.
22
Elizabert B.Hurlock. 1999., Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta:Erlangga., hlm,10
23
Melly Sri Sulastri Rifai.1987. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Bina Aksara.,hlm, 2
38
tersebut.
berumah tangga.
4. Ciri-Ciri Remaja
1. Kegelisahan
24
Singgih D. Gunarsa.1990. Psikologi Remaja . Jakarta:PT BPK Gunung Mulya., hal.67
39
2. Pertentangan
Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi dan remaja
lain dianggap sebagai suatu pelarian dari situasi dan suasana yang
5. Aktifitas kelompok
dahulu.
merupakan proses pemilihan jurusan apakah IPA, IPS atau Bahasa untuk
öΝßγ≈uΖø%y—u‘ $£ϑÏΒuρ öΝæηuΖ÷t/ 3“u‘θä© öΝèδãøΒr&uρ nο4θn=¢Á9$# (#θãΒ$s%r&uρ öΝÍκÍh5tÏ9 (#θç/$yftGó™$# tÏ%©!$#uρ
∩⊂∇∪ tβθà)ÏΖãƒ
25
Al-Qur’an dan Terjemahannya
41
sebagian manusia menuju jurang yang dalam pada saat seseorang jauh
dari kebenaran dan terlena oleh kebatilan. Keputusan yang sesuai dengan
syariat Islam juga akan menuntun sebagian manusia yang lain menuju
hidup mulia didunia dan meraih ketinggian surga di akhirat dengan izin
Allah.
masa depan kelak dan alangkah lebih baik jika disesuaikan dengan bakat
∩⊇∈∪ tÏΖÅ¡ósßϑø9$# =Ïtä† ©!$# ¨βÎ) ¡ (#þθãΖÅ¡ômr&uρ ¡ Ïπs3è=öκ−J9$# ’n<Î) ö/ä3ƒÏ‰÷ƒr'Î/ (#θà)ù=è? (#Ÿωuρ
akan lebih baik jika ditimbang positif dan negatifnya bagi diri sendiri
ٍ ْ ِ
َ
ِ ْ َ
ْ َ ْ
َ
ُ َِ َ
َ َر
ْ ل َا
َ َ َ !َ "َ#
ْ َ
ُ ْ
ِ ْ
ُا
َ َ
َ َ
َ
ن
% َ! َ* َأ
ُ ْ
َ ص
ِ % َو
ِ ْ َ !َ 'َ "ْ
َ ْ
َ (َ ْ ِا ْ*َا ِه
ِ ْ ِ !%
َ ُ ْ
َ
.
- /ُ ِ ِ َو%
- ِ ل
ُ َ!
ْ0َ ْل ا
َ َ (َ "%
َ َو1ِ ْ"َ
َ
ُ ا2%"3
َ
ِ لا
َ ْ4
ُ َر
(ري9
ا:َى )روا4َ َ ئ
ٍ *ِ ْ ُا
26
Al-Qur’an dan Terjemahannya
43
Dari segi ajaran Islam, istilah remaja atau kata yang bermakna
remaja tidak ada. Didalam Al-Qur’an ada kata alfityatu, fityatun yang
artinya orang muda28, seperti yang telah disebutkan dalam surat Al-Kahfi
$oΨs9 ø⋅Äh÷yδuρ ZπtΗôqy‘ y7Ρà$©! ÏΒ $uΖÏ?#u !$uΖ−/u‘ (#θä9$s)sù É#ôγs3ø9$# ’n<Î) èπu‹÷FÏø9$# “uρr& øŒÎ)
27
Al-Qur’an dan Terjemahannya
28
Zakiah Daradjat.1995. Remaja, Harapan Dan Tantangan .Jakarta:Rumhama., hlm,10
44
∩⊇⊂∪ “W‰èδ óΟßγ≈tΡ÷ŠÎ—uρ óΟÎγÎn/tÎ/ (#θãΖtΒ#u îπu‹÷FÏù öΝåκ¨ΞÎ) 4 Èd,ysø9$$Î/ Νèδr't7tΡ y7ø‹n=tã Èà)tΡ ßøtªΥ
dibahas disini adalah wujud manusia yang belum terbentuk, namun perlu
QS. Al-Hajj:5
ÏΒ §ΝèO 5>#tè? ÏiΒ /ä3≈oΨø)n=yz $‾ΡÎ*sù Ï]÷èt7ø9$# zÏiΒ 5=÷ƒu‘ ’Îû óΟçFΖä. βÎ) â¨$¨Ζ9$# $y㕃r'‾≈tƒ
’Îû ”É)çΡuρ 4 öΝä3s9 tÎit7ãΨÏj9 7πs)‾=sƒèΧ Îöxîuρ 7πs)‾=sƒ’Χ 7πtóôÒ•Β ÏΒ ¢ΟèO 7πs)n=tæ ôÏΒ §ΝèO 7πxõÜœΡ
(#þθäóè=ö7tFÏ9 ¢ΟèO WξøÏÛ öΝä3ã_ÌøƒéΥ §ΝèO ‘wΚ|¡•Β 9≅y_r& #’n<Î) â!$t±nΣ $tΒ ÏΘ%tnö‘F{$#
Ìßϑãèø9$# ÉΑsŒö‘r& #’n<Î) –Štム¨Β Νà6ΖÏΒuρ 4†‾ûuθtGム¨Β Νà6ΖÏΒuρ ( öΝà2£‰ä©r&
29
Mudzakir, Mujib.2001. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta:PT. Grafindo Prasada., hlm, 91
45
$uΖø9t“Ρr& !#sŒÎ*sù Zοy‰ÏΒ$yδ š⇓ö‘F{$# “ts?uρ 4 $\↔ø‹x© 8Νù=Ïæ ω÷èt/ .ÏΒ zΝn=÷ètƒ Ÿξø‹x6Ï9
∩∈∪ 8kŠÎγt/ £l÷ρy— Èe≅à2 ÏΒ ôMtFt6/Ρr&uρ ôMt/u‘uρ ôN¨”tI÷δ$# u!$yϑø9$# $yγøŠn=tæ
beberapa fase. Untuk mengetahui fase itu, ada satu ayat lagi yang dapat di
perhatikan.
QS. Al-Rum:54
Ÿ≅yèy_ ¢ΟèO Zο§θè% 7#÷è|Ê Ï‰÷èt/ .ÏΒ Ÿ≅yèy_ ¢ΟèO 7#÷è|Ê ÏiΒ Νä3s)n=s{ “Ï%©!$# ª!$# *
∩∈⊆∪ ãƒÏ‰s)ø9$# ÞΟŠÎ=yèø9$# uθèδuρ ( â!$t±o„ $tΒ ß,è=øƒs† 4 Zπt7øŠx©uρ $Z÷è|Ê ;ο§θè% ω÷èt/ .ÏΒ
remaja.30
30
Mudzakir, Mujib.2001. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta:PT. Grafindo Prasada., hlm,
103