Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

KAJIAN SEMINAR MASALAH-MASALAH SOSIAL

( SAYA BERMEDSOS MAKA SAYA ADA )

OLEH :

NAMA : DESTI SERLY FEBRIANTI TSE

NIM : 1903030015

SEMESTER / KELAS : VII/A

DOSEN WALI : Dra. Hj. BALKIS SORAYA TANOF, M.Hum

PROGAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
A. LATAR BELAKANG

Teknologi semakin rumit di era globalisasi ini. tidak dapat dipungkiri bahwa akses
internet menjadi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bersosialisasi,
belajar, berbisnis, dan aktivitas lainnya. media umum pasti memiliki dampak besar di
kehidupan seorang. media umum memungkinkan pertumbuhan pengguna kecil serta besar.
media sosial sudah menjelma sebagai kecanduan yang memaksa penggunanya berhari-hari
tanpa mengaksesnya, terutama di kalangan mahasiswa pada lingkungan lebih kurang. Meski
masih dalam termin awal, anak-anak kampus mencoba menemukan jati dirinya dengan cara
bergaul dengan sahabat-teman sekelasnya. Pengguna media sosial yang berstatus pelajar
biasanya memposting wacana kehidupan pribadi, pengalaman, serta gambaran diri dan
sahabat mereka. Mahasiswa terlihat lebih keren dan gaul semakin terlibat pada media umum.
tetapi, mahasiswa yg tidak menggunakan media umum tak jarang dianggap ketinggalan
zaman, ketinggalan zaman, serta kurang bersosialisasi. Setiap orang tampaknya mempunyai
media mereka sendiri, yg berkontribusi pada perkembangan cepat media umum. media umum
tidak sinkron asal media tradisional sebab tidak memerlukan dana atau energi sebanyak
televisi, radio, atau surat fakta. Pengguna media umum bisa mengaksesnya melalui internet
menggunakan simpel dan tanpa mengeluarkan ongkos kirim yang signifikan. Facebook,
Twitter, YouTube, Instagram, LINE, dan jejaring sosial primer lainnya merupakan yang
paling acapkali dipergunakan mahasiswa.media sosial menghapus batasan-batasan dalam
bersosialisasi. dalam media sosial tidak terdapat batasan ruang serta saat, mereka dapat
berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada. tidak bisa dipungkiri bahwa media
umum memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan seorang. seseorang yang Sumbernya
mungil mampu menjadi besar dengan media sosial, begitu juga sebaliknya. Bagi warga
Indonesia khususnya kalangan mahamahasiswa, media sosial seakan telah menjadi candu,
tiada hari tanpa membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam. Penggunaan media umum
serta media umum bisa menghipnotis gaya hidup mahamahasiswa. Mereka cenderung lesu
serta terobsesi karena banyaknya fitur menarik di media umum. saat mereka dihabiskan serta
kemampuan mereka buat melakukan tugas sehari-hari seperti belajar, makan, tidur,
berinteraksi menggunakan orang lain, dan mendukung orang tua terganggu akibat keadaan
ini. sebab seseorang sudah muak menggunakan hiburan pada media dan media sosial.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penggunaan media umum dikalangan mahamahasiswa?

2. Apakah dampak asal penggunaan media sosial dikalangan mahamahasiswa?

3. Bagaimanakah cara mengatasi kesamaan mahamahasiswa dimedia sosial?

C. TINJAUN PUSTAKA

1. Media Sosial

Kata "media umum" (kadang-kadang diklaim menjadi "Jejaring Sosial") mengacu


pada media online yang memungkinkan pengguna buat menggunakan mudah berpartisipasi,
berkontribusi, dan menghasilkan konten yang terkait dengan blog, jejaring sosial, atau
"jejaring sosial", serta mirip wiki, forum, serta global maya. Blog, situs jejaring sosial, dan
wiki mungkin adalah format media umum yang paling banyak digunakan sang warga awam
secara dunia. Setiap orang bisa membentuk laman web langsung di situs jejaring sosial, yang
kemudian bisa mereka sambungkan buat berbagi info dan menjaga komunikasi. Twitter dan
Facebook ialah dua situs jejaring sosial paling terkenal. Penggunaan internet di media sosial
setara dengan media tradisional yang menggunakan media cetak dan broadcast. Media umum
mendorong siapa pun yang ingin berpartisipasi untuk melakukannya dengan memberikan
umpan kembali secara amanah, meninggalkan komentar, serta menyampaikan isu secara
sempurna waktu tanpa gangguan. Macam-Macam media sosial Teknologi media sosial saat
ini hadir pada berbagai format, termasuk podcast, majalah digital, forum internet, weblog,
blog sosial, microblogging, wiki, jejaring sosial, dan video, serta gambar, gambar, serta
bookmark. antara lain blogging, sharing gambar atau foto, video blogging, posting pada wall,
sharing musik atau lagu, chatting, bahkan VoIP atau Voice over IP, serta lain sebagainya.
Bentuk-Bentuk Jejaring Sosial.
Macam-macam media umum berikut adalah artinya daftar macam-macam jejaring sosial
berdasarkan perangkat lunak serta manfaatnya:
1. Konten kolaborasi (misalnya, Wikipedia)
2. Blog dan microblog (misalnya, Twitter)
3. Situs jejaring sosial gosip (misalnya, Digg)
4. Konten Video (contohnya, YouTube)
5. Situs jejaringan sosial (misalnya, Facebook)
6. Game global maya (contohnya, World of Warcraft)
7. Situs global sosial virtual (contohnya, Second Life)

2. Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Mahasiswa


Serangkaian infrastruktur yang sinkron, termasuk ponsel, laptop, dan tarif Internet yang
terjangkau, mendukung pertumbuhan Internet di Indonesia dengan pesat. warga Indonesia
semakin antusias menggunakan personal komputer serta perangkat mobile, khususnya pada
kalangan pelajar, buat mengakses Internet. media sosial berkembang pesat bersamaan dengan
kemajuan teknologi smartphone serta internet. Ponsel kini adalah seluruh yang diharapkan
buat mengakses media umum dari mana saja kapan saja. di Indonesia dan negara industri
lainnya, kemudahan peserta didik menggunakan media sosial sudah mengakibatkan
perubahan signifikan dalam cara mengembangkan berita. Karena kecepatannya, media sosial
mulai menggantikan media tradisional. Bagi pelajar Indonesia, memiliki akun media sosial di
situs-situs seperti Facebook, Google, Twitter, dan situs sejenis sepertinya wajib. Bahkan
tanpa itu, Anda akan dicap sebagai kurang sosial, cupu, dan terisolasi dari masyarakat, tetapi
yang lebih signifikan, Anda akan dirahasiakan tentang fakta-fakta kritis. Media sosial tidak
dapat dihindari adalah hasil dari keberadaan kita, dan memiliki efek yang menguntungkan
dan merugikan. Jejaring sosial sering dimanfaatkan oleh mahasiswa saat ini sebagai tempat
curhat dan sebagai cara untuk menjalin koneksi baru dengan cepat. Siswa sering mengeluh
tentang asmara, kekeluargaan, perasaan, dan ilmu pengetahuan di media umum.

3. Akibat Dari Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Mahamahasiswa


Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa memiliki kelebihan dan kekurangan.
Banyak siswa menggunakan media sosial untuk menjual bisnis mereka, materi, dan hal-hal
lain, yang merupakan efek menguntungkan dari penggunaannya. Media sosial adalah alat lain
yang digunakan untuk komunikasi, berbagi pengetahuan, dan pengembangan komunitas baru.
Berikut ini adalah beberapa dari banyak keuntungan media sosial:
1. Karena mereka dapat terhubung dan menerima umpan balik satu sama lain melalui
kenalan yang mereka temui secara online, siswa akan didorong untuk belajar berbagi
diri.
2. Membantu mengumpulkan rumor. Sebuah blog atau situs web memudahkan siswa
untuk mendapatkan informasi secara online. Selain itu, media sosial juga dapat
digunakan menjadi lahan berita buat bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain.
3. Siswa menjadi lebih ramah, lebih bijaksana, dan lebih simpatik sebagai hasil dari
jejaring sosial. misalnya, mengingat ulang tahun seorang teman, meninggalkan
komentar di foto, video, dan pembaruan statusnya, serta mempertahankan
persahabatan meskipun tidak dapat bertemu langsung.
4. Jadikan berbagi dan kreativitas di antara siswa menjadi sederhana. Siswa dapat
dengan mudah mendiskusikan pengalaman hidup mereka dan banyak hal lainnya
dengan menempatkannya di blog berkat blog.

Dari sudut pandang tersebut di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa media
sosial memiliki dampak yang menguntungkan, khususnya remaja dapat menggunakannya
sebagai sarana untuk menambah teman, meningkatkan diri melalui teman yang mereka
temui secara online, dan mempermudah siswa untuk berkomunikasi dan berkomunikasi.
menerima berita.
Karena mendorong orang untuk mengisolasi diri, penggunaan media sosial
berdampak negatif bagi kesehatan. Meningkatkan isolasi seseorang dari orang lain dapat
mengubah fungsi gen, membingungkan sistem kekebalan, kadar hormon, fungsi
pembuluh darah, dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir jernih. Efek
negatif dari penggunaan media sosial juga termasuk fakta bahwa banyak siswa yang
kecanduan tanpa disadari, yang menurunkan produktivitas dan rasa pencapaian. Masih
banyak dampak negatif lainnya selain hal tersebut, seperti berikut ini:
1. Mahasiswa akan menjadi lebih egosentris akibat media sosial. Mereka
menghabiskan sebagian besar waktu mereka online, yang menyebabkan mereka tidak
menyadari lingkungan mereka. Akibatnya, seseorang mungkin kurang menunjukkan
empati dalam kehidupan sehari-hari.
2. Karena sering menggunakan media sosial untuk bermain game di situs, siswa
menjadi malas belajar. Facebook memberikan layanan game yang membuat remaja
kecanduan game.
3. Menyebabkan kurangnya sopan santun pada anak muda jaman sekarang. Semakin
banyak anak-anak menggunakan bahasa kasar di media sosial.
4. Tidak ada persyaratan tata bahasa atau ejaan di situs media sosial untuk siswa.
Dengan demikian, itu menjadi lebih

1. Cara Mengatasi Kecenderungan Mahamahasiswa Pada Media Umum


Sebagai langkah awal, jika seorang anak sudah kecanduan media sosial, mereka harus
mencoba untuk menetapkan batas waktu, berhenti bermain game sebanyak-banyaknya,
dan berhenti mengubah status mereka. Mulailah mengeksplorasi aktivitas lain, seperti
bermain dengan teman di luar, bergabung dengan grup, atau menyelesaikan tugas
sekolah. Meskipun orang tua tidak menggunakan media sosial, mereka memainkan peran
yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak mereka. Akibatnya, orang tua perlu
lebih fokus pada lingkungan dan pergaulan yang diciptakan siswa dengan bantuan teman
terdekatnya. pendamping terdekatnya. Belajar tentang teknologi internet bisa jadi sulit
bagi orang tua yang tidak memahaminya. Namun, orang tua setidaknya harus memiliki
pengetahuan tentang internet agar dapat mengawasi anak-anak mereka. Cari tahu cara
menggunakan akun media sosial, email, dan obrolan. Orang tua yang menyadarinya juga
dapat menginstruksikan anak-anak mereka dalam hal ini. Bahkan orang tua dapat
menambahkan anak-anak mereka sebagai teman di media sosial, memungkinkan mereka
untuk mengawasi setiap pembaruan yang diposkan oleh anak-anak mereka. Selain itu,
orang tua perlu mendidik anak mereka tentang risiko yang terkait dengan penggunaan
media sosial. Orang tua perlu memberi tahu anak-anak mereka bahwa terlepas dari daya
pikat media sosial, mereka tidak boleh mengabaikan risikonya. Mengingatkan mereka
untuk tidak membagikan informasi eksklusif secara keseluruhan dengan orang yang baru
mereka temui dan tidak memasukkannya ke dalam profil eksklusif mereka adalah salah
satu cara yang salah. Tanggung jawab orang tua selanjutnya adalah memperingatkan
anak-anak mereka terhadap dapatkan di platform media sosial mereka dan tambahkan
semua orang yang ingin berteman. Selain itu, orang tua tidak boleh membiarkan anak-
anak mereka menggunakan internet tanpa pengawasan. Merupakan kesalahan besar bagi
orang tua untuk menempatkan komputer dengan koneksi internet di kamar tidur anak-
anak mereka. Media sosial dapat diakses secara diam-diam oleh anak-anak yang tidak
menyadari risikonya tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Anak-anak dapat
menggunakan media sosial secara bebas dan terselubung di kamar tidur mereka. Lokasi
optimal untuk komputer adalah area yang sibuk, seperti ruang tamu, untuk mengurangi
risiko terjadinya hal ini. Memiliki banyak teman online tidak diperlukan. karena jika
orang asing dianggap sebagai sahabat media arus utama, maka orang asing ini harus bisa
dipercaya.

2. Atur Ulang Jadwal Rutinitas


Pecandu media sosial pada kalangan mahasiswa kadang-kadang kekurangan rutinitas
sehari-hari. oleh karena itu, siswa wajib mulai menggunakan tepat dan adil mengubah jadwal
reguler mereka buat menyeimbangkan hak serta kewajiban mereka. kiprah orang tua pada
mengekang, mengawasi, dan mendidik anak-anak mereka sangat krusial buat mencegah
siswa menjadi kecanduan media umum. Mengetahui masalahnya, mengganti pola norma
online, serta membarui jadwal normal merupakan pendekatan lebih lanjut buat memerangi
kesamaan peserta didik pada media sosial. media sosial waktu ini berkembang pesat sebab
kemajuan teknologi internet serta ponsel. Mahasiswa saat ini sangat bergantung di media
sosial.

D. PRESPEKTIF TEORITIK

Teori sikap Sosial Teori

Tiga kategori perilaku sosial yang berbeda didaftar oleh Sarlito (Sarwono Sarlito,
2009:28), dan mereka adalah sebagai berikut:

a. Perilaku sosial didefinisikan sebagai sikap atau praktik yang berkembang dari
pengalaman awal di mana sebagian besar tuntutan anak untuk inklusi terpenuhi. Dia tidak
memiliki masalah dengan eksklusivitas timbal balik mereka dengan orang lain dalam keadaan
yang sama. Dia dapat terlibat dengan orang lain secara substansial, tetapi dia mungkin juga
menghindari melakukannya. Secara tidak sadar, dia merasa bahwa dia berharga dan orang
lain mengenalinya tanpa dia harus menarik perhatian pada dirinya sendiri. Dia akan terlibat
dalam aktivitas orang lain jika dia menggunakan dirinya sendiri.

b. Jika permintaan untuk inklusi hadir, sikap kurang sosial (perilaku sub sosial)
berkembang, tidak terpenuhi, seperti kasus anak kecil yang sering diabaikan oleh
keluarganya. Individu ini memiliki kecenderungan untuk menghindari hubungan dengan
orang lain, tidak ingin menjadi bagian dari kelompok, menjaga jarak dengan orang lain, tidak
mau memahami, dan tidak peduli. Intinya, ada penarikan dan kenyamanan yang ditarik.
Perilaku yang kurang serius antara lain: datang terlambat atau tidak sama sekali untuk rapat,
tertidur di ruang diskusi, dan lain sebagainya. Alam bawah sadarnya dipenuhi dengan
ketakutan bahwa dia adalah orang yang tidak berharga dan tidak ada orang lain yang akan
menghormatinya.
c. Pandangan yang terlalu sosial (atas perilaku sosial). Lebih sedikit perilaku sosial,
yang mengarah pada lebih sedikit inklusi, memiliki psikodinamika yang sama. Namun, dia
bertindak dengan cara yang sangat bermusuhan. Orang yang terlalu suka berteman sering kali
terlalu membual (eksibisionistik). Dia berbicara dengan keras, selalu menarik perhatian,
mencoba menyesuaikan diri dengan grup, sering menjelaskan namanya, dan senang
mengajukan pertanyaan yang tidak terduga. Sebagai makhluk sosial, individu selalu terlibat
dalam hubungan interpersonal sejak lahir hingga akhir hayatnya. Interaksi interpersonal
ditandai dengan penggunaan berbagai perilaku eksklusif, baik yang tercipta secara mandiri
maupun melalui proses pembelajaran tertentu.

E. METODE PENELITIAN

Penyelidikan ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena


mereka meneliti efek media sosial pada sikap muda di lapangan sebagaimana dalam konteks
lokasi, waktu, dan skenario lingkungan kampus yang alami, metodologi penelitian kualitatif
diterapkan. Peneliti tidak perlu mengurutkan angka atau melakukan perhitungan statistik;
sebaliknya, mereka mencari data yang lebih rumit dan terperinci tentang fenomena
menantang yang dikumpulkan menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang akan terjadi adalah
hasil kajian kualitatif yang dibutuhkan oleh para akademisi, yaitu berupa topik yang
kompleks yang mencakup dampak media sosial bagi kaum muda. Metode penelitian
dokumenter digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini.
F. PENUTUP

Kesimpulan

Para mahasiswa yg terlalu aktif di media sosial ini pula seringkali menulis tentang
kesehariannya, yang seolah-olah merupakan upaya buat mendeskripsikan gaya hidup mereka
yang selalu mengikuti perkembangan zaman, agar terlihat lebih terkenal pada lingkungannya.
Posting media sosial mereka, bagaimanapun, tidak sering sinkron menggunakan bagaimana
mereka benar-benar berinteraksi menggunakan orang-orang pada kehidupan nyata. Bukan hal
yang aneh bagi para siswa ini buat mengalami kesepian waktu mereka menampilkan sisi
kehidupan mereka yang penuh dengan kesenangan. manusia bisa berperan menjadi pelaku
kreatif serta membentuk banyak sekali hal, termasuk lingkungan interaksi global maya.
waktu ini, mahasiswa menggunakan media umum sebagai cara cepat serta simpel buat
berkenalan, curhat, serta mencari gosip. Bahkan ketika orang tua tidak memakai media
umum, mereka wajib mengatur lingkungan serta hubungan sosial anak-anak mereka
menggunakan donasi sahabat-teman terdekat mereka. Bila tingkah laku anaknya berubah,
orang tua wajib menerima dan berusaha menghubungi sahabat-temannya.
Saran
Media umum memang baik, karena di media sosial mereka akan menerima poly
sahabat info dan sebagainya. tetapi, mahamahasiswa harus bisa membagi waktu antara
belajar, beserta orang tua, famili serta teman yang berada didunia nyata.
G. DAFTAR PUSTAKA

Eko, Listiyono. 2013. “Pengaruh Media Sosial Bagi Dunia Remaja.”


http://ekolistiyono.my.id,

Fadhli. 2013. “Dampak Media Sosial Terhadap Kalangan Remaja.”


http://tscumum2011.blogspot.com,

Lukman. 2009. “Dampak Media Sosial.” http://lumansupra.wordpress.com,

Sedulur. 2012. “Macam-Macam Jejaring Sosial Sosial.” http://sedulur-


kabeh.blogspot.com,

Wahyu. 2013. “Dampak Terhadap Media Sosial.” http://wahyufianlagi.blogspot.com,

Zukhria. 2013. “Dampak Positif Dan Negatif Media Sosial.”


http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com,

Anda mungkin juga menyukai