PENDAHULUAN
1. Penanganan Covid – 19
Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) penanganan : pe.na.ngan.an
[n] proses, cara, perbuatan menangani; penggarapan: ~ kasus itu
terkesan lambat.
2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “ participation “ yang memiliki arti
mengambil bagian atau keikutsertaan , menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia , yang dimaksud partisipasi adalah hal turut berperan serta
dalam suatu kegiatan , keikutsertaan peran serta .
Menurut Tilaar , 1997: 237 – 238 Masyarakat yang berpartisipasi adalah ;
Masyarakat yang produktif , sadar akan hak hak dan kewajiban , sadar
hukum , dan bertekad untuk mandiri , Masyarakat yang berpartisipasi
memiliki karakteristik :
a. Masyarakat yang kritis yang berarti masyarakat yang mengetahui
masalah yang dihadapinya dan berusaha memecahkan masalah
tersebut untuk meningkatkan mutu kehidupannya
b. Masyarakat berdiri sendiri yang berarti masyarakat yang mengetahui
potensi dan kemampuannya termasuk hambatan karena
keterbatasan.
c. Masyarakat yang mau berkerja . Oleh karena itu partisipasi
masyarakat memiliki peranan dalam suatu program
Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang disebut dengan partisipasi
masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dan kesadaran dan
kepedulian serta tanggung jawab secara sukarela dalam proses
pengidentifikasian masalah , pemilihan dan pegambilan keputusan
mengenai solusi alternatif untuk menangani masalah , serta
mengevaluasi perubahan yang terjadi didalam masyarakat.
a. Partisipasi langsung
Yaitu keterlibatan seseorang, kelompok maupun
masyarakat dalam berperan aktif, baik itu menyediakan
tenaga pada proses pembangunan, maupun memberikan
kontribusi pemikiran serta mengikuti saat pembuatan
rancangan kegiatan pembangunan.
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
yaitu, keinginan, motivasi, pendidikan, pekerjaan dan
penghasilan dari masyarakat itu sendiri
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
yaitu peran serta pemerintah daerah dan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu (Lasa,2009:207). Kata
ilmiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai
makna bersifat keilmuan atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian
ini mempunyai tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait
dengan pendapat, tanggapan atau persepsi seseorang sehingga
pembahasannya harus secara kualitatif atau menggunakan uraian
kata-kata. “Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang
tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia”.
(Sulistyo-Basuki, 2010:110).
3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode
pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan
data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,
maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila
didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah
ada.”(Sugiyono,2005:83). Studi pustaka merupakan Maka dapat
dikatakan bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil
penelitian yang dilakukan.
4. Wawancara
Wawancara merupakan langkah yang diambil
selanjutnya setelah observasi dilakukan. Wawancara atau interview
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka
secara langsung antara pewawancara dengan informan. Wawancara
dilakukan jika data yang diperoleh melalui observasi kurang
mendalam. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
(Sugiyono,2005:72) bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peniliti ingin mengetahui hal-hal dari
informan yang lebih mendalam
Bab VI
PEMBAHASAN
1. Menggunakan Masker
Cara pencegahan COVID-19 yang paling efektif untuk dilakukan
adalah dengan menggunakan masker. Alat ini harus digunakan
terutama saat berada di tempat umum atau berinteraksi dengan
orang lain. Penutupan pada mulut dan hidung ampuh untuk
menurunkan risiko penyebaran virus corona dengan memblokir
tetesan air liur, agar tidak masuk ke tubuh. Sebaran dari udara juga
dapat terjadi, sehingga perlu digunakan saat kamu berada di dalam
ruangan, terutama yang ber-AC.
4. Menjauhi Kerumunan
Saat berada di keramaian atau kerumunan, risiko untuk tertular
COVID-19 menjadi lebih tinggi. Jika ingin melakukan interaksi dengan
beberapa orang, pastikan berada di luar ruangan, menggunakan
masker, dan tidak lebih dari 5 orang. Intensitas dan jumlah orang
sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko yang dapat terjadi.
5. Mengurangi Mobilitas
Setiap orang harus benar-benar menanamkan pemahaman jika
keperluannya tidak terlalu mendesak, ada baiknya untuk tetap di
rumah. Meskipun merasa sehat, belum tentu saat berada di rumah
tetap dalam keadaan yang sama atau menyebarkan virusnya pada
keluarga di rumah. Tingkatkan perhatian terlebih lagi jika terdapat
orang tua atau anak-anak di rumah yang masih rentan terhadap
COVID-19.
A. Kesimpulan
Repository.untag-sby.ac.id
Eprints.umpo.ac.id
https://kumparan.com/sheryn-khairunnisa/peran-pemuda-dalam-
menghadapi-covid-19-1uijt4kMdj2
https://mediaindonesia.com/infografis/387907/faktor-masyarakat-
memiliki-kerentanan-terpapar-oleh-covid-19
https://www.antaranews.com/covid-19
KARYA TULIS ILMIAH
ANALISIS PENANGANAN COVID – 19 (SISWA KELAS XI MIPA 5
SMA AL MASOEM JATINANGOR)
Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul Analisis PENANGANAN COVID – 19 (Siswa
Kelas XI MIPA 5 SMA Al Masoem Jatinangor) sesuai batas waktu yang
diharapkan.
Selama menyusun karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan,
arahan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
selayaknya penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada: