Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN


PENANGANAN WABAH COVID-19

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:
Fenny Bintarawati, S.S.T., M.H.

Disusun oleh:

Adi Puji Kurniawan 1907026091

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan
Kewarganegaraan yang sangat membantu untuk mengarahkan penyusun dalam penyusunan
makalah ini yaitu Ibu Fenny Bintarawati, S.S.T., M.H., yang telah membimbing penyusun
agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini, tidak lupa juga rasa
terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penyusun menyadari masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Wonosobo, 03 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
1.1. Pengertian Partisipasi Masyarakat...............................................................2
1.2. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Wabah
COVID-19...................................................................................................3
1.4. Integrasi dalam Menghadapi Wabah COVID-19........................................4
BAB III PENUTUPAN......................................................................................6
3.1. Kesimpulan..................................................................................................6
3.2. Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Munculnya virus corona jenis baru atau yang memiliki nama resmi Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2; sebelumnya bernama 2019 novel
Coronavirus atau 2019-nCoV) telah menyebabkan wabah COVID-19 (Coronavirus
Disease 2019) yang kini statusnya menjadi pandemi global. Virus ini pertama kali
teridentifikasi di kota Wuhan dan kini telah menyebar ke lebih dari 190 negara di dunia.
Sebagai warga negara Indonesia, tentunya kita memiliki kewajiban untuk turut
berperan serta dalam pencegahan dan penanganan wabah COVID-19. Jika kita telah
melaksanakan kewajiban tersebut, kita juga berhak mendapatkan hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan kewajiban yang telah kita
laksanakan. Jika hak dan kewajiban dalam penanganan wabah COVID-19 ini tidak
seimbang dalam praktiknya, maka akan terjadi suatu permasalahan yang dapat
menimbulkan gejolak masyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara Indonesia
ditengah wabah COVID-19 ini perlu untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada
gejolak di masyarakat yang dapat menyebabkan kesenjangan sosial berkepanjangan.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat dan hubungannya dengan
pencegahan dan penanganan wabah COVID-19?
2) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah
COVID-19?
3) Bagaimana integrasi agar kita selalu bersatu dalam menghadapi wabah COVID-19?

1.3. Tujuan Penulisan


1) Mengetahui partisipasi masyarakat dan hubungannya dengan pencegahan dan
penanganan wabah COVID-19
2) Mengetahui partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah
COVID-19
3) Mengetahui integrasi agar kita selalu bersatu dalam menghadapi wabah COVID-19

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Partisipasi Masyarakat


Partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam upaya pencegahan
dan penanganan wabah COVID-19 serta terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, sampai pada tahap evaluasi. Apa yang ingin dicapai dengan adanya
partisipasi adalah meningkatnya kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang terlibat
baik langsung maupun tidak langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan
tersebut dengan cara melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-
kegiatan selanjutnya untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Partisipasi masyarakat menekankan pada “partisipasi” langsung warga dalam
upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID-19. Gaventa dan Valderma dalam
Siti Irene Astuti D. (2009) menegaskan bahwa partisipasi masyarakat telah
mengalihkan konsep partisipasi menuju suatu kepedulian dengan berbagai bentuk
keikutsertaan warga dalam pembuatan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan warga masyarakat.
Pengembangan konsep dan asumsi dasar untuk meluangkan gagasan dan praktik
tentang partisipasi masyarakat meliputi:
1. Partisipasi merupakan hak yang melekat pada warga negara sebagaimana hak-hak
lainnya. Dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19, hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan itu tidak akan hilang selama warga tersebut
menjadi pasien.
2. Partisipasi langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID-19
harus disertai dengan penyediaan alat yang memadai sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan gejolak di masyarakat.
3. Partisipasi masyarakat secara langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan
wabah COVID-19 dapat mendorong partisipasi yang lebih bermakna.
4. Partisipasi dilakukan secara sistematik, bukan secara insidental. Partisipasi
dilakukan dalam upaya pencegahan sebelum wabah COVID-19 itu merebak,
sehingga partisipan selalu siap siaga pada saat wabah itu terjadi.
5. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap
penyelenggaraan kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan
wabah COVID-19. Dengan melibatkan warga negara dalam upaya pencegahan dan
penanganan wabah COVID-19, maka diharapkan kepercayaan publik terhadap
pemerintah dapat terus ditingkatkan dan meningkatnya kepercayaan warga dipercaya
sebagai indikator penting bagi menguatnya dukungan dan keabsahan pemerintah yang
berkuasa.
6. Partisipasi masyarakat memiliki ciri-ciri bersifat proaktif dan bahkan reaktif (artinya
masyarakat ikut menalar baru bertindak), ada kesepakatan yang dilakukan oleh semua
pihak yang terlibat, ada tindakan yang mengisi kesepakatan tersebut, ada pembagian
kewenangan, dan tanggung jawab dalam kedudukan yang setara.

2
2.2. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Wabah
COVID-19
Saat ini, belum ada vaksinasi yang tersedia. Sebagai warga negara kita memiliki
kewajiban untuk turut berpartisipasi menerapkan kebiasaan untuk selalu menjaga
kesehatan untuk mengurangi resiko terkena dan meminimalisir penyebaran
penyakitnya. Maka, cara / langkah efektif yang dapat dilakukan oleh warga negara
diantaranya sebagai berikut.
1. Partisipasi Masyarakat Selama Masa / Periode Bukan COVID-19
a. Menjaga kesehatan diri dengan baik
Sebelum berpartisipasi secara langsung di tengah masyarakat, kita perlu
menunaikan kewajiban dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID-
19 terhadap diri kita sendiri. Hal yang dapat kita lakukan cukup sederhana, seperti
mencuci tangan secara teratur, selalu membawa sapu tangan atau kertas tissue
untuk menutup hidung dan mulut bila hendak bersin atau batuk, orang yang
mengalami gejala infeksi saluran pernapasan atau demam harus memakai masker
kesehatan dan segera konsultasi ke dokter, serta menggunakan sumpit atau
sendok penyaji pada saat makan.
b. Pada situasi atau keadaan tertentu, disarankan untuk memakai masker kesehatan.
Karena COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara,
maka kita perlu memakai masker kesehatan sehingga terhindar dari penularan.
Apabila kita sedang sakit, kita juga perlu memakainya untuk agar tidak
menularkannya kepada orang lain dan menghindari kesalahpahaman terhadap
orang sekitar. Selain itu, memakai masker juga merupakan kewajiban bagi orang
yang membawa pasien penderita infeksi pernafasan atau demam dan orang yang
berkunjung atau bekerja pada fasilitas kesehatan.
c. Menjalani pola hidup sehat
COVID-19 dapat menyerang tubuh kita pada saat sistem kekebalan tubuh
kita menurun. Maka kita perlu untuk melakukan diet yang seimbang, olahraga
yang teratur, dan istirahat yang cukup serta jangan merokok.
d. Menjaga kesehatan lingkungan dengan baik
Sebagai bagian dari suatu masyarakat, kita perlu menjaga dan memelihara
rumah tetap dalam keadaan bersih, memastikan sirkulasi udara tetap baik,
menjaga toilet tetap bersih, tidak membuang sampah di sembarang tempat,
memastikan sarana umum, seperti tangga, lobby, tempat pembuangan sampah
dalam keadaan bersih, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman.
2. Partisipasi Masyarakat Bila Wabah COVID-19 Dilaporkan Terjadi di Luar Negeri
Sebagai tambahan langkah-langkah diatas, memakai masker kesehatan juga
merupakan kewajiban bagi pelancong yang berkunjung ke daerah yang terkena
wabah COVID-19, staff / pekerja yang bekerja di daerah perbatasan dan
dipekerjakan di tempat pemeriksaan kesehatan umum, serta untuk staff, pasien, dan
pengunjung rumah sakit / klinik.

3
3. Partisipasi Masyarakat Bila Wabah COVID-19 Dilaporkan Terjadi Secara Lokal
Apabila wabah COVID-19 dilaporkan terjadi secara lokal, maka sudah menjadi
kewajiban bagi kita untuk mengikuti protokol pencegahan dan penanganan dari
pemerintah / tenaga kesehatan sebagai berikut.
a. Jika merasa tidak sehat dengan kriteria demam >38°C, batuk / pilek / nyeri
tenggorokan, dan sesak napas agar melakukan swakarantina dan istirahat yang
cukup di kediaman yang bersangkutan.
b. Apabila terdapat warga yang pulang dari penugasan / tugas belajar / perjalanan
luar negeri agar melakukan karantina diri dan self monitoring selama paling
kurang 14 hari terhitung sejak hari kepulangan.
c. Apabila terdapat warga yang merasa pernah kontak langsung dengan kasus
konfirmasi COVID-19, maka segera melapor ke petugas kesehatan dan periksa ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Melakukan penyemprotan disinfektan di daerah yang dilaporkan terjadi wabah
COVID-19.
4. Partisipasi Masyarakat dalam Mengikuti Arahan dari Badan / Lembaga Kesehatan
yang Diberlakukan Manakala Terdapat Kasus COVID-19
Sebagai masyarakat yang taat aturan, sudah seharusnya mengikuti arahan dari
badan / lembaga kesehatan agar wabah tidak semakin parah. Manakala terdapat
kasus COVID-19, warga masyarakat memiliki kewajiban untuk membantu badan /
lembaga kesehatan untuk melakukan isolasi dan pemisahan para pasien sebagai
upaya meminimalisir penyebaran COVID-19, membantu melakukan penelusuran
dan langkah-langkah terkait lainnya atas sejumlah orang yang melakukan kontak
dengan penderita COVID-19, membantu melakukan karantina terhadap sejumlah
orang yang melakukan kontak dengan penderita COVID-19 selama 10 hari ataupun
selama waktu tertentu, memperketat langkah-langkah pengawasan di daerah / pintu
masuk, seperti mengisi pernyataan kesehatan, pemeriksaan temperatur, dan
pencekalan terhadap orang-orang yang terkena COVID-19, serta melakukan
penutupan sekolah ataupun pembatalan pelayanan publik dari instansi pemerintah.

2.3. Integrasi dalam Menghadapi Wabah COVID-19


Dalam menghadapi wabah COVID-19, kita dihadapkan pada kemungkinan-
kemungkinan terjadinya pergolakan di tengah masyarakat. Hal ini dapat diakibatkan
oleh kurangnya edukasi terhadap masyarakat tentang COVID-19 yang dapat
menimbulkan berbagai macam kesalahpahaman. Bagi orang-orang yang terkonfirmasi
positif mengidap COVID-19 tentunya akan diisolasikan oleh masyarakat agar tidak
menyebar lebih luas, bahkan orang-orang yang menunjukkan gejala yang mirip juga
mendapat perlakuan karantina selama 14 hari. Namun pada penerapannya, banyak
orang yang tidak mematuhi protokol penanganan, seperti bepergian saat sedang sakit,
menyelenggarakan acara / perkumpulan dimana orang-orang berkerumun menjadi satu,
serta tidak mengindahkan larangan pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah. Hal
ini tentunya akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang dapat
menimbulkan disintegrasi.

4
Maka dari itu, perlu adanya upaya yang berkesinambungan antara masyarakat
dengan badan / lembaga terkait dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan
COVID-19. Masyarakat diharapkan tidak ringan tangan dalam menghadapi isu-isu
yang berkaitan dengan COVID-19, dimana ada suatu kasus dimana orang terkonfirmasi
membaur dengan masyarakat. Masyarakat tidak seharusnya melakukan diskriminasi
atau penolakan terhadap orang tersebut, karena hal itu tidak akan menyelesaikan
permasalahan. Masyarakat perlu berkepala dingin dalam menghadapi keresahan
terhadap kejadian tersebut. Solusi dicari secara bersama-sama dengan menggunakan
musyawarah / mufakat sehingga dapat menyamakan pandangan yang sebelumnya
berbeda-beda. Masyarakat juga diharapkan untuk menaati protokol pemerintah dalam
menangani wabah COVID-19, sehingga terjadi kesinambungan antara pemerintah yang
berusaha untuk melindungi warganya agar tidak semakin banyak yang tertular.

5
BAB III

PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam upaya pencegahan
dan penanganan wabah COVID-19 serta terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, sampai pada tahap evaluasi. Sedangkan partisipasi masyarakat menekankan
pada “partisipasi” langsung warga dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah
COVID-19. Sebagai warga negara kita memiliki kewajiban untuk turut berpartisipasi
menerapkan kebiasaan untuk selalu menjaga kesehatan untuk mengurangi resiko
terkena dan meminimalisir penyebaran penyakitnya. Selain itu, perlu adanya upaya
yang berkesinambungan antara masyarakat dengan badan / lembaga terkait dalam
melakukan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19.

3.2. Saran
Masyarakat yang memiliki resiko terbesar terkena COVID-19 ataupun yang telah
terkena COVID-19, membutuhkan dukungan dari kita sebagai salah satu anggota
keluarga ataupun rekan sekerjanya. Bersikaplah dengan baik dan penuh kasig sayang
guna menunjukkan perhatian yang tulus kepadanya. Hal ini akan membantu mereka
menjalani proses perawatan / penyembuhannya dan segera pulih kembali. Perlakuan
diskriminasi dan penolakan tidak akan membuat COVID-19 jauh dari kita . Melalui
pemahaman menyeluruh atas wabah COVID-19, tingkah laku yang tepat dan langkah
pencegahan yang terfokus akan membantu mengatasi penyebaran COVID-19.

6
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2020. Infeksi Saluran Pernapasan Sangat Akut (SARS):


Langkah-langkah Pencegahan. https://www.info.gov.hk (Diakses tanggal 31 Maret 2020)
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020. Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi novel Coronavirus (2019-nCoV). Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Lai, Chih-Cheng, et al. 2020. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): The epidemic and the challenges.
International Journal of Antimicrobial Agents, Volume 55, Issue 3, Page 1-9.
Pokja ISR PP POGI. 2020. Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (COVID-
19) Pada Maternal (Hamil, Bersalin, dan Nifas). https://pogi.or.id/rekomendasi-penanganan-
infeksi-virus-corona-covid-19-pada-maternal (Diakses tanggal 2 April 2020)
Siti Irene Stuti D. 2009. Desentralisasi dan Partisipasi dalam Pendidikan. Yogyakarta:
UNY.

Anda mungkin juga menyukai