Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

JUDUL PRAKTIKUM

OLEH :

ADIN RAMADHAN
N011 20 1032

KELOMPOK II
GOLONGAN JUMAT PAGI

SEMESTER AWAL 2020/2021


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
202
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tumbuhan herbal adalah tumbuhan atau tanaman obat yang dapat

dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional terhadap penyakit. Sejak

zaman dahulu,tumbuhan herbal berkhasiat obat sudah dimanfaatkan oleh

masyarakat Jawa. Pengobatan tradisional terhadap penyakit tersebut

menggunakan ramuan- ramuan dengan bahan dasar dari tumbuh-

tumbuhan dan segala sesuatu yang berada di alam. Sampai sekarang, hal

itu banyak diminati oleh masyarakat karena biasanya bahan-bahannya

dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar (10.).

Melalui praktikum kali ini para praktikan menggunakan beberapa

tanaman obat untuk diamati morfologinya secara langsung, diantaranya

yaitu bayam batik (Amaranthus tricolor L.), bayam merah (Amaranthus

gangeticus L.), cabai katokkon (Capsicum chinense Jacq), dan cabai hitam

(Capsicum annum L), karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada

keempat sampel tersebut mengandung zat-zat atau kandungan yang

sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu bagi kita untuk mengetahui

morfologi dari setiap sampel tersebut.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana morfologi tumbuhan obat jika diamati secara langsung?

2. Bagaimana perbedaan morfologi tumbuhan obat yang memiliki

genus yang sama namun berbeda spesies?


I.3 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui morfologi tumbuhan obat dengan mengamatinya

secara langsung.

2. Untuk mengetahui perbedaan morfologi tumbuhan obat yang

memiliki genus yang sama namun berbeda spesies.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Bayam Batik (Amaranthus tricolor L.).

II.1.1 Klasifikasi

Gambar 1. Tanaman Bayam Batik

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryphyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus tricolor L (1)


II.1.2 Morfologi

Bayam memiliki daun yang berbentuk bulat telur dengan ujung daun

meruncing. Warna daun bayam batik yaitu merah pada bagian tengah dan

tepi daun. Batang bayam merah tumbuh tegak, berdaging, dan banyak

mengandung air. Tanaman ini memiliki bunga yang tumbuh tegak dan keluar

dari ujung tanaman ataupun ketiak daun. Bayam merah memiliki sistem

perakaran tunggang yang menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40

cm. (4)

II.1.3 Manfaat

Bayam batik memiliki kandungan zat besi yang tinggi, seperti bayam

hijau, dan sekaligus mengandung zat pembentuk sel darah merah, seperti

bayam merah.
II.2 Bayam Merah (Amaranthus gangeticus L.).

II.2.1 Klasifikasi

Gambar 2. Tanaman Bayam Merah

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dycotiledoneae

Ordo : Caryophyllales

Family : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus gangeticus L.. (8).


II.2.2 Morfologi

Bayam merah memiliki daun tunggal, tumbuh berhadapan dan di

setiap ketiak daun tumbuh tunas baru. Helai daun berbentuk lonjong sampai

lanset, panjang 4-13 cm, lebar 2-5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,

pertulangan daun tegas, warna merah keunguan. Batang utama pada

bayam tegak dan tebal, kemudian memiliki ranting yang bercabang banyak.

Bunga pada bayam merah memiliki bentuk bulir bulat, merupakan bunga

majemuk dan terletak di ketiak daun. Biji bayam merah berbentuk bulat,

kecil, berwarna hitam. Akar dari bayam merah adalah akar tunggang yang

berwarna putih kecoklatan dan memiliki sedikit serabut kecil di bagian atas

akar yang mendekati batang (7).

II.2.3 Manfaat

Kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan zat besi yang

terkandung dalam bayam merah sangat baik untuk pertumbuhan dan

pencegahan anemia. Selain itu, akar bayam merah dapat digunakan

sebagai bahan pembuatan obat tradisional. Daunnya dapat digunakan

sebagai pewarna makanan alami.


II.3 Cabai Hitam (Capsicum annum L).

II.3.1 Klasifikasi

Gambar 3. Cabai Hitam

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Tubiflorae (Solanales)

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies :Capsicum annum L.


II.3.2 Morfologi

Daun cabai hitam merupakan daun tunggal, dengan bentuk oval

memanjang, berujung runcing (oblongus acutus), bertulang daun

menyirip, dengan warna pada permukaan atas berwarna hijau tua dan

hijau muda pada permukaan bawahnya. Daun tumbuh pada tunas-tunas

samping yang berurutan di batang utama dengan susunan spiral.

Batang cabai hitam dibedakan menjadi dua yaitu batang utama yang

berwarna coklat kehijauan serta berkayu dan batang percabangan yang

berwarna hijau. Percabangan pada batang cabai hitam memiliki sifat

dikotom atau menggarpu. Batangnya tegak dengan bentuk bulat dan

dapat tumbuh setinggi 50-150 cm. cabai keriting memiliki sistem

perakaran tunggang yang tumbuh tegak lurus ke dalam tanah.

Bunga cabai hitam berbentuk terompet kecil berwarna putih dan

termasuk dalam bunga sempurna. Bunganya keluar dari ketiak daun

dengan posisi menggantung, memiliki mahkota berwarna putih sebanyak

5-6 helai, dengan kepala putik berwarna putih.

Buah cabai hitam terbentuk setelah proses penyerbukan. Buahnya

memiliki bentuk kerucut, memanjang, berlekuk-lekuk, meruncing pada

bagian ujungnya, menggantung, dan permukaannya mengkilap. Buah

yang masih muda akan berwarna hijau dan berwarna hitam ketika sudah

matang. Biji cabai hitam berbentuk pipih, tersusun bergerombol, dan

slaing melekat pada empulur. Biji yang masih muda akan berwarna putih

kekuningan dan ketika matang akan berwarna kecoklatan. (8)


II.3.3 Manfaat

Banyak riset yang menunjukkan bahwa cabai bermanfaat bagi

kesehatan. Cabai yang bersifat panas dapat meningkatkan nafsu makan,

sebagai diaforetik atau perangsang keringat, tonik, mengahncurkan

pembekuan darah atau antikoagulan serta peluruh urin. Ekstrak cabai

hitam dapat menghambat pertumbuhan jamur dikulit dan menjadi biang

munculya penyakit keputihan pada wanita.


II.4 Cabai Katokkon (Capsicum chinense Jacq.).

II.4.1 Klasifikasi

Gambar 4. Cabai Patokkan

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonea

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Tubiflorae (Solanales)

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum chinense Jacq


II.4.2 Morfologi

Secara umum karakter morfologi tanaman cabai katokkon yang

ditanam di ketinggian 600 m dpl dan di ketinggian 1.200 m dpl hampir sama.

Batang bentuk silindris berwarna hijau dengan percabangan batang

simpodial. Ujung daun meruncing, warna daun hijau tua, letak daun

mendatar, susunan tulang daun menyirip, duduk daun bersilang. Bunga

majemuk, bentuk bunga terompet, warna bunga mekar putih keunguan,

warna mahkota bunga putih keunguan, warna benang sari kuning, jumlah

bunga per axil 10-15. Bentuk buah menyerupai cabai paprika dengan ukuran

yang lebih mini, buah yang muda berwarna hijau, dan yang sudah masak

berwarna oranye sebagian sampai merah seluruh bagian. (5)

II.4.3 Manfaat

Banyak riset yang menunjukkan bahwa cabai bermanfaat bagi

kesehatan. Cabai yang bersifat panas dapat meningkatkan nafsu makan,

sebagai diaforetik atau perangsang keringat, tonik, mengahncurkan

pembekuan darah atau antikoagulan serta peluruh urin. Ekstrak cabai

hitam dapat menghambat pertumbuhan jamur dikulit dan menjadi biang

munculya penyakit keputihan pada wanita.


BAB III

METODE PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 November

2020 pukul 13.30 di Laboratorium Farmakognosis Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin.

III. 2 Alat dan Bahan

III.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah penggaris, pulpen,

kamera HP, dan kertas.

III.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman Bayam

Batik (Amaranthus tricolor L.), Bayam Merah (Amaranthus gangeticus L.),

Cabai Hitam (Capsicum annum L.), dan Cabai Katokkon (Capsicum

chinense Jacq.).

III.3 Cara Kerja

A. Laboratorium dimasuki oleh praktikan sesuai protocol kesehatan

menggunakan jas laboratorium .

B. Praktikan menuju ke meja praktikum sesuai kelompoknya dengan

arahan dari kordinator golongan.

C. Sampel yang telah disediakan diamati oleh praktikan dan lembar kerja

praktikum yang telah diprint oleh masing-masing praktikan diisi sesuai

pengamatan yang didapatkan.

D. Laboratorium ditingalkan oleh setiap praktikan menuju ke rumah

masing-masing.

E. Sampah-sampah dan kotoran yang ada di dalam laboratorium


dibersihkan oleh praktikan sebelum meninggalkan lab.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Morfologi Daun

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Daun Batik Merah Hitam Katokkon

pada (Amarant (Amaranth (Capsicu (Capsicu

Tanaman h us us m annum m

tricolor L.) gangeticu L.) chinense

s Jacq.)

L.)
Tidak Tidak Tidak Tidak
1. Jenis daun
lengkap Lengkap lengkap lengkap
2. Tipe daun Tunggal Tunggal Majemuk Majemuk
Bentuk

pangkal Meruncing Meruncing Runcing Membulat


3.
daun
4. Tepi daun Rata Rata Rata Berombak
Bentuk

ujung Terbelah Terbelah Meruncing Meruncing


5.
helaian daun
Bentuk

pertulangan Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip


6.
daun
Tipis Tipis
7. Daging daun - Tipis lunak
lunak Lunak
Hijau Hijau Hijau tua Hijau tua

8. bercampur tertutupi
Warna daun
Merah Merah
Berbulu

9. Permukaan halus dan


Licin Licin Licin
rapat
daun
Pada tiap

buku – buku
Tata
10. batang lebih
letak - - Tersebar

daun dari dua

daun
Tipe daun

majemuk

menurut

kedudukan
- - - -
11. anak daun

pada ibu

tangkai
Ada
Ada (Daun
tidaknya
- - penumpu
-
12. daun
bebas)
penumpu
Tabel 2. Morfologi Batang

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Batang Batik Merah Hitam Katokkon

pada (Amarant (Amaranth (Capsicu (Capsicu

Tanaman h us us m annum m

tricolor L.) gangeticu L.) chinense

s Jacq.)

L.)
Kejelasan Jelas Jelas Jelas Jelas
1.
batang berbatang Berbatang berbatang Berbatang

2. Batang Batang Batang Batang


Jenis batang
basah basah berkayu berkayu
Bentuk
3. Bulat Bulat Bulat Bulat
batang

Permukaan Memperlihat

4. batang kan bekas


Berambut Berambut Berambut
daun
Arah tumbuh
5. Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus
batang
Percabangan
6. Monopodial Monopodial Monopodial Monopodial
batang

7. Arah tumbuh Condong ke Condong ke Condong ke Condong ke


cabang atas atas atas atas
Sifat cabang Sirung Sirung
8.` -
batang Sirung pendek
pendek panjang
9. Umur batang Annual Annual Annual Menahun

Bawah:

Merah
Warna
Atas: Coklat
10. Hijau tua
Merah
batang
Hijau muda kehijauan

11. Bening - -
Warna getah Bening
kemerahan
Kekentalan
12. Encer Encer - -
Getah
Tabel 3. Morfologi Akar

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Akar pada Batik Merah Hitam Katokkon

Tanaman (Amarant (Amaranth (Capsicu (Capsicu

h us us m annum m

tricolor L.) gangeticus L.) chinense

L.) Jacq.)
Sistem
1. Tunggang Tunggang Tunggang Tunggang
perakaran

2. Bercabang Bercabang Berbentuk Berbentuk


Bentuk akar
benang benang
Sifat fungsi
3. - - - -
khusus akar
Kuning Kuning Coklat,
Warna akar, Coklat,
kecoklatan, kecoklatan tekstur
tekstur, bau tekstur
tekstur lunak,
jika terdapat lunak,

4. halus tidak ada


organ tidak ada
organ
modifikasi Bau
modifikasi

Tabel 4. Morfologi Buah

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Buah Batik Merah Hitam Katokkon

pada (Amarant (Amaranth (Capsicu (Capsicu

Tanaman h us us m annum m

tricolor L.) gangeticu L.) chinense

s Jacq.)

L.)
Buah Buah sejati

1. sejati
Tipe buah - -
Tunggal
2. Bulat Bulat
Bentuk buah - -
lonjong
Warna buah

sebelum - - Hijau
3. Hijau
masak
Warna buah Merah Merah
4.
saat masak - -
keunguan
P = 3 cm

5. L = 2,5 cm
Ukuran buah - - 3,7 cm
6. Warna Merah Merah pucat
- -
daging buah
Pucat

7. Sifat lainnya - -
- -
Tabel 5. Morfologi Biji

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Biji pada Batik Merah Hitam Katokkon

Tanaman (Amaranth (Amaranth (Capsicu (Capsicu

u s tricolor us m annum m

L.) gangeticu L.) chinense

s Jacq.)

L.)
1.
Bentuk biji Bulat pipih Bulat pipih Bulat pipih Bulat pipih
2.
Warna biji Hitam Hitam Kuning Kuning
3.
Ukuran biji 1 mm 1 mm 0,5 cm 0,5 cm
4.
Jumlah biji Tidak terbatas Tidak >10 >10

terbatas
5.
Sifat lainnya - - - -

Tabel 6. Morfologi Bunga

No. Karakter Bayam Bayam Cabai Cabai

Bunga Batik Merah Hitam Katokkon

pada (Amaranthu (Amaranthu (Capsicu (Capsicu

Tanaman s tricolor L.) s m annum m

gangeticus L.) chinense

L.) Jacq.)
Jenis
1. Majemuk Majemuk - -
bunga
Bentuk
2. Tandan Tandan - -
bunga
Di ujung Di ujung - -

3. Letak tangkai daun tangkai

daun dan ketiak daun dan

daun ketiak daun


Kelamin Berkelamin Berkelamin - -
4.
bunga tunggal tunggal
Bentuk
5. Bintang Bintang - -
Kelopak
Bentuk
6. Bintang Bintang - -
Mahkota
IV.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan dalam praktikum dan pustaka, Perbedaan

bayam batik dengan bayam merah yaitu hanya terdapat pada warna daun,

warna getah, dan warna batang. Selain itu semua morfologinya sama, tetapi

pada hasil praktkum saya terdapat 1 kesalah yaitu saya menulis bahwa

bayam batik dan bayam merah memiliki helaian daun yang berbeda padahal

helaian daun meraka itu sama, yaitu helaian daun yang terbelah. Warna

daun pada bayam merah yaitu merah sedangkan bayam batik berwarna

hijau dan ditengahnya berbentuk batik berwarna merah. Batang bayam

merah berwarna merah sedangkan bayam batik berwarna hijau. Dan getah

pada bayam batik berwarna bening sedangkan pada bayam merah

berwarna bening kemerah-merahan.

Berdasarkan pengamatan dalam praktikum dan pustaka, Perbedaan

cabai hitam dan cabai katokkan yaitu pada bentuk pangkal daunya, tepi

daun, buah berdaging, permukaan daun, penumpu pada daun, dan umur

daun. Selain itu semua morfologinya sama, tetapi saya melakukan beberapa

kesalahan dalam melakukan pengamat yaitu, bentuk ujung cabai katokkan

adalah runcing.
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini praktikan mengamati morfologi sampel

tumbuhan obat yang disediakan oleh asisten laboratorium dan

mendapatkan kesimpulan bahwa tumbuhan yang memiliki genus yang

sama namun berbeda spesies memiliki beberapa perbedaan morfologi

yang perlu diamati. Hal ini perlu dipelajari karena ini sangat berguna bagi

para farmasis nantinya dalam meracik obat yang berasal dari tumbuhan.

V.2 Saran

Sebaiknya ketelitian dalam pengamatan dalam pengamatan diutama-

kan agar tidak ada kesalahan dalam pengamatan. Dan untuk sampel

sebaiknya bisa dibelah, dicabut, dan sebagainya agar bisa diamati secara

jelas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Grubben, G.J.H., Vegetables. Netherlands: PROTA Foundation. 2004.

2. Saparinto C. Grow Your Own Vegetables: Panduan Praktis

Menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan.

Yogyakarta: Bio Genesis. 2013.

3. Warisno dan Dahana, K. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2018.

4. Bandini, Y., dan Aziz N. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya. 2002.

5. Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Puspa

Swara. 2006.

6. Sahat, S. dan Hidayat, I. M. Bayam Sayuran. Jakarta: BPTS. 1996.

7. Tjitrosoepomo. G. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press. 2013.

8. Arif, S.M., Kiat Sukses Budidaya Cabai Keriting. Yogyakarta: Bio

Genesis. 2017.

9. Gardner FP. Pearce RB, Michel RL. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. Sosilo H, Subianto, penerjemmah. Jakarta: UI-Press.

Terjemmahan dari: Physiology of Crops Plant

10. Suparmi,&Wulandari,A. Herbal Nusantara 1001 Ramuan Tradisional

Asli Indonesia. Yogyakarta: Andi Offs. 2012.


LAMPIRAN

Gambar 5. Sampel Tanaman Bayam Batik Gambar 6. Sampel Daun Bayam Batik

Gambar 7. Sampel Batang Bayam Batik Gambar 8. Sampel Bunga Bayam Batik
Gambar 9. Sampel Akar Bayam Batik Gambar 10. Sampel Biji Bayam Batik

Gambar 11. Sampel Tanaman Bayam Merah Gambar 12. Sampel Daun Bayam Merah
Gambar 13. Sampel Batang Bayam Merah Gambar 14. Sampel Bunga Bayam Merah

Gambar 15. Sampel Biji Bayam Merah Gambar 16. Sampel Batang Cabai Hitam
Gambar 17. Sampel Daun Cabai Hitam Gambar 18. Sampel Buah Cabai Hitam

Gambar 19. Sampel Batang Cabai Katokkon Gambar 20. Sampel Buah Cabai Katokkon
Gambar 21. Sampel Daun Cabai Katokkon Gambar 22. Sampel Biji Cabai Katokkon
Gambar 23. Lembar Kerja Praktikum Gambar 24. Lembar Kerja Praktikum

Bayam Batik dan Bayam Merah Bayam Batik dan Bayam Merah

Gambar 25. Lembar Kerja Praktikum Gambar 26. Lembar Kerja Praktikum Cabai

Bayam Batik dan Bayam Merah Cabai Hitam dan Cabai Katokkon
Gambar 27. Lembar Kerja Praktikum Cabai Gambar 28. Lembar Kerja Praktikum Cabai

Cabai Katokkan dan Cabai Hitam Cabai Katokkan dan Cabai Hitam

Anda mungkin juga menyukai