(rabu siang)
Laporan Praktikum
Sistem Pernapasan
1. Pendahuluan
Pernapasan atau respirasi merupakan proses pengambilan oksigen
yang terikat oleh unsur lain dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida
dan uap air. Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-sel tubuh dalam oksidasi
untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin tri phosphat). Reaksi
tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang
kemudian dihembuskan keluar. Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran
gas O2 dan CO2, pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
pernapasan luar/respirasi eksternal, yaitu pertukaran O2
dalam alveolus dengan CO2 dalam darah.
pernapasan dalam/respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2
dengan CO2 dari aliran darah dengan sel-sel tubuh
(Hartono,1995).
Manusia membutuhkan zat asam (O2) secara terus-menerus. Selain
itu, CO2 yang merupakan hasil metabolisme juga harus terus-menerus
dikeluarkan dari tubuh. Agar kedua proses tersebut terjadi, maka harus
ada pertukaran gas antara tubuh dengan atmosfer. Pertukaran gas ini
disebut respirasi. Dalam arti kata yang lebih luas, respirasi meliputi
pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru yang dikenal dengan
istilah pernafasan, transport O2 dari paru-paru sel jaringan transport CO2
dari sel-sel ke paru-paru, dan yang terakhir adalah penggunaan O2 oleh
sel- sel jaringan yang disebut respirasi sel(Waluyo. 2006 : 91).
Sistem pernafasan dapat dibagi menjadi dua yaitu pernafasan dada
dan pernafasan perut. Pernafasan dada adalah pernafasan yang
melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanisme dapat dibedakan sebagai
berikut :
a) Fase inspirasi, otot tulang rusuk berkontraksi, sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan udara dalam rongga dada
lebih kecil dapat masuk membawa oksigen.
b) Fase ekspirasi, otot antar tulang rusuk kembali ke posisi semula
(relaksasi), sehingga rongga dada kembali mengecil, akibatnya
tekanan dalam rongga dada lebih besar dibanding udara luar
sehingga udara didalam rongga dada yang kaya akan
karbondioksida keluar.
Pernafasan perut adalah pernafasan yang melibatkan otot difragma.
Mekanismenya dapat dibedakan menjadi :
a) Fase inspirasi : otot diafragma berkontraksi sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada mengecil dan
udara diluar masuk.
b) Fase ekspirasi, otot diafragma relaksasi sehingga rongga dada
mengecil, akibatnya tekanan dalam rongga dada membesar dan
udara dalam rongga dada keluar dengan membawa
karbondioksida.
(Wiwi. 2006. 72).
2. Prinsip Praktikum
3. Hasil
Berdasarkan hasil pengukuran volume pernapasan pada
probandus dengan wet spirometer, diperoleh data
sebagai berikut:
VT VCE VCI (ml) KRF KV VR (ml) KTP
No. Probandus KI (ml)
(ml) (ml) Lk Pr (ml) (ml) Lk Pr (ml)
Kota
1. 700 1.400 2.600 5.200 3.800 6.40
(laki-laki)
0
Kota
2. 600 1.500 2.600 4.000 2.500 5.10
(perempuan)
0
Dataran tinggi
3. 600 1.600 2.800 5.300 3.700 6.50
(laki-laki)
0
3.100 1.900
Dataran tinggi
4. 500 800 1.900 3.200 2.400 4.30
(perempuan)
1.200 1.100 0
Dataran
5. rendah 600 1.100 2.300 4.800 3.700 6.00
(laki-laki) 0
Dataran
6. rendah 300 1.000 2.100 3.200 2.200 4.30
(perempuan) 0
Asma
7. 600 1.200 2.400 4.300 3.100 5.50
(laki-laki)
2.500 1.300 0
Asma
8. 400 900 2000 2.600 1.700 3.70
(perempuan)
0
4. Pembahasan
Pada praktikum ini, didapatkan hasil pengukuran volume tidal,
volume cadangan ekspirasi, volume cadangan inspirasi, dan volume
residual dari probandus perempuan dan laki-laki yang berasal dari
daerah-daerah yang berbeda. Hasil pengukuran volume pernapasan
tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung kapasitas residual
fungsional, kapasitas vital, kapasitas inspirasi, dan kapasital total paru
dari probandus.
Volume tidal (VT) adalah volume udara yang masuk dan keluar
paru- paru selama ventilasi normal biasa. VT pada orang dewasa yang
masih muda dan sehat berkisar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk
perempuan (Sloane, 2018).
Kapasital total paru (KTP) adalah jumlah total udara yang dapat
ditampung oleh paru-paru dan sama dengan kapasitas vital ditambah
dengan volume residual (KTP = KV + VR). Nilai rata-rata KTP adalah
5.700 ml (Sloane, 2018). Berdasarkan hasil praktikum, lima dari delapan
probandus memiliki nilai KTP di bawah rata-rata dan tiga selebihnya
memiliki nilai KTP di atas rata-rata. Kategori probandus dengan KTP di
atas rata-rata tersebut adalah probandus laki-laki di dataran rendah dan
tinggi serta probandus laki- laki di kota.
Kapasitas paru pada pria lebih besar yakni 4,8 liter, sedangkan pada
wanita hanya sekitar 3,1 liter. Perbedaan ini disebabkan karena adanya
perbedaan kekuatan otot maksimal, luas permukaan tubuh, komposisi
tubuh, kekuatan otot, jumlah atau kadar hemoglobin, dan elastisitas paru
(Tambayong, 2001).
yang sering terjadi pada bayi dan masa kanak-kanak awal. Pneumonia
bawah akut (ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan sesak nafas
a. Kesimpulan
Sistem respirasi berfungsi untuk menyerap oksigen dari udara dan
membuang zat sisa metabolisme berupa karbondioksida. Volume dan
kapasitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin,
riwayat penyakit, usia, ukuran tubuh, aktivitas fisik, dan pola hidup.
Seseorang yang menderita asma akan memiliki kapasitas paru yang lebih
kecil daripada orang normal. Faktor lain yang mempengaruhi volume dan
kapasitas paru seseorang adalah lingkungan tempat tinggalnya. Semakin
tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka kadar oksigen semakin
sedikit dan mendorong adaptasi organ paru-paru sehingga kapasitasnya
menjadi meningkat.
b. Saran
Selama melakukan Praktikum Sistem Pernapasan, praktikan harus
mengikuti rangkaian praktikum dengan serius dan fokus. Praktikan
sebaiknya teliti dalam mengukur volume pernapasan probandus agar hasil
perhitungan kapasitas paru-parunya akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Rifa’i, A., Edi, S.S., dan Sunarno. 2013. Aplikasi sensor tekanan gas
MPX5100 dalam alat ukur kapasitas vital paru-paru. Unnes Physics
Journal, 2(1): 18-23.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air secukupnya.
Perhitungan
KRF = VR + VCE
KI = VT + VCI
KV = VT + VCI + VCE
KTP = KV + VR
KRF = VR + VCE
= 1.200 ml + 1.400 ml
= 2.600 ml
KI = VT + VCI
= 700 ml + 3.100 ml
= 3.800 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 700 ml + 3.100 ml + 1.400 ml
= 5.200 ml
KTP = KV + VR
= 5.200 ml + 1.200 ml
= 6.400 ml
KRF = VR + VCE
= 1.100 ml + 1.500 ml
= 2.600 ml
KI = VT + VCI
= 600 ml + 1.900 ml
= 2.500 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 600 ml + 1.900 ml + 1.500 ml
= 4.000 ml
KTP = KV + VR
= 4.000 ml + 1.100 ml
= 5.100 ml
KRF = VR + VCE
= 1.200 ml + 1.600 ml
= 2.800 ml
KI = VT + VCI
= 600 ml + 3.100 ml
= 3.700 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 600 ml + 3.100 ml + 1.600 ml
= 5.300 ml
KTP = KV + VR
= 5.300 ml + 1.200 ml
= 6.500 ml
KRF = VR + VCE
= 1.100 ml + 800 ml
= 1.900 ml
KI = VT + VCI
= 500 ml + 1.900 ml
= 2.400 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 500 ml + 1.900 ml + 800 ml
= 3.200 ml
KTP = KV + VR
= 3.200 ml + 1.100 ml
= 4.300 ml
KRF = VR + VCE
= 1.200 ml + 1.100 ml
= 2.300 ml
KI = VT + VCI
= 600 ml + 3.100 ml
= 3.700 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 600 ml + 3.100 ml + 1.100 ml
= 4.800 ml
KTP = KV + VR
= 4.800 ml + 1.200 ml
= 6.000 ml
KRF = VR + VCE
= 1.100 ml + 1.000 ml
= 2.100 ml
KI = VT + VCI
= 300 ml + 1.900 ml
= 2.200 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 300 ml + 1.900 ml + 1000 ml
= 3.200 ml
KTP = KV + VR
= 3.200 ml + 1.100 ml
= 4.300 ml
KRF = VR + VCE
= 1.200 ml + 1.200 ml
= 2.400 ml
KI = VT + VCI
= 600 ml + 2.500 ml
= 3.100 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 600 ml + 2.500 ml + 1.200 ml
= 4.300 ml
KTP = KV + VR
= 4.300 ml + 1.200 ml
= 5.500 ml
Perhitungan untuk probandus perempuan penderita asma:
KRF = VR + VCE
= 1.100 ml + 900 ml
= 2.000 ml
KI = VT + VCI
= 400 ml + 1.300 ml
= 1.700 ml
KV = VT + VCI + VCE
= 400 ml + 1.300 ml + 900 ml
= 2.600 ml
KTP = KV + VR
= 2.600 ml + 1.100 ml
= 3.700 ml
Skema Kerja
Asisten Kelompok