PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen
biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam.
Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup.
Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup
maka kita perlu cara. Cara yang digunakan untuk mempermudah kita dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi
(penggolongan/ pengelompokkan). Kegiatan mengelompokan makhluk hidup
disebut klasifikasi, dengan kata lain klasifikasi adalah pengelompokan aneka
jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman
dalam keanekaragaman. Dari hasil pengelompokkan dari jenis Angiospermae
terdapat beberapa penggolongan yaitu Apiaceae, Asteraceae, Caesalpinaceae,
Hypericaceae, Palmaceae, Papaveraceae, dan Poaceae (Tjitrosoepomo, G,
2001).
Berdasarkan penggolongan yang ada akan dibahas lebih lanjut tentang
golongan tanaman Apiaceae. Suku adas-adasan atau Apiaceae merupakan
salah satu anggota tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki banyak anggota,
banyak diantaranya merupakan tumbuhan repah-repah bumbu dan obat,
seperti seledri, wortel, adas pedas, adas manis, adas sowa, jintan, dan jintan
hitam (Adhyatma, 1995).
Tanaman yang akan dijelaskan pada makalah ini yaitu tanaman
seledri, wortel, pegagan, adas, dan ketumbar mengenai nama latin, klasifikasi,
morfologi, manfaat, khasiat, dan kandungan pada tanaman yang digunakan
sebagai obat. Makalah ini dibuat untuk memberikan wawasan atau
pengetahuan kepada pembaca mengenai beberapa jenis tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat-obatan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi dari tanaman yang termasuk golongan Apiaceae ?
2. Bagaimana morfologi pada tanaman golongan Apiaceae ?
3. Apa saja manfaat dari tanaman golonan Apiaceae ?
4. Senyawa apa yang berkhasiat sebagai obat ?
5. Bagian apa dari tanaman golongan Apiaceae yang digunakan sebagai
obat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dari tanaman golongan Apiaceae.
2. Mengetahui morfologi tanaman golongan Apiaceae.
3. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman golongan Apiaceae.
4. Mengetahui senyawa apa yang berkhsiat sebagai obat.
5. Untuk mengetahui bagian dari tanaman golongan Apiaceae yang
digunakan sebagai obat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L. (Backer C.A, 1995)
4
akan menjadi buah muda sejati berwarna hijau dan akan berubah
warna menjadi coklat ketika buah tua.
5) Buah
Buah seledri (Apium graveolens L.) yang masih muda
berwarna hijau dan akan berubah menjadi coklat ketika tua.
Bentuk buah bulat terletak di ujung tangkai bunga
(Tjitrosoepomo, G, 2001).
5
d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)
Seluruh herba seledri (Apium graveolens L.) mengandung
glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan umbelliferon.
Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline,
linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam
dalam minyak atsiri pada biji antara lain asam-asam resin, asam-asam
lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat. Senyawa
kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin,
isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Tjitrosoepomo, G, 2010).
6
a) Klasifikasi Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum L.
7
5) Akar
Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki
jenis akar tunggang berbentuk bulat, bercabang dan memiliki
warna putih untuk memenuhi nutrisinya (Tjitrosoepomo, G, 2001).
8
gram, kalsium 630 miligram, fosfor 370 miligram, dan zat besi 18
miligram. Selain itu di dalamanya juga terkandung Vitamin A, B1,
dan C. Buahnya mengandung minyak atsiri, koriandrol, alfapinen,
betapinen, simen, terpinen, borneol, geraniol, dan lemak. Minyak
esensial yang terkandung kadarnya dapat mencapai 0.5-1% yang juga
sebagai anti bakteri. Fungsinya adalah, daya tahan tubuh dapat
meningkat sehingga tidak mudah untuk terjangkit penyakit
(Tjitrosoepomo, G, 2010).
9
a) Klasifikasi Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica L.
10
c) Manfaat Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)
1) Efek anti neoplastik
2) Efek pelindung
3) Tukak lambung
4) Menurunkan tekanan dinding pembuluh
5) Mempercepat penyembuhan luka
6) Analgesik
7) Anti–inflamasi
8) Hepatoprotektor
9) Peningkatan kecerdasan
10) Antisporasis
11) Anti agregasi platelet
12) Anti trombosis
13) Mengobati lepra, gangguan perut dan rematik (Widyaningrum,
2011).
11
4. Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
12
2) Daun
Daun, tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
mempunyai letak daun yang berseling dan majemuk, daunnya
menyirip ganda dua dengan posisi sirip-sirip yang letaknya
menyempit berbentuk jarum, mempunyai bentuk runcing pada
ujung dan pangkalnya. Panjang daun kira-kira 30 cm sampai
dengan 50 cm, lebar daun 5 cm sampai dengan 7 cm berwarna
hijau muda.
3) Bunga
Bunga tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
mempunyai bunga yang berbentuk payung majemuk dengan
diameter 5 cm sampai dengan 15 cm. Panjang gagang bunga adas
kira-kira 2 mm sampai 5 mm, kelopak bunga berbentuk tabung
dengan warna hijau.
4) Buah
Buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) berbentuk biji kering
yang mempunyai panjang 4 sampai 9 mm, lebar biji 3 samapai 4
mm, jika masih berumur muda mempunyai warna biru kemudian
akan berwarna coklat ketika biji berumur tua. Bentuk biji lonjong
serta beraroma kuat dan manis. Warna buah adas berbeda-beda
berdasarkan negara asalnya (Tjitrosoepomo, G, 2001).
13
d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.) mempunyai sifat
kimiawi serta efek farmakologis, yaitu adanya bau aromatik yang
terdapat pada buah yang masak, mempunyai rasa sedikit manis, pedas
dan hangat. Selain itu, tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
memiliki kandungan kimia antara lain minyak asiri 1 % – 6 %,
kandungan atenol 50 % – 60 %, mengandung (fenkon, pinen,
limonene, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam
anisat) sekitar 20 %, serta terdapat kandungan minyak lemak sebesar
12 %. Bagian akar terdapat kandungan bergapten. Terdapat juga
kandungan stigmasterin pada akar dan bijinya (Tjitrosoepomo, G,
2010).
14
a) Klasifikasi Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.
15
Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang
sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
4) Bunga
Bunga wortel (Daucus carota L.) tumbuh pada ujung
tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau
merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek
dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang
sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan
berbulu.
5) Umbi
Wortel merupakan tumbuhan sayuran umbi semusim,
berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada
musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar
tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang.
Warna umbi kuning kemerah-merahan (Tjitrosoepomo, G, 2001).
16
kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagines
(Tjitrosoepomo, G, 2010).
17
BAB III
KESIMPULAN
18
asam anisat) sekitar 20 %, serta terdapat kandungan minyak lemak sebesar 12
%. Bagian akar terdapat kandungan bergapten.
9. Wortel (Daucus carota L.) mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dektrosa,
laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi,
kalium, natrium, magnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C)
serta asparagines
19
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad,
M., Wibowo, S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian,
Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat Tradisional,
UGM, Yogyakarta.
20