Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen
biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam.
Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup.
Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup
maka kita perlu cara. Cara yang digunakan untuk mempermudah kita dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi
(penggolongan/ pengelompokkan). Kegiatan mengelompokan makhluk hidup
disebut klasifikasi, dengan kata lain klasifikasi adalah pengelompokan aneka
jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman
dalam keanekaragaman. Dari hasil pengelompokkan dari jenis Angiospermae
terdapat beberapa penggolongan yaitu Apiaceae, Asteraceae, Caesalpinaceae,
Hypericaceae, Palmaceae, Papaveraceae, dan Poaceae (Tjitrosoepomo, G,
2001).
Berdasarkan penggolongan yang ada akan dibahas lebih lanjut tentang
golongan tanaman Apiaceae. Suku adas-adasan atau Apiaceae merupakan
salah satu anggota tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki banyak anggota,
banyak diantaranya merupakan tumbuhan repah-repah bumbu dan obat,
seperti seledri, wortel, adas pedas, adas manis, adas sowa, jintan, dan jintan
hitam (Adhyatma, 1995).
Tanaman yang akan dijelaskan pada makalah ini yaitu tanaman
seledri, wortel, pegagan, adas, dan ketumbar mengenai nama latin, klasifikasi,
morfologi, manfaat, khasiat, dan kandungan pada tanaman yang digunakan
sebagai obat. Makalah ini dibuat untuk memberikan wawasan atau
pengetahuan kepada pembaca mengenai beberapa jenis tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat-obatan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi dari tanaman yang termasuk golongan Apiaceae ?
2. Bagaimana morfologi pada tanaman golongan Apiaceae ?
3. Apa saja manfaat dari tanaman golonan Apiaceae ?
4. Senyawa apa yang berkhasiat sebagai obat ?
5. Bagian apa dari tanaman golongan Apiaceae yang digunakan sebagai
obat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dari tanaman golongan Apiaceae.
2. Mengetahui morfologi tanaman golongan Apiaceae.
3. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman golongan Apiaceae.
4. Mengetahui senyawa apa yang berkhsiat sebagai obat.
5. Untuk mengetahui bagian dari tanaman golongan Apiaceae yang
digunakan sebagai obat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri Golongan Apiaceae


Ciri dari golongan Apiaceae yaitu tumbuhan berupa herba dengan
batang yang berongga, beraroma segar. Daun berseling, kadang-kadang
terbelah. Bunga biasanya biseksual, bersimetri banyak, Bagiannya
mempunyai kelipatan 5, tersusun dengan bungan majemuk umbela. Stamen 5,
antera versantilis. Karpela dua, konatus, ovarium inferior, berlokuli dua,
dengan masing-masing satu ovulum dalam tiap lokulus, stilus dua. Buah
sizokarp, merikarpnya biasanya dengan 5 rusuk, kadang-kadang ditemukan
kelenjar minyak diantara rusuk. Biji mengandung endosperma berminyak
(Tjitrosoepomo, G, 2010).
B. Macam-macam Tumbuhan Golongan Apiaceae
1. Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)

Gambar1. Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)

a) Klasifikasi Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta

3
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L. (Backer C.A, 1995)

b) Morfologi Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)


1) Akar
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) memiliki sistem
perakaran tunggang yang tumbuh tegak ke dalam tanah sedalam
30 cm dan akar serabut yang tumbuh menyebar hingga radius 5-9
cm. Akar seledri (Apium graveolens L.) berfungsi untuk
menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah serta menopang
berdirinya tanaman di atas tanah.
2) Batang
Batang seledri (Apium graveolens L.) berbentuk persegi
namun tidak berkayu, beruas-ruas, dan bercabang banyak.
Pangkal batang berwarna putih.
3) Daun
Daun seledri (Apium graveolens L.) berwarna hijau muda
sampai tua, bentuknya menyirip ganjil, tepi daun beringgit, ujung
daun meruncing, dan helai daun tipis. Rata-rata daun berukuran
panjang dan lebar sekitar 2-7’5 x 2,5 cm, daun memiliki tangkai
dengan panjang 1-2,7 cm.
4) Bunga
Bunga seledri (Apium graveolens L.) merupakan bunga
majemuk, bentuknya seperti payung, dan berwarna putih. Bunga
keluar di ketiak daun bagian pucuk tanaman yang sudah tua, dan
bunga berjumlah 8-12 buah. Bunga memiliki bakal buah
berbentuk bulatan berwarna hijau di bagian ujung tangkai bunga.
Bunga yang sudah terbuahi, maka bulatan di ujung tangkai bunga

4
akan menjadi buah muda sejati berwarna hijau dan akan berubah
warna menjadi coklat ketika buah tua.
5) Buah
Buah seledri (Apium graveolens L.) yang masih muda
berwarna hijau dan akan berubah menjadi coklat ketika tua.
Bentuk buah bulat terletak di ujung tangkai bunga
(Tjitrosoepomo, G, 2001).

c) Manfaat Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)


1) Sebagai bahan untuk masak,
2) Menambah kekebalan tubuh,
3) Kandungan multivitamin yang terdapat pada daun seledri berfunsi
sebagai antioksidan mampu menambah kekebalan tubuh,
4) Menenangkan saraf,
5) kandungan kalsium yang tinggi yang terdapat dalam daun ini di
percaya mampu menenangkan saraf,
6) Membantu dalam perbaikan gigi,
7) Mencegah penyakit ginjal,
8) Memperkuat fungsi hati,
9) Melancarkan peredaran darah.
10) Menambah nafsu makan,
11) Mencegah sembelit,
12) Mencegah asma,
13) Menurunkan tekanan darah,
14) Pencegah anemia,
15) Mencegah obesitas,
16) Membantu menjaga kelenturan aktifitas otot,
17) Memperlambat proses penuaan dini (Sudarsono, Pudjoanto, dkk,
1996).

5
d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)
Seluruh herba seledri (Apium graveolens L.) mengandung
glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan umbelliferon.
Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline,
linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam
dalam minyak atsiri pada biji antara lain asam-asam resin, asam-asam
lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat. Senyawa
kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin,
isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Tjitrosoepomo, G, 2010).

e) Bagian Yang Digunakan Sebagai Obat Pada Tumbuhan Seledri


(Apium graveolens L.)
Daun seledri (Apium graveolens L.) mengandung senyawa
apiin, apigenin, manitol, inositol, asparagina, glutamina, kolina,
linamarosa kalium dan natrium. Apiin merupakan zat aktif utama
yang terkandung di dalam tanaman seledri (Apium graveolens L.). Di
dalam tubuh, apiin (glikosida flavonoid) dapat terhidrolisis menjadi
gula dan aglikon apigenin. Apigenin merupakan zat aktif yang
berkhasiat untuk mengatasi inflamasi. Apigenin terbentuk dari proses
hidrolisis apiin yang dibantu oleh asam lambung (HCl) (Adhyatma,
1995).

2. Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Gambar 2. Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

6
a) Klasifikasi Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum L.

b) Morfologi Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)


1) Batang
Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki
batang yang tidak berkayu tetapi beralur dan penampangnya
berlubang. Percabangan pada batang ketumbar (Coriandrum
sativum L.) adalah dikotom dan akan berbau wangi ketika batang
tersebut kondisinya memar.
2) Daun
Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki
daun majemuk dan menyirip, bentuknya seperti paying tersusun,
di tepi daun tersebut bergerigi dan memiliki warna putih dan
merah muda.
3) Bunga
Bunga pada tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
termasuk pada bunga majemuk yang memiliki bentuk seperti
paying. Bunga tersebut memiliki tangkai berukuran 2-10 cm dan
memiliki daun pembalut berukuran kecil.
4) Buah dan Biji
Ketika buah tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
sudah tua akan berubah warna menjadi cokelat muda dan memiliki
bentuk bulat. Buah yang dihasilkan memiliki ukuran sekitar 4-5
mm.

7
5) Akar
Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki
jenis akar tunggang berbentuk bulat, bercabang dan memiliki
warna putih untuk memenuhi nutrisinya (Tjitrosoepomo, G, 2001).

c) Manfaat Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)


1) Menurunkan kadar gula darah,
2) Membantu pencernaan,
3) Membantu mencegah sakit perut dan perut kembung
4) Membantu menambah nafsu makan,
5) Melindungi anda terhadap bakteri salmonella,
6) Ketumbar menjadi anti-inflamasi, membantu meringankan gejala
rematik,
7) Melindungi terhadap infeksi saluran kemih,
8) Mengobati masuk angin,
9) Menghindari mual,
10) Membuang gas dalam usus,
11) Ketumbar menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan
kolesterol baik (HDL),
12) Sumber zat besi dan magnesium,
13) Ketumbar juga digunakan dalam diet detoks (Supriadi, dedi.
2011).

d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum


L.)
Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki
kandungan kimia berupa sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene,
linalool, geraniol, dekanal, desilaldehide, trantridecen, asam
petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena,
kamfena, dan felandren. Ketumbar mengandung energi sebesar 404
kilokalori, protein 14,1 gram, karbohidrat 54,2 gram, lemak 16,1

8
gram, kalsium 630 miligram, fosfor 370 miligram, dan zat besi 18
miligram. Selain itu di dalamanya juga terkandung Vitamin A, B1,
dan C. Buahnya mengandung minyak atsiri, koriandrol, alfapinen,
betapinen, simen, terpinen, borneol, geraniol, dan lemak. Minyak
esensial yang terkandung kadarnya dapat mencapai 0.5-1% yang juga
sebagai anti bakteri. Fungsinya adalah, daya tahan tubuh dapat
meningkat sehingga tidak mudah untuk terjangkit penyakit
(Tjitrosoepomo, G, 2010).

e) Bagian Yang Digunakan Sebagai Obat Pada Tumbuhan Ketumbar


(Coriandrum sativum L.)
Bagian dari tumbuhan ini yang paling terkenal adalah bijinya.
Minyak atsiri dan oleoresin yang diperoleh dari ekstrak biji ketumbar
(Coriandrum sativum L.) sering digunakan sebagai bahan baku
parfum, industri rokok, pewangi aromaterapi, obat-obatan, kosmetik,
sabun mandi, sabun cuci, serta aroma makanan dan minuman. Selain
itu dapat juga digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah
pencernaan termasuk sakit perut, mual, diare, kejang usus, dan perut
kembung.

3. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)

Gambar 3. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)

9
a) Klasifikasi Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica L.

b) Morfologi Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)


1) Daun
Daun tumbuhan pegagan (Centella asiatica L.) berwarna
hijau, berbentuk seperti kipas atau seperti ginjal, permukaan dan
punggungnya licin, tepinya agak melengkung ke atas, bergerigi,
dan kadang – kadang berambut. Tangkai daun berbentuk seperti
pelepah, agak panjang, berukuran 5 – 15 cm tergantung kesuburan
tanahnya.
2) Tangkai bunga
Jumlah tangkai bunga antara 1 – 5. Bentuk bunga bundar
lonjong, cekung, dan runcing ke ujung dengan ukuran sangat
kecil.
3) Akar
Akar tumbuhan pegagan (Centella asiatica L.) yaitu
rimpang dengan banyak stolon (akar membentuk rumpun),
berkelompok dan lama kelamaan meluas hingga menutupi tanah,
merayap dan berbuku – buku. Akar keluar dari buku – buku
tersebut dan tumbuh menjurus ke bawah atau masuk ke dalam
tanah. Akar berwarna agak kemerah-merahan. Perkembangbiakan
bisa dari stolon dan bisa pula dengan biji (Tjitrosoepomo, G,
2001).

10
c) Manfaat Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)
1) Efek anti neoplastik
2) Efek pelindung
3) Tukak lambung
4) Menurunkan tekanan dinding pembuluh
5) Mempercepat penyembuhan luka
6) Analgesik
7) Anti–inflamasi
8) Hepatoprotektor
9) Peningkatan kecerdasan
10) Antisporasis
11) Anti agregasi platelet
12) Anti trombosis
13) Mengobati lepra, gangguan perut dan rematik (Widyaningrum,
2011).

d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica L.)


Kandungan senyawa tumbuhan pegagan (Centella asiatica L.)
terdiri dari asiaticoside, isonthankuniside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol,
centellose,carotenoids, garam - garam mineral (kalium, natrium,
magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak). Senyawa kimia
seperti glikosida triterpenoida (asiaticoside) mempunyai khasiat anti
lepra (Adhyatma, 1995).

e) Bagian Yang Digunakan Sebagai Obat Pada Tumbuhan Pegagan


(Centella asiatica L.)
Daun dan batang pegagan (Centella asiatica L.) adalah bagian
dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat varises, mengobati
kondisi beragam seperti sifilis, asma, dan masalah kulit seperti
psoriasis.

11
4. Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Gambar 4. Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

a) Klasifikasi Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Foeniculum
Spesies : Foeniculum vulgare Mill.

b) Morfologi Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)


1) Batang
Batang, dalam satu rumpun tumbuhan adas (Foeniculum
vulgare Mill.) biasanya mempunyai 3 – 5 buah batang, Batang
adas mempunyai warna hijau agak kebiruan, batang mempunyai
alur dan beruas serta berlubang, batang mempunyai bau wangi
bila memar.

12
2) Daun
Daun, tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
mempunyai letak daun yang berseling dan majemuk, daunnya
menyirip ganda dua dengan posisi sirip-sirip yang letaknya
menyempit berbentuk jarum, mempunyai bentuk runcing pada
ujung dan pangkalnya. Panjang daun kira-kira 30 cm sampai
dengan 50 cm, lebar daun 5 cm sampai dengan 7 cm berwarna
hijau muda.
3) Bunga
Bunga tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
mempunyai bunga yang berbentuk payung majemuk dengan
diameter 5 cm sampai dengan 15 cm. Panjang gagang bunga adas
kira-kira 2 mm sampai 5 mm, kelopak bunga berbentuk tabung
dengan warna hijau.
4) Buah
Buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) berbentuk biji kering
yang mempunyai panjang 4 sampai 9 mm, lebar biji 3 samapai 4
mm, jika masih berumur muda mempunyai warna biru kemudian
akan berwarna coklat ketika biji berumur tua. Bentuk biji lonjong
serta beraroma kuat dan manis. Warna buah adas berbeda-beda
berdasarkan negara asalnya (Tjitrosoepomo, G, 2001).

c) Manfaat Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)


1) Parfum
2) Bumbu masak
3) Pengawet alami
4) Perangsang produksi ASI
5) Obat gangguan lambung
6) Obat cacing
7) Pencegah sembelit
8) Memperlancar haid (Adhyatma, 1995).

13
d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.) mempunyai sifat
kimiawi serta efek farmakologis, yaitu adanya bau aromatik yang
terdapat pada buah yang masak, mempunyai rasa sedikit manis, pedas
dan hangat. Selain itu, tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.)
memiliki kandungan kimia antara lain minyak asiri 1 % – 6 %,
kandungan atenol 50 % – 60 %, mengandung (fenkon, pinen,
limonene, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam
anisat) sekitar 20 %, serta terdapat kandungan minyak lemak sebesar
12 %. Bagian akar terdapat kandungan bergapten. Terdapat juga
kandungan stigmasterin pada akar dan bijinya (Tjitrosoepomo, G,
2010).

e) Bagian Yang Digunakan Sebagai Obat Pada Tumbuhan Adas


(Foeniculum vulgare Mill.)
Bagian yang digunakan yaitu buah adas (Foeniculum vulgare
Mill.). Buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) dapat dibuat menjadi
miyak adas yang dapat digunakan untuk pemakaian luar, giling buah
kering hingga halus, lalu gunakan untuk pemakaian local pada
sariawan, sakit gigi, sakit telinga, dan luka. Selain itu juga buah adas
(Foeniculum vulgare Mill.) dapat digunakan untuk mengobati
penyakit lainnya.

5. Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)

Gambar 5. Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)

14
a) Klasifikasi Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.

b) Morfologi Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)


1) Daun
Daun wortel (Daucus carota L.) bersifat majemuk menyirip
ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-
garis). Setiap tumbuhan memiliki 5-7 tangkai daun yang
berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan
permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.
2) Batang
Batang tumbuhan wortel (Daucus carota L.) sangat pendek
sehingga hampir tidak nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak
keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya
batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang,
namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang,
sehingga kelihatan seperti bercabang.
3) Akar
Tumbuhan wortel (Daucus carota L.) memiliki sistem
perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar
tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi
tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan
berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai
diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya.

15
Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang
sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
4) Bunga
Bunga wortel (Daucus carota L.) tumbuh pada ujung
tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau
merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek
dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang
sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan
berbulu.
5) Umbi
Wortel merupakan tumbuhan sayuran umbi semusim,
berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada
musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar
tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang.
Warna umbi kuning kemerah-merahan (Tjitrosoepomo, G, 2001).

c) Manfaat Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)


1) Menjaga kesehatan mata
2) Memperlancar pencernaan
3) Menurunkan kolesterol
4) Antioksidan
5) Meningkatkan kekebalan tubuh manusia
6) Mencegah stroke
7) Menjaga kesehatan kulit (Widyaningrum, 2011).

d) Kandungan Berkhasiat Tumbuhan Wortel (Daucus carota L.)


Wortel (Daucus carota L.) mengandung air, protein,
karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah
(fruktosa, sukrosa, dektrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion,
mineral (kalsium, fosfor, besi, kalium, natrium, magnesium,

16
kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagines
(Tjitrosoepomo, G, 2010).

e) Bagian Yang Digunakan Sebagai Obat Pada Tumbuhan Wortel


(Daucus carota L.)
Umbi wortel (Daucus carota L.) berkhasiat memperkuat fungsi
hati, melancarkan kencing, membuang zat tak berguna melalui ginjal,
antiseptik, laksatif, dan melindungi tubuh dari bahan kimia beracun.
Daun wortel liar dan biji berkhasiat diuretik dan peluruh haid.

17
BAB III
KESIMPULAN

1. Cara yang digunakan untuk mempermudah kita dalam mengenali dan


mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan/
pengelompokkan).
2. Dari hasil pengelompokkan dari jenis Angiospermae terdapat beberapa
penggolongan yaitu Apiaceae, Asteraceae, Caesalpinaceae, Hypericaceae,
Palmaceae, Papaveraceae, dan Poaceae.
3. Suku adas-adasan atau Apiaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan
berbunga. Suku ini memiliki banyak anggota, banyak diantaranya merupakan
tumbuhan repah-repah bumbu dan obat.
4. Tanaman yang akan dijelaskan pada makalah ini yaitu tanaman seledri,
wortel, pegagan, adas, dan ketumbar mengenai nama latin, klasifikasi,
morfologi, manfaat, khasiat, dan kandungan pada tanaman yang digunakan
sebagai obat.
5. Seluruh herba seledri (Apium graveolens L.) mengandung glikosida apiin
(glikosida flavon), isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite,
inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin
C, dan B.
6. Tumbuhan ketumbar (Coriandrum sativum L.) memiliki kandungan kimia
berupa sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal,
desilaldehide, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite,
skopoletin, p-simena, kamfena, dan felandren.
7. Kandungan senyawa tumbuhan pegagan (Centella asiatica L.) terdiri dari
asiaticoside, isonthankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid,
madasiatic acid, meso-inositol, centellose,carotenoids, garam - garam
mineral (kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak).
8. Tumbuhan adas (Foeniculum vulgare Mill.) memiliki kandungan kimia antara
lain minyak asiri 1 % – 6 %, kandungan atenol 50 % – 60 %, mengandung
(fenkon, pinen, limonene, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid,

18
asam anisat) sekitar 20 %, serta terdapat kandungan minyak lemak sebesar 12
%. Bagian akar terdapat kandungan bergapten.
9. Wortel (Daucus carota L.) mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dektrosa,
laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi,
kalium, natrium, magnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C)
serta asparagines

19
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Adhyatma, 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia. Jakarta.

Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad,
M., Wibowo, S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian,
Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat Tradisional,
UGM, Yogyakarta.

Supriadi, dedi. 2011.”Taksonomi tumbuhan II”. Padang : Universitas Negri


Padang.

Tjitrosoepomo, G., 2001., Morfologi Tumbuhan., Gadjah Mada University Press.,


Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, gembong. 2010. “Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)”.


Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Widyaningrum, MPH. 2011. Kitab Tanaman Obat Nasional. Media Pressindo.


Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai