0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
252 tayangan7 halaman
Sirih merah (Piper crocatum) memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetes, dan antiinflamasi. Morfologi sirih merah meliputi daun berbentuk bulat telur dengan urat daun pinnatus dan warna hijau di bagian atas serta ungu di bagian bawah. Tanaman ini tumbuh di tempat teduh.
Sirih merah (Piper crocatum) memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetes, dan antiinflamasi. Morfologi sirih merah meliputi daun berbentuk bulat telur dengan urat daun pinnatus dan warna hijau di bagian atas serta ungu di bagian bawah. Tanaman ini tumbuh di tempat teduh.
Sirih merah (Piper crocatum) memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetes, dan antiinflamasi. Morfologi sirih merah meliputi daun berbentuk bulat telur dengan urat daun pinnatus dan warna hijau di bagian atas serta ungu di bagian bawah. Tanaman ini tumbuh di tempat teduh.
Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Padang, Padang
Abstrak: Penyakit akibat terbentuknya radikal bebas merupakan masalah serius
dalam kesehatan. Walaupun antioksidan sintetik telah ada dan cukup efektif, tetapi menimbulkan kekhawatiran akan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu penemuan-penemuan baru berupa antioksidan alami sangat diperlukan. Salah satu tanaman obat yang secara empiris biasa digunakan sebagai obat tradisional adalah sirih merah (Piper crocatum ). kebanyakan informasi tentang pemanfaatan sirih merah (Piper crocatum) yang ada hanya sebatas bukti empiris belum ada bukti ilmiah, sehingga informasi ilmiah masih sangat sedikit, review ini bertujuan untuk mengetahui manfaat sirih merah sebagai antioksidan guna melengkapi informasi tentang manfaat, kandungan dan data pendukung untuk pengklasifikasiaannya. Dari hasil review dapat disimpulkan bahwa khasiat sirih merah itu disebabkan oleh adanya sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, antara lain flavonoid, alkaloid, polifenolat, tanin, dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid dan polifenolat bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. Sedangkan senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Kata kunci : Sirih merah ( Piper crocatum), Antioksidan, Radikal Bebas
PENDAHULUAN Oksidan merupakan molekul
Penyakit akibat terbentuknya yang tidak stabil karena memiliki radikal bebas merupakan masalah serius elektron yang tidak berpasangan dalam kesehatan. Selama beberapa sehingga molekul ini dapat menyerang tahun terakhir, terjadi peningkatan makromolekul sel seperti lipid, protein, timbulnya penyakit yang disebabkan atau DNA. Makromolekul yang oleh radikal bebas seperti penuaan dini terserang oleh oksidan dapat mengalami dan kanker. Metabolisme yang terjadi di kondisi oksidasi yang menyebabkan dalam tubuh melibatkan proses oksidasi terjadinya kerusakan protein, DNA, dan reduksi. Proses oksidasi dapat penuaan dini, kanker, serangan jantung, menyebabkan terbentuknya suatu dan penyakit degeneratif lainnya oksidan atau radikal bebas yang (Middleton, dkk., 1998). Oleh karena berbahaya bagi tubuh (Halliwel, dkk., itu oksidan ini perlu dihambat dengan 1995). senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa (Piper crocatum), hal ini disebabkan kimia yang dapat menyumbangkan satu sirih merah belum lama dikenal oleh atau lebih elektron kepada radikal masyarakat luas, sehingga informasi bebas, sehingga radikal bebas tersebut ilmiah masih sangat sedikit, Review ini dapat diredam. Berdasarkan sumber bertujuan untuk mengetahui manfaat perolehannya ada dua macam sirih merah sebagai antioksidan guna antioksidan, yaitu antioksidan alami dan melengkapi informasi tentang manfaat, antioksidan buatan (sintetik) seperti kandungan dan data pendukung untuk BHA (Butil Hidroksi Anisol) dan BHT pengklasifikasiaannya. (Butil Hidroksi Toulene). Tetapi penggunaan BHA dan BHT banyak PEMBAHASAN menimbulkan kekhawatiran akan efek 1. Klasifikasi Tanaman Sirih Merah sampingnya. Beberapa hasil studi (Piper crocatum) laboratorium yang dilakukan pada Sirih merah secara ilmiah hewan menunjukkan kalau BHA dan dikenal dengan nama Piper crocatum BHT bisa menyebabkan kanker dan yang termasuk dalam familia tumor. Selain itu, ada bukti yang Piperaceae. Nama lokal dari sirih merah mendukung kalau kedua pengawet ini yaitu sirih merah (Indonesia). menyebabkan gangguan metabolisme Sedangkan nama daerah tanaman sirih pada manusia. Kekhawatiran akan yaitu suruh, sedah (jawa), seureuh kemungkinan efek samping yang (Sunda), ranub (Aceh). berbahaya dari antioksidan sintetik Adapun kedudukan tanaman menyebabkan antioksidan alami sirih merah (Piper crocatum) menurut menjadi alternatif yang sangat Sudewo (2010) dalam sistemik dibutuhkan (Hertiani, dkk., 2000). taksonomi tumbuhan di klasifikasikan Tanaman sirih banyak terdapat sebagai berikut: di Indonesia dan tanaman ini tidak Kingdom : Plantae memerlukan penanganan khusus dalam Subkingdom : Tracheobionta pembudidayaannya. Akan tetapi sampai Superdivisio : Spermatophyta saat ini pemanfaatan daun sirih masih Divisi : Magnoliophyta belum optimal. Salah satu manfaat daun sirih adalah sebagai antioksidan pada Subdivisi : Angiospermae makanan, terutama pada makan yang Kelas : Magnoliopsida mengandung minyak dan lemak Subkelas : Magnoliidae Masyarakat dunia dan juga Ordo : Piperales Indonesia saat ini mulai mengutamakan Famili : Piperaceae penggunaan obat secara alami (back to Genus : Piper nature). Pemanfaatan herbal medicine Spesies : Piper crocatum ramai dibicarakan, termasuk dalam manfaatnya, namun kebanyakan informasi yang ada hanya sebatas bukti empiris belum ada bukti ilmiah. Demikian juga dengan sirih merah keperakan, dan bagian bawah berwarna ungu. Daun berlendir dan berasa pahit. (Safithri, 2008)
3. Anatomi Tanaman Sirih Merah
(Piper crocatum) Hasil penelitian Tihurua, (2011) menunjukkann bahwa semua Piperaceae memiliki daun dorsiventral. Stomatata terletak di permukaan bawah atau di Gambar1.Tanaman Sirih Merah (Piper kedua permukaan daun dan bertipe crocatum) tetrasitik dan siklositik. Jaringan hipodermis terletak bagian atas daun 2. Morfologi Tanaman Sirih Merah dan/atau di bagian bawah daun, mesofil (Piper crocatum) tersusun oleh 1-2 lapis jaringan tiang Sirih merah merupakan tanaman dan 2-7 lapis jaringan bunga karang. asli Peru, kemudian menyebar ke Daun Piperaceae mempunyai 3 macam beberapa wilayah di dunia, termasuk trikoma yaitu trikoma berkelenjar Indonesia. Tanaman sirih merah (Piper berbentuk bulat dan bertangkai pendek crocatum) termasuk dalam family serta trikoma berkelenjar biselular Piperaceae. Ciri khas tanaman ini (bersel 2). Trikoma tanpa kelenjar yang adalah tumbuh merambat di pagar atau ada bertipe multiselular beruntutan pohon, berbatang bulat berwarna hijau tunggal. Kristal berbentuk pasir, jarum, keunguan dan tidak berbunga. drus atau prisma tersebar di jaringan Sirih merah merupakan tanaman hipodermis, mesofil dan tulang tengah semak, batang bersulur dan beruas, daun. Jaringan pengangkut pada tangkai dengan jarak buku antara 5-10 cm, dan daun tersusun sehingga menyerupai pada setiap buku tumbuh bakal akar. bentuk bulan sabit atau huruf U dan V Daun sirih merah mempunyai bau khas aromatic, rasanya agak pedas. Daun 4. Habitat Tanaman Sirih Merah bertangkai berbentuk helaian-helaian Sirih merah tergolong langka berbentuk bulat telur, ada pula yang karena tidak tumbuh di setiap tempat. bulat telur memanjang, berujung Bisa tumbuh dengan baik di tempat runcing, pangkal daun berbentuk yang teduh dan tidak terlalu banyak jantung kadang-kadang tidak setangkup. terkena sinar matahari. Jika terkena tepi rata, mengkilap atau tidak berbulu. sinar matahari langsung pada siang hari Panjangnya 9-12 cm dan lebarnya 4-5 secara terus-menerus batangnya cepat cm. Urat daun pinnatus dari separuh mengering dan warna merah daunnya bagian bawah, urat daunnya 4-5 x 2, bisa menjadi pudar, buram, dan kurang bullulatus-lacunosa. Petiolus, panjang menarik (Hermianti,2012). 10 mm, spike panjang 90-110 mm, tebal Tanaman ini juga pantang 5 mm. Daun bagian atas berwarna hijau kelebihan air. Karena itu, pada musim tua, dengan daerah sekitar tulang daun penghujan banyak yang mati akibat batangnya membusuk dan daunnya dengan radikal bebas, mereka rontok. Sirih merah akan tumbuh membentuk radikal baru yang dengan baik bila mendapat 60-75 % distabilisasi oleh efek resonansi cahaya matahari. Karena itu perlakuan inti aromatik (Rohyami, 2008). khusus sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga syarat tumbuh. Banyak orang b. Alkaloid mengoleksi tanaman sirih merah, tetapi Alkaloid memiliki tidak banyak yang mengerti kemampuan sebagai antibakteri. perawatannya, sehingga cepat mati. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu 5. Kandungan Kimia Tanaman Sirih komponen penyusun Merah (Piper crocatum) peptidoglikan pada sel bakteri, Sirih merah mengandung sehingga lapisan dinding sel tidak flavonoid, alkaloid senyawa polifenolat, terbentuk secara utuh dan tannin dan minyak atsiri. Senyawa- meyebabkan kematian sel senyawa tersebut diketahui memiliki tersebut. aktivitas antibakteri. Senyawa alkaloid pada sirih a. Flavonoid merah mempunyai sifat Flavonoid berfungsi sebagai antineoplastik yang mampu antibakteri dengan cara menghambat pertumbuhan sel-sel membentuk senyawa komplek kanker (Sudewo, 2010). terhadap protein extraseluler yang mempunyai integritas memban sel c. Polifenolat bakteri. Turunan fenol berinteraksi Flavonoid merupakan dengan sel bakteri melalui proses senyawa pereduksi yang baik, adsorpsi yang melibatkan ikatan menghambat banyak reaksi hydrogen. Pada kadar rendah oksidasi, baik secara enzimatis terbentuk komplek protein fenol maupun non enzimatis. Flavonoid dengan ikatan yang lemah dan bertindak sebagai penampung segera mengalami peruraian, radikal hidroksi dan superoksida diikuti penetrasi fenol ke dalam yang baik dengan demikian dapat sel dan menyebabkan presifitasi melindungi lipid membran serta denaturasi protein. Pada terhadap reaksi yang kadar tinggi fenol menyebabkan merusak.(Robinson dalam Tohani, koagulasi protein dan sel 2017). membran mengalami lisis. Aktivitas sebagai Sifat antiseptik dari antioksidan dimiliki oleh sebagian polevenolad tanaman sirih merah besar flavonoid disebabkan lebih ampuh untuk mengurangi adanya gugus hidroksi fenolik daya hambat bakteri gram +. dalam stuktur molekulnya. Ketika (Sudewo, 2010). senyawa-senyawa ini bereaksi d. Tannin Penelitian Utami (2011) Tanin merupakan senyawa menjelaskan bahwa minyak atsiri aktif metabolit sekunder yang daun sirih merah memiliki 3 diketahui mempunyai beberapa golongan terpena yaitu khasiat yaitu sebagai astringen, monoterpen (sabinen, mirsen, α- anti diare, anti bakteri dan tuyan, α-terpinena, γ-terpinena), antioksidan. Tanin merupakan monoterpen alkohol (linalool dan komponen zat organik yang 4-terpineol), dan seskuiterpen (α- sangat kompleks, terdiri dari kopaena, trans kariofillena dan senyawa fenolik yang sukar germakren D). dipisahkan dan sukar mengkristal, Fungsi minyak atsiri yang mengendapkan protein dari paling luas dan paling umum larutannya dan bersenyawa diminati adalah sebagai dengan protein tersebut (Liberty, pengharum, baik itu sebagai 2012). parfum untuk tubuh, kosmetik, Tanin dibagi menjadi dua pengharum ruangan, pengharum kelompok yaitu tanin terhidrolisis sabun, pasta gigi, pemberi citra dan tanin terkondensasi. Tanin rasa pada makanan maupun memiliki peranan biologis yang produk rumah tangga lainnya. kompleks mulai dari pengendap protein hingga pengkhelat logam. Daun sirih merah mengandung Tanin juga dapat berfungsi flavanoid, polevenolad, tanin, dan sebagai antioksidan biologis minyak atsiri. Secara empiris zat aktif (Hagerman, 2002). itu memiliki efek mencegah antikejang, membasmi kuman, penghilang rasa e. Minyak Atsiri nyeri dan menghilangkan bengkak. Di Minyak atsiri merupakan samping itu bisa juga untuk mengatasi senyawa yang pada umumnya radang paru, radang tenggorokan, gusi berwujud cairan, yang diperoleh bengkak, radang payudara, hidung dari bagian tanaman, akar, kulit, mimisan, kencing manis, ambeien, batang daun, buah, biji, maupun jantung koroner, darah tinggi, asam urat dari bunga dengan cara dan batuk berdarah (Hermiati, dkk., penyulingan. Minyak atsiri 2015). berperan sebagai antibakteri Ekstrak daun sirih merah juga dengan cara mengganggu proses mampu mematikan cendawan C. terbentuknya membran atau albicans penyebab sariawan, berkasiat dinding sel sehingga tidak mengurangi sekresi pada liang vagina, terbentuk atau terbentuk tidak keputihan akut dan gatal-gatal pada alat sempurna. Minyak atsiri yang kelamin, sekaligus sebagai pembersih aktif sebagai antibakteri pada luka. Yang membedakan sirih hijau umumnya mengandung gugus (Piper betle linn) dan sirih merah (Piper fungsi hidroksil (-OH) dan crocatum) adalah senyawa flavonoid karbonil. dan polevenolad sebagai antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik dan KESIMPULAN antiinflamasi (Sudewo, 2010) Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mengandung berbagai 6. Manfaat dan Khasiat Sirih Merah senyawa kimia seperti flavonoid, Khasiat daun sirih sudah alkaloid, polifenolat, tanin, dan minyak banyak dikenal dan sudah teruji klinis. atsiri yang merupakan zat yang hingga kini, penelitian tentang tanaman berpotensi dijadikan sebagai ini terus dikembangkan. Daun sirih antioksidan alami. telah berabad-abad dikenal oleh nenek Senyawa flavonoid dan moyang kita sebagai tanaman polifenolat bersifat antioksidan, berkhasiat. Tanaman sirih merah antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan mengandung senyawa antiseptik berupa antiinflamasi.Sedangkan senyawa kavibetol dan kavikol yang lima kali alkoloid mempunyai sifat antineoplastik lebih efektif dibandingkan fenol biasa yang juga ampuh menghambat (Triarsari,2007). pertumbuhan sel-sel kanker. Rasa pahit yang dimiliki oleh sirih merah memberikan manfaat pada DAFTAR PUSTAKA manusia. Efek zat aktif yang terkandung Hagerman, A. E. (2002). Tannin. Miami dalam sirih merah pencegah ejakulasi University. Diunduh kembali dari dini, antikejang, antiseptik, analgetik, https://journals.uair.arizona.edu/ind antiketombe, antidiabetes, pelindung ex.php/jrm/article/viewFile/8684/8 hati, anti diare, mempertahankan 296 kekebalan tubuh, dan penghilang Halliwel, B., Aeschbach, R., Lolinger, bengkak. Daun sirih merah juga mampu J., & Auroma, O. (1995). mengatasi radang pau-paru, radang Toxicology. Journal of tenggorokan, radang pada gusi, radang Agrycultural Food Chemistry, 33, pada payudara, hidung berdarah dan 60. batuk berdarah (Sudewo, 2010). Tumbuhan sirih merah Hertiani, T., Pramono, S., & A.M, S. mengandung senyawa bioaktif antara (2000). Uji daya antioksidan lain alkaloid, terpenoid, steroid, senyawa flavonoid daun (Plantago asetogenin, fenil porpan, dan tannin major L.). Majalah Farmasi dapat berfungsi sebagai insektisida. Indonesia, 11(4), 234. Daun sirih merah dapat digunakan Hermiati, R., Manalu, N. Y., & Sinaga, sebagai insektisida nabati karena M. S. (2012). Ekstrak daun sirih memiliki kandungan senyawa fitokimia hijau dan merah sebagai yakni alkaloid, saponin, tanin dan antioksidan pada minyak kelapa. flavonoid (Manoi, 2007). Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1). Liberty,M. P., Meiske, S., Sangia, & Jessy, J. E. P. (2012). Penentuan kandungan tanin dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americana mill.). Disserttation.Purwekerto(Indonesia Jurnal MIPA UNSRAT Online, ).Universitas Muhammadiyah 1(1), 5-10. Purwokerto. Manoi, Feri. (2007). “Sirih Merah Tihurua, E. F., Astuti, I. P., & Witono, Sebagai Tanaman Multi Fungsi”. J. R. (2011). Anatomi daun Warta Penelitian Dan Piperaceae dari kawasan Gunung Pengembangan Tanaman Slamet, Jawa Tengah. Buletin Industri.13(2). Kebun Raya (Scientific journal), Middleton, E., Kandaswami, & 14(2), 53-68. Theoharides, T. (1998). The effects Tonahi, J. M. M., Nuryanti, S., & of plant flavonoids on mammalian Suherman, S. (2017). Antioksidan cells: Implications for Dari Daun Sirih Merah (Piper inflammation, heart disease, and Crocatum). Jurnal Akademika cancer. Pharmacological Reviews, Kimia, 3(3), 158-164. 52, 673-751. Ngaisah, S. (2010). Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Asal Magelang (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret). Rostiana, O., SM, R., & Sitepu, D. (1992). Keanekaragaman Genotipa Sirih (Piper betle L.) Asal dan Penyebaran. Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 1(1 Jan).\ Safithri M, Fahma F.(2008). Potency of Piper crocatum decoction as an antihyperglycaemia in rat strain sprague dawley. Journal of Biosciences. 15(1):45-8. Sudewo, Bambang. (2010). Basmi Penyakit Dengan Sirih Merah. Jakarta: Agromedia Pustaka. Suhartini.(2012).Formulasi dan aktivitas antibakteri sabun mandi cair ekstrak daun sirih merah (piper crocatum ruiz & pav) dalam basis minyak zaitun. Doktoral