OKTOBER 2015
PROGERIA
Nama
No. Stambuk
: N 111 15 002
Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Progeria berasal dari bahasa Yunani yaitu geras yang berarti usia tua.
Penderita mengalami penuaan dini dengan kecepatan yang berkisar 4-7 kali
lipat dari proses penuaan normal. Contohnya, bila anak yang mengalami
progeria berumur 10 tahun, maka penampilannya akan tampak seperti orang
berusia 40-70 tahun. Artinya, semua organ tubuh anak progeria tersebut
termasuk organ pernapasan, jantung, maupun sendi-sendinya sudah
mengalami kerentaan.
Penderita progeria memang lahir normal. Namun, di usia 6 bulan
sampai 1 tahun, mulai terlihat tanda-tandanya. Antara lain rambut rontok
yang tidak tumbuh lagi, kulit dan jaringan kulit menipis, kuku dan gigi
tumbuh tidak baik.Terjadi mutasi gen tunggal yaitu pada gen LMNA yang
bertanggung jawab terhadap pembentukan protein lamin A dan lamin C.
Protein ini bertugas menstabilitasi selaput dalam dari inti sel (inner
membrane).
Diduga
ketidakstabilan
karena
mutasi
itulah
yang
HUTCHINSON-GILFORDSINDROM
Penuaan mulai sekitar usia empat sampai delapan tahun, anak yang
Tuhan
Yang
Maha
Esa.
Eriyati Indrasanto, ahli genetika anak pada Rumah Sakit Harapan Kita,
merupakan salah satu dokter yang menangani Ranti ketika masih hidup.
Saat mulai berobat, Ranti kecil berusia tujuh tahun tiga bulan. Beratnya
10 kg dan tinggi 94 cm. Menurut Eriyati, di dunia hanya ditemui satu
penderita Progeria di antara 250.000 kelahiran hidup. Meski begitu,
ditemukan pula sebuah keluarga dengan lima orang anak yang
seluruhnya adalah penderita Progeria. "Saat ini, di dunia baru tercatat
60 kasus," ujarnya. Penyakit ini pertama kali ditemukan di London,
Inggris, pada 1752.
temannya atau tak bisa selincah anak seusianya. "Dia hanya bisa melakukan
permainan-permainan yang tidak membutuhkan banyak tenaga karena
mudah capek."
Biasanya dalam tahun pertama kehidupannya, pertumbuhan anak
dengan progeria sangat melambat, namun perkembangan motorik dan
kecerdasan tetap normal. Tanda dan gejala gangguan progresif ini meliputi
penampilan yang khas, serta tanda dan gejala juga mencakup masalah
kesehatan :
Pertumbuhan melambat, dengan tinggi dan berat badan di bawah ratarata
Menyempitnya wajah, rahang bawah kecil, bibir tipis dan hidung
berparuh
Kepala besar tidak proporsional untuk wajah
Rambut rontok, termasuk bulu mata dan alis
Penipisan, jerawatan dan keriput pada kulit
Vena terlihat dan suara nyaring
Pengerasan dan pengencangan kulit pada trunkus dan ekstremitas
pendengaran
Kehilangan lemak di bawah kulit dan hilangnya massa otot
Tulang yang rapuh dan kaku sendi
Resistensi insulin
Penyakit jantung progresif parah dan pembuluh darah (kardiovaskular)
E. DIAGNOSIS
Mendiagnosis progeria tidak menimbulkan banyak masalah sama sekali
karena dapat dilihat dari temuan tanda dan gejala klinis. Namun Begitu, tes
mutasi LMNA juga dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi penyakit
penuaan degeneratif.
F. PENATALAKSANAAN
Saat ini tidak ada pengobatan untuk Progeria. Kebanyakan perawatan
berfokus pada mengurangi komplikasi (seperti penyakit jantung) dengan
operasi bypass jantung atau aspirin dosis rendah. Anak-anak juga dapat
mengambil manfaat dari diet tinggi kalori.
Sangat disayangkan, ketika individu lain melewati penuaan secara
perlahan sembari menikmati waktu hidup mereka, para penderita Progeria
justru merasakan suatu hal yang di mana jam penuaan berputar dengan
kecepatan amat tinggi, sehingga proses penguzuran berlangsung jauh lebih
cepat daripada yang normal terjadi.
Asumsi yang diambil Krawetz yaitu semua gen yang berkaitan dengan
proses penuaan adalah bagian dari respons normal karena suatu mekanisme
kontrol telah hilang. Maka bila semua gen serempak dipadamkan,
sehingga responsnya tadi terhenti, untuk dibiarkan berkembang normal,
proses penuaan tidak akan terjadi.
Bila penanda progeria dapat ditemukan, Krawets akan mampu mencari
jalan mematikan proses penuaan cepat akibat progeria. Jika berhasil, berarti
telah
ditemukan
pula
cara
menghentikan
semua
jenis
penuaan.
Demikianlah, kiprah manusia dalam ilmu yang satu ini tak urung
mengundang decak kagum.
Hanya saja, seperti yang tertulis di atas, Progeria belum dapat dicegah
maupun diobati. Yang bisa kita lakukan bila dihadapkan dengan kasus
seperti itu adalah tetap mendampingi dan memberi semangat kepada sang
penderita. Bimbingan untuk membangun rasa percaya diri pun sangat
dibutuhkan. Tak ketinggalan, satu hal yang utama dalam menghadapi kasus
Progeria yaitu kesabaran, karena para penderita Progeria memiliki emosi
yang cenderung tidak stabil. Sehingga emosi kita pun bisa saja ikut tidak
stabil ketika kita menghadapi mereka.
Pertumbuhan terapi hormon telah dicoba. Sebuah percobaan klinis Fase
II menggunakan Lonafarnib FTI dimulai pada bulan Mei 2007.Suatu jenis
Secara
khusus,
neurodegeneration
atau
kanker.
Mereka
tidak
BAB III
KESIMPULAN
1.
DAFTAR PUSTAKA
Abdenur J E, Brown W T, Friedman S, Smith M, Lifshitz F, (2007),
Response to nutritional and growth hormone treatment in
progeria Metabolism, 46: 851-856.
Behrman, dkk. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 3.
Jakarta: EGC.