Anda di halaman 1dari 12

POLA SIRKULASI RUANG PADA MIXED USED MALL DAN HOTEL TENTREM

BERDASARKAN ASPEK AKSESIBILITAS


( Space Circulation Patterns In Mixed Used Malls And Tentrem Hotels Based On Accessibility
Aspect )

Marcello Wijaya Haryanto1; Ratih Dian Saraswati2


Mahasiswa program studi arsitektur1
Dosen Program Studi Arsitektur2
Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik Soegijaparanata Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur IV No.1, Bendan Dhuwur, Semarang (50234)
marcellowijaya893@gmail.com ; rd_saraswati@unika.ac.id

Abstrak

Mixed Use Mall dan Hotel merupakan sebuah pengembangan dari sebuah hotel dan mall
yang dikembangkan menjadi satu kesatuan dan memiliki akses yang saling berhubungan
namun tentunya juga ada perbedaan dalam keseluruhan ruangan dan ada pembatas yang
menjadi penanda wilayah masing masing.Kemudian bagian yang kali ini ingin dibahas juga
terbatas kepada sebuah Mall Mixed Use.
Dalam pengamatan tempat ini dihuni oleh banyak pengunjung serta para tenaga kerja
mulai dari security,janitor,spg baju yang berjaga toko dan lain lain.Kompleksitas nya fungsi
bangunan Tentrem ini yang membuat sirkulasi manusia perlu berjalan dengan
lancar,Kelancaran dari sebuah sirkulasi bangunan juga umumnya dipengaruhi oleh Aksesibiltas
bangunan .Aksesibilitas bangunan terdapat faktor yang dikaji diantaranya berupa Sirkulasi
Bangunan dan Aspek Kemudahan Bangunan dan Aspek Kenyamanan yang akan di kaji
bersama untuk mengulik fakta dan kebenaran yang ada selama penelitian tersebut
berlangsung
Bangunan ini telah menjawab daripada berbagai fungsi kelayakan bangunan sebagai
sarana aksesibilitas,seperti penyediaan sarana transportasi bangunan dimana bangunan ini
menyediakan lift bangunan serta escalator hemat energy,sarana prasarana kebakaran,hydrant
dan tangga darurat yang telah disediakan di samping toilet, penghawaan ruangan yang
menggunakan penghawaan buatan yang difungsikan sedemikian rupa karena merupakan
bangunan high rise dan harus berdampingan dengan sebuah hotel hingga kendala kebisingan
jalan yang bisa teredam dengan baik.
Dengan diterapkannya Aksesibilitas manusia yang tertata dan terencana dengan baik
maka sebuah mall tersebut diharapkan dapat menarik banyak pengunjung berhubung kini Mall
sulit untuk memulihkan pengunjung karena Pandemi COVID-19.
Kata Kunci ; Mixed Use,Hotel,Sirkulasi,Aksesibilitas

Pendahuluan
hotel dan sebagai tempat berbelanja
berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan
LATAR BELAKANG makanan sayur sayuran minuman,pakaian
Mixed use adalah suatu dan berbagai kebutuhan yang bisa
pengembangan kawasan yang terdiri dari ditemukan di mall serta tempat rekreasi
produk perkantoran, tempat tinggal dan untuk melepas penat.
komersial yang dikembangkan menjadi satu
kesatuan atau multifungsi yang dibangun Bangunan Mixed Use Tentrem ini
dalam satu kesatuan.Pembahasan kali ini berlokasi di Gajah Mada 123, Kota
akan membahas mengenai Mixed Use Mall Semarang, Jawa Tengah 50134 dimana
dan Hotel dimana bangunan tersebut bangunan ini terletak dekart dengan
memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tempat Simpang Lima dan berdekatan juga dengan
tinggal sementara untuk Masjid Raya Baitturahman dan Mall
Ciputra.
LOKASI PENELITIAN

Lokasi daripada Mall dan Hotel


Dari hal tersebut penulis tertarik untuk Tentrem terletak di Gajah Mada 123, Kota
mengulik lebih dalam mengenai Semarang, Jawa Tengah 50134.Bangunan
aksesibilitas bangunan tersebut.Hal ini merupakan bangunan mixed use dengan
tersebut dikarenakan dari aspek lokasi fungsi sebagai hotel dan mall
dimana lokasi tersebut rawan macet
sehingga sebagai bangunan Mixed Use
bangunan tersebut tentunya tidak boleh
mengganggu jalan,

Kemudian bangunan ini bersaing ketat


dengan Mall Ciputra dan Hotel Ibis yang Gambar 3.2..Peta Lokasi Mall Tentrem
ada di sekitarnya sehingga sebagai
kejelasan aspek aksesibilitas bangunan Sumber:
tersebut haru jelas tentunya,Karena pada https://www.google.com/maps/place/Tentre
umumnya masyarakat di zaman saat ini m+Mall
jarang suka keluar rumah. Dilihat dari peta tersebut bangunan ini
tidak memikili akses parkir di luar dan
akses tersebut hanya digunakan sebagai
PERUMUSAN MASALAH
tempat drop off penumpang.Untuk fungsi
Permasalahan yang terangkum dan yang drop off yang terdapat di areal luar sejauh
akan dibahas di proposal ini adalah; ini sudah bagus dimana area tersebut luas.
1. Aksesibilitas Mall Tentrem, Sirkulasi Namun penulis sendiri masih
jalan masuk dan keluar menuju Mall menanyakan juga mengapa area ground
dan penghubung Mall dengan Hotel floor tersebut hanya dipakai sebagai tempat
yang Rumit dan kerap kali membuat untuk menuju hotel, apakah akses menuju
bingung dimana pintu masuknya mall hanya lewat basement saja.
2. Ada Kekurangan dalam Aspek
Keandalan Bangunan dimana Kemudian Menuju Batas dari bangunan ini
bangunan tersebut cenderung dimana ;
banyak menambahkan penghias 1. Disisi Utara bangunan terdapat jalan
reflektif yang memberi kesan Mayjend Sutoyo
menipu pada ruangan 2. Disisi Selatan bangunan terdapat
Masjid Raya Baiturrahman
3. Disisi Timur bangunan terdapat
TUJUAN PENELITIAN
Hotel Ibis Semarang
Tujuan diadakan penelitian ini agar 4. Disisi Barat terdapat Perumahan
dapat menemukan sebuah solusi dari Pekunden
sebuah permasalahan yang ditemukan Sejauh ini dilokasi ini memiliki akses
selama meneliti dan mendata Mall Tentrem transportasi yang bagus dimana didepan
dan Mengoptimalkan potensi Mall Tentrem bangunan juga terdapat halte dimana brt
dari sisi kenyamanan bangunan yang juga sering berheenti di sana dan jalan
sebetulnya bisa lebih dimaksimalkan disana terkadang macet tergatung dari hari
lagi..Kemudian pada penghujung serta sebuah event yang mungkin diadakan
pendataan juga dapat mewujudkan nilai di sekitaran simpang lima atau acara
sustainabilitas bangunan terhadap Sirkulasi keagamaan di masjid raya baitturahman
dan Keandalan yang telah diwujudkan
apakah dapat memenuhi kesiapan menuju
masa mendatang. Metode Analisis Data
Dalam sebuah metode penelitian
diketahui ada 2 metode
analisis,diantaranya metode analisis
kualitatif dan metode analisis kualitatif
Dalam kenyamanan penelitian ,penulis
menggunakan metode analisis kualitatif
Metode Penelitian dimana penulis mencari dan menyusun dari
data yang telah ditemukan untuk meneliti
mengenai fenomena penelitian,jadi aktivitas manusia yang telah berhubungan
kekuatan dali penelitian tersebut telah dengan storyline bangunan yang mungkin
bersumber dari data maupun sebuah jurnal terjadi, dimana tentunya harus jelas dari
penelitian yang serupa keluar masuk menuju ruangan 1 ke yang
lain,sehingga tidak membingungkan untuk
Kajian Teori pengunjung

Sebuah Mixed Use Mall dan Hotel


harus memiliki sebuah sirkulasi yang
optimal dimana hal tersebut mendukung
aktivitas yang ada didalamnya.Hal tersebut
menjadi tolak ukur karena di dalam
bangunan mixed use memiliki sebuah
storyline atau pola pergerakan manusia Gambar 2.1.Ruang Ruang Sirkulasi 1
yang beragam sehingga aspek tersebut
harus diperhatikan mulai dari masuk Sumber:
ruangan hingga keluar ruangan beserta
https://media.neliti.com/media/publications/
aspek pendukung sirkulasi yang berupa
keandalan bangunan.Aspek Keandalan 221003-kajian-efisiensi-desain-sirkulasi-
bangunan inilah yang nantinya mendukung
pada-f.pdf.
bagaimana transportasi dalam
bangunan,kenyamanan dan keselamatan 2. Zona Fungsi Ruang
yang menunjang bangunan tersebut
Zoning ruangan merupakan perencanaan
Menurut Francis D.K. Ching dalam
pembagian areal sifat kelompok ruangan
bukunya Teori Arsitektur (1993), alur
dalam bangunan yang sesuai dengan
sirkulasi dapat diartikan sebagai “tali” yang
fungsi dan karakteristiknya.Hal tersebut
mengikat ruang-ruang suatu bangunan
bisa berupa suatu pengarahan dari dari
atau suatu deretan ruang-ruang dalam
setiap fungsi bangunan yang
maupun luar, menjadi saling berhubungan.
ada.Umumnya zoning biasa direncanakan
Oleh karena itu kita bergerak dalam waktu
untuk mengatasi kendala yang timbul dari
melalui suatu tahapan ruang. Kita
tapak sehingga diletakan lah zoning
merasakan ruang ketika kita berada di
tersebut sesuai dengan fungsi bangunan
dalamnya dan ketika kita menetapkan
yang tepat
tempat tujuan.
3. Pola Sirkulasi Ruang
Pola Sirkulasi Ruang merupakan bentuk
Sirkulasi Sebagai Penghubung Ruang
dari alur pergerakan manusia yang ditata
sedemikian rupa sehingga dapat
Sirkulasi sebagai penghubung ruangan
mengarahkan pengunjung dengan
atau sirkulasi pergerakan manusia dari
membentuk pola yang beragam yang
ruang ke ruang yang harus saling
umumnya hal tersebut untuk menambah
berhubungan satu sama lain Sirkulasi
estetika dalam denah bangunan.
penghubung ruang adalah pergerakkan
Selain Untuk estetika pola sirkulasi ruang
atau ruang lingkup gerak suatu ruang yang
ini juga dapat memaksimalkan aktivitas
saling berhubungan baik dengan fungsi,
yang ada di bangunan tersebut sesuai
bentuk dan lain – lain. Sirkulasi
dengan zoning dan bentuk bangunan yang
penghubung ruang dibagi menjadi 3 yaitu
telah dicapai.Sehingga diperlukannya
sirkulasi melewati ruang, sirkulasi
penentuan konsep pola sirkulasi yang tepat
menembus ruang, dan sirkulasi berakhir
sesuai dengan konsep bangunan yang
dalam ruang
telah dimiliki
Umumnya sirkulasi bangunan memiliki 5
1. Bentuk Ruang Sirkulasi
jenis dinataranya adalah:
Bentuk Ruang Sirkulasi umumnya
membentuk suatu bagian bagian yang yang
harus terhubung dan hal tersebut tentunya
akan menambah volume dari bangunan
tersebut.Sebagai penghubung dari satu
ruangan ke ruangan lain,jalur sirkulasi
tentunya harus dapat menampung berbagai
Gambar 2.3.Diagram Kenyamanan Gedung
1

Gambar 2.2.Alur alur Sirkulasi 1 Sumber:


http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/
Sumber : JP/article/view/82/pdf
https://media.neliti.com/media/publications/
221003-kajian-efisiensi-desain-sirkulasi-
Pengertian Hak Aksesibilitas
pada-f.pdf

1. Radial : Konfigurasi Radial memiliki Menurut Pinky, Rajbir Kaur (2018) Di dalam
jalan-jalan lurus yang berkembang dari menunjang terjaminnya pemenuhan
sebuah pusat bersama. aksesibilitas dikenal istilah aksesibel yaitu,
2. Network (Jaringan) : Konfigurasi yang kondisi suatu tapak, bangunan, fasilitas
terdiri dari jalan jalan yang atau bagian darinya yang memenuhi
menghubungkan titik-titik tertentu dalam
persyaratan teknis aksesibilitas
ruang.
3. Linier : Jalan yg lurus dapat menjadi berdasarkan pedoman.
unsur pengorganisir utama deretan ruang.
4. Grid : Konfigurasi Grid terdiri dari dua Maka dalam upaya mendukung aksesibel
pasang jalan sejajar yang saling tersebut, dikenal beberapa asas dan
berpotongan pada jarak yang sama dan prinsip. Asas asas aksesibilitas tersebut
menciptakan bujur sangkar atau kawasan ialah :
ruang segi empat.
1)KEGUNAAN, yaitu setiap orang harus
5. Spiral (Berputar) : Konfigurasi Spiral
memiliki suatu jalan tunggal menerus yang dapat mempergunakan semua tempat atau
berasal dari titik pusat, mengelilingi bangunan yang bersifat umum dalam suatu
pusatnya dengan jarak yang berubah. lingkungan;
2)KEMUDAHAN, yaitu setiap orang dapat
Kerangka Hirarki Keandalan Bangunan mencapai semua tempat yang bersifat
Menurut Wahyu Wuryanti (2016) Hirarki umum dalam suatu bangunan;
permasalahan dibentuk mulai level teratas
3)KESELAMATAN, yaitu setiap bngunan
sebagai tujuan keseluruhan, turun
yang bersifat umum dalam suatu
berjenjang menjadi level 1 terdiri dari
lingkungan terbangun, harus
beberapa kriteria, kemudian diturunkan
memperhatikan keselamatan bagi semua
menjadi level 2 terdiri dari subkriteria yang
orang;
disusun dari komponen-komponen kecil
4)KEMANDIRIAN, yaitu setiap orang harus
yang saling terkait.Hirarki keandalan
bisa mencapai atau masuk dalam
bangunan gedung mengikuti ketentuan
mempergunkan semua tempat atau
persyaratan teknis bangunan gedung
bangunan yang bersifat umum dalam suatu
sesuai dengan Undang-undang Nomor 28
lingkungan dengan tanpa membutuhkan
tahun Jurnal Permukiman Vol. 11 No. 2
bantuan orang lain.13.Setelah mengetahui
November 2016 : 74-8778 2002, Peraturan
tentang asas-asas aksesibilitas penting
Pemerintah Nomor 36 tahun 2005, dan
pula mengetahui apa saja prinsip dari
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
aksesibilitas, yaitu :
29/PRT/M/2006, menghasilkan Gambar 1
dan Tabel 2 detail subkriteria
Prinsip dasar Aksesibilitas

1) Prinsip dasar aksesibilitas: Tidak ada


lingkungan, binaan yang di rancang dengan
mengabaikan sekelompok masyarakat di
dasarkan semata-mata ketidakmampuan menyadari dibalik suatu aksesibilitas
karena cacat atau lemah mental. Tidak ada bangunan terdapat factor turunan
sekelompok masyarakat yang dihilangkan penunjang aksesibilitas yang harus dikaji
atau di kurangi hak keikutsertaan dan seperti halnya sirkulasi bangunan dan
kesempatan menikmati suatu lingkungan aspek keandalan bangunan, penulis
sehubungan dengan perbedaan mencari teori yang tepat untuk masing
kemampuannya. masing turunan tersebut.Sirkulasi
2) Prinsip-prinsip perencanaan bangunan menggunakan Teori F.D.K.Ching
aksesibilitas. ( Barrier free principles ) dan Aspek Keandalan Bangunan dengan
Prinsip pokok awal ( sederhana , jelas ). Teori Jurnal Permukiman milik Wahyu
Semua orang harus dapat mencapai ke Wuryanti pada tahun 2016
semua tempat atau bangunan
pada suatu kawasan / lingkungan binaan Bila diuraikan aspek sirkulasi
(built environtment). Semua orang harus bangunan menurut D.K.Ching ,Penulis
dapat masuk ke dalam semua tempat atau harus mengkaji mengenai aspek mulai dari
bangunan pada suatu kawasan/lingkungan bentuk ruang sirkulasi ,kemudian zona
binaan.Semua orang harus dapat fungsi lokasi yang membahas zona
mempergunakan semua fasilitas yang ada ruangan dari yang bersifat public hingga
di dalam suatu lingkungan binaan. dapat di privat,zona tersebut harus dapat ditentukan
simpulkan dengan baik demi terciptanya suatu wadah
ruang yang sesuai dengan wilayah di dalam
wadah ruangan tersebut
KERANGKA TEORI
Pada umumnya kerangka teori berisi Kemudian menentukan pola sirkulasi
urutan topic pembahasan yang akan ruang, hal ini berkaitan dengan pola pola
dibahas tentang hasil dari penelitian yang arah pergerakan pengunjung, dimana
telah dikaji dengan seksama dalam sebuah arsitek umumnya menentukan storyline dari
diagram menerus ke bawah,Pada kali ini bangunan tersebut yang akhirnya dapat
judul dari penelitian ini adalah “Sirkulasi membawa pengunjung menuju ke suatu hal
dan Aspek Keandalan Bangunan pada Mall yang akan dipertunjukan atau ruangan
Tentrem “ Hal tersebut disusun yang menjadi ruangan utama dari
berdasarkan Teori Sirkulasi F.D.K.Ching bangunan tersebut.
(2008) dan Jurnal Wahyu Wuryanti (2016)
Umumnya sirkulasi tersebut berbentuk
dengan Pola Radial yang mana akan
berpusat pada suatu titik yang nantinya ada
bebersapa jalur yang memisahkan alur
sirkulasi,Pola Linier yang berarti pola
sirkulasi lurus pada satu garis atau tegak
lurus ,Pola Grid yang mana pola tersebut
bertumpu pada system grid bangunan
sehingga menciptakan suatu pola ruangan
yang berbentuk segi empat Pola spiral yang
merupakan pola alur sirkulasi yang
memutar dimana pola tersebut akan
mengelilingi pusat daripada bangunan
tersebut
Kemudian menuju ke aspek Keandalan
Bangunan dimana penulis memutuskan
untuk mengambil 2 aspek turunan saja
Gambar 2.2.Kerangka Teori
Sumber Dokumen Pribadi sebagai batasan daripada penelitian
tersebut.Hal yang akan dikaji diantaranya
Didalam grafik yang telah ditunjukan Aspek Kenyamanan Ruang serta Aspek
tersebut penulis telah merangkum poin dari Kemudahan Ruang.
apa saja yang akan diteliti dalam penelitian
ini .Berangkat dari judul tersebut penulis
Menurut jurnal Wahyu Wuryanti kasus tersebut penulis akan
terdapat poin acuan yang dapat dikaji untuk mengumpulkan banyak data yang nantinya
aspek Kenyamanan Ruang yaitu berupa menunjang laporan penelitian
Aspek Kenyamanan antar Ruang,Kondisi Setelah itu penulis akan membahas temuan
Udara dalam Ruang,Kenyamanan permasalahan tersebut dan dikaitkan
Pandang,hingga Kenyamanan Kebisingan . dengan teori yang sudah ditetapkan
Hal tersebut memerlukan penjelasan menjadi acuan laporan tersebut dan
yang disertai dengan dokumentasi serta diuraikan secara mendalam beserta
dengan penjelasan yang runtut.Lalu pada
observasi terlebih dahulu untuk dapat
akhir kata penulis akan mencantumkan
menjelaskan mengenai berbagai aspek mengenai sebuah kesimpulan apa saja
tersebut secara menyeluruh yang bisa diperoleh.
Hal tersebut berupa gagasan atau ilmu
KERANGKA KONSEP PENELITIAN baru yang telah penulis dapat kan selama
penelitian berlangsung serta saran yang
Kerangka Konsep Penelitian merupakan yang berdasar dari teori acuan yang berisi
Kerangka suatu storyline yang akan teliti sebuah masukan yang membangun kepada
serta singkronisasi dengan kerangka teori studi kasus tersebut yang dirasa
yang terlampir merupakan sebuah solusi dari berbagai
permasalahan yang ditemukan selama
berjalannya penelitian.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

TEMUAN PENELITIAN
Dalam aspek penelitian ini penulis akan
mengkaji sesuai dari hasil penelitian yang
telah diperoleh.Hal tersebut telah dicatat
dengan seksama baik itu menggunakan
smartphone sebagai perekam dan
pengambilan dokumentasi berupa foto
serta hal hal yang dicatat selama kegiatan
observasi tersebut berlangsung

Gambar 2.3.Bagan Kerangka Konsep HASIL TEMUAN


Penelitian 1. Sirkulasi Keluar Masuk Bangunan
Sumber; Dokumen Pribadi Bila membahas mengenai jalur keluar
Berikut merupakan bagan storyline peta masuk bangunan Mall Tentrem ini
konsep penulis menentukan dimana penulis memiliki dua akses jalur masuk dimana
akan menentukan judul seminarnya yang yang pertama melalui jalur drop off dari
berkaitan dengan keingintahuan serta bangunan namun hal ini lebih
kemampuan dan batasan yang dimiliki dikhususkan untuk pengunjung yang
penulis. Kemudian setelah itu penulis akan akan menginap namun kita yang ingin
mencari isu permasalahan apa yang akan ke Mall Tentrem juga bisa juga
diambil berdasarkan judul tersebut. melewati jalur di Ground Floor
Setelah judul tersebut tergambar mengenai Kemudian juga ada Akses masuk
isu yang dapat ditelaah dan dapat menuju Basement dimana kita akan
diobservasi penulis bersamaan mencari parkir baik motor maupun mobil di
teori yang terkait erat dengan isu lantai Basement.
permasalahan dan Menyusun isu
permasalahan apa saja secara
runtut.Kemudian penulis akan menentukan
studi kasus yang akan menjadi subjek
penelitian dan observasi.Di tempat studi
pengaman yang perupa pegangan
yang berfungsi sebagai safety untuk
mall, kemudian lift yang dapat
digunakan untuk orang yang sedang
disabilitas kemudian adanya ramp
Gambar 4.2.2 atas, Gambar Denah yang memperhatikan pengunjung yang
Hotel Sisi Kiri Gambar 4.2.3.bawah disabilitas.
Gambar Denah Hotel Sisi Kanan 5. Aspek Kemudahan berupa Jalur
Sumber;https://www.google.com/ Evakuasi dan Pengamanan
url?sa=i&url=https%3A%2F Gedung.
%2Fwww.skyscrapercity.com Kemudian Untuk jalur evakuasi terletak
%2Fthreads%2Fsemarang-tentrem- dibagian pojok bangunan diletakkan
mixed-use-mall-hotel-apartment- bersebelahan dengan toliet janitor dan
office-2-x-18-floors-4-basements. tempat wudhu.
Sejauh ini akses masuk menuju 6. Aspek Kenyamanan berupa Visual
basement menurut saya saat awal Pandangan
awal berkunjung merasa Untuk aspek visual bangunan, terdapat
kebingunan.Sehingga saya harus temuan menarik dimana terdapat
mengikuti rambu arah namun saya Ceiling LED Videotron yang menghiasi
tidak sampai sampai ke tempat tempat tersebut dan pencahayaan
parkir.Namun sisi positif nya parkiran di yang berpadu dengan pencahayaan
basement tersebut cukup besar dan alami namun hanya di bagian samping
memuat banyak parkiran untuk mobil bangunan
dan motor 7. Kondisi Udara Bangunan
Lalu untuk jalur keluar juga bisa lewat Untuk Kondisi udara bangunan sejauh
basement untuk yang parkir.Jalur yang diamati penulis merasakan hawa
Ground Floor dapat digunakan untuk sejuk dan bangunan ini menggunakan
keluar bagi pengunjung yang berjalan penghawaan buatan
kaki. 8. Aspek Kebisingan ruangan
2. Pola Sirkulasi Bangunan Untuk aspek kebisingan ruangan
Untuk pola sirkulasi bangunan penulis penulis menemukan tidak adanya
menemukan bahwa sirkulasi bangunan kebisingan yang berarti di dalam mall
berbentuk radial dimana pengunjung tersebut
diarahkan untuk bergerak keatas
memutar dimulai dari basement 3
kemudian naik menuju basement 2 ANALISIS DATA DAN
dengan lift,kemudian sampailah di PEMBAHASAN
tempat yang menjual beraneka ragam 1. Sirkulasi Keluar Masuk Bangunan
buah buahan dan stand minuman dan
makanan ringan.Di basement tersebut
juga memiliki alur pergerakan memutar
atau spiral
3. Aspek Kemudahan berupa
Transportasi Bangunan
Untuk Aspek Transportasi Bangunan
terdapat sebuah elevator dan lift.Dari
hal tersebut terdapat hal yang menarik
dimana elevator tersebut hanya
bergerak konstan apabila dinaiki
pengunjung.Namun apabila tidak
dinaiki elevator tersebut akan bergerak Gambar 4.3.1.Grafik Keluar Masuk Mall
sangat lamban sampai terlihat seolah Tentrem melalui Ground Floor
olah tidak bergerak. Sumber;https://www.google.com/url?
4. Aspek Kemudahan berupa sa=i&url=https%3A%2F
Kelayakan Bagi Penyandang %2Fwww.skyscrapercity.com
Disabilitas %2Fthreads%2Fsemarang-tentrem-
Mengenai jalur penyandang disabilitas mixed-use-mall- apartment-office-2-x-
ada hal hal yang menjadi dasar untuk 18-floors-4-basements.
aspek aksesibilitas diantaranya
Bila membahas mengenai jalur
keluar masuk keseluruhan program
bangunan,bangunan Mixed use ini
memiliki 4 jalur Masuk untuk tiap Gambar 4.3.5.Denah Mall Tentrem
program ruangnya dimana terdapat Ground Floor
jalur masuk untuk Sumber;Brosur Mall Tentrem
hotel,office,apartemen dan mall.Masing 2. Pola Sirkulasi Bangunan
masing di dalam diagram tersebut Untuk pola sirkulasi bangunan
ditandai dengan area drop off dimana Bangunan ini menggunakan pola
tempat tersebbut merupakan entrance sirkulasi Sirkular dimana Mall ini
dari masing masing tempat tersebut di nantinya akan mengarahkan
daerah ground floor pengunjung untuk bergerak dengan
Masing masing dari tempat alur memutar secara horizontal
tersebut dibagi menjadi 2 entry untuk kemudian naik transportasi vertikal
jalur sirkulasi luar site dimana terdapat dan bergerak memutar
Office Entry dan Mall Entry,hal tersebut
dipisahkan agar tidak terjadinya jalur
yang bersinggungan.Bila ingin menuju
hotel maka langkah yang dapat
ditempuh adalah masuk menuju Office
Entry sehingga dapat menuju drop off
untuk menurun kan penumpang
kemudian lurus dan memarkirkan mobil
di basement Gambar 4.3.6.Pola Sirkulasi
Bangunan
Sumber;Dokumen Pribadi

3. Aspek Aksesibilitas berupa


Transportasi Bangunan
Membahas transportasi terdapat
escalator dan lift bangunan masing
Gambar 4.3.2. Pintu Entrance Mall masing memiliki pengaruh serta
tentrem,Gambar 4.3.3.Tempat keunggulan dalam menunjang
Informasi Mall Tentrem bangunan ini.Diantaranya escalator
Sumber;Dokumen Pribadi mall tentrem dimana escalatornya
Kemudian juga ada Akses masuk memiliki semacam pendeteksi.hal
menuju Basement dimana kita akan tersebut berfungsi apabila sepi
parkir baik motor maupun mobil di pengunjung maka escalator tersebut
lantai Basement.Di Basement ada terlihat seperti nyaris berhenti.Namun
parkiran yang dikhususkan untuk apabila ramai atau ada pengunjung
pengunjung hotel dan apartemen di yang menaiki escalator tersebut maka
lantai B1 kemudian jika ingin parkir escalator tersebut akan bergerak
kendaraan untuk mall diarahkan dengan konstan
menuju ke lantai B3 sejauh ini dari alur
masuk parkir tidak ada kendala yang
berarti asalkan fokus melihat berbagai
rambu arah, dan biasanya ada tanda
peringatan apabila lantai ini sudah
penuh maka kita diarahkan untuk
menuju ke parkir yang di bawah.

Gambar 4.3.7 Kiri,escalator dari sisi


depan,Gambar 4.3.8.Kanan,Escalator
dari sisi samping
Sumber; Dokumen Pribadi
Hal tersebut merupakan hal yang terdapat banyak slot tempat untuk
sangat memperhatikan efisiensi berjualan penulis memahami hal
energi mengingat sekarang mall tersebut sebagai mall yang mungkin
sedang bersaing ketat dengan online eksklusif untuk pengunjung hotel
shopping sehingga cocok apabila di
buat semacam itu elevatornya.

Gambar 4.3.11 Kanan,Lift Pengunjung


B1,Gambar 4.3.12.Kiri,Lift Lantai 3
Sumber:Dokumen Pribadi
Gambar 4.3.9.Escalator yang terletak
di pojok bangunan
4. Aspek Kemudahan berupa
Sumber; Dokumen Pribadi
Pengamanan Kebakaran
Hal tersebut menjadi
Bila dilihat dari segi peletakan
permasalahan yang baru bagi penulis
tidak ada masalah dari segi
dimana seharusnya peletakan
peletakan,namun ada permasalahan
elevator seharusnya disekitar
yang timbul karena lokasi peletakan
atrium,hal inilah yang justru menjadi
jalur evakuasi yang terlalu masuk
daya tarik dari sebuah shopping mall
kedalam dimana,disaat suatu insiden
dimana hal tersebut akan membuat
kebakaraan terjadi hal tersebut akan
pengunjung bisa mengetauhi lokasi
membuat kesulitan untuk menemukan
dari berbagai termpat perdagangan.
lokasi dari tangga darurat
Maka dari itu penulis merasa
Kemudian berbagai fasilitas
harus mengunjungi setiap lantai dan
seperti tabung pemadam serta
setiap ujung lantai bangunan untuk
hydrant kebakaran juga telah tersedia
mengetahui setiap bagian seluk beluk
disana cukup melengkapi dari fasilitas
mall
pengamanan bangunan.

Gambar 4.3.13 Kanan,Tempat Baju


Pemadam, Gambar 4.3.14.Kiri,Hydrant
Pemadam
Sumber:Dokumen Pribadi
5. Aspek Kemudahan Bagi
Penyandang Disabilitas
Bila dari aspek penunjang
disabilitas terdapat banyak aspek
yang tidak ditemukan untuk
penyandang disabilitas.Namun
Gambar 4.3.10.Tempat Ice Skating tersedianya lift bangunan sejauh
Sumber:Dokumen Pribadi pengamatan merupakan sarana
Kemudian juga mengenai lift transportasi bangunan yang dapat
bangunan yang menjadi pengubung dimanfaatkan pengguna disabilitas
lantai 2 sampai lantai teratas menurut sebagi sarana transportasi bangunan
penulis juga kurang memiliki bagi penyandang disabilitas.Namun
kapasitas yang besar dan jumlah tentunya tidak dapat berjalan mandiri
yang kurang sepadan sebagai dimana tetap dibutuhkan seseorang
sebuah mall. yang untuk mendampingi.
Namun bila mengamati dari 6. Aspek Kemudahan Jalur
situasi dan kondisi dimana tidak Evakuasi
Untuk aspek jalur evakuasi 4.3.18.Kiri,Ceiling LED Videotron
bangunan bangunan tersebut telah Mall Tentrem
menyediakan kemudahan untuk Sumber:Dokumen Pribadi
jalur evakuasi dimana tersedia 2 Kemudian di bagian
jalur tangga darurat yang terletak di pencahayaan alami di bagian
samping toilet bangunan.Dari segi samping bangunan juga dapat
peletakan lokasi tersebut tidak dapat berpadu dengan cahaya alami
dijangkau dengan yang berasal dari jendela kaca
mudah,disekitaran lokasi tersebut bangunan yang diteruskan ke
juga banyak material reflektif yang ruangan.
membiaskan ruangan sehingga Menuju ke Intensitas cahaya
disekitanya tampak muncul ruangan bangunan ,untuk intensitas
khayal. pencahayaan bangunan sudah
cukup baik dimana sejauh
pengamataan penulis tidak
merasakan silau hingga terlalu
gelap dimana dalam penelitian
tersebut semua dapat terlihat
dengan baik

Gambar 4.3.15 Kanan,Rupa Tempat


Tangga Darurat Bangunan ,
Gambar 4.3.16.Kiri, Shaft bangunan
Sumber:Dokumen Pribadi Gambar 4.3.19.Pencahayaan
Alami Mall Tentrem
Sumber:Dokumen Pribadi
7. Aspek Visual Pandangan 8. Aspek Kondisi Udara Bangunan
Untuk aspek visual pandangan Menurut sebuah kajian teori
ada berbagai macam hal yang dapat bangunan harus memiliki sebuah
dikaji diantaranya dari aspek penghawaan baik itu penhawaan
pencahayaan dimana sejauh ini buatan maupun penghawaan
pencahayaan soft crème berpadu alami,hal ini difungsikan untuk
dengan warna putih bangunan telah menjawab permasalahan pandemi
menciptakan suatu suasana dimana persebaran virus akan
ruangan yang terkesan elegan dan lebih mudah jika bangunan hanya
tenang menggunakan sistem penghawaan
Ada hal yang menarik dimana buatan saja.
bangunan ini menampilkan sebuah Bila dari yang penulis
Ceiling LED Videotron yang dapatkan selama meneliti lokasi
memberikan kesan visual yang tersebut, penulis hanya
memukau. menemukan penghawaan buatan
Terlebih juga apabila saja di dalam mall tersebut yang
pengunjung bermain ice skating hal tersebut bisa menjadi
yang berpadu dengan videotron kekurangan dari mall tersebut.
biota laut akan memberikan Penghawaan alami sejauh ini
pengalaman yang tak terlupakan. hanya ada dan tersedia di bagian
restoran di lantai 3 tentrem
mall ,dimana hal tersebut
merupakan satu satunya
penghawaan alami tentrem mall

Gambar 4.3.17 Kanan,Ice


Skating Mall Tentrem , Gambar
SARAN
Gambar 4.3.20.Pengahwaan Alami Berdasaran Pengamatan yang telah
Mall tentrem dilakukan dilokasi Mengenai Aksesibilitas
Sumber:Dokumen Pribadi Bangunan,Penulis memiliki beberapa saran
9. Aspek Kebisingan Bangunan yang membangun diantaranya :
Aspek ini membahas 1. Hasil penelitian dapat
mengenai kebisingan yang mengoptimalkan lebih lanjut
terdapat dalam bangunan mengenai peletakan transportasi
ini.Kebisingan didalam bangunan bangunan hal tersebut terkait
dapat ditolerir didalam sebuah mall dengan kenyamanan bangunan
selama tidak terlalu bising serta 2. Hasil penelitian dapat lebih
persebaran gaung suara dari mengkaji mengenai penghawaan
bagunan tersebut tersebar bangunan yang terkait dengan
merata.Sejauh penelitian yang mengatasi
didapat kebisingan tersebut hanya pandemi yang mungkin terjadi
terdapat ddi pusat dari bangunan kembali dimasa mendatang
tersebut yaitu bagian tempat ice 3. Perlu data yang lebih optimal lagi
skating. karena penulis,masih belum
Namun gaung yang terjadi mendapatkan data yang jauh lebih
persebarannya cukup optimal dan akurat
tidak menimbulkan hal bising yang 4. Perlunya Papan Tulisan untuk
berarti.Kemudian bila dari menandai lokasi entry khusus
kebisingan yang terdapat diluar bangunan tertentu yang berkaitan
ruangan sejauh mengitari berbagai dengan Identitas bangunan
sudut ruangan penulis tidak
emnemukan suara bising dari jalan Ucapan Terimakasih
yang bocor hingga masuk ke Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dalam ruangan. Di beberapa berbagai pihak yang telah membantu penulis
ruangan yang sepi pun juga cukup dalam menyelesaikan karya tulis dalam mata
tenang. kuliah seminar tahun ajaran 2022-2023. Ucapan
terima kasih, penulis berikan secara khusus,
KESIMPULAN kepada:
1. Ir. Supriyono, MT dan Dra. B. Tyas Susanti,
Bangunan Mixed Use memiliki banyak MA. PhD selaku dosen pengampu
program ruang yang harus dipertimbangkan 2. Ratih Dian Saraswati, ST, M.Eng selaku
didalamnya.Terlebih Bangunan Mixed Use dosen pembimbing
Mall dan Hotel 3.Orang tua dan teman-teman yang telah
Disatu sisi yang satunya memiliki sifat membantu dalam proses pembuatan karya tulis
ruangan publik dimana penataan zona
ruang tersebut tentunya akan Daftar Pustaka
mempengaruhi kenyamanan dari pada mall Pynkyawati, T. (2014). Kajian Efisiensi Desain
dan hotel yang bersinggungan Sirkulasi pada Fungsi Bangunan Mall Dan
Berdasarkan Teori Wahyu Wuryanti Hotel BTC. In Jurnal Reka Karsa ©Teknik
dan D.K.Ching Bangunan ini telah Arsitektur Itenas | (Vol. 2, Issue 1).
Wuryanti, W., Suhedi Pusat Litbang Perumahan
menjawab daripada berbagai fungsi dan Permukiman Badan Litbang
kelayakan bangunan sebagai sarana Kementerian Pekerjaan Umum dan
aksesibilitas,seperti penyediaan sarana Perumahan Rakyat Jl Panyawungan, F.,
transportasi bangunan dimana bangunan Wetan, C., & Bandung, K. (2016).
ini menyediakan lift bangunan serta PENGINTERPRETASIAN HASIL
escalator hemat energy. INSPEKSI KEANDALAN BANGUNAN
Sarana prasarana kebakaran,hydrant GEDUNG Interpretation of Building
dan tangga darurat yang telah disediakan di Inspection Reliability (Vol. 11, Issue 2)
samping toilet, penghawaan ruangan yang . Pinky, Rajbir Kaur (2018) Tinjauan Yuridis
menggunakan penghawaan buatan yang terhadap Pemenuhan Hak Hak
Aksesibilitas dan Pelayanan Publik bagi
difungsikan sedemikian rupa karena Kaum Disabilitas Berdasarkan Undang
merupakan bangunan high rise dan harus Undang Nomor 8 Tahun 2016 di Kota
berdampingan dengan sebuah hotel hingga Batam
kendala kebisingan jalan yang bisa teredam Sari,Hikmah Purnama (2022)Public Space
dengan baik. Zoning Patterns In Mixed Use Building
Pola Zoning Ruang Ruangpublik Pada
Bangunan Mixed Use ARSIP Jurnal http://shopingmall.blogspot.com/2007/04/
Arsitektur Vol. 1No.2 pengertian-sistem-sirkulasi.html

Anda mungkin juga menyukai