PEMROGRAMAN DAN LOGBOOK ARSITEKTUR Versi Teratur
PEMROGRAMAN DAN LOGBOOK ARSITEKTUR Versi Teratur
MUSEUM DIRGANTARA
DI KECAMATAN PINANG KOTA TANGERANG
DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
Dirgantara memiliki arti ruang yang ada di sekeliling dan melingkupi bumi,
terdiri atas ruang udara dan antariksa. Museum Dirgantara merupakan museum yang
isinya adalah koleksi benda-benda sejarah yang sebagian besar didominasi oleh
pesawat terbang, koleksi yang berkaitan dengan penerbangan, maupun sejarah
terciptanya pesawat terbang itu sendiri.
A. Batasan
Berdasarkan TOR Tugas dan materi SPA Bentang Lebar, didapat
informasi berikut :
1. Tugas programming dalam bentuk sketsa, uraian, gambar, studi,
dalam logbook ukuran A4.
2. Buku eksplorasi ilmiah/logbook (berisi Programming, eksplorasi desain,
kajian-kajian, tidak boleh copy paste, kecuali gambar studi preseden)
dalam word.
3. Permasalahan museum harus ada solusi desainnya :
a. Desain bangunan harus menarik (instagramable)
b. Karena daya minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke
museum kurang, desain harus bisa attract masyarakat. Membuat
masyarakat tertarik mengunjungi, saat melihat bangunan
museum untuk pertama kali.
c. Museum memiliki galeri temporer
4. Adapun hal-hal yang harus dikembangkan sebagai berikut :
a. Pemahaman esensi desain
b. Tema desain Museum Dirgantara
c. Program ruang
d. Analisis aktifitas
B. Anggapan
Tapak yang dipilih untuk mendesain Museum Dirgantara sudah
memenuhi syarat berikut :
1. Tidak ada masalah dengan regulasi dan siap dibangun Museum
Dirgantara.
2. Koleksi museum sudah lengkap.
3. Biaya untuk membangun sudah tersedia.
4. Jaringan yang tersedia di lokasi perencanaan dapat dikembangkan.
5. Tapak memiliki aksesibilitas yang mudah, dimana berbagai jenis
kendaraan dapat masuk.
6. Aspek pengembangan dilaksanakan oleh saya mahasiswa UNIKA.
I.3. DESKRIPSI PROYEK
Proyek yang akan dikerjakan adalah Museum Dirgantara, yang adalah jenis
bangunan umum (diperuntukan untuk publik/ masyarakat umum). Museum memiliki
banyak pengertian seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
. Menurut KBBI kata Dirgantara berarti ruang yang ada di sekeliling dan
melingkupi bumi, terdiri atas ruang udara dan antariksa. Dapat disimpulkan bahwa
Museum Dirgantara adalah bangunan yang berfungsi menampilkan dan merawat
artefak yang berkaitan dengan ruang udara, serta museum membolehkan orang
dalam melakukan penelitian di dalamnya.
Konsep Green Building atau Bangunan Hijau menjadi salah satu konsep dalam
Museum Dirgantara yang akan saya buat. Green building diharapkan mampu
berkontribusi secara langsung dalam menahan laju pemanasan global. Tidak hanya
sampai disitu, penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan
menjadi poin utama yang terus dibahas dalam sebuah konsep green building,
sehingga masalah ketersediaan lingkungan hijau mampu terselesaikan dengan baik.
I.5 STUDI PROYEK SEJENIS (STUDI PRESEDEN)
Gambar 4. Tampak depan museum yang terlihat dari google maps
Museum ini merupakan bagian dari Yayasan Smithsonian. Pada museum ini, terdapat koleksi terbesar pesawat terbang
dan wahana antariksa. Museum ini juga pusat yang vital untuk penelitian sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi
penerbangan dan penerbangan luar angkasa, dan juga pengetahuan planet dan geologi dan geofisika.
Karena kedekatan museum dengan gedung Capitol Amerika Serikat, Smithsonian menginginkan sebuah bangunan
yang secara arsitektur mengesankan tetapi tidak akan terlalu mencolok dibandingkan dengan gedung Capitol.
Arsitek yang berbasis di St. Louis, Gyo Obata dari HOK merancang museum dengan gaya “Estetika Modern”; Obata
mengambil inspirasi dari hanggar pesawat. Obata, juga mengutip pengaruh Galeri Seni Nasional John Russell Pope dalam
massa formal, rencana, dan bahan desainnya.
Gambar 5. Infrastruktur di sekitar museum
Gambar 6 dan 7. Ad Astra ("to the stars"), pahatan pada pintu masuk bangunan dan Museum Dirgantara Nasional Amerika Serikat
C. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
Lokasi : Kompleks Landasan Udara Adisucipto, Jl. Raya Janti, Karang Janbe, Banguntapan, Kec. Banguntapan,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Arsitek : Tidak Diketahui
Dibangun : 4 April 1969
Di museum ini, kita bisa melakukan perjalanan melewati relung masa lalu dengan melihat koleksi peninggalan sejarah
perjuangan TNI AU. Dengan jumlah koleksi hampir mendekati angka 10000 kita bisa merasakan nafas perjuangan para pendiri
TNI AU melalui dokumentasi berupa foto, prasasti, patung founding fathers TNI AU, model pakaian dinas serta tidak
ketinggalan pula wahana diorama. Museum ini juga memiliki koleksi peralatan perjuangan mulai dari beragam jenis Alutsita
(Alat Utama Sistem Senjata), hingga teknologi informasi (radio pemancar dan radar). Untuk memudahkan pengunjung dalam
melihat koleksi Museum Dirgantara ini, pihak pengelola membagi tujuh ruangan yang berbeda, antara lain Ruang Utama,
Ruang Kronologi I dan II, Ruang Alutsista, Ruang Paskhas, Ruang Diorama dan Ruang Minat Dirgantara.
Koleksi Muspusdirla meliputi benda-benda yang terkait dengan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI AU.
Koleksi-koleksi yang dipamerkan terdiri atas benda-benda alutsista TNI AU, seperti pesawat terbang, radar, Senjata, seragam,
replika, foto, lukisan, dan diorama. Pembagian ruang pameran terlihat di tabel :
Tabel 1 : Ruang Pameran di Museum Dirgantara Yogyakarta
Museum yang akan saya desain berfokus pada sejarah dan benda koleksi
pesawat terbang efektif pertama yang adalah penerbangan terkendali pertama.
Menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara, bersama
dengan pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara. Prestasi ini
dicapai oleh Wright bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright), Samuel F. Cody,
dsb (1904 – 1950).
B. Kegiatan Museum
Kegiatan museum secara rinci dijelaskan oleh Drs. Moch. Amir Sutaarga
(Sutaarga, 1989). Sebagai berikut :
1. Pengumpulan atau Pengadaan
a. Mempunyai nilai budaya, ilmiah, dan nilai estetika.
b. Dapat diidentifikasi fisiknya.
c. Bisa dikatakan barang tersebut adalah dokumen.
2. Pemeliharaan
a. Aspek teknis, benda dipelihara dan dapat diawetkan.
b. Aspek administrasi, adanya keterangan tertulis.
3. Konservasi
Suatu usaha untuk mencegah benda koleksi rusak.
4. Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh kurator untuk kepentingan museum. Lalu
ada juga penelitian yang dilakukan oleh masyarakat umum.
5. Pendidikan
Seminar, diskusi, ceramah, pameran, pemutaran film, dsb.
D. Pengguna Museum
Berdasarkan buku (Pedoman Museum Indonesia, 2008) pengguna di
dalam sebuah museum terbagi menjadi 2 kategori :
1. Pengelola Museum
a. Administrasi
b. Teknis
2. Pengunjung Museum
Berdasarkan tujuannya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pengunjung yang melakukan studi.
2. Pengunjung yang melakukan penelitan deskriptif.
3. Pengunjung pelaku rekreasi.
E. Studi Pencahayaan
Ching, Francis D.K, and Binggeli, Corky (2011) mengatakan tentang
cahaya adalah sebuah energi yang memancarkan cahaya. Pada area yang
luas, cahaya yang keluar dari sumbernya akan terpancar ke berbagai arah dan
menyebar. Intensitas cahaya yang tersebar akan berbeda jika dilihat dari jarak
dimana sumbernya berasal.
Di dalam sebuah museum terdapat elemen pencahayaan, yang
merupakan salah satu elemen terpenting. Pencahayaan berperan penting
untuk menampilkan wujud tekstur, bentuk, warna serta material yang ada
disekitar. Terdapat 2 kualitas pencahayaan yaitu :
1. Hard light, merupakan cahaya yang begitu kuat atau menghasilkan
bayangan yang akan terlihat jelas serta menghasilkan kontras yang
tinggi (gelap-terangnya).
2. Soft light, merupakan cahaya yang kontrasnya lebih tipis dan bayangan
yang dihasilkan tidak begitu jelas.
Untuk merancang tata cahaya buatan di sebuah ruangan ada hal
penting yang akan menjadi peran sebagai sebuah pemberi bentuk pada
elemen-elemen interior. Hal itu adalah titik focus dan titik letak yang akan
menjadi area jatuhnya cahaya. Menurut sumbernya pencahayaan dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Pencahayaan alami, sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain
menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman.
2. Pencahayaan buatan, sumber pencahayaan yang diperoleh dari
sumber buatan (lampu).
Di museum yang akan saya desain, saya menggunakan pencahayaan
seperti di bawah ini :
1. General lightning, pencahayaan umum dan utama yang secara merata
menerangi sebuah ruangan.
2. Task lightning, pencahayaan ruangan yang terarah dan terpusat,
memiliki intensitas cahaya yang lebih banyak daripada cahaya
sekitarnya. Fungsi task lighting adalah untuk memberikan penerangan
pada area tertentu.
3. Accent lightning, pencahayaan ruangan yang terarah dan mampu
menciptakan efek visual yang menarik. Accent lightning digunakan
khusus untuk menyorot area tertentu pada suatu ruangan, seperti
lukisan, ukiran-ukiran yang dipajang, tanaman, maupun dekorasi
lainnya.
Gambar 24. Posisi Pengamat Pria saat berdiri (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 25. Posisi Pengamat Wanita saat berdiri (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 26. Jarak Posisi Pengamat (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 27. Penentuan Jarak untuk Display benda teks / benda 2D (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 32. Sirkulasi koridor dan jalan lintasan (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 33. Akomodasi pemakai bertubuh besar dan kecil yang berjalan
pada sebuah koridor atau lintasan (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 34. Ukuran Akomodasi pemakai bertubuh besar dan kecil yang berjalan
pada sebuah koridor atau lintasan (Panero, Zelnik 1979)
Gambar 35. Sirkulasi bagi penyandang disabilitas dan ukurannya (Panero, Zelnik 1979)
2. Panel
3. Box Standard
4. Pembatas
5. Alat Pembantu
KEGIATAN UTAMA
Kategori Sifat
Aktifitas Pelaku Ruang
Kegiatan Kegiatan
- Mengantre untuk
membeli tiket - Staff tiket
- Melihat koleksi - Pengunjung - Loket
pesawat - Staff - Ruang Publik
- Melihat Foto pemandu Pameran
penemu/ - Security
pengembang
- Melihat sejarah - Pengunjung
- Ruang
perjuangan dan - Staff
Pameran Publik
Pameran perkembangan Pemandu
Kronologi
Koleksi pesawat terbang - Security
- Melihat koleksi
- Pengunjung
seragam/setelan - Ruang
- Staff
yang pernah Pameran Publik
Pemandu
dipakai pada saat Seragam
- Security
penerbangan
- Melihat benda
- Pengunjung
(teknologi) yang - Ruang
- Staff
dipakai saat Pameran Publik
Pemandu
membuat Alutsista
- Security
pesawat terbang
- Melihat pameran
- Pengunjung
3 dimensi yang - Ruang
- Staff
memvisualkan Pameran Publik
Pemandu
kisah sejarah Diorama
- Security
pesawat terbang
- Pengunjung
- Melihat miniature - Ruang Minat
- Pemandu Publik
pesawat terbang Dirgantara
- Security
- Pengunjung
Kunjungan - Penelitian - Lobby
(Rombongan)
Khusus ke - Berkumpul - Ruang Publik
- Pemandu
Museum - Pembelajaran Pameran
- Security
KEGIATAN PENUNJANG
Kategori Sifat
Aktifitas Pelaku Ruang
Kegiatan Kegiatan
- Pengunjung
Tayangan - Staff
- Menonton Film - Mini Theater Publik
Film operasional
- Pemandu
Perpustakaan - Pengunjung - Perpustakaan
- Membaca buku Publik
Dirgantara - Librarian mini
- Membeli
makanan dan - Pengunjung
- Snack corner
Kuliner minuman ringan - Staff Publik
- Restoran
- Bersantai / - Koki
istirahat sejenak
- Membeli - Pengunjung - Giftshop / toko
Belanja Publik
Souvenir - Staff toko souvenir
Pertunjukan - Menonton - Pengunjung
- Stage Publik
(Show kecil) pertunjukan - Showman
Tabel 4 : Kegiatan Pengelola dalam Museum Dirgantara
KEGIATAN PENGELOLA
Kategori Sifat
Aktifitas Pelaku Ruang
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan - Berkoordinasi - Ruang Kerja
kepala dengan atasan - Kepala - Ruang Arsip
- Privat
museum, dan staff Museum - Ruang Tamu
- Publik
kepala - Menerima tamu - Kepala Divisi - Restoran
divisi - MCK - Toilet
- Berkoordinasi
- Ruang Kerja
dengan atasan
Kegiatan - Ruang Arsip - Privat
dan staff - Staff divisi
Staff Divisi - Restoran - Publik
- Menerima tamu
- Toilet
- MCK
- Ruang
- Mengoperasikan operator
Kegiatan
alat - Staff - Ruang ME - Privat
Staff
- Merawat alat operasional - Ruang AHU - Publik
Operasional
- MCK - Ruang Genset
- Restoran
KEGIATAN SERVIS
Kategori Sifat
Aktifitas Pelaku Ruang
Kegiatan Kegiatan
- Mengoperasikan - Ruang
alat Operator
Kegiatan
- Menggunakan - Staff - Ruang ME
staff - Servis
fasilitas yang operasional - Ruang AHU
operasional
berada di dalam - Ruang Genset
museum - Toilet
- Merawat alat dan
fasilitas museum
FASILITAS UTAMA
Perabot Kapasita Standar Jumla Besara
N Nama Tota Sirkulas
Aktifitas Jumla s Manusi h n Total
o Ruang Nama Luas Total l i
h Manusia a Ruang Ruang
Ruang Penerima
1.4 2.8
Meja 2
m2 m2
Menjual 0.36 1.44 1 m2 / 13.92
1 Loket Kursi 4 5 5 m2 1 9.94 m2 40%
Tiket m2 m2 orang m2
0.35 0.7
Lemari 2
m2 m2
Informatio Mencari Meja 1.4 2.8 1 m2 / 100 121.64 170.3
2 2 100 1 40%
n Centre, Informasi, Resepsionis m2 m2 orang m2 m2 m2
Lounge, Menunggu 0.36 1.44
Kursi 4
Charger , charge m2 m2
booth peralatan Sofa 2 0.96 7.68
8
elektronik dudukan m2 m2
Sofa 1 0.54 4.32
8
dudukan m2 m2
0.45 1.8
Meja 4
m2 m2
Charger 0.36 3.6
10
booth m2 m2
Ruag 0.9 m2 / 45
3 Teras 50 1 45 m2 30% 58.5 m2
peralihan orang m2
Total 242.73 m2
Ruang Pameran
6 Patung
orang yang
Ruang Melihat 0.36 2.16
berhasil 6
Pameran Pameran, m2 m2
menerbangka 1 m2 / 100 109.36 153.1
1 Utama Berfoto, 100 1 40%
n pesawat orang m2 m2 m2
(Hall of Merawat
Pigura toko-
Fame) benda 0.36 7.2
toko penting 20
m2 m2
1904-1950
Ruang Melihat Disajikan
0.18 3.6 1 m2 / 100 112.24 157.14
2 Pameran pameran, dalam bentuk 20 100 1 40%
m2 m2 orang m2 m2 m2
Kronologi membaca, panel
melihat Mannequin
1.44 8.64
seragam berada dalam 6
m2 m2
lemari display
Melihat
Ruang pameran,
1 m2 / 100
3 Pameran melihat Meja display 1 m2 20 20 m2 100 1 120 m2 40% 168 m2
orang m2
Diorama miniature
3D
Pesawat
78.72 78.72
Biplane 1
m2 m2
(1903)
Pesawat
Fixed wing 70 m2 1 70 m2
Melihat (1904)
pameran Pesawat
103.8 103.8
pesawat Triplane 1
6 m2 6 m2
Ruang terbang (1908)
1 m2 / 100 1,425.5
4 Pameran pertama Pesawat 100 1 950.38 50%
orang m2 7 m2
Alutsista yang Fabre 119 119
1
digunakan Hydravion m2 m2
1900 - (1910)
1950 Pesawat
354.9 354.9
Boeing 247 1
5 m2 5 m2
(1933)
Pesawat
53.85 53.85
Heinkel 1
m2 m2
HE178 (1937)
Pesawat
Supersonic 70 m2 1 70 m2
(1947)
Ruang Miniatur
Melihat
Pameran pesawat 1 m2 / 100 149.8
5 miniatur 1 m2 7 7 m2 100 1 107 m2 40%
Minat diatas meja orang m2 m2
pesawat
Dirgantara display
Total 2053.61 m2
242.73 m2 + 2053.61 m2 = 2296.34 m2
Pesawat yang berada di dalam museum merupakan replika (tiruan) dari aslinya. Berikut ini adalah gambarnya :
Perhitungan sirkulasi berdasarkan buku Time Saver Standart for Building Type 2nd Edition, sebagai berikut :
- 5% - 10 % : Sirkulasi minimum
FASILITAS PENUNJANG
Perhitungan Luas
Jumlah Luas Sirku
Nama Ruang Aktivitas Studi Luas Ruang
Ruang (m2) Kapasitas Unit Set Perabot lasi
(m2) (m2)
Menonton TSS
Mini theater
tayangan SRK
JUMLAH 1 97,3791
Simulator
Simulasi pesawat P-
Wahana
penerbangan ASS 1,08 5 4 51 mustang, 4,32 50%
simulator
(virtual reality) simulator
pesawat
glider
kampret,
simulator
pesawat
Mitsubishi
Army – 98
Guntei,
simulator
balon udara
Simulasi
keselamatan
ASS 12 3 1 Layar, 9 kursi 12
penerbangan
(augmented
reality
JUMLAH 1 16,32 8,16 24,48
Perpustakaan
Membaca buku ASS
mini
JUMLAH 1 349,28
Foto
Photo booth menggunakan ASS
atribut
JUMLAH 1 81
Menikmati
Restoran TSS Set 1 meja, 2
hidangan di 2,8 110 28 78,4 50%
HDI sofa
meja makan
Menikmati TSS Set bar, 10
10,88 12 1 10,88
minuman HDI kursi
JUMLAH 1 89,28 44,64 133,92
TSS Meja kasir,
Membayar 1,5 1 1 1,5
HDI kursi
Toko Melihat NAD
1,625 10 Rak 16,25 50%
souvenir merchandise HDI
Mencoba TSS Dressing
1,26 2 2 2,52
pakaian HDI room
10,13
JUMLAH 1 20,27 30,405
5
TSS
Stage Pertunjukan 0,95 5 1 Panggung 4,75 100%
HDI
JUMLAH 1 4,75 4,75 9,5
Menonton TSS
Plaza 0,95 550 - - 522,5 50%
petunjukan HDI
261,2
JUMLAH 1 522,5 5 783,75
Mengambil
ATM Center ASS 3 8 8 Mesin ATM 24 30%
uang
JUMLAH 1 24 7,2 31,2
Ruang Pelajaran TSS
0,95 300 - - 285 30%
serbaguna umum HDI
JUMLAH 1 285 85,5 370,5
Jumlah 1911.4
Sirkulasi Antar Ruang 30% 573.42
Total 2484.83
FASILITAS SERVIS
Perhitungan Luas
Nama Jumlah Luas Sirkul
Aktivitas Studi Luas Ruang
Ruang Ruang (m2) Kapasitas Unit Set Perabot asi
(m2) (m2)
Beribadah NAD 1,17 20 20 Sajadah 23,4
Mushola TSS 30%
Wudhu 0,98 10 10 Kran air 9,8
HDI
JUMLAH 1 33,2 9,96 43,16
TSS
BAB 1,68 5 Toilet 8,4
HDI
Lavatory NAD
BAK 0,6 10 5 Urinoir 3 30%
(Pria) TSS
TSS
Mencuci muka 0,98 2 Wastafel 1,96
HDI
JUMLAH 4 13,36 4,008 69,472
TSS
BAB/BAK 1,68 8 Toilet 13,44
Lavatory HDI
10 30%
(Wanita) TSS
Mencuci muka 0,98 2 Wastafel 1,96
HDI
JUMLAH 4 15,4 4,62 20,02
TSS
Lavatory BAB/BAK 2,88 1 Toilet 2,88
HDI
(Disabilitas 1 30%
TSS
Pria) Mencuci muka 0,98 1 Wastafel 0,98
HDI
JUMLAH 4 3,86 1.158 20,072
TSS
Lavatory BAB/BAK 2,88 1 Toilet 2,88
HDI
(Disabilitas 1 30%
TSS
Wanita) BAB/BAK 0,98 1 Wastafel 0,98
HDI
JUMLAH 4 3,86 1.158 20,072
Ruang
Mengontrol listrik ASS - 1 Panel listrik 5 30%
MEE
JUMLAH 5 5 1.5 32.5
Ruang Mengontrol Mesin
ASS - 1 20 30%
Pompa ruang pompa Pompa
JUMLAH 1 20 6 26
Ruang Mengontrol Mesin
ASS - 1 30 30%
Genset mesin genset Genset
JUMLAH 1 30 9 39
Ruang Mengontrol
ASS - 1 Mesin AHU 20 30%
AHU mesin AHU
JUMLAH 2 20 5 50
Ruang Mengontrol
ASS - 1 Mesin chiller 50 30%
Chiller mesin chiller
JUMLAH 1 50 15 65
Menyiapkan TSS
0,45 1 Serving table 0,45
makanan HDI
Mencuci TSS
3,96 1 Kitchen sink 3,96
peralatan dapur HDI
Mengambil TSS
1,35 1 Kulkas 1,35
bahan makanan HDI
Membuat
Pantry TSS 3 30%
makanan 2,55 1 Kompor 2,55
HDI
dengan kompor
Membuat
TSS
makanan 1,54 1 Oven 1,54
HDI
dengan oven
Duduk di meja TSS Set meja
1,68 1 1,68
makan HDI makan
JUMLAH 1 11,53 3,459 14,989
Menyiapkan TSS
0,45 1 Serving table 0,45
makanan HDI
Menyiapkan TSS
3,96 1 Kitchen sink 3,96
makanan HDI
Mengambil TSS
1,35 2 Kulkas 2,7
Dapur bahan makanan HDI
Resto Membuat 6 50%
TSS
makanan 2,55 4 Kompor 10,2
HDI
dengan kompor
Membuat
TSS
makanan 1,54 2 Oven 3,08
HDI
dengan oven
Menyimpan TSS 2,4 4 9,6
HDI Lemari
barang
14,99
JUMLAH 1 29,99 44,985
5
Menyiapkan TSS
0,45 1 Serving table 0,45
makanan HDI
Menyiapkan TSS
3,96 1 Kitchen sink 3,96
makanan HDI
Mengambil TSS
1,35 1 Kulkas 1,35
bahan makanan HDI
Dapur Membuat
TSS 4 50%
Cafetaria makanan 2,55 2 Kompor 5,1
HDI
dengan kompor
Membuat
TSS
makanan 1,54 1 Oven 1,54
HDI
dengan oven
Menyimpan TSS
2,4 1 Lemari 2,4
barang HDI
JUMLAH 1 14,8 7,4 22,2
Menyimpan TSS Lemari
Janitor 2,4 1 1 2,4 20%
peralatan HDI penyimpanan
JUMLAH 4 2,4 0,48 11,52
Menyimpan NAD Lemari
Gudang 2,4 4 8 19,2 30%
barang HDI penyimpanan
JUMLAH 2 19,2 5,76 49,92
Loading dan
Loading
unloading ASS - 25 50%
dock
barang
JUMLAH 1 25 12,5 37,5
JUMLAH 566.39
SIRKULASI ANTAR RUANG 30% 169.92
TOTAL 736.31
LUAS BANGUNAN
Fasilitas Utama 2296.34 m2
Fasilitas Pengelola 363.23 m2
Fasilitas Penunjang 2484.83 m2
Fasilitas Servis 736.31 m2
TOTAL 5880.71 m2
SIRKULASI 30% 1764.21 m2
TOTAL + SIRKULASI 30% 7664.92 m2
PEMBULATAN 7700 m2
KEBUTUHAN LUAS PARKIR
PENGELOLA
Mobil : 20
Motor : 30
PENGUNJUNG
Untuk mengetahui luas tapak yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku, kami menghitung kebutuhan luas tapak sebagai berikut :
Diketahui :
1. KDB : 60%
2. KLB :2
3. Luas Bangunan : 7700 m2
= 7700 : 2
= 3850 m2
= 3850 : 40%
= 9625 m2
E. Sistem Bangunan
2. Sistem komunikasi
Menggunakan saluran telepon dari Telkom. Sedangkan untuk alat-alat
komunikasinya menggunakan telepon, intercom, PABX. Semua alat
komunikasi ini diharapakan dapat digunakan antar ruang agar mempermudah
dalam hal berkomunikasi.
3. Sistem pencahayaan dan penghawaan
Sistem cahaya menggunakan sistem pencahayaan buatan yang berasal dari
lampu LED yang telah terbukti menghemat penggunaan listrik secara
signifikan. Namun ada juga beberapa yang menggunakan pencahayaan alami
yang berasal dari bukaan-bukaan bangunan. Penghawaan sendiri terdapat 2
yaitu penghawaan yang berasal dari AC dan penghawaan alami.
4. Sistem struktur
a. Struktur atap menggunakan folded plate, space frame, dan cable
system.
b. Pondasi yang digunakan : pondasi footplate, sumuran, dan mini pile.
6. Sistem keamanan
Untuk menjaga keamanan Museum Dirgantara, pemasangan CCTV di setiap
lantai bersifat wajib dan juga CCTV akan dipasang di spot-spot vital untuk
mencegah hal yang tidak diinginkan. Security akan berada di pintu masuk
Museum Dirgantara dan akan dilakukan pemeriksaan dengan alat scanner
garett dan sistem keamanan berupa walkthrough metal detector.
7. Sistem keselamatan
Karena bangunan memiliki 2 lantai, maka akan disediakan tangga darurat.
Serta adanya sistem keselamatan kebakaran dengan fire alarm yang ada di di
bangunan, dan diletakkan di tempat yang terlihat dan terdengar oleh
pengunjung. Selanjutnya ada sprinkle air dengan radius 6-9 meter dan juga
adanya hydrant yang diletakkan di luar dan di dalam bangunan.
BAB 3
III.1. LOKASI
Gambar 43 dan 44. Peta Kota Tangerang Selatan dan Kecamatan Pinang
Pinang adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten,
Indonesia. Kecamatan Pinang terletak di bagian selatan Kota Tangerang dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang di sebelah selatan. Di kecamatan
ini terdapat kawasan kota terencana Alam Sutera dan perguruan tinggi swasta
Universitas Bina Nusantara. Batasannya sebagai berikut :
A. Lokasi Tapak
Lokasi perancangan Museum Dirgantara terletak di Komplek Alam
Sutera Jalan Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur Pinang RT.001,
RT.001/RW.004, Panunggangan Timur, Pinang, Kota Tangerang, Banten.
D. Regulasi Bangunan
PERDA No. 15 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah :
KDB : Maksimal 40%
KLB : Maksimal 2,4
KDH : Minimal 20%
Tinggi Bangunan : Maksimal 2 Lantai
Lebar Jalan : 8 meter
GSB : 4 meter
E. Iklim / Suhu di Tapak
Berikut merupakan perkiraan cuaca di Tangerang selama 1 minggu (Minggu 3
April 2022 – Sabtu 9 April 2022).
G. Estetika Lingkungan
Lingkungan tertata dengan baik dan rapi dimana vegetasi peneduh
memiliki jarak yang kurang lebih sama (kurang lebih 10 meter). Tidak ada
sampah yang berserakan, tidak ada pedagang liar di sekitar tapak, dan tidak
ada kendaraan yang parkir sembarangan. Hal-hal ini menambah nilai tapak dan
membuat tampilan yang natural.
I. View
View terbaik berada di utara dan selatan tapak. Di utara terdapat jalan
tol, sedangkan view selatan adalah kampus Binus yang eksterior bangunannya
sangat unik dan mencolok. Dalam membuat bukaan untuk view harus diatur
karena bukaan timur dan barat akan membuat sinar matahari masuk ke dalam
bangunan dan bisa membuat suhu udara menjadi panas.
K. Potensi Tapak
Tapak memiliki potensi seperti di bawah :
1. Terdapat banyak vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh di sekitar tapak.
2. Aksesibilitas menuju tapak yang mudah.
3. Infrastruktur di sekitar tapak terbilang lengkap dimana terdapat area
belanja, tempat tinggal, perkantoran, dan tempat makan.
4. View yang ditawarkan adalah bangunan-bangunan tinggi yang berada di
sekitar tapak.
L. Kendala Tapak
Tapak yang dipilih memiliki kendala sebagai berikut :
1. Tidak ada pedestrian di sekitar tapak
2. Drainase berada di bawah tanah, sehingga harus diolah terlebih dahulu.
3. Kebisingan utama berasal dari depan tapak (selatan) dimana merupakan
jalan utama yang sering dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Sumber
kebisingan kedua berasal dari utara tapak yang merupakan jalan toll Jakarta
– Tangerang.
Analisis ini berdasarkan buku Site Analysis oleh Edward T. White, sebagai berikut :
A. Location
Dapat mencakup peta negara bagian dan peta kota yang menunjukkan
lokasi situs dalam kaitannya dengan kota secara keseluruhan. Peta kota juga
dapat menunjukkan jarak dan waktu tempuh ke fungsi terkait di bagian lain
kota. Tapak berlokasi di Indonesia, Komplek Alam Sutera Jalan Jalur Sutera
Barat Panunggangan Timur Pinang RT.001, RT.001/RW.004, Kelurahan
Panunggangan Timur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
B. Neighborhood Context
Menyajikan lingkungan terdekat, mungkin tiga sampai empat blok di luar
batas situs. Hal ini mungkin diperpanjang lebih lanjut untuk memasukkan faktor
penting atau karena skala proyek. Peta dapat menunjukkan penggunaan yang
ada dan yang diproyeksikan, bangunan, zonasi dan kondisi lainnya yang
mungkin berdampak pada proyek.
3. Luas Tapak
= Luas Dasar Bangunan : KDB
= 3850 : 40%
= 9625 m2
D. Legal
Analisis ini menyajikan hukum deskripsi properti, perjanjian dan
pembatasan, kepemilikan sekarang, yurisdiksi pemerintah (kota atau
kabupaten) dan proyeksi masa depan apa pun yang dapat memengaruhi
proyek (seperti fakta bahwa situs berada di area pembaruan perkotaan kota
masa depan atau dalam batas-batas perluasan universitas).
1. Hukum Deskripsi Properti
Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum,
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
2. Kepemilikan
Museum dikelola oleh organisasi swasta.
3. Yurisdiksi Pemerintah
Yurisdiksi adalah kewenangan bedasarkan hukum, yang mana
kewenangan ini bukan lah hal yang berdiri sendiri, melainkan bedasarkan
hukum dan dibatasi oleh nilai-nilai hukum.
a. UU RI No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
b. PP No. 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan UU RI No. 5 Tahun 1992.
c. PP No. 19 Tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar
Budaya di Museum.
d. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM. 33 / PL.303 /
MKP / 2004 Tentang Museum.
3. Jenis Tanah
Tanah di dalam tapak adalah tanah Litosol, yaitu tanah yang baru
mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda.
Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.
Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam
pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. Terlihat
di dalam tapak beberapa tumbuhan tumbuh dengan subur.
4. Pohon
Jenis pohon yang berada di sekitar tapak adalah pohon Trembesi.
Gambar 71. Pohon trembesi berada di sepanjang jalan tapak.
G. Utilities
Kategori ini berkaitan dengan jenis, kapasitas, dan lokasi semua utilitas yang
dekat dengan tapak. Jenis utilitas meliputi listrik, gas, saluran pembuangan, air
dan telepon.
I. Noise
Kebisingan di sekitar tapak.