Anda di halaman 1dari 147

P3A BENTANG LEBAR

BANGUNAN MALL
Kelompok 3 :
Agata Eva K. (19.A1.0052)
Tessalonika M. (19.A1.0055)
Natanael Kevin P. (19.A1.0058)
Audrey Clarisa F. (19.A1.0069)
Marcello Wijaya H. (19.A1.0070)
DESKRIPSI PROJEK BATAS UTARA

LOKASI : Jalan Arteri Soekarno - Hatta, 2FC2+Q22, Jl. SELATAN


Soekarno Hatta, Palebon, Kec. Pedurungan, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50166
Topografi tapak termasuk landai dengan kemiringan BATAS BARAT
tanah paling rendah berada di belakang dari jalan utama.
Kemiringan tanah tersebut berada di ketinggian ±7 mdpl Ketentuan
dengan beda tinggi bervariatif antara +1 m - + 2.5 m Kawasan :
Di dalam tapak terdapat pohon besar (pohon KDB : 40%
BATAS TIMUR
KLB : 1.2
hujan/trembesi). . GSB : 8 m
Luar area tapak : 25.932 m²
Orientasi tapak ke arah Selatan. Kondisi Tapak:
Tapak dapat dilalui oleh motor dan mobil, maupun kendaraan-kendaraan besar Utara
Batas tapak : seperti bus, truk, dsb
Utara : Jalan Karangingas Kondisi jalan di depan tapak di aspal dan dalam keadaan yang baik
Karena tapak depannya adalah jalan raya, polusi udara tergolong sedang-tinggi
Selatan : Jalan Soekarno Hatta
Tapak memiliki kontur
Barat : Perumahan warga Di sepanjang pedestrian terdapat vegetasi berupa pohon-pohon, yang membuat
Timur : Jalan Tol Tanjungmas - Srondol jalan menuju tapak dan sekitarnya mendapat peneduh dan cukup sejuk
LOKASI : Jalan Arteri Soekarno - Hatta, 2FC2+Q22,

DESKRIPSI PROJEK
Jl. Soekarno Hatta, Palebon, Kec. Pedurungan, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50166

Utara

Potensi tapak :
Aksesibilitas ke tapak sangat mudah karena jalan Soekarno-Hatta
besar (dapat dilalui berbagai jenis kendaraan). Tapak juga dekat
dengan jalan tol
Tapak dekat dengan SPBU dan terdapat 2 masjid yang letaknya
dekat dengan tapak
Lokasi tapak dekat dengan permukiman warga
BATAS TIMUR

Kebisingan :
Pada lokasi ini, tingkat kebisingan tapak cukup tinggi. Karena selatan
HALTE BRT
tapak merupakan jalan raya yang sering dilewati kendaraan. Dan
bagian jalan timur kebisingannya dari jalan tol. Aksesibilitas :
Di depan tapak merupakan jalan Soekarno-Hatta yang lebar
Kendala tapak : jalannya kurang lebih 8 meter. Jalan ini bisa dilewati kendaraan
Infrastruktur disekitar tapak masih kurang, dan kemacetan pada jam- kecil sampai kendaraan besar. Di depan tapak tersedia halte
jam tertentu menjadi permasalahan tersendiri. Pada area belakang BRT yang dapat memudahkan pengunjung atau masyarakat
atau arah utara tapak sering terjadi banjir saat curah hujan tinggi. umum mengunjungi tapak.
BANGUNAN MALL
Pengertian

Menurut KBBI, Mal berarti gedung atau kelompok gedung yang


berisi macam-macam toko yang dihubungkan oleh lorong (jalan
penghubung).

Menurut ICSC (International Council of Shopping Center), Mal


adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa
bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur
untuk berjalan-jalan yang teratur sehingga berada di antara antar
toko-toko kecil yang saling berhadapan.

Kelompok 3 Bangunan Mall


FUNGSI
BANGUNAN MAL
Mal difungsikan sebagai tempat berbelanja bagi pejalan
kaki. Terdapat 3 fungsi mal seperti di bawah ini :

Fungsi Primer Fungsi Penunjang


Tempat perniagaan Parkir kendaraan
Tempat rekreasi Pengelola
keluarga perbelanjaan
Mushola
Toilet
Fungsi Sekunder Bank dan ATM Center
Tempat promosi dan Fasilitas keamanan 24
pameran jam
Tempat hiburan Smooking area
Tempat kuliner Area transit
kendaraan
BANGUNAN MALL
Penampilan Visual Bangunan Mall
Penampilan visual penting artinya bagi pusat perbelanjaan,
guna memberi persepsi pada orang yang melihatnya untuk
mengetahui keberadaan pusat perbelanjaan tersebut

Menonjol Akrab Fleksibilitas


Kebaruan
Sifat yang menunjukan Sifat penampilan visual yang Suatu citra yang
Sifat penampilan pusat
kcsan menonjol. Jam suatu menunjukkan keakraban memungkinkan alih guna,
perbelanjaan yang
pusat perbelanjaan bangunan dengan alih citra dan alih waktu
memberikan citra yang
penampI1annya harus lingkungan sekitar. serta membawa pengunjung
mencerminkan inovasi barn,
menonjol dari lingkungan untuk senantiasa mencari
ekspresif dan spesifik
sekitarnya. dan rnendapatkannya.

Kompleksitas Efisiensi Kejelasan

Suatu citra penampilan Citra penggunaan yang Sifat dari penampilan visual
bangunan yang tidak optimal dari setiap jengkal yang dapat menunjukan
monoton ruang dan setiap biaya yang gambaran mengenai fungsi
dikeluarkan fasilitas tersebut.
HASIL STUDI TIPOLOGI
Jenis Ruang Secara Umum

Anchor Secondary Anchor

Anchor Tenant atau Ritel (mainan anak,


departement store dan elektronik, olahraga, dll)
supermarket Bioskop
Lobby Restaurant dan Cafe

Street Mall Public Service


ATM Center
Jalur penghubung sirkulasi Jalur Evakuasi
pedestrian (lift, tangga Musholla
darurat, eskalator, Restroom
jembatan, koridor) Tempat Duduk
Gudang

Landscape
Office
Plaza
Parking Area Information Center
Ruang Hijau Departement Office
Preseden 1
HASIL STUDI TIPOLOGI
KULTURBAU & MALL

Jenis Ruang

1. PINTU MASUK 1
2. PINTU MASUK 2
3. PINTU MASUK 3
4. MENUJU PARKIR BASEMENT
5. PINTU MASUK 5 (PERSONAL)
6. PINTU MASUK 6 UNTUK TRUK
7. MALL
8. TOKO
9. RESTORAN
10. RUANG SERVIS
11. TANGGA DARURAT
12. KORIDOR PENGUNJUNG
13. KORIDOR STAFF
14. VOID
HASIL STUDI
TIPOLOGI

Zonasi Ruang Kulturbau and Mall


Zona publik, merupakan wadah dari aktifitas umum yang
digunakan sebagai ruang interaksi.
Zona semi publik, yaitu setiap penghuni dalam zona ini
dapat berinteraksi antar sesama penghuni (cth : sesama
penjaga toko) tanpa orang luar.
Zona publik berwarna biru meliputi toko, restoran, koridor Zona privat, tempat dimana ruangan tersebut bersifat
pengunjung, tangga darurat umum. personal. Atau sebuah ruangan yang memiliki kebebasan
Zona privat berwarna oranye meliputi pintu masuk personal untuk secara pribadi sehingga penghuninya bebas melakukan
staff dan koridor staff. aktifitasnya tanpa ada gangguan dari orang lain.
Zona servis berwarna kuning meliputi pintu masuk, void, eskalator Zona servis yaitu sebuah ruang yang berfungsi untuk
dan ruang pameran atau bazar mall. melayani seluruh zona yang ada di dalam bangunan.
Zonasi Pengguna Kulturbau and Mall
HASIL STUDI
TIPOLOGI
Warna biru sebagai ruang untuk pengunjung atau masyarakat umum
dan warna ungu sebagai ruang untuk pengelola atau karyawan.
Pembagian ruangnya yaitu dengan menempatkan ruang untuk
pengunjung pada bagian tengah yang begitu luas dan menyediakan
pintu masuk di berbagai sisi bangunan agar mempermudah Sirkulasi Pengguna
pengunjung sedangkan ruang pengelola diletakkan di bagian pinggir
dengan memberikan pintu masuk yang langsung menuju ruang
karyawan agar mudah dalam pencapaiannya dan pintu tersebut tidak
dilalui oleh pengunjung.

Menggunakan sirkulasi dengan sistem plaza karena terdapat ruang berskala


besar sebagai pusat kegiatan disandingkan dengan pola koridor untuk
efisiensi ruang dengan hirarki yang berbeda.
Sirkulasi Bangunan Kulturbau and Mall
Alur sirkulasi menuju ke bangunan yaitu mulai dari jalan yang
menunjukkan nomor I yaitu casinostraße lalu menuju ke jalan no II
yaitu clemensstraße, dilanjutkan ke jalan nomor III yaitu
Görgensstraße, lalu masuk ke jalan IV yaitu Viktoriastraße, dan
masuk ke basement melalui jalan nomor V yaitu Luisenstraße.

HASIL STUDI
TIPOLOGI
Pada gambar diatas, untuk masuk ke gedung A Forum
Mitterlrhein bisa melalui pintu masuk 1 altlöhrtor, pintu masuk 2
trichterplatz, pintu masuk 3 casinostraße, pintu masuk 4
parkhaus, pintu masuk 5 personal, pintu masuk 6 anlieferung.
Tempat belanja barang yang
memiliki kualitas yang premium
dan bermerek, dengan harga yang
lumayan tinggi tapi sesuai dengan
ekspektasi.
Tempat rekreasi bagi para ESENSI FUNGSI
konsumen.
Menjadikan sebuah ruang terbuka KULTURBAU & MALL
yang aman dan nyaman sehingga
dapat menciptakan sebuah
alternatif ruang komersial yang
terbuka pula
TAMPILAN BANGUNAN
Tampilan bangunan didasarkan pada fungsi ruang dan pengguna sehingga desain
fasad bangunan pada ground floor dan lantai 1 menggunakan fasad kaca strip
dengan bingkai yang ekspresif memberikan kesan orientasi vertikal yang kuat. Pada
lantai 2 hingga lantai 4 didominasi oleh “Weinlaub Fasad” yang artinya fasad
bangunan tersebut terbentuk dari daun anggur sebagai secondary skin alami yang
memberikan kesan artistik dan abstrak namun struktur daun anggur yang digunakan
sebenarnya hanya memiliki satu elemen yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
dan berkualitas tinggi sekitar 2.900 elemen aluminium yang dibentuk tiga dimensi
lalu dicat dengan warna hijau sehingga membentuk fasad bangunan yang khas.

Kulturbau and Mall memiliki 2 massa bangunan yang memiliki fasad berbeda dengan
konstruksi struktural kaca dari kaca sablon putih sebagai secondary skin yang mana
kaca tersebut memungkinkan pandangan kabur saat melihat dari luar ke dalam.
Fasad bangunan tersebut menampilkan struktur berlapis yang horizontal yang
kemudian memberikan kesan skala yang menyenangkan namun efisien.

KARAKTERISTIK FISIK MALL


1. Pintu masuk : Tunggal
2. Atrium : Di sepanjang koridor
3. Koridor : Tunggal
4. Lebar koridor : 3 - 5 meter
5. Lantai : 1 - 3 lantai
6. Parkir : Di sekitar bangunan mall
Preseden 2

Shaoxing
CTC Mall
by ATAH
Sumber : archdaily.com

Ruang yang dibutuhkan :


Lobby Tempat duduk
Ruang informasi Gudang toko
Department store / Supermarket Jalur penghubung (Lift, eskalator,
tangga darurat, koridor)
Ritel (Alat elektronik, alat olahraga,
Lavatory
mainan anak dll.) Ruang staff
Bioskop Ruang CCTV
Restoran dan Cafe Ruang pameran
ATM center Plaza
Mushola Taman
Restroom Parkir
Jalur penghubung (Lift, eskalator, tangga
darurat, koridor)
Lavatory Ruang staff

Shaoxing
Mushola Ruang CCTV
Restroom
Ruang Elektrikal Zona Privat
CTC Mall
Ruang Pompa
Ruang AHU
Ruang Genset Bangunan 3 lantai dengan denah typical yang

by ATAH Parkir

Zona Servis
didalamnya terdapat ruang - ruang yang
sudah terbagi menjadi 4 zona.

Departement store / Supermarket


Lobby
Ritel
Bioskop
Restoran dan Cafe
Plaza
Taman
ATM Center
Tempat duduk
Ruang pameran
Ruang informasi

Zona Publik

Gudang toko

Zona Semi Publik


Sumber : archdaily.com
Shaoxing China Textile Center Mall
by ATAH

Sirkulasi
Sistem Sumber :
https://media.neliti.
com/media/publica
Tata letak ruang interior sesuai dengan bentuk mal tions/221003-
berbentuk zaitun dan bagian tengah pusat kajian-efisiensi-
perbelanjaan membentuk atrium besar desain-sirkulasi-
Bangunan ini menghubungkan pusat perbelanjaan dan pada-f.pdf
sisi utara jembatan layang, yang disebut sebagai
"mata perayaan" karena postur morfologisnya yang
meledak. Tampilan publik terbaik dari alun-alun pusat
luar ruangan disediakan dalam hubungan profil.

Alur sirkulasi seseorang di dalam Alur sirkulasi kendaraan yang ada


ruangan dimulai dari pintu masuk dimulai dari jalan besar kemudian
utama kemudian dapat langsung langsung diarahkan menuju
menelusuri toko yang ada dengan basement. Kemudian dapat masuk
disertai jembatan penghubung ke dalam bangunan dengan
menggunakan jalur penghubung
seperti lift atau eskalator yang ada
Esensi Fungsi

Bangunan mall Shaoxing CTC Mall ini terletak


tepat ditengah 8 bangunan yang
mengelilinginya dimana bangunan ini
memiliki esensi fungsi sebagai tempat
hiburan yang mengintegrasikan antara jalan
komersial, pusat perbelanjaan, apartemen
servis, dan gedung perkantoran.

Shaoxing CTC Mall


Preseden 3

rk WestQuay
Waterma
Mall berada di United Kingdom, dibuat untuk
Hammerson, Watermark terletak berdekatan
dengan Pusat Perbelanjaan WestQuay.

Watermark WestQuay, kompleks rekreasi baru


yang dirancang oleh Acme, mencoba
perbaikan lokal, membuat ulang medan untuk
membentuk rute baru melalui kota, dan
menggunakan program dan rencana untuk
mengaktifkan ranah publik.
SOUTHAMPTON, UNITED KINGDOM
Watermark
WestQuay
by ACME
Sumber : archdaily.com

Ruang yang dibutuhkan :


Lobby Jalur penghubung (Lift, eskalator,
Ruang informasi tangga darurat, koridor)
Department store / Supermarket Lavatory
Ruang staff
Ritel (Alat elektronik, alat olahraga,
Ruang CCTV
mainan anak dll.) Ruang MEP
Bioskop Ruang pameran
Restoran dan Cafe Plaza dengan kolam air
ATM center Alun - alun dan amphiteater
Restroom Arena bowling
Parkir basement
Jalur penghubung (Lift, eskalator, tangga Departement store / Supermarket
darurat, koridor) Lobby
Lavatory Ritel Bangunan 6
lantai
Watermark
Restroom Bioskop
Ruang MEP Restoran dan Cafe terdapat
Parkir basement Plaza dengan kolam air ruang - ruang

WestQuay
Alun - alun dan amphiteater yang sudah
Zona Servis ATM Center
terbagi
Arena bowling
menjadi
by ACME
Ruang pameran
Ruang informasi beberapa
Ruang staff zona.
Ruang CCTV Zona Publik
Zona Privat
Watermark WestQuay
by ACME

Sirkulasi
Sistem
Alur sirkulasi seseorang di dalam
ruangan dimulai dari parkir
basement kemudian naik Alur sirkulasi kendaraan yang ada
menggunakan lift atau tangga lalu dimulai dari jalan besar kemudian
masuk ke pintu utama kemudian langsung diarahkan menuju
dapat langsung menelusuri toko basement. Kemudian dapat masuk
yang ada dengan disertai jembatan ke dalam bangunan dengan
penghubung menggunakan jalur penghubung
seperti lift atau eskalator yang ada

Esensi Fungsi
Bangunan mall Watermark WestQuay ini terletak diantara kota dan
laut maka fungsi dari bangunan mall ini selain untuk pusat
perdagangan dan rekreasi yaitu untuk menghubungkan pusat kota ke
laut yang menjadi sejarah maritim kuno Southampton dengan
mempertahankan pandangan proyek Utara dan Selatan yang berbeda
Kajian Bentuk
Di bawah ini adalah kajian bentuk dari mall
Watermark WestQuay

Tampak depan dari bangunan Mall

Bentuk dari mall ini dibuat menggambarkan Fase 1 dan 2 Watermark WestQuay telah dirancang
pembangunan ke arah laut. Bentuknya seperti sebuah sebagai langkah pertama dalam rencana untuk
kotak kantilever menjulang yang terbungkus kulit tabung menghubungkan kembali kota ke laut, merangkul sejarah
perak melengkung yang menonjol di atas alun-alun baru, maritim kuno Southampton. Visi keseluruhan dari
menandakan perkembangan dari kota sebagai pusat masterplan akan memastikan bahwa pembangunan baru
aktivitas. menjembatani perubahan tingkat yang saat ini
memisahkan lokasi dari pusat kota, sambil
Untuk masterplan WestQuay secara khusus membahas mempertahankan pandangan yang dilindungi dengan
peran bersejarah Southampton sebagai jalan raya utama membagi skema menjadi proyek utara dan selatan yang
untuk kapal pesiar dan perdagangan. berbeda.
Terletak di tingkat yang lebih rendah, dan
dipisahkan dari dinding oleh alun-alun publik
yang baru, bangunan ini menjulang dari alas
dengan tampilan berlapis. Dua promenade
miring – atas dan bawah – membuat transisi
yang mulus antar tingkat.

Dengan ruang lingkup terbatas untuk


transparansi di fasad, Acme
mempertimbangkan untuk menambahkan
bunga dengan ketinggian yang dilipat,
tetapi ini terbukti terlalu mahal. Sebaliknya
ia telah membungkus dinding luar ortogonal
dalam selubung pipa baja melengkung.

Sumber : https://architecturetoday.co.uk/watermark-westquay/
Asmacati Shopping Center / Tabanlioglu
Architects
Preseden 4

SHOPPING CENTERS

Lokasi : IZMIR, TURKEY


Arsitek : Tabanlioglu Architects
Luasan Bangunan : 22760 m²
Tahun dibangun : 2009
tampak GF

tampak Lt.1
SITUASI
Bangunan
Jalur penghubung (Lift, eskalator, tangga Departement store / Supermarket
darurat, koridor) Lobby
Lavatory Ritel

Zonasi Restroom
Ruang MEP
Parkir basement
Bioskop
Restoran dan Cafe
Selasar

Ruangan
Loading dock

Zona Servis
Zona Publik

Ruang staff

Zona Privat
Asmacati Shopping Center
By Tabanlioglu Architects

Sirkulasi
Sistem
Alur sirkulasi seseorang di dalam
ruangan dimulai dari parkir
Kemudian dapat masuk ke dalam Alur sirkulasi kendaraan yang ada
bangunan melalui alur gasebo sulur dimulai dari jalan besar kemudian
tumbuhan hingga menuju tempat langsung diarahkan menuju parkir
perbelanjaan dan naik eskalator mobil besar. Atu menuju jalur
menuju ruang berikutnya basement jika ingin menuju ke tempat
parkir yang tertutup kemudian
mengikuti alur hingga ke pintu keluar

Esensi Fungsi
Asmaçati adalah tempat yang populer bagi orang-orang yang tinggal di
Izmir untuk shopping dan pergi ke rumah musim panas mereka selama
akhir pekan dan hari libur, terutama selama musim panas. Asmaçatı akan
memudahkan warga Izmir untuk berbelanja langsung sebelum liburan
pendek dan sebagai titik pertemuan bagi orang-orang yang bepergian
bersama.
https://www.world-architects.com/en/tabanlioglu-architects-istanbul/project/asmacati-shopping-and-meeting-point

Kajian Bentuk
Dengan proyeksi arsitektur ekstravert yang menyatu dengan jalan, konsep Aegean
tentang menghabiskan waktu menyenangkan di luar ruangan namun terlindung di
bawah naungan punjung, telah menjadi titik awal untuk proyek pusat perbelanjaan
dan kehidupan Asmaçat.
Dengan mengacu pada model gazebo tradisional, umumnya bagian atas atau
samping dikelilingi oleh tanaman ivy (biasanya daun anggur di zmir - dalam bahasa
Turki "Asma" berarti selentingan dan suspensi).
Ruang semi-tertutup yang dibuat dengan menggunakan jaring logam yang
terinspirasi oleh dedaunan dan tanaman merambat di atap bagian tengah. Dengan
cara yang sama, penekanan pada penciptaan rasa punjung didukung oleh elemen-
elemen di luar bangunan.

Kajian Fasad
Penekanan pada menciptakan rasa arbor didukung oleh elemen di luar gedung.
Teras udara terbuka menawarkan perasaan santai di bawah bayang-bayang dan
kilau bower yang terdiri dari bahan kontemporer, meniru daun lanskap lokal.
Asmacati Shopping Center bergabung dengan kota sebagai dengan konsep
kontemporer yang terletak di antara laut, gunung dan trio jalan; membentuk
"perhentian istirahat" yang hidup, tautan, antara yang permanen dan sementara.
Suasana meriah menumbuhkan pertemuan orang- orang.

Asmacati Shopping dan Titik Pertemuan Tabanlioglu Architects (world-architects.com)


KESIMPULAN
STUDI TIPOLOGI
Bangunan mall berfungsi untuk tempat perdagangan dan rekreasi yang
ditunjang oleh fungsi penunjang yang mana fungsi penunjang tersebut meliputi
ruang - ruang seperti ruang parkir, pengelola, lavatory, fasilitas keamanan dan
area transit kendaraan (Drop off).

Ruang - ruang yang dibutuhkan pada bangunan mall dikelompokan menjadi


beberapa zona :
Publik : Lobby, Supermarket, Ritel, Restaurant, Bioskop, Plaza, Ruang
informasi
Privat : Ruang staff dan Ruang CCTV
Servis : ATM center, Restroom, Gudang, jalur penghubung seperti lift,
eskalator dan koridor, Ruang ME, parkir
Sirkulasi pada bangunan mall sangat simple dengan meletakkan main entrance
dekat dengan drop off lalu pengunjung dapat langsung melihat berbagai ruang
perdagangan serta adanya penambahan atrium yang biasanya digunakan saat
bazar atau pameran
Pada kajian tipologi dari berbagai preseden, bangunan mall juga harus
memiliki beberapa syarat penampilan bangunan yang mana bangunan harus
menampilkan fungsi dari bentuk bangunannya dengan cara menampilkan
bentuk bangunan yang menonjol dengan kesan akrab agar dapat mudah
diketahui bahwa bangunan tersebut adalah mall
PERSYARATAN
BANGUNAN MALL
Prioritas Aspek Persyaratan

Pada dasarnya, sebuah bangunan gedung wajib memperhatikan faktor persyaratan keselamatan dan keamanan. Agar
dapat diterbitkannya SLF ( Sertifikat Laik Fungsi ). Sertifikat Laik Fungsi atau yang biasa disebut SLF adalah sertifikat
yang diterbitkan oleh pemerintah daerah (kecuali untuk bangunan gedung fungsi khusus misalnya Gedung Pertahanan
Negara diterbitkan oleh pemerintah pusat) untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu bangunan gedung, baik secara
administratif maupun teknis sebelum pemanfaatannya.
Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan
bahwa setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan fungsi bangunan
gedung..Selain itu, adapun pengaturan bangunan gedung yang diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002
ini bertujuan untuk:

Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras
dengan lingkungannya.
Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
PERSYARATAN
KENYAMANAN

Dalam Undang-Undang RI No 28 Tahun 2002, telah diatur bahwa persyaratan kenyamanan menjadi salah satu
persyaratan teknis dalam penilaian kelaikan fungsi bangunan gedung.

PENCAHAYAAN
Untuk membuat pengunjung nyaman berbelanja di dalam mall salah satunya adalah pengaturan pencahayaan yang
seimbang antara pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pengaturan cahaya alami berada di tengah pusat
perbelanjaan membentuk atrium besar. Pengaturan tersebut membuat atrium tsb terlihat tebih teranhg dengan kaca
yang dpt memasukan pencahayaan alami .Pencahayaan buatan berada di dalam setiap toko dan jalur utama di
depannya. Cahaya yang berwarna lembut membuat pengunjung nyaman, terutama membuat mata tidak cepat lelah.
PANDANGAN
Kenyamanan pandangan merupakan kondisi di mana hak pribadi orang dalam melaksanakan segala
aktivitas/kegiatannya di dalam bangunan gedung tidak terganggu dari bangunan gedung lain di sekitarnya.Karena
bagian tengah mall menggunakan model atrium besar seperti terlihat di gambar, kebebasan pandangan pengunjung
pun bisa mencakup semuanya.
KONDISI UDARA DI DALAM RUANGAN
Kenyamanan kondisi udara di dalam ruangan merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari temperatur dan
kelembaban di dalam ruangan untuk terselenggaranya fungsi bangunan gedung. Bangunan mall menggunakan sistem
penghawaan buatan yaitu AC. Berikut beberapa cara meningkatkan kualitas udara dalam mall : Menghilangkan polutan
udara Menggunakan exhaust fan di toilet Memeriksa saluran udara secara rutin Memeriksa secara rutin jika ada jamur
dan sebagainya
KENYAMANAN RUANG GERAK
Aspek kenyamanan ruang umumnya dipengaruhi oleh kenyamanan ruang gerak dan kenyamanan hubungan antar ruang.
Kenyamanan ruang gerak dapat diperoleh dari dimensi ruang dan tata letak ruang yang memberikan kenyamanan
bergerak selama berada di dalam ruangan. Jika sirkulasi ruang gerak di dalam mall terlalu kecil maka bangunan tersebut
gagal memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung. Di dalam Mall Kulturbau sendiri, sudah dapat dikategorikan
nyaman karena sirkulasi yang ada memberikan kenyamanan bergerak bagi pengunjung.
PERSYARATAN
KEAMANAN

Jaminan keamanan gedung sama artinya dengan jaminan ketenangan saat bekerja dan meninggalkan aset di
dalamnya. Berikut sistem keamanan yang diterapkan oleh perusahaan di luar negeri, yang juga menjadi standar
internasional di gedung :
Buat perencanaan program keamanan gedung
Setiap gedung harus memiliki perencanaan program keamanan. Yang menjadi hal utama dalam perencanaan
program keamanan adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas penting dalam menjaga keberlangsungan aktivitas
keamanan di dalam gedung.
Bila masalah keamanan yang menjadi prioritas utamanya adalah sumber daya manusia maka yang harus mendapat
perhatian adalah jumlah dan kualitas tenaga keamanannya. Kemudian untuk di beberapa titik didukung oleh alat
teknologi sebagai bantuan. Walaupun memang hal ini sangat tergantung dari dana yang tersedia.
PERSYARATAN
KESELAMATAN

Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara sosial, fisik, spiritual,
finansial, emosional, politis, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan serta terhindar dari ancaman terhadap
faktor - faktor tersebut.Keselamatan yang dirasakan ini digunakan untuk menerangkan keadaan aman yang timbul
dalam persepsi orang.
Keselamatan ini umumnya didefinisikan sebagai evaluasi dari dampak adanya risiko kematian, cedera atau
kerusakan pada benda dan manusia. Biasanya risiko ini timbul karena adanya situasi yang tidak aman atau tindakan
yang tidak aman.
Seperti mall pada umumnya,Kulturbau Mall ini terdapat 4 lantai. Di setiap lantai terdapat railing kaca sedikit
lebih tinggi sehingga lebih aman untuk anak jika berada disana. Lalu untuk sirkulasi pada mall ini terhitung cukup
besar, sehingga untuk kemungkinan untuk berdesak - desakan sangatlah kecil. Seperti biasanya adanya APAR dan
fire detector.
PERSYARATAN
KESEHATAN
1. Sistem penghawaan
Persyaratan sistem penghawaan merupakan kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada bangunan
gedung. Untuk memenuhi persyaratan sistem penghawaan, bangunan gedung haruslah dilengkapi dengan ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik atau buatan sesuai dengan fungsinya. Dengan tercukupinya sistem penghawaan di bangunan gedung, maka sistem
penghawaan akan memberikan kelembaban udara yang cukup sehingga kesehatan lingkungan kerja tetap terjaga.
Selain itu, ada beberapa cara yang sudah diupayakan untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan gedung. Adapun caranya
adalah sebagai berikut:
Penataan ruang yang tepat
Membatasi asap rokok/aktivitas merokok di dalam ruangan
Menyediakan lahan terbuka, ruang terbuka hijau, dan memperbanyak penanaman tumbuhan hijau di lingkungan bangunan gedung
Memastikan tidak ada jamur pada elemen bangunan gedung dan perabot akibat kelembaban yang tinggi
Sistem penghawaan bangunan gedung
Untuk memenuhi persyaratan sistem penghawaan harus dilengkapi dengan ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik atau buatan
sesuai dengan fungsinya.
2. Sistem pencahayaan
Dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002, sistem pencahayaan harus disediakan pada bangunan gedung, baik melalui
sistem pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan, maupun juga pencahayaan darurat. Selain itu, bangunan gedung yang
dilengkapi dengan sistem pencahayaan alami yang cukup dapat menghemat energi listrik yang diperlukan karena dapat lebih ramah
lingkungan.
3. Sistem sanitasi
Sistem sanitasi merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam bangunan gedung yang dapat menjamin keadaan
lingkungan bangunan gedung selalu bersih dan sehat. Untuk menunjang lingkungan bersih dan sehat, bangunan gedung harus
dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang baik dan benar.
Artinya, kebutuhan sistem sanitasi yang harus disediakan di dalam dan di luar bangunan harus memenuhi kebutuhan air bersih,
pembuangan air kotor/air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
Pekerja membersihkan lantai pabrik dengan air bertekanan. Konsep pemeliharaan atau pembersihan ini harus rutin dilakukan untuk
memastikan area kerja tetap bersih dan sehat
4. Penggunaan bahan material gedung
Penggunaan bahan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 haruslah aman bagi
kesehatan setiap orang, termasuk juga penghuninya. Penggunaan bahan dalam pembangunan bangunan gedung juga tidak boleh
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
PERSYARATAN
KEMUDAHAN

Persyaratan kemudahan bangunan gedung sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 31 Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun
2002, meliputi kemudahan bangunan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung. Persyaratan ini juga mengatur tentang
kelengkapan sarana dan prasarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.
Bangunan gedung yang dimaksud pada artikel ini adalah semua bangunan baik yang dimiliki oleh pemerintah, swasta, maupun
perorangan yang berfungsi selain sebagai rumah tinggal pribadi yang didirikan, dikunjungi, dan mungkin digunakan oleh banyak
orang.
Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung meliputi ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah,
aman, dan nyaman, termasuk untuk kelompok disabilitas atau berkebutuhan khusus. Aksesibilitas di sini memiliki arti sebagai
fasilitas yang disediakan untuk semua orang dengan tujuan mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan.
Artinya, pemenuhan aksesibilitas adalah hak dasar semua orang. Aksesibilitas disediakan dengan tujuan menciptakan layanan
yang adil untuk semua lapisan masyarakat, baik bagi mereka yang sehat, memiliki kebutuhan khusus, maupun lanjut usia.
Kelompok :
Analisis Masalah 1. Agata Eva 19.A1.0052
2. Tessalonika M 19.A1.0055
3. Natanael Kevin 19.A1.0058
Kasus Studi 4. Audrey Clarisa 19.A1.0069
5. Marcello Wijaya 19.A1.0070
1.FUNGSI : Bangunan Publik Pusat Perbelanjaan
2.LOKASI / Geografis : Jl. Soekarno Hatta No.98, Siwalan, Kec. Gayamsari, Kota
Semarang. 3.KONDISI : Topografi
▪PENGGUNA :
Pengguna yang ada di mall adalah pengguna secara umum dari usia anak - anak hingga lansia, jenis kelamin
laki - laki hingga perempuan dan pengguna tersebut berasal dari berbagai macam daerah sehingga memiliki
sosial budaya yang variatif serta memiliki aspek ekonomi dan gaya hidup yang berbeda pula sehingga adanya
aktivitas pengguna seperti bekerja, rekreasi dan belanja barang kebutuhan.
Pengelompokan manusia :
◦ Lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita yang masih
beraktivitas maupun tidak.
◦ Dewasa adalah seseorang yang secara organisme telah matang dan dapat menentukan pilihannya sendiri
◦ Anak – anak adalah manusia laki - laki maupun perempuan yang berusia kurang dari 17 tahun baik yang
bayi, balita hingga anak kecil.
◦ Komunitas adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi baik bersifat fungsional maupun yang memiliki
teritorial.
Analisis Masalah
Kasus Studi
1.FUNGSI : Bangunan Publik Pusat Perbelanjaan
2.LOKASI / Geografis : Jl. Soekarno Hatta No.98, Siwalan, Kec.
Gayamsari, Kota Semarang.
3.KONDISI : Topografi tapak relatif landai, dan terdapat pohon
besar di kanan tapak bersebelahan dengan jalan tol.
▪ TAPAK :
▪Topografi tapak termasuk landai dengan kemiringan tanah
paling rendah berada di belakang dari jalan utama.
Kemiringan tanah tersebut berada di ketinggian ±7 mdpl.
▪ Di dalam tapak terdapat pohon besar (pohon
hujan/trembesi) dan batu besar yang mempunyai nilai
sejarah. Di dalam tapak terdapat bangunan lama yang
mempunyai masih baik dan mempunyai nilai sejarah serta
kualitas arsitektur yang baik.
▪ Luar area tapak : 25.932 m²
▪ Orientasi tapak ke arah Selatan.
Analisis Masalah
Kasus Studi
1.FUNGSI : Bangunan Publik Pusat Perbelanjaan
2.LOKASI : Jl. Soekarno Hatta No.98, Siwalan, Kec. Gayamsari, Kota Semarang.
3.KONDISI : daerah sekitar tapak cukup padat dengan jalan toll bersebelahan sebelah dengan
tapak. Jalan di depan tapak relatif ramai karena termasuk jalan arteri sekunder, yang sering padat
dengan kendaraan.

▪LINGKUNGAN FISIK WILAYAH, KAWASAN, DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR TAPAK


▪Di bagian kanan tapak terdapat jalan tol dengan lebar 16 m. Kawasan belakang tapak merupakan
daerah banjir apabila terhadap hujan yang lebat dan lama (3 jam)
▪Lingkungan tapak berada dalam daerah padat penduduk
▪Jalan adalah jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 18 m, dengan marka taman 1 m.
▪Jenis kendaraan yang lewat adalah campuran dari angkutan umum sampai dengan motor. Transportasi
sangat padat dan berjalan cepat pada jam pulang kerja dan pada malam hari jalur alternatif
pengendara truk.
▪ Lingkungan udara yang kotor, polutif dan banyaknya gas kendaraan bermotor. Suhu udara cukup tinggi,
sehingga lingkungan udara menjadi cepat gerah.
Analisis Masalah
Kasus Studi
1.FUNGSI : Bangunan Publik Pusat Perbelanjaan
2.LOKASI : Jl. Soekarno Hatta No.98, Siwalan, Kec. Gayamsari, Kota Semarang.
3.KONDISI : Lingkungan masyarakat sekitar cenderung sosialis dan mata pencarian masyarakat
mayoritas pedagang dan pekerja kantoran

▪ LINGKUNGAN MASYARAKAT : Lingkungan masyarakat merupakan masyarakat


berpenghasilan rendah dengan mata pencaharian pedagang, tetapi ada beberapa pekerjaan
kantoran. Namun tingkat sosial masyarakat cenderung ke sosialis, namun kawasan itu
merupakan kawasan yang cukup tinggi kasus kejahatan yaitu pencurian kendaraan bermotor.
▪ ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI : perkembangan teknologi sudah berkembang pada
daerah ini, khususnya untuk teknologi bangunan gedung hingga pekerjaan menggunakan alat
berat pada pelaksanaannya.
ANALISIS MASALAH
TAPAK KENYAMANAN
TAPAK KENYAMANAN : ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KENYAMANAN : ASPEK TANAH
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK LINGKUNGAN ALAMI
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK LINGKUNGAN ALAMI
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK BENTUK DAN LUAS
TAPAK
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK BENTUK DAN LUAS
TAPAK
TAPAK KENYAMANAN:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KENYAMANAN:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGANNYA
TAPAK KENYAMANAN: ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGANNYA
ANALISIS MASALAH
TAPAK KESELAMATAN
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK TANAH
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK TANAH
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK
LINGKUNGAN BUATAN
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK BENTUK DAN LUAS
TAPAK
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK BENTUK DAN LUAS
TAPAK
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK ORIENTASI TAPAK
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK ORIENTASI TAPAK
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK POSISI TAPAK DENGAN
LINGKUNGAN SEKITARNYA
TAPAK KESELAMATAN:ASPEK:POSISI TAPAK
DENGAN LINGKUNGAN DI SEKITARNYA
ANALISIS MASALAH
TAPAK KESEHATAN
TAPAK KESEHATAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KESEHATAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KESEHATAN:ASPEK TANAH
TAPAK KESEHATAN: ASPEK TANAH
TAPAK KESEHATAN:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KESEHATAN:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KESEHATAN:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KESEHATAN:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KESEHATAN:ASPEK BENTUK DAN LUAS
TANAH
TAPAK KESEHATAN:ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK KESEHATAN:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KESEHATAN:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KESEHATAN:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITARNYA
TAPAK KESEHATAN:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITARNYA
ANALISIS MASALAH
TAPAK KEMUDAHAN
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK TANAH
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KEMUDAHAN: ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK ORIENTASI TAPAK
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK ORIENTASI TAPAK
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR TAPAK
TAPAK KEMUDAHAN:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR TAPAK
ANALISIS MASALAH
TAPAK-DIMENSI RUANG
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK TANAH
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK DIMENSI RUANG :ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK DIMENSI RUANG:ASPEK POSISI TAPAK TERHADAP
LINGKUNGAN DISEKITARNYA
ANALISIS MASALAH
TAPAK-KUALITAS RUANG
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KUALITAS RUANG :ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KUALITAS RUANG : ASPEK TANAH
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK BENTUK DAN
LUAS TAPAK
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK KUALITAS RUANG:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN DISEKITARNYA
TAPAK KUALITAS ASPEK ITAS RUANG:ASPEK POSISI
TAPAK TERHADAP LINGKUNGAN SEKITARNYA
ANALISIS MASALAH
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK TOPOGRAFI
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK TANAH
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK LINGKUNGAN
ALAMI
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK LINGKUNGAN
BUATAN
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK BENTUK
DAN LUAS TAPAK
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK ORIENTASI
TAPAK
TAPAK BENTUK ARSITEKTUR:ASPEK POSISI TAPAK
TERHADAP LINGKUNGAN DISEKITARNYA
PENDEKATAN PERANCANGAN
Teori dan metode yang digunakan

Masalah
Tapak yang terkesan panas dan terletak dekat dengan
sumber polusi dapat diatasi dengan memberikan vegetasi
dan permainan air untuk menciptakan udara yang segar.

Teori
"Bangunan tidak boleh merusak alam, melainkan bangunan
tersebut harus sangat meminimalkan kerusakan yang akan
terjadi pada lingkungan". Frank Lloyd Wright

your company
PENDEKATAN PERANCANGAN
Teori dan metode yang digunakan

Masalah
Tapak yang terkesan panas dan terletak dekat dengan sumber polusi
dapat diatasi dengan memberikan vegetasi dan permainan air untuk
menciptakan udara yang segar.

Teori
“Solusi dari setiap masalah terkandung dalam dirinya sendiri. Rencana,
bentuk dan karakternya ditentukan oleh sifat tapak, sifat bahan yang
digunakan, sifat sistem yang menggunakannya, sifat kehidupan yang
bersangkutan dan tujuan bangunan itu sendiri”. Frank Lloyd Wright

Metode
Metode yang ditawarkan Frank Lloyd adalah menerapkan arsitektur
organik dimana :
- Penggunaan material disesuaikan dengan sifat bahannya
- Elemen-elemen bangunan menjadi satu kesatuan utuh
- Perancangan bangunan mengekspresikan waktu, tempat, dan tujuan.
Kulturbau and Mall
Penerapannya terlihat di dalam fasad dimana volume memiliki facade
PENERAPAN
ganda dengan konstruksi struktural-kaca dari kaca putih bersalut sutra,
yang mencakup bangunan seperti kulit kedua. Motif cetak memberikan
pandangan yang difilter dari dalam ke luar dan memungkinkan
pandangan samar ketika melihat dari luar masuk. Di pintu masuk yang
berbeda, facade luar memiliki potongan yang luas dan karena itu
menawarkan pandangan langsung dari lobi dan area pintu masuk. Alun-
alun yang berada diantara kedua bangunan diberi vegetasi yang
berfungsi sebagai peneduh karena dibawahnya terdapat bench bagi
pengunjung mall yang ingin beristirahat sejenak.

Falling Water
Bangunan karya Frank Lloyd yang menunjukkan harmoni antara
bangunan dengan alam. Bentuk rumah ini tidak seperti rumah pada
umumnya yang cenderung terikat oleh ruang dan menghasilkan bentuk
yang biasa-biasa saja. Falling Water membuktikan bahwa keterikatan
fungsi bangunan tidak menjadikan bentuk bangunan menjadi kaku,
namun dapat menghasilkan bentuk yang luwes dan ekspresif.
PENDEKATAN PERANCANGAN
Teori dan metode yang digunakan

Masalah Caranya sebagai berikut :


Penyediaan jalur difabel di wilayah utama 1. Mempertimbangkan aturan kesamaan kesempatan
dalam memfasilitasi aksesibiltas semua masyarakat
Teori 2. Jalan dapat diakses semua penggua dengan mandiri
Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi difabel dalam tanpa ada batasan fisik
mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan 3. Jarak tempat parkir kendaraan bagi peyandang
dan penghidupan, sebagai suatu kemudahan bergerak melalui dan disabilitas tidak melebihi kurang lebih 60 meter
menggunakan bangunan gedung dan lingkungan dengan dengan bangunan gedung
memperhatikan kelancaran dan kelayakan, yang berkaitan dengan 4. Rute langsung bagi pedestrian tanpa kendaraan
masalah sirkulasi, visual, dan komponen setting. (Lubis, 2008) bermotor
5. Memperhatikan standar minimum ruang
Metode
Prinsip-prinsip utama yang digunakan dalam perencanaan aksesibilitas
di lingkungan masyarakat :
1. Dapat digunakan semua jenis pengguna
2. Fleksibel dalam penggunaannya
3. Sederhana dan mudah digunakan
4. Informasi yang memadai
5. Mengurangi usaha fisik
6. Ukuran ruang untuk penggunaan yang tepat
PENDEKATAN PERANCANGAN
Teori dan metode yang digunakan

Masalah
Sinar matahari yang dapat masuk langsung ke dalam interior bangunan
dan polusi serta debu yang ditimbulkan dari kendaraan-kendaraan di
jalan raya.

Teori
Dalam mengembangkan sebuah bangunan hijau, seorang perancang
harus memperhitungkan tidak hanya kenyamanan dan kesehatan
penghuninya, tetapi juga harus memperhitungkan efek samping yang
dapat ditimbulkan oleh bangunan terhadap lingkungan sekitar maupun
global. (Brophy & Lewis, 2012) (Chinga & Ian M. Saphiro, 2014).
PENDEKATAN PERANCANGAN
Kebisingan
Kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu pendengaran, dapat
diatasi dengan menggunakan material yang bisa meminimalisir suara
Teori dan metode yang digunakan
(kedap suara).
Metode
Kelembaban
Kualitas udara dalam ruangan
Kelembaban yang terkandung di dalam suatu ruangan memiliki
Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan beberapa penyakit. 3
dampak yang signifikan terhadap kesehatan penghuni. Kelembaban
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan jumlah
yang baik diantara 40% - 70% dapat memberikan positif seperti :
polutan udara di dalam ruangan :
- Mengurangi debu halus dari udara
1. Menghilangkan sumber polusi dari bangunan
- Mengaktifkan mekanisme perlindungan kulit terhadap mikroba
2. Mengendalikan emisi polutan dari sumbernya
- Mengurangi kehidupan bakteri dan virus
3. Mengusir polutan dari gedung melalui penggunaan ventilasi pada
- Mengurangi bau
bangunan
Dalam bangunan mall kulturbau sudah dilakukan :
Material
- Sudah terdapat ruang hijau yang berada di dalam dan luar
Sangat penting memiliki gambaran yang jelas tentang sifat fisik
bangunan. Pada area luar, tanaman dapat membersihkan atmosfer
material yang digunakan, karena setiap kandungan yang terdapat di
dan menghasilkan udara segar.
dalam bangunan memiliki penanganan dan respon yang berbeda.
- Material kaca bangunan merupakan kaca sun shading yang
meminimalisir panas masuk ke dalam bangunan. Yang masuk hanya
Sinar matahari
sinar mataharinya saja.
Integrasi desain sinar matahari yang efektif dalam bangunan tidak
- Material jenis pelapis dengan emisi VOC diminimalkan
hanya meningkatkan energi efisiensi tetapi berkontribusi juga pada
penggunaannya.
kesehatan dan kesejahteraan penghuninya. Sinar matahari pada siang
hari dapat menggantikan penggunaan penerangan listrik atau lampu
sehingga dapat mengurangi konsumsi energi dan mengurangi polusi.
DAFTAR PUSTAKA
Perancangan Bangunan Pusat Perbelanjaan Berbasis Ruang Pedestrian Dengan Pendekatan Mobilitas Urba, Hari Sasmit,
Kapindro, Ahttp://iptek.its.ac.id/index.php/joae/article/downloadSuppFile/6511/885, terakhir diakses tanggal 13 Maret 2022.
Asmacati Shopping Center / Tabanlioglu Architects, Tabanlioglu Architects, https://www.archdaily.com/145545/asmacati-
shopping-center-tabanlioglu-architects?ad_source=search&ad_medium=projects_tab. terakhir diakses tanggal 18 April 2022.
https://media.neliti.com/media/publications/221003-kajian-efisiensi-desain-sirkulasi-pada-f.pdf
Tabanlioglu Architects, İzmir, https://www.world-architects.com/en/tabanlioglu-architects-istanbul/project/asmacati-
shopping-and-meeting-point, terakhir diakses tanggal 27 April 2022
https://architecturetoday.co.uk/watermark-westquay/
https://www.archdaily.com/877000/watermark-westquay-acme?ad_medium=gallery
THANK YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai