Anda di halaman 1dari 28

STRUKTUR BETON II

KELOMPOK 5
02/B
D4-Teknik Sipil Bangunan Gedung

Dosen Pengampuh :
Dr. Ir. Mohammad Junaedy Rahman, ST., MT
Ishak, S.Pd., MT
ARFAN AHDAL LUKMAN FITRIA HIDAYANI IIF AL MA’RIFAT
210201602041 210201600002 210201602059
DESAIN BALOK TULANGAN RANGKAP

A. TEORI DESAIN BALOK TULANGAN RANGKAP


Desain balok tulangan rangkap yang dimaksud adalah
menentukan ukuran balok, jumlah, komposisi dan
penempatan tulangan sedemikian rupa sehingga
mampu menyediakan kekuatan yang lebih besar atau
sama dengan kebutuhan kekuatan.
Mengingat pada beban gempa arah beban dapat bolak-balik maka
komposisi tulangan untuk menahan momen negatif dan momen
positif harus diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan
SKSNI-1991 Pasal 13. 14. 3. 2. (2) yaitu :

“Kuat momen positif disisi muka kolom tidak boleh kurang dari
½ kuat momen disisi negatif pada tempat yang sama”.

Ketentuan tersebut adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan


daktilitas yang salah satunya adalah daktilitas suatu potongan akan
tinggi apabila kandungan tulangan desak cukup besar.
Berdasarkan gambar, maka akan diperoleh
perbandingan,

Berdasarkan keseimbangan gaya-gaya


horisontal yaitu :

Gaya-gaya Kopel pada Balok


Subtitusi nilai Cb kedalam persamaan,
akan diperoleh : Momen yang dapat dikerahkan oleh gaya-gaya,

Berdasarkan keseimbangan
gaya-gaya horisontal,
Contoh :

Penyelesaian :
Flow chart perhitungan balok bertulangan rangkap
Flow chart momen tersedia pada balok
B. PERHITUNGAN TULANGAN RANGKAP
Kembali ke hasil redistribusi, misalnya yang akan didesain adalah balok tengah
dengan Mu- = 760 kNm (77,52 tm) dan Mu+ = 548 kNm (56,896 tm).

Potongan dan Gaya-gaya Kopel pada Balok Tulangan Rangkap


 Mengestimasikan ukuran balok

→ semuanya dapat dilihat di Struktur Beton I

dipakai :
1. Komponen Tulangan Sebelah
Karena Mu+ 72% dari Mu-, maka nilai itu jauh melebihi 50% Mu-.
Oleh karena itu dipakai R1 cukup kecil.

Misal dipakai R1 = 0,2 Rb = 0,2 x 74,67 = 14,934 kg/cm2

→ Baja desak belum leleh


→ Sekali lagi baja desak belum leleh
Sehingga :
2. Komponen Tulangan Rangkap
M2 = Mn – M1 = (96.9 x 105) – (26.3589 x 105) =
7054110 Kg cm
Untuk sementara tulangan desak dianggap leleh dulu,
yaitu untuk menentukan jumlah tulangan rangkap.

Kontrol jarak antar tulangan :

Karena tulangan desak belum leleh maka dengan


susunan tulangan seperti itu akan dianalisis,
5,6363 buah → dicoba dipakai 6 buah → 6 D25 apakah dapat menyediakan kuat lentur nominal
yang memenuhi kebutuhan.
3. Kontrol Kuat Lentur Momen Negatif
Analisis Balok Tulangan Rangkap dengan Baja Desak Belum Leleh

Desain Balok Tulangan Rangkap dan Gaya-gaya yang Terjadi


Keseimbangan gaya-gaya horisontal

Hubungan diatas akan menghasilkan persamaan dalam a kuadrat


Momen nominal yang dapat dikerahkan :

Momen Tersedia (Momen Nominal), Mn = M1 + M2


= 44,735 + 56,16
= 100,8955

Mu = Ф.Mn = 0,8 x 100,8955 = 80,7164 tm > 77,52tm


→ Desain tulangan momen negatif sukses.
4. Kontrol Kuat Lentur Momen Positif
Dalam hal ini 6 D25 akan berfungsi sebagai tulangan tarik dan 8 D25 berganti posisi
menjadi tulangan desak. Kondisinya akan sama dengan diatas yaitu analisis balok
tulangan rangkap dengan tulangan desak belum leleh.

Umumnya baja desak


belum leleh

Desain Balok Tulangan Desak Belum Leleh


Keseimbangan gaya-gaya horisontal :
Ts = Cc + Cs

Hubungan diatas akan menghasilkan persamaan dalam a kuadrat


Momen nominal yang dapat dikerahkan dapat diperoleh
dengan mengambil momen terhadap baja tarik.

→ betul “Baja desak belum leleh”


fs = es x Es = 0,00066 x 2100000 = 1397,9056 Kg/cm2

Momen Tersedia (Momen Nominal), Mn = M1 + M2


= 43,38 + 34,304
= 77,684 tm

Mu = Ф x Mn = 0,8 x 77,684 = 62,1473 tm > 56,896 tm


→ Desain tulangan momen positif juga sukses!.
→ Desain balok tulangan rangkap “ SUKSES “
Balok pada bentang-bentang lain dapat didesain dengan cara
yang sama dan hasilnya adalah seperti pada gambar berikut.
Bending Momen Diagram (BMD)
Satuan kN-m

Momen Akibat Beban Mati (M D) Momen Akibat Beban Hidup (M L)

BMD Akibat Beban Gravitasi


Momen Akibat Beban Gempa Kiri (M E) Momen Akibat Beban Kombinasi
1,05 (MD+ML+ME)
BMD Akibat Beban Gempa dan Kombinasi
Hasil Redistribusi Momen
Digunakan kombinasi pembebanan yang kritis, yaitu 1,05 (MD+ML+ME)
Lantai 2
Lantai 5
Lantai 7
Do you have any questions?
Gmail : fitriahidayani919@gmail.com
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
No. wa : 081255693249
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai