Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PAPER

MATA KULIAH PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampuh : Ramli Rasyid, S.Sos., M.Pd.

JUDUL PAPER :
IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
OLEH
Nama : Fitria Hidayani

NIM : 210201600002
Kelas : 02/B

D4 - TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG

PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
ABSTRAK

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan


atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah
dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Kalau diibaratkan dengan sebuah
rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah
rumah pada kertas kalkirnya maka impelementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah
rancangan yang telah dibuat tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng
atau tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama
dengan hasil rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat
karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit, dan telah sempurna dari
sisi perancang dan rancangan itu. Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang
falsafah pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan
aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan
Nusantara.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dengan
lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia
memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah
bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
mayarakat yang adil, makmur dan sentosa,
Didalam “IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA”
harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata
lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan
wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup Aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh
yaitu;
1. Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila
2. Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
3. Penerapan wawasan nusantara
4. Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat


wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa
nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu
ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu,
tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-
bidang:
 Satu kesatuan wilayah
 Satu kesatuan bangsa
 Satu kesatuan budaya
 Satu kesatuan ekonomi
 Satu kesatuan hankam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari implementasi wawasan nusantara?
2. Bagaimana penerapan atau implementasi dari wawasan nusantara?

C. Tujuan
1. Memenuhi kelengkapan dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata
kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
2. Supaya mengetahui bagaimana menerapkan wawasan nusantara.
3. Mengenal dan mampu memahami isi makalah ini agar dapat menerapkan dari
wawasan nusantara didalam kejidupan berbangsa dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Implementasi
Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan
atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah
dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Kalau diibaratkan dengan sebuah
rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah
rumah pada kertas kalkirnya maka impelementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah
rancangan yang telah dibuat tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng
atau tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama
dengan hasil rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat
karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit, dan telah sempurna dari
sisi perancang dan rancangan itu.

2. Pengertian Wawasan Nusantara


Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar
belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan,
terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan
rumusan pengertian yang sampai saat ini berkembang sebagai berikut :
1. Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut :

Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada


pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua program
S-2 PKN-UI) : “wawasan nusantara adalah cara pandangan bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulawan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam” tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Januari
tahun 2000. Ia juga menjelaskan bahwa Wawasan Nusantara merupakan
Geopolitik Indonesia.
3. Pengertian Wawasan Nusantara, menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara,
yang di usulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat di
Lemhannas tahun 1999 adalah sebagai berikut :
“cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai, strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.

3. Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara


Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu
mengerti dan memahami pengertian, ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi serta
tujuan dari Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus
tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi
dan golongan. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara,
sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

4. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional


Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan Nusantara harus
dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,
dan bertindak dalam rangka, menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai permasalahan
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
a. Implementasi Wawasan Nusantara di Berbagai Bidang

Bidang Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan
nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.konsep politik bangsa
Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat),
air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak
terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh.
Dalam hal ini Perwujudan Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dapat di
artikan :
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup, dan kesatuan bagi seluruh bangsa serta
menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai
Bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menujutujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan
politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan system hukum dalam
arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdikepada kepentingan
nasional.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut
menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada
kepentingan nasional.
Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan


ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara
merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh Implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan
yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal
90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah
menjadi :
1) Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
2) Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk
daerah.
3) Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80%
untuk daerah.
4) Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk
pusat dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya
“Dana Alokasi Umum” yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan
tertentu, yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN,
sebagai perimbangan. (Dikutip dari berbagai sumber)
Bidang Sosial dan Budaya
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk
perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus Karunia Sang Pensipta.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta
golongan berdasarkan status sosialnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah
tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.

Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi


seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan
Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara
tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
 Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
 Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
2. Menurut metode penyampaian yang berupa :
 Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku
kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan
contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat
kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
 Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan
formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,
pendidikan karier di semua strata dan Aspek profesi, penataran, kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di
lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
 Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara
melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara
baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati,
mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan
tentang wawasan nusantara.
 Integrasi. tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan
nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan
nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia
baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan
kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan
nasional. Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan
nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta
lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti
dan dipahami.

b. Aspek Pertahanan dan Keamanan


Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan
pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan
Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa
Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling
mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar
tetap jaya dan berkembang seterusnya.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh-
kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap
bela negara pada setiap warga Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan
bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang menggerakkan partisipasi setiap
warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya
dan dari mana pun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa
dan kedaulatan negara.
Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi wawasan nusantara
dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada
setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara.
Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah
(contour atau organisasi), isi, dan tata laku.
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka, menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai permasalahan menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Saran :
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat
memperbaiki tulisan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

 Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,


2014.
 Sumarsono, S. Penidikan kewaarganegaraan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2015.
 Sumarsono, S. Cara Pandang Geopolitik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2005.
 Jordyayal (2012). Arah Pandang Wawasan Nusantara. From
http://jordyayal.wordpress.com/2012/07/27/arah-pandangan-wawasan-nusantara/, 8
Januari 2015
 Vabrian (2013). Wawasan Nusantara. From http://vabrianz.wordpress.com/wawasan
nusantara, 9 Januari 2015
 Sarjanaku (2010). Wawasan Nusantara. From
http://www.sarjanaku.com/2010/10/wawasan-nusantara.html, 9 Januari 2015.
 Rina (2012), Wawasan Nusantara. From
http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-wawasan-nusantara/, 6
Januari 2015.
 Agus (2013), Asas dan Arah Pandang Wawasan Nusantara. From
http://agusismyname.blogspot.com/2013/06/asas-dan-arah-pandang-wawasan-
nusantara.html, 8 Januari 2015.
 Hizaf, Zafiq (2013), Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional.
From http://zafiqhizaf.wordpress.com/2013/06/03/implementasi-wawasan-nusantara-
dalam-kehidupan-nasional/, 8 Januari 2015.
 Hidayat, Taufik (2013), Pengertian Hakikat dan Kedudukan Wawasan Nusantara.
From http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/pengertian-hakekat-dan-
kedudukan.html, 8 Januari 2015.

Anda mungkin juga menyukai