Anda di halaman 1dari 4

* STRUKTUR NOVEL

1. Orientasi (Pengenalan)
Orientasi merupakan bagian awal novel yang berfungsi sebagai
pengenalan karakter tokoh (utama) yang akan berperan dalam novel.
Mungkin dikenalkan pula latar waktu dan tempat serta masalah
Contoh:
Tapi seketika itu Ratna sudah mengucap pula. Sudarma, adiknya,
pada siapakah ia bergantung, jika Ratna tidak ada lagi? Hanya anak
yang seorang itu yang akan dapat menyenangkan hati ibu bapaknya di
kemudian hari, bila ia telah sampai tamat belajar. Bolehkah Ratna
berlepas diri, sedang tiga orang darah dagingnya mengharap-harap
akan bantuannya.
(Pertemuan Jodoh, Abdoel Moeis)
Yang diperkenalkan di dalam cuplikan novel di atas adalah masalah
yang dialami Sudarma, yakni ketidakmandiriannya. Hidupnya masih
bergantung pada bantuan kakaknya, Ratna.h yang akan dihadapi
tokoh utama.
b. Komplikasi
Komplikasi menceritakan masalah atau peristiwa yang tidak
diharapkan terjadi oleh tokoh utama. Pada bagian ini terdapat
konflik-konflik yang dialami para tokoh.
Contoh:
Aminudin sangat kecewa setelah mengetahui bahwa gadis itu
bukanlah Mariamin Agar ayahnya tidak malu dan kecewa,
Aminudin menerima gadis itu sebagai istrinya. Aminudin
berkirim surat kepada Mariamin bahwa ia sudah menikah
dengan gadis pilihan ayahnya.
(Azab dan Sengsara, Merari Siregar)
Konflik yang tergambar dalam penggalan novel tersebut
adalah Aminudin menerima gadis lain sebagai istrinya dengan
perasaan kecewa, sebagai sesuatu yang tidak diharapkan oleh
tokoh utama.
c. Evaluasi
Evaluasi berisi komentar pengarang atau mungkin juga diwakilkan pada
tokoh tertentu akan masalah ataupun peristiwa yang dialami tokoh utama.
Tujuannya untuk memberikan kesan-kesan tertentu bagi pembacanya.
Evaluasi juga berfungsi untuk memperlambat cerita guna memberikan rasa
penasaran kepada pembaca untuk mengetahui cerita selanjutnya.
Contoh:
Kebanyakan perempuan yang jatuh ke dalam tangan Datuk Maringgih ini
semata-mata karena uangnya juga. Sebab lain daripada itu, tak ada yang
dapat dipandang padanya. Rupanya buruk, umurnya telah lanjut, pakaian
dan rumah tangganya kotor adat dan kelakuannya kasar dan bengis,
bangsanya rendah dan kepandaiannya pun tak ada, selain daripada
kepandaian berdagang.
(Siti Nurbaya, Marah Rusli)
Evaluasi yang disampaikan pengarang di dalam cuplikan di atas berkaitan
dengan sikap kebanyakan perempuan yang mudah tergiur oleh pesona
Datuk Maringgih yang kaya raya. Padahal sosok Datuk Maringgih memiliki
karakter yang kasar. Dengan demikian, Datuk Maringgih merupakan sosok
kontroversial yang pada akhirnya dapat memunculkan sejumlah
kepenasaranan bagi para pembaca untuk mengikuti cerita selanjutnya.
d. Resolusi
Resolusi merupakan bagian novel yang menggambarkan penyelesaian
masalah utama. Bagian ini ditandai oleh perubahan nasib yang
dialami tokoh utama, baik berupa keberhasilan maupun kegagalan
dari perjuangan kehidupannya.
Contoh:
Dengan hati yang remuk redam Hanafi pulang ke kampung
halamannya di Sumatra Barat. Ibunya ingin mengembalikan Hanafi
kepada Rafiah Hanafi menolak karena tidak mungkin menjilat liur
yang sudah diludahkannya. Hanafi menyesal oleh tindakannya yang
tidak mau mengindahkan nasihat orang tuanya sehingga ia menderita
dalam menjalani hidup ini. Tak lama kemudian, Hanafi mati karena
menelan empat butir sublimat.
(Salah Asuhan, Abdul Moeis)
Bagian itu dikategorikan sebagai resolusi karena di dalamnya terdapat
penyelesaian akhir atas masalah yang dialami tokoh utama, yakni
berupa penyesalan karena perjalanan hidupnya yang berakhir dengan
kegagalan, bahkan ia harus menelan obat untuk mengakhiri hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai