Anda di halaman 1dari 44

Membuat

Photopolymer
Mesin Fleksografi
Modul. Prepress 045. KK. 15

SMK N 11 (GRAFIKA) SEMARANG


DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
2013

EKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENDEPARTEMEN PENDIDIKA

Modul. 045.KK.14 Page 1


Membuat
Photopolymer
Mesin Fleksografi

Penyusun
Mahfud Syaifudin

2013

Modul. 045.KK.14 Page 2


Kata Pengantar

Pada setiap pemelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu

diperlukan media yang sesuai dan tepat. Sebagai salah satu bahan ajar yang

tepat digunakan untuk siswa SMK adalah berupa modul. Modul selain dipakai

sebagai sumber belajar bagi siswa juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

melakukan suatu kegiatan tertentu. Untuk sekolah menengah kejuruan, modul

merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat,

padat informasi dan mudah dipahamai bagi peserta belajar. Sehingga proses

pemelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai.


Dalam modul ini akan dipelajari bagaimana cara melakukan pekerjaan
membuat Photopolymer mesin Fleksografi, yaitu teknik pembuatan acuan cetak
dengan metode cetak tinggi yang menggunakan mesin cetak berputar (rotasi)
yang acuannya berupa lembaran karet lentur (fleksibel) sebagai pembawa
gambar dalam proses cetak secara langsung, Dalam mencetak dengan
menggunakan tinta yang cepat menguap dan cepat kering yang biasanya diramu
dengan dasar alcohol yang tintanya biasa disebut dengan tinta aniline.

Modul. 045.KK.14 Page 3


Meskipun adanya perkembangan teknologi mencetak dengan mesin Cetak
Datar maupun Cetak Dalam dengan system computer dan perangkat lainnya,
tetapi teknik cetak tinggi masih digunakan dengan pengembangan teknik Cetak
Fleksografi yang sudah dipakai disebagian industri besar khususnya mencetak
kardus TV, kulkas dll. Untuk itu pembuatan photopolymer mesin fleksografi
masih terus berkembang. Sehingga penguasaan terhadap teknik membuat
Photopolymer mesin Fleksografi masih sangat diperlukan sebagai jalan keluar
mengatasi teknik cetak yang tidak biasa dikerjakan oleh cetak selain fleksografi.
Demikian semoga Anda dapat mempelajarinya dengan mudah dan cepat.
Semarang, Nopember 2013
Penyusun
Mahfud Syaifudin

Daftar Isi
 Halaman Sampul ………………………………………………………………. 1
 Halaman Francis ………………………………………………………………. 2
 Kata Pengantar ………………………………………………………………. 3
 Daftar Isi ………………………………………………………………………… 4
 Peta Kedudukan Modul …………………………………………………….. 5
 Daftar Judul Modul ………………………………………………………………. 6

 Glosary ………………………………………………………………………… 7
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi ………………………………………………………………………………….. 9
B. Prasarat ………………………………………………………………………………….. 10
C. Petunjuk Penggunaan Modul …………………………………………………….. 11
D. Tujuan Akhir ………………………………………………………………………… 12
E. Kompetensi ………………………………………………………………………… 13
F. Cek Kemampuan ………………………………………………………………………… 14
II. PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa ……………………………………………………. 15
B. Kegiatan Belajar ……………………………………………………………… 16
1. Kegiatan Belajar ……………………………………………………………… 16
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ……………………………………………………. 16
b. Uraian Materi ……………………………………………………………………….. 16
c. Rangkuman ……………………………………………………………………….. 24
d. Tugas …………………………………………………………………………………. 26
e. Tes Formatif ……………………………………………………………………….. 26

Modul. 045.KK.14 Page 4


f. Kunci Jawaban ……………………………………………………………………….. 27
g. Lembar Kerja ……………………………………………………………………….. 28
III. EVALUASI
A. Tes Tertulis ……………………………………………………………………….. 32
B. Tes Praktik ……………………………………………………………………….. 34
KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis ……………………………………………………………………….. 34
B. Lembar Penilaian Tes Praktik ……………………………………………………. 38
IV. PENUTUP ……………………………………………………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 43

PETA KEDUDUKAN MODUL

045. KK. 01 045. KK. 02 045. KK. 04

045. KK. 18 045. KK. 03 045. KK. 05 045. KK. 14

045. KK. 06 045. KK. 12

045. KK. 07 045. KK. 13

045. KK. 08 045. KK. 15

045. KK. 09 045. KK. 16

045. KK. 10 045. KK. 17

Modul. 045.KK.14 Page 5


045. KK. 11

045. DKK. 1

LULUS

045. DKK. 2

DAFTAR JUDUL MODUL


No. Kode Modul Judul Modul
1. 045. DKK. 1 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH)
2. 045. DKK. 2 Menerapkan Kalkulasi Grafika
3. 045. KK. 01 Membuat Brief Konsep Desain menjadi artwork yang siap
diproses kamera (ready to kamera)
4. 045. KK. 02 Menyusun huruf/type setting
5. 045. KK. 03 Mengerjakan scanning/scanning image
6. 045. KK. 04 Mengerjakan fotoreproduksi (membuat film)
7. 045. KK. 05 Menggabungkan image secara manual
8. 045. KK. 06 Menggabungkan image secara elektronik
9. 045. KK. 07 Menyiapkan layout untuk siap ke film/plate
10. 045. KK. 08 Membuat output image menggunakan printer
11 045. KK. 09 Membuat output image menggunakan image setter
12 045. KK. 10 Membuat output image menggunakan plate setter
13. 045. KK. 11 Membuat proof image
14. 045. KK. 12 Membuat dan mencetak coba plate relief/letterpress
15. 045. KK. 13 Membuat plate offset lithography

Modul. 045.KK.14 Page 6


16. 045. KK. 14 Membuat plate photopolymer mesin fleksogrsfi
17. 045. KK. 15 Membuat plate photopolymer mesin pad printing
18. 045. KK. 16 Membuat plate ganda untuk beberapa image
19. 045. KK. 17 Membuat silinder gravure
20. 045. KK. 18 Membuat Brief Konsep Desain menjadi artwork yang siap
diproses manual

GLOSARY
ISTILAH KETERANGAN
Acuan cetak Bingkai logam atau pelat berisi teks dan atau gambar
yang akan dicetakkan pada bahan cetak
Base film Pondasi/landasan image yang ditempatkan diatas resin
yang telah dituang
Astralon Lembaran terbuat dari bahan sintesis yang tembus
pandang (bahan dasar vinyl copolymerisat), digunakan
dalam pekerjaan montase
Cover lay Lembaran tipis berupa plastic yang terpasang diatas film
untuk dasar menuang PPL (resin) secara merata agar
tidak terkena film secara langsung.
Detack Folder Bahan cairan yang berfungsi sebagai campuran air untuk
mengeraskan/mengeringkan plate polymer fleksografi
Emulsi Lapisan peka cahaya yang berupa perak halogenida,
serbuk halus garam perak cahaya, perak bromide/perak
klorida, yang tersebar tersangga pada bahan koloida,
biasanya selatin dan dipakai untuk olesan pada film atau
kertas foto.
Etsa pengikisan logam dengan menggunakan obat-obat etsa
(etching solution)
Face to face Dalam penyinaran emulsi film bertemu emulsi acuan
cetak ( pelat)
Film Lembaran tipis, bening dan lentur dari bahan seluloid,
plastic, asetat atau polierter yang dioles dengan emulsi
peka cahaya perak halogenida perak bromide serta anti

Modul. 045.KK.14 Page 7


halo dan digunakan untuk keperkuan fotografi.
Fleksografi lembaran karet lentur (fleksibel) yang berisi gambar yang
menonjol, dipasang mengelilingi silinder acuan untuk
dicetakkan diatas media dos pembungkus dengan mesin
cetak rotasi
Flekso wash Bahan pencuci/pembersih plate polymer fleksografi yang
telah disinari
Image Gambar yang akan menarik tinta
Klise Acuan cetak tinggi
Magic plate Bagian mesin pencuci plate fleksografi berfungsi untuk
menempatkan plate flekso pada sisi base film yang akan
di sikat atau dicuci.
Mencungkil permukaan lembaran karet yang sudah dibuat gambar
pada bagian yang tidak dibutuhkan sedikit demi sedikit
sehingga terbentuk image sebagai pembawa gambar
yang akan menarik tinta dengan menggunakan pisau
pencungkil karet.
Montase/layout menempel acuan plate polymer flekso diatas astralon
menggunakan solatype dua muka (double type) dengan
acuan fleksografi
pedoman pola berdasarkan model yang akan dicetak
dengan mesin fleksografi
Nyloprint, Toyobo, sebuah penemuan bahan sintetis yang baru, bahan ini
mengandung bagian yang peka cahaya, yang akan
Renaflex
menghasilkan pada klise berupa gambar/teks positif tidak
terbaca dari emulsi (lapisan peka cahaya).
PPL Photo Polymer Liquit (Resin) adalah bahan cair acuan
cetak fleksografi
Puring rak Alat bantu landasan menuang cairan resin dalam botol
pada area film yang dibatasi sponge type
Sponge type Bahan berfungsi sebagai pembatas untuk menuang PPL
(resin) mengelilingi ukuran film yang dapat direkatkan di
atas kaca.
Vulkanisir Cetakan klise negative yang dipanaskan 140-150 derajat
celcius untuk membuat photopolymer fleksografi bahan
karet dengan cara ditekan pertama 1-1,5 menit untuk
melembekkan dan selanjutnya selama 10 menit untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan

Modul. 045.KK.14 Page 8


BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi

Dalam modul ini anda akan mempelajari teknik membuat Photopolymer


mesin Fleksografi yaitu acuan cetak yang berupa lembaran karet lentur
(fleksibel) yang ditempatkan pada silinder mesin cetak berputar (rotasi) sebagai
pembawa gambar untuk dicetakkan diatas bahan cetak berupa dos,
menggunakan teknik cetak langsung dengan tinta cetak yang cepat menguap
dan cepat mengering yang biasanya diramu dengan dasar alcohol.
Acuan cetak adalah bingkai logam atau pelat berisi teks dan/atau gambar
yang akan dicetakkan pada bahan cetak. Cetak Fleksografi adalah metode cetak
tinggi atau cetak secara langsung yaitu tinta dari acuan yang berupa lembaran
karet lentur dipindahkan ke bahan cetak, biasanya berupa dos pembungkus yang
biasa digunakan untuk packaging baik TV, kulkas maupun lainnya. Photopolymer
merupakan bahan yang dibuat untuk acuan cetak salah satunya adalah plate
cetak mesin fleksografi, yang berupa bahan padat maupun cair dengan masing-

Modul. 045.KK.14 Page 9


masing memiliki cara pembuatan yang berbeda. Bahan acuan polymer berupa
padat contohnya Nyloprint, Toyobo atau Renaflek.
Dalam pembuatan acuan dengan bahan padat dapat langsung
dikontakkan antara nyloprint dan film dengan mesin kontak plate (plate maker),
yang selanjutnya dilakukan proses etsa dengan bahan etsa yang sesuai. Untuk
nyloprint atau renaflek digunakan bahan etsa spiritus/alkohol, sedang untuk
toyobo cukup dengan air. Pada bahan cair prosesnya melalui beberapa tahapan
mulai dari menuang bahan cair diatas film pada bidang kontak untuk dilakukan
pengontakan, proses pembersihan bahan cair yang tidak tersinari untuk
digunakan lagi, proses pencucian dengan mesin pencuci (plate polymer washer),

proses pengerasan image yang terkena sinar dengan mesin pengeras dan proses
pengeringan dengan mesin pengering. Untuk bahan cair dalam membuat plate
adalah Photo Polymer Liquit (PPL) yaitu bahan yang berupa cairan kental seperti
oli tetapi lebih kental lagi dan disebut dengan Resin. Pendistribusian dari pabrik
dan penyimpanan dikemas dalam drum dengan suhu ruangan 20 derajat Celcius.
Untuk dapat melakukan pembuatan plate photopolymer mesin fleksografi,
anda terlebih dahulu harus menguasai teknik pembuatan film negatif maupun
positif untuk keperluan pembuatan plate photopolymer mesin fleksografi pada
teknik cetak tinggi (letterpress), harus mengetahui bahwa cetak fleksografi
adalah cetak langsung yang acuannya berupa lembaran karet lentur (fleksibel)
yang dipasang pada silinder acuan yang dapat berputar (rotasi) sebagai
pembawa tinta yang langsung dicetakkan diatas media kertas berupa dos untuk
keperluan packaging, misal TV, kulkas dll. Apabila telah mampu melakukan
pembuatan plate photopolymer untuk keperluan mesin cetak fleksografi akan
dapat memberikan manfaat bagi dirinya untuk membuka lapangan pekerjaan
menerima jasa pembuatan plate photopolymer mesin fleksografi atau dapat
bekerja pada sebuah perusahaan pembuat plate photopolymer mesin fleksografi

Modul. 045.KK.14 Page 10


terutama untuk keperluan cetak dos pembungkus/packaging yang saat ini masih
sangat diperlukan oleh perusahaan elektronik, meubel knock down dll.

B. Prasarat

Untuk dapat melakukan pekerjaan membuat photopolymer mesin


fleksografi ada beberapa hal yang harus anda pahami yaitu kaitannya dengan
prinsip kerja mesin fleksografi itu sendiri. Dengan mengetahui prinsip kerja
mesin fleksografi anda dihadapkan pada bagaimana cara membuat/
menghasilkan film yang benar untuk keperluan pembuatan plate Photopolymer
mesin fleksografi. Film yang digunakan dapat berupa film negative maupun
positif yang harus terbaca pada bagian emulsi. Maka anda harus memiliki
kemampuan mengenal negatif atau positif film yang baik dan dapat
membedakan ciri-ciri permukaan punggung dan emulsi film secara benar.
Anda harus menguasai kompetensi fotoreproduksi yaitu membuat film
negatif dan positif garis dan nada lengkap (raster) untuk keperluan berbagai
macam teknik cetak yang terdiri dari: teknik Cetak Tinggi, teknik Cetak Saring
(sablon), teknik Cetak Datar (offset) dan teknik Cetak Dalam. Film untuk
keperluan teknik Cetak Tinggi (Fleksografi) berbeda dengan film untuk
keperluan teknik Cetak Datar, film untuk cetak Fleksografi biasanya terbaca pada
bagian emulsi film karena prinsip cetaknya secara langsung, sedangkan film
untuk cetak datar harus terbaca pada bagian punggung karena prinsip cetaknya
secara tidak langsung. Dengan demikian kompetensi fotoreproduksi harus
dikuasai terlebih dahulu sehingga kita dapat melakukan pekerjaan membuat
plate photopolymer mesin Fleksografi dengan baik dan benar.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti.
Karena dalam skema modul akan Nampak kedudukan modul yang sedang

Modul. 045.KK.14 Page 11


Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh
mana pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 %
terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk
mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak
mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran
dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan
suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal
evaluasi sebagai sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas
dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana
perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang
berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan
pengetahuan.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:


o Menghasilkan negatif atau positif film terbaca dari emulsi
o Melakukan pengontakan plate Photopolymer mesin Fleksografi
o Melakukan pengetsaan plate photopolymer dengan bahan padat
o Melakukan pemrosesan plate photopolymer berbahan cair Resin,meliputi :

Modul. 045.KK.14 Page 12


- Pembersihan Resin yang tidak tersinari
- Pencucian platepolymer dengan mesin pencuci (platepolymer washer)
- Pengerasan platepolymer dengan mesin pengeras
- Pengeringan platepolymer dengan mesin pengering
o Melakukan montase/layout plate photopolymer fleksografi diataas astralon.

E. Kompetensi
KOMPETENSI : Membuat Photopolimer Mesin Fleksografi
KODE : 045.KK 14
DURASI PEMELAJARAN : 9 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 2 1 1 1 2

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan


tersedianya :
SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus
KONDISI KINERJA disediakan.
Unit ini diberlakukan pada industri/usaha grafika yang telah
menggunakan pembuatan plate fleksografi
Dalam proses pembuatan ini harus diperhatikan SOP yang
berlaku di tempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.

SUB KRITERIA LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN


KOMPETENSI KINERJA BELAJAR
SIKAP PENGETA- KETERAM-
HUAN PILAN

Modul. 045.KK.14 Page 13


1. Menjela - Tahapan kerja - Macam- - Teliti. Cermat - Memilih - Menghitung
skan cara- dimengerfi macam cara dan tanggung macam jenis kebutuhan
- memilih bahan membuat jawab acuan photopolyme
cara
sesuai acuan flekso - Sesuai fleksografi
membuat fleksografi
kebutuhan - Macam- prosedur - Memilih cara
acuan cetak - Menyiapkan - Mengikuti membuat
Macam bahan
fleksografi alat dan bahan perintah kerja acuan
untuk
yang akan membuat fleksografi
digunakan acuan flekso

2. Membu - Alat - Pengenalan - Menyiapkan - Macam alat - Menggunakan


at acuan penyinaran, alat/mesin alat pembuat dan bahan alat dan
pencuci dan pembuat plate plate kimia bahan kimia
cetak
pengering/ fleksografi photopolymer - Cara - Membuat
fleksografi pengeras plate - Penggunaan fleksografi membuat plate
fleksografi, alat dan - Menggunakan plate fleksografi
disiapkan dan bahan kimia alat pembuat fleksografi sesuai
diperiksa plate sesuai spesifikasi
- Plate flekso fleksografi spesifikasi
dibuat sesuai berdasarkan
spesifikasi spesifikasi
pekerjaan pekerjaan
dengan alat dengan benar
dan bahan
yang disiapkan

F. Cek Kemampuan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan klise!


2. Jelaskan yang dimaksud dengan plate photopolimer
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang cetak tinggi (letterpress)!
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang nyloprint, Toyobo, Renaflek!
5. Sebutkan 2 jenis bahan acuan/plate untuk mencetak dengan mesin
Fleksografi!
6. Sebutkan keterbacaan film untuk membuat platepolymer mesin Fleksografi!
7. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat plate polymer
mesin Fleksografi!
9. Jelaskan yang dimaksud dengan cetak Fleksografi!
10. Apakah yang anda ketahui tentang proses pengontakan?
11. Jelaskan mengapa dalam ekspose/pengopian, emulsi platepolymer bertemu
emulsi film!
12. Apakah yang anda ketahui tentang proses etsa plate polymer!

Modul. 045.KK.14 Page 14


13. Apakah yang anda ketahui tentang proses mencungkil dalam membuat plate
fleksografi!
14. Apakah yang anda ketahui tentang proses Vulkanisir dalam membuat plate
fleksografi!
15. Apakah yang anda ketahui tentang proses pencucian plate polymer!
16. Apakah yang anda ketahui tentang proses pengerasan plate polymer!
17. Apakah yang anda ketahui tentang proses pengeringan plate polymer!

BAB. II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : Membuat Plate Photopolimer Mesin Fleksografi


Sub Kompetensi : 1. Menjelaskan cara-cara membuat acuan cetak Fleksografi
2. Membuat acuan cetak Fleksografi

Tanda
Tempat Alasan Tangan
Tanggal Waktu Belajar Perubahan Guru

Modul. 045.KK.14 Page 15


B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat:
- Menjelaskan tentang plate photopolymer
- Menjelaskan pengertian cetak fleksografi
- Menghasilkan negatif dan positif film untuk plate photopolymer
- Menyiapkan perlengkapan pembuatan plate photopolymer
- Merlakukan pengkopian/pengontakan plate photopolymer
- Melakukan pengetsaan plate photopolymer
- Melakukan pemrosesan plate photopolymer (pembersihan, pencucian,
Pengerasan, pengeringan)
- Menghasilkan plate photopolymer mesin Fleksografi.

Modul. 045.KK.14 Page 16


b. Uraian Materi

JENIS PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Cetak Fleksografi adalah metode cetak tinggi yang huruf dan/atau


gambarnya menonjol lebih tinggi diatas permukaan dengan prinsip kerjanya
cetak secara langsung yaitu tinta dari acuan cetak dipindahkan langsung
kebahan cetak tanpa melalui perantara. Dalam mencetak dengan mesin cetak
fleksografi digunakan acuan cetak yang disebut dengan plate Polymer fleksografi
yaitu lembaran karet lentur (fleksibel) yang berisi gambar yang menonjol,
dipasang mengelilingi silinder acuan untuk dicetakkan diatas media dos
pembungkus dengan mesin cetak rotasi (fleksografi). Plate photopolymer mesin
Fleksografi dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis bahan yaitu: plate polymer bahan
padat dan plate polymer bahan cair.
Plate polymer dengan bahan padat meliputi Nyloprint, Toyobo dan
Renaflex. Plate polymer bahan padat dalam pembuatannya lebih mudah dari
pada plate polymer dengan bahan cair karena film langsung dapat dikontakkan
dengan polymer secara face to face yang selanjutnya dilakukan etsa dan
dikeringkan. Berbeda dengan plate polymer bahan cair yang disebut Photo
Polymer Liquit (PPL) atau Resin, yang prosesnya panjang, harus dituang terlebih
dahulu diatas film yang ditempatkan pada bidang kontak plate maker yang
sebelumnya cairan polymer (resin) tersebut harus ditimbang untuk mendapatkan
ketepatan ukuran yang dibutuhkan. Yang selanjutnya dilakukan pengontakan
dengan mesin kontak plate maker, pembersihan resin yang tidak tersinari,
pencucian dengan mesin pencuci, pengerasan dengan mesin pengeras dan
pengeringan dengan mesin pengering. Teknik cetak fleksografi merupakan
pengembangan teknik cetak letter press dengan oplag dan ukuran yang besar
serta ketebalannya tidak mampu dicetak dengan mesin cetak yang lain kecuali
mesin Fleksografi.

PEMBUATAN FILM UNTUK PLATE PHOTOPOLYMER FLEKSOGRAFI

Modul. 045.KK.14 Page 17


Dalam pembuatan film untuk keperluan plate photopolymer mesin
fleksografi berbeda dengan plate pada mesin cetak offset lithografi, yang mana
cetak offset lithografi merupakan cetak secara tidak langsung yaitu tinta dari
acuan plate dipindahkan kebahan cetak (kertas) dengan melalui perantara yang
disebut dengan silinder kain karet (blanket), sehingga dibutuhkan film terbaca
dari punggung untuk mendapatkan plate yang terbaca dari emulsi. Pada mesin
cetak fleksografi yang merupakan cetak secara langsung yaitu tinta dari acuan
cetak plate photo polymer langsung dipindahkan kebahan cetak (dos
pembungkus) tanpa melalui perantara, untuk itu dibutuhkan negatif film dengan
keterbacaan dari emulsi guna mendapatkan plate polymer yang tidak terbaca
dari emulsi, hal ini dikarenakan dalam proses pengontakannya antara plate
polymer dan film dengan posisi face to face, sehingga acuan plate polymer
menjadi tidak terbaca sesuai dengan prinsipnya yaitu cetak secara langsung

MACAM-MACAM PEMBUATAN ACUAN CETAK FLEKSOGRAFI


Dalam pembuatan acuan cetak fleksografi dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Adapun cara pembuatannya ada 3 (tiga) yaitu :

1. Mencungkil
Mencungkil di atas bahan karet adalah cara paling mudah dan sederhana
untuk dilakukan, karena tidak melalui proses penyinaran dengan mesin.
Pembuatan plate dilakukan dengan cara mencungkil yaitu permukaan lembaran
karet yang sudah dibuat gambar pada bagian yang tidak dibutuhkan sedikit demi
sedikit sehingga terbentuk image sebagai pembawa gambar yang akan menarik
tinta dengan menggunakan pisau pencungkil karet. Setelah seluruh permukaan
yang tidak diingikan dilakukan pencungkilan selesai, plate karet dapat
dipasangkan pada silinder acuan dengan direkatkan menggunakan bahan
perekat, dapat menggunakan solatype bolak-balik (double type). Bila
pencungkilan dilakukan pada bahan yang menggunakan lapisan dasar kain
kanvas, setelah selesai pencungkilan, bahan-bahan yang tidak diperlukan
dibuang/dibersihkan, sehingga hanya yang dibutuhkan saja yang masih melekat

Modul. 045.KK.14 Page 18


pada lapisan dasar kain kanvas, yang selanjutnya acuan yang sudah jadi
direkatkan pada silinder acuan cetak.

2. Vulkanisir
Dalam membuat acuan cetak mesin fleksografi dengan cara vulkanisir
yang pertama kali dilakukan adalah membuat klise dari logam tembaga atau
seng yang sudah membentuk gambar atau teks pada permukaan yang menonjol.
Klise Fleksografi berbeda dengan klise logam cetak tinggi, klise cetak tinggi
langsung dipasang pada bidang acuan/silinder acuan untuk mencetak diatas
bahan cetak (kertas) dengan posisi tidak terbaca (terbalik), pada klise
Fleksografi tidak dipasang pada bidang/silinder acuan cetak melainkan digunakan
sebagai mal/pedoman cetakan dalam membuat plate polymer mesin fleksografi.
Dengan demikian klise fleksografi adalah mal/pedoman cetakan dalam membuat
plate polymer mesin fleksografi secara vulkanisir dengan posisi terbaca dan
hasilnya kebalikan dari plate polymer yang diinginkan, misal dibutuhkan plate
polymer positif maka klise sebagai mal harus negative. Klise yang sudah dibuat
ditempatkan pada alat vulkanisir dan dipanaskan dengan suhu 140 derajat
celcius sampai dengan 150 derajat celcius. Selanjutnya bahan-bahan karet
(bahan plate) diletakkan di atas klise, dan dalam keadaan panas karet tersebut
ditekankan pada klise dengan tekanan tertentu selama 1-1,5 menit, agar karet
menjadi lembek dan membentuk gambar sesuai dengan gambar pada klise,
setelah itu ditekan sepenuhnya selama 10 menit. Setelah mencapai waktu yang
telah ditentukan dikeluarkan dan dibiarkan dingin, lelehan dipinggir yang terjadi
dapat dibersihkan dengan digunting. Selanjutnya plate dapat dipasang pada
silinder acuan.

3. Etsa
Yang dimaksud dengan etsa adalah proses termakannya/pengikisan
benda padat/logam dengan menggunakan obat-obat etsa (etching solution). Etsa
yang pertama atau pra etsa mengetsa plate hanya secara lemah saja, kemudian

Modul. 045.KK.14 Page 19


bagian-bagian cetak ditintai dan dipupuri serta dipanasi dengan “kolophonium”
dan aspal untuk melindungi gambarnya terhadap proses etsa yang berikutnya.
Proses ini diulang sampai dicapai kedalaman yang dibutuhkan untuk acuan cetak
tinggi. Hal ini sama dengan etsa yang dilakukan dengan bahan sintetis yang
meliputi bahan padat dan bahan cair dengan bahan etsa yang sesuai
pasangannya, missal plate toyobo dengan bahan etsa cukup dengan air,
nyloprint dengan bahan etsa spiritus/alkohol dan seterusnya. Tetapi ini tidak
berlaku untuk bahan yang dibuat dengan cara pencungkilan dan vulkanisir.

PENYINARAN PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Dalam pembuatan acuan plate polymer cetak fleksografi digunkan mesin


kontak plate (plate maker) dengan memasangkan bahan sintetis baik padat
maupun cair, ditempatkan pada bidang kontak dengan posisi emulsi film
bertemu emulsi plate polymer (missal Nyloprint). Karena prinsip kerja plate
polymer/nyloprint adalah yang terkena cahaya mengeras dan tidak terkena
cahaya larut bila dietsa dengan bahan yang sesui, maka dibutuhkan film negative
terbaca dari emulsi. Setelah terpasang selanjutnya dilakukan penyinaran
menurut standart waktu yang telah ditentukan.
Berbeda dengan bahan cair PPL (resin) penanganannya lebit rumit,
sebelum dituang diatas film negative terlebih dahulu harus dihitung berapa gram
jumlah kebutuhan PPL (resin) yang akan digunakan untuk ukuran volume
tertentu dengan terlebih dahulu menyiapkan tempat pemasangan sponge type
mengelilingi ukuran film dan alat bantu lainnya seperti cover lay yang terpasang
diatas film hingga resin siap dituang secara merata dengan bantuan puring rak.
Memasang base film diatas PPL/resin yang telah selesai dituang secara
perlahan agar tidak terdapat gelembung udara, yang selanjutnya dilakukan
pengepresan dengan ketebalan yang telah ditetapkan, hingga penyinaran siap
dilakukan berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Penyinaran plate PPL (resin)

Modul. 045.KK.14 Page 20


dilakukan dua sisi yaitu sisi atas yang berfungsi membentuk pondasi plate
fleksografi dan sisi bawah berfungsi membentuk image/gambar.
Untuk menghitung kebutuhan resin dapat digunakan rumus sbb:
X = P x L x 1,04 x 1gram
3,94
Ket.: X = jumlah Resin yang dibutuhkan (gram)
P = panjang film
L = lebar film
3,94 = sudah diketahui (ketebalan)
1,04 = sudah diketahui

Gbr. Pemasangan film di atas bid. Kontak


PEMBERSIHAN PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Plate polymer berbahan cair yang telah disinari tidak langsung


menghasilkan acuan, melainkan masih harus dilakukan proses selanjutnya yaitu
pembersihan. Pembersihan adalah mengambil cover lay dan Photo Polymer
Liquit Resin) yang tidak terkena sinar dengan rakel hingga bersih untuk
digunakan lagi dalam membuat plate polymer fleksografi model yang berbeda
dengan dimasukkan ke dalam botol. cover lay berfungsi sebagai landasan
pelindung film agar tidak mengotori kaca bidang kontak. Pembersihan atau
pengambilan cairan yang tidak tersinari (Resin) dilakukan secara manual dengan
menggunakan tray/nampan penampung

Modul. 045.KK.14 Page 21


Gbr. Tray bembersih Photo Polymer Liquit

PENCUCIAN PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Plate Polymer yang telah dibersihkan selanjutnya dilakukan pencucian


yaitu menghilangkan sisa-sisa resin yang tidak tersinari masih menempel saat
pembersihan secara manual dilakukan. Pencucian plate polymer fleksografi
dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci. Plate polymer fleksografi
dipasang pada bidang magic plate (sikat) dengan posisi base film menempel
pada sikat, yang sebelumnya mesin pencuci dituangkan air 2 liter dan flekso
wash 4,5 liter, yang selanjutnya bidang sikat ditutup untuk dilakukan penyikatan
secara otomatis sesuai waktu yang dibutuhkan.

Modul. 045.KK.14 Page 22


Gbr. Mesin wash and dryer auotmatic fleksografi

PENGERASAN/PENGERINGAN PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Pengerasan adalah proses pengeringan yaitu pemampatan karet plate


fleksografi, melalui penyinaran dengan waktu yang telah ditentukan agar bersifat
lentur (fleksibel) bila dipasang pada silinder acuan dan tidak mudah rusak karena
tekanan dari silinder tekan ketika terjadi pencetakan. Pengerasan dilakukan
setelah proses pencucian selesai dengan menggunakan mesin pengeras plate
fleksografi. Pengerasan dimulai dari membuka bak mesin pengeras untuk diisi air
secukupnya dan Detack Folder lebih kurang 700 mg, menutup mesin dan
melakukan penyinaran dengan waktu yang telah ditetapkan.

PEMBERSIHAN PLATE POLYMER FLEKSOGRAFI

Pembersihan kedua pada plate photopolymer adalah proses akhir


penyelesaian dalam pembuatan acuan plate fleksografi dengan dilakukan secara
manual, menggunakan sikat, air dan flekso wash pada bak pembersih. Yang
perlu diperhatikan dalam pembersihan ini adalah menghilangkan sisa-sisa resin
yang tidak tersinari masih menempel pada acuan sampai bersih dan dibilas
dengan air untuk dikeringkan sampai tidak terdapat air yang menempel pada
plate polymer fleksografi.
Modul. 045.KK.14 Page 23
Gbr. Plate Photo Polymer fleksografi sudah jadi

MONTASE ACUAN FLEKSOGRAFI

Acuan plate polymer yang sudah jadi sebelum dipasang pada mesin cetak
fleksografi terlebih dahulu harus dilakukan montase atau layout, yaitu menempel
acuan plate polymer flekso diatas astralon menggunakan solatype dua muka
(double type) dengan pedoman pola berdasarkan model yang akan dicetak
dengan mesin fleksografi. Astralon dengan ukuran silinder acuan fleksografi
dipasang di atas pola, kemudian plate polymer pada sisi base film direkatkan
dengan double type sesuai posisi image pada bord, sehingga image yang
terpasang pada astralon tidak terbaca. Selanjutnya plate polymer yang sudah
dimontase diatas astralon siap untuk digunakan/dipasang pada mesin fleksografi.

SKEMA TAHAPAN PEMBUATAN PLATE FLEKSOGRAFI

Modul. 045.KK.14 Page 24


Membuat film negatif
l
Pengontakan acuan flekso
l
Pembersihan Acuan flekso
l
Pencucian Acuan flekso
l
Pengerasan/pengeringan
Acuan flekso
l
Pembersihan 2 Acuan flekso
l
Montase Acuan flekso
l
Acuan flekso siap cetak

C. Rangkuman
 Cetak Fleksografi adalah metode cetak tinggi yang huruf dan/atau
gambarnya menonjol lebih tinggi diatas permukaan dengan prinsip
kerjanya cetak secara langsung yaitu tinta dari acuan cetak dipindahkan
langsung kebahan cetak tanpa melalui perantara.
 Plate Polymer fleksografi yaitu lembaran karet lentur (fleksibel) yang berisi
gambar yang menonjol, dipasang mengelilingi silinder acuan untuk
dicetakkan diatas dos pembungkus dengan mesin cetak rotasi
(fleksografi).
 Plate photopolymer mesin Fleksografi dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis
bahan yaitu: plate polymer bahan padat dan plate polymer bahan cair.
 Plate polymer bahan padat meliputi Nyloprint, Toyobo dan Renaflex.

Modul. 045.KK.14 Page 25


 Plate polymer bahan cair disebut Photo Polymer Liquit (PPL) atau Resin.
 Proses pengontakannya antara plate polymer dan film dengan posisi face
to face.
 Dalam pembuatan acuan cetak fleksografi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu : mencungkil, vulkanisir dan etsa.
 Klise yaitu keping/plate logam yang berupa seng/tembaga berisi gambar
yang agak menonjol untuk dicetakkan dengan mesin cetak tinggi.
 Klise fleksografi adalah mal/pedoman cetakan dalam membuat plate
polymer mesin fleksografi secara vulkanisir dengan posisi terbaca dan
hasilnya kebalikan dari plate polymer yang diinginkan, misal dibutuhkan
plate polymer positif maka klise sebagai mal harus negative.
 Nyloprint yaitu sebuah penemuan bahan sintetis yang baru, bahanini
mengandung bagian yang peka cahaya, yang akanmenghasilkan pada
klise berupa gambar/teks positif tidak terbacadari emulsi (lapisan peka
cahaya).
 Etsa adalah proses termakannya/pengikisan benda padat/logam dengan
menggunakan obat-obat etsa (etching solution).
 Plate toyobo dengan bahan etsa cukup dengan air, nyloprint dengan
bahan etsa spiritus/alcohol.
 Prinsip kerja plate polymer/nyloprint adalah yang terkena cahaya
mengeras dan tidak terkena cahaya larut bila dietsa dengan bahan yang
sesui, maka dibutuhkan film negative terbaca dari emulsi.
 Penyinaran plate PPL (resin) dilakukan dua sisi yaitu sisi atas yang
berfungsi membentuk pondasi plate fleksografi dan sisi bawah berfungsi
membentuk image/gambar.
 Pembersihan adalah mengambil cover lay dan Photo Polymer Liquit
Resin) yang tidak terkena sinar dengan rakel hingga bersih untuk
digunakan lagi dalam membuat plate polymer fleksografi model yang
berbeda dengan dimasukkan ke dalam botol.

Modul. 045.KK.14 Page 26


 Pencucian yaitu menghilangkan sisa-sisa resin yang tidak tersinari masih
menempel saat pembersihan dilakukan secara manual.
 Pengerasan adalah proses pengeringan yaitu pemampatan karet plate
fleksografi, melalui penyinaran dengan waktu yang telah ditentukan agar
bersifat lentur (fleksibel) bila dipasang pada silinder acuan dan tidak
mudah rusak karena tekanan dari silinder tekan.
 Pembersihan kedua adalah menghilangkan sisa-sisa resin yang tidak
tersinari masih menempel pada acuan sampai bersih dan dibilas dengan
air untuk dikeringkan sampai tidak terdapat air yang menempel pada plate
polymer fleksografi.
 montase atau layout acuan fleksografi, yaitu menempel acuan plate
polymer flekso diatas astralon menggunakan solatype dua muka (double
type) dengan pedoman pola berdasarkan model yang akan dicetak

d. Tugas
1. Buatlah skema tahapan pembuatan acuan cetak plate polymer fleksografi!
2. Buatlah tahapan pembuatan acuan fleksografi dengan cara mencungkil!
3. Buatlah tahapan pembuatan acuan fleksografi dengan cara Vulkanisir!
4. Buatlah tahapan pembuatan acuan fleksografi dengan cara etsa!

e. Tes Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan klise!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cetak tinggi/letterpress!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Cetak Fleksografi!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Plate Polymer fleksografi!
5. Sebutkan 2 jenis bahan untuk membuat Plate Polymer fleksografi!
6. Sebutkan 2 contoh bahan padat dan pasangan bahan etsa untuk membuat
Plate Polymer fleksografi!
7. Jelaskan fungsi Klise Fleksografi dalam membuat acuan fleksografi dengan
cara Vulkanisir!

Modul. 045.KK.14 Page 27


8. Jelaskan posisi pengontakan dalam pembuatan acuan fleksografi!
9. Jelaskan yang dimaksud dengan etsa!
10. Sebutkan 2 penyinaran plate PPL (resin) dan berfungsi!

f. Kunci jawaban
1. Klise yaitu keping/plate logam yang berupa seng/tembaga berisi gambar yang
agak menonjol untuk dicetakkan dengan mesin cetak tinggi.
2. Cetak tinggi / letterpress adalah metode pencetakan yang huruf dan /atau
gambarnya menonjol lebih tinggi diatas permukaan dengan prinsip kerjanya
cetak secara langsung yaitu tinta dari acuan cetak dipindahkan kebahan cetak
tanpa melalui perantara.
3. Cetak Fleksografi adalah metode cetak tinggi yang huruf dan/atau gambarnya
menonjol lebih tinggi diatas permukaan dengan prinsip kerjanya cetak secara
langsung yaitu tinta dari acuan cetak dipindahkan langsung kebahan cetak
tanpa melalui perantara.
4. Plate Polymer fleksografi yaitu lembaran karet lentur (fleksibel) yang berisi
gambar yang menonjol, dipasang mengelilingi silinder acuan untuk dicetakkan
diatas dos pembungkus dengan mesin cetak rotasi (fleksografi).
5. Plate photopolymer Fleksografi dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis bahan yaitu:
plate polymer bahan padat dan plate polymer bahan cair.
6. Plate toyobo dengan bahan etsa cukup dengan air, nyloprint dengan bahan
etsa spiritus/alcohol
7. Fungsi Klise Fleksografi dalam membuat acuan fleksografi dengan cara
Vulkanisir adalah digunakan sebagai mal/master cetakan dalam membuat
plate polymer fleksografi.
8. Posisi pengontakan antara plate fleksografi dan film adalah face to face.
9. Etsa adalah proses termakannya/pengikisan benda padat/logam dengan
menggunakan obat-obat etsa (etching solution).
10. Penyinaran plate PPL (resin) dilakukan dua sisi yaitu sisi atas yang berfungsi
membentuk pondasi plate fleksografi dan sisi bawah berfungsi membentuk
image/gambar.

Modul. 045.KK.14 Page 28


g. Lembar Kerja

1). Alat
- 1 unit mesin kamera Repro
- 1 unit mesin Plate Maker Fleksografi
- 1 unit mesin Pencuci automatis Pengeras/pengering (Dryer)
- 1 unit tray Pembersih
- 1 unit Puring Rak
- 1 unit bak pembersih
- 1 unit meja montase
- sikat
- sarung tangan
- lope
- rakel
- pusut
- gunting, cutter, scrapel
- Alat-alat tulis

2). Bahan
- lembar film negatif/positif
- Bahan cair (PPL/Resin) atau bahan padat (nyloprint, toyobo, renaflex)
- cover lay
- sponge type
- base film
- flekso wash
- detack folder
- air
- astralon
- solatype 2 muka (double type)

Modul. 045.KK.14 Page 29


3). Keselamatan Kerja
a. Periksa kaca bidang kontak.
b. Periksa film negatif/positif terbaca dari emulsi.
c. cek kerataan cover lay pada film
d. Pastikan sponge type tidak bocor.
e. pastikan tidak ada gelembung pada cairan resin (PPL) yang dituang.
f. Pastikan base film sudah terpasang diatas resin.
g. gunakan sarung tangan dalam menuang bahan-bahan kimia.
h. Pastikan plate fleksografi terpasang dengan kuat di atas astralon.

4). Langkah Kerja

1. Pembuatan Film Negatif/Positif Untuk Plate Fleksografi


a. Menyiapkan Model garis berupa gambar/teks
b. Melakukan pembuatan film negative terbaca dari emulsi
c. Melakukan pembuatan film Positif terbaca dari emulsi

2. Pembuatan Acuan Plate Polymer Fleksografi

a. Pengontakan/Expose Acuan Fleksografi


1. Menyiapkan mesin kontak plate fleksografi
2. Memasang film pada bidang kaca kontak plate fleksografi
3. Memasang cover lay di atas film negative/positif
4. Memasang sponge type mengelilingi ukuran film
5. Menghitung jumlah kebutuhan bahan Photo Polymer Liquit (Resin)
dengan rumus yang telah ditetapkan. (lihat materi penyinaran)
6. Menimbang Cairan Photo Polymer Liquit (resin) sesuai perhitungan.
7. Memasang puring rak diatas area tuang cairan resin pada bidang kontak.
8. Menuang cairan photo polymer liquit (resin) dengan landasan puring rak
9. Mengambil puring rak dan memasang base film di atas permukaan resin

Modul. 045.KK.14 Page 30


(permukaan kasar menempel resin)
10. Melakukan pengepresan dengan ketebalan yang telah ditentukan
11. Melakukan penyinaran plate polymer fleksografi dari 2 arah yaitu: lampu
Atas ( untuk raster 6 menit, untuk blok 5,75 menit ) membentuk
pondasi dan lampu bawah ( untuk raster 4,5 menit, untuk blok 4,25
menit) membentuk gambar.
12. Mengambil acuan fleksografi yang telah disinari untuk dilakukan
proses selanjutnya.

b. Pembersihan/pengambilan Resin (PPL) yang tidak tersinari


1. Memasang sarung tangan untuk keselamatan kerja.
2. Meletakkan plate flekso yang sudah diexpose pada tray pembersih
3. Mengambil cover lay yang menempel pada acuan fleksografi
4. Membersihkan resin yang tidak tersinari hingga bersih dengan rakel secara
manual.
5. Menuang resin yang tidak terpakai ke dalam botol untuk digunakan lagi

c. Pencucian Plate Polymer Fleksografi


1. Membuka mesin pencuci acuan flekxografi
2. Menuang air 2 liter dan flekso wash 4,5 liter pada bak pencuci plate flekso
3. Memasang acuan plate fleksografi pada bidang magic plate (sikat) dengan
posisi base film menempel pada sikat.
4. Menutup bidang sikat dan melakukan penyikatan secara otomatis sesuai
waktu yang dibutuhkan.
5. Mengeluarkan acuan fleksografi dari mesin pencuci untuk dilakukan
proses selanjutnya.

d. Pengerasan atau pengeringan Plate Polymer Fleksografi


1. Membuka bak penutup mesin pengeras/pengering
2. Mengisi air dibak secukupnya dan cairan detack folder lebih kurang 700 mg
3. Menutup mesin pengeras/pengering

Modul. 045.KK.14 Page 31


4. Melakukan pengerasan dengan waktu expose yang telah ditentukan
5. Mengambil acuan plate fleksografi dari mesin pengeras/pengering untuk
dilakukan proses selanjutnya.

e. Pembersihan Plate Polymer Fleksografi


1. Meletakkan acuan fleksografi pada bak pembersihan.
2. Tuang flekso wash pada permukaan acuan plate fleksografi
3. Sikat acuan plate flekso dengan sikat hingga bersih, sampai tidak terdapat
resin yang tidak tersinari menempel pada acuan secara manual
4. Membilas acuan fleksografi yang telah disikat dengan disiram air hingga
bersih.
5. Mengeringkan acuan fleksografi hingga kering tidak terdapat air yang
menempel.

f. Montase/layout Plate Polymer Fleksografi

1. Membuat pola berdasarkan model yang akan dicetak fleksografi


Di atas meja montase
2. Memotong dan memasang astralon ukuran silinder acuan di atas pola
3. Memasang acuan plate polymer fleksografi di atas astralon sesuai posisi
image pada kardus menggunakan double type, base film menempel pada
astralon (image tidak terbaca)
4. Hasil montase siap dipasang pada silinder acuan untuk dicetak.

Modul. 045.KK.14 Page 32


BAB. III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas.
1. Sebutkan nama acuan/plate pada mesin cetak fleksografi!
2. Jelaskan prinsip kerja acuan plate polymer fleksografi!
3. Jelaskan prinsip kerja cetak fleksofrafi!
4. Sebutkan 2 macam jenis bahan acun cetak fleksografi!
5. Jelaskan keterbacaan film dan keterbacaac acuan untuk pembuatan acuan
cetak fleksografi
6. Jelaskan pengertian acuan fleksografi!
7. Apakah fungsi cover lay dalam proses expose plate photopolymer cetak
fleksografi !
8. Apakah fungsi sponge type dalam proses expose plate photopolymer
cetak fleksografi !
9.Apakah fungsi puring rak dalam proses expose plate photopolymer cetak
fleksografi !
10. Jelaskan mengapa dalam pengontakan antara acuan cetak fleksografi dan
film dengan posisi face to face!
11.Sebutkan bahan padat dan cair untuk membuat acuan cetak fleksografi!
12. Sebutkan penyinaran pada mesin kontak plate fleksografi dan jelaskan
fungsinya!
13. Setelah expose acuan cetak fleksografi, dilakukan proses selanjutnya yaitu
pembersihan. Jelaskan pengertiannya!
14. Jelaskan langkah kerja proses pembersihan plate polymer fleksografi setelah
dilakukan penyinaran!
15. Jelaskan yang dimaksud dengan pencucian plate polymer fleksografi!

Modul. 045.KK.14 Page 33


16. Sebutkan bahan-bahan pencuci plate polymer fleksografi!
17. Sebutkan pasangan bahan etsa untuk acuan Nyloprint dan Toyobo!
18. Jelaskan langkah kerja proses pencucian plate polymer fleksografi setelah
dilakukan pembersihan!
19. Jelaskan pengertian dari Pengerasan/pengeringan plate polymer fleksografi!
20. Jelaskan langkah kerja proses Pengerasan / pengeringan plate polymer
fleksografi setelah dilakukan pencucian!
21. Sebutkan bahan-bahan pengerasan/pengeringan plate polymer fleksografi!
22. Jelaskan pengertian pembersihan kedua pada plate polymer fleksografi!
23. Jelaskan langkah kerja pembersihan setelah proses pengerasan/pengeringan
24. Sebutkan 3 bahan montase acuan fleksografi!
25. Jelaskan langkah kerja montase/layout acuan cetak fleksografi

Modul. 045.KK.14 Page 34


B. Tes Praktik
Buatlah acuan cetak fleksografi yang siap cetak ditempat anda praktik
menggunakan bahan padat maupun bahan cair dengan tahapan sbb:
1. Membuat model kemasan/packaging ukuran miniature.
2. Membuat gambar dan teks dengan computer dan tempelkan pada sisi-sisi
kemasan.
3. Membuat film negative dari model gambar tersebut
4. Melakukan pengontakan/expose acuan cetak fleksografi
5. Melakukan proses etsa untuk bahan padat fleksografi atau melakukan proses
pembersihan
6. Melakukan proses pencucian plate photopolymer fleksografi
7. Melakukan proses pengerasan/pengeringan plate photopolymer fleksografi
8. Melakukan proses pembersihan kedua plate photopolymer fleksografi
9. Melakukan proses montase/layout photopolymer fleksografi
10.Plate photo polymer siap pasang dan cetak pada mesin cetak fleksograf

KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
1. Acuan mesin cetak fleksografi adalah Photopolymer
2. Prinsip kerja plate polymer/nyloprint adalah yang terkena cahaya mengeras
dan tidak terkena cahaya larut bila dietsa dengan bahan yang sesui, maka
dibutuhkan film negative terbaca dari emulsi.
3. Prinsip kerja cetak fleksofrafi: Cetak secara langsung yaitu tinta dipindahkan
dari acuan langsung ke bahan cetak tanpa melalui perantara.
4. Jenis bahan acun cetak fleksografi: Bahan padat dan bahan cair
5. Film terbaca dari emulsi dan acuan cetak tidak terbaca dari emulsi
6. Acuan fleksografi: lembaran karet lentur (fleksibel) yang berisi gamba yang
menonjol, dipasang mengelilingi silinder acuan untuk dicetakkan diatas dos

Modul. 045.KK.14 Page 35


pembungkus dengan mesin cetak rotasi (fleksografi).
7.Cover lay: lembaran tipis berupa plastic yang terpasang diatas film berfungsi
sebagai dasar menuang PPL (resin) secara merata agar tidak terkena film
secara langsun.
8. Fungsi sponge type: bahan berfungsi sebagai pembatas untuk menuang PPL
(resin) mengelilingi ukuran film yang dapat direkatkan di atas kaca.
9. Puring rak: alat bantu landasan menuang cairan resin dalam botol pada area
film yang dibatasi sponge type
10.Dalam pengontakan antara acuan cetak fleksografi dan film dengan posisi face
to face: untuk mendapatkan gambar yang sama pada acuan fleksografi
dengan filmnya (tidak kurus dan tidak gemuk).
11.Bahan padat: Nyloprint, toyobo dan renaflex. Bahan cair: Photo Polymer
Liquit/resin
12. Penyinaran sisi atas yang berfungsi membentuk pondasi plate fleksografi dan
Penyinaran sisi bawah berfungsi membentuk image/gambar.
13.Pembersihan adalah mengambil cover lay dan Photo Polymer Liquit (Resin)
yang tidak terkena sinar dengan rakel hingga bersih untuk digunakan lagi
dalam membuat plate polymer fleksografi model yang berbeda dengan
dimasukkan ke dalam botol.
14. Langkah kerja proses pembersihan plate polymer fleksografi setelah
dilakukan penyinaran:
a. Memasang sarung tangan untuk keselamatan kerja.
b. Meletakkan plate flekso yang sudah diexpose pada tray pembersih
c. Mengambil cover lay yang menempel pada acuan fleksografi
d. Membersihkan resin yang tidak tersinari hingga bersih dengan rakel secara
manual.
e. Menuang resin yang tidak terpakai ke dalam botol untuk digunakan lagi
15. Pencucian yaitu menghilangkan sisa-sisa resin yang tidak tersinari masih
menempel saat pembersihan dilakukan secara manual.
16. Bahan-bahan pencuci plate polymer fleksografi: air dan flekso wash

Modul. 045.KK.14 Page 36


17. Bahan etsa untuk acuan Nyloprint: spiritus/alkohol dan Toyobo: air
18. Langkah kerja proses pencucian plate polymer fleksografi:
a. Membuka mesin pencuci acuan flekxografi
b. Menuang air 2 liter dan flekso wash 4,5 liter pada bak pencuci plate flekso
c. Memasang acuan plate fleksografi pada bidang magic plate (sikat) dengan
posisi base film menempel pada sikat.
d. Menutup bidang sikat dan melakukan penyikatan secara otomatis sesuai
waktu yang dibutuhkan.
e. Mengeluarkan acuan fleksografi dari mesin pencuci untuk dilakukan
proses selanjutnya.
19. Pengerasan/pengeringan: proses pengeringan yaitu pemampatan karet plate
fleksografi, melalui penyinaran dengan waktu yang telah ditentukan agar
bersifat lentur (fleksibel) bila dipasang pada silinder acuan dan tidak mudah
rusak karena tekanan dari silinder tekan.
20. Langkah kerja proses Pengerasan/pengeringan plate polymerfleksografi:
a. Membuka bak penutup mesin pengeras/pengering
b. Mengisi air dibak secukupnya dan cairan detack folder lebih kurang 700mg
c. Menutup mesin pengeras/pengering
d. Melakukan pengerasan dengan waktu expose yang telah ditentukan
e. Mengambil acuan plate fleksografi dari mesin pengeras/pengering untuk
dilakukan proses selanjutnya.
21. Bahan-bahan pengerasan/pengeringan plate polymer fleksografi: air dan
detack folder
22. Pembersihan kedua: menghilangkan sisa-sisa resin yang tidak tersinari masih
menempel pada acuan sampai bersih dan dibilas dengan air untuk dikering-
kan sampai tidak terdapat air yang menempel plate polymer fleksografi.
23. Langkah kerja pembersihan setelah proses pengerasan/pengeringan:
a. Meletakkan acuan fleksografi pada bak pembersihan.
b. Tuang flekso wash pada permukaan acuan plate fleksografi
c. Sikat acuan plate flekso dengan sikat hingga bersih, sampai tidak terdapat

Modul. 045.KK.14 Page 37


resin yang tidak tersinari menempel pada acuan secara manual
d. Membilas acuan fleksografi yang telah disikat dengan disiram air hingga
bersih.
e. Mengeringkan acuan fleksografi hingga kering tidak terdapat air yang
menempel.
24. Bahan montase acuan fleksografi: photopolymer fleksografi, astralon dan
double type.
25. Langkah kerja montase/layout acuan cetak fleksografi:
a. Membuat pola berdasarkan model yang akan dicetak fleksografi di atas
meja montase
b. Memotong dan memasang astralon ukuran silinder acuan di atas pola
c. Memasang acuan plate polymer fleksografi di atas astralon sesuai posisi
image pada kardus menggunakan double type, base film menempel pada
astralon (image tidak terbaca)
d. Hasil montase siap dipasang pada silinder acuan untuk dicetak.

Modul. 045.KK.14 Page 38


B. Lembar Penilaian Tes Praktik
Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Nama Jenis Pekerjaan:

PEDOMAN PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Skor Skor Ket.
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan 2
1.2. Analisa model fleksografi 3
Sub total 5
II Model gambar fleksografi
2.1. Menyiapkan model garis cetak flekso. 5
Sub total 5
III Proses (Sistematika & Cara Kerja)
3.1. Prosedur membuat film fleksografi 6
3.2. Prosedur expose plate fleksografi 6
3.3. Prosedur pembersihan PPL (resin) 4
3.4. Prosedur Pencucian 6
3.5. Prosedur pengerasan, pengeringan 5
3.6. Prosedur pembersihan kedua 3
3.7. Prosedur Montase plate fleksografi 5
Sub total 35
IV Kualitas Produk Kerja
4.1. Kebenaran hasil film cetak fleksografi 5
4.2. Hasil plate flekso memenuhi standart 20
4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu 10
yang telah ditentukan
Sub total 35
V Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab 3
5.2. Ketelitian 3
5.3. Inisiatif 2
5.4. Kemandirian 2
Sub total 10
VI Laporan
6.1. Sistimatika penyusunan laporan 4
6.2. Kelengkapan bukti fisik 4
Sub total 10
TOTAL 100

Modul. 045.KK.14 Page 39


KRITERIA PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan *Alat dan bahan disiapkan sesuai 2
Kebutuhan
*Alat dan bahan disiapkan tidak 1
sesuai kebutuhan

1.2. Analisa model relief *Model flekso memenuhi kualitas 3


*Model flekso kurang memenuhi 1
kualitas
II Model gambar relief
2.1. Menyiapkan model garis *Model gambar garis disiapkan 5
untuk relief sesuai ketentuan cetak flekso
1
*Model gambar garis disiapkan
tidak sesuai ketentuan cetak flekso
III Proses (Sistematika & Cara
Kerja)
3.1. Prosedur membuat film *Membuat film untuk plate flekso 6
fleksografi dengan urutan yang benar
1
*Membuat film untuk plate flekso
dengan urutan yang kurang benar
3.2. Prosedur expose plate
fleksografi *Melakukan expose plate flekso 6
sesuai
urutan yang benar 1
*Melakukan expose plate flekso tidak
sesuai urutan yang benar
3.3. Prosedur pembersihan 4
PPL (resin)
*Proses pembersihan resin dilakukan
1
dengan cara yang benar
*Proses pembersihan resin tidak
dilakukan dengan cara yang benar
3.4. Prosedur Pencucian plate 6
flekso *Proses pencucucian plate flekso
dilakukan dengan cara yang benar 1
*Proses pencucucian plate flekso
3.5. Prosedur pengerasan, dilakukan dengan cara tidak benar
5
Pengeringan plate flekso
*Proses pengerasan, pengeringan
plate flekso dilakukan dengan cara 1
yang benar

Modul. 045.KK.14 Page 40


* Proses pengerasan, pengeringan
plate flekso dilakukan dengan cara
3.6. Prosedur pembersihan tidak benar 3
Kedua plate flekso
*Proses pembersihan kedua plate
flekso dilakukan dengan cara 1
yang benar
*Proses pembersihan kedua plate
flekso dilakukan dengan cara
3.7. Prosedur Montase plate tidak benar 5
fleksografi
*Melakukan montase plate flekso 1
sesuai dengan cara yang benar
*Melakukan montase plate flekso
tidak sesuai dengan cara yang benar
IV Kualitas Produk Kerja
4.1. Kebenaran hasil film *Hasil film flekso sesuai dengan 5
fleksografi keterbacaan yang benar
* Hasil film flekso tidak asesuai 1
dengan keterbacaan yang benar
4.2. Hasil plate fleksografi *Hasil plate flekso sesuai dengan
memenuhi Standart 20
Ketentuan layak pemakaian dan
keterbacaan yang benar
*Hasil plate flekso tidak sesuai 1
dengan ketentuan layak pemakaian
dan keterbacaan yang benar

4.3. Pekerjaan diselesaikan


*Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat 9
dengan waktu yang telah
ditentukan dari waktu yang ditentukan
10
*Menyelesaikan pekerjaan tepatwaktu
*Menyelesaikan pekerjaan melebihi 2
waktu yang ditentukan
V Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab *Membereskan kembali alat dan 3
bahan yang dipergunakan
1
*Tidak membereskan alat dan bahan
yang dipergunakan
5.2. Ketelitian 3
*Tidak banyak melakukan kesalahan
kerja
*Banyak melakukan kesalahan kerja 1

Modul. 045.KK.14 Page 41


5.3. Inisiatif *Memiliki inisiatif bekerja 2
1
5.4. Kemandirian
*Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja
2
*Bekerja tanpa banyak diperintah 1
* Bekerja dengan banyak diperintah
VI Laporan
6.1. Sistimatika penyusunan *Laporan disusun sesuai sistimatika 4
Laporan yang telah ditentukan
1
*Laporan disusun tanpa sistimatika

6.2. Kelengkapan bukti fisik *Melampirkan bukti fisik hasil 6


penyusunan
2
*Tidak melampirkan bukti fisik

Modul. 045.KK.14 Page 42


BAB. IV
PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan dapat melakukan
pembuatan film untuk keperluan acuan cetak fleksografi yaitu film negative
terbaca dari emulsi. dengan menggunakan bahan padat yaitu dengan cara
pencungkilan, vulkanisir maupun etsa dengan menggunakan bahan etsa yang
sesuai pasangannya. Dan untuk bahan cair pembuatannya dilakukan beberapa
tahapan dari proses penyinaran, pembersihan, pencucian, pengerasan/
pengeringan, pembersihan kedua dan hasilnya dilanjutkan dengan
montase/layout terhadap plate photopolymer. Montase plate photopolymer
prosesnya sama dengan montase film yaitu dilakukan di atas astralon dengan
pedoman pola packaging. Yang membedakan hanya bahan untuk menempelkan
model di atas astralon. Montase film menggunakan spraymount dan atau
solatype satu muka, sedang untuk menempel plate photopolymer diatas astralon
hanya digunakan solatype dua muka (double type).
Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi
dalam modul ini, maka Anda dapat melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan
sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industry atau asosiasi
profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi
tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap
modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat
dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi.
Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan
kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau lembaga
sertifikasi profesi.

Modul. 045.KK.14 Page 43


DAFTAR PUSTAKA
Georg Schedes. 1976, Perihal Cetak Mencetak . Yogyakarta: Kanisius
____________, 1979, Teori Cetak -Tinggi. Jakarta: PGI Depdikbud.
____________, 1982, Beberapa Pokok Tentang Fotografi Garis. Jakarta: PGI
Depdikbud.
____________, 1982, Dasar-dasar Tentang Fotografi Reproduksi. Jakarta: PGI
Depdikbud.
____________, 1990, Teknik Grafika dan yang sehubungan dengan teknik
grafika. Jakarta: PGI Depdikbud.
Sutopo. 2001, Peranan Foto Reproduksi dan Pembuatan Pelat Dalam
Menentukan Hasil Cetakan . Jakarta: Pusgrafin
____________, 1982, Foto Reproduksi Hitam Putih. Jakarta: Pusgrafin

Modul. 045.KK.14 Page 44

Anda mungkin juga menyukai