Sebenarnya ditinjau dari tugas antara guru bimbingan dan konseling dan guru lain adalah sama, yakni
sama-sama melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis dan tindak lanjut. Yang membedakan
adalah ranah atau skop dari kerja itu sendiri.
Sebagai contoh guru bidang studi didalam mengevaluasi identik dengan angka, mungkin nilai anak
didik tinggi atau rendah. Tetapi di dalam bimbingan dan konseling bukan dalam bentuk angka tetapi
perubahan tingkah laku yang sebenarnya sangat sulit untuk di ukur.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru bidang studi harus mengetahuinya agar tidak salag persepsi
terhadap guru pembimbing atau guru bimbingan dan konseling, untuk itu kita harus mempelajarinya dengan
seksama. Maka guna kepentingan belajar kita, kami susun makalah ini dengan judul Tugas pokok guru
pembimbing dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita.
Pada dasarnya, seluruh siswa yang ada di sekolah menjadi siswa asuh guru pembimbing. Namun
perlu penetapan jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing. Tentang pembagian jumlah siswa
asuh masing-masing guru pembimbing telah diatur dalam SKB mendikbud kepala BAKN No. 0433/P/1993
dan No. 25 tahun 1992 poin 3, 4, 7, 9 bunyi pasl ini sebagai berikut :
nt (3) Jumlah peserta didik yang harus dibimbing oleh seorang guru pembimbing adalah 150 orang.
(4) Kelebihan peserta didikbagi guru pembimbing yang dapat diberi angka kredit adalah 75 orang, berasal dari
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
(7) Guru pembimbing yang menjadi kepala sekolah, wajib melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap 40
orang peserta didik.
(9) Guru sebagaimana tersebut ayat (7) yang menjadi wakil kepala sekolah wajib melaksanakan bimbingan dan
konseling terhadap 75 orang peserta didik.
2. Beban kerja
Beban kerja guru pembimbing dengan guru mata pelajaran pada dasarnya setara/sama yaitu minimal
24 jam satu minggu seperti yang tercantum dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 35
poin (2) disebutkan bahwa beban keja guru sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sekurang-
kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam satu minggu.
Apabila guru mata pelajaran atau guru praktek mengajar sebesar 24 jam satu minggu, maka guru
pembimbing melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling sebanyak 24 jam juga. Jika setiap satu kali
kegiatan mengajar diperlukan 2 jam tatap muka maka guru mata pelajaran atau guru praktek melaksanakan
kegiatan mengajar sebanyak 12 kali pengajaran.
Demikian pula beban kerja guru pembimbing, jika 1 kali kegiatan layanan BK dihargai 2 jam, maka
guru pembimbing wajib melaksanakan kegiatan sebanyak 12 kali kegiatan BK untuk satu minggu.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian tersebut maka kami menyimpulkan bahwa tugas pokok guru pembimbing dalam
melaksanakan tugasnya sangat luas namun bukan tanpa batas atau tidak jelas. Oleh karena sudah menjadi
keseharusan bagi guru pembimbing untuk mengetahui tugas pokoknya sebagi guru pembimbing serta
sanggup melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu sesuai dengan penyusunan program bimbingan dan
konseling yang dibuat serta sesuai dengan aturan yang berlaku.
Program atau rencana tersebutpun tidak mungkin berlajalan dengan sendirinya tanpa adanya
keterkaitan dari lembaga atau pihak-pihak yang terkait, dan kesemua itu harus dipahami secara utuh agar
pelaksanaan bisa mencapai angka optimal atau maksimal.
2. Saran
Pemakalah menyadari dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah terdapat banyak
kesalahan dan kekhilafan, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pemakalah guna mengingatkan dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada dalam proses pembuatan dan
penyampaian makalah. Terakhir tidak lupa pemakalah mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT serta
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah